You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALISIS AIR, MAKANAN, MINUMAN

“Uji kadar ion klor pada sampel air galon”

Disusun oleh:

Nama : Andi Eva Yuliana


NIM : 13 3145 453 001
Kelompok : I (Satu)

PROGRAM STUDI DIII ANALISIS


KESEHATAN
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Percobaan : Uji kadar ion klor ( Cl- ) pada sampel air galon
Nama Praktikan : Andi Eva Yuliana
NIM : 13 3145 453 001
Hari/Tanggal Percobaan : Rabu, 01 oktober 2014
Kelompok : II (Dua)
Rekan Kerja :
1. Fhadila
2. Rahmatia A sehe
3. Isnawati
4. Desi Lestari
5. Kornelia Millu
6. Yohanes Beda Ama

Penilaian :

Makassar, 01 oktober 2014

Disetujui oleh
Dosen Pembimbing Praktikan

(Sulfiani, S.si) (Andi Eva Yuliana)


Isi Laporan

A. Judul Percobaan:

Uji kadar ion klor ( Cl- ) pada sampel air galon

B. Latar Belakang Teori:

Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu
elektron untuk membentuk suatu anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Garam dari
asam klorida (HCl) mengandung ion klorida, contohnya adalah garam meja, yang
disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini
terpecah menjadi ion Na+ dan Cl. Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih
atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini berarti klorida dapat
berupa senyawa anorganik maupun organik. Klorin adalah bahan kimia yang
penting untuk beberapa proses penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan.
Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalam
pengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagai desinfektan
adalah ozon (O3), klordioksidan, dan sebagainya.

Titrasi pengendapan adalah golongan titrasi dimana hasil reaksi titrasinya


merupakan endapan atau garam yang sukar larut. Metode ini dapat menentukan
Cl-, Br-, I- dengan menggunakan Ag (I) yang lebih dikenal dengan metode
argentometri. Metode ini kurang digunakan karena sulitnya memperoleh indicator
yang sesuai untuk menentukan titik akhir pengendapan. Untuk menentukan atau
mengukur jumlah (kadar) klorida dalam air, dapat digunakan metode Mohr
Method (Argentometric).

Metode ini merupakan metode yang dapat menghasilkan hasil yang lebih
memuaskan. Metode Mohr ini menggunakan AgNO3 sebagai zat pentitrasi dan
menganjurkan menggunakan metode standar. Dalam proses titrasi sampel Cl- akan
ditambahkan dengan K2CrO4 yang akan merubah menjadi warna kuning
kemudian dititrasi dengan AgNO3 dengan titik akhir titrasi ditandai dengan warna
merah bata.
C. Alat dan Bahan:

Alat:

1. Buretl 7. Gelas ukur


2. Statif dan klem 8. Pipet tetes
3. Erlenmeyer 9. Gelas kimia
4. Labu takar 10. Neraca analitik
5. Batang pengaduk 11. Sendok tanduk
6. Corong

Bahan:

1. Sampel air gallon


2. K2CrO4 ( Kalium Kromat )
3. AgNO3 0,1 N
4. Aquadest

D. Prosedur Kerja:
a. Pembuatan larutan AgNO3 0,1 N
 Ditimbang 1,7 gr AgNO3 menggunakan neraca analitik
 Larutkan dengan aquadest sampai 100 ml
 Masukkan ke dalam botol coklat

b. Prosedur titrasi blanko


 Masukkan 50 ml aquadest ke dalam Erlenmeyer
 Tambahkan 5 tetes K2CrO4 pada Erlenmeyer
 Titrasi dengan menggunakan AgNO3 sampai terjadi perubahan warna
 Lakukan percobaan minimal duplo
c. Penentuan kadar ion klor ( Cl- )
 Masukkan AgNO3 50 ml
 Masukkan 50 ml sampel air galon di dalm Erlenmeyer
 Kemudian tambahkan 5 tetes K2CrO4 pada Erlenmeyer yang telah berisi
sampel air galon
 Setelah itu titrasi dengan menggunakan AgNO3 sampai terjadi perubahan
warna (merah bata)
 Amati titrasi tersebut
 Percobaan dilakukan minimal duplo

E. Hasil Pengamatan:
1. Pada penetapan kadar ion klor ( Cl- ) pada sampel air galon yang ditambahkan
kalium kromat ( K2CrO4 ) perubahan warna menjadi kuning. Setelah dititrasi
dengan AgNO3 warna berubah menjadi merah bata

F. Analisis Data/ Perhitungan


1. Penetapan kadar ion klor ( Cl- )
Dik : titrasi 1 blanko = 0,2 ml
Titrasi 2 banko =0,2 ml
Titrasi 1 sampel = 0,4 ml
Titrasi 2 sampel = 0,4 ml
Dit : Kadar klor...............?
Jawab:
 Blanko = volume titrasi 1 + volume titrasi 2 / 2

= 0,2 ml + 0,2 ml / 2

= 0,4 ml / 2

= 0,2 ml
 Sampel = volume titrasi 1 + volume titrasi 2 / 2

= 0,4 ml + 0,4 ml / 2

= 0,8 ml / 2

= 0,4 ml

 Kadar ion klor = Vt sampel – Vt blanko X N AgNO3 X Ar Cl- X 1000/50


= 0,4 ml – 0,2 ml X 0,1 N X 35,45 X 20
= 0,2 ml X 0,1 N X 35,45 X 20
= 14,18 mg/l

G. Pembahasan:

Banyak dari kita yang sehari-harinya memakai air ledeng. Klorin


merupakan bahan utama yang digunakan dalam proses khlorinasi. Sudah umum
pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam proses penghilangan kuman
penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang akan kita gunakan.
Sebenarnya proses khlorinasi tersebut sangat efektif untuk menghilangkan kuman
penyakit terutama bila kita menggunakan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya
itu klorin juga bisa berbahaya bagi kesehatan kita.

Dari berbagai studi, ternyata orang yang meminum air yang mengandung
klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih,
dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan
melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat
bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran
kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula
kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.

Seharusnya pabrik dari pembuat air mineral kemasan, air galon mengikuti
standar yang ditetapkan tentang batas aman penggunaan klorin. Dengan standar
ppm klorin 250 mg/l (ppm). Jadi air galon yang di gunakan sebagai sampel masih
normal.
H. Kesimpulan:

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar ion
klor ( Cl- ) adalah 14,18 mg/l

I. Daftar Pustaka:
http://unalea.blogspot.com/2010/02/laporan-praktikum-klorida.html
http://trioctivan.blogspot.com/2013/12/penetapan-klorida-secara-
argentometri.html
http://filterpenyaringair.com/bahaya-klorin-pada-air-minum/

You might also like