You are on page 1of 18

TUGAS SISTEM LINGKUNGAN INDUSTRI

BANJIR

Disusun oleh :
Jonathan Andreas (1723002)
Gabriella Imanuel (1723020)
Benny Leonardy (1723054)
Willy Winata ( 1723068)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI – FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2019
1.1. Definisi Banjir
Banjir adalah merupakan sebuah peristiwa yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan. Peristiwa ini dapat disebabkan oleh
meluapnya air dari sungai, danau, atau terdapatnya sebuah aliran air yang
terhambat oleh sesuatu sehingga menyebabkan aliran air tersebut meluap
dan memasukki daratan sehingga terjadi peristiwa banjir. Menurut KBBI
atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah berair
banyak.
Macam-macam banjir:
 Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air
dikarenakan meluapnya air di danau, sungai, selokan, atau aliran air
yang lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik dan
menggenangi daratan. Biasanya banjir air disebabkan karena hujan
yang terjadi secara terus-menerus sehingga mengakibatkan aliran air
tersebut tidak dapat menampung air yang berlebih.
 Banjir Bandang
Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air
dan juga lumpur. Banjir bandang tersebut sangatlah berbahaya
dibandingkan dengan banjir air biasa, hal ini karena akan sulit untuk
menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat menghanyutkan benda-
benda dan memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang pada
umumnya terjadi di area pegunungan yang tanah pegunungan
tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa
air ke daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir tersebut dapat
menghanyutkan pohon yang berukuran besar sehingga dapat
merusak pemukiman warga yang terkena banjir bandang tersebut.
 Banjir Lumpur
Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun
lumpur tersebut keluar dari dalam bumi sehingga dapat
menggenangi daratan. Lumpur tersebut terkadang memiliki
kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.
 Banjir Rob (Laut Pasang)
Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena
pasang air laut. Banjir rob pada umumnya melanda kota muara baru
di jakarta. Pasang air laut pada umumnya akan menahan air sungai
yang menumpuk, hingga dapat menjebol sebuah tanggul dan
menggenangi daratan.
 Banjir Cileunang
Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir.
Pengertian banjir cileunang ialah suatu banjir yang mirip dengan
banjir air akan tetapi banjir tersebut dikarenakan hujan yang
sangatlah deras dan mempunyai debit air yang banyak. Terjadinya
banjir ini sangatlah cepat, hal ini karena hujan yang terjadi sangatlah
deras sehingga dapat terjadi dalam waktu cepat.
 Banjir Lahar
Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar
gunung berapi masih aktif saat yang meletus atau mengalami erupsi.
Dari proses erupsi tersebut, gunung akan mengeluarkan lahar dingin
yang dapat menyebar ke lingkungan di sekitarnya. Air yang ada
dalam sungai atau danau dapat mengalami pendangkalan sehingga
berdampak terkena banjir.

1.2. Penyebab Banjir


Banjir merupakan bencana alam yang bisa sangat merugikan korban.
Peristiwa terjadinya banjir dapat disebabkan oleh hal-hal berikut seperti:
1. Penebangan hutan liar
Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul
merupakan salah satu penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon
memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu, jika banyak pohon
yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.
Hutan yang Gundul

2. Buang sampah sembarangan


Salah satu penyebab banjir terjadi dikarenakan banyak masyarakat yang
membunang sampah secara sembarangan, dan salah satu faktor ini
sering terjadi di negara Indonesia yang menyebabkan sering terjadinya
banjir di negara Indonesia. Sampah yang dibuang sembarang khususnya
apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat menyumbat aliran
air tersebut sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

Masyarakat yang membuang sampah di sungai


3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air
Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai
tersebut rentan terjadi pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di
sungai karena kebiasaan untuk membuang sampah ke sungai serta
keadaan tanah di kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan
kemudian menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit
dan rawan banjir dikarenakan air yang bisa mengalir dengan luas tidak
bisa mengalir karena air tertahan oleh pemukiman atau rumah-rumah
warga yang tinggal di pinggir sungai.

Pemukiman di bantaran sungai

4. Dataran rendah
Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan
banjir, hal ini karena luapan air yang mengalir dari tempat di dataran
tinggi ke rendah sehingga dapat beresiko terkena banjir.

