Pemesanan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani Gianyar dilihat berdasarkan siklus menu dan jumlah pasien di setiap kelas perawatan, kemudian dikalikan dengan standar porsi yang sudah ditetapkan. Pemesanan dilakukan berdasarkan standar menu dan standar porsi yang sudah ada. Pemesanan bahan makanan dilakukan tergantung jenis bahan makanan dan lama habisnya. Untuk bahan makanan basah biasanya dilakukan pemesanan setiap hari atau satu hari sebelum bahan makanan tersebut diolah. Sedangkan untuk bahan makanan kering dilakukan pemesanan setiap 2 minggu sekali atau jika persediaan habis. Contoh pemesanan daging ayam dada untuk membuat menu ayam sisit pada menu pagi yaitu nasi kuning. Karena pasien berjumlah 150 orang, dalam pembagian porsi pada ayam sisit yaitu 25 gram per pasien. Jadi total pemesanan daging ayam dada yaitu 3.75 kg. Kebutuhan bahan makanan yang sudah dihitung, kemudian akan dimasukkan pada formulir yang sudah disediakan. Formulir yang digunakan untuk mengoder bahan makanan tersebut sudah disediakan dalam bentuk blanko. Blanko tersebut akan diberikan kepada rekanan saat melakukan proses pemesanan.
2. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan dilakukan setiap pagi atau sesuai jam kedatangan rekanan oleh ahli gizi, dimana nanti rekanan mengantarkan bahan makanan yang sudah dipesan atau diorder. Ahli gizi bertugas menerima bahan makanan dari rekanan, kemudian mengecek dan menimbang bahan makanan yang datang apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan atau belum. Apabila bahan makanan yang datang sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan maka bahan makanan tersebut dapat diterima, dan begitupun sebaliknya. Apabila bahan makanan yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan makan bahan makanan tersebut tidak dapat diterima dan kembalikan kepada rekanan agar diganti dengan bahan makanan sesuai dengan spesifikasi.
3. Transportasi Bahan Makanan ke Ruangan Penyimpanan dan Persiapan
Bahan makanan yang diterima selanjutnya dipisahkan, dibagi berdasarkan siklus menu siang, sore dan besok paginya, Ahli gizi yang bertugas akan membagi bahan makanan tersebut. Bahan makanan yang digunakan untuk menu siang langsung diolah, dan bahan makanan yang digunakan untuk menu sore dan besok pagi akan disimpan pada tempatnya sesuai dengan klasifikasinya.
4. Penyimpanan Bahan Makanan
Ruang penyimpanan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Sanjiwani Gianyar dibedakan menjadi 2 yaitu tempat penyimpanan bahan makanan kering dan bahan makanan basah. Untuk penyimpanan bahan makanan kering suhu gudang yang dianjurkan pada suhu 190C – 21 0C dan penyimpanan bahan makanan basah antara 100C – 150C. Ruang penyimpanan bahan makanan kering dilengkapi rak-rak untuk menyimpan bahan makanan yang ditempatkan secara khusus dalam ruang penyimpanannya. Untuk ruang penyimpanan bahan makanan basah ditempatkan didalam kulkas atau freezer dengan suhu 00C - (-4) 0C. Kulkas dibedakan menjadi 2 yaitu kulkas sayur dan kulkas bumbu. Selain itu pihak Insatalasi Gizi RSUD Sanjiwani Gianyar juga menggunakan penerapan prinsip first in first out (FIFO) yaitu bahan makanan yang disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa dimanfaatkan atau digunakan terlebih dahulu. Selain itu tersedia juga kartu stok di masing-masing bahan yang berfungsi untuk mencatat semua barang yang masuk dan yang keluar serta sisanya.
5. Analisis Masalah Pengadaan Bahan Makanan
Kemungkinan masalah yang terjadi saat pengadaan bahan makanan ini yaitu : 1. Keterlambatan rekanan mengantar bahan makanan. Apabila bahan makanan yang dipesan datangnya terlambat, maka persiapan dan pengolahan makanan juga akan terlambat sehingga dikhawatirkan dapat menyebabkan keterlambatan pendistribusian makanan kepada pasien. 2. Kurangnya kualitas bahan makanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat dikembalikan kepada rekanan untuk diganti dengan bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi.