Professional Documents
Culture Documents
Poli Onkologi
Beri Etiket
Obat didistribusikan
2. Rawat Inap Secara Umum
Dari poliklinik
Dari IGD
Beri etiket
Obat didistribusikan
Persiapan Kemoterapi
1. Sebelum Kemoterapi
3. Sesudah Kemoterapi
Pembuangan sisa obat/peralatan kemoterapi : tempat khusus.
Langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Gunakan Alat Pelindung Diri (APD).
- Tempatkan limbah pada wadah buangan tertutup. Untuk benda benda tajam seperti spuit
vial, ampul, tempatkan di dalam wadah yang tidak tembus benda tajam, untuk limbah lain
tempatkan dalam kantong berwarna (standar internasional warna ungu) dan berlogo
sitostatika
- Beri label peringatan (Gambar 2) pada bagian luar wadah.
- Bawa limbah ke tempat pembuangan menggunakan troli tertutup.
- Musnahkan limbah dengan incenerator 1000ºC.
- Cuci tangan.
Evaluasi Pasien : Status hemodinamik,suhu normal, tidak diare berlebihan, nilai lab dan
echo.
Dokumentasi
- Catat obat kemoterapi, dosis, rute pemberian, dan waktu
- Catat premedikasi, post medikasi, rehidrasi, cairan infus, dan perlengkapan yang
digunakan untuk kemoterapi
- Catat keluhan pasien tentang ketidaknyamanan dan pengalaman sebelumnya, selama, dan
setelah infus kemoterapi
CONTOH PROTOKOL KEMOTERAPI
60 𝑥 155
:√ = 1.6
3600
Test yang Baseline (diperlukan sebelum perawatan pertama): CBC dan diff, platelet,
perlu bilirubin, AST, ALT
dilakukan Baseline (diperlukan, namun hasilnya tidak harus tersedia untuk dilanjutkan
dengan pengobatan pertama; hasilnya harus diperiksa sebelum melanjutkan
siklus 2): LDH, HBsAg, HbcoreAb
Sebelum setiap pengobatan: CBC dan diff, platelet
2. Dosis Obat Dosis BCCA Administration Guideline
Cyclophosphamide 750mg/m² IV dalam 100 sampai 250 mL * NS
lebih dari 20 menit sampai 1 jam
(750*1,6 = 1200 * Gunakan 250 mL untuk dosis lebih
mg) dari 1000 mg pada canula
Vincristine 1.4mg/m² ± IV di 50 mL NS selama 15 menit
(max 2mg) pada canula
lansia=1 mg
(1,4*1,6 = 2,24
menjadi 2 mg)
Prednisolone 40mg/m² PO setiap hari di pagi hari dengan
(max 100mg) makanan x 5 hari berturut-turut
(40*1,6 = 64 mg)
Rencana perawatan terdiri dari beberapa (sampai 8) siklus kemoterapi. Setiap
siklus berlangsung 3 minggu (21 hari). Untuk setiap siklus akan memiliki obat
kemoterapi, ditambah obat yang disebut prednison yang diambil sebagai pil
per oral.
Siklus perawatan pertama akan lebih dari 2 hari. Hari 1 akan sekitar 90 menit.
Keesokan harinya (Hari 2) menghabiskan sekitar 5 jam di ruang perawatan.
Setiap siklus selanjutnya akan sekitar 3 jam. kemungkinan obat pada obat
diberikan pada Hari 1 atau mungkin menerima obat ini pada dua hari terpisah
(Hari 1 dan 2). obat oral, prednison, diminum setiap hari selama lima hari
pertama setiap siklus.
Sehari sebelum setiap perawatan kemo yang dijadwalkan, pasien akan
menjalani tes darah dan janji dengan perawat dan / atau dokter untuk menilai
toleransi perawatan.
3. Pre- Untuk CVP:
medikasi Ondansetron 8 mg PO pra-kemoterapi
Dexamethasone 12 mg PO pra-kemoterapi
6. Efek Efek samping yang sering terjadi Efek Samping yang jarang, tapi
samping mungkin begitu berat atau
mengancam jiwa
✓ Alopecia ✓ ↑ hormon antidiuretik
✓ Mual dan muntah ✓ ↑ LFTs
✓ Myelosupresi ± infeksi dan perdarahan ✓ Tromboembolisme
(mungkin parah) ✓ Diare
✓ Sembelit ✓ Gagal jantung
✓ Anorexia ✓ Sindrom uremik hemolitik
✓ Neuropati perifer ✓ Nephrotoxicity
✓ Efek steroid (penambahan berat badan, ✓ Pankreatitis
miopati, katarak, hiperglikemia, iritasi ✓ Pneumonitis
lambung, insomnia, perubahan mood,
✓ Perforasi GI
osteoporosis)
✓ Sindroma lisis tumor
7 Pencegahan 1. Neutropenia: Demam atau bukti infeksi lainnya harus segera dinilai dan
ditangani secara agresif.
