You are on page 1of 20

2.

1 PENGERTIAN LEMAK
Lemak dan minyak adalah golongan dari lipida (latin yaitu lipos yang artinya lemak). Lipida
larut dalam pelarut nonpolar dan tidak larut dalam air. Sifat kelarutan ini yang membedakan
lipida dari golongan senyawa alam penting lain seperti protein dan karbohidrat yang pada
umumnya tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Lipid atau Lemak adalah senyawa yang merupakan ester dari asam lemak dengan gliserol
yang kadang-kadang mengandung gugus lain. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organic se[erti eter, aseton, kloroform, dan benzene. Lipid tidak memiliki rumus molekul
yang sama, akan tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan
struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, Lemak
dan fosfolipid ( Salirawati et al,2007)
Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibanding dengan karbohidrat dan protein. (F.G Winarno, 2004)
Lemak merupakan bahan padat pada suhu ruang disebabkan kandungannya yang tinggi akan
asam lemak jenuh yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang
lebih tinggi, sedangkan minyak merupakan bahan cair pada suhu ruang disebabkan tingginya
kandungan asam lemak yang tidak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara
atom-atom karbonnya, sehingga mempunyai titik lebur yang rendah. (F.G Winarno, 2004)

2.2 UJI KUALITATIF LEMAK

Penentuan adanya lipida atau lemak dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai
macam analisa. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisa kualitatif untuk menentukan
adanya lipida atau tidak yaitu:

1. UJI KELARUTAN LIPID


Uji ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun derivat lipid terdahadap berbagai macam
pelarut. Dalam uji ini, kelarutan lipid ditentukan oleh sifat kepolaran pelarut. Apabila lipid
dilarutkan ke dalam pelarut polar maka hasilnya lipid tersebut tidak akan larut. Hal tersebut
karena lipid memiliki sifat nonpolar sehingga hanya akan larut pada pelarut yang sama-sama
nonpolar.

2. UJI ACROLEIN
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji akrolein. Dalam uji ini terjadi dehidrasi gliserol dalam
bentuk bebas atau dalam lemak/minyak menghasilkan aldehid akrilat atau akrolein. Menurut Scy
Tech Encyclopedia (2008), uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau
lemak. Ketika lemak dipanaskan setelah ditambahkan agen pendehidrasi (KHSO4) yang akan
menarik air, maka bagian gliserol akan terdehidrasi ke dalam bentuk aldehid tidak jenuh atau
dikenal sebagai akrolein (CH2=CHCHO) yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai
dengan asap putih.

3. UJI KEJENUHAN PADA LIPID


Uji ketidakjenuhan digunakan untuk mengetahui asam lemak yang diuji apakah termasuk
asam lemak jenuh atau tidak jenuh dengan menggunakan pereaksi Iod Hubl. Iod Hubl ini
digunakan sebagai indikator perubahan. Asam lemak yang diuji ditambah kloroform sama
banyaknya. Tabung dikocok sampai bahan larut. Setelah itu, tetes demi tetes pereaksi Iod Hubl
dimasukkan ke dalam tabung sambil dikocokdan perubahan warna yang terjadi terhadap
campuran diamati. Asam lemak jenuh dapat dibedakan dari asam lemak tidak jenuh dengan cara
melihat strukturnya. Asam lemak tidak jenuh memiliki ikatan ganda pada gugus hidrokarbonnya.
Reaksi positif ketidakjenuhan asam lemak ditandai dengan timbulnya warna merah asam lemak,
lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening. Warna merah yang kembali pudar
menandakan bahwa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai hidrokarbon asam lemak.

Trigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi
oleh golongan halogen. Pada uji ketidakjenuhan, pereaksi iod huble akan mengoksidasi asam
lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya menjadi berikatan tunggal. Warna
merah muda yang hilang selama reaksi menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh telah
mereduksi pereaksi iod huble.

