You are on page 1of 13

Effectivity Of Cherry Leaves Steeping (Muntingia calabura L.

) To Endogenous Enzyme
Superoxide Dismutase (SOD) Levels In Rats (Rattus Novergicus) Diabetes Mellitus That
Induced By Streptozotocin-Nicotinamide (STZ-NA).

Efektivitas Seduhan Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Kadar Enzim
Endogen Superoksida Dismutase (SOD) Pada Tikus Diabetes Melitus Yang
Diinduksi Streptozotocin-Nicotinamide (STZ-NA)

Arifin Nugroho
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMY
ABSTRACT

Oxidative stress occurs when the levels of free radicals and antioxidants in the body is
not balanced. Free radicals can be formed as a result of an increase in blood glucose levels in
Diabetes Mellitus that can cause damage to cells, tissues, and organs such as the liver, kidneys,
heart. Antioxidants are necessary to dampen the negative effects of oxidants. Flavonoids on the
cherry crop is antioxidative. This research is experimental research design with post test with
only control group design. The subjects were white rats Sprague dawley many as 36 tails were
divided into 6 groups: group 1 (normal), group 2 (negative control), group 3 (positive control),
group 4 (steeping leaves of cherry 250 mg/200 grBW), a group of 5 (cherry leaves steeping 500
mg/200 grBW), and group 6 (cherry leaves steeping 750 mg/200 grBW). 2-6 group induced with
streptozotocin dose of 65 mg/KgBW and nicotinamide 230 mg/KgBW for 5 days until the rats
became Diabetes Mellitus (fasting blood sugar >135mg / dl) were then given treatment for 14
days. Intake levels of GDP using enzymatic method GOD-PAP, while SOD using Kit BioVision.
Data were analyzed using paired t test and One Way Anova. The results of statistical tests with
paired t test showed significant differences in the levels of GDP before and after treatment (p =
0.0001). In One Way Anova mean SOD are different in each group (p = 0.0001). The most
effective steeping increase SOD is the dose of 750 mg/200 grBW.

Keywords: oxidative stress, cherry, Diabetes Mellitus, Superoxide Dismutase.

1
ABSTRAK

Stress oksidatif terjadi jika kadar radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh tidak
seimbang. Radikal bebas dapat terbentuk akibat peningkatan kadar glukosa darah pada Diabetes
Melitus yang dapat menyebabkan berbagai kerusakan sel, jaringan, dan organ seperti hati, ginjal,
jantung. Antioksidan diperlukan untuk meredam dampak negative oksidan. Flavanoid pada
tanaman kersen bersifat antioksidatif. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan
rancangan penelitian post test only with control group design. Subjek penelitian ini adalah tikus
putih galur Sprague dawley sebanyak 36 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok
1 (normal), kelompok 2 (kontrol negatif), kelompok 3 (kontrol positif), kelompok 4 (seduhan
daun kersen 250 mg/200 grBB), kelompok 5 (seduhan daun kersen 500 mg/200 grBB), dan
kelompok 6 (seduhan daun kersen 750 mg/200 gram). Kelompok 2-6 diinduksi dengan
streptozotocin dosis 65 mg/KgBB dan nicotinamide 230 mg/KgBB selama 5 hari hingga tikus
menjadi Diabetes Melitus (Gula Darah Puasa >135 mg/dl) kemudian diberikan perlakuan selama
14 hari. Pengambilan kadar GDP menggunakan metode enzimatik GOD-PAP, sedangkan SOD
menggunakan Kit BioVision. Data dianalisis menggunakan uji paired t test dan uji One Way
Anova. Hasil uji statistic dengan paired t test menunjukkan perbedaan bermakna kadar GDP
sebelum dan sesudah perlakuan (p=0,0001). Pada uji One Way Anova terdapat rerata kadar SOD
yang berbeda pada setiap kelompok (p=0,0001). Seduhan yang paling efektif meningkatkan
kadar SOD yaitu dosis 750 mg/200 grBB.

Kata kunci: stress oksidatif, kersen, Diabetes Melitus, Superoksida Dismutase

2
Pendahuluan

Diabetes Melitus terjadi karena Antioksidan eksogen diperoleh dari

adanya kelainan sekresi insulin, kerja luar. Peningkatan suplai antioksidan yang

insulin atau kedua-duanya1. Insulin sendiri cukup akan membantu pencegahan

dihasilkan oleh sel beta yang berada komplikasi klinis DM5.

didalam pulau langerhans pankreas2. Obat DM diperlukan untuk

Kerusakan sel-sel beta pankreas dapat menghindari komplikasi yang cukup

menyebabkan keadaan hiperglikemia3. serius . Bahan-bahan kimia yang

Hiperglikemia pada DM terlibat dalam terkandung dalam obat termasuk obat

pembentukan radikal bebas. diabetes memberikan berbagai efek

ketidakseimbangan antara antioksidan samping yang tidak sedikit dan harga yang

protektif (pertahanan antioksidan) dan diberikan pun tidak murah. Alternatif yang

peningkatan produksi radikal bebas sangat diperlukan masyarakat adalah

merupakan awal kerusakan oksidatif yang penanganan DM alami tanpa banyak efek

dikenal sebagai stres oksidatif4. samping, efektif dan terjangkau.

Antioksidan diperlukan untuk Kersen merupakan tanaman buah

meredam kerusakan oksidatif. Antioksidan tropis yang mudah dijumpai dan termasuk

adalah senyawa-senyawa yang dapat dalam famili Elaeocarpaceae. Daun

meredam dampak negatif oksidan. kersen mengandung kelompok senyawa

Antioksidan terbagi menjadi 2 berdasarkan atau lignan antara lain flavonoid, tannin,

sumbernya, yaitu antioksidan endogen dan triterpene, saponin, dan polifenol yang

antioksidan eksogen. Antioksidan endogen menunjukkan aktivitas antioksidatif6.

berasal dari dalam tubuh sendiri, terdiri Sehingga perlu dilakukan penelitian terkait

dari superoksida dismutase (SOD), efektifitas seduhan daun kersen.

glutation peroksidase (GPx) dan katalase.

3
Bahan dan Cara yaitu sebelum diinduksi Streptozotocin-

Penelitian ini adalah penelitian nicotinamide,

eksperimental laboratorium untuk menguji setelah induksi Streptozotocin-

efektifitas seduhan daun kersen nicotinamide, dan setelah perlakuan untuk

(Muntingia calabura L.) terhadap kadar menguji kadar glukosa darah puasa (GDP)

enzim endogen Superoksida Dismutase tikus, sedangkan untuk mengukur enzim

(SOD) pada tikus Diabetes Melitus yang SOD dilakukan pengambilan organ hepar

diinduksi Streptozotocin-nicotinamide tikus melalui proses pembedahan.

(STZ-Na) dengan rancangan post test only Kriteria inklusi hewan uji yang

wih control group design. Penelitian ini digunakan yaitu galur Sprague dawley

dilakukan selama 30 hari dengan berjenis kelamin jantan, berusia ± 8

menggunakan hewan uji tikus putih minggu, dan mempunyai berat badan ±

(Rattus novergicus) galur Sprague dawley. 150-200 gram. Adapun tikus putih yang

Hewan uji berjumlah tiga puluh aktivitas nya kurang/tidak aktif, mati

enam ekor dengan jumlah enam ekor pada selama masa pemberian perlakuan, sakit

masing-masing kelompok. Terdapat lima (penampakan rambut kusam, rontok, atau

kelompok yaitu kelompok normal, botak), serta mengalami penurunan berat

kelompok kontrol negatif, kelompok badan >10% selama masa adaptasi di

kontrol positif, kelompok seduhan kersen laboratorium dieksklusikan dari penelitian.

dosis 250 mg/200 grBB, kelompok Sebagai variabel bebas adalah

seduhan daun kersen dosis 500 mg/200 seduhan daun kersen (Muntingia calabura

grBB, dan kelompok seduhan daun kersen L.) dengan dosis 250 mg/200 grBB, 500

dosis 750 mg/200 grBB. Pengambilan mg/ 200grBB, 750 mg/200 grBB,

sampel darah dilakukan sebanyak 3 kali, sedangkan variabel tergantung adalah

kadar enzim SOD. Sebagai variabel

4
terkendali adalah faktor genetik, usia, berat Gajah Mada (UGM) pada bulan februari

badan, kondisi kandang dan pakan sama. hingga maret 2016. Sampel didapatkan

Bahan yang digunakan pada dari laboratorium hewan uji Universitas

penelitian ini adalah daun kersen Muhammadiyah Yogyakarta.

(Muntingia calabura L.) yang didapatkan Pelaksanaannya diawali dengan

dari halaman laboratorium Pusat Studi mennyiapkan kandang, menimbang berat

Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas badan tikus, dan dibagi menjadi 6

(PAU) Universitas Gadjah Mada, kelompok secara acak. Kemudian tikus

streptozotocin, metformin yang didapatkan diadaptasi selama 7 hari. Pada hari ke-7

di apotik, plasma darah puasa tikus, dilakukan penimbangan berat badan untuk

nicotinamide, NaCl 0,9%, buffer sitrat 0,1 penentuan dosis Streptozotocin-

M, aquades, dan jaringan hepar tikus. nicotinamide, dan dilakukan pengambilan

Alat yang digunakan pada sampel darah pertama untuk pengukuran

penelitian ini antara lain timbangan digital kadar Gula Darah Puasa (GDP). Pada hari

untuk menimbang berat badan tikus, sonde ke-8 tikus diinduksi nicotinamide 230

untuk memberikan seduhan kepada tikus, mg/KgBB, 15 menit kemudian dilanjutkan

gelas kaca, spuit untuk pengambilan induksi streptozotocin 65 mg/KgBB.

glukosa darah, sarung tangan, masker, Pengambilan sampel kedua

panci untuk mendidihkan air, saringan, dilakukan 5 hari setelah induksi

kompor, kandang hewan percobaan, Streptozotocin-nicotinamide dengan

sentrifuge, tabung mikrokapiler, parameter kadar GDP. Tikus dinyatakan

spektrofotometer, dan KIT BioVision. diabetes melitus jika kadar GDP

Penelitian telah dilakukan di >135mg/Dl7. Setelah Tikus Dinyatakan

laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Diabetes Melitus, tikus kembali ditimbang

Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas berat badannya untuk penentuan dosis

5
perlakuan. Selanjutnya dilakukan perlakuan 2 (P2) diberikan seduhan daun

persiapan untuk seduhan daun kersen, kersen dosis 500 mg/200 grBB/tikus/hari,

daun kersen yang digunakan adalah daun dan kelompok perlakuan 3 (P3) diberikan

yang berwarna hijau tua, tidak seduhan daun kersen dosis 750 mg/200

menggulung, serta tidak ada bekas gigitan grBB/tikus/hari. Setelah 14 hari perlakuan,

serangga. Daun diambil dari halaman kadar GDP kembali diukur.

Pusat Studi Pangan dan Gizi Pusat Antar Data yang telah didapatkan

Universitas (PAU) Universitas Gajah dianalisis menggunakan uji paired t test

Mada (UGM), dijemur dibawah sinar untuk perbedaan sebelum dan sesudah

matahari hingga kering (berwarna induksi serta perlakuan, uji One Way

kecoklatan), kemudian diseduh dengan air Anova untuk mengetahui signifikansi

mendidih hingga warnanya menyerupai perbedaan antar kelompok penelitian,

teh, sebelum diberikan kepada tikus, dilanjutkan post hoc-test dan uji rerata

seduhan disaring sehingga terpisah dari tuckey.

