You are on page 1of 2

- Memiliki pemahaman yang cukup tentang metodologi fenomenologis dan kerangka

untuk memahami bagaimana menginformasikan metode penelitian dan temuan penelitian

Dalam bab ini beberapa penelti fenomenologis telah menyusun langkah demi langkah untuk
menafsirkan dan menganalisis data.

PENELITIAN SINGKAT

Kvigne et al (2005) menggunakan metode fenomenologis yang terinspirasi dari Giordi untuk
meneliti asuhan keperawatan dan rehabilitasi pada pasien stroke dari persepektif 14 perawat
berbasis rumah sakit. Berikut langkah-langkah analisa data yang diambil dari Giorgi:

1. Mendapatkan rasa keseluruhan


2. Membedakan teks menjadi menjadi suatu unit yang bermakna
3. Menghasilkan aspek dan tema penting
4. Sintesis aspek penting dari pemahamaan dan direfleksikan menjadi sebuah pernyataan
yang konsisten

Fenomonologi Husserlian

Keinginan dari Husserlian adalah mengintergrasikan dunia pengetahuan disamping dunia


kehidupan (sadala dan adomo 2002). Bagi Husserl manusia merupakan subjek dalam objek dunia
hal tersebut merupakan studi tentang kesadaran benda-benda yang disebut fenomenologi.
Hursserl berfous pada pengembangan fenomenologi deskriptif dan ia tertarik pada pertanyaan
“apa yang kita ketahui…?” (Koivisito er al 2002). Husserl menyimpulan bahwa ‘esensi’
merupakan suatu hal yang mendefinisikan pengalaman seseorang yang disampaikan secara sadar
dan memiliki keinginan untuk disajikan kepada orang-orang disleuruh dunia.

Penelitian secara singkat

Doherty (2010) menggambarkan pengalamam hidup klien sepanjang rentang kehidupan.


Dalam hal peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis Husserl. Hal ini dijelaskan dalam
konteks bahwa pengalaman manusia tercermin menjadi struktur penting yang tertanam dalam
fenomenas manusia, dan juga pemahaman tentang realitas sosial, dan pengalaman mereka
membentuk inti dari data. Wawancara dilakukan dengan responden yang diambil dengan
metode purposive sampling dari 12 klien. Pertanyaan penelitian : pengalaman apa yang anda
dapatkan dari asuhan kebidanan? Dan dari pertanyaan tersebut didapatkan 5 tema yang
muncul yaitu : 1) keputusan untuk mencari perawatan, 2) bekerjasama dengan dalam
perawatan terapeutik 3) merumuskan rencana kelahiran 4) pendidikan kesehatan dan
5)perawat bidan sebagai peneyedia layanan kesehatan primer sepanjang rentang kehidupan.

Fenomonelogi Heidegger
Fenomena Heidegger mempertanyakan hubungan antara kesadaran dan objek yang bergerak
secara signifikan dari interpretasi Husserl. Pandangan Heidegger membantu membetuk aliran
utama filosofi fenomenologis lainnya. (fenomenologi interpretative). Untuk Heidegger
pengalaman manusia menjadi poin paling penting. Heidegger berfokus pada studi yang
berhubungan dnegan pengalaman manusia dan menuju pemahanan tentang kondisi yang
diperlukan orang-orang, hal ini berarti ia berharap memahami kondisi dimana mansuai dapat
memahami keberadaannya.

Fenomenologi gadamerian

Gadamerian memeprluas ide-ide Heidegger dan konsep dari lingkaran hemenuetik. Dalam
penelitia ini ia menggunakan hemeneutika Gadamerian untuk menafsirkan pengalaman bunuh
diri laki-laki dan hubungannya dengan maskulinitas dalam membentuk keyakinan dan
pemahaman tentang fenomena ini. Interpretasi yang dihasilkan didapatkan dari pemahaman
mereka sendiri dan dari pribadi mereka sendiri. Oleh karena itu pemahahnan diri tidak muncul
dari transparansi diri sendiri tetapi melalui kecenderungan dari motivasi yang tersirat dari bahasa
lisan.

Teori Grounded

Teori ini mengacu pada metode awal yang dikembangkan oleh glaser dan strauss (1967). Teori
ini didasarkan oleh fakta bahwa teori muncul melalui analisa data yang dikumpulkan dari
tindakan manusia dan interaksi yang terjadi dari waktu ke waktu. Pada dasarnya teori ini
dirancang untuk mengembangkan penjelasan teoritis untuk masalah sosial. Teori ini banyak
digunakan dalam metodologi kualitatif dalam penelitian keperawatan dan kebidanan, terutama
sebagai saranan untuk masalah klinis dengan menciptakan makna tentang isu-isu melalui analisis
dan pemodelam teori. Penrkembangan teori grounded dibagi menjadi 3 menurut Strauss dan
Corbin (1998) yaitu :

1) Deskripsi : menggunakan bahasa untuk menyampaikan ide-ide yang menggambarkan


aspek dari tindakan dan interaksi
2) Konseptual : mengoraganisir ide menjadi konsep-konsep abstrak dan pengelompokan
seperti menjadi kelompok kategorik dan mungkin menjadi sub kelompok kategorik
3) Skema : mengidentifikasi hubungan antara deskripsi dan konseptual

Contoh dari teori ini adalah pada studi tentang melahirkan bagi pemula yang diambil dari
pengalaman ibu melahirkan yang berasal dari Australia. Focus utama penelitian pada klien. Ada
19 peserta yang berbagi pengalaman inti yang melihat diri mereka sebagai pemula yang bereaksi
terhadap sesuatu yang tidak diketahui. Bonner (2007) melakukan studi yang berfokus pada
perawat sebagai peserta, dalam studi mereka menilai pemahaman perawat dalam melakukan
tindakan.

You might also like