4. UJI KETENGIKAN
Uji kualitatif lipid lainnya adalah uji ketengikan. Dalam uji ini, diidentifikasi lipid mana
yang sudah tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan oleh oksidasi lipid. Penentuan
yang dilakukan adalah bilangan peroksida, jumlah karbonil, oksigen aktif, uji asam tiobarbiturat,
dan uji Oven Schaal.

a. Bilangan Peroksida
Bilangan peroksida ditentukan berdasarkan jumlah iodin yang dibebaskan setelah lemak atau
minyak ditambahkan KI. Lemak direaksikan dengan KI dalam pelarut asam asetat dan kloroform
(2:1), kemudian iodin yang berbentuk ditentukan dengan titrasi memakai Na2S2O3. (F.G
Winarno,2004).

b. Jumlah Karbonil
Jumlah karbonil ditentukan tidak secara langsung dengan menambahkan senyawa tertentu yang
dengan karbonil membentuk warna, lalu dititrasi. Cara Kreiss memakai pereaksi floroglusinol,
sedangkan cara Lappin Clark memakai pelarut 2,4-dinitrofenilhidrazin. (F.G Winarno,2004).
 Uji Kreiss merupakan salah satu uji ketengikan, yang berprinsip kepada rekasi kondensasi
antara ephydrin-aldehida dengan floroglusinol, sehingga menghasilkan warna merah jambu
(pink).

c. Oksigen Aktif
Oksigen aktif dihitung dengan cara melewatkan udara dengan keadaan tertentu pada lemak yang
dipanaskan pada suhu tetap 100°C. Kemudian diukur waktu yang diperlukan sampai dihasilkan
20 miliekuivalen peroksida. Cara ini sering dipakai untuk menentukan keadaan awal lemak
dengan atau tanpa antioksidan. (F.G Winarno,2004).

d. Uji Asam Tiobarbiturat


Uji asam tiobarbiturat dipakai untuk menentukan adanya ketengikan. Lemak yang tengik akan
bereaksi dengan asam tiobarbiturat menghasilkan warna merah. Intensitas warna menunjukkan
derajat ketengikan. (F.G Winarno,2004).

e. Uji Oven Schaal


Uji ove schaal sering dilakukan pada industri biskuit. Bahan dimasukkan dalam gelas bersih
dengan tutup yang agak longgar supaya udara masih bisa masuk. Kemudian dipanaskan sampai
65°C. Dalam selang waktu tertentu diukur bau dan rasanya. (F.G Winarno,2004).

Pencegahan Ketengikan: Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan
antioksidan. Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan antioksidan akan
menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat tertutup yang gelap dan
dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau stainless steel. Adanya antioksidan dalam
minyak atau lemak akan mengurangi kecepatan proses oksidasi. Antioksidan terdapat secara
alamiah dalam lemak nabati, dan kadang-kadang sengaja ditambahkan kedalam minyak atau
lemak (F.G Winarno,2004).

Proses kerusakan lemak berlangsung sejak pengolahan sampai siap konsumsi. Terjadinya
peristiwa ketengikan tidak hanya terbatas pada bahan pangan berkadar lemak tinggi, tetapi juga
dapat terjadi pada bahan berkadar lemak rendah. Sebagai contoh ialah biskuit yang terbuat dari
tepung gandum tanpa penambahan mentega putih akan menghasilkan bau yang tidak enak pada
penyimpanan jangka panjang disebabkan ketengikan oleh oksidasi. Padahal kadar lemaknya
lebih kecil dari 1% (F.G Winarno,2004).

Antioksidan terdiri dari Antioksidan primer dan sekunder:


1. Antioksidan Primer
Antioksidan primer yaitu suatu zat yang dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan
radikal yang melepaskan hydrogen. Zat-zat yang termasuk golongan ini dapat berasal dari alam
dan dapat pula buatan. Antioksidan Alam diantanya tokoferol, lesitin, fosfatida, sesamol,
gosipol, dan asam askorbat. Antioksidan alam yang paling banyak ditemukan dalam minyak
nabati adalah tokoferol yang mempunyai keaktifan vitamin E. Tokoferol ini mempunyai banyak
ikatan rangkap yang mudah dioksidasi sehingga dapat melindungi lemak dari oksidasi.
Antioksidan sintetik ditambahkan kedalam lemak atau bahan pangan untuk mencegah
ketengikan. Antioksidan yang banyak digunakan sekarang adalah senyawa-senyawa fenol yang
biasanya agak beracun, oleh karena itu penambahan antioksidan ini harus memenuhi beberapa
syarat, diantaranya tidak berbahaya bagi kesehatan, tidak menimbulkan warna yang tidak
diinginkan, efektif pada konsentrasi rendah, larut dalam lemak, mudah didapat dan ekonomis.
Pada bahan makanan pemakaiannya harus dicantumkan. Empat antioksidan yang sering
digunakan adalah Butylated Hydroxyanisole (BHA), Butylated hydroxytoluene (BHT),
Propylgallate (PG), dan NDGA (Nodrihidroquairetic Acid).
2. Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder adalah suatu zat yang dapat mencegah kerja prooksidan sehingga
digolongkan sebagai sinergik. Beberapa asam organic tertentu, biasanya asam di- atau
trikarboksilat, dapat mengikat logam-logam. Misalnya satu asam sitrat akan mengikat prooksidan
Fe seperti sering dilakukan pada minyak kacang kedelai. EDTA (Etildiamin tetraasetat) adalah
squestran logam yang sering digunakan dalam minyak salad.

5. UJI SALKOWSKI UNTUK KOLESTEROL


Uji Salkowski merupakan uji kualitatif yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberadaan
kolesterol. Kolesterol dilarutkan dengan kloroform anhidrat lalu dengan volume yang sama
ditambahkan asam sulfat. Asam sulfat berfungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid. Apabila
dalam sampel tersebut terdapat kolesterol, maka lapisan kolesterol di bagian atas menjadi
berwarna merah dan asam sulfat terlihat berubah menjadi kuning dengan warna fluoresens hijau.

6. UJI LIEBERMAN BUCHARD


Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah
mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran.
Sebanyak 10 tetes asam asetat dilarutkan ke dalam larutan kolesterol dan kloroform (dari
percobaan Salkowski). Setelah itu, asam sulfat pekat ditambahkan. Tabung dikocok perlahan dan
dibiarkan beberapa menit. Mekanisme yang terjadi dalam uji ini adalah ketika asam sulfat
ditambahkan ke dalam campuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus
C3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-kolestadiena. Produk ini
dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau. Warna
hijau ini menandakan hasil yang positif (WikiAnswers 2008). Reaksi positif uji ini ditandai
dengan adanya perubahan warna dari terbentuknya warna pink kemudian menjadi biru-ungu dan
akhirnya menjadi hijau tua.

2.3 UJI KUANTITATIF LEMAK


Penentuan adanya lipida atau lemak dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan berbagai
macam analisa. Salah satunya adalah dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menentukan
adanya lipida atau tidak yaitu:
1. UJI BILANGAN REICHERT MEISEL (BRM)
BRM adalah jumlah 0,1N basa yang di perlukan setiap 5 gram lemak untuk menetralkan
asam-asam lemak yang mudah menguap pada destilasi, yaitu asam lemak dengan C6 dan C4
(kaproat dan butirat). Analisis ini banyak di gunakan untuk menganalisis pemalsuan mentega
yang di campur minyak lain. Minyak BRM untuk mentega antara 24-34, lebih tinggi dari minyak
lain.
2. UJI BILANGAN POLENSKE
Bilangan uni menentukan kadar asam lemak yang volatile, tetapi tidak larut dalam air, yaitu
asam lemak C8-C14. Bilangan polenske adalah jumlah millimeter (ml) 0,1N alkali yang di
perlukan untuk menetralkan asam lemak C8-C14 yang terdapat dalam 5 gram sampel. BP juga
dapat di gunakan untuk menguji pemalsuan terhadap mentega.

3. UJI BILANGAN KIRSCHNER BARU (NEW KIRSCHNER VALUE = NKV)


BKB adalah jumlah ml basa 0,1N yang di perlukan setiap 5 gram lemak/minyak untuk
menetralkan asam lemak volatile yang gram-gram peraknya larut dalam campuran etanol air.
Penentuan BKB di gunakan untuk membedakan margarine dan mentega, yaitu untuk mengetahui
ada tidaknya pemalsuan.distilat hasil penentuan BKB ditambah Ag2SO4, dan akan terbentuk
gram perak yang larut dalam air, kemudian di asamkan dengan H2SO4 dan di distilasi.

4. UJI BILANGAN PENYABUNAN (BP)


BP adalah jumlah Mg KOH yang di butuhkan untuk menyabunkan 1 gram lemak. Untuk
menetralkan 1 molekul gliserida di perlukan 3 molekul alkali.
Apabila sejumlah sampel lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol,
maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu
molekul lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan HCl
sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Dalam penetapan bilangan penyabunan, biasanya larutan alkali yang digunakan adalah
larutan KOH, yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung buret atau pipet.
Bilangan penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secar kasar. Pada
trigliserida dengan asam lemak rantai C nya pendek akan di dapat BP yang lebih tinggi dari pada
asam lemak dengan rantai C panjang. Mentega yang kadar butirat nya tinggi mmpunyai BP yang
paling tinggi.

5. UJI BILANGAN HEBNER


Bilangan Hebner di bagikan untuk menentukan jumlah asal lemat yang tidak larut dalam air.
Lemak dengan BM yang tinggi akan mempunyai bilangan hebner yang rendah.
Filtrate yang di peroleh dari uji bilangan penyabunan, di uapkan alkoholnya. Sabun di
larutkan dalam air panas dan di tambah HCl pekat sehinggan terbentuk asam lemak bebas. Bila
campuran tersebut segera di dinginkan, di peroleh lapisan asam lemak yang tak larut dalam air.
Lapisan ini di saring dan di timbang.

6. UJI BILANGAN IODIN


Bilangan iodine adalah gram iodine yang diserap oleh 100 gram lemak. I2 akan mengadisi
ikatan asam lemak tidak jenuh bebas maupun dalam bentuk ester. Bilangan iodine tergantung
pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam lemak. Lemak yang akan diperiksa dilarutkan dalam
kloroform (CCl4) kemudian ditambahkan larutan iodine berlebihan ( 0,1-0,5 gram.) sisa iodine
yang tidak bereaksi dititrasi dengan tiosulfat
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur bilangan iodine tersebut, yaitu cara hanus
dan cara wijs. Pada cara hanus, larutan iodine standarnya dibuat dalam asam asetat pekat.
(glacial) yang berisi bukan saja iodine tetapi juga iodium bromide, adanya iodim bomida akan
mempercepat reaksi. Sedang cara wijs menggunakan larutan iodine dalam asam asetat pekat,
tetapi engandung iodium klorida sebagai pemacu reaksi. Titik akhir titrasi kelebihan iodine
diukur dengan hilangnya warna biru dari amylum iodine.
Klasifikasi Lemak

lemak

A. Klasifikasi berdasar struktur


Lipida adalah senyawa organik yang terdapat di dalam mahluk hidup yang
tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut nonpolar seperti heksan,
dietileter. Komponen utama lipida adalah lemak, lebih 95% lipida adalah
lemak. Lemak adalah triester asam lemak dan gliserol. Nama kimia dari
lemak adalah triasilgliserol (TAG) dan nama lain yang sering digunakan
adalah trigliserida (McKee dan McKee, 2003).

Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-


molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen
meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid,
glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain

1. Triasilgliserol
Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah
sebuah gliserida, yaitu ester dari gliserol dan tiga asam lemak.[1] Trigliserida
merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani.

2. Asam lemak

Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat
dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana

3. Sterol
Lemak sterol (bahasa Yunani: stereos, padat) adalah steroid tak jenuh
dengan kerangka kolestana yang mengandung gugus hidroksil-3b dan rantai
sisi alifatik dengan minimal 8 atom karbon yang terikat.[1] Lemak sterol
merupakan kelompok penting di dalam steroid.

4. Monogliserida

5. Fosfolipid

Fosfolipid (bahasa Inggris: glycerophospholipid) merupakan golongan


senyawa lipid dan merupakan bagian dari membran sel makhluk hidup;
bersama dengan protein, glikolipid dan kolesterol.

B. Klasifikasi bedasar ikatan kimia rangkap


1. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan


tunggal pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai
zig-zig yang dapat cocok satu sama lain,sehingga gaya tarik vanderwalls
tinggi,sehingga biasanya berwujud padat.

Nama asam Struktur Sumber

Butirat CH3(CH2)2CO2H Lemak susu

Lemak hewani dan


Palmitat CH3(CH2)14CO2H
nabati

Lemak hewani dan


Stearat CH3(CH2)16CO2H
nabati

2. Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu
ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya. Asam lemak dengan lebih dari
satu ikatan dua tidak lazim, terutama terdapat pada minyak nabati,minyak
ini disebut poliunsaturat. Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat)
cenderung berbentuk minyak.

Nama asam Struktur Sumber

Palmitoleat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H Lemak hewani


dan nabati

Lemak hewani
Oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H
dan nabati

Linoleat CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H Minyak nabati

CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH (CH2)
Linolenat Minyak biji rami
7CO2H

C. Berdasar panjang rantai


Berdasarkan panjang rantai asam lemak dibagi atas;

1. asam lemak rantai pendek (short chain fatty acid = SCFA) mempunyai atom
karbon lebih rendah dari 8,
2. asam lemak rantai sedang mempunyai atom karbon 8 sampai 12 ( medium
chain fatty acid = MCFA) dan
3. asam lemak rantai panjang mempunyai atom karbon 14 atau lebih ( long
chain fatty acid = LCFA). Semakin banyak rantai C yang dimiliki asam lemak,
maka titik lelehnya semakin tinggi
D. Klasifikasi berdasarkan sumber
Lemak berasal dari dua sumber, yaitu lemak nabati yang berasal dari
tumbuhan dan lemak hewani yang berasal dari hewan.

1. Sumber lemak nabati

a. Alpukat
Di dalam satu buah alpukat dengan ukuran sedang terdapat 22 gram lemak
tak jenuh.

b. Kacang kenari
Di dalam kacang kenari yang nikmat terkandung lemak tak jenuh yang dapat
berguna untuk kesehatan otak, mencegah kanker serta anti inflamasi

c. Tumbuhan laut
Krill dan alga merupakan tumbuhan laut yang memiliki kandungan asam
lemak dalam omega 3. Kandungan tersebut dapat mengurangi kadar
kolesterol jahat tanpa mengurangi kadar kolesterol baik

d. Minyak kelapa
Memiliki kandungan asam laurat. Yang selain terdapat pada minyak kelapa,
asam laurat juga terdapat pada ASI. Berguna untuk menangkal virus jahat

e. Kacang kedelai
Kandungan protein, vitamin, serta lemak pada kacang kedelai mampu
mencegah penyakit kolesterol

2. Sumber lemak hewani

a. Daging
Meski beresiko kanker karena kandungan lemak jenuhnya, namun daging
sapi merupakan penyumbang lemak terbesar dari sumber hewani
b. Ikan laut
Beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden dan tuna memiliki kandungan
lemak jenuh dan omega 3 yang baik untuk perkembangan otak

c. Telur
Selain mengandung protein tinggi, telur juga mempunyai kandungan lemak
pada bagian putihnya

d. Susu
Susu sapi mempunyai lemak dengan kadar 3.1% sedangkan susu kambing
mempunyai 6.4%

Itulah ulasan tentang fungsi lemak, serta ulasan lain yang berkaitan dengan
lemak. Semoga menambah wawasan anda dalam bidang kesehatan.

E. Fungsi
Sebagai bagian dari makanan, minyak dan lemak mempunyai fungsi

nutrisi dan peranan fungsional. Berdasarkan segi ilmu gizi, lemak dan minyak

mempunyai lima fungsi yakni, sebagai

(1) bahan pembentuk struktur sel,

(2) sumber asam lemak esensial,

(3) pelarut vitamin A, D, E dan K,

(4) mengontrol lipida dan lipoprotein serum dan

(5) sumber energi. Minyak dan lemak komponen

pangan yang paling banyak mengandung energi sebesar 9 kal/gram,


sedangkan
protein dan karbohidrat mengandung energi kira-kira setengahnya. Lemak
juga membantu penyerapan vitamin yang larut di dalam lemak; vitamin A, D,
E dan K. Beberapa asam lemak berfungsi sebagai bahan baku untuk
mensintesis prostaglandin yang mengatur berbagai fungsi fisiologis.Lemak
sangat vital untuk pertumbuhan dan perkembangan pada manusia (Silalahi,
2006).

Daftar Pustaka

Almatsier, Sunita. 2013. Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia : Jakarta

repository.usu.ac.id/bitstream/4/Chapter%20II.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak

5 Kebaikan Lemak Untuk Kesehatan Tubuh

Ketika mendengar lemak, hal yang pertama kali terlintas dalam benak adalah makanan tak sehat.
Secara umum konsumsi lemak yang berlebihan memang bisa menyebabkan gangguan pada
kesehatan. Kadar kolesterol meningkat dan tubuh mengalami kenaikan berat badan. Namun,
tidak semuanya. Beberapa lemak sehat justru memiliki peran dan manfaat yang sangat penting
untuk menunjang kesehatan.

Menurut Keri Glassman, RD, Ahli gizi sekaligus pendiri Nutrition Life, mengatakan lemak tidak
selalu harus dihindari. Hal ini karena lemak dapat menyumbangkan energi, melindungi organ
tubuh, memelihara membran sel dan memaksimalkan penyerapan gizi dalam tubuh. Keri juga
menjelaskan sepertiga dari kalori yang dibutuhkan dalam program penurunan berat badan berasal
dari lemak. Lebih lanjut, Keri memaparkan manfaat lemak sehat sebagai berikut.

Menguraikan lemak tak sehat


Tanpa di sadari kadang makanan yang dimakan menyumbangkan banyak lemak tak sehat.
Adanya lemak sehat, menurut Keri dapat membantu meluruhkan lemak tersebut dan
menguraikannya menjadi sumber nutrisi yang dapat dicerna. Bahkan hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2007 menyebutkan
asam lemak pada makanan dapat membantu mempercepat metabolisme dalam tubuh.

Membuat kenyang lebih lama


Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti dari Mayo Clinic menjabarkan lemak sehat
dapat membantu memaksimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Hasilnya, perut akan merasa
kenyang lebih lama dan Anda maupun si kecil tak akan mudah untuk ngemil jajanan
sembarangan. Bagi si kecil, manfaat ini tentu akan mendukung proses tumbuh kembangnya.

Snack Lezat & Sehat untuk Anak


Usia anak adalah masa di mana proses pertumbuhan dan perkembangan sedang berjalan secara
pesat.

Membuat perasaan lebih bahagia


Beberapa lemak sehat seperti asam lemak omega-3 dapat membantu meningkatkan kadar
serotonin dalam otak. Seperti diketahui, serotonin memiliki peran dalam membentuk mood atau
suasana hati yang tenang dan memberikan banyak ide cemerlang. Lewat perasaan ini, Anda akan
merasa lebih bahagia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti di
Purdue University.

Membangun otot tubuh


Protein memang baik untuk menyokong pembentukan otot dalam tubuh. Namun, Rachel
Cosgrove, CSCS, pelatih kebugaran Amerika menjelaskan mengonsumsi lemak sehat usai
berolahraga dapat membantu meningkatka pembentukan otot-otot tubuh. Penyataan ini juga
mendapatkan dukungan dari hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Science
yang mengatakan asam lemak omega-3 dapat membantu meregenerasi sel otot dan menghambat
proses penuaan dini.