5. Curah hujan yang tinggi


Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat
daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut
dalam jangka waktu lama, memiliki resiko yang besar untuk terjadi
banjir terlebih jika berada di dataran rendah.
6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal
Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih
di lingkungan perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat
membantu untuk mencegah atau mengurangi banjir, namun dipakai
untuk membangun mall atau bangunan lainnya sehingga merusak
lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko terjadinya banjir.
7. Bendungan yang jebol
Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar
lingkungan yang daerah tersebut kurang terawat serta mudah dirusak
kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu yang tidak pada
tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang
sangat merugikan.
8. Salah sistem kelola tata ruang
Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk
menyerap serta alirannya lambat. Sementara air yang datang ke
wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang biasanya
dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.
9. Tsunami Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar.
Tsunami merupakan penyebab banjir yang sangat merugikan. Tsunami
pada umumnya dapat terjadi dikarenakan pergeseran lapisan lempeng
bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu
daerah-daerah yang ada di sekitarnya hingga dapat menimbulkan
banyak kerugian dan korban jiwa.
10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air
Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan
beberapa faktor, salah satunya karena tanah tersebut sudah jarang
ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong. Sehingga air tidak
terserap ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau,
selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah
banyak apabila sudah tidak dapat tertampung oleh saluran air tersebut
dapat menggenang serta menyebabkan banjir.

1.3. Akibat Banjir


Setiap bencana alam yang terjadi tentunya akan memiliki dampak yang
sangat besar bagi makhluk hidup dan lingkungan disekitar yang terkena
bencana tersebut. Dan tentunya banjir pun dapat memiliki dampak yang
cukup besar bagi makhluk hidup dan lingkungan yang terkena banjir baik
itu dampak negatif atau juga dampak positif, berikut merupakan dampak-
dampak yang disebabkan oleh banjir:
 Dampak negatif
 Menyebarnya berbagai bibit-bibit penyakit, seperti penyakit
kutu air pada kulit, demam berdarah
 Kehilangan harta benda karena hanyut terbawa oleh banjir
 Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
 Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
 Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
 Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan
banjir.
 Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
 Dampaknya dalam pariwisata, jumlah wisatawan yang
datang ke daerah tersebut akan menurun karena sering
terjadinya banjir.
 Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu
yang lama.
 Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana
yang rusak akibat banjir.
 Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang
menjadi langka.
 Dampak Positif
 Tanah yang awal mulanya kering ketika terjadinya banjir, air
yang menjadi banjir tersebut menjadi air tanah yang mengii
kembali tanah yang kerig tersebut
 Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
 Banjir menambah kandungan pada tanah.
 Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
 Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada
akhirnya berpengaruh positif pada industri perikanan.
 Penyeimbang ekosistem sungai.

1.4. Antisipasi Banjir


Sebelum terjadinya banjir, terdapat beberapa cara untuk mengantisipasi
terjadinya peristiwa banjir, berikut merupakan cara-cara yang bisa
digunakan untuk mengantisipasi banjir:
 Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain
sebagainya sesuai dengan fungsinya.
 Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
 Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
 Lakukan pengerukan sungai.
 Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
 Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus
dibangun di daerah yang rawan banjir.
Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin
tinggi, lakukan hal-hal berikut ini :
 Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang
penting.
 Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi
terkunci.
 Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
 Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang
mengandung listrik.
 Sementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun,
jangan coba minum atau mandi dengan air banjir. Kamu bisa sakit
gatal dan terkena radang.

1.5. Banjir yang terjadi di Indonesia


 Banjir Bandang di Garut (2016)
Meluapnya air Sungai Cimanuk karena curah hujan yang tinggi
membuat beberapa wilayah di daerah Kabupaten Garut dilanda
banjir bandang pada Selasa (20/9/2016) sampai Rabu (21/9/2016).
Sejauh ini, tercatat korban tewas yang sudah ditemukan oleh tim
pencari berjumlah 33 orang, dua di antaranya masih belum
diidentifikasi. Selain itu, masih ada 20 orang lainnya yang
dilaporkan masih menghilang.
Banjir bandang yang terjadi di Garut membuat ratusan orang
mengungsi karena rumah mereka ada yang rusak total, sebagian lagi
ada yang belum bisa dihuni kembali. Sekolah yang tekena banjir
terpaksa harus diliburkan untuk sementara.

