You are on page 1of 11

Pengertian Bangsa dan Unsur

Pembentuk Bangsa
Sebagian ahli berpendapat bahwa bangsa itu mirip dengan komunitas etnik, meskipun
tidak sama. Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang ciri-cirinya adalah: memiliki nama,
wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, budaya yang sama, dan solidaritas
tertentu.

Dalam pengertian Sosiologis, bangsa termasuk kelompok paguyuban yang secara kodrati
ditakdirkan untuk hidup bersama dan senasib sepenanggungan di dalam suatu negara.

Dari sudut pandang Antropologis, bangsa merujuk pada suatu bangsa (etnic group).
Yaitu sekelompok manusia yang terikat oleh kesadaran serta jati diri sebagai satu kesatuan
budaya dan memiliki kesamaan ciri-ciri fisik biologis, seperti warna kulit, bentuk wajah, bentuk
rambut, dan perawakan.

Dalam pengertian politis, bangsa merujuk pada keseluruhan masyarakat warga sebuah
negara nasional. Yaitu sekelompok manusia yang merasa memiliki identitas bersama serta
tinggal dalam wilayah yang jelas batas – batasnya dan berdaulat.

Ada banyak definisi bangsa menurut pendapat para ahli, seperti:

1. Hans Kohn (German)

Bangsa adalah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa
merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.

2. Ernest Renan (Perancis)

Bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari dua hal, yaitu rakyat yang
harus bersama-sama menjalankan suatu riwayat, dan rakyat yang kemudian harus
mempunyai kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu

3. Otto Bauer (German)

Bangsa dalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter. Karakter


tumbuh karena adanya kesamaan nasib.

4. E.Ratjel (German)

Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya
rasa kesatuan antara manusia dengan tempat tinggalnya (paham geopolitik).

5. Jalobsen dan Lipman


Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultur unity) dan kesatuan politik (political unity).

Sebuah bangsa membutuhkan adanya identitas bersama. Fungsi identitas bersama adalah
mempersatukan berbagai kelompok masyarakat yang membentuk bangsa tersebut. Identitas
bersama sebuah bangsa dapat terbntuk akrena hal-hal berikut:

1) primordial,

2) sakral,

3) tokoh,

4) sejarah,

5) perkembangan ekonomi,

6) kelembagaan,

7) prinsip bhineka tunggal ika.

Berdasarkan pengertian bangsa yang dikemukakan oleh para ahli kenegaraan seperti
diatas, maka dapat disimpulkan unsur-unsur pembentuk bangsa antara lain:

1) persamaan nasib dimasa lalu atau persamaan sejarah,

2) memiliki persamaan karakter,

3) meiliki ikatan persatuan diantara anggota-anggotanya,

4) meiliki ikatan terhadap tanah air yang sama,

5) memiliki cita cita tujuan hidup yang sama.

Indonesia adalah sebuah bangsa modern yang terbentuk karena faktor-faktor berikut:

1. persamaan latar belakang sejarah dimasa lalu /perasaan nasib sebgai bangsa yang
terjajah;
2. adanya keterikatan terhadap tanah air yang sama; dan
3. adanya ikatan persatuan untuk melepaskan diri dari penjajahan dan mendirikan negara
yang merdeka,
4. persamaan cita-cita atau tujuan hidup bersama

Alat Pemersatu Bangsa dan Negara Republik


Indonesia
Ajat Sudrajat 05.32 Materi Kewarganegaraan
Bangsa Indonesia yang telah bernegara sekarang ini terdiri atas berbagai suku bangsa atau etnik.
Karena terdiri atas banyak bangsa atau suku bangsa, negara Indonesia dikenal sebagai bangsa
yang pluralistik. Suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki ikatan etnik atau ikatan
primordial, seperti kesatuan ras, budaya, agama, bahasa, dan tradisi. Meski demikian, bangsa
Indonesia dapat bersatu bukan karena ikatan primordial, melainkan karena perasaan satu
nasib dan cita-cita bersama. Inilah yang menumbuhkan nasionalisme Indonesia.
Semangat kebangsaan (nasionalisme) perlu dibangun dan dikembangkan sebagai perekat-perekat
nasionalisme. Perekat nasionalisme itu mempunyai fungsi sebagai sarana pemersatu bangsa
antara semua golongan dan kelompok masyarakat Indonesia. Semangat nasionalisme pada diri
tiap warga negara dapat senantiasai dipelihara dengan adanya pengakuan, penerimaan, dan
kesediaan untuk menghormati alat pemersatu bangsa tersebut. Alat-alat pemersatu bangsa
tersebut, antara lain, sebagai berikut.