Membuat nutrisi terserap sempurna


Kari mengatakan vitamin A, D, E dan K termasuk vitamin yang larut dalam lemak. Tanpa
adanya lemak, nutrisi tersebut tak dapat diserap oleh tubuh. Maka dari itu, lewat bantuan lemak
ini vitamin-vitamin ini akan memberikan manfaat seperti mengatasi kulit kering, menyehatkan
mata dan melancarkan proses pembentukan sel darah. Demikian paparan hasil penelitian yang
dilakukan oleh tim peneliti dari University of Minnesota Medical School.

Asam lemak omega-3 ini banyak ditemukan dalam buah alpukat, kacang almond dan ikan. Jadi,
segera masukkan dalam menu harian si kecil dan keluarga ya. Selamat hidup sehat.
5 Hal yang Akan Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Lemak
Oleh Nimas Mita Etika M Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: .

 16Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)16


 Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru)
 Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

Menurut Anda, apakah tubuh membutuhkan lemak? Atau malah menurut Anda lemak hanya
membuat badan menjadi gemuk dan bisa menyebabkan penyakit saja? Mungkin Anda adalah
satu dari sekian dari banyak orang yang memiliki lipatan di perut atau ukuran paha dan lengan
yang besar, akibat penumpukan lemak. Memang saat ini lebih banyak orang yang gemuk dan
mempunyai lemak berlebihan di dalam tubuhnya. Tetapi pernahkah terpikirkan apa yang akan
terjadi pada tubuh yang kekurangan lemak?

Bagaimana mungkin tubuh kekurangan lemak?


Lemak adalah salah satu zat gizi makro yang memiliki banyak fungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh. Seperti halnya berbagai zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, lemak adalah
zat gizi yang harus ada di setiap makanan yang kita makan. Terdapat berbagai jenis lemak yang
masing-masing menimbulkan dampak sendiri-sendiri bagi kesehatan.

Untuk lemak yang bersifat jahat dan buruk, seperti lemak jenuh, jika terlalu banyak dikonsumsi
memang menyebabkan penyakit jantung, stroke, gagal jantung, dan diabetes mellitus. Tetapi,
juga ada lemak yang bersifat baik dan bermanfaat untuk kesehatan, yaitu lemak tidak jenuh
tunggal dan ganda.

Jika Anda menerapkan diet rendah lemak, apakah akan menurunkan kadar lemak di dalam tubuh
Anda? Ya, bisa jadi, tetapi hal tersebut tidak membuat tubuh Anda terbebas dari lemak karena
sebenarnya lemak ada di hampir semua sumber makanan, kecuali pada sayur dan buah-buahan.
Sehingga, ketika Anda tidak mengonsumsi sumber lemak seperti margarin, tetapi mengonsumsi
sumber karbohidrat dan protein, maka lemak tetap akan ada di dalam tubuh Anda. Jadi, tidak
mungkin untuk menghindari lemak sepenuhnya.

Apa akibatnya jika tubuh kekurangan lemak?


Bahkan, jika di dalam tubuh terdapat protein serta karbohidrat yang berlebihan, tubuh akan
secara alami menyimpan dan mengubahnya menjadi lemak. Tetapi kekurangan lemak bisa saja
terjadi, terlebih kekurangan lemak baik di dalam tubuh. Berikut adalah hal yang mungkin terjadi
jika tubuh Anda kekurangan lemak:

1. Depresi

Asupan lemak yang kurang bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi. Hal ini berkaitan
dengan fungsi lemak yang berperan dalam sintesis hormon dan neurotransmitter, salah satunya
adalah serotonin. Serotonin adalah sebuah zat di dalam sistem saraf yang disebut
neurotransmitter yang berperan untuk memunculkan perasaan tenang dan damai. Sehingga, jika
Anda kekurangan lemak di dalam makanan yang dikonsumsi, Anda berisiko untuk mengalami
depresi dan berbagai gangguan kesehatan mental lainnya.

BACA JUGA: Mana Lebih Baik untuk Mengatasi Depresi: Obat atau Hidup Sehat?

2. Berisiko mengalami kekurangan berbagai vitamin

Lemak berperan penting dalam metabolisme serta penyerapan vitamin larut lemak, yaitu vitamin
A, D, E, K. Vitamin-vitamin tersebut memerlukan lemak di dalam tubuh untuk bisa diserap.
Menurut sebuah riset yang dilakukan oleh para peneliti dari Colorado State University memang
kondisi kekurangan vitamin larut lemak jarang ditemukan, tetapi bukan tidak mungkin. Jika hal
ini terjadi maka fungsi tubuh akan terganggu dan muncul berbagai masalah pada kesehatan.
Contohnya saja masalah pada kulit, kulit menjadi kering, terlihat pucat, dan kusam, karena
vitamin E yang baik untuk kulit jumlahnya kurang di dalam tubuh.
Tidak hanya itu, mungkin akan muncul gangguan pada tulang sebab berkaitan dengan
kekurangan vitamin D dan vitamin K, masalah pada penglihatan yang berhubungan dengan
kurangnya vitamin A.

BACA JUGA: Pentingnya Vitamin A Bagi Tumbuh Kembang Anak

3. Sering merasa kedinginan

Salah satu fungsi lemak adalah menjaga suhu tubuh agar selalu normal. Setiap orang memiliki
lemak subkutan yaitu lemak yang berada di bawah lapisan kulit. Lemak jenis ini yang menjaga
tubuh dari dinginnya udara luar. Tidak hanya itu, lemak-lemak tersebut akan menghasilkan panas
agar tubuh tidak kedinginan. Oleh karena itu, orang yang bertubuh kurus lebih sering merasa
kedinginan atau sensitif akan suhu lingkungan yang rendah.

BACA JUGA: Perubahan Suhu Ruangan Secara Mendadak Berisiko Bagi Kesehatan

4. Mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah

Lemak terbagi menjadi dua jenis berdasarkan sifat dan dampaknya bagi tubuh, yaitu lemak baik
dan lemak jahat. Lemak baik adalah high density lipoprotein (HDL) yang berfungsi untuk
memungut sisa-sisa lemak yang menumpuk di pembuluh darah dan kemudian di bawa ke hati,
yaitu tempat metabolisme lemak dalam tubuh. Ketika Anda menerapkan diet rendah lemak,
maka jumlah HDL – lemak baik – di dalam tubuh berkurang. Padahal, HDL baik untuk
kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kekurangan jenis lemak ini akan menimbulkan beberapa
masalah pada jantung.

5. Merasa cepat lapar dan sering lapar

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa mengonsumsi makanan sumber lemak yang
sesuai dengan kebutuhan dapat menahan rasa lapar lebih lama dan membantu mengatur nafsu
makan. Lemak tidak jenuh ganda dan tunggal dianggap sebagai sumber lemak yang baik dan
efektif untuk menahan rasa lapar. American Heart Association menganjurkan untuk
mengonsumsi lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda, seperti alpukat, minyak
zaitun, berbagai jenis ikan.

Jadi, seberapa banyak lemak yang seharusnya dikonsumsi


dalam sehari?
Pada orang yang normal dan dalam kondisi yang sehat, proporsi lemak dalam satu hari yaitu
antara 20 hingga 25 persen dari total kalori. Hal ini tentu saja juga tergantung dengan usia,
kondisi tubuh, serta jumlah lemak total yang ada di dalam tubuh – perlu dilakukan pemeriksaan
darah untuk mengetahui kadarnya.

Selain itu, komposisi dari jenis lemak yang harus diperhatikan, lebih baik mengonsumsi
makanan yang mengandung lebih banyak lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh
ganda, karena akan meningkatkan kadar HDL di dalam tubuh. Sedangkan konsumsi lemak jenuh
tidak boleh lebih dari 10% dari total asupan lemak dalam satu hari.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pengertian, Peranan, dan Sebab Kerusakan Lemak dan Minyak .
repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28630/4/Chapter%20II.pdf, [Diakses 20 Desember 2013].

Anonim, 2001, Cara Menguji Lemak dan Minyak, http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2001-3555-


1998.pdf. [Diakses: 22 Desember 2013].

Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasind

Winarno F.G., 2004, Kimia Panngan dan Gizi, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

You might also like