You are on page 1of 8

J. Akad. Kim.

2(1): 39-46, February 2013


ISSN 2302-6030

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA


PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMK NEGERI PARIGI SELATAN

Improving Learning Achievements Using Multimedia In the Topics of Chemical


Bonding at SMK Class X South Parigi
*Jumadil, Siang Tandi Gonggo dan Sitti Rahmawati
Pendidikan Kimia/FKIP - Universitas Tadulako, Palu - Indonesia 94118
Recieved 22 January 2013, Revised 27 February 2013, Accepted 28 February 2013

Abstract
This study aims to determine whether to use the multimedia macromedia flash points can increase the
activity and learning achievement of students in the chemical bond subject at class X SMK South Parigi.
The sample is a class X SMK south Parigi is 46 students. This research is the Classroom Action Research
(PTK) type which was implemented in three cycles, where each cycle consists of four stages, namely:
planning, implementation, observation, reflection. Data obtained from each cycle were analyzed to
determine the corrective action in the next cycle. Data collection is carried out through a test which
consists of post tests at each end of the learning cycle 1, 2, 3 and also interviews for the entire series
of events during the activity, as well as the observation sheet activities of teachers and students of each
meeting. The collected data were statistically analyzed using the average of the class, classical absorption,
and the thoroughness of learning. On the cycle I the average value of 6.87, the absorption of classical
learning 68.81% and 68.42% completeness, in the second cycle the average value was 7.73, 77.32 and
88.37% and classical absorption the completeness study on a third cycle of the average value was 8.23,
the absorption of classical learning 82.33% and 93.33% completeness. While on the student activity,
the cycle I get an average score of 27 which is an increase in the second cycle to 36 and 40 in cycle III
with both criteria. Therefore, the use of power point and multimedia macromedia flash in learning can
improve student learning activities and results

Keywords: Use of Multimedia, Power Point, Macromedia Flash

Pendahuluan
Saat ini merupakan abad pengetahuan dan ini menyebabkan perubahanmendasar dan
tekhnologi karena pengetahuan dan tekhnologi penyesuaian dalam hal caramengajar guru,
menjadi landasan utama segala aspek kehidu­ belajar siswa, dan manajemen sekolah dari yang
pan.Implikasi abad pengetahuan dan teknologi ada sebelumnya (Sumintono, dkk, 2012).
berdampak terhadap dunia pendidikan yang Berdas­arkan hal tersebut maka karakteristik
me­liputi kurikulum manajemen dan tenaga pendidikan pada abad ini adalah membina dan
kependidikan, strategi, dan metode pendidikan
(Sidin dkk. 2001). Dimana pendidikan mengembang­kan teknologi serta penggunaan
merupakan salah satu aspek yang tidak lepas berbagai inovasi Iptek terutama media
dari pemanfaatanteknologi sejak dahulu, elektronik, informatika, dan komunikasi dalam
dimana produk inovasi yang ada diaplikasikan berbagai kegiatan pendi­dikan, termasuk dalam
untuk  membantu kegaitan belajar- mengajar pembelajaran kimia (Christianti & Subroto,
sepertiradio,tape-recorder,film, televisi, direct 2012). Siswa dalam proses pembelajaran siswa
broadcast satelite, video dan komputer. Hal kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir (Sardiman, 2001).
Ada dua definisi belajar: (i) belajar
* Korespondensi:
Jumadil merupakan suatu proses untuk mendapatkan
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan motivasi dalam pengetahuan, keterampilan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako, Universitas dan tingkah laku. (ii) belajar adalah
tadulako
email: jumadil06_q3a@ymail.com penguasaan pengetahuan atau keterampilan
© 2013 - Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Tadulako yang diperoleh dari instruksi (Slameto,1995).
39
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia

Menurut teori konstruktivisme, belajar adalah rendah diidentifikasi sebagai salah satu
kegiatan aktif dimana subjek membangun penyebab hasil belajar siswa yang belum sejalan
sendiri pengetahuan, subjek belajar juga dengan KKM dan SKM. Oleh karena itu,
mencari makna dari apa yang mereka pelajari solusi untuk hal tersebut adalah mengatasi
(Sardiman, 2001). Pembelajaran adalah suatu keterbatasan media pembelajaran membaca
aktivitas mencoba menolong, membimbing dan menulis permulaan (Sumardi, dkk, 2011).
seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau Salah satu cara meningkatkan prestasi
mengembangkan keterampilan, sikap, cita- belajar siswa adalah menggunakan multimedia
cita, penghargaan dan pengetahuan (Sudjana, (macromedia flash dan power point) mengingat
1990). pemahaman siswa bahwa sains itu bukan hanya
Pembelajaran adalah sebuah proses membosankan melainkan juga sangat abstrak
komunikasi antara siswa, guru dan materi yang (Osman. dkk, 2007). Macromedia flash dan
diajarkan, komunikasi tidak diajarkan tanpa power point merupakan salah satu media
bantuan sarana pengajaran peran atau media. yang berfungsi untuk memudahkan siswa
Media adalah sebuah alat yang mempunyai memahami pelajaran, memperjelas gaya atau
fungsi penyampai pesan (Bovee, 1997). Media mengilustrasi fakta yang mungkin akan cepat
pendidikan adalah segala alat bantu yang dilupakan apabila hanya dengan penjelasan
digunakan pendidik untuk mempermudah verbal (Nurdiansyah, 2011).
proses belajar-mengajar sehingga tercapai Olehnya, penulis berinisiatif untuk
tujuan pengajaran, meskipun defenisi menerapkan pembelajaran menggunakan
multimedia belum jelas, secara sederhana multimedia power point dan macromedia
multimedia diartikan sebagai lebih dari satu flash pada Sekolah SMK Negeri Parigi Selatan.
media (Zainuddin & Lailan, 2007). Diharapkan dengan penggunaan multimedia
Penggunaan multimedia ini guru menjadi power point dan macromedia flash dapat
mampu menvisualisasikan materi yang selama meningkatkan hasil belajar siswa SMK Negeri
ini sulit untuk diterangkan hanya dengan Parigi Selatan.
penjelasan atau alat peraga yang konvensional,
sehingga siswa mampu memahami materi Metode
tersebut (Setiawan, 2011). Apabila multimedia Penelitian ini dilaksanakan dengan
pembelajaran yang dipilih, dikembangkan rancangan penelitian tindakan kelas yang
dan digunakan secara tepat dan baik, akan prosedur pelaksanaannya mengikuti prinsip
memberi manfaat yang sangat besar bagi para dasar penelitian tindakan yang umum.
guru dan siswa (Nandi, 2006). Secara umum Prosedur tersebut merupakan suatu siklus atau
manfaat yang dapat diperoleh adalah proses daur, yang meliputi tahap-tahap: perencanaan,
pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi
jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, (Rahman, 2011). Penelitian tindakan kelas ini
kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan dilaksanakan di SMK Negeri Parigi Selatan,
proses belajar-mengajar dapat dilakukan di yang direncanakan 3 siklus dengan mengacu
mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa pada desain penelitian tindakan kelas metode
dapat ditingkatkan (Demaja & Christiana, Kemmis dan Mc. Taggart. Model ini mengikuti
2004). siklus spiral yang dilakukan berulang yaitu:
Berdasarkan keterangan dari guru SMK perencanaan (planning), tindakan (acting),
Negeri Parigi Selatan bahwa ada beberapa pengamatan (observation), dan refleksi
kesulitan siswa dalam mempelajari materi (reflection) (Suyadi, 2010).
ikatan kimia antara lain kesulitan dalam
memahami proses pembentukan dari ikatan Faktor yang Diselidiki
kimia, kesulitan dalam menentukan konfigurasi Faktor Siswa
elektron dan cara menggambarkan lambang Melihat aktivitas siswa selama proses
Lewis. Hal tersebut dapat dilihat dari data hasil pembelajaran berlangsung dengan
analisis ujian hasil (UH) kelas X SMK Negeri menggunakan multimedia dan juga melihat
Parigi Selatan menunjukkan bahwa siswa yang kemampuan siswa dalam menentukan ikatan
belum tuntas secara individul 35, 53% (19 kimia.
orang siswa yang tidak tuntas dari 26 orang
siswa dengan KKM 65). Hal ini menunjukkan Faktor Guru
bahwa prestasi siswa masih kurang dan perlu Melihat aktivitas guru dalam melaksanakan
ditingkatkan.Keterbatasan media pembelajaran proses pembelajaran melalui penggunaan
membaca dan menulis permulaan di kelas multimedia

