Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
A. Pengendalan Predator
1. Tyto alba
Sumber: http://paul-stein.com
Ordo : Strigiformes
Famili : Tytonidae
Genus : Tyto
Kebanyakaan burung hantu aktif pada malam hari terutama saat senja dan subuh.
Pada siang hari waktu dihabiskan unutuk istirahat atau bertengger dengan tenang.
Umumnya mereka bertengger sendiri dan kadang berpasangan. Aktivitas harian
burung hantu dimulai dengan membersihkan, menjilati, menguap dan menggaruk
kepala dengan cakar. Bulu-bulu seringkali disisir dan sayap dibersihkan dengan kaki
dan paruh. T. alba ketika meninggalkan tempat bertengger kadang dengan bersuara
(Baskoro, 2005).
T. alba mempunyai ciri-ciri kepala besar dan membulat, wajah berbentuk hati
berwarna putih dengan tepi kecoklatan, mata menghadap ke depan sehingga mudah
dikenali, iris mata berwarna hitam. Paruh tajam menghadap kebawah, warna
keputihan. Sayap dan punggung terdapat tanda mengkilap. Sayapnya didominasi
warna kelabu, sawo matang dan berwarna putih Kaki panjang dan kelihatan sangat
kokoh serta mempunyai daya cengkeram yang kuat. Mangsanya dicengkeram dengan
jarijari yang bercakar tajam. Bulu pada kaki sangat jarang (Hadi,2008).
2. Lanius sp.
Sumber: http://animal.memozee.com/view.php?tid=3&did=5716
Ordo : Passeriformes
Famili : Laniidae
Genus : Lanius
Panjang tubuh 20-25 cm. Paruh ujungnya berkait pendek dan kokoh. Kuku cukup
panjang dan kuat untuk mencengkeram mangsa. Sayap pendek, ujung bulat, jumlah
bulu sayap luar primer sebanyak 10 bulu, ekor panjang, dan memiliki bulu kemudi 12
buah. Burung L. schach jantan dicirikan oleh bulu hitam pekat di atas mata sedangkan
betina strip coklat. Burung ini biasanya bertengger pada pohon yang tingginya sedang
sampai tinggi dan dengan cepat mampu menangkap serangga yang hinggap pada
permukaan bagian tanaman maupun di permukaan tanah (Lala, 2016)
Burung L. schach termasuk polifagus, memiliki mangsa lebih dari satu jenis. Seleksi
alam membentuk burung L. schach mampu memperoleh pakan yang efisien. Dalam
waktu paling singkat predator mampu mencari, menemukan, dan memilih mangsa
untuk memenuhi kebutuhan energi tubuhnya (Sukarsono, 2009). Dalam mencari
mangsa burung L. schach sangat agresif. Burung L. schach terbang dengan gerakan
bergelombang diselingi terbang meluncur dan menukik dekat tanah sehingga ketika
kembali ke tempat pengawasannya harus terbang kembali tegak lurus.
3. Laba-laba
Sumber:https://bugguide.net/node/view/1136054/bgimage
Ordo : Araneae
Famili : Araneidae
Laba-laba Famili Araneidae dikenal sebagai laba-laba pemintal yang membuat sarang
berbentuk lingkaran. Pada beberapa spesies laba-laba ini membuat jaring dengan pola
zig-zag pada bagian tengah sarang yang disebut dengan stabilimentum (Syahfriansyah
et al., 2016)
Laba-laba dari famili Araneidae memiliki 8 buah mata yang tersusun menjadi 2 baris
dengan mata lateral terpisah jauh dengan mata median. Menurut Platnick (1997),
ukuran prosoma Araneidae berkisar antara 1,5-4 mm dan ophistosoma lebih besar
yaitu 2,5-6,9 mm. Berdasarkan hasil penelitian, laba-laba Famili Araneidae memiliki
ukuran prosoma 2,0-3,5 mm dan ophistosoma 2,7-6,4 mm. Karapaks bagian prosoma
mendatar, bentuk ophistosoma membulat dan memiliki pola yang spesifik pada
bagian dorsal untuk setiap spesies yang berbeda.
4. Mantidae
Sumber: https://www.treehugger.com/animals/
Ordo : Mantodea
Famili : Mantidae
Genus : Manthis
Belalang sembah ini memiliki ciri-ciri tubuh besar dan memanjang berwarna coklat
muda, antena pendek, protoraks panjang, femur dilengkapi dengan duri-duri. Tungkai
depan yang panjang dan kuat berfungsi untuk menangkap mangsa (Herlinda et al.,
2010)
Tubuh belalang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada (thorax) dan perut
(abdomen). Belalang juga memiliki 6 enam kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2
antena. Kaki belakang yang panjang digunakan untuk melompat sedangkan kaki
depan yang pendek digunakan untuk berjalan. Meskipun tidak memiliki telinga,
belalang dapat mendengar. Alat pendengar pada belalang disebut dengan tympanum
dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanum berbentuk menyerupai disk bulat
besar yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau
getaran di udara, secara fungsional mirip dengan gendang telinga manusia. Belalang
bernafas dengan trakea. Organ reproduksi belalang jantan disebut dengan nama
aedeagus (Surya dan Rubiah, 2016).
5. Asilidae
Sumber:http://entnemdept.ufl.edu
Ordo : Diptera
Famili : Asilidae
Robber fly tidak menyergap mangsanya di daratan atau di dedaunan, melainkan ketika
serangga yang menjadi mangsa itu sedang terbang. Lalat Perampok adalah salah satu
lalat predator yang sangat kuat dan mematikan. Walaupun menyandang nama lalat,
tetapi lalat perampok sangat berbeda dengan lalat yang lainnya.
Selain memiliki penglihatan yang tajam, dapat terbang dengan kecepatan tinggi, dan
menangkap mangsanya di udara. Lalat ini juga akan menyuntikkan racun saraf dan
cairan pencerna lewat mulutnya terhadap mangsanya, untuk kemudian ia hisap cairan
tubuh mangsanya hingga kering
Lalat Asilidae juga memiliki kaki yang kuat serta berduri, dan mereka memiliki tiga
mata tunggal dalam suatu lekukan khusus di atas kepala mereka di antara dua mata
majemuk besar. Selain itu lalat ini juga memiliki bulu-bulu kaku yang rapat di wajah
yang disebut mystax, suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani mystakos yang
artinya “kumis” atau “bibir atas”. Mystax diduga merupakan upaya perlindungan bagi
kepala dan wajah ketika sedang berburu (Wisuda, 2018)
6. Coccinellidae
Sumber: http://entnemdept.ufl.edu/creatures/BENEFICIAL/lady_beetles.htm
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccinellidae
Genus : Coccinella
Spesies : Coccinella sp.
Panjang tubuh berkisar 3-6,5 mm berbentuk oval, elitra mengkilat berwarna oranye,
merah menyala, atau kuning. Pada elitra terdapat enam bintik berwarna hitam, yaitu
dua garis berbentuk zig-zag dan satu bintik bulat pada satu sisi elitra. Kepala
berwarna hitam. Antena terdiri dari 11 ruas dengan tipe clavate (Slipinski et al .,
2007).Panjang tubuh larva sekitar 2,9 mm. Larva berbentuk lonjong, pipih, berwarna
hitam kecoklatan dengan sedikit warna oranye pada bagian dorsal
Kepik predator umumnya memerlukan berbagai jenis mangsa untuk hidup dan
berkembang biak. Tahap perilaku kepik predator saat memangsa dimulai dengan cara
menggunakan tungkai depan untuk menangkap mangsa, lalu menusukkan alat mulut,
diikuti dengan menginjeksikan toksin yang dapat melumpuhkan mangsa dengan
sangat cepat
7. Syrphidae
Sumber: https://bugguide.net/node/view/1043933
Ordo : Diptera
Famili : Syrphidae
Genus : Coccinella
Ukuruan tubuh 8mm, memiliki warna bergaris hitam dan kuning. Bentuk abdomen
bulat memanjang dengan ujung abdomen lancip, berwarna kuning dan hitam. Sayap
oval dan toraks berwarna hitam hingga kecokelatan.
8. Pentatomidae
Sumber:https://uwm.edu/field-station/stinkbugs/
Ordo : Hemiptera
Famili : Pentatomidae
Ukuran tubuh berkisar antara 8–12 mm dengan rata-rata 10 mm. Antena berwarna
agak kemerah-merahan, mata berwarna merah gelap, ocelus berwarna merah
cerah.pada bagian tubuh arah dorsal terdapat garis yang menghubungkan kedua
pangkal sayap. Warna garis tersebut ada tiga macam yaitu merah, merah muda, dan
putih.Antara imago yang memiliki warna garis berbeda-beda tersebut dapat
berkopulasi sehingga disebut varietas. Ukuran badan imago jantan berkisar antara
8,00–9,00 mm dan betina berkisar antara 09,00–10,00 mm. Telur diletakkan secara
berkelompok membentuk barisan. Tiap kelompok telur terdiri dari dua baris. Bentuk
telur seperti tong, berwarna abu-abu kehitaman serta memiliki garis putih (Bayu dan
W. Tengkano, 2014)
9. Reduviidae
Sumber: https://bugguide.net/node/view/1043933
Ordo : Hemiptera
Famili : Reduviidae
Genus : Rhinocoris
Nimfa instar I umumnya nimfa berwarna coklat terang dengan sedikit bagian
berwarna hitam pada ujung abdomen dan umumnya bergerombol, untuk instar II
umumnya ukurannya lebih besar dari instar I dengan bertambahnya bagian berwarna
warna hitam pada bagian abdomen sampai setengah abdomen, untuk instar III
ukurannya lebih besar dari instar II dan dengan bagian abdomen berwarna hitam yang
lebih pekat mencapai setengah dari abdomen, untuk instar IV memiliki ciri-ciri lebih
besar dari instar III dan selain setengah abdomen berwarna hitam pekat terdapat bakal
sayap yang muncul, untuk instar V memiliki ciri-ciri bagian tubuh yang lebih besar
dari instar IV dan bakal sayap yang lebih besar. Pada fase imago R. fuscipes memiliki
ciri-ciri yaitu berwarna kuning kecoklatan dengan sedikit terdapat bagian berwarna
hitam, pada bagian abdomen berwarna putih, bentuk tubuh dari R. fuscipes jantan dan
betina berbeda, umumnya ukuran dari imago R. fuscipes betina lebih besar dari pada
ukuran imago R. fuscipes jantan, pada bagian abdomen umumnya imago R. fuscipes
jantan lebih ramping dari pada imago R. fuscipes betina (Najib et al., 2014)
R. fuscipes merupakan salah satu predotor yang cukup bagus dilihat dari siklus hidup
yang tidak terlalu panjang dan memiliki kemampuan mangsa yang generalis,
kaitannya dengan penggunaan R. fuscipes sebagai agen pengendalian hayati di lapang
kemampuan R. fuscipes dalam mengendalikan hama juga cukup efektif
10. Myrmeleontidae
Sumber:https://www.amentsoc.org/insects/glossary/terms/myrmeleontidae
Ordo : Neuroptera
Famili : Myrmeleontidae
Genus : Myrmeleon
Spesies : Myrmeleon sp.
Kepala mencakup satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu
pasang antena sebagai alat peraba. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah,
menghisap, menjilat dan menggigit. Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang
(mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah
(labium).
Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada
masing-masing ruas terdapat sepasang kaki. Kaki insek memiliki banyak variasi
bentuk sesuai dengan fungsinya.Pada setiap mesotoraks dan metatoraks terdapat dua
pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
Perut (abdomen) memiliki 11 ruas atau beberapa ruas saja. Pada insek betina
(belalang misalnya), bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk
meletakkan telurnya (Anonim, 2007)
11. Odonata
Sumber: http://entnemdept.ufl.edu/creatures/misc/odonata/odonata.htm
Ordo : Odonata
Famili : Libellulidae
Genus : Rhinagrion
Spesies : Rhinagrion sp
Memiliki mata yang besar, bagian toraks berwarna hijau dan hitam, bagian atas toraks
dekat sayap memiliki pola setengah lingkaran berwarna hijau, bagian abdomen
berwarna hijau, merah dan hitam, bagian ruas abdomen kedelapan sampai kesembilan
berwarna biru dilengkapi dengan ruas segmen kesepuluh hingga appendages berwarna
hitam. Sayap pada spesies ini sangat tipis dan kecil, sayap menyempit pada bagian
dasar dan memiliki bentuk pterostigma yang memanjang berwarna hitam. Menurut
Kalkman (2008), ciri utama dari R. borneense yang membedakannya dari jenis lain
dilihat dari abdomen segmen kedelapan dan kesembilan yang berwarna biru dan
appendages yang berwarna hitam. Bentuk corak setengah lingkaran berwarna hijau
pada toraks juga merupakan ciri dari spesies ini selain pada ruas segmen dan
appendages (Julaika et al., 2018)
12. Vespidae
Sumber:https://elp.tamu.edu/
Ordo : Hymenopthera
Famili : Vespidae
Tubuh terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut
(abdomen). Seperti halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat
otot bertaut, tetapi sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang
mengandung Chitin dan menutupi organ dalam.
Abdomen berhubungan dengan toraks oleh sebuah ptiolud yang ramping. Sungut
terdiri dari kurang lebih 13 ruas. Sayap melipat longitudinal pada waktu istirahat.
Sebagian besar berwarna hitam dan beberapa jenis berwarna kuning dibagian muka
dan abdomennya.
13. Chrysopidae
Sumberhttps://bugguide.net/node/view/114661/bgpage
Ordo :Neuroptera
Famili :Chrysopidae
Lacewings Green adalah serangga halus dengan lebar sayap 6 sampai lebih dari 65
mm, meskipun bentuk terbesar adalah tropis . Mereka dicirikan oleh luas lapangan
kosta di venasi sayap mereka, yang meliputi vena lintas. Tubuh biasanya hijau terang
ke-coklat kehijauan, dan mata majemuk yang mencolok emas di banyak spesies.
Sayap biasanya tembus dengan sedikit permainan warna, beberapa memiliki vena
sayap hijau atau pola sayap berawan kecoklatan. Nama vernakular "stinkflies",
digunakan terutama untuk Chrysopa spesies tetapi juga bagi orang lain
(misalnyaCunctochrysa ) mengacu pada kemampuan mereka untuk merilis bau busuk
dari pasangan prothoracal kelenjar saat ditangani.
Larva memiliki sebuah lebih ramping " bongkok "bentuk dengan tonjolan terkemuka
di dada , atau gemuk, dengan panjang bulu menonjol keluar dari samping. Bulu-bulu
tersebut akan mengumpulkan puing-puing dan sisa makanan.
1 65 59 6
2 28 18 10
3 152 145 7
4 17 7 10
5 42 38 4
6 33 30 3
7 35 32 3
8 60 57 3
Rata-Rata 5,75
Pada ekosistem masih banyak jenis dan jumlah musuh alami yang berhasil
menjadi regulator hama-hama yang merusak tanaman. Efektivitas musuh alami dalam
perannya sebagai regulator hama dapat diukur dari daya predasinya. Berdsarkan daya
predasi tersebut dapat dinilai kemampuan musuh alami dalam mengatur
keseimbangan populasi inang ataupun mangsanya. Musuh alami yang efektiv
dicirikan oleh: 1) daya mencari (searching and hunting) yang tinggi; 2) kekhusuan
(uniquty) terhadap mangsa; 3) potensi berkembang biak tinggi (higher reproductive
capacity); 4) kisaran toleransi terhadp lingkungan lebar serta 5) kemampuan
memangsa berbagai instar inang (Sanjaya,2000)
Baskoro, K. 2005. Tyto alba : Biologi, Perilaku, Ekologi dan Konservasi. Pencinta
Alam Haliaster Biologi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Hadi,M. 2008. Pola Aktivitas HarianPasangan Burung Serak Jawa (Tyto alba) di
Sarang Kampus Psikologi Universitas Diponegoro Tembalang Semarang.
Jurnal Bioma. 6(2):23-29
Julaika, W. Junardi dan Kustiati. 2018. Spesies Capung (Ordo: Odonata) di Taman
Nasional Gunung Palung Kalimantan Barat. Jurnal Protobiont. 7(2):37-42
Lala,F. 2016. Kemapanan Burung Bentet Kelabu (Lanius schach) Asal Yogyakarta di
Pulau Salibabu. Buletin Palma.17(1):25-34
Platnick, N, I, 2011, The World Spider Catalog, Version 12.0, American Museum of
Natural History, New York
Surya,E dan Rubiah. 2016. Kelimpahan Musuh Alami (Predator) Pada Tanaman
Jagung di Desa Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar.
Jurnal Serambi Saintia.4(2): 10-18
PENGENDAHLIAN HAYATI
Disusun Oleh
Golongan :C1
Olivia Mutiara