You are on page 1of 19

LAPORAN

BAHAN PELEDAK

DISUSUN OLEH :

NAMA : MUH SAINI M NURUNG

NIM : 16 31 00 48

TANGGAL : Tgl 19-10-2018

ACARA : 3 (tiga)

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI SUMBERDAYA ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT.


Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi syarat
praktikum tekhnik peledakan

penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas


dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Olehnya penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat di sebutkan satu
persatu.

penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari


kesempurnaa dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki, oleh karena itu, penyusun mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Yogyakarta ,19 Oktober 2018

Muh Saini M Nurung


16310048

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i

KATA PEGANTAR ............................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................. 1

1.2 TUJUAN .................................................................................................. 1

1.3 PRAKTEK................................................................................................ 1

1.4 PERALATAN .......................................................................................... 1

1.5 LANGKA PERCOBAAN ........................................................................ 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ......................................................................................... 3

2.2 KLASIFIKASI DAN SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK ..................... 5

BAB III HASIL DAN PEMBAHSAN

3.1 HASIL ........................................................................................................8

3.2 PEMBAHASAN ........................................................................................9

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 12

4.2 SARAN .................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi metode pemecahan batuan .....................................................5


Tabel 3.1 Data Blasting PT.ITY ..............................................................................8
Tabel 3.2 Informasi Teknis ....................................................................................11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Segitiga detonasi bahan peledak ........................................................4


Gambar 2.2 Klasifikasi Bahan peledak menurut JJ Manon, 1976 .........................4

Gambar 2.3 Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith ..................................6

v
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Dynomix

LAMPIRAN 2 Data Blasting

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Secara praktis, bahan peledak (BP) adalah kumpulan bahan kimia
yang mampu mengurai dengan cepat dan menghasilkan ledakan. Penguraian
ini menghasilkan gas bertemperatur dan bertekanan tinggi sehingga dapat
melakukan kerja mekanis ke sekelilingnya. Agar dapat dipakai dengan aman,
BP harus mempunyai stabilitas kimia yang baik pada berbagai kondisi seperti,
gesekan, impak, atau panas.
Secara umum BP dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair,
atau gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan
cepat tanpa ada unsur lainnya seperti oksigen atmosfer. Reaksinya dapat
dipicu secara mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi
mencerminkan sensivitas bahan peledak.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui sifat-sifat bahan peledak.
2. Mengetahui klasifikasi bahan peledak.
3. Mengetahui tipe dan jenis bahan peledk industri.
1.3 PRAKTEK
Membuat sketsa jenis-jenis bahan peledak dan memeriksa
klasifikasiya.
1.4 PERALATAN
1. Dummy bahan peledak
2. Contoh spesifikasi bahan peledak

1
1.5 LANGKA PERCOBAAN
1. Mengamati dummy bahan peledak dan perhatikan spesifikasinya.
2. Membuat sketsa jenis-jenis bahan peledak dan deskripsinya.
3. Menjelaskan sifat-sifat bahan peledak.
4. Memberikan pertimbangan dalam memilih density bahan peledak jika
akan digunakan pada daerah berair.
5. Menjelaskan apakah domatin cocok untuk pemakaian di tambang bawa
tanah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN
Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi
bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir (J. J. Manon, 1978). Karena pemakaian
bahan peledak kimia lebih luas dibandingkan dengan sumber energi lainnya, maka
pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenankan.
Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis
lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibandingkan
dengan nuklir bahayanya lebih rendah.
Bahan peledak merupakan sarana yang efektif sebagai alat pembongkar
batuan dalam industri pertambangan. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan sebagai
barang yang berguna, disamping juga merupakan barang yang berbahaya. Untuk
itu dalam pelaksanaan pekerjaan peledakan harus hati-hati sesuai dengan
peraturan dan teknik-teknik yang diterapkan, sehingga pemanfaatannya lebih
efisien dan aman.
Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :
a. Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine
b. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry
mixtures
c. Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped
Charges, Binary, LOX, Liquid.
d. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents,
mechanical methods, waterjets, jet piercing
Secara umum BP dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat,
cair, atau gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia
dengan cepat tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat
dipicu secara mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi
mencerminkan sensitivitas bahan peledak.

3
OKSIDER

REAKSI

BAHAN BAKAR PENYALAAN

Gambar 2.1. Segitiga detonasi bahan peledak


Berdasarkan kategori dasar pembentukan proses ledakan, maka Bahaa
Peledak dapat dibagi sebagai berikut :
1. Nuklir, contoh :bom atom, uranium, plutonium.
2. Mekanis, contoh :pemanasan air dalamwadahtertutup, kawah.
3. Kimia, contoh : kejut, dekomposisihebatcampurankimia.

Gambar 2.2 Klasifikasi Bahan peledak menurut JJ Manon, 1976

4
2.2 KLASIFIKASI DAN SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK
2.2.1 KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
Pada tabel 2.1. terlihat klsifikasi metode pemecahan batuan berdasarkan
energi yang di gunakan. Dari metode yang disebutkan di atas hanya energi kimia
yang dipergunakan secara luas untuk pemberian batuan yang kuat. Kecuali bahan
peledak kimia, masih ada jenis bahan peledak lain, yaitu bahan peledak mekanis
(Mechanical explisive) dan nuklir (nuclear) seperti yang tercantum dalam
klasifikasi bahan peledak menurut Manon, 1976 dalam Panduan praktikum
Peledakan ITY.
Tabel 2.1 Klasifikasi metode pemecahan batuan.

Bentuk Energi Yang Alat Atau Mesin Yang


Metode
Dipergunakan Dipergunakan

Kimia Peledakan High explosives, blasting


agent, liquid oxygen (LOX),
blackpowder

Meknis Pneumatic Udara Bertekanan tinggi,


slinder carbondioxide.
Ripping Ripper teeth, dozer blade
Impact Hydraulic impact hammer,
drop ball

Fluida Menyemprot tanah (soil) Hydraulicking (monitor)


Menyembur batuan Hydraulic jet

Listrik Electric arc atau lom- Electrofrac machines


patan listrik

Menurut manon, permissible exposives digolongkan dalam bahan peledak lemah,


hal tersebut kurang tepat karena tidak semua permissible explisive merupakan

5
bahan peledak lemah. Sebenarnya masih ada beberapa cara dalam menyusun
kalsifiksi batuan peledak, antara lain :
Menurut Manon (1976), bahan peledak dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Bahan peledak kimia
b. Bahan peledak mekanis
c. Bahanpeledaknuklir
Menurut Mike Smith (Mining Magazine, Feb. 1988) bahan peledak dibagi
menjadi 4 yaitu :
a. Bahanpeledakkuat(high explosives)
b. Blasting agents
c. Speciality explosives
d. Explosivesubstitutes

Gambar 2.3 Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith

6
2.2.2 SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK
Bahan peledak (BP) mempunyai bermacam-macam sifat. Untuk jenis
bahan peledak tertantu sifat-sifatnya bervariasi tergantung dari pabrik yang
membuatnya. Sifat-sifat BP yang akan dibahas disini adalah sifat-sifat yang
berguna sebagai petunjuk untuk memilih BP. Sifat-sifat tersebut adalah sifat fisik
BP dan sifat detonasi.
Sifat fisik terdiri dari :
a. Bobot isi
b. Sensitivitas
c. Ketahanan air
d. Stabilitas kimia
e. Karakteristik gas peledakan
f. Karakteristik keselamatan
Sedangkan sifat detonasi terdiri dari :
a. Kecepatan Detonasi (Velocity of Detonation).
b. Tekanan Detonasi.
c. Tekanan Lubang Tembak.
d. Energi/kekuatan.

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

Tabel 3.1. Data Blasting PT.ITY

NO TANGGAL BLOK N ANFO HARIAN KEB. KEB.


