Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang dibudidayakan. Tanaman budidaya itu akan dipelihara mulai dari hari setelah
Tanaman dapat dihasilkan dalam kondisi yang baik jika induknya pun
memiliki sifat yang baik. Individu yang dihasilkan oleh induknya merupakan hasil
dari perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina, yang dapat dilihat dalam
wujud fenotip. Keturunan hasil dari suatu perkawinan tidak bisa dipastikan begitu
Praktikum teori kemungkinan ini dilakukan agar dapat berlatih menggunakan uji
perbandingan antar peristiwa yang diharapkan itu dengan segala peristiwa yang
Sifat kejadian yang diamati ialah lemparan jika objek yang diamati adalah
uang logam Rp 100, peristiwanya uang logam Rp 100 itu akan terlentang atau
telungkup dilantai setelah dilemparkan, jumlah yang diamati ada dua yaitu
burung ialah jantan dan yang sisinya berupa angka ialah betina, jika kita
kemungkinannya adalah sama. Hal ini dijelaskan bahwa setiap dua kali
pelemparan dua kali pelemparan kesempatan untuk muncul burung (jantan) ialah
sekali. Tapi tidak akan selalu terjadi dalam sekali lentingan akan muncul gambar
burung (jantan) dan sekali lentingan pula muncul gambar (betina). Probabilitas
terjadinya suatu yang diinginkan ialah sama dengan perbandingan antara suatu
berapa dekat data itu cocok dengan nisbah. Uji X2 dibuat dengan memastikan
diramalkan disebabkan oleh kebetulan dan tidak ada faktor lain seperti kondisi
(Soenartono, 1988).
antara dua variabel hasil perhitungan, sehingga dasar pengujian yang digunakan
yaitu selisih dari nilai observasi dengan nilai harapan. Uji Chi square juga sebagai
pengujian untuk melihat hubungan antara dua variabel kualitatif. Ada banyak jenis
asumsi tertentu yang harus dipenuhi oleh data yang akan diujikan. Uji Chi square
berfungsi untuk menguji hubungan atau pengaruh antara dua variabel nominal dan
mengukur hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal yang
lainnya. Karakteristik dari uji Chi square diantaranya adalah (Wijayanto, 2009) :
2. Ada beberapa distribusi Chi square, yaitu distribusi Chi square dengan DK =
1, 2, 3, dst.
membandingkan data percobaan yang kita peroleh dari hasil persilangan yang
terjadinya suatu peristiwa. Chi square juga bertujuan untuk mempelajari metode
menolak suatu hipotesis, dan penggunaan Chi square ditujukan untuk menguji
suatu hipotesis genetik diperlukan suatu uji yang dapat mengubah deviasi-deviasi
yang terjadi oleh peluang. Uji ini harus memperhatikan besarnya sampel dan
jumlah peubah (derajad bebas). Uji ini dikennal sebagai uji X2 (Chi square Test)
Metode ci square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan
menentukan satu nilai kemugkinan untuk menguji hipotesis itu dengan cara ini
(Crowder, 1986).
III. METODE PRAKTIKUM
Waktu yang digunakan pada praktikum teori kemungkinan yaitu pada hari
Kamis, 22 November 2018, pukul 15.45 WIB. Tempat yang digunakan pada
Bahan yang digunakan pada praktikum teori kemungkinan adalah mata uang
logam dan lembar pengamatan. Alat yang digunakan adalah uang logam,
C. Prosedur Kerja
1. Satu keping mata uang logam dilempar keatas, lalu dicatat hasilnya (angka
2. Hal yang sama dilakukan untuk kasus 2 keping uang logam yang dilempar
3. Semua data dicatat pada lembar pengamatan yang disediakan pada saat
A. Hasil
Kesimpulan : X2 hitung (2, 42) < X2 tabel (3,84), sehingga Ho diterima dan H1
1 : 1.
1.
1 : 3 : 3 : 1.
1 : 3 : 3 : 1.
B. Pembahasan
suatu kejadian yang akan terjadi terkait suatu aktivitas yang akan dilakukan atau
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan atau perlakuan yang
dibedakan menjadi dua yaitu peluang tunggal dan peluang bersyarat. Peluang
ilmu genetika. Kemungkinan atas terjadinya sesuatu yang diinginkan adalah sama
Metode Chi square merupakan salah satu jenis uji komparatif non
parametris yang dilakukan pada dua variabel, dimana skala data kedua variabel
adalah nominal. Nilai Chi square selalu positif, ada beberapa distribusi Chi
square yaitu distribusi Chi square dengan DK = 1, 2, 3, dst. Bentuk distribusi Chi
square yaitu menjulur positif. Uji Chi square digunakan pada teori kemungkinan
karena menghasilkan kesimpulan dari hipotesis yang lebih valid, terutama untuk
Metode Chi square adalah cara yang dapat kita pakai untuk membandingkan
menentukan satu nilai kemugkinan untuk menguji hipotesis itu dengan cara ini.
terbentuk melalui persilangan yang dapat dilihat dari fenotipnya pada dasarnya
normal atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian
data yang lebih dari 30 angka (n > 30), maka dapat diasumsikan berdistribusi
diharapkan (E). Perbedaan tersebut meyakinkan jika harga dari Chi square sama
atau lebih besar dari suatu harga yang ditetapkan pada taraf signifikan tertentu
(dari tabel X2). Uji Chi square dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya
hubungan antara dua variabel, homogenitas antarsub kelompok dan untuk bentuk
3. Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan sebesar 1. Sel-sel dengan
frekuensi harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari total sel;
(Firlana, 2017).
kontingensi 2x2.
boleh digunakan bila semua frekuensi diharapkan = 5 atau lebih. Pakailah Uji
Syarat uji Chi square adalah sel yang mempunyai nilai expected kurang dari
5, maksiaml 20% dari jumlah sel. Uji alternatif akan dilakukan jika syarat tidak
terpenuhi. Uji alternatif yang digunakan yaitu uji Fisher, uji Kolmogorov-Smirnov
misalnya mengenai perbandingan gen-gen dari induk atau orang tua atau parental
diharapkan.
b. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih, yang masing-masing berdiri
sendiri ialah sama dengan hasil perkalian dengan besarnya peluang untuk
c. Peluang terjadinya dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi ialah
itu. Singkatnya: K(x atau y) = K(x) + K(y). jalan yang lebih mudah dapat
menghitung peluang yang masih dalam rencana. Hasil yang tidak sesuai
Teori peluang digunakan oleh para ahli genetika dalam menentukan suatu
mengharapkan untuk mendapatkan gambar setengah kali dan huruf setengah kali.
Peluang bagi gambar dan huruf adalah setengah, namun jika uang tersebut dilempar
beberapa kali, misalnya 4 kali, maka kemungkinan kita mendapatkan gambar tiga
kali dan angka hanya sekali dapat terjadi. Teori peluang dalam bidang genetika
tumbuhan dapat digunakan untuk menentukan berapa peluang suatu tanaman dapat
ilmuan dapat memperoleh verietas unggul atau memperoleh hasil tanaman sesuai
keinginan atau kebutuhan. Menurut Sobrizal dan Isma (2006) teori peluang dapat
digunakan dalam genetika tumbuhan untuk menentukan potensi hasil yang dapat
diperoleh apabila kita menyilangkan suatu tanaman yang memiliki satu atau lebih
sifat beda.
dengan pelemparan mata uang kemudian diuji menggunakan rumus Chi Square
atau uji x2. Hal ini menunjukan bahwa uji x2 memiliki peran atau fungsi untuk
menguji apakah rasio fenotipe hasil percobaan sesuai dengan rasio fenotipe
dari hasil pelemparan 50 kali berturut-turut adalah 19 dan 31. X2 tabel 3,84 dan X2
hitung diperoleh sebesar 2,42. Setelah dianalisis dengan Chi square X2 tabel > X2
hitung, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa percobaan signifikan atau sesuai
dari hasil pelemparan 100 kali berturut-turut adalah 49 dan 51. X2 tabel 5,99 dan
X2 hitung diperoleh sebesar 0,01. Setelah dianalisis dengan Chi square X2 tabel >
berturut-turut adalah 10, 30, dan 10. Diketahui X2 tabel 5,99 dan X2 hitung 0.
Setelah dianalisis dengan Chi square X2 tabel > X2 hitung sehingga hasil yang
berturut-turut adalah 20, 59, dan 21. Diketahui X2 tabel 5,99 dan X2 hitung 3,26.
Setelah dianalisis dengan Chi square X2 tabel > X2 hitung sehingga hasil yang
diperoleh data X2 tabel 7,81 dan X2 hitung 1,413 dengan karakteristik yang
didapat yaitu 8 AAA, 15 AGA, 20 AGG, dan 7 GGG. Setelah dianalisis dengan
uji Chi square X2 tabel > X2 hitung. Hasilnya yaitu signifikan (sesuai dengan
perbandingan).
1. Diperoleh data AAA : AAG : AGG : GGG. Dengan pelemparan 100 kali
diperoleh data X2 tabel 7,81 dan X2 hitung 0,2667 dengan karakteristik yang
dengan uji Chi square X2 tabel > X2 hitung. Hasilnya yaitu signifikan (sesuai
dengan perbandingan).
Hasil pengujian tersebut seperti yang telah dijelaskan Supranto (2005) bahwa
hipotesis yang ada. Apabila nilai kemungkinan lebih besar dari 5%, penyimpangan
dari nisbah harapan tidak nyata (tidak signifian). Data X2 hitung jika lebih kecil dari
X2 tabel (X2 tabel > X2 hitung) maka data diterima dan data pengamatan sesuai
dengan model atau teori (significant). Data ditolak apabila X2 tabel > X2 hitung dan
sesuai atau tidak dengan perbandingan Hukum Mendel, sehingga dapat diterapkan
pada persilangan yang sesungguhnya. Selain itu, hasil percobaan pelemparan satu
uang koin, dua uang koin, dan tiga uang koin pada pelemparan 50x atau 100x
adalah signifikan atau sesuai dengan perbandingan Mendel. Hal ini menunjukan
bahwa praktikan sudah mengetahui dan berlatih menggunakan uji Chi square
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sobrizal dan Isma. 2016. Peluang mutasi induksi pada upaya pemecahan
hambatan peningkatan produksi padi. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan
Radiasi. 1(2):50-65.
Suryo. 2001. Promosi Kesehatan, Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta.