Professional Documents
Culture Documents
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh hot
and cold filling pada kemasan gelas dan plastik terhadap karakteristik warna dan
kenampakan pada ubi jalar.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Ubi jalar mengandung banyak nutrisi yaitu kandungan gizi dalam ubi jalar
seperti vitamin A, vitamin C dan vitamin E, beta karoten, magnesium, kalium dan
oksidan. Ubi jalar putih banyak mengandung energi, vitamin A dan C, akan tetapi
miskin protein, sedangkan daunnya kaya akan mineral dan vitamin A. berikut ini
tabel kandungan dari ubi jalar :
Produk
b. Hot filling dan cold filli ng kemasan gelas
Kemasan gelas
Pencucian gelas
Hasil dari praktikum yang dilakukan ubi jalar dengan pengemasan hot
filling penyimpanan 8 hari pertumbuhan mikroorganisme yaitu khamir setiap
harinya semakuin banyak. Dari literatur yang didapat adanya kenampakan coklat
hingga hitam pada ubi jalar diakibatkan adanya pertumbuhan mikroorganisme,
kondisi yang tidak steril mengakibatkan kapang mudah tumbuh pada ubi jalar
karena kandungan utama pada ubi jalar ialah karbohidrat sebagai sumber subtract
oleh kapang (Frazier dan Dennis, 1998). Pada praktikum yang dilakukan memiliki
hasil yang sama dengan literatur yaitu terdapat pertumbuhan mikroorganisme pada
produk yang kemasannya yang tidak steril dikarenakan pada pengemasan cold
filling kemasan gelas tidak dilakukan pensterilan yaitu pengovenan yang bertujuan
untuk membunuh mikroorganis yang ada pada kemasan gelas yang akan dipakai.
Pada kemasan cold filling juga memiliki uap air yang lebih banyak dikarenakan
perbedaan suhu kemasan gelas yang memiliki suhu ruang dengan suhu bahan yang
panas selasai disteam sehingga perbedaan suhu yang ada menyebabkan
terbentuknya uap air yang banyak pada dinding kemasan gelas.
Hasil praktikum yang dilakukan memiliki perbedaan metode hot filling dan
cold filling yaitu pada metode hot filling memiliki uap air yang sedikit dikarenakan
suhu antar kemasan dengan bahan sama sehingga uap air untuk mesetimbangkan
suhu sedikit berbeda dengan cold filling yang banyak uap air. Dari uap air yang
dihasilkan semakin banyak uap air yang ada dapat menyebabkan pertumbuhan
mikroorganisme semakin cepat maka pertumbuhan khamir pada ubijalar lebih
banyak metode cold filling dibandingkan hot filling. Pertumbuhan mikroorganisme
yang banyak dapat menyebabkan perubahan warna yang semakin gelap. Sehingga
dari kedua metode yang lebih efisien atau penyimpanan lebih lama yaitu metode
hot filling.
BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum yang dilakukan yaitu pengaruh
penyimpana pengemasan gelas metode hot filling dan cold filling yaitu semakin
lam penyimpanan yang dilakukan maka warna ubi jalar akan berubah manjadi lebih
gelap, pertumbuhan khamir lebih banyak, tekstur dari ubi jalar lebih lunak, dan uap
air yang ada dalam kemasan akan bertambah banyak. Akan tetapi penyimpanan
lebih lama yaitu metode hot filling.
6.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu sebaiknya kemasan gelas yang dipakai
memiliki kerapatan penutunya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Frazier, W.C., dan Dennis, C.W. 1998. Food Microbiology. Fourt Edition. Me
GrawHill, Ine. New York.
Hariyadi, P. 2000. Dasar-dasar Teori dan Praktek Proses Termal. Bogor: Pusat
STudi Pangan dan Gizi IPB, Bogor.
Paine, F.A. dan H.Y. Paine, 1992. Editor. A Handbook of Food Packaging. Second
Edition. Blackie Academic & Professional. Chapman & Hall. London.
Qadafi, M., et.al. 2015. Analisis Kelayakgunaan Air Tanah Dalam Ditinjau Dari
Aspek Kualitas dan Geologi Lingkungan di Kota Tembilahan Indragiri Hili.
Ilmu Lingkungan, 3-17.
Suprapti, M., Lies. 2003 Tepung Ubi Jalar Pembuatan Dan Pemanfaatannya.
Kanisius: Yogyakarta.
Syarief R., Sassya, S., dan Isyana, B.S.T. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan.
Laboratorium rekayasa proses pangan PAU pangan dan gizi. IPB. Bogor.
LAMPIRAN GAMBAR