You are on page 1of 5

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sumber limbah di PT Lombok Gandaria dan starategi pengelolaan lingkungan


Limbah yang dihasilkan PT Lombok Gandaria selama proses produksi berlangsung adalah
sebagai berikut:
a) Limbah padat
Hasil buangan industri yang berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari
proses pengolahan di PT Lombok Gandaria:
1. Ampas kedelai hasil fermentasi
2. Botol
3. Kardus
4. Plastik kemasan
5. Limbah domestik
b) Limbah Cair
Yaitu bahan-bahan pencemar yang berbentuk cair yang berasal dari proses
pencucian dan perebusan kedelai, sisa dari fermentasi basah kedelai (baceman), air
cucian botol, dan air dari proses produksi.
c) Limbah Gas
Limbah gas uap yang berasal dari ketel uap atau boler
d) Limbah B3
zat atau bahan-bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan
hidup manusia, makhluk lain, dan atau lingkungan hidup pada umumnya. Karena
sifat-sifatnya itu, bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan
penanganan yang khusus. Limbah yamg dihasilkan antara lain:
1. Lampu bekas
2. Alat elektronik
3. Oli bekas
4. Kain majun

Strategi pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh PT Lombok Gandaria yaitu berupa
pengelolaan limbah untuk meminimalisasi pencemaran, bukan usaha pada pencegahan
timbulnya limbah. Misalnya ditunjukkan dengan adanya penggunaan kembali ampas
kedelai sebagai bahan ternak, sehingga pencemaran lingkungan semakin berkurang.
B. Upaya-upaya perusahaan terkait langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam
pengelolaan lingkungan
a) Penanganan Limbah Padat
1. Ampas Kedelai
Ampas kedelai hasil produksi dimanfaatkan untuk pakan ternak. Disamping
memiliki nutrisi yang baik bagi ternak, juga bermanfaat terhadap upaya untuk
mengurangi limbah
2. Botol dan kardus
Dkumpulkan dan dikelola oleh pihak ketiga untuk dijadikan produk daur ulang
yang bermanfaat
3. Limbah domestik
Dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
b) Penanganan Limbah Cair
Pengolahan limbah cair industri kecap dan saos PT. Lombok Gandaria
dilakukan secara fisika dan biologi. Salah satu pengolahan secara biologi yang
dilakukan 3 yaitu dengan cara penambahan EM4 (Efektive Microorganism) beserta
nutrisinya berupa gula. Berdasarkan hasil pengujian pengolahan limbah cair yang
dilakukan sebulan sekali, kualitas limbah cair yang diolah di IPAL PT. Lombok
Gandaria sudah sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang baku mutu air limbah. Namun,
dalam proses IPAL di PT. Lombok Gandaria belum menggunakan mikroorganisme
yang spesifik yang benar-benar mampu mendegradasi limbah cair tersebut.
c) Penanganan Limbah Gas
Penanganan meminimalisir limbah uap yang dihasilkan dari boiler yaitu dengan
melakukan modifikasi alat pada cerobong
d) Penanganan Limbah B3
Limbah B3 berupa lampu bekas, alat elektronik, oli bekas, dan kain majun
dilakukan pengelolaan oleh pihak ketiga dan dilaporkan setiap 3 bulan sekali ke
Dinas Lingkungan Hidup Karangayar.
C. Penerapan konsep produksi bersih yang tepat di PT Lombok Gandaria
Pada dasarnya, sasaran produksi bersih adalah Eco-efficiency yang lebih
ditujukan pada strategi bisnis efisien berupa pencegahan dan pengurangan timbulan
limbah sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Inti dari
pelaksanaan produksi bersih ini adalah mencegah, mengurangi dan menghilangkan
terbentuknya limbah atau pencemar pada sumbernya.
Pada PT. Logan Food yangbergerak di bidang industri makanan ini, belum
mengenal terkait produksi bersih melainkan mereka menggunakan konsep gugus
tugas atau gugus kendali mutu yang konsepnya hampir sama dengan konsep
produksi bersih. Konsep gugus kendali mutu (GKM) merupakan program dari
disnaker yang dilakukan untuk mengatasi limbah, untuk mengetahui bagaimana
berproduksi yang efektif dan efisien, dan untuk melihat berbagai potensi mengenai
produktivitas maupun limbah.
Gugus Kendali Mutu (GKM) adalah suatu sistim dalam manajemen usaha
yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan mutu produksi, dalam
rangka meningkatkan daya-saing produk yang dihasilkan. Sistim ini dilaksanakan melalui
pemasyarakatan cara pandang, cara analisa dan diagnosa dan solusi sesuatu masalah
(inefisiensi, produktivitas rendah dan rendahnya mutu pekerjaan/produk) di lingkungan
kerja seluruh jajaran SDM perusahaan, sehingga dapat membentuk kebiasaan (habit) yang
diterapkan dalam etos kerja dan budaya produksi kompetitif.Tujuan GKM adalah untuk
mendayagunakan seluruh aset yang dimiliki perusahaan/instansi terutama sumber daya
manusianya secara lebih baik, guna meningkatkan mutu dalam arti luas.
GKM adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dar 3 – 8 orang dari unit
kerja yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan
mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya
dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah. GKM
merupakan bagian integral dari PMT dalam suatu organisasi.
Tujuan penerapan GKM, antara lain untuk :
a. Peningkatan mutu dan peningkatan nilai tambah.
b. Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya
c. Peningkatan kemampuan penyelesaian pekerjaan sesuai target
d. Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
e. Peningkatan hubungan yang secara antara atasan dan bawahan
f. Peningkatan ketrampilan dan keselamatan kerja
g. Peningkatan kepuasan kerja
h. Pengembangan tim (Gugus Kendali Mutu)
Alternatif teknik produksi bersih yang tepat diterapkan PT Lombok Gandaria yaitu:
a) Penggunaan dan pemanfaatan kembali
Sebