You are on page 1of 10

Available online at AL-KAUNIYAH: Journal of Biology

Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/kauniyah
AL-KAUNIYAH; Journal of Biology, 11(2), 2018, 99-108

ISOLASI Escherichia coli DARI URINE PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH


DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
ISOLATION OF Escherichia coli FROM URINE OF PATIENTS OF URINARY TRACT INFECTION
IN BHAYANGKARA KEDIRI HOSPITAL
Mastuti Widianingsih1*, Aldino Marcos de Jesus2
1
Fakultas Ilmu Kesehatan, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 65, Kediri, Jawa Timur,
64114
2
Laboratorium Bakteriologi, Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 65, Kediri, Jawa
Timur, 64114
*Corresponding author: widianingsihmastuti910224@gmail.com

Naskah Diterima: 5 September 2017; Direvisi: 1 Mei 2018; Disetujui: 3 Mei 2018

Abstrak
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi akibat adanya invasi mikroorganisme (bakteri) pada saluran
kemih. Peningkatan kejadian ISK dapat dipengaruhi oleh kondisi refluks vesikouretral (RVU),
obstruksi saluran kemih, pemakaian instrumen uretral baru, dan septikimia. Angka kejadian ISK di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri tahun 2016 berjumlah 346 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya Escherichia coli pada urine pasien ISK di Rumah Sakit Bhayangkara
Kediri. Besarnya persentase ISK yang disebabkan E. coli mendorong peneliti untuk melakukan
isolasi bakteri tersebut dari urine pasien ISK di rumah sakit tersebut. Teknik sampling yang
digunakan berupa Accidental sampling dengan sampel berupa urine porsi tengah (UPT) sebanyak
30. Sampel urine diinokulasikan pada media MCA, kemudian dilakukan pewarnaan Gram,
dilanjutkan uji biokimia reaksi untuk membedakan golongan Enterobacter. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 12 sampel positif mengandung E. coli, 3 sampel mengandung Klebsiella spp.,
dan 15 sampel tidak terdeteksi sama sekali. Hasil positif E. coli ditunjukkan dengan koloni bulat
berukuran kecil, elevasi semi mucoid, dan fermentasi laktosa positif pada media MCA. Hal tersebut
menunjukkan bahwa E. coli dapat ditemukan pada sampel urine pasien ISK di Rumah Sakit
Bayangkara Kediri.
Kata kunci: Escherichia coli; ISK; RS Bhayangkara Kediri

Abstract
Urinary tract infection (UTI) is caused by microbial invasion (bacteria) in the urinary tract. The increased
of UTI can be affected by a condition of vesicouretral reflux (RVU), urinary tract obstruction, application of
new urethral instruments, and septicemia. The incidence of UTI in Bhayangkara Kediri Hospital in 2016 was
346 cases. The objective of this research was to determine the presence of E. coli in UTI patients in the
Bhayangkara Kediri Hospital. The large percentage of UTI caused by Escherichia coli encouraged
researchers to isolate the bacteria from the urine of UTI patients in the hospital. Accidental sampling with
30 middle portion urine samples (UPT) was carried out. The samples were inoculated onto separate MCA
media. Representative bacterial isolates were stained with Gram staining technique and followed by reaction
biochemistry tests to distinguish Enterobacter groups. The results showed that 12 urine samples contained E.
coli, 3 urine samples contained Klebsiella spp., while 15 urine samples were negative (not containing
bacteria). The positive results of E. coli showed small rounded, elevation of semi mucoid colonies, and
positive lactose fermentation on the MCA media. It showed that E. coli indeed exists in the urine samples of
UTI patients in Bayangkara Kediri Hospital.
Keywords: Bhayangkara Kediri Hospital; Escherichia coli; UTI

