You are on page 1of 6

ACARA III

ELASTISITAS

3.1. Dasar Teori

Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya
pada benda tersebut dihilangkan. Keadaan dimana suatu benda tidak dapat lagi kembali ke
bentuk semula akibat gaya yang diberikan terhadap benda terlalu besar disebut sebagai batas
elastis. Sedangkan hukum Hooke merupakan gagasan yang diperkenalkan oleh Robert Hooke
yang menyelidiki hubungan antar gaya yang bekerja pada sebuah pegas/benda elastis lainnya
agar benda tersebut bisa kembali ke bentuk semua atau tidak melampaui batas elastisitasnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Hukum Hooke mengkaji jumlah gaya
maksimum yang dapat diberikan pada sebuah benda yang sifatnya elastis (seringnya pegas)
agar tidak melwati batas elastisnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut.

Menurut hukum Hooke semakin besar gaya yang diberikan maka pegas juga akan
semakin memanjang. Bunyi Hukum Hooke: “Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah
pegas tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding
lurus atau sebanding dengan gaya tariknya”. Maksudnya jika gaya yang diberikan
melampaui batas elastisitas, maka benda tidak bisa lagi kembali ke bentuk semula dan apabila
gaya yang diberikan jumlahnya terus bertambah maka benda akan atau dapat rusak. Sehingga
hukum hooke hanya berlakusampai batas elastisitas.

Konsep hukum hooke yaitu menjelaskan mengenai hubungan antara gaya yang
diberikan pada sebuah pegas dilihat dari peningkatan panjang yang dialami oleh pegas
tersebut. Besar perbandingan antara gaya dengan peningkatan pegas adalah kosntan.

F = k . ∆l …………………………………………………………………(persamaan 3.1)

Dengan ,

F = besarnya gaya yang diberikan atau gaya tarik (N)


∆l = pertambahan panjang benda (m)
k = konstanta benda (N/m)
1. Tegangan

Tegangan adalah suatu keadaan dimana sebuah benda mengalami pertambahan


panjang ketika sebuah benda diberi gaya pada salah satu ujungnya sedangkan ujung lainnya
ditahan. Contohnya. seutas kawat dengan luas penampang x m2 , dengan panjang mula-mula
x meter ditarik dengan gaya sebesar N pada salah satu ujungnya sedangkan pada ujung yang
lain ditahan maka kawat akan mengalami pertambahan panjang sebesar x meter. Fenomena
ini mengambarkan suatu tegangan yang mana dalam fisika disimbolkan dengan σ dan secara
matematis bisa ditulis seperti berikut ini.

σ = F/A ………………………………………………….…(persamaan 3.2)

Dengan,

F = Gaya (N)

A = Luas penampang (m2)

σ = Tegangan (N/ m2 atau Pa)

2. Regangan

Regangan adalah suatu perbandingan antara pertambahan panjang kawat dalam x meter
dengan panjang awal kawat dalam x meter. Regangan ini bisa terjadi dikarenakan gaya yang
diberikan pada benda ataupun kawat tersebut dihilangkan, sehingga kawat kembali ke bentuk
awal.

Hubungan ini secara matematis bisa dituliskan seperti berikut ini :

e = ∆l ………………………………………………………………(persamaan
/ Lo 3.3)

Keterangan:

e = Regangan

ΔL = Pertambahan panjang (m)

Lo = Panjang mula-mula (m)

Sesuai dengan persamaan di atas, regangan (e) tidak mempunyai satuan dikarenakan
pertambahan panjang (ΔL) dan panjang awal (Lo) adalah besaran dengan satuan yang sama
3.2. Hubungan Elastisitas dalam Pertambangan

Mekanika batuan adalah ilmu teoretis dan ilmu terapan dari perilaku mekanik batuan
dan massa batuan; Dalam geologi, mekanika batuan adalah cabang mekanika yang mengkaji
tentang respons batuan dan massa batuan terhadap medan gaya dari lingkungan mereka.

Setiap batuan memiliki batas elastisitas masing - masing , cara untuk mengukur
sebuah elastisitas batuan adalah dengan menggunakan alat UCS ( unconfined Compression
Strengt) yang digunakan untuk mengetahui suatu elastisitas atau batas kekuatan suatu batuan.
Semakin besar elastisitas suatu batuan maka semakin besar pula ketahanannya , sebaliknya
semakin kecil elastisitas suatu batuan makan semakin kecil pula daya tahannya terhadap
tekanan yang di berikan.

Plastisitas adalah karakteristik batuan yang membuat regangan (deformasi) permanen


yang besar sebelum batuan tersebut hancur (failure). Perilaku batuan dikatakan elastis (linier
maupun non linier) jika tidak terjadi deformasi permanen jika suatu tegangan dibuat nol.

Dalam dunia pertambangan mengukur elastisitas suatu batuan sangat penting karena
dari hasil pengukuran tersebut dapat ditentukan alat apa saja yang akan dipakai nanti dalam
pembukaan dan pembongkaran bahan galian sehingga dapat mencapai nilai ekonomis yang
baik.
3.3. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1

Hasil Pengamatan

NO Massa (m) F = W = m.g L1 (m) L2 (m) ∆l (m) k = F/∆l


1 0,025 kg 0,245 N/m 0,07 m 0,09 m 0,02 m 12,25
2 0,05 kg 0,49 N/m 0,07 m 0,11 m 0,04 m 12,25
3 0,1 kg 0,98 N/m 0,07 m 0,16 m 0,09 m 10,8

Perhitungan:
1. Diketahui : m = 0,025 kg
L1 = 0,07 m
L2 = 0,09 m
∆l = 0,02 m
Ditanya : k……….N/m
Jawab : F= W = m . g
= 0,025 . 9.8
= 0,245 N

K = F / ∆l
= 0,245/0,02
= 12,25 N/m
2. Diketahui : m = 0,05 kg
L1 = 0,07 m
L2 = 0,11 m
∆l = 0,04 m
Ditanya : k……….N/m
Jawab : F= W = m . g
= 0,05 . 9.8
= 0,49 N

K = F / ∆l
= 0,49/0,04
= 12,25 N/m
3. Diketahui : m = 0,1 kg
L1 = 0,07 m
L2 = 0,16 m
∆l = 0,09 m
Ditanya : k……….N/m
Jawab F= W = m . g
= 0,1 . 9.8
= 0,98 N
K = F / ∆l
= 0,98 / 0,09
= 10,88 N/m

3.4. Kesimpulan

Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awal setelah gaya pada
benda tersebut dihilangkan, dalam percobaan mengukur tingkat elastisitas pada pegas spiral yang
ditambahkan beban dengan gaya gravitasi sebesar 9,8 m/s . Melalui hasil perhitungan yang di
dapatkan pada percobaan 1, 2, dan 3 dengan berat masing-masing 25 gram, 50 gram, dan 100 gram
yaitu gaya, panjang awal dan akhir,dan kita mencari konstanta. Konstanta yang di dapat dari 3
percobaan tersebut adalah 12,25 N/m, 12,25 dan 10,8 N/m.

Perbedaan yang didapat pada percobaan tersebut dikarenakan alat ukur yang kita lakukan
hanya memiliki ketelitian 0,1 cm atau 0,01 m. Yang mana ketelitian tersebut mempengaruhi
beberapa hasil perubahan panjang pada pegas spiral. Dari percobaan ini kita dapat menentukan
hubungan antara gaya (F) dengan pertambahan gaya dengan cara pengukuran pada pegas spiral
yang di tambahkan beban.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.softilmu.com/2015/12/Pengertian-Konsep-Rumus-Besaran-Aplikasi-Hukum-
Hooke-Adalah.html

http://www.yuksinau.id/bunyi-soal-rumus-aplikasi-hukum-hooke/

You might also like