daun. Hasil Penelitian

Pemberian perlakuan diberikan Hasil pengamatan GDP

sesuai dengan kelompok masing-masing diperlihatkan pada tabel 1. Dari tabel 1

selama 14 hari, kelompok normal tidak didapatkan bahwa terjadi peningkatan

diberikan perlakuan apapun, kelompok kadar glukosa darah puasa setelah induksi

kontrol negatif hanya diberikan Streptozotocin-nicotinamide.

aquades/tikus/hari , kelompok kontrol Tabel 1. Rerata Kadar GDP sebelum dan


sesudah induksi Streptozotocin-
positif diberikan metformin 0,09 mg/200 nicotinamide dengan uji paired t test
Glukosa Darah Puasa (mg/dl) ± Nilai p
grBB/tikus/hari, kelompok perlakuan 1 Kelompok SD (paired
Sebelum STZ Sesudah STZ -t-test)
(P1) diberikan seduhan daun kersen dosis

250 mg/200 grBB/tikus/hari, kelompok

6
Normal 58,52 ± 1,53 58,81 ± 1,71 0,65 Kelompok Rerata Penurunan Nilai p
GDP±SD (mg/dl)
Negatif 60,73 ± 2,26 213,32 ± 5,71 0,0001
Positif 59,47 ±1,62 206,82 ± 1,91 0,0001
Normal -0,39 ± 0,09
P1(250 mg kersen) 62,24 ± 1,72 211,00 ± 4,26 0,0001
Negatif -0,90 ± 0,72
P2(500 mg kersen) 59,97 ± 1,91 207,52 ± 2,22 0,0001
Positif 107,56 ± 0,53 0,0001
P3(750 mg kersen) 58,83 ± 2,08 211,84 ± 3,18 0,0001
P1 (250mg Kersen) 53,34 ± 3,36
P2 (500mg Kersen) 70,53 ± 0,75
P3 (750mg Kersen) 108,72 ±1,82
Tabel 1 menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan kadar GDP Dari tabel 3 menunjukkan rerata
(kecuali kelompok normal) sebelum dan
selisih penurunan kadar GDP pada
sesudah induksi Streptozotocin-
nicotinamide. Seluruh tikus dinyatakan penelitian ini memang berbeda yang

Diabetes Melitus7. ditunjukkan dengan nilai p=0,0001


Tabel 2. Rerata Kadar GDP sebelum dan
sesudah perlakuan dengan uji paired t test (p<0,05).
Rerata Glukosa Darah Puasa Nilai p
Kelompok (mg/dl) ± SD (paired
Tabel 4. Rerata Kadar enzim SOD Tikus
Sesudah STZ Sesudah -t-test) Putih (Rattus novergicus) Sesudah
Perlakuan Perlakuan
Normal 58,81 ± 1,71 59,21 ± 1,84 0,01
Kelompok Rerata SOD ±SD Nilai p (One
Negatif 213,32 ± 5,71 214,22 ± 5,26 0,029
(%) Way Anova)
Positif 206,82 ± 1,91 99,25 ± 1,57 0,0001
P1(250 mg kersen) 211,00 ± 4,26 157,65 ± 1,88 0,0001 Normal 73,13 ± 5,38
P2(500 mg kersen) 207,52 ± 2,22 136,99 ± 2,35 0,0001 Negatif 15,30 ± 3,82
P3(750 mg kersen) 211,84 ± 3,18 103,11 ± 2,42 0,0001 Positif 66,32 ± 6,29 0,0001
P1 (250 mg Kersen) 23,12 ± 6,66
P2 (500 mg Kersen) 45,92 ± 3,81
Dari tabel 2 menunjukkan terdapat P3 (750 mg Kersen) 61,22 ± 5,77

perbedaan bermakna kadar GDP setelah


Dari tabel 4 menunjukkan bahwa
perlakuan pada semua kelompok tetapi
terdapat perbedaan yang bermakna pada
pada kelompok kontrol negatif tidak
rerata selisih enzim SOD semua kelompok
terjadi penurunan melainkan peningkatan.
percobaan pada penelitian yang
Untuk mengetahui signifikansi perbedaan
ditunjukkan dengan nilai p=0,0001
efektifitas dosis seduhan daun kersen
(p<0,05).
digunakan uji One Way Anova.
Tabel 5. Selisih Kadar enzim SOD
Tabel 3. Selisih penurunan rerata kadar dibandingkan kelompok normal
GDP dengan uji one way anova

