Professional Documents
Culture Documents
KIMIA DASAR
Disusun Oleh:
SANDY ISKANDAR JUANDA
17/19686/THP/STPK
JOGJAKARTA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
Kimia merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang
organic maupun non organic, ilmu ini sama seperti ilmu-ilmu alam yang lain
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari materi, komposisi, dan sifat-
sifat alam sekitar. Materi merupakan segala hal yang menempati ruang dan
ada yang dihubungkan dengan materi yang lain.. sedangkan sifat merupakan
Karena ilmu kimia membahas tenteng materi, komposisi dan sifat mak
yang dimilikinya. Jadi segala sesuatu yang memiliki masa dan menempati
ruang diteliti oleh ilmu kimia. Hal ini dilakukan untuk memenuhui
tidak diinginkan terjadi pada manusia karena pada dasarnya zat-zat kimia
(bagian dari materi) yang ada di alam ini ada yang menguntungkan dan ada
yang merugikan .
Hal-hal tersebut diatas merupakan hal-hal yang dilakukan oleh para ahli dan
tersebut.
Merupakan salah satu bagian untuk mengetahui keadaan alam sekitar, hal
tersebut dilakukan juga untuk bisa lebih memahami teori-teori yang ada, yang
teori kimia yang ada juga merupakan bagian dari tujuan seseorang untuk
mengadakan riset yang ada. Jadi sangatlah penting bagi mahasiswa untuk
memahami dan membuktikan semua materi dan teori yang telah diterima oleh
mahasiswa. Sedangkan bagi para ahli kimia untuk meneliti dan mencari hal-
1.2. Tujuan
Adapun tujuan praktikum Kimia Dasar acara Pegenalan Alat-Alat dan
Penggunaannya adalah
1. Mengenalkan beberapa macam alat yang sederhana pengunaanya.
Percobaan ini sebagai pendahuluan bagi percobaan berikut
2. Praktikan dapat melakukan pengeneceran H2SO4.
3. Praktikan dapat melakukan Pembuataan Dan pengenalan suatu Gas serta
Pengenalan Kertas Lakmus Biru
4. Praktikan dapat melakukan praktek titrasi
5. Praktikan dapat melakukan prosedur penyaringan dan mengamati hasilnya
1.3. Manfaat
Praktikun dapat mengetahui berbagai alat-alat laboratorium lainnya dari
bentuk,fungsi,serta prosedur pengunaan nya. Sehingga praktian mampu
mengunakan alat-alat tersebut untuk percobaan selanjutnya dengan sebaik-
baiknya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam mengukur suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat,
alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur,
akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga
pengukuran lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet
isap, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan
(Rohman, 1998).
Mengambil Elenmayer
Mengambil buret
Mengambil penjepit
Mengambil corong
Mengambil gelas beker
Mengambil static
Mengambil spirtus
3.3.2.6 Penyaringan
8 Pipet Mengambil
pasture(tetes) larutan dalam
jumlah kecil
Perhitungan :
Dik : V1 = 10
M1 = 1
M2 = 0,1
Dit : V1 x M = V2 x M2
10 x 1 = V2 x 0,1
10×1
V2 = 0,1
100
V2 = = 100 𝑚𝑙
1
4.1.4 Titrasi
NO Vo Vt Vt-Vo Perubahan Perubahan Kepekatan
warna awal warna akhir
Perhitungan:
(9,6+15) 24,6
V. rata-rata : NaOH = =
2 2
M NaOH = 0,1 ml
V NaOH = 50 ml
1
= 1 × 5 𝑚𝑜𝑙
= 5 𝑚𝑜𝑙
4.1.6 Penyaringan
4.2. Pembahasan
Dalam prakitkum pengenalan alat dan bahan hal pertama yang harus diperhatikan
adalah K3(Kesehatan Keselamatan Kerja) misal dengan penggunaan jas
labotarium atau menggunakan pakaian dan sepatu yang tertutup dapat
meminimalisir kecelakaan yang bisa saja terjadi.Kemudian gunakan lah alat – alat
yang hanya dibutuhkan seperti alat tulis beserta jurnal yang akan kita gunakan
dalam praktikum.Hal yang kedua siapkan alat dan bahan praktikum diatas meja
,lalu cari tahu nama – nama alat dan bahan yang sudah tersedia dimeja beserta
fungsi – fungsi dan cara kinerja alat tersebut,misal seperti
buret,pipet,krus,pemanas spirtus,eksikator, dan lain-lain.
Dalam praktikum kita tidak hanya dapat mengenal dan mengetahui saja namun kita
perlu memahami serta tahu cara kerja alat beserta cara menggunakannya.Berikut
adalah teknik penggunaan alat :
Teknik menentukan volume larutan atau zat secara tepat dalam suatu alat ukur.
Masukkan larutan atau zat cair yang akan diukur lalu tempatkan dengan pipet tetes
sampai skala yang diinginkan. Bagian terpenting dalam membaca skala di gelas
ukur tersebut adalah garis singgung skala harus sesuai dengan meniskus
cairan. Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya
gaya kohesi atau adhesi zat cair dengan gelas ukur. oleh karena itu cara
membacanya yang tepat yaitu mata harus sejajar dan tepat dengan meniskus cairan.
Pada alat ukur meniskus yang digunakan adalah meniskus bawah terkecuali pada
alat ukur buret yang menggunakan meniskus atas.
Teknik membaui gas
Kita tidak pernah tahu bahwa zat yang ada dalam labotarium itu berbahaya atau
tidaknya,dalam hal ini penulis membahas teknik untuk membaui gas.Ambil zat
yang ada pada tabung reaksi lalu kibaskan tangan di atas tabung reaksi,ingat jangan
pernah membaui dengan cara menghirup langsung dari tabung reaksi.
Teknik mengambil suatu zat atau larutan menggunakan pipet gondok/pipet ukur
dengan bantuan bola hisap(vilel)
Siapkan zat yang dibutuhkan lalu kempiskan bola hisap.
Pasangkan bola hisap pada pipet gondok/pipet ukur.
Tekan bagian bola yang berhuruf “S” untuk mengambil zat cair sesuai dengan skala
batas apabila itu pipet gondok.
Apabila sudah cukup bersihkan bagian lubang menggunakan kain dan jangan
membersihkan kangsung menggunakan tangan
Tekan bagian bola yang berhuruf “E” untuk mengeluarkan zat cair
Apabila zat cair masih kurang namun bola hisap sudah mengembang kempiskan
kembali bola hisap dengan menekan bagian atas atau yang bertuliskan hurf “A”.
Teknik menempatkan kertas saring dalam corong.
Kertas saring umumnya berbentuk lingkaran ambilah salah satu yang telah
disediakan diatas meja,lipatlah kertas menjadi 4(empat) bagian namun pada saat
melipat untuk menjadi 4(empat) bagian berikan jarak agar memperoleh ruang untuk
melakukan penyaringan yang besar.jika dilipat dengan penuh maka akan
penyaringan akan sedikit lama karena ruang yang digunakan begitu kecil.
Teknik menggunakan Neraca Analitik
Nyalakan neraca analitik pastikan bahwa nilainya nol
Letakan zat padat yang akan ditimbang.
Lihatlah nilai pada neraca tersebut.
Setelah penggunaan kembalikan pada nilai nol dan matikan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pramtikum Kimia Dasar acara Pengenalan Alat-Alat dan
Pengenalan alat alat ini agar praktikan dapat mengetahui nama dan kegunaan alat
dan dapat menggunakan alat sebagai mana kegunaannya.
Proses titrasi akan berhasil apabila terjadi perubahan warna dari bening menjadi
merah muda.
Proses titrasi akan di nyatakan tidak berhasil apabila terlalu banyak larutan aquades
yang di campurkan.
Pada percobaan pembuatan gas larutan NaOH dan NH4Cl di panas kan agar
mendapatkan gas NH3.
Proses pengenceran dengan labu ukur di lakukan untuk mendapatkan larutan HCL
0,1 ml 100 ml siap digunakan.
Penyarigan dapat dikatakan berhasil apabila tidak terdapat kotoran dalam filtrat
yang berada dalam gelas beker.
Penceran H2SO4 pekat dimasukan kedalam labu takar dan di campr aquades lalu di
gojog untuk mendapatkan H2SO4.
Perhitungan pengenceran dengan labu takar menggunakan rumus V1.M1 = V2.M2.
Proses percobaan dengan kertas lakmus dilakukan dengan dua kertas yaitu kertas
laksmus merah dan biru ketas lakmus berwarna merah berubah menjadi biru saat di
uji dengan gas NH3 dan kertas lakmus biru tetap berwarna biru karna gas NH3
bersifat basa.
Praktikum kali ini menjadi dasar praktikan agar dapat melanjutkan pada praktikum
selanjutnya.
5.2.Saran
Pada saat praktikum diharap kan rungan tidak berisik dan bagi kawan kawan agar
bisa tertib mengikuti dan memperhatikan apa yang di arahkan atau di beritahu oleh
co.ass atau dosen pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2017. Panduan Praktikum Kimia Dasar .Jogjakarta.Institut Pertanian
Stiper
Wikipedia . 2007.kimia http://id.wikipedia.org/wiki/amonia/ .Diakses pada hari
Kamis ,28 senin 02 oktober 2017 pukul 01.20 WIB
Wikipedia. 2007.kimia
http://id.wikipedia.org/wiki/peralatan_gelas_laboratorium/. Diakses
pada hari senin 02 oktober 2017 pukul 01.20 WIB
Jogjakarta 29 September
2017
Mengetahui
Co.Ass Praktikan