a. Lambang negara
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. Pasal 36A UUD 1945
menegaskan bahwa lambang negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.

b. Semboyan negara
Pasal 36A UUD RI Tahun1945 berbunyi: “... semboyan Bhinneka Tunggal Ika”, artinya kata-
kata itu dijadikan semboyan negara. Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda, tetapi tetap
satu. Ini menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk
menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

c. Bahasa Indonesia
Berawal dari rumpun bahasa Melayu, Bahasa Indonesia dipergunakan sebagai bahasa pergaulan
yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Hal itu
ditegaskan lagi dalam Pasal 36 UUD RI Tahun 1945 yang berbunyi: “... bahasa negara adalah
Bahasa Indonesia”.

d. Bendera negara
Bendera negara Indonesia ialah Sang Merah Putih sebagaimana disebutkan dalam Pasal 35 UUD
1945. Warna merah berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih ini sudah dikenal
sejak zaman purba
sebagai bentuk penghormatan kepada matahari dan bulan, kemudian menjadi lambang
keagungan, kesaktian, dan kejayaan. Pada masa Kerajaan Majapahit, merah putih telah dijadikan
panji negara. Penggunaan lambang ini pun dilanjutkan ketika bangsa Indonesia membentuk
sebuah negara kesatuan.

e . Lagu kebangsaan Indonesia Raya


Pasal 36B UUD RI Tahun 1945 berbunyi: “Lagu kebangsaan ialah Indonesia Raya”. Lagu yang
pertama kali dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam forum Kongres Pemuda
yang melahirkan Sumpah Pemuda ini kemudian diangkat menjadi lagu kebangsaan negara.

f. Konsepsi Wawasan Nusantara


Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
memiliki nilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional merupakan pengertian dari wawasan nusantara.
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan penekanan
bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan oleh laut. Laut yang
menghubungkan dan mempersatukan pulaupulau yang tersebar di seantero khatulistiwa.
Adapun Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa Indonesia yang memandang
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar
laut dan tanah di bawahnya, dan udara di atasnya secara tidak terpisahkan yang menyatukan
bangsa dan negara secara utuh menyeluruh mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang
meliputi aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai
konsepsi politik dan kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia
telah ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No. IV tahun 1973. Penetapan ini merupakan
tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah diperjuangkan sejak
Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.

g. Kebudayaan daerah yang telah diterima sebaga kebudayaan nasional


Berbagai kebudayaan yang berasal dari berbagai macam suku bangsa di Indonesia yang memiliki
cita rasa tinggi, dapat dinikmati, dan diterima oleh masyarakat luas merupakan suatu kebanggaan
bangsa atas kebudayaan nasional. Sebagai contoh adalah batik yang merupakan warisan budaya
nenek moyang kita. Setiap suku bangsa di Indonesia mempunyai kesenian batik dengan ciri
khasnya masing-masing. Batik kini sudah diakui sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO (2
Oktober 2009).

h. Dasar falsafah
Pancasila merupakan dasar falsafah negara Indonesia. Hal tersebut tercantum dalam Pembukaan
UUD RI Tahun 1945 alinea IV yang berisi lima nilai dasar. Lima nilai dasar itulah yang
dijadikan sebagai dasar falsafah dan ideologi dari negara Indonesia.

i. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia


Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. Hal ini
berdasarkan Pasal I ayat 1 yang berbunyi: “Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang
berbentuk republik”. Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi (kedaulatan
rakyat).
j. Konstitusi (Hukum Dasar) Negara
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi negara. Dalam tata urutan perundangan, UUD
1945 merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dan dijadikan sebagai
pedoman penyelenggaraan bernegara. Kedudukan UUD 1945 sebagai hukum dasar tertinggi
ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004.

Sumpah Pemuda: Tiga Unsur Pemersatu


Bangsa Indonesia
Divisi Penelitian dan Pengembangan
28 Oktober 2015
475 tayang
2 menit

“Sebutkan tiga unsur pemersatu bangsa Indonesia!,” pertanyaan tersebut muncul dalam soal
Ujian Tengah Semester PPKN yang penulis kerjakan pagi tadi. Entah sengaja atau tidak, dosen
mata kuliah PPKN melontarkan pertanyaan itu bertepatan dengan tanggal 28 Oktober yang kita
kenal sebagai hari peringatan Sumpah Pemuda. Sontak hati tertegun. Apakah mungkin
pertanyaan tersebut berkaitan dengan hari Sumpah Pemuda?
Sumpah Pemuda adalah wujud keberanian pemuda bangsa Indonesia untuk menyuarakan
idealisme mereka kepada masyarakat luas. Sumpah Pemuda adalah manifestasi hasil kongres
pemuda II yang tercatat sejarah pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres yang diketua
oleh Soegondo Djojopoespito tersebut dihadiri oleh sejumlah organisasi pemuda dari berbagai
daerah, diantaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, dan Jong
Ambon. Sumpah Pemuda sendiri dirumuskan oleh Moh. Yamin, seorang ahli bahasa saat itu.

Jika dipahami lebih jauh, teks Sumpah Pemuda memiliki tiga poin penting sebagai unsur
pemersatu bangsa Indonesia.

 Pertama, yaitu tanah air, adalah setiap jengkal tanah milik bangsa ini yang harus dijaga
dan dipertahankan bersama. Tanah air menjadi puncak pemersatu bangsa, menyatukan
semangat seluruh entitas masyarakat demi menjaga dan mempertahankan tanah air
Indonesia.
 Kedua adalah bangsa, bangsa Indonesia. Kita bukan Suku Jawa bukan pula Suku Batak,
namun kita adalah satu, yaitu bangsa Indonesia. Kita pun mempunyai semboyan Bhineka
Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
 Ketiga adalah bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa pemersatu ini, kita dapat
berkomunikasi dengan seluruh rakyat Indonesia, tak peduli dari wilayah manapun mereka
berasal. Dari ujung barat dan timur negeri ini terjalin rasa persatuan sesama bangsa
Indonesia dengan satu bahasa, bahasa Indonesia.

Tak bisa dimungkiri, selama sekian dekade selepas kemerdekaan, ketiga unsur dalam teks
Sumpah Pemuda ini menjadi unsur penting sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Kemunculan Sumpah Pemuda berdampak besar bagi gerakan pemuda saat itu. Diksi yang
dipakai dalam teks Sumpah Pemuda mengandung unsur alegori sehingga dapat mengobarkan
semangat pembaca. Semula pergerakan yang hanya bersifat kedaerahan pun berganti pada skala
nasional setelah kemunculan Sumpah Pemuda. Ini menunjukkan terjadi persatuan antar pemuda
dari berbagai daerah lewat kongres tersebut.

Saat ini, Kita sebagai bagian dari kaum muda yang memegang tongkat estafet Sumpah Pemuda,
sudah sepatutnya kita menjadi pelopor pemersatu bangsa Indonesia melalui aksi nyata. Aksi
yang dapat dimulai dari hal paling sederhana. Salah satunya adalah mengamalkan isi Sumpah
Pemuda dalam kehidupan sehari-hari. Yakinlah bahwa pemuda adalah generasi yang mampu
meneruskan cita-cita bangsa Indonesia.

Selamat hari Sumpah Pemuda wahai Kaum Muda Indonesia!

Unsur-Unsur Negara Kesatuan Republik


Indonesia
Fahmi Sajid Saturday, January 3, 2015 PPKN

Negara kesatuan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 oleh para pendiri
negara. Negara Indonesia merupakan hasil perjuangan panjang bangsa Indonesia. Kemerdekaaan
yang diraih merupakan anugerah Tuhan yang Maha Kuasa dan hasil jerih payah perjuangan para
pahlwan bangsa. Sebelum Indonesia merdeka di Indonesia terdapat banyak kerajaan yang
disatukan oleh Belanda dalam koloni atau daerah jajahan Hindia Belanda. Sebagai suatu negara,
maka Negara Kesatuan Republik Indonesia memenuhi unsur-unsur negara, yaitu :

a. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Secara historis wilayah Indonesia merupakan bekas jajahan Hindia Belanda. Wilayah ini
membentang dari Aceh sampai Papua bagian Barat, dan dari Kalimantan hingga Nusa Tenggara.
Wilayah Hindia Belanda terdiri atas berbagai kerajaan yang terpisah atau berdiri sendiri.
Kerajaan-kerajaan ini disatukan oleh Belanda dalam satu pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Selanjutnya saat penjajahan Jepang wilayah Indonesia di bawah Pemerintahan kolonial Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan maka bangsa Indonesia menetapkan bahwa wilayah Indonesia
adalah bekas wilayah Hindia Belanda. Bentuk negara kesatuan menjadi pilihan bangsa Indonesia
saat penyusunan dan penetapan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Wilayah-wilayah
kerajaan melebur menjadi satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tidak ada negara bagian dalam wilayah NKRI, hanya ada satu negara yaitu Indonesia. Ini
berbeda dengan beberapa negara yang baru merdeka di dunia yang sebagian memilih bentuk
negara serikat, sebagian gabungan dari berbagai kerajaan yang sudah ada sebelumnya.
Negara Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelago) yaitu suatu negara yang terdiri atas
gugusan pulau-pulau sebagai satu kesatuan. Pada awal kemerdekaan wilayah Indonesia terpisah-
pisah antara satu pulau dengan dengan pulau lain oleh perairan internasional. Sesuai dengan
hukum laut teritorial saat itu, bahwa wilayah laut teritorial Indonesia sejauh 3 mil laut dari tiap-
tiap pulau. Sedangkan jarak antarpulau di Indonesia bermil-mil, sehingga wilayah pulau-pulau
dipisahkan oleh perairan internasional. Wilayah Indonesia menjadi sata kesatuan yang tidak
terpisahkan setelah dikeluarkan Deklarasi Djuanda yang menetapkan wilayah laut teritotial
sejauh 12 mil laut dari garis lurus yang menghubungkan pulau-pulau paling luar Indonesia.
Akibat dari Deklarasi Djuanda ini, maka perairan laut antarpulau di Indonesia yang sebelumnya
merupakan perairan internasional menjadi perairan pedalaman Indonesia. Coba kalian
bandingkan luas wilayah daratan, lautan, keseluruhan antara sebelum dengan sesudah deklarasi
Djuanda?

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 18 ayat (1) menegaskan bahwa “Wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.”

b. Rakyat Indonesia

Pasal ini merupakan dasar hukum pembagian wilayah negara Indonesia.Wilayah NKRI terbagi
atas daerah-daerah yang tidak berbentuk negara bagian, namun merupakan daerah atau wilayah
dari negara Indonesia.

Pada awal kemerdekaan wilayah Indonesia terbagai atas 8 (delapan) daerah provinsi. Apakah
kalian dapat menyebutkan kedelapan provinsi tersebut ? Cobalah cari informasi kedelapan
provinsi tersebut ! Sampai dengan saat ini wilayah Indonesia terbagi menjadi 34 provinsi. Ada 7
(tujuh) provinsi sebagai hasil pemekaran daerah setelah reformasi yaitu Provinsi Kepulauan
Seribu, Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Kalimantan Utara.
Coba kalian sebutkan atau cari ibukota provinsi baru tersebut! Sedangkan pemekaran daerah
kabupaten/ kota di Indonesia jauh lebih banyak lagi. Coba kalian sebutkan kabupaten/kota baru
di sekitar kalian yang merupakan hasil pemekaran daerah.

Rakyat dalam suatu negara terdiri atas penduduk dan bukan penduduk Indonesia. Penduduk
terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Sejalan dengan hal ini, maka ketentuan
mengenai warga negara dan penduduk ditegaskan dalam pasal 26 UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yaitu:

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang- undang.

Peraturan perundangan sebagai pelaksana pasal 26 ini yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Warga negara menurut undang-undang ini
adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Warga
negara Indonesia (WNI) terdiri dari :

1. Setiap orang yang sebelum undang-undang ini sudah menjadi warga negara Indonesia
2. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah dan ibu warga negara Indonesia
3. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah WNI dan ibu warga negara asing
4. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ayah warga negara asing dan ibu
5. Anak yang lahir dari perkawinan sah dari ibu WNI dan ayah yang tidak memiliki
kewarganegaraan.
6. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah WNI, sebelum 300 hari ayahnya
meninggal dunia
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
8. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu warga negara asing yang diakui
oleh ayah WNI
9. Anak yang lahir di Indonesia yang tidak jelas status kewarganegaraan ibu dan ayahnya.

Penduduk Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Orang asing memperoleh status penduduk apabila memenuhi persyaratan
tertentu, seperti jangka waktu tinggal, jaminan pekerjaan, tujuan, dan sebagainya. Tidak setiap
orang asing yang ada di Indonesia merupakan penduduk, seperti orang asing yang sedang
menjadi wisatawan di Indonesia, atau sedang singgah di Indonesia untuk melanjutkan perjalanan
ke negara lain.

Dengan demikian warga negara Indonesia ada yang menjadi penduduk Indonesia dan bukan
penduduk Indonesia. Seperti para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara lain, bukan
merupakan penduduk Indonesia. Juga tidak setiap penduduk Indonesia merupakan warga negara
Indonesia.

Seseorang yang menjadi penduduk Indonesia akan memperoleh Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Coba kalian amati KTP orang tua kalian. Apa saja data yang ada dalam identitas KTP ?
Perbedaan status kewarganegaraan dan penduduk akan mengakibatkan perbedaan hak dan
kewajiban mereka. Juga perbedaan jaminan perlindungan hukumnya. Contoh yang berhak
menjadi Presiden adalah warga negara Indonesia.

c. Pemerintahan yang Berdaulat

Pemerintahan negara Indonesia pertama kali terbentuk dengan terpilihnya Ir Soekarno dan
Muhammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Walaupun pada awal kemerdekaan kita belum memiliki pemerintahan yang lengkap,
namun secara yuridis lembaga pemerintahan yang ada sebelum kemerdekaan tetap berlaku
sebelum diadakan yang baru sesuai dengan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945. Hal ini
ditegaskan dalam pasal II aturan peralihan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebelum perubahan, bahwa “Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang
untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar ini.”

Setelah PPKI menetapkan pembagian wilayah Indonesia menjadi 8 (delapan) provinsi, maka
dilanjutkan dengan pembentukan pemerintahan di daerah. Delapan gubernur diangkat oleh
Presiden untuk memimpin provinsi yang baru terbentuk.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menegaskan “Negara Indonesia
adalah negara kesatuan berbentuk Republik.” Ketentuan pasal ini menegaskan bahwa bentuk
negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. Sebagai
negara republik maka para pemimpin pemerintahan dipilih oleh rakyat dengan kekuasaan yang
dibatasi oleh masa jabatan. Pemerintahan tidak secara terus menerus memerintah tanpa batas
waktu. Jabatan pemerintahan hanya untuk jangka waktu tertentu. Contoh Presiden dan Wakil
Presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden
selama 5 (lima ) tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.

Kekuasaan pemerintah dalam negara republik pada dasarnya merupakan mandat dari rakyat.
Rakyat yang memegang kuasaaan, karena kedaulatan ada di tangan rakyat. Pemerintahan dalam
menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan hukum yang berlaku. tidak atas dasar kekuasaan
belaka. Pasal 1 ayat (2) bahwa “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
Undang-Undang Dasar” dan pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Ini merupakan landasan hukum pemerintahan di Indonesia.

d. Pengakuan dari Negara Lain

Pengakuan dari negara lain sebagai unsur deklaratif berdirinya suatu negara, diperoleh oleh
Indonesia dari Mesir pada tanggal 10 Juni 1947, yang kemudian diikuti oleh negara lain secara
bilateral. Pengakuan dari negara lain ini memiliki arti penting perjuangan bangsa Indonesia
dalam mempertahankan kemerdekaan. Sebagaimana diketahui bahwa setelah Proklamasi
Kemerdekaan, bangsa Indonesia dihadapkan pada keinginan Belanda untuk kembali menjajah
Indonesia. Belanda berkeyakinan masih memiliki hak atas Indonesia secara hukum internasional.
Namun kenyataan yang dihadapi saat ingin kembali ke Indonesia, bahwa di Hindia Belanda
sudah berdiri negara baru yaitu Indonesia. Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan
dilakukan Indonesia baik secara fisik maupun non fisik yaitu diplomasi. Salah satu wujud
perjuangan diplomasi adalah memperjuangkan memperoleh pengakuan dari negara lain.
Perjuangan diplomasi ini memperoleh hasil dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, yaitu
pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. Puncak pengakuan kemerdekaan dari negara lain
adalah saat Indonesia diterima sebagai anggota Persatuan Bangsa-Bangsa pada tahun 1950
sebagai anggota ke-60

https://tsumasagarainbow.wordpress.com/2013/06/25/pengertian-bangsa-dan-unsur-pembentuk-
bangsa/

http://newanaajat.blogspot.co.id/2014/11/alat-pemersatu-bangsa-dan-negara.html

http://bulaksumurugm.com/sumpah-pemuda-tiga-unsur-pemersatu-bangsa-indonesia/

http://ppkn-smp.blogspot.co.id/2015/01/unsur-unsur-negara-kesatuan-republik_3.html

You might also like