2. Ekstravasasi: vinCRIStine menyebabkan nyeri dan nekrosis jaringan jika
ekstravasasi. Lihat Pedoman Ekstensi BCCA.
3. Hipersensitivitas: Lihat Pedoman Hipersensitivitas BCCA.
8. Supportive Jika HBsAg atau HBcoreAb positif, mulailah lamiVUDine 100 mg / hari PO
terapi selama kemoterapi dan forsix beberapa bulan sesudahnya.
Allopurinol 300mg sekali sehari untuk 1 atau 2 terapi pertama sementara ada
penyakit besar. Kurangi dosis sampai 100mg jika GFR <10ml / min.
Semua pasien harus menerima profilaksis Pneumocystis jirovecii di seluruh
pengobatan:
Co-trimoxazole 480mg sekali setiap hari. Dalam kasus alergi terhadap
kotrimoksazol, pertimbangkan dapson 100mg setiap hari.
Aciclovir 400mg bd.
Omeprazol 20mg sekali sehari selama 5 hari (yaitu bersamaan dengan
prednisolon)
GCSF 300 mikrogram sekali sehari dengan suntikan subkutan pada hari ke 7,
9, 11& 13 jika ≥ 65 tahun atau jika mengalami sepsis neutropenik dengan
siklus kemoterapi sebelumnya
1. Penyiapan
Sebelum menjalankan proses pencampuran obat suntik, perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan prinsip 5 BENAR
(benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian)
2) Memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomer batch, tgl
kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan.
3) Melakukan konfirmasi ulang kepada pengguna jika ada yang tidak jelas/tidak
lengkap.
4) Menghitung kesesuaian dosis.
5) Memilih jenis pelarut yang sesuai.
6) Menghitung volume pelarut yang digunakan.
7) Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan, dan
tanggal kadaluarsa campuran.
8) Membuat label pengiriman terdiri dari: nama pasien, nomer rekam medis, ruang
perawatan, jumlah paket.
9) Melengkapi dokumen pencampuran (contoh form pencampuran dibuku 1: Pedoman
Dasar Dispensing Sediaan Steril)
10) Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan
pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box.
2. Pencampuran
a. Proses pencampuran sediaan sitostatika
1) Memakai APD sesuai PROSEDUR TETAP (lampiran 3)
2) Mencuci tangan sesuai PROSEDUR TETAP
3) Menghidupkan biological safety cabinet (BSC) 5 menit sebelum digunakan.
4) Melakukan dekontaminasi dan desinfeksi BSC sesuai PROSEDUR TETAP
5) Menyiapkan meja BSC dengan memberi alas sediaan sitostatika.
6) Menyiapkan tempat buangan sampah khusus bekas sediaan sitostatika.
7) Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan menyemprot alkohol 70%.
8) Mengambil alat kesehatan dan bahan obat dari pass box.
9) Meletakkan alat kesehatan dan bahan obat yang akan dilarutkan di atas meja BSC.
10) Melakukan pencampuran sediaan sitostatika secara aseptis.
11) Memberi label yang sesuai pada setiap infus dan spuit yang sudah berisi sediaan
sitostatika
12) Membungkus dengan kantong hitam atau aluminium foil untuk obat-obat yang
harus terlindung cahaya.
13) Membuang semua bekas pencampuran obat kedalam wadah pembuangan khusus.
14) Memasukan infus untuk spuit yang telah berisi sediaan sitostatika ke dalam wadah
untuk pengiriman.
15) Mengeluarkan wadah untuk pengiriman yang telah berisi sediaan jadi melalui pass
box.
16) Menanggalkan APD sesuai prosedur tetap (lampiran 4)
3. Cara Pemberian
Cara pemberiaan sediaan sitostatika sama dengan cara pemberiaan obat suntik kecuali
intramuskular
Lampiran 3
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, D. K. R. (2009). Pedoman Pencampuran Obat Suntik dan Penanganan Sediaan
Sitostatika. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan.