Professional Documents
Culture Documents
ACARA IX
NERACA AIR
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengetahui cara menganalisis neraca air pada suatu daerah.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Kalkulator
3. Komputer
4. Buku Sumber
5. Milimeter Block
6. Data curah hujan (CH)
III. DASAR TEORI
Jumlah air di suatu luasan tertentu hamparan permukaan bumi dipengaruhi
oleh masukan (input) dan keluaran (output) yang terjadi. Pertimbangan antara
masukan dan keluaran air di suatu tempat dikenal sebagai neraca air (water
balance), dan nilainya berubah-ubah dari waktu ke waktu. Penyusunan neraca
air di suatu tempat dan pada periode dimaksudkan untuk mengetahui jumlah
netto air yang diperoleh sehingga dapat diupayakan pemanfaatan sebaik
mungkin. Kebenaran suatu perhitungan neraca air sangat tergantung pada
pertambahan waktu yang dipertimbangkan. Sebagai patokan, evapotranspirasi
tekanan normal dapat dihitung secara meyakinkan sebagai perbedaan antara
hujan dan aliran rata-rata jangka panjang, karena perubahan simpanan dalam
periode tahunan yang panjang tidak dapat dihitung (Asrifah, 2019).
Neraca air (water balance) merupakan neraca masukan dan keluaran air
disuatu tempat pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah
air tersebut kelebihan (surplus) ataupun kekurangan (defisit). Kegunaan
mengetahui kondisi air pada surplus dan defisit dapat mengantisipasi bencana
yang kemungkinan terjadi, serta dapat pula untuk mendayagunakan air sebaik-
baiknya (Soewarno, 2000).
Besaran tiap komponen siklus dapat diukur dan digabungkan satu dengan
yang lain sehingga menghasilkan neraca air atau kesetimbangan air. Beberapa
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
Keterangan :
T = Suhu
i = Indeks panas bulanan
I = Indeks panas tahunan
a = Konstanta panas
PET = Evapotranspirasi potensial
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) didapatkan nilai PET bulan Juli tahun
2007 sebesar 201,582 mm/bulan.
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
2. Nilai EP
Tabel 9.5 Hasil Perhitungan Nilai EP Tahun 2006
Bulan PET (mm/bulan) STz/30.12 EP (mm/bulan)
Januari 211,585 1,068 225,973
Februari 214,558 0,964 206,834
Maret 138,126 1,044 144,204
April 117,963 0,996 117,491
Mei 140,278 1,016 142,522
Juni 186,213 0,972 180,999
Juli 125,739 1,012 127,248
Agustus 170,630 1,022 174,384
September 160,807 1,000 160,807
Oktober 129,770 1,054 136,778
November 149,139 1,054 157,193
Desember 151,420 1,076 162,928
Januari 211,585 1,068 225,973
Keterangan :
PET = Evapotranspirasi potensial
STz/30.12 = Lama penyinaran
EP = Evapotranspirasi
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
NERACA AIR
Laboratorium Hidrologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2018/2019
DAFTAR PUSTAKA
NERACA AIR