40
Jumadil Peningkatan Hasil Belajar Kimia Menggunakan Multimedia..........

Rencana Tindakan telah selesai dilakukan. Refleksi akan lebih


Tahap Perencanaan Tindakan efektif jika antara guru yang melakukan
Peneliti mengadakan penelitian awal pada tindakan berhadapan langsung atau diskusi
proses pembelajaran di kelas SMK Negeri Parigi dengan pengamat atau kolaborator sesuai
Selatan, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh dengan yang dikemukakan oleh Suyadi
data-data awal berupa permasalahan yang (2010).
dihadapi dalam pembelajaran beserta faktor- c. Instrumen Penelitian
faktor penyebabnya. Peneliti berdiskusi dengan Instrumen yang digunakan dalam
guru kimia SMK Parigi Selatan, membicarakan penelitian ini sebagai tes prestasi adalah
tentang permasalahan yang dirasakan lembaran observasi. Lembar observasi
dan dialami ketika melakukan kegiatan terdiri dari (1) Lembar observasi dengan
pembelajaran.Setelah mencapai kesepakatan tujuan untuk memperoleh data mengenai
peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran penggunaan multimedia di kelas kinerja guru dan aktivitas siswa selama
X SMK Parigi Selatan. berlangsungnya kegiatan pembelajaran (2)
Peneliti mengadakan kolaborasi dengan Lembar observasi untuk mencatat kejadian-
praktisi mengenai cara melakukan tindakan dan kejadian selama berlangsungnya proses
sekaligus mengenalkan model pembelajaran pembelajaran menggunakan multimedia.
menggunakan multimedia.Peneliti menyiapkan
instrumen pengumpul data untuk digunakan Data dan Cara Pengambilan Data
dalam tahap pelaksanaan tindakan, diantaranya Sumber data dalam penelitian ini adalah
berupa lembar observasi (kinerja guru dan komponen penelitian yang terdiri atas siswa
aktivitas siswa), lembar wawancara untuk siswa, dan guru.Jenis data yang dikumpulkan dalam
catatan lapangan.Menetapkan cara pelaksanaan penelitian ini adalah data kuantitatif dan data
refleksi dan pelaku refleksi. kualitatif. Data hasil belajar diambil dengan
memberikan tes kepada siswa dan pada saat
Tahap Pelaksanaan Tindakan pelaksanaan tindakan.
Kegiatan pada tahap ini adalah pelaksanaan
kegiatan pembelajaran sebagaimana tugas Teknik Analisa Data
keseharian yang dilaksanakan oleh guru di Teknik yang digunakan untuk menganalisis
kelas, tahap pelaksanaan tindakan ini yaitu data dan daya serap ketuntasan baik secara
pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan individu maupun secara klasikal sebagai
menerapkan model pembelajaran penggunaan berikut:
multimediapada materi ikatan kimia dalam Daya serap secara individu
pembelajaran, baik kegiatan yang dilakukan skor yang diperoleh siswa
guru maupun siswa. Tahap pelaksanaan =
%Daya Serap Individu ×100%
skor maksimal soal
tindakan ini semua masuk ke dalam setiap
siklus dengan materi yang berlanjut.
Ketuntasan belajar individu
a. Observasi Seorang siswa dikatakan tuntas belajar
Kegiatan observasi dilakukan secara secara individu bila diperoleh persentase daya
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, serap individu 65%.
hal ini dilakukan untuk mengetahui
sejauhmana kinerja guru dan keterlibatan Dayaserap klasikal
siswa dalam pembelajaran serta untuk =
%Daya Serap Klasikal
skor yang diperoleh siswa
×100%
mengumpulkan atau merekam data dan skor ideal seluruh tes
membuat catatan lapangan yang lengkap (Depdikbud, 1996).
mengenai hal-hal yang terjadi selama proses
pembelajaran berlangsung (Suyanto, 1997; Indikator Keberhasilan
Depdiknas, 2003). Yang menjadi indikator kinerja keberhasilan
penelitian tindakan kelas ini adalah kemampuan
b. Refleksi siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang
Refleksi adalah kegiatan untuk ikatan kimia yang mencapai presentase daya
mengemukakan kembali apa yang telah serap individual minimal 65% dan ketuntasan
dilakukan. Refleksi atau evaluasi diri baru belajar klasikal minimal 85% seperti yang
bisa dilakukan ketika pelaksanaan tindakan diungkapkan oleh Depdikbud (1996).