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v11i2.5899

Copyright © 2018, AL-KAUNIYAH: Journal of Biology,


P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

PENDAHULUAN menunjukkan bahwa wanita usia 4675 tahun


Infeksi saluran kemih (ISK) menempati memiliki resiko tertinggi terkena ISK. Data
urutan kedua penyakit infeksi terbanyak tersebut diperoleh dari pemeriksaan urine
setelah infeksi saluran pernafasan. Hasil penderita ISK usia 0 sampai lebih dari 75
pemeriksaan simtomatik per tahun menunjuk- tahun sebanyak 100 pasien (45 laki-laki dan 54
kan bahwa sekitar 100.000 pasien melakukan wanita) (Samirah et al., 2006).
rawat inap dan 7 juta pasien melakukan rawat Keberadaan ISK ditandai dengan nyeri
jalan akibat ISK (Prakasam et al., 2012; suprapubik, disiuria, hematuria, urgensi, dan
Nordstrom et al., 2013; Alkhyat & Al-Maqtari, straguria, bahkan ada yang disertai demam,
2014). Di Indonesia, prevalensi kejadian ISK muntah, dan nyeri punggung (Geografi et al.,
cukup tinggi yaitu 180.000 kasus/tahun 2014). Bakteri Gram negatif seperti E. coli,
(Depkes RI, 2014; Darsono et al., 2016). Proteus mirabilis, Klebsiella spp., Citrobacter
Infeksi saluran kemih merupakan kondisi spp., Enterobacter spp., dan Pseudomonas spp.
akibat terjadinya invasi mikroorganisme pada merupakan bakteri yang sering menyebabkan
saluran kemih. Peningkatan kejadian ISK dapat ISK. Beberapa hasil penelitian menunjukkan
dipengaruhi oleh kondisi refluks vesikouretral E. coli mengakibatkan 8095% kejadian ISK
(RVU), obstruksi saluran kemih, pemakaian (Prakasam et al., 2012; Alkhyat & Al-Maqtari,
instrumen uretral baru, dan septikimia. Resiko 2014; Jarvis et al., 2014; Kibret & Abera,
terkena ISK pada wanita lebih tinggi di- 2014; Swetha et al., 2014).
bandingkan pada pria (Samirah et al., 2006; Bakteriuria dikatakan bermakna apabila
Sumolang et al., 2013). Hal tersebut salah ditemukan 100.000 bakteri patogen/mL urine
satunya karena jarak antara uretra dengan porsi tengah (Sumolang et al., 2013). Angka
rektum pada pria lebih jauh dibandingkan kejadian ISK di Rumah Sakit Bhayangkara
wanita, selain itu, kandungan bakterisidal yang Kediri tahun 2016 yaitu sebanyak 53 pasien
ada pada kelenjar prostat dapat melindungi pria rawat jalan dan 293 pasien rawat inap. Selama
dari kejadian ISK (Prabowo & Habib, 2012). ini belum diketahui adanya penelitian terkait
Secara umum ISK dibagi menjadi dua, pemeriksaan bakteri yang ada pada urine
yaitu ISK bagian bawah dan ISK bagian atas. pasien ISK di Rumah Sakit Bhayangkara Kota
Infeksi saluran kemih bagian bawah menjadi Kediri. Besarnya persentase ISK yang disebab-
kasus yang sering terjadi. Kasus tersebut kan E. coli mendorong peneliti untuk
karena masuknya bakteri melalui uretra (Bien melakukan isolasi bakteri tersebut pada pasien
et al., 2012). Infeksi dapat terjadi melalui ISK di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
inflamasi pada kelenjar prostat, peradangan Tujuannya guna mengetahui keberadaan E.
pada vesika urinaria atau kandung kemih, serta coli penyebab ISK pada pasien yang diduga
peradangan yang mengakibatkan luka pada terkena ISK di Rumah Sakit Bhayangkara
uretra. Infeksi saluran kemih bagian atas dapat Kota Kediri.
mengakibatkan gangguan fungsi ginjal
(pielonefritis), pembengkakan nefron, dan MATERIAL DAN METODE
abses renal (Samirah et al., 2006; Bien et al., Sampel
2012). Penelitian ini menggunakan teknik
Peningkatan usia seseorang berbanding Accidental sampling dengan 30 sampel urine
lurus dengan kemungkinan terkena ISK. Hal berupa urine porsi tengah. Sampel urine porsi
tersebut terkait dengan fungsi kelenjar prostat tengah merupakan urine yang paling baik
pada pria dan degenerasi fungsi estrogen pada untuk pemeriksaan ISK karena urine bebas
wanita menopause. Pasien infeksi saluran kontaminasi (Sumolang et al., 2013; Samirah
kemih di RSUP Prof. dr. R. D. Kandau et al., 2014). Aliran pertama urine berfungsi
Manado didominasi oleh pasien wanita dengan untuk membuang sel-sel dan mikroorganisme
usia 5059 tahun. Kasus tersebut mulai meng- dari luar uretra agar tidak mencemari spesimen
alami peningkatan jumlah pada wanita usia di urine (Mamonto et al., 2015). Urine di-
atas 40 tahun (Sumolang et al., 2013), dapatkan dari pasien ISK di Rumah Sakit
sementara di Rumah Sakit Dr. Wahidin Bhayangkara Kediri. Pasien yang dipilih
Sudirohusodo, hasil penelitian distribusi ISK

Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 100
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

adalah pasien penderita ISK tanpa melihat usia sama pada media diferensial (MCA), hanya
dan jenis kelamin. bentuk dan elevasi yang berbeda. Koloni E.
coli memiliki bentuk bulat kecil dan semi
Inokulasi pada Media Selektif Mac Conkey mucoid, sementara koloni Klebsiella spp.
Agar (MCA) memiliki bentuk bulat besar dengan elevasi
Sebelum dilakukan inokulasi, sebanyak mucoid. Adanya kandungan crystal violet dan
510 mL sampel urine disentrifugasi selama garam empedu pada media seletif MCA
10 menit dengan kecepatan 2.5003.000 rpm. menjadikan pertumbuhan bakteri Gram positif
Sentrifugasi bertujuan mengendapkan materi terhambat (Ray, 2004; Yadav et al., 2014).
lain yang ada di dalam urine selain bakteri. Uji biokimia reaksi melibatkan 12 set
Isolasi E. coli dilakukan dengan melakukan media yaitu media uji fermentasi gula
inokulasi sampel urine ke media diferensial sebanyak 5 macam (glukosa, laktosa, manosa,
Mac Conkey Agar (MCA) (Swetha et al., maltosa, dan sukrosa), media uji motil, media
2014; Yadav et al., 2014). Biakan diinkubasi KIA, media urea, media indol, media MR,
selama 24 jam pada suhu 37 °C, kemudian media VP, dan media uji citrat (Tabel 2). Isolat
dilakukan pewarnaan Gram pada isolat-isolat bakteri dinyatakan positif dapat mem-
terpilih (representatif). fermentasi gula yang diujikan apabila media
yang semula berwarna hijau berubah menjadi
Pewarnaan Gram kuning ataupun terbentuk gas. Hasil fermentasi
Pewarnaan Gram dilakukan untuk berupa gas ditandai dengan adanya gelembung
mengetahui kelompok bakteri yang ada dalam udara di dalam tabung Durham ataupun tabung
sampel urine. Bakteri E. coli adalah bakteri Durham yang terangkat. Hal tersebut me-
Gram negatif, berbentuk batang, serta tersusun nandakan bakteri mampu memfermentasi
menyebar (Jawetz et al., 2013). karbohidrat (Gambar 3). Terbentuknya cincin
merah pada permukaan media indol, MR, dan
Inokulasi pada Media Biokimia Reaksi VP, menandakan hasil positif (Gambar 4 dan
Koloni dengan ciri berbentuk bulat, Gambar 5). Cincin merah pada media indol
berukuran kecil, berwarna merah, memiliki menunjukkan kemampuan bakteri dalam
tepi rata, permukaan cembung, semi mucoid, mendegradasi asam amino triptofan. Asam
dan dengan hasil fermentasi laktosa positif amino triptofan merupakan asam amino
pada MCA (hasil didapat setelah inkubasi esensial yang dapat didegradasi oleh beberapa
selama 24 jam pada suhu 37 °C), dilanjutkan spesies bakteri dengan menghasilkan produk
inokulasi pada media reaksi biokimia. Media berupa indol, asam amino, dan piruvat. Produk
biokimia reaksi yang digunakan adalah indol dapat diketahui dengan mereaksikan
medium dengan kandungan gula (glukosa, biakan pada media indol dengan reagent
laktosa, maltosa, manisa, atau sukrosa) sebagai Kovac’s dengan hasil terbentuknya cincin
sumber karbon, medium Kliger Iron agar merah (Hemraj et al., 2013).
(KIA), urea, medium untuk menguji motilitas, Media VP berfungsi untuk mengetahui
dan medium IMVIC (indol, MR, VP, Citrat) kemampuan bakteri dalam menghasilkan
(Prabowo & Habib, 2012). acetylmethylcarbinol atau acetoin. Hal tersebut
dipengaruhi oleh penguraian glukosa. Apabila
HASIL terjadi penguraian glukosa, kemudian hasil
Hasil isolasi E. coli pada pasien ISK di penguraian bereaksi dengan alpha-naphthol
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri tersaji pada dan calium hidroxide (KOH) maka akan
Tabel 1 dan Tabel 2, serta persentase isolasi E. terbentuk warna merah atau cincin merah
coli tersaji pada Gambar 1. sebagai indikator adanya acetoin. Methyle Red
Data pada Tabel 1 dan Gambar 1 adalah reagent yang direaksikan dengan media
menunjukkan bahwa sampel yang dinyatakan MR. Reagent itu berfungsi mendeteksi bakteri
negatif lebih banyak dibandingkan dengan dalam menghasilkan campuran asam sebagai
yang positif ditemukan adanya E. coli ataupun produk fermentasi glukosa. Reagent akan
bakteri lain (dalam penelitian ini ditemukan membentuk warna merah apabila kondisi
Klebsiella spp.). Koloni E. coli dan Klebsiella media berada pada pH 4,4 (asam) yang
(Gambar 2) memiliki ciri-ciri yang hampir

101 | Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

menunjukkan hasil MR positif (Hemraj et al., 2013).


Tabel 1. Hasil pengamatan koloni pada Mac Conkey Agar (MCA)
Kode sampel
Bentuk Warna Tepi Permukaan Elevasi Fermentasi Keterangan
urine
Bulat,
1 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
Bulat,
2 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
3 - - - - - - -
4 - - - - - - -
5 - - - - - - -
Bulat,
6 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
7 - - - - - - -
Bulat, Klebsiella
8 Merah Rata Cembung Mucoid Laktosa +
besar spp.
Bulat,
9 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
10 - - - - - - -
11 - - - - - - -
Bulat, Klebsiella
12 Merah Rata Cembung Mucoid Laktosa +
besar spp.
Bulat,
13 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
14 - - - - - - -
Bulat,
15 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
Bulat, Klebsiella
16 Merah Rata Cembung Mucoid Laktosa +
besar spp.
17 - - - - - - -
18 - - - - - - -
19 - - - - - - -
Bulat,
20 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
21 - - - - - - -
Bulat,
22 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
Bulat,
23 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
24 - - - - - - -
Bulat,
25 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
26 - - - - - - -
27 - - - - - - -
28 - - - - - - -
Bulat,
29 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
Bulat,
30 Merah Rata Cembung Semi mucoid Laktosa + E. coli
kecil
Keterangan: - = tidak ditemukan adanya koloni E. coli dan Klebsiella spp.

Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 102
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

Tabel 2. Hasil pengamatan kultur pada media biokimia


Gula-gula KIA
Kode

Glukosa

Sukrosa
Maltosa
Laktosa

Manosa
sampel Motil Urea IMVIC
L D Gas H2S
urine

1 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--


2 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
6 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
8 (+) + + + + + Acid Acid + - - --++
9 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
12 (+) + + + + + Acid Acid + - - --++
13 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
15 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
16 (+) + + + + + Acid Acid + - - --++
20 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
22 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
23 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
25 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
29 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
30 (+) (+) (+) (+) (+) - Acid Acid + - - ++--
Keterangan: Tanda kurung ( ) pada media yang mengandung gula menunjukkan terbentuknya gas

E. coli
Negatif 40%
50%

Klebsiella
spp.
10%

Gambar 1. Persentase komposisi bakteri pada urine penderita ISK di Rumah Sakit Bhayangkara
Kediri

Citrate digunakan sebagai indikator dan karbondioksida. Karbondioksida akan


dalam membedakan bakteri enterik dalam bereaksi dengan ion natrium dan air sehingga
menggunakan citrate sebagai sumber karbon. terbentuk natrium karbonat. Senyawa nantrium
Bromothymol blue berfungsi sebagi indikator karbonat akan menjadikan perubahan warna
perubahan warna hijau menjadi biru pada media menjadi hijau dikarenakan senyawa
media tersebut. Hidrolisis citrat menjadi tersebut bersifat alkali (Gambar 6). Hasil uji
oksaloasetat dan asetat melibatkan enzim pada media IMVIC membedakan antara E. coli
citrate permease. Oksaloasetat yang terbentuk dan Klebsiella spp. (Hemraj et al., 2013).
kemudian dihidrolisis menghasilkan piruvat

103 | Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

(a)

(b)

Gambar 2. Hasil inokulasi sampel urine pada Mac Conkey Agar (MCA). (a) E. coli dan (b)
Klebsiella spp.

Gambar 3. Hasil fermentasi karbohidrat. Tanda panah menunjukkan adanya gas dalam tabung
Durham

(a) (b) (c)


Gambar 4. Hasil uji (a) Indol , (b) MR, dan (c) VP pada E. coli. Uji indol dan MR bernilai positif
ditunjukkan dengan adanya cincin/warna merah pada media

Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 104
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

(a) (b) (c)

Gambar 5. Hasil uji (a) Indol, (b) MR, dan (c) VP pada Klebsiella spp. Uji VP bernilai positif
ditunjukkan dengan adanya cincin/warna merah pada media

1 2 1 2

(a) (b)
Gambar 6. Hasil uji (1) Citrate dan (2) KIA pada (a) E. coli dan (b) Klebsiella spp.

PEMBAHASAN Staphylococcus yang memiliki hasil koagulase


Infeksi saluran kemih terjadi akibat negatif dan resisten terhadap antibiotik, serta
adanya invasi patogen pada sistem urinaria dominan ditemukan sebagai penyebab infeksi
yang memicu timbulnya respon peradangan nosokomial. Staphylococcus haemolyticus, S.
(inflamasi) dari urotelial (Sibi et al., 2011). saprophyticus, S. hominis, S. capitis, dan S.
Bakteri E. coli menjadi penyebab paling sering equorum merupakan beberapa jenis CoNS
terjadinya ISK dibandingkan dengan bakteri yang ditemukan pada pasien ICU Rumah Sakit
Gram negatif lainnya ataupun bakteri Gram DR. Soetomo Surabaya (Trisnadewi et al.,
positif (Getachew, 2010). Hasil penelitian 2014). Infeksi hematogen pada ginjal
Kibret dan Abera (2014) menunjukkan bahwa kemungkinan terjadi jika dalam urine
E. coli dominan ditemukan pada sampel urine ditemukan adanya kelompok Staphylococcus
penderita ISK, selain bakteri tersebut, bakteri (Becker et al., 2014).
lain yang ditemukan adalah Klebsiella spp., Hasil pada penelitian ini menunjukkan E.
Citrobacter spp., Staphylococcus aureus, coli ditemukan pada 40% sampel urine pasien
Coagulase Negative Staphylococci (CoNS), ISK Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
dan ada pula jamur Candida spp. (Yadav et al., (Gambar 1), selain itu, hasil isolasi juga me-
2014). nunjukkan adanya Klebsiella spp. pada sampel
Coagulase Negative Staphylococci 8, 12, dan 16 (Tabel 1). Hal ini seperti yang
(CoNS) merupakan kelompok bakteri dikemukakan pada hasil penelitian Samirah et