7
Kelompok Rerata Nilai p (One Streptozotocin merupakan derivat
selisih SOD Way Anova)
nitrosuria yang diisolasi dari Streptomyces
(mg/dl)

Negatif 57,82 achromogenes yang mempunyai aktivitas


Positif 6,80
P1 (250 mg Kersen) 50,00 0,0001 anti-neoplasma dan antibiotik spektrum
P2 (500 mg Kersen) 27,21
P3 (750 mg Kersen) 11,90 luas. Streptozotosin dapat secara langsung

merusak masa kritis sel β Langerhans atau


Tabel 5 menunjukkan bahwa
menimbulkan proses autoimun terhadap
jumlah selisih kadar enzim SOD pada
sel β sehingga lebih banyak digunakan
semua kelompok perlakuan dibandingkan
dalam pembuatan hewan uji DM8.
kelompok normal dimana jumlah selisih
Streptotozotocin menginduksi
yang paling kecil adalah kelompok kontrol
terjadinya DM melalui perusakan DNA sel
positif diikuti kelompok perlakuan 3
beta pankreas. Didalam sel beta pankreas,
(seduhan daun kersen 750 mg/200 grBB)
streptozotocin merusak DNA melalui
yang berarti kedua kelompok ini yang
pembentukan NO, radikal hidroksil dan
paling mendekati angka normal.
hydrogen perioksida. Perusakan DNA ini
Sedangkan selisih yang paling besar yaitu
menstilmulasi ribosilasi poli ADP yang
pada kelompok kontrol negatif diikuti
selanjutnya menyebabkan deplesi NAD+
kelompok P1 (250 mg/200 grBB).
dan ATP didalam sel. Akibatnya produksi
Diskusi
insulin terganggu dan jumlah yang
Tabel 1 menunjukkan perbedaan
dihasilkan berkurang atau bahkan dapat
bermakna pada kelima kelompok sesudah
menyebabkan apoptosis sel. Peningkatan
induksi Streptozotocin-nicotinamide
defosforilasi ATP akan memacu
dengan nilai p=0,0001 (p<0,05). Seluruh
peningkatan substrat untuk enzim xantin
sampel tikus dinyatakan Diabetes Melitus
oksidase (sel β pankreas mempunyai
tipe 2 dengan kadar GDP >135 mg/dl7.
aktivitas tinggi terhadap enzim ini), lebih

8
lanjut meningkatkan produksi asam urat didapatkan penurunan kadar GDP pada

xantin oksidase mengkatalisis reaksi kelompok kontrol positif, kelompok

pembentukan anion superoksida aktif. seduhan 250 mg/200 grBB, kelompok

Pembangkitan anion superoksida akan seduhan 500 mg/200 grBB, dan kelompok

membentuk hidrogen peroksida dan seduhan 750 mg/200 grBB. Sedangkan

radikal superoksida. NO dan oksigen kelompok kontrol negatif tidak terjadi

reaktif tersebut adalah penyebab utama penurunan melainkan peningkatan.