 Banjir di Jateng (2016)


Bulan Juni 2016 lalu, banjir dan longsor membuat ribuan rumah
hancir di 16 daerah di Jawa Tengah. Salah satunya di Solo, di mana
banjir yang disebabkan oleh hujan deras membuat sekitar 1.000
warga harus dievakuasi.
Dikutip BBC, setidaknya ada sekitar 24 orang yang meninggal
dalam bencana alam ini dan puluhan orang lainnya menghilang.
 Banjir Manado (2014)
Bencana banjir bandang pernah meluluhlantakkan Kota Manado
pada 15 Januari 2014 lalu. Banjir yang menimpa empat wilayah di
Sulawesi Utara ini menyebabkan puluhan ribu orang harus
mengungsi karena rumah mereka tergenang air.
Tercatat, ada 19 orang yang meninggal dalam bencana banjir
bandang ini. Penyebab banjir dikarenakan hilangnya hutan dan
sungai-sungai kecil di sekitar Manado, serta rusaknya daerah
resapan karena pembangunan yang serampangan.

 Banjir Jakarta (2013)


Banjir hampir setiap tahunnya terjadi di Jakarta ketika musim hujan
tiba. Tapi banjir pada Februari 2013 lalu di Jakarta tercatat sebagai
yang terparah yang pernah melumpuhkan ibukota negara Indonesia
ini.
Bencana banjir yang terjadi pada era Gubernur DKI Joko Widodo
ini menyebabkan 20 orang meninggal dan sekitar 33.500 orang
mengungsi. Ketika itu, banjir hampir membuat seluruh pusat kota
lumpuh. Air banjir bahkan menggenangi kawasan Sudirman
termasuk Bundaran Hotel Indonesia.

 Banjir Lumpur Lapindo


Dan yang terakhir banjir aneh yang terjadi di Indonesia yang mana
terjadi di Sidoarjo, jawa Timur. Banjir lumpur panas disini lebih
dikenal dengan nama Banjir Lumpur Lapindo. Banjir aneh ini terus
terjadi hingga saat ini. Wilayah Sidoarjo masih terus menyemburkan
lumpur panas di daerah bekas tambang tersebut. Yang
mengakibatkan tergenangnya pemukiman warga, ladang,
perindustrian, semua wilayah disana benar-benar tanpa kehidupan.
1.6. Banjir yang terjadi di Dunia
1. Banjir lumpur di Vargas, Venezuella.

Banjir yang terjadi tahun 1999 di negara bagian Vargas


membuat 10% populasi penduduk disana meninggal. Seluruh
kota dihantam banjir lumpur dan menimbulkan kerugian
sebanyak Rp 40,5 triliun.

2. Banjir St. Lucia.

Pada tahun 2000, Belanda pernah dihantam banjir dahsyat.


Semua rumah tergenang air. Banjir ini menyebabkan 80 ribu jiwa
melayang.
3. Banjir China.

Tahun 1931 menjadi sejarah mengerikan bagi China. Air dari


sungai Yangze dan Huai meluap akibat lelehan salju. Aliran
banjir begitu deras dan menyebabkan 4 juta orang meninggal
dunia, serta 28,5 juta orang mengalami kerugian material dan
fisik.

4. Banjir St. Marcellus 1362.

Banjir pada tahun 1362 ini terjadi karena badai yang melanda
Belanda, Jerman dan Denmark. Banjir ini menewaskan 25
ribu jiwa.
5. Banjir luapan Dam Banqiou.

Banjir Dam Banqiou terjadi di China pada tahun 1975. Kurang


lebih 10 juta orang dirugikan karena banjir tersebut. Korban
meninggal pun diperkirakan mencapai 231 ribu.

6. Banjir All Saints

Pada tahun 1570, Belanda juga dilanda banjir mematikan.


Korban bencana ini mencapai 20 ribu jiwa. Banjir ini disebabkan
oleh hujan dan badai yang mengerikan.
7. Banjir St. Marcellus 1219.

Banjir St. Marculles juga pernah terjadi pada tahun 1219 dan
terjadi lagi tahun 1362. Banjir pada tahun 1219 menyebabkan
36 ribu orang meninggal.

8. Banjir Guatemala timur.

Badai di Pasifik membuat Guatemala dilanda banjir pada tahun


1419. Kerusakan yang ditimbukan akibat banjir sungguh parah.
Korban jiwa mencapai 40 ribu orang.
9. Banjir Tiajin.

Luapan air sungai Haihe di China tahun 1939 membuat banjir


parah di Tiajin. Banjir tersebut menewaskan 20 ribu jiwa dan
14,7 juta lainnya mengalami kerugian fisik dan material.