41
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia

Hasil dan Pembahasan pembelajaran menggunan Multimedia Power


Sebelum membahas lebih lanjut Penelitian Point dan Macromedia Flash. Namun pada
Tindakan Kelas (PTK) ini sebagaimana yang siklus 1 dan 2 guru mulai menerapkan apa yang
telah dirumuskan pada bagian pendahuluan, menjadi refleksi pada pada siklus 1, sehingga apa
maka terlebih dahulu kita harus pahami yang diharapakan pada siklus selanjutkan dapat
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) itu sendiri, tercapai. Karena disamping perencanaan yang
dimana PTK ada kegiatan mencermati memadai untuk pelaksanaan pembelajaran,
suatu objek dengan menggunakan cara atau keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh
aturan ataukah metodologi tertentu untuk sikap guru dalam mengelolah pembelajaran,
menemukan data akurat tentang hal-hal yang keterampilan guru, pengetahuan guru, dan
meningkatkan mutu objek yang diamati keterampilannya dalam menggunakan media
(Arikunto, 2006). Demikian juga yang kita (Arifin & Mulyati, 1995).
ketahui bahwa dalam metodologi pembelajaran
ada dua aspek yang paling menonjol yakni Pada siklus 1, salah satu yang mempengaruhi
metode dan media pembelajaran sebagai alat pembelajaran sehingga pembelajaran belum
bantu mengajar. Media pembelajaran dapat maksimal adalah sikap guru yang belum
dikategorikan sebagai factor eksternal yang ikutsepenuhnya dapat mempengaruhi kegiatan
mempengaruhi proses pembelajaran di kelas, belajar siswa. Rendahnya kemampuan anak
baik pada diri pengajar maupun pembelajaran didik pada mata pelajaran matematika dan
(Wahyudin, dkk, 2010). Hasil pengamatan sains memang tidak terlepas dari kemampuan/
tindakan guru dalam kegiatan belajar-mengajar kualitas guru dalam mengelola pembelajaran,
(KBM) disiklus 1, 2 dan 3 pada Tabel 1. dan minimnya ketersediaaan sumber-sumber
belajar. Keadaan yang demikian itu sudah
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tindakan Guru Dalam KBM Siklus 1, 2.dan 3

No Hasil Pengamatan
Aspek Yang Diamati Siklus Siklus Siklus
1 2 3
Memberi petunjuk yang berkaitan dengan isi pelajaran
1. B SB SB
motivasi siswa
Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerangkan
2 SB SB
dan menjelaskan materi menggunakan secara bertahap. C
3 Menggunakan waktu dengan efisian B B SB

4 Membimbing siswa mengerjakan soal latihan SB SB SB


Berjalan-jalan mengamati kesulitan siswa dalam kegiatan
5 B B B
pembelajaran
Memberikan contoh soal dalam kegiatan pembelajaran
6 C SB SB
multimedia power point dan macromedia flash
7 Memberikan soal latihan materi ikatan kimia B SB SB
Membuat kesimpulan materi pelajaran, dan melaksanakan
8 B B B
tindak lanjut,memberikan pekerjaan rumah (PR).
9 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya C SB SB
10 Menanggapi pertanyaan siswa dengan baik B B SB

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat barang tentu sangat mempengaruhi proses


peningkatan kegiatan guru dalam kegiatan pembelajaran (Kwartolo, 2005). Hasil observasi
belajar-mengajar, dimana pada siklus 1 aktivitas siswa selama mengikuti KBM siklus 1,
guru begitu belum memperhatikan dengan 2, dan 3 pada Table 2.
seksama hal-hal terpenting dalam mengelolah Hasil pada Tabel 2 menunjukkan bahwa
42
Jumadil Peningkatan Hasil Belajar Kimia Menggunakan Multimedia..........

Tabel 2. Data hasil observasi aktivitas siswa dalam KBM siklus 1, 2, dan 3
Siklus I Siklus II Siklus III
No Kegiatan
Jml % TKT Jml % TKT Jml % TKT
Kesiapan siswa
1 dalam mengikuti 39 82,61 B 43 93,47 SB 45 97,83 SB
pembelajaran

Banyaknya siswa yang


2 31 67,39 C 43 100 SB 45 100 SB
mengerjakan PR
Banayaknya siswa
yang mengajukan
3 pertanyaan kepada 16 42,10 SK 22 51,16 K 25 55,55 K
guru pada saat
penyajian materi
Banyaknya siswa
yang menjawab
pertanyaan guru pada 25 65,79 K 33 76,74 B 38 84,44 B
4
saat penyajian materi
secara klasikal
Banyaknya siswa yang
mengerjakan soal
5 latiahan tepat waktu 27 75,05 C 39 90,69 SB 45 100 SB
melalui penggunaan
multimedia
Banyaknya siswa
6 yang serius mengikuti 29 73,31 B 40 93,02 SB 45 100 SB
pembelajaran
pada siklus 1 dapat dinyatakan kegiatan berbasis komputer berpengaruh positif terhadap
siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia siswa yaitu siswa lebih tertarik dalam proses
pada penggunaan multimedia power point pembelajaran sehingga terjadi peningkatan
dan macromedia flash belum mencapai hasil hasil belajar siswa (Wihdati & Sukarmin,
seperti yang diharapkan atau pembelajaran 2012). Demikian halnya dengan penggunaan
belum sepenuhnya efektif. Berdasarkan analisa multimedia power point dan macromedia flash
peneliti dan juga pendapat dari guru kimia dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK
siswa itu sendiri, bahwa siswa masih belum Negeri Parigi Selatan pada pembelajaran kimia
siap sepenuhnya menerima materi ajar kimia khususnya materi ikatan kimia, seperti yang di
dengan penggunaan multimudia power point tunjukkan pada Tabel 3.
dan macromedia flash. Dengan kejadian ini Tabel 3. Perolehan Skor Siswa Siklus 1, 2 dan 3
Peneliti akan menelaah kembali permasalahan
dalam paroses pembelajaran termasuk cirri-ciri
siswa. Sehingga hasil yang didapatkan akan Nilai Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
digunakan untuk merancang kembali sistem
Jumlah 2615 3325 3705
pembelajaran yang efesien dan efektif (Hamalik,
2005). Oleh karena, itu pendidik harus berani Daya Serap 68, 81 77,32 82,33
memulai pembelajaran dari kebutuhan dan
minat siswa (Wahab, 2008). Setelah melakukan Rata-rata 6,87 7,73 8,23
beberapa perubahan, akhirnya pada siklus II,
terjadi peningkatan begitu juga pada siklus % ketuntasan 68, 42 88,37 93,33
III juga terjadi peningkatan seperti apa yang 12 org 5 org 3 org
diharapkan, namun dengan hasil ini masih Keterangan belum belum belum
tuntas Tuntas tuntas
perlu untuk ditingkatkan lagi.
Penggunaan multimedia pembelajaran Penggunaan multimedia power point dan
43
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia

macromedia flash dalam proses pembelajaran macromedia flash dapat berhasil meningkatkan
dapat meningkatkan daya serap klasikal siswa hasil belajar siswa terutama siswa kelas X SMK
kelas X SMK Negeri Parigi Selatan terlihat Negeri Parigi Selatan, itu karena guru dalam hal
meningkat dari siklus satu hingga siklus tiga. ini sangat baik dan disiplin dalam menyampaikan
Pada siklus satu diperoleh jumlah total nilai materi pembelajaran(ikatan kimia). Disamping
siswa adalah 2615 dengan rata-rata nilai yaitu itu multimedia yang digunakan sangat cocok
6,87 dan daya serap siswa yaitu 68,81%, dengan dengan materi yang diajarkan, macromedia
ini sehingga diperoleh ketuntasan klasikal yaitu flash sangatlah membantu siswa kelas X SMK
dapat mencapai 68,42%. Untuk tindakan siklus Negeri Parigi Selatan, karena multimedia yang
dua juga mengalami peningkatan yaitu jumlah digunakan merupakan multimedia yang sangat
total nilai siswa mencapai 3325 dengan daya menonjolkan unsur visualisai (gambar) dan
serap siswa 77,32% dan nilai rata-rata siswa unsur imaji suara, inilah yang menjadi salah
mencapai 7,73 sehingga ketuntasan klasikal satu penguat bagi siswa untuk menyimpan
dapat diperoleh 88,37%. Demikian pula informasi yang telah didengar atau dilihatnya.
dengan tindakan siklus tiga juga mengalami Selain itu penggunaan macromdia flash
peningkatan dimana total nilai siswa yang pada tindakan kelas ini juga didukung oleh
diperoleh yaitu 3705 dengan daya serap siswa dengan adanya power point, dimana power
yaitu 82,33% dan rata-rata nilai yang diperoleh point ini brfungsi untuk menyampaikan
oleh siswa adalah 8,23 dengan itu diperoleh informasi yang tidak layak disampaikan lewat
pula ketuntasan klasikal yaitu 93,33%. macromedia flash. Dengan itu keduanya sangat
Tabel 3 juga menunjukkan bahwa cocok dipadukan dalam penyajian materi ajar
jumlah siswa yang belum tuntas dan yang khususnya materi ikatan kimia yang dapat
sudah termasuk kategori tuntas belajar siswa meningkatkan hasil belajar siswa.
dengan indikator ketuntasan individual yaitu Pembelajaran kimia menggunakan
≥65. Pada siklus satu, 12 orang siswa yang multimedia berbasis komputer memungkinkan
belum tuntas atau ketuntasan klasikal hanya guru untuk memutar kembali apa-apa yang
mencapai 68,42%, siklus dua siswa yang belum telah disampaikan sehingga siswa dapat
tuntas berkurang menjadi 5 orang siswa atau menyerap materi pelajaran dengan baik.
ketuntasan klasikal mencapai 88,37% dan Selain itu waktu yang digunakan untuk proses
untuk siklus tiga siswa yang belum tuntas 3 pembelajaran lebih efisien karena guru tidak
orang siswa atau ketuntasan klasikal mencapai perlu menyampaikan materi terlalu banyak
93,33%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan karena dibantu komputer dan ditayangkan
bahwa penggunaan multimedia power point lewat LCD sehingga dapat ditangkap oleh siswa
dan macromedia flash dapat meningkatkan lebih jelas. Adanya tampilan-tampilan berupa
hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri Parigi animasi-animasi menarik yang memanfaatkan
Selatan pada pembelajaran kimia khususnya program Macromedia flashpada komputer
materi ikatan kimia. dalam proses pembelajaran sehingga memberi
Materi ikatan kimia merupakan materi kesan pembelajaran yang tidak membosankan
yang tergolong sulit untuk dipahami oleh (Agung. dkk, 2008).
siswa, yang apabila disampaikan hanya dengan Untuk itu pembelajaran perlu disesuaikan
cara metode ceramah, hal ini karena siswa dengan perkembangan teknologi. Pembelajaran
tidak dapat menyaksikan secara langsung secara tradisional lebih menekankan pada
seperti apa proses-proses dari ikatan kimia itu pengajaran pembelajaran yang berpusatkan
berlangsung, sehingga siswa dominan akan pada guru perlu diubah ke pembelajaran yang
bingung. Penggunaan multimedia power point berpusatkan pada siswa. Metode ini membuka
dan macromedia flash dalam pembelajaran ini peluang kepada siswa untuk berpartisipasi
dapat memudahkan siswa dalam memahami dengan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
materi yang diajarkan, karena pembelajaran Pendekatan ini secara tidak langsung dapat
berbasis program interaktif komputer membentuk kreativitas siswa serta menciptakan
menawarkan sejumlah keunggulan. Pertama, pembelajaran yang menarik dan menyenangkan
program interaktif pembelajaran Kimia berbasis (Rabiatul, dkk, 2011).
komputer dapat memfasilitasi/memvisualkan Perpaduan kedua multimedia yang
kajian khas konsep kimia (kaitan aspek digunakan dalam proses pembelajaran pada
makroskopis, mikroskopis, dan simbolik materi ikatan kimia dapat dengan mudah
sebagai tantangan berpikir logis, kritis, dan disampaikan dan dengan mudah pula dipahami
kreatif (Sudria, dkk, 2011). oleh siswa. Dengan ini pula penyajian materi
Penggunaan multimedia power point dan ikatan kimia lewat penggunaan multimedia

44
Jumadil Peningkatan Hasil Belajar Kimia Menggunakan Multimedia..........

power point dan macromedia flash berhasil Depdiknas. (2003). Metode penelitian tindakan
meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X kelas. Jakarta: Depdiknas.
SMK Negeri Parigi Selatan.

Kesimpulan Kwartolo, Y. (2005). Menyiapkan guru yang


Penggunaan multimedia Power Point dan berkualitas dengan pendekatan micro
Macromedia Flash dalam kegiatan belajar- teaching. Jurnal Pendidikan Penabur. 1(4),
mengajar kimia khususnya pada materi ikatan 47-54.
kimia dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas siswa. Nandi. (2006). Penggunaan multimedia
interaktif dalam pembelajaran geografi di
Ucapan Terima Kasih sekolah. Jurnal GAE Pendidikan Geografi,
Penulis mengucapkan terima kasih yang 6(1), 113-120.
sebesar-besarnya kepada Ibu Cut Ratna selaku
guru kimia SMK Negeri 1 Parigi Selatan yang
turut membantu dalam penelitian. Nurdiansyah, A. (2011). Penggunaan
macromedia flash. Di unduh kembali
dari http://blogspot.com/2011/03/
Referensi penggunaan-macromedia-flash-dalam.
Agung, T. P., Sigit P., & Miftakhudin. (2008). html.
Pengaruh penggunaan media pembelajaran
berbasis komputer dengan pendekatan Hamalik, O. (2005). Perencanaan pengajaran
chemo-edutainment terhadap hasil belajar berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta:
Bumi aksara.
kimia siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 2(2), 287-293.
Osman, K., Iksan, H. J., & Halim, L. (2007).
Sikap terhadap sains dan sikap saintifik di
Arifin., & Mulyati. (1995). Pengembangan kalangan pelajar sains. Jurnal Pendidikan,
program pengajaran bidang studi kimia. 32(4), 39-60.
Surabaya: Airlangga University Press.
Rabiatul, A. J., & Halimah B. Z. (2011).
Arikunto S. (2006). Penelitian tindakan kelas. Pengembangan software cerita animasi
Jakarta: PT.Bumi Aksara. interaktif untuk pendidikan sains. Jurnal
Teknologi Pendidikan Malaysia. 1(4), 94-
103.
Bovee, C. V. T. (1997). Instructional media
education: Terjemahan oleh A. Arsyad.
Penggunaan Media pembelajaran Rahman, A. (2011). Penelitian tindakan kelas
decentralized basic education3. Jurnal
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. PTK DBE3, 1(1), 1-91.

Christianti, S. T., & Subroto. (2012). Model Sardirman, A. M. (2001). Interaksi dan motivasi
pembelajaran guided note taking belajar mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
berbantuan media chemo-edutainment Prasada.
pada materi pokok koloid. Jurnal
pendidikan IPA Indonesia, 1(2), 27-31. Setiawan, I G. N. D. (2011). Lomba media
pembelajaran tingkat nasional. Jakarta:
Demaja & Cristiana. (2004). Pengaruh Bumi Aksara.
penggunaan bahan ajar dan gaya belajar
terhadap hasil belajar. Di unduh kembali Slameto. (1995). Pembelajaran dan faktor-
dari http://artikell.us/cristiana6-04.html/. faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Depdikbud. (1996). Kamus besar bahasa
indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sudjana, N. (1990). Penilaian hasil proses belajar

45
Volume 2, No. 1, 2013: 39-46 Jurnal Akademika Kimia

mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suyanto. (1997). Pedoman pelaksanaan


penelitian tindakan kelas (PTK). Jakarta:
Dirjen Dikti.
Sidin, R. L. J., Abdulloh, K., & Muhamed, P.
(2001). Pembudayaan sains dan teknologi:
Kesan pendidikan dan latihan di kalangan Wahab, J. A. (2008). Filosofi pengembangan
belia di Malaysia. Jurnal Pendidikan 27, pendidikan sains dalam proses
1(2), 35-45. tranformasi sains, teknologi dan nilai-nilai
kemanusiaan. Jurnal Pijar MIPA, 3(2), 47-
Sudria, N., Wayan I. R., & Samiasih, L. 52.
(2011). Pengaruh pembelajaran interaktif
laju reaksi berbantuan komputer terhadap
hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Dan Wahyudin., Sutikno., & Isa, A. (2010).
Pengajaran, 44(1), 25-33. Keefektifan pembelajaran berbantuan
multimedia menggunakan metode inkuiri
terbimbing untuk meningkatkan minat
Sumardi., Marzano., & Mary, E. (2011). dan pemahaman siswa. Jurnal Pendidikan
Pemanfaatan “sms” sebagai media Fisika Indonesia, 6(2), 58-62.
pengajaran membaca dan menulis
permulaan di kelas rendah. Jurnal
Penelitian Pendidikan, 12(2), 34-42. Wihdati, S., & Sukarmin. (2012).
pengembangan media pembelajaran pada
materi pokok elektrokimia kelas x SMA,
Sumintono, B., Wibowo, S. A., Mislan, N., Jurnal Pendidikan Kimia, 1(2), 54-62.
& Tiawa, D. H. (2012). Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasidalam
pengajaran survei pada guru-guru sains Zainuddin, M., & Lailan, S. J. (2007).
SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran Efektifitas kombinasi media dalam
MIPA, 17(1), 35-45. peningkatan hasil belajar kimia siswa
MAN pada pembelajaran sistem koloid.
Suyadi. (2010). Panduan penelitian tindakan Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains,
kelas (PTK). Yogyakarta: Diva Press. 2(2), 103-109.

46

You might also like