AN (Kg) FO (Lt) DTN DAYA
GEL
1 01/12/2017 2 75 1771,85 128,925 75 75
2 02/12/2017 2 60 1417,5 103,14 60 60
3 03/12/2017 3 80 1890 137,52 80 80
4 04/12/2017 1 110 2598,75 189,09 110 110
5 05/12/2017 2 90 2126,25 103,14 90 90
6 06/12/2017 1 105 2480,625 168,462 105 105
7 07/12/2017 3 60 1417,5 168,462 60 60
8 08/12/2017 3 98 2315,25 206,28 98 98
9 09/12/2017 2 120 2835 94,545 120 120
10 10/12/2017 1 55 1299,375 149,553 55 55
11 11/12/2017 4 87 2055,3375 115,173 87 87
12 12/12/2017 3 67 1582,875 132,363 67 76
13 13/12/2017 4 77 1819,125 151,272 77 77
14 14/12/2017 2 88 2079 151,272 88 88
15 15/12/2017 1 93 2197,125 159,867 93 93
Total 29885,625 2174,535 1265 1265

8
1.2 PEMBAHASAN

DYNOMIX

Deskripsi Produk :
DYNOMIX adalah campuran bahan peledak amonium nitrat / bahan
bakar minyak yang cocok untuk digunakan dalam kondisi lubang bor kering. Ini
tersedia dikemas dalam berbagai ukuran dan jenis tas atau dikirim dalam jumlah
besar. Untuk pengiriman massal, dapat dicampur dan dikirim ke tempat
penyimpanan overhead, dicampur di tempat dengan peralatan stasioner dan
dimuat ke truk pengiriman lubang ledakan atau dicampur saat dimuat di bawah-
lubang dengan peralatan mobile khusus. DYNOMIX digunakan untuk penggalian,
penambangan permukaan, konstruksi dan operasi peledakan bawah tanah.

Rekomendasi Aplikasi :
• DYNOMIX tidak direkomendasikan untuk kondisi lubang ledakan basah dan
tidak untuk digunakan di tanah yang mengandung sulfida reaktif. Hubungi
perwakilan Dyno Nobel Anda mengenai aplikasi yang melibatkan pengeringan
lubang bor dan lapisan lubang bor plastik
• DYNOMIX cocok untuk digunakan di tanah dengan kisaran suhu 0 ° C hingga
55 ° C (32 ° F hingga 131 ° F). Untuk aplikasi dengan suhu di luar kisaran ini,
hubungi perwakilan Dyno Nobel Anda
• Densitas pemuatan DYNOMIX dapat berubah (mis., Kepadatan yang
dituangkan dari kantung berbeda dari kepadatan pneumatik yang ditempatkan
secara pneumatik atau peralatan bergerak). Kepadatan pemuatan aplikasi yang
umum adalah: 0,82 hingga 0,83 g / cc (dituangkan 3 hingga 5 in); 0,90 hingga
0,95 g / cc (pneumatik 1 hingga 2 in) dan 0,85 hingga 0,87 g / cc (truk curah
dikirim 3 in hingga 17½ in)
• DYNOMIX memiliki masa simpan 3 bulan dari tanggal pembuatan bila
disimpan pada suhu antara -17º C dan 32º C (0º F dan 90º F)
• SELALU menggunakan booster cast berukuran cukup atau bahan peledak paket
dengan tekanan peledakan tinggi untuk DYNOMIX utama

9
• Ketika dua primer diperlukan, tempatkan satu di dekat bagian bawah dan satu di
dekat bagian atas muatan utama di lubang bor. Primer tambahan harus digunakan
setiap kali blaster merasa bahwa pemisahan atau penyumbatan mungkin terjadi
saat lubang bor dimuat. Sangat penting bahwa semua primer di lubang bor dapat
diulir ke downline kabel yang meledakkan atau upline atau secara individual
dipersiapkan dengan detonator yang terhubung ke sirkuit ledakan di permukaan.
• Penggunaan kabel detonasi dalam lubang bor dengan DYNOMIX dapat
menyebabkan hilangnya energi, terutama di mana kabel detonasi berelor tinggi
digunakan pada lubang berdiameter lebih kecil. Kabel detonasi dengan coreload
tinggi dapat memulai DYNOMIX dengan urutan rendah. Bilamana kabel
detonating digunakan untuk memulai detonator Nonel SL, gunakan kabel
detonator coreload yang direkomendasikan terendah
Transportasi, Penyimpanan dan Penanganan :
• DYNOMIX mengandung persentase tinggi dari amonium nitrat prill kelas
industri yang rentan terhadap kerusakan dari siklus temperatur, kelembaban dan
penanganan mekanis. Perputaran suhu dan kelembaban dapat menyebabkan
produk yang dikemas mengeras dan bahan yang disimpan di tempat sampah
meningkat denda, kue dan benjolan. Persediaan harus SELALU diputar dengan
menggunakan produk tertua terlebih dahulu. Tempat sampah massal harus
dikosongkan dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah penumpukan di
dinding
• Untuk praktik baik yang disarankan dalam mengangkut, menyimpan,
menangani, dan menggunakan produk ini, lihat Publikasi Perpustakaan
Keselamatan dari Institut Pembuat Bahan Peledak
• Bahan peledak harus diangkut, disimpan, ditangani, dan digunakan sesuai
dengan semua undang-undang dan peraturan federal, negara bagian, provinsi dan
lokal yang berlaku

10
TABEL 3.2 INFORMASI TEKNIS

DENSITAS DAN TINGKAT BEBAN KHUSUS

DARI DETONASI
(DITUANGKAN)
Diameter
Kecepatan ledakan
Lubang bor Berat khusus per kaki khusus

Dari lubang bor (terbatas)

mm in kg lbs mps fps

32 1¼ 0.22 0.5 2,900 9,500

50 2 0.55 1.2 3,300 10,700

75 3 1.1 2.5 3,300 10,900

100 4 2.0 4.5 3,600 11,800

125 5 3.2 7.0 3,800 12,400

150 6 4.7 10.4 3,900 12,800

187 7⅜ 7.1 15.7 4,000 13,100

230 9 10.6 23.4 4,100 13,400

270 10⅝ 15.2 33.4 4,100 13,600

311 12¼ 20.2 44.4 4,200 13,700

350 13¾ 25.4 55.9 4,200 13,700

380 15 30.2 66.5 4,200 13,800

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Praktikan dapat menyimpulkan hasil praktikum adalah sebagai berikut :
1. Dari data Blasting PT.ITY selama 15 hari di dapatkan data-data sebagai
berikut:
1. Total pengunaan ANFO : 32.060,16 kg
2. Total penggunaan Detonator : 1265
3. Total penggunaan Dayagel Magnun : 1265
4. Jumlah penggunaan AN : 29.885,625 kg
5. Jumlah penggunaan FO : 2.174,535 kg

4.2 SARAN

Praktikan berharap agar kedepannya perlengkapan untuk kegiatan


praktikum dilengkapi, agar dalam melakukan kegiatan praktikum praktikan
benar-benar mengetahui cara menggunakan alat dan data yang di dapatkan
betul-betul data lapangan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ash, R.L.1990.“Design of Blasting Round, Surface Mining”, B.A Kennedy Editor, Society for
Mining, Metallurgy, and Explotion, Inc.

Berta G, (1990), Explosives: An Engineering Tool. Italesplosivi, Milano.

https://www.dynonobel.com/~/media/Files/Dyno/ResourceHub/Technical%20Information/North
%20America/Packaged%20Explosives/1Dynomix_WR.pdf (di akses pada tanggal 04
januari 2019 waktu 16.14 wib)

J Manon, J.J., 1978, Explosives: their classification and characteristics . E/MJ Operating
Handbook of Underground Mining, New York, USA. pp. 76 - 80.

Konya, CJ. And Walter EJ. 1990, “Surface Blast Design”, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jersey

Smith, Mike. 1988. Mining Magazine: explosives classification. New york,USA.

_______ . 2018. Praktikum Teknik Peledakan Buku Panduan Praktikum. Institut Teknologi
Yogyakarta ; Yogyakarta

13

You might also like