Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
a 47,59 - - - -
I b 3 - - - -
50,4
c 50,59 50,50 50,41 50,41
1
a 46,50 - - - -
Mi b 3 - - - - 0.06
II
Samyang %
49,3
c 49,50 49,40 49,35 49,34
2
a 56,17 - - -
III b 3 - - -
59,0
c 59,17 59,06 59,04 59,01
1
Kacang 0,05
a 48,63 - - - -
Mente %
I b 2 - - - -
50,5
c 50,63 50,59 50,58 50,55
4
II
a 50,45 - - - -
b 2 - - - -
c 52,45 52,43 52,42 52,38 52,3
7
a 45,89 - - - -
III b 2 - - - -
47,7
c 47,89 47,81 47,77 47,76
6
Tabel 4.1.2 Hasil Penentuan kadar Abu
Berat
Berat Cawan +
Berat Berat Cawan = Kadar
Sampel
Sampel Sampe Cawan Sampel Abu
Setelah
l Kosong Sebelum (%)
Pengabuan
Pengabuan
Gram
Kacang
3 66,50 66,52 69,48 0,007
Mente
4.2Pembahasan
4.3.1 Penentuan Kadar Air
Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainya, seperti garam-
garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul
organik. Analisis kadar air sangat penting untuk dilakukan karena
sangat berhubungan terhadap pendugaan umur simpan dari bahan
pangan terkait.
Pada penentuan kadar air ini menggunakan metode pengering
dengan oven. Sampel yang digunakan meliputi mie samyang, dan
kacang mente. Berat sampel yang digunakan semua sama yaitu sekitar
5 gram. Dan hal pertama yang lakukan yaitu menimbang berat cawan
pada neraca ohaus lalu kemudian ditambahkan berat sampel. Setelah
itu masukkan cawan dan sampel yang telah ditimbang ke dalam oven
dengan suhu 1050C dan dikeluarkan setelah 20 menit dengan tujuan
untuk mengontrol pada menit keberapa sampel telah mencapai berat
konstan. Dan setelah keluar dari oven, cawan beserta sampel
dimasukkan ke dalam desikator yang berfungsi untuk mendinginkan
cawan dan menyerap air pada sampel sehingga berat akan tetap
konstan. Sampel ditimbang setelah didinginkan sekitar kurang lebih 10
menit di dalam desikator. Kemudian jika sampel belum mencapai berat
konstan dimasukkan kembali kedalam oven selama 20 menit dan
dilakukan perlakuan yang sama sampai berat sampel mencapai berat
konstan.
Berdasarkan percobaan penentuan kadar air yang telah dilakukan
maka diperoleh hasil yaitu sampel pertama yaitu mie samyang
memiliki kadar air 0,06%. dan kadar air pada kacang mente yaitu
0,05%.
4.2.2 Penentuan kadar abu
Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik
atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan pangan
terdiri dari 96% bahan anorganik dan air, sedangkan sisanya
merupakan unsur-unsur mineral. Unsur juga dikenal sebagai zat
organik atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat menunjukan total
mineral dalam suatu bahan pangan. Bahan-bahan organik dalam
proses pembakaran akan terbakar tetapi komponen anorganiknya
tidak, karena itulah disebut sebagai kadar abu. Penentuan kadar abu
total dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain untuk
menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan, mengetahui jenis
bahan yang digunakan, dan sebagai penentu parameter nilai gizi suatu
bahan makanan.
Analisa kadar abu dengan metode pengabuan kering dilakukan
dengan mendestruksi komponen organik sampel dengan suhu tinggi
dalam tanur pengabuan, tanpa terjadi nyala api, sampai terbentuk abu
berwarna putih keabuan dan berat konstan tercapai. Sampel yang
digunakan pada metode pengabuan kering ditempatkan dalam suatu
cawan pengabuan yang dipilih berdasarkan sifat bahan yang akan
dianalisis. Dalam praktikum ini, cawan yang digunakan untuk sampel
adalah cawan porselen.
Andarwulan, N, dkk. 2011. Analisis Pangan. Dian Rakyat: Jakarta. Diakses pada
tanggal 28 Maret 2019
Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta