Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Peningkatan kualitas pendidikan tinggi perlu dirancang, diimplementasikan dan dievaluasi. Untuk
melaksanakan hal tersebut seyogianya terdapat suatu unit organisasi khusus sebagai koordinator
di tingkat universitas. Sangatlah ironis bahwa justru darma yang pertama dari Tri Darma
Perguruan Tinggi, yaitu darma Pendidikan dan Pengajaran tidak dianggap perlu untuk
dilembagakan dalam struktur organisasi perguruan tinggi, seperti halnya Lembaga Penelitian dan
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.
P3AI-UNHAS mula-mula dibentuk melalui Surat Tugas Rektor UNHAS No. 4009/J04/KP.23/96
pada tanggal 1 April 1996 dengan tugas melaksanakan penataran PEKERTI/AA di samping tugas
lain yang berkaitan dengan peningkatan dan pengembangan pendidikan tinggi. Ketika itu telah
terbentuk Tim Inti Penatar PEKERTI/AA yang sudah mengikuti pengembangan program
PEKERTI/AA sejak tahun 1990 yang dikoordinasi oleh PAU-PPAI-UT. Malahan UNHAS
menjadi salah satu perguruan tinggi yang dijadikan sebagai pilot project (uji coba) penataran
program PEKERTI pada tahun 1993.
Sejak itu telah dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan peran P3AI, di samping tugasnya
sebagai pengelola penataran program PEKERTI/AA. Antara lain P3AI-UNHAS telah
memenangkan proyek Hibah Bersaing Peningkatan Peran P3AI pada tahun 1997, tetapi tidak
berlanjut karena usaha pelembagaan P3AI belum dapat direalisasikan pada tahun berikutnya.
Usaha lain yang telah dilakukan ialah mengajukan berbagai proposal Hibah Bersaing, misalnya
Pusat Pengembangan Pendidikan Tinggi, Sentra Pengembangan Pendidikan Tinggi, dan
Technological and Professional Support Development Project (TPSDP), yang semuanya tidak
berhasil. Sangat beruntung pada tahun 2004-2005 P3AI-UNHAS lolos memperoleh Proyek SP4.
Kegiatan penataran program PEKERTI/AA di UNHAS sangat tergantung pada tersedianya dana
dari Proyek Pengembangan Pendidikan Tinggi UNHAS (Proyek P2T). Untuk tahun 2004 terjadi
penciutan dana sampai 50%, sehingga cukup hanya untuk melaksanakan penataran untuk 1
Angkatan @ 30 orang saja. Pelaksanaan program PEKERTI/AA justru banyak dilakukan untuk
staf pengajar pada instansi lain di luar UNHAS, berkat kerjasama dengan KOPERTIS Wilayah IX
Sulawesi, perguruan tinggi negeri kedinasan, yaitu Politeknik Teknologi Ujung Pandang,
Politeknik Pertanian Negeri SEGERI MANDALLE, Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
perilaku pada Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS, dan terakhir kerjasama dengan Politeknik
Kesehatan (POLTEKKES) Makassar.
Karena cukup banyak Program Studi atau Jurusan dalam lingkungan UNHAS yang memperoleh
Hibah Bersaing (TPSDP, Semi QUE, DUE-LIKE). dalam 2 tahun terakhir cukup banyak pula
permintaan. ceramah atau bimbingan mengenai program PEKERTI/AA lengkap atau sebagian
(GBPP, Kontrak Perkuliahan, Penulisan Bahan Ajar, Media Instruksional, Evaluasi Hasil Belajar)
Di samping itu Tim P3AI-UNHAS diminta pula menjadi Tim Reviewer Proposal yang diajukan
dosen melalui Teaching Grant.
Halaman 1 dari 14 halaman
II. VISI, MISI DAN TUJUAN P3AI-UNHAS
Visi
Misi :
P3AI-UNHAS berkewajiban untuk secara terus menerus memonitor, meneliti, dan mengevaluasi
permasalahan pada pelaksanaan fungsi pendidikan, khususnya dalam aktivitas instruksional :
Membantu manajemen universitas dalam hal penyediaan data dan informasi untuk
mengambil keputusan dalam peningkatan dan pengembangan kualitas pendidikan, melalui
penelitian, evaluasi dan interpretasi yang sahih dan terandalkan.
Melayani dan membantu staf akademik (internal dan eksternal) untuk peningkatan
keterampilan aktivitas instruksional melalui program pelatihan dan konsultasi, yang pada
akhirnya akan meningkatkan proses belajar mahasiswa dan menghasilkan lulusan yang
bermutu tinggi.
Bekerjasama dengan unit akademik lain, melaksanakan evaluasi proses dan produk
instruksional dalam rangka peningkatan kualitas yang berkelanjutan
Tujuan
Tujuan umum P3AI-UNHAS ialah meningkatkan kinerja dan kualitas pendidikan yang terdiri
atas :
1. Menyediakan data dan informasi akurat untuk manajemen universitas dalam pengambilan
keputusan tentang peningkatan dan pengembangan pendidikan.
2. Meningkatkan kualitas aktivitas instruksional melalui peningkatan kualitas staf pengajar
(intern dan ekstern)
3. Mengembangkan kualitas institusi secara terus-menerus, melalui evaluasi, peningkatan dan
pengembangan institusi.
PELUANG
TANTANGAN
Masih banyak dosen belum dapat Melakukan evaluasi Peningkatan sarana dengan
merancang perkuliahan dengan pelaksanaan PEKERTI/AA peralatan multimedia
baik
Penerapan Kurikulum Barbasis Melaksanakan pelatihan
Kompetensi (KBK) PEKETI/AA
Perubahan orientasi pembalajaran Pelatihan anggota Tim P3AI
3 dimensi (life-long, life-deep,life- Melaksanakan pelatihan mengenai keterampilan khusus
width learning) bidang khusus selain program
Tuntutan akan berbagai metode PEKERTI/AA Penambahan dana
pembelajaran (problem-based
learning, cognitive strategies, Kerja sama dengan unit
computer-based learning) dan lain yang berkompoten pada
metode evaluasi hasil belajar pembuatan kebijakan
Perkembangan pembelajaran
distance learning dan on-line
learning di UNHAS
Berdasarkan analisis situasi di atas telah diidentifikasi berbagai permasalahan sebagai berikut :
Karena belum terstruktur dalam sistem organisasi UNHAS, P3AI belum dikenal oleh unit
akademik intern UNHAS. P3AI malahan lebih dikenal oleh institusi eksternal yang terjadi dari
mulut ke mulut oleh mereka yang pernah mengikuti penataran PEKERTI yang dilaksanakan oleh
Tim P3AI-UNHAS. Permintaan bantuan oleh unit akademik dalam lingkungan UNHAS terjadi 2
tahun terakhir oleh Program Studi/Jurusan yang memperoleh proyek Hibah Bersaing.
Kerjasama dengan unit akademik internal perlu dijalin dan ditingkatkan. Hal ini dapat terlaksana
apabila unit P3AI resmi sebagai salah satu unit dalam sistem organisasi UNHAS. Sebagai contoh,
dalam penetapan kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan, misalnya pada
penyusunan Peraturan Akademik, dimana perlu dicantumkan kewajiban staf pengajar untuk
menyusun GBPP/SAP, Kontrak Perkuliahan, dan Bahan Ajar. Dalam hal sosialisasi Kurikulum
Berbasis Kompetensi, P3AI juga dapat memberikan bantuannya. Kerjasama serupa malahan lebih
banyak dilakukan dengan institusi di luar UNHAS.untuk melaksanakan penataran PEKERTI/AA.
Selama ini P3AI hanya menunggu unit akademik yang memerlukan, belum dapat secara pro-aktif
mendatangi mereka.
Di samping sumber daya manusia, fasilitas ruangan kantor, ruang penataran dan peralatan
penataran perlu pula ditingkatkan. Fasilitas yang tersedia selama ini sudah memadai, namun perlu
ditingkatkan. Seiring dengan perkembangan ICT, maka perkembangan dalam proses belajar
mengajar perlu ditunjang dengan peralatan multimedia dan pembelajaran computer-based.
Dengan terstrukturnya P3AI sebagai unit resmi, pengalokasian dana akan lebih meningkat
disertai pertanggungjawabannya.
Program PEKERTI/AA hanyalah merupakan modal dasar seorang staf pengajar di perguruan
tinggi.dalam melaksanakan tugasnya sebagai dosen. Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
perlu diupayakan melalui perubahan metode pembelajaran dari teaching ke learning, dan dari
maintenance learning ke evolutionary learning. Agar dapat mengikuti perkembangan terakhir
dalam berbagai bidang, misalnya metode pembelajaran, evaluasi hasil belajar, khususnya bidang
ICT (e-learning dan on-line) , maka perlu diadakan peningkatan program dengan menciptakan
jenis program pembelajaran lain yang relevan.
Selama ini belum semua unit tersebut berfungsi sepenuhnya. Penelitian dan evaluasi belum
dilaksanakan. Untuk tahun 2004-2005 P3AI UNHAS memperoleh dana SP4 untuk
pengembangan Media dan Sumber Belajar . Konsultasi dan kerjasama masih sangat terbatas.
Program : Peningkatan Fungsi P3AI
Indikator : Berfungsinya 5 Unit Pengembangan P3AI lengkap dengan personalia, sarana, dan
prasarana.
Sasaran 2.3 Kejelasan kedudukan P3AI-UNHAS sebagai unit yang terstruktur dalam
sistem organisasi UNHAS
P3AI-UNHAS perlu dimantapkan sebagai unit yang terstruktur sesuai dengan yang tercantum
dalam Statuta UNHAS mengenai Lembaga Kajian dan Pengembangan Pendidikan (LKPP), yang
terdiri atas 4 Pusat, yaitu :
Halaman 7 dari 14 halaman
1. Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional
2. Pusat Kajian Sumber Daya Manusia
3. Pusat Kajian Media dan Sumber Belajar
4. Pusat Kajian Penjaminan Kualitas (Quality Assurance)
LKPP berfungsi sebagai center of ideas dalam pengkajian dan pembinaan untuk meningkatkan
dan mengembangkan inovasi dan kinerja kependidikan. Untuk menyelenggarakan fungsi
tersebut, LKPP ini bertugas :
a. Melakukan upaya-upaya peningkatan dan pengembangan mutu staf pengajar dalam proses
belajar-mengajar.
b. Mengkaji dan mengembangkan kurikulum sesuai dengan perkembangan pembangunan
nasional serta perkembangan ilmu dan teknologi.
c. Mengkaji penataan termasuk sumber daya manusia fakultas, jurusan, program studi,
pascasarjana dan diploma dalam kerangka pelaksanaan pendidikan akademik dan
profesional yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kebutuhan pembangunan nasional.
d. Mengkaji dan mengembangkan cara-cara pelaksanaan pendidikan akademik dan
profesional termasuk memproduksi dan pemanfaatan media dan sumber belajar yang
efektif dan efisien.
e. Mengkaji dan mengembangkan sistem jaminan mutu (quality assurance) dalam
pelaksanaan pendidikan akademik dan profesional.
Sampai saat ini P3AI belum terstruktur dalam sistem organisasi UNHAS. Karena belum adanya
kejelasan kedudukan P3AI ini, maka P3AI belum dapat mengembangkan seluruh rencana yang
termasuk lingkup tugas P3AI. Namun demikian, pada saat ini P3AI-UNHAS sudah mulai
mengembangkan 2 Pusat dari Lembaga LKPP yang akan dibentuk, yaitu Pusat kajian dan
Pengembangan Aktivitas Instruksional, dan Pusat Media dan Sumber Belajar. Satu lagi Pusat
yang kemungkinan menjadi bidang garapan P3AI nanti ialah Pusat Kajian dan Penjaminan
Kualitas (Quality Assurance).
Program : Penataan Organisasi
Indikator : Stuktur Baru P3AI
Sumber daya manusia pengelola institusi ini perlu mempunyai keterampilam khusus dalam
melaksanakan tugasnya. Anggota tim penatar PEKERTI/AA perlu ditingkatkan kualitasnya dan
perlu penambahan penatar baru untuk tujuan regenerasi. Staf administrasi dan teknisi dengan
kualifikasi tertentu juga diperlukan untuk pengembangan institusi.
Untuk menjaga kelangsungan unit ini, maka telah diusahakan penambahan Anggota Tim Penatar
P3AI-UNHAS setiap tahun dengan mengirimkannya ke PAU-PPAI-UT untuk sertifikasi sebagai
penatar. Persyaratan yang ditetapkan sebagai calon anggota Tim Penatar ialah telah mengikuti
penataran PEKERTI/AA dengan hasil yang sangat (paling) memuaskan, mempunyai minat untuk
mengembangkan segi kependidikan sesuai bidang studinya, mengikuti magang pada penatar
senior, dan terakhir mengikuti penyegaran di PAU-PPAI-UT.