kerusakan sel β pankreas8. Penilaian dosis pada pemberian

Sedangkan Penambahan induksi seduhan daun kersen terhadap kadar GDP

nicotinamide untuk mengendalikan dan enzim SOD pada penelitian ini

kerusakan sel beta pankreas yang dilakukan dengan uji One Way Anova

berlebihan dan memberikan proteksi sel yang ditunjukkan pada tabel 3. Dari uji

beta pankreas hewan coba akibat induksi One Way Anova GDP dan enzim SOD

streptozotocin9. didapatkan nilai p=0,0001 (p<0,05) yang

Penelitian yang dilakukan oleh artinya rata-rata penurunan kadar GDP dan

Suhardinata (2015) membuktikan tikus peningkatan kadar SOD dari kelima

putih yang diinduksi streptozotocin dosis perlakuan tersebut berbeda. Untuk

65 mg/kgBB tikus dan nicotinamide 230 menentukan dosis seduhan mana yang

mg/kg BB tikus menjadi Diabetes Melitus paling efektif dalam menurunkan kadar

dalam waktu 5 hari10. GDP, dan meningkatkan maka dilakukan

Tabel 2 menunjukkan perbedaan uji analisis Post-Hoc. Hasil uji Post-Hoc

bermakna pada semua kelompok uji menunjukkan penurunan kadar GDP yang

(p<0,05) setelah diberikan perlakuan paling efektif hasil kelompok kersen 750

sesuai kelompok masing-masing. Dari mg/200 grBB dengan selisih penurunan

hasil paired t test setelah perlakuan terbesar yaitu 108,72 mg/dl, sedangkan

9
peningkatan terbesar kadar SOD yang yang mirip yaitu penelitian yang dilakukan

paling efektif yaitu hasil kelompok kersen oleh Penelitian yang dilakukan oleh

750 mg/200 grBB. Retnaningsih et al (2013) dengan judul

Penelitian yang dilakukan oleh peningkatan aktivitas antioksidan

Vembriarto Jati Pramono dan Rahmad superoksida dismutase pada tikus

Santoso (2014) dengan judul Pengaruh hiperglikemi dengan asupan tempe koro

Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura benguk (Mucuna pruriens L.)

L.) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus mendapatkan hasil Pada tikus yang

Putih (Rattus novergicus) Yang Diinduksi mendapat asupan tempe koro benguk

streptozotocin (STZ) juga mendapatkan mengalami penurunan kadar glukosa darah

hasil penurunan kadar glukosa darah puasa dan peningkatan aktivitas antioksidan

bermakna pada kelompok perlakuan11. SOD serum13.

Seduhan daun kersen juga terbukti


Hasil penelitian menunjukkan rerata
menurunkan kadar GDP secara bermakna
kadar GDP post perlakuan kelompok
pada tikus Diabetes Melitus (p<0,05), hal
kontrol negatif, seduhan 250 mg/200 grBB
ini dikarenakan kandungan daun kersen
dan kelompok seduhan 500 mg/200 grBB
yaitu flavonoid. Flavanoid dapat berperan
>135 mg/dl sedangkan kelompok
sebagai antioksidan yang mampu
metformin dan kelompok seduhan 750
menurunkan stress oksidatif sehingga
mg/200 grBB < 135 mg/dl. Kadar GDP
menimbulkan efek protektif terhadap sel
normal tikus putih Sprague dawley
beta pankreas dan meningkatkan
menurut Puspitasari (2015) adalah 55-135
sensitivitas insulin12.
mg/dl. Hal ini menunjukkan pemberian
Penelitian mengenai efek kersen
metformin dan seduhan daun kersen 750
terhadap kadar enzim SOD masih sangat
mg/200 grBB efektif menurunkan kadar
jarang dilakukan sebelumnya. Penelitian

10
glukosa darah puasa tikus Diabetes seduhan daun kersen (Muntingia calabura

Melitus. L.) yang paling tepat untuk kadar enzim

Tabel 5 menunjukkan jika SOD khususnya pada Diabetes Melitus,

dibandingkan dengan kelompok normal dan disarankan dilakukan penelitian lebih

terjadi peningkatan kadar SOD setelah lanjut tentang uji toksisitas dengan

diberikan perlakuan daun kersen. Dari mengkaji efek samping seduhan daun

hasil Post Hoc test dosis efektif untuk kersen (Muntingia calabura L).

peningkatan kadar SOD dosis 750 mg/200

grBB sama seperti dosis paling efektif


Daftar pustaka
untuk menurunkan kadar GDP yaitu 750
1. Purnamasari, D. (2009). Diagnosis dan
mg/200 grBB. Jadi, jika kadar GDP Klasifikasi Diabetes Melitus. In A. B.
Sudoyo, Buku Ajar Ilmu Penyakit
menurun pada Diabetes Melitus, maka Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta:
Purnamasari, D., 2009. Diagnosis dan
kadar SOD dalam darah akan meningkat. Klasifikasi Diabetes Melitus. In:
Sudoyo, A.W.,Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., SetiInterna Publishing
Kesimpulan
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam,
1880-1883.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
2. Squires, J. (2003). Applied Animal
Endrocrinology. UK: CABI publishing.
sebagai berikut:
3. Robertson, R. R. (2004). β-Cell glucose
toxicity, lipotoxicity, and chronic
Seduhan daun kersen efektif dalam oxidative stress in type 2 diabetes.
Diabetes53 , S119-S124. .
meningkatkan kadar SOD pada tikus 4. Suryohudoyo, P. (2000). Kapita Selekta
Ilmu Kedokteran Molekula. Jakarta:
Diabetes Melitus yang diinduksi Info Medika.
5. Suhartono., B. S. (2005). Stres
Streptozotocin-nicotinamide (STZ-NA) Oksidatif dan Peran Antioksidan pada
Diabetes Melitus. In Majalah
dengan dosis optimal 750 mg/200 grBB Kedokteran Indonesia (Vol. 55, pp. 87-
90).
yaitu sebesar 61,22 %. 6. Priharyanti, D. (2007). Muntingia
Calabura. Retrieved Maret 13, 2016,
from
Saran http://florabase.calm.wa.gov.au/browse/
Dari penelitian diatas, disarankan flora?f=220&level=f&id=220.
7. Puspitasari, S.A.P, 2015, Pengaruh
penelitian lebih lanjut tentang dosis Pemberian Pisang Kepok (musa
paradisiaca forma tupical ) Terhadap
11
Kadar malondialdehdyde (MDA) Tikus
Sprague Dawley Pra-Sindrom
Metabolik. Pp 6.
8. Nugroho, A. E. (2006). Review Hewan
Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi
Dan Mekanisme Aksi Diabetogenik.
Biodiversitas issn, 378-382.
9. Szkudelski, T, 2012, Streptozotocin-
nicotinamide-induced diabetes in the
rat. Characteristics of the experimental
model, Exp. Biol. Med. (Maywood):
237, 481–490.
10. Suhardinata, F, 2015, Pengaruh Bubuk
Daun Kenikir (Cosmos caudatus)
Terhadap Kadar Malondialdehyde
Plasma Tikus Wistar Diabetes
Diinduksi Streptozotocin, Semarang,
Universitas Diponegoro.
11. Vembriarto, J.P., Rahmad , S, 2014,
Pengaruh Ekstrak Buah Kersen
(Muntingia calabura) Terhadap Kadar
Gula Darah Tikus Putih (Rattus
Novergicus) yang Diinduksi
streptozotocin (STZ). Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
12. Kaneto, H., Kajimoto, Y., Migawa, J.,
Matsuoka, T., Fujitani, Y., Umayahara,
Y., et al, 1999, Beneficial effects of
antioxidants in diabetes:possible
protection of pancreatic beta cells
against glucose toxicity, Diabetes,
48:2398-2406.
13. Retnaningsih, C., Darmono.,
Widianarko B. and Muis, S.F.
Peningkatan Akativitas Antioksidan
Superoksida Dismutase Pada Tikus
Hiperglikemi Dengan Asupan Tempe
Koro Benguk (Mucuna pririens L.).
Tesis.Semarang: Universitad
Diponegoro.

12
13

You might also like