Professional Documents
Culture Documents
BAHAN PELEDAK
DISUSUN OLEH :
NIM : 16 31 00 48
ACARA : 3 (tiga)
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 PRAKTEK................................................................................................ 1
BAB IV PENUTUP
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Dynomix
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.5 LANGKA PERCOBAAN
1. Mengamati dummy bahan peledak dan perhatikan spesifikasinya.
2. Membuat sketsa jenis-jenis bahan peledak dan deskripsinya.
3. Menjelaskan sifat-sifat bahan peledak.
4. Memberikan pertimbangan dalam memilih density bahan peledak jika
akan digunakan pada daerah berair.
5. Menjelaskan apakah domatin cocok untuk pemakaian di tambang bawa
tanah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN
Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi
bahan peledak mekanik, kimia, dan nuklir (J. J. Manon, 1978). Karena pemakaian
bahan peledak kimia lebih luas dibandingkan dengan sumber energi lainnya, maka
pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih intensif diperkenankan.
Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif murah, penanganan teknis
lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay time) dan dibandingkan
dengan nuklir bahayanya lebih rendah.
Bahan peledak merupakan sarana yang efektif sebagai alat pembongkar
batuan dalam industri pertambangan. Oleh karena itu perlu dimanfaatkan sebagai
barang yang berguna, disamping juga merupakan barang yang berbahaya. Untuk
itu dalam pelaksanaan pekerjaan peledakan harus hati-hati sesuai dengan
peraturan dan teknik-teknik yang diterapkan, sehingga pemanfaatannya lebih
efisien dan aman.
Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :
a. Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine
b. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry
mixtures
c. Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped
Charges, Binary, LOX, Liquid.
d. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents,
mechanical methods, waterjets, jet piercing
Secara umum BP dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat,
cair, atau gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia
dengan cepat tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat
dipicu secara mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi
mencerminkan sensitivitas bahan peledak.
3
OKSIDER
REAKSI
4
2.2 KLASIFIKASI DAN SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK
2.2.1 KLASIFIKASI BAHAN PELEDAK
Pada tabel 2.1. terlihat klsifikasi metode pemecahan batuan berdasarkan
energi yang di gunakan. Dari metode yang disebutkan di atas hanya energi kimia
yang dipergunakan secara luas untuk pemberian batuan yang kuat. Kecuali bahan
peledak kimia, masih ada jenis bahan peledak lain, yaitu bahan peledak mekanis
(Mechanical explisive) dan nuklir (nuclear) seperti yang tercantum dalam
klasifikasi bahan peledak menurut Manon, 1976 dalam Panduan praktikum
Peledakan ITY.
Tabel 2.1 Klasifikasi metode pemecahan batuan.
5
bahan peledak lemah. Sebenarnya masih ada beberapa cara dalam menyusun
kalsifiksi batuan peledak, antara lain :
Menurut Manon (1976), bahan peledak dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Bahan peledak kimia
b. Bahan peledak mekanis
c. Bahanpeledaknuklir
Menurut Mike Smith (Mining Magazine, Feb. 1988) bahan peledak dibagi
menjadi 4 yaitu :
a. Bahanpeledakkuat(high explosives)
b. Blasting agents
c. Speciality explosives
d. Explosivesubstitutes
6
2.2.2 SIFAT-SIFAT BAHAN PELEDAK
Bahan peledak (BP) mempunyai bermacam-macam sifat. Untuk jenis
bahan peledak tertantu sifat-sifatnya bervariasi tergantung dari pabrik yang
membuatnya. Sifat-sifat BP yang akan dibahas disini adalah sifat-sifat yang
berguna sebagai petunjuk untuk memilih BP. Sifat-sifat tersebut adalah sifat fisik
BP dan sifat detonasi.
Sifat fisik terdiri dari :
a. Bobot isi
b. Sensitivitas
c. Ketahanan air
d. Stabilitas kimia
e. Karakteristik gas peledakan
f. Karakteristik keselamatan
Sedangkan sifat detonasi terdiri dari :
a. Kecepatan Detonasi (Velocity of Detonation).
b. Tekanan Detonasi.
c. Tekanan Lubang Tembak.
d. Energi/kekuatan.
7
BAB III
3.1 HASIL
8
1.2 PEMBAHASAN
DYNOMIX
Deskripsi Produk :
DYNOMIX adalah campuran bahan peledak amonium nitrat / bahan
bakar minyak yang cocok untuk digunakan dalam kondisi lubang bor kering. Ini
tersedia dikemas dalam berbagai ukuran dan jenis tas atau dikirim dalam jumlah
besar. Untuk pengiriman massal, dapat dicampur dan dikirim ke tempat
penyimpanan overhead, dicampur di tempat dengan peralatan stasioner dan
dimuat ke truk pengiriman lubang ledakan atau dicampur saat dimuat di bawah-
lubang dengan peralatan mobile khusus. DYNOMIX digunakan untuk penggalian,
penambangan permukaan, konstruksi dan operasi peledakan bawah tanah.
Rekomendasi Aplikasi :
• DYNOMIX tidak direkomendasikan untuk kondisi lubang ledakan basah dan
tidak untuk digunakan di tanah yang mengandung sulfida reaktif. Hubungi
perwakilan Dyno Nobel Anda mengenai aplikasi yang melibatkan pengeringan
lubang bor dan lapisan lubang bor plastik
• DYNOMIX cocok untuk digunakan di tanah dengan kisaran suhu 0 ° C hingga
55 ° C (32 ° F hingga 131 ° F). Untuk aplikasi dengan suhu di luar kisaran ini,
hubungi perwakilan Dyno Nobel Anda
• Densitas pemuatan DYNOMIX dapat berubah (mis., Kepadatan yang
dituangkan dari kantung berbeda dari kepadatan pneumatik yang ditempatkan
secara pneumatik atau peralatan bergerak). Kepadatan pemuatan aplikasi yang
umum adalah: 0,82 hingga 0,83 g / cc (dituangkan 3 hingga 5 in); 0,90 hingga
0,95 g / cc (pneumatik 1 hingga 2 in) dan 0,85 hingga 0,87 g / cc (truk curah
dikirim 3 in hingga 17½ in)
• DYNOMIX memiliki masa simpan 3 bulan dari tanggal pembuatan bila
disimpan pada suhu antara -17º C dan 32º C (0º F dan 90º F)
• SELALU menggunakan booster cast berukuran cukup atau bahan peledak paket
dengan tekanan peledakan tinggi untuk DYNOMIX utama
9
• Ketika dua primer diperlukan, tempatkan satu di dekat bagian bawah dan satu di
dekat bagian atas muatan utama di lubang bor. Primer tambahan harus digunakan
setiap kali blaster merasa bahwa pemisahan atau penyumbatan mungkin terjadi
saat lubang bor dimuat. Sangat penting bahwa semua primer di lubang bor dapat
diulir ke downline kabel yang meledakkan atau upline atau secara individual
dipersiapkan dengan detonator yang terhubung ke sirkuit ledakan di permukaan.
• Penggunaan kabel detonasi dalam lubang bor dengan DYNOMIX dapat
menyebabkan hilangnya energi, terutama di mana kabel detonasi berelor tinggi
digunakan pada lubang berdiameter lebih kecil. Kabel detonasi dengan coreload
tinggi dapat memulai DYNOMIX dengan urutan rendah. Bilamana kabel
detonating digunakan untuk memulai detonator Nonel SL, gunakan kabel
detonator coreload yang direkomendasikan terendah
Transportasi, Penyimpanan dan Penanganan :
• DYNOMIX mengandung persentase tinggi dari amonium nitrat prill kelas
industri yang rentan terhadap kerusakan dari siklus temperatur, kelembaban dan
penanganan mekanis. Perputaran suhu dan kelembaban dapat menyebabkan
produk yang dikemas mengeras dan bahan yang disimpan di tempat sampah
meningkat denda, kue dan benjolan. Persediaan harus SELALU diputar dengan
menggunakan produk tertua terlebih dahulu. Tempat sampah massal harus
dikosongkan dan dibersihkan secara rutin untuk mencegah penumpukan di
dinding
• Untuk praktik baik yang disarankan dalam mengangkut, menyimpan,
menangani, dan menggunakan produk ini, lihat Publikasi Perpustakaan
Keselamatan dari Institut Pembuat Bahan Peledak
• Bahan peledak harus diangkut, disimpan, ditangani, dan digunakan sesuai
dengan semua undang-undang dan peraturan federal, negara bagian, provinsi dan
lokal yang berlaku
10
TABEL 3.2 INFORMASI TEKNIS
DARI DETONASI
(DITUANGKAN)
Diameter
Kecepatan ledakan
Lubang bor Berat khusus per kaki khusus
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Praktikan dapat menyimpulkan hasil praktikum adalah sebagai berikut :
1. Dari data Blasting PT.ITY selama 15 hari di dapatkan data-data sebagai
berikut:
1. Total pengunaan ANFO : 32.060,16 kg
2. Total penggunaan Detonator : 1265
3. Total penggunaan Dayagel Magnun : 1265
4. Jumlah penggunaan AN : 29.885,625 kg
5. Jumlah penggunaan FO : 2.174,535 kg
4.2 SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Ash, R.L.1990.“Design of Blasting Round, Surface Mining”, B.A Kennedy Editor, Society for
Mining, Metallurgy, and Explotion, Inc.
https://www.dynonobel.com/~/media/Files/Dyno/ResourceHub/Technical%20Information/North
%20America/Packaged%20Explosives/1Dynomix_WR.pdf (di akses pada tanggal 04
januari 2019 waktu 16.14 wib)
J Manon, J.J., 1978, Explosives: their classification and characteristics . E/MJ Operating
Handbook of Underground Mining, New York, USA. pp. 76 - 80.
Konya, CJ. And Walter EJ. 1990, “Surface Blast Design”, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New
Jersey
_______ . 2018. Praktikum Teknik Peledakan Buku Panduan Praktikum. Institut Teknologi
Yogyakarta ; Yogyakarta
13