105 | Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

al. (2014) dan Yadav et al. (2014) yaitu E. coli suasana aerob dan anaerob, dapat mem-
menjadi bakteri terbanyak yang ditemukan fermentasi glukosa, dan bersifat oksidasi
pada penderita ISK, kemudian diikuti negatif (Champoux et al., 2004). Mikro-
Klebsiella spp. Hasil tersebut didapatkan dari organisme seperti E. coli dapat masuk ke
pengamatan pada media MCA dan biokimia saluran kemih melalui beberapa cara yaitu
reaksi (Tabel 1 dan Tabel 2). Penelitian ISK ascending, hematogen, limfogen, ataupun
pada pasien di RSUP Dr. Soetomo Surabaya penularan secara langsung dari organ-organ di
menunjukkan hasil yang berbeda dengan sekitar yang telah mengalami infeksi.
penelitian ini. Pada penelitian tersebut, Sebanyak 90% kasus ISK yang disebabkan E.
Klebsiella pneumoniae lebih banyak ditemu- coli tidak mengakibatkan adanya komplikasi,
kan dibanding E. coli (Muhajir et al., 2016). namun dapat menyebabkan kekambuhan
Bakteri Gram positif seperti Salmonella sp., selama 12 bulan setelah infeksi tersebut
Shigella sp., Proteus sp., dan Pseudomonas sp. sembuh (Israr, 2009). Gejala ISK akibat infeksi
tidak tumbuh pada MCA karena adanya E. coli terlihat dari frekuensi ingin berkemih
kandungan garam empedu dan crystal violet yang tinggi namun hanya mengeluarkan sedikit
(Jawetz et al., 2013). urine, hematuria, disuria, dan piuria (Jawetz et
Escherichia coli ataupun Klebsiella spp. al., 2013).
memiliki kemampuan yang sama dalam Sebanyak 50% sampel urine me-
memfermentasi laktosa. Mac Conkey Agar nunjukkan hasil negatif (tidak ditemukan
(MCA) merupakan media selektif bakteri bakteri) (Gambar 1). Hal tersebut kemungkin-
Gram negatif. Salah satu komposisi MCA an besar karena pasien sudah diberikan
yaitu laktosa menjadi sumber karbohidrat pengobatan berupa antibiotik. Di Rumah Sakit
bakteri batang Gram negatif sekaligus Bhayangkara Kediri, jenis antibiotik yang
digunakan untuk mengetahui ke-mampuan diberikan pada pasien ISK saat penelitian ini
bakteri dalam memfermentasi laktosa. Bakteri berlangsung adalah amoxillin. Amoxillin
yang mampu memfermentasi laktosa antara merupakan antibiotik penicillin semi sintetik
lain E. coli, Klebsiella sp., Enterobacter yang termasuk dalam kelompok antibiotik
aerogenes, dan Citrobacter sp. Spesies Beta-Lactamase (Elmolla & Chaudhuri, 2010).
Citrobacter sp. juga dapat menimbul-kan ISK. Penelitian Mahesh et al. (2011)
Kemampuan fermentasi laktosa yang lambat menunjukkan bahwa E. coli ditemukan pada
menjadikan pertumbuhan Citrobacter sp. tidak hasil isolasi urine penderita ISK. Pada
dapat diamati apabila waktu inkubasi kurang penelitian tersebut, E. coli yang ditemukan
dari 48 jam. Hal tersebut dikarenakan pada ditunjukkan dengan hasil positif aktivitas
penelitian ini waktu inkubasi yang digunakan Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL).
hanya 24 jam sehingga hanya koloni bakteri Extended Spectrum Beta-Lactamase (ESBL)
yang memiliki kemampuan fermentasi laktosa adalah enzim hidrolitik yang dimiliki
dalam waktu kurang dari 24 jam yang dapat kelompok bakteri Gram negatif sepeti E. coli
diamati, seperti E. Coli dan Klebsiella dan Klebsiella spp. untuk menghidrolisis
pneumoniae (Jawetz et al., 2013). Pada media cincin beta laktam (Muhajir at al., 2016).
MCA, produksi asam ditandai dengan Apabila cincin tersebut lisis, maka akan terjadi
perubahan warna koloni bakteri yang semula peningkatan resistensi bakteri terhadap anti-
merah (neutral red pada MCA) berubah biotik, seperti penicillin ataupun kelompok
menjadi merah muda (pink) akibat absorbansi antibiotik aztreonam (Katzung, 2002).
neutral red karena adanya penurunan pH Kasus ISK, infeksi sering terjadi secara
(asam) (Champoux et al., 2004). Kemampuan ascending yaitu bakteri masuk melalui uretra
bakteri memfermentasi laktosa juga kemudian bakteri akan mengalami multiplikasi
ditunjukkan dengan terbentuknya gas dan dan binding dalam vesika urinaria. Bakteri dari
produksi asam pada media KIA dan media uji vesika urinaria selanjutnya masuk ke ginjal.
fermentasi gula (Jawetz et al., 2013). Pertambahan usia dan aktivitas seksual
Escherichia coli merupakan flora normal menjadi salah satu penyebab peningkatan
di saluran pencernaan (Jawetz et al., 2013). jumlah penderita ISK (Samirah et al., 2006).
Bakteri tersebut tumbuh dengan cepat pada Kejadian ISK tidak hanya disebabkan oleh

Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 106
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

infeksi bakteri, tetapi juga karena terjadinya Depkes RI. (2014). Survei demografi dan
penurunan kompetitor adesi patogen di dalam kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
tubuh akibat sistem imun host yang terganggu Elmolla, E. S., & Chaudhuri, M. (2010).
(Israr, 2009). Photocatalytic degradation of
amoxicillin, ampicillin and cloxacillin
SIMPULAN antibiotics in aqueous solution using
Escherichia coli ditemukan pada 40% UV/TiO2 and UV/H2O2/TiO2
sampel urine penderita ISK di RS photocatalysis. Desalination, 252(1-3),
Bhayangkara Kediri. Penelitian selanjutnya, 46-52.
sebaiknya dilakukan pengelompokkan sampel Geografi, L., Wahyono, D., & Yasin, N. M.
berdasarkan usia dan jenis kelamin pasien, (2014). Evaluasi penggunaan antibiotik
sehingga diperoleh informasi tentang ke- untuk terapi infeksi saluran kemih pada
cenderungan gender dan usia penderita ISK di pasien sindrom nefrotik pediatri. Jurnal
RS Bhayangkara Kediri. Inokulasi sampel Manajemen dan Pelayanan Farmasi,
urine pada medium umum juga dapat 4(1), 1-6.
dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak Getachew, T. (2010). Bacterial pathogens
kelompok bakteri dari sampel urine yang implicated is causing urinary tract
diteliti. infection (UTI) and their antimicrobial
susceptibility pattern in Ethiopia.
REFERENSI Ciencias Biologicas, 41(1), 1-6.
Alkhyat, S. H., & Al-Maqtari, M. A. (2014). Hemraj, V., Diksha, S., & Avneet, G. (2013).
Prevalence of microorganism isolates A review on commonly used
from urinary track infection at some biochemical test for bacteria. Innovare
hospitals in Sana’a City, Yemen. Journal of Life Science, 1(1), 1-7.
International Journal of Current Israr, Y. A. (2009). Infeksi saluran kemih.
Microbiology and Applied Sciences, Riau: Universitas Riau.
3(6), 876-885. Jarvis, T. R., Chan, L., & Gottlieb, T. (2014).
Becker, K., Hellmann, C., & Peters, G. (2014). Assessment and management of lower
Coagulase-negative Staphylococci. urinary tract infection in adults. Aus-
Clinical Microbiology Reviews, 27(4), tralian Prescriber Journal, 37(1), 7-9.
870-926. Jawetz., Melnick., & Adelberg’s. (2013).
Bien, J., Sokolova, O., & Bozko, P. (2012). Normal flora of the intestinal tract in
Role of uropathogenic Escherichia coli normal microbial flora of the human
virulence factors in development on body. In G. F. Brooks, K. C. Carroll, J.
urinary tract infection and kidney S. Butel, & S. A. Morse (Eds), Medical
damage. International Journal of Microbiology Twenty-Fourth Edition
Nephrologi, 2012(2), 1-16. (pp. 199). New York, USA: McDraw-
Champoux, J. J., Neidhardt, F. C., Drew, W. Hill.
L., & Plorde, J. J. (2004). Enterobacteri- Katzung, B. G. (2002). Farmakologi dasar dan
aceae in Pathogenic Bacteria. In K. J. klinik. Jakarta: EGC.
Ryan, & C. G. Ray (Eds), Sherris Kibret, M., & Abera, B. (2014). Prevalence
medical microbiology fourth edition: an and antibiogram of bacterial isolates
introduction to infectious diseases, (pp. from urinary tract infections at Dessie
343-357). New York, USA: McDraw- Health Research Laboratory, Ethiopia.
Hill. Asian Pacific Journal of Tropical
Darsono, P. V., Mahadiyah, D., & Fahrianti, F. Biomedicine, 4(2), 164-168.
(2016). Gambaran karakteristik ibu hamil Mahesh, E., Medha, Y., Indumathi, V. A.,
yang mengalami infeksi saluran kemih Kumar, P. S., Khan, M. W., & Punith, K.
(ISK) di wilayah kerja Puskesmas (2011). Community-acquired urinary
Pekauman Banjarmasin. Dinamika tract infection in the elderly. British
Kesehatan, 7(1), 162-170. Journal of Medical Practitioners, 4(1),
1-6.

107 | Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 11(2), 2018

Mamonto, N. D., Soeliongan, S., & Homenta, Sibi, G., Devi, A. P., Fouzia, K., & Patil, B. R.
H. (2015). Identifikasi bakteri aerob pada (2011). Prevalence microbiologic profile
urin porsi tengah pasien penyakit ginjal of urinary tract infection and its
kronik stadium 5 di BLU RSUP Prof. treatment with Trimethoprim in diabetic
R.D. Kandau Manado. Jurnal e- patients. Research Journal of
Biomedik, 3(1), 211-215. Microbiology, 6(6), 543-551.
Muhajir, A. S., Purwono, P. B., & Handayani, Sumolang, S. A. C., Porotu’o, J., &
S. (2016). Gambaran terapi dan luaran Soeliongan, S. (2013). Pola bakteri pada
infeksi saluran kemih oleh bakteri penderita infeksi saluran kemih di BLU
penghasil Extended Spectrum Beta RSUP Prof.dr.R.D. Kandau Manado.
Lactamase pada anak di RSUD Dr. Journal e-Biomedik, 1(1), 597-601.
Soetomo Surabaya. Sari Pediatri, 18(2), Swetha, V. V., Rao, U. S., Prakash, P. M., &
111-116. Subbarayudu, S. (2014). Aerobic
Nordstrom, L., Liu, C. M., & Price, L. B. bacteriological profile of urinary tract
(2013). Foodborne urinary tract infections in a tertiary care hospital.
infections: a new paradigm for International Journal of Current
antimicrobial-resistant foodborne illness. Microbiology and Applied Sciences,
Frontiers in Microbiology, 4(29), 1-6. 3(3), 120-125.
Prabowo, F. I., & Habib, I. (2012). Identifikasi Trisnadewi, I. G. A., Suharjono., Hardiono., &
pola kepekaan dan jenis bakteri pada Widodo, A. D. W. (2014). Analysis of
pasien infeksi saluran kemih di Rumah antibiotic usage in patients with
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. bacteremia in the ICU Unit of DR.
Mutiara Medika, 12(2), 93-101. Soetomo Hospital Surabaya. Folia
Prakasam, K. C. A., Kumar, K. G. D., & Medica Indonesia, 50(4), 254-261.
Vijayan, M. (2012). A cross sectional Yadav, S., Siwach, S., Goel, S., & Rani, P.
study on distribution of urinary tract (2014). Prevalence of asympatomatic
infection and their antibiotic utilisation urinary tract infection in pregnancy in
pattern in Kerala. International Journal rural area. International Journal of
of Research in Pharmaceutical and Current Microbiology and Applied
Biomedical Science, 3(3), 1125-1130. Sciences, 3(3), 159-163.
Samirah., Darwati., Windarwati., &
Hardjoeno. (2006). Pola dan sensitifitas
kuman di penderita infeksi saluran
kemih. Indonesian Journal of Clinical
Pathology and Medical Laboratory,
12(3), 110-113.

Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720 | 108

You might also like