Pentingnya rekrutmen tenaga staf ini ialah dalam rangka rencana pelembagaan menjadi LKPP,
dan terutama untuk menggantikan tenaga staf yang pensiun. Meskipun sudah pensiun, anggota
Tim Penatar masih dilibatkan pada pelaksanaan penataran PEKERTI/AA karena pengalamannya.
Pada lampiran 1 dapat dilihat daftar Sumber daya Tenaga Penatar P3AI-UNHAS beserta status
dan jabatannya.
Program : Peningkatan Jumlah dan Kualitas Staf Penatar dan Staf Administrasi
Indikator : Jumlah Staf Baru
Selama ini biaya pelaksanaan Program PEKERTI/AA diperoleh dari Proyek P2T UNHAS, seperti
berikut :
Halaman 9 dari 14 halaman
Tabel 2 Anggaran dari Proyek Pengembangan UNHAS
Dalam 2 tahun terakhir, jumlah biaya itu digunakan untuk pelatihan 1 angkatan Program
PEKERTI @ 40 orang, 1 Angkatan Program AA @ 40 orang, dan Program Pelatihan Singkat 2
Angkatan @ 40 orang dosen senior masing-masing. Apabila setiap tahun dilaksanakan hanya 1
Anggkatan Program PEKERTI @ 40 orang, maka dari kurang lebih 500 dosen muda ditambah
dengan dosen yang baru diangkat memerlukan waktu 12 tahun. Demikian pula dosen yang akan
mengikuti pelatihan AA yang berjumlah kurang lebih 600 orang. Oleh karena itu secara ideal
dilakukan 3 Angkatan program PEKERTI @ 40 orang dan 3 Angkatan Program AA @ 40 orang.
Biaya pelaksanaan setiap program berkisar antara Rp 25 -30 juta/Angkatan.
Program : Pelaksanaan Penataran Pengembangan Aktivitas Instruksional
Indikator : 80 % Jumlah Dosen UNHAS Telah Mengikut PEKERTI/AA
Evaluasi kinerja staf pengajar dalam aktivitas instruksional perlu dimonitor dan ditindaklanjuti.
Selama ini baru 1 kali diadakan evaluasi mengenai penerapan PEKERTI di lapangan oleh dosen
musda. Monotoring dan evaluasi sangat diperlukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
dosen dalam aktivitas instruksional.
Program : Evaluasi Hasil Pelaksanaan Program PEKERTI
Indikator : Kelulusan Mahasiswa Lebih banyak dan IPK Meningkat
Pengembangan metode instruksional, pengembangan media dan sumber belajar merupakan cara-
cara untuk membantu mahasiswa dalam proses belajar. Berbagai pelatihan dapat dilakukan,
misalnya pelatihan asisten laboratorium, kemampuan komputer, pembuatan dan penggunaan
media instruksional, kewiraswastaan bagi mahasiswa teknik, dll.
Program : Pengembangan Berbagai Metode Instruksional
Indikator : Peningkatan IPK mahasiswa
VI PENUTUP
Permasalahan utama yang dihadapi P3AI-UNHAS ialah belum terstrukturnya unit ini dalam
sistem organisasi universitas. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperoleh pengakuan
mengenai pentingnya unit ini sebagai support center pengembangan kualitas pendidikan tinggi.
Tanpa dukungan dari manajemen puncak universitas, P3AI tidak dapat mengembangkan diri.
Usaha untuk memperoleh pengakuan ini ternyata bukan dengan cara argumentasi verbal, tetapi
dengan cara memperlihatkan kinerja yang baik, sehingga dapat meyakinkan para pengambil
keputusan (Senat Uiversitas) untuk mencantumkannya dalam Statuta Universitas. Langkah
berikutnya tinggal menunggu waktu yang tepat.
TAHUN
No. KEGIATAN
2001 2002 2003
1 2 3 4 5
A Penataran Program PEKERTI (jumlah peserta penataran)
- Universitas Hasanuddin Angkatan ke – 20 49 Orang
- Politeknik Pertanian Negeri Segeri Mandalle Pangkep
Angkatan ke – 3 34 Orang
- FKM - UNHAS (Gudosin) Angkatan ke – 1 (UNHAS
Angkatan ke-21) 28 Orang
- FKM - UNHAS (Gudosin) Angkatan ke – 2 28 Orang
- Magang PEKERTI Angkatan ke – 2
- Universitas Hasanuddin Angkatan ke – 22 49 Orang
UNIVERSITAS HASANUDDIN
( P3AI – UNHAS )
2004