10. Banjir Jerman 1717.

Pada malam natal tahun 1717, Jerman dilanda banjir besar.


Akibatnya 14 ribu orang meninggal, yakni sekitar 30% populasi
kota Butjadingen di Jerman.
11.Banjir di Vietnam.
Banjir bandang melanda desa kecil di distrik Lang Chanch, provinsi Thanh
Hoa, Vietnam Utara pada Juli 2018 mengakibatkan sedikitnya 20 orang
tewas dan lebih dari selusin orang hilang serta puluhan rumah panggung
hancur yang diterpa badai Tropis Son Tinh.Menurut Otoritas Manajemen
Bencana Vietnam, sebagian besar banjir dan tanah longsor, menewaskan
88 orang di Vietnam dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

12. Banjir di Jepang.


Hujan deras di Jepang Barat pada Juli lalu menyebabkan bencana cuaca
terburuk pada kurun waktu 36 tahun terakhir, memicu banjir dan longsor,
sehingga memaksa jutaan orang mengungsi dan puluhan orang hilang.
Banjir menewaskan lebih dari 200 orang dan menimbulkan kerusakan.

13.Banjir di Myanmar
Sebanyak 85 desa di Myanmar terkena banjir yang diakibatkan oleh
jebolnya bendungan hidroelektrik pada Agustus lalu. Banjir yang telah
menghancurkan jembatan dan menutup akses transportasi ini telah
membuat lebih dari 50.000 orang dievakuasi.

14.Banjirdi India.
Banjir bandang pada Agustus 2018 lalu, di picu oleh hujan lebat di Asia
Selatan yang telah menewaskan puluhan orang dan lebih dari sejuta orang
mengungsi. Banjir yang menewaskan hampir 20 orang ini, menelantarkan
sekitar 800.000 orang di negara bagian Assam, Tripura, dan Manipur di
India. Banjir di Kerala, India, telah memakan korban tewas mencapai 357
orang.
15.Banjir di Korea Utara.
Banjir bandang di Korea Utara yang dipicu oleh hujan lebat dimulai
semenjak 28 Agustus. Sedikitnya 76 orang tewas dan puluhan orang
hilang, ribuan orang kehilangan tempat tinggal. Federasi Internasional
Palang Merah dan Bulan Sabit Merah mengatakan lebih dari 800
bangunan termasuk rumah, klinik, dan sekolah hancur.

1.6. Kesimpulan
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sangat berbahaya bagi
makhluk hidup dan lingkungan disekitarnya, terjadinya bencana atau
peristiwa banjir tentunya memiliki penyebab-penyebab yang membuat hal
tersebut menjadi terjadi seperti misalnya: masyarakat yang membuang
sampah sembarangan ke sungai dan mengakibatkan aliran air menjadi
terhalang, membuat bangunan di pinggiran sungai atau tempat aliran air
mengalir yang membuat tempat aliran air tersebut menjadi sempit dan tidak
bisa menampung air seperti yang seharusnya, kurang nya daerah serapan air
sehingga membuat penyerapan air ke dalam tanah menjadi terganggu dan
membuat air menjadi menggenang di permukaan darat sehingga membuat
banjir di daerah tersebut, dll. Dan dampak yang disebabkan oleh banjir
seperti: rusaknya likungan sekitar karena banjir yang menggenang,
menimbulkan penyakit-penyakit yang bisa menimbulkan sakit pada
makhluk hidup seperti deman berdarah dan malaria, korban jiwa, rusaknya
fasilitas umum dan mahalnya biaya yan dikeluarkan untuk memperbaiki
fasilitas umum tersebut. Dan penanggulangan yang bisa dilakukan dalam
menanggulangi banjir sebagai berikut: reboisasi untuk memperbaiki
penyerapan air ke dalam tanah, memperbaiki drainase dengan
memperhatikan amdal, tidak membangun pemukiman untuk tempat tinggal
atau usaha di sekitar pinggiran sungai agar tidak menghambat aliran sungai.
1.7. Daftar Pustaka
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-
bencana-banjir.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Banjir
http://woocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-banjir-penyebab-akibat-
macam-macam.html
https://www.brilio.net/duh/10-bencana-alam-dunia-yang-paling-besar-
mengerikan-sepanjang-sejarah-170714t.html

You might also like