Professional Documents
Culture Documents
NIM : 77.3091
Prodi : Theologi
M. Kuliah : SGU
Ambrosius adalah salah seorang Bapa Gereja Barat (Latin) yang terkenal. Ia
adalah seorang cendekiawan, diplomat, dan orator yang bersemangat, yang memiliki
kepribadian yang tenang.
Pada tahun 370, dia diangkat menjadi Gubernur Provinsi Italia Utara yang
wilayahnya meliputi daerah-daerah Liguria, Emilia, dan ibu kotanya, Milano. Di sana
terdapat seorang uskup yang bernama Auxentius. Tahun 373, Uskup Auxentius
meninggal. Umat harus memilih seorang uskup baru. Di kalangan umat tidak tercapai
suatu kesepakatan tentang siapakah yang mereka pilih untuk menjadi uskup mereka.
Pada suatu hari, di gereja terjadi kegaduhan besar dalam hal pemilihan uskup. Untuk
meredakan kegaduhan tersebut, Ambrosius dengan tergopoh-gopoh memasuki gereja.
Tiba-tiba seorang anak kecil berteriak dengan suara yang keras sekali, "Ambrosius,
uskup, Ambrosius, uskup," sehingga semua umat terkejut. Umat percaya bahwa Roh
Kuduslah yang berbicara lewat anak kecil tersebut sehingga mereka memilih Ambrosius
sebagai Uskup Milano secara aklamasi. Namun, Ambrosius tidak dipersiapkan untuk
memangku jabatan gereja yang kudus dan mulia tersebut, terlebih lagi ia belum
dibaptis. Persetujuan kaisar diperlukan agar ia dapat menjadi uskup. Kaisar
Valentinianus tidak berkeberatan, sehingga Ambrosius dapat ditahbiskan menjadi
Uskup Milano pada 7 Desember 374. Beberapa hari sebelum penahbisannya,
Ambrosius dibaptiskan. Ia melepaskan kemuliaan duniawinya.
Pada abad ke-4, Milano menjadi tempat kediaman kaisar-kaisar Romawi Barat.
Oleh karena itu, Ambrosius bukan hanya menjabat sebagai Uskup metropolitan Milano,
tetapi juga sebagai penasihat keluarga kaisar. Pengaruhnya dalam masalah-masalah
kegerejaan dan kekaisaran melebihi pengaruh Uskup Roma. Karya keuskupannya
berhubungan erat dengan tiga orang Kaisar Romawi. Ia berjuang dengan gigih untuk
memertahankan hak-hak dan kewibawaan gereja di hadapan kaisar. Tuntutannya
adalah agar kaisar menjadi pembela kepentingan gereja. Kaisar disebutnya sebagai
prajurit Kristus. Tahun 375, Kaisar Valentinianus meninggal dan diganti oleh anaknya,
Gratianus. Ambrosius memersembahkan dua karya teologis, yaitu "De Fide" (Mengenai
Iman) dan "De Spiritu Sancto" (Mengenai Roh Kudus), kepada Kaisar Valentinianus.
Kaisar Gratianus menolak gelar Pontifex Maximus pada tahun 383 dan
memerintahkan agar Altar Victoria dikeluarkan dari gedung senat Roma karena
pengaruh Ambrosius. Pemimpin-pemimpin agama Roma Kuno tidak senang dengan
tindakan sang kaisar. Di bawah pimpinan Quintus Aurelius Symmachus, seorang
pejabat tinggi dalam istana kaisar menyampaikan sebuah petisi kepada kaisar agar
Altar Victoria dikembalikan ke dalam gedung senat. Kaisar ragu-ragu dan nampaknya
akan mengabulkan permohonan tersebut. Ambrosius segera menulis surat kepada
kaisar agar kaisar menolak permohonan tersebut. Suratnya antara lain berbunyi:
"Semua orang yang hidup di bawah pemerintahan Roma melayani engkau. Engkau
adalah kaisar dan raja di atas dunia. Namun dirimu sendiri harus melayani Allah yang
Mahatinggi dan Imam Yang Kudus .... Saya heran bagaimana beberapa orang bisa
berpikir bahwa engkau akan memerbolehkan membangun kembali altar ilah-ilah kafir."
Gratianus dibunuh di Lyons pada tahun 383 oleh Magnus Maximus, komandan
tentara Romawi di Inggris. Untuk beberapa tahun, Maximus berkuasa di Gaul,
sedangkan Milano diperintah oleh Valentinianus II, adik Gratianus. Valentianus baru
berumur 12 tahun, sehingga roda pemerintahan dikuasai oleh ibunya, Yustina. Yustina
adalah seorang yang bersimpatik kepada golongan Arianisme. Golongan Arianisme
meminta kepadanya agar diberikan sebuah gedung gereja di pinggir kota. Sekali lagi,
Ambrosius campur tangan. Ia menasihatkan kaisar agar permintaan golongan
Arianisme ditolak. Pada tahun-tahun ini, Ambrosius juga berhubungan dengan
Augustinus. Augustinus bertobat dan dibaptiskan oleh Ambrosius di Milano pada tahun
387.
Dalam bidang liturgi, Ambrosius dikenal dengan liturgi ciptaannya untuk jemaat
Milano. Liturgi itu bernama "Liturgia Ambrosius". Ambrosius juga dikenal sebagai
pencipta lagu-lagu. Lagu-lagunya dikenal dengan sebutan "lagu Ambrosian".