Professional Documents
Culture Documents
Venda J. Pical
yaitu staf pemerintah dan kewang di data hubungan afiliasi, data frekuensi pertemuan
Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon dengan masyarakat, data sosialisasi peraturan,
data kerjasama dengan instansi-instansi terkait,
data pemberian hukuman dan sanksi, data
METODE PENELITIAN pengawasan kepada masyarakat dan data
sekunder terdiri dari data statistik perikanan,
Penelitian ini berlokasi di daerah data pemerintah negeri, serta tulisan lain yang
Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon yaitu berkaitan dengan permasalahan penelitian.
di Negeri Hutumuri, Negeri Rutong, Negeri Adapun teknik pengumpulan data menggunakan
Leahari, Negeri Hukurila, Negeri Kilang dan beberapa cara, yaitu : kuesioner, wawancara
Negeri Naku. Pemilihan lokasi dilakukan secara mendalam (in depth Interview) juga
dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan dilakukan observasi di lapangan, catatan harian
sumberdaya perikanan berbasis masyarakat dan dokumentasi.
tetap berlangsung sampai saat ini. Metode Pendekatan analisis yang akan digunakan
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dekskriptif kualitatif mengacu
adalah mengkombinasikan metode penelitian pada Miles dan Huberman (1992) yaitu dengan
survey dan metode PRA (Participatory Rural tahapan reduksi data, penyajian data, dan
Appraisial). Metode survey yaitu dengan penarikan kesimpulan/verifikasi.
menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok sedangkan
beberapa teknik PRA yang dilakukan adalah :
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Wawancara semi terstruktur yaitu tidak
menggunakan kuesioner yang formal, tetapi 1. Kinerja Staf Pemerintah Negeri dalam
hanya merupakan daftar pertanyaan terbuka Pengelolaan Sumberdaya Perikanan
yang sifatnya fleksibel (pedoman Berbasis Masyarakat di Kecamatan
wawancara) Leitimur Selatan
2) Yang diwawancarai adalah : beberapa Kinerja staf pemerintah negeri dalam
individu dengan topik yang sama, informan pengelolaan sumberdaya perikanan berbasis
kunci yaitu orang yang dianggap memiliki masyarakat di kecamatan Leitimur Selatan
pengetahuan mengenai topik yang diteliti dievaluasi dengan menggunakan beberapa
dan diskusi terfokus pada kelompok (Focus variabel meliputi: Pengalaman organisasi (X1),
Group Discussion) tingkat pengetahuan non formal (X2), tingkat
3) Analisis diskusi kelompok dengan cara pendidikan (X3), afiliasi (X4), pertemuan
mendengarkan, belajar dari masyarakat dan dengan masyarakat (X5), penetapan aturan
memfasilitasi. (X6), kerjasama dengan instansi terkait (X7),
Teknik pengambilan sampling pemberian hukuman dan sanksi (X8), dan
menggunakan teknik berstrata yaitu untuk staf pengawasan kepada masyarakat (X9).
Pemerintah Negeri, pengurus Kewang, tokoh Hasil evaluasi kinerja staf Pemerintah
masyarakat. Tokoh agama dan masyarakat. Negeri dalam pengelolaan sumberdaya
Pendekatan teknik sampling yang digunakan perikanan berbasis masyarakat di Kecamatan
adalah kombinasi dari metode purposive Leitimur Selatan berada pada kategori tinggi
sampling dan random sampling sehingga (61%) seperti terlihat pada Gambar 1.
dengan metode tersebut diharapkan dapat Berdasarkan sembilan variabel yang
mewakili populasi yang ada. digunakan untuk mengevaluasi kinerja staf
Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari pemerintah negeri maka ada tujuh variabel
data primer dan data sekunder. Data primer memiliki jumlah skor yang berada dalam
terdiri dari data pengalaman organisasi, data kategori tinggi. Adapun urutan masing-masing
pendidikan non formal, data pendidikan formal, variabel tersebut : tingkat pendidikan formal
36 Kinerja Aparat Pengelola Sumberdaya Perikanan …
Rendah
16%
Sedang Tinggi
23% 61%
Gambar 1. Kinerja Staf Pemerintah Negeri dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat di
Kecamatan Leitimur Selatan
(X3) (83,6%), hubungan afiliasi (X4) (81,6%), perikanan di Kecamatan Leitimur Selatan
pengalaman organisasi (X1) (72%), pengawasan menunjukkan suatu koloborasi manajemen
kepada masyarakat (X9) (60%), pertemuan sumberdaya perikanan antara pemerintah
dengan masyarakat (X5) (56%), kerjasama dengan masyarakat yang dikenal dengan Ko-
dengan instansi-instansi terkait (X4) (53,6), manajemen. Ko-manajemen perikanan adalah
seperti terlihat pada Gambar 2. pembagian atau pendistribusian tanggung jawab
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dan wewenang antara pemerintah dan
kinerja yang baik dari staf pemerintah dengan masyarakat lokal dalam mengelola sumberdaya
masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.
120
100
80
Tinggi
60
Sedang
40 Rendah
20
0
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9
Gambar 2. Variabel Kinerja Staf Pemerintah Negeri dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis
Masyarakat di Kecamatan Leitimur Selatan
Keterangan Gambar :
X1 = Pengalaman Organisasi
X2 = Pendidikan Non Formal
X3 = Pendidikan Formal
X4 = Hubungan Afiliasi
X5 = Frekuensi Pertemuan dengan Masyarakat
X6 = Sosialisasi Peraturan
X7 = Kerjasama dengan Instansi-Instansi Terkait
X8 = Pemberian Hukuman dan Sanksi
X9 = Pengawasan Kepada Masyarakat
Jurnal TRITON Volume 9, Nomor 1, April 2013, hal. 33 – 41 37
Rendah
9%
Sedang Tinggi
33% 57%
Gambar 3. Kinerja Lembaga Kewang dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat di
Kecamatan Leitimur Selatan
menjalankan program (X2) 67,03 %, dan dan afiliasi berada dalam kategori tinggi dan
kepatuhan aturan (X4) 56,59 %, seperti terlihat diikuti dengan variabel lain yaitu keaktifan
pada Gambar 4. pengurus dalam menjalankan program dan
Adapun variabel yang digunakan untuk kepatuhan aturan.
mengukur kinerja lembaga Kewang ada Kinerja yang baik dinilai berdasarkan
sebagian yang sama dengan yang digunakan beberapa variabel yang telah dikemukakan di
untuk mengukur kinerja staf Pemerintah Negeri atas bukan berarti bahwa keberadaan staf
yaitu variabel pendidikan formal, pengetahuan Pemerintah Negeri dan lembaga Kewang sudah
non formal, pengalaman organisasi, dan afiliasi. optimal dan sempurna dalam menjalankan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tugas-tugasnya bagi pembangunan masyarakat,
variabel yang sama tersebut ternyata variabel namun ada ditemui juga beberapa kelemahan
pengalaman organisasi, pengetahuan non formal atau kekurangan.
200
150
100 1 Tinggi
2 Sedang
50
3 Rendah
0
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8
Variabel
Gambar 4. Variabel Kinerja Kewang dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Masyarakat di
Kecamatan Leitimur Selatan
Keterangan :
X1 = Pendidikan Formal
X2 = Keaktifan Pengurus dalam Menjalankan Program
X3 = Tugas Pokok Kelembagaan
X4 = Kepatuhan Aturan
X5 = Pengalaman Organisasi
X6 = Pengetahuan tentang aturan
X7 = Pendidikan non Formal
X8 = Hubungan Afiliasi
Jurnal TRITON Volume 9, Nomor 1, April 2013, hal. 33 – 41 39
namun ada tersedianya jenis-jenis makroalga 1. Kinerja yang baik dari staf Pemerintah
(sayur-sayur laut) yang dapat di konsumsi Negeri dan para Kewang di Kecamatan
sebagai pengganti sayur dan ikan, selain itu juga Leitimur Selatan perlu di pertahankan dan
ada pemanfaatan Hurung dan Kapei. Pada ditingkatkan sehingga pengelolaan dan
musim Barat, tersedia cacing Laut (Laor), cumi- pemanfaatan sumberdaya perikanan
cumi (sontong) dan ikan terbang dan berbagai berbasis masyarakat tetap berlangsung
jenis ikan lainnya yang ditangkap dengan dengan baik demi kelangsungan
menggunakan alat tangkap tradisional. Hal kesejahteraan hidup masyarakat.
yang digambarkan ini merupakan sesuatu yang 2. Kinerja yang baik ini perlu mendapat
unik dan perlu mendapat perhatian dari berbagai perhatian yang serius dari pemerintah
pihak sehingga kearifan lokal ini tetap dijaga daerah Maluku sehingga dapat menyusun
dan dipertahankan di daerah Kecamatan regulasi kebijakan pengelolaan sumberdaya
Leitimur Selatan tetap baik dan dapat perikanan berbasis masyarakat di
menunjang ketahanan pangan kota Ambon dan Kecamatan Leitimur Selatan yang dapat
Daerah Maluku Pada umumnya. menunjang ketahanan pangan masyarakat
lokal khusus maupun daerah Maluku secara
umum.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kinerja aparat pengelola sumberdaya Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut:
Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia.
perikanan berbasis masyarakat yaitu staf
PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.412 hal.
pemerintah di Kecamatan Leitimur Kusumastanto, T. 2003. Ocean Policy Membangun
Selatan Kota Ambon adalah tergolong Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah.
tinggi untuk variabel tingkat pendidikan Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
formal (X3) (83,2 %), hubungan afiliasi 160 hal.
(X4) (81,6%), pengalaman organisasi (X1) Miles, M.B. dan A.M. Hubermen. 1992. Analisa
(72%), pengawasan kepada masyarakat Data Kualitatif. Jakarta. Penerbit Universitas
(X9) (60%), pertemuan dengan masyarakat Indonesia.
(X5) (56%), kerjasama dengan instansi- Nikijuluw, V.P. 2002. Rezim Pengelolaan
instansi terkait (X7) (53,6%) dan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan
pengetahuan non formal (X2) (49%). dan Pembangunan Regional (P3R) dengan PT
Pustaka Cidesindo, Jakarta. 254 hal.
2. Kinerja aparat pengelola sumberdaya
Nomleni, N. C.Lay dan M. Muschab. 2005.
perikanan berbasis masyarakat yaitu Reformasi Birokrasi Lokal (Studi Kasus di
kewang di Kecamatan Leitimur Selatan Sekretariat Daerah Kabupaten Timor Tengah
Kota Ambon adalah tergolong tinggi untuk Selatan . Sosiosains 18 (3) Juli. Jurnal
variabel pengalaman organisasi (X2) (89,90 Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu
%), pengetahuan non fomal (X7) (80,21%), Sosial Universitas Gajahmada Yogyakarta.
afiliasi (X8) (76,92%), Keaktifan pengurus Hal 559-577
dalam menjalankan program (X2) Pical, V.J. 2007. Dampak Perubahan Sistem
(67,03%), dan kepatuhan aturan (X4) Pemerintahan Desa Terhadap Pengelolaan
(56,59%). Sumberdaya Kelautan dan Perikanan di
Saran yang dapat diberikan berdasarkan Pedesaan Maluku. Disertasi. Institut Pertanian
Bogor.
evaluasi kinerja staf Pemerintah Negeri dan
Pical,V.J., Savitri,I.K.E., Apituley,Y.M.T.N. 2009.
Lembaga Kewang di Kecamatan Leitimur Kajian Kearifan Lokal dalam Pengelolaan
Selatan yang berada dalam kategori tinggi dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di
dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon.
maka ada beberapa saran yang perlu Laporan Penelitian Hibah Bersaing.
diperhatikan sebagai berikut :
Jurnal TRITON Volume 9, Nomor 1, April 2013, hal. 33 – 41 41