You are on page 1of 10

Sistem dan Bangunan Irigasi –

TKS 4205
Dosen: Alwafi Pujiraharjo

01 - Pendahuluan

Pengertian Irigasi

 Arti irigasi menurut Undang-Undang No


11 tahun 1974 adalah usaha untuk
penyediaan dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian.
 Tujuan irigasi yang utama adalah untuk
mencukupi kebutuhan air guna
pertanian secara teratur serta mengatur
jalannya pembuangan kelebihan air dari
daerah pertanian

1
Pengertian Irigasi
 Mengalirkan air secara teratur dari
sumbernya untuk keperluan pertanian
pada umumnya dengan membuat
saluran-saluran beserta bangunan-
bangunannya.
 Membagi-bagikan air ke sawah-sawah /
tanah-tanah pertanian/perkebunan
dengan cara teratur.
 Membuang air yang tidak diperlukan
lagi ke sungai atau ke saluran
pembuangan air.

Tujuan Irigasi

Selain tujuan utama untuk pertanian,


tujuan lainnya adalah:
Membasahi tanah
Memupuk
Mengatur suhu (temperatur) tanah
Menghindarkan gangguan dalam tanah
Kolmatase
Mempertinggi air tanah.

2
Jenis-jenis Irigasi

Metoda penggunaan air irigasi untuk


tanaman dapat digolongkan ke dalam:
(a) irigasi permukaan (surface irrigation),
(b) irigasi bawah-permukaan tanah (sub-
surface irrigation),
(c) irigasi curah (sprinkler),
(d) irigasi tetes (drip atau trickle irrigation).
Note: Irigasi curah dan tetes disebut
juga irigasi bertekanan (pressurized
irrigation).

Jenis-jenis Irigasi

Pemilihan metoda irigasi tersebut


tergantung pada:
(a) air yang tersedia,
(b) iklim,
(c) tanah,
(d) topografi,
(e) kebiasaan,
(f) jenis dan nilai ekonomi tanaman.

3
Jenis-jenis Irigasi

Untuk irigasi permukaan, berdasarkan


perbedaan status kelembaban tanah dan
keperluan air tanaman dibedakan menjadi
dua hal yakni:
(a) irigasi padi sawah
(b) irigasi untuk tanaman bukan-padi sawah
(upland crops).

Sumber-sumber Air Irigasi

 Air Permukaan
 Sungai
 Danau/Rawa
 Waduk
 Mata Air
 Air Bawah Permukaan
 Sumur dangkal
 Sumur artesis
 Air Hujan Langsung
 Sawah tadah hujan
8

4
Syarat-syarat Air Irigasi

 Air dan lumpur yang terbawa jangan


sampai merugikan tanaman.
Lumpur yang berasal dari gunung
berapi yang telah mengalami proses
perusakan alam sangat baik bagi
tanaman, sebaliknya jika berasal dari
gunung berapi yang belum cukup
mengalami proses perusakan alam
misalnya masih berupa pasir tidak baik
bagi tanaman.

Syarat-syarat Air Irigasi


 Tidak mengandung zat-zat kimia yang
merugikan tanaman baik secara kimiawi
maupun secara fisik
Pengaruh secara kimia misalnya belerang
(sulphur) atau klorium (Cl) yang akan
merugikan tanaman.
Air yang mengandung cukup Nitrogen (N),
phospor (P), kalium (K), kalsium (Ca) dan besi
(Fe) akan baik bagi tanaman.
Tetapi besi (Fe) atau natrium (Na) akan
menyebabkan tanah lambat laun menjadi
padat sehingga mengurangi kadar pori tanah
dan menyebabkan terhambatnya peredaran
udara dalam tanah.

10

5
Kebutuhan Air Irigasi
Unsur-unsur yang mempengaruhi:
 jenis tanaman
 keadaan topografi daerah pertanian
 jenis dan sifat dari tanahnya
 cara pemberian air
 cara penggarapan tanah
 keadaan musim hujan
 waktu penanaman
 maksud dan tujuan dari pengairannya
 keadaan saluran/bangunan-bangunannya
 ekonomi
11

Kebutuhan Air Irigasi


Kebutuhan Air Irigasi (IR):

IR = ET + Pd + P&I – Re

Dimana:
ET = Kebutuhan Air Tanaman
Pd = Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan
P&I = Kehilangan Air akibat perkolasi dan
infiltrasi
Re = hujan efektif
12

6
Kebutuhan Air Tanaman
ET = k*ETo
k = koefisien tanaman, tergantung jenis
tanaman (Lihat Buku Hidrologi untuk Pengairan,
Suyono Sosrodarsono)
ETo = Evapotranspirasi potensial,
dihitung dengan metode:
(a) Thornthwaite,
(b) Blaney-Criddle,
(c) Radiasi,
(d) Penman
(e) Diukur langsung: Lysimeter,Panci
evaporasi

13

Kebutuhan Air Tanaman

 Upaya memperkecil kebutuhan air


irigasi dapat dilakukan dengan
memperkecil kebutuhan air tanaman
(ET) yaitu dengan memperkecil nilai k
karena besarnya Eto sukar untuk
dimanipulasi. Hal ini disebabkan karena
Eto sangat berhubungan dengan
keadaan iklim

14

7
Kebutuhan Air Tanaman

Usaha untuk mengubah nilai k dapat


dilakukan dengan:
 Mengubah jenis tanaman, misalnya memilih
tanaman jagung sebagai pengganti padi.
 Mengganti vareitas tanaman, yaitu memilih
vareitas tanaman yang memerlukan air lebih
sedikit.
 Mengubah saat tanam dalam usaha
mengubah saat pertumbuhan tanaman
pada bulan tertentu.

15

Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan


(Sa  Sb)N.d
PWR   Fd  FL
1000
 PWR = Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm)
 Sa = Derajat kejenuhan air setelah penyiapan lahan (%)
 Sb = Derajat kejenuhan air sebelum penyiapan lahan (%)
 N = Porositas tanah dalam (%) pada harga rata-rata
untuk kedalaman tanah d
 d = asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan
penyiapan lahan (mm)
 Fd = Kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan
lahan (mm).
 FL = Kehilangan air di sawah selama 1 hari (mm)

Note: Biasanya diperkirakan PWR = 200 mm

16

8
Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan
Menurut Van de Goor dan Zijlstra (1968).
Metode ini didasarkan pada laju air konstan dalam lt/dt selama
periode penyiapan lahan sebagai berikut:

M .e k
Pd 
ek 1
Pd = kebutuhan air untuk mengolahan lahan di tingkat
persawahan (mm/hari)
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat
evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan
M = Eo + P (mm/hari)

17

Kebutuhan Air untuk Pengolahan Lahan

Eo = Evaporasi air terbuka terbuka yang diambil 1,1 Eto selama


penyiapan lahan (mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)
k = M.T/S
T = jangka waktu penyiapan lahan (hari)
S = Kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan
air 50 mm. Seperti telah dijelaskan di atas, jika lahan
bertekstrur berat tanpa retak-retak diambil S = 200 + 50
mm

[18]

9
Infiltrasi dan Perkolasi

 Laju perkolasi sangat tergantung pada


sifat-sifat tanah. Pada tanah lempung
berat dengan karakteristik pengolahan
yang baik, laju perkolasi mencapai 1 – 3
mm/hari. Pada tanah-tanah yang ringan,
laju perkolasi bisa lebih tinggi.

19

Curah Hujan Efektif (Re)

Untuk irigasi padi sawah, curah hujan efektif


bulanan diambil 70 % dari curah hujan minimum
tengah bulanan dengan periode ulang 50 tahun
Re = 0,7 x ½ Rs
dengan ;
Re = curah hujan efektif (mm/hari)
Rs = curah hujan minimum dengan periode ulang
50 tahun (mm/hari)

[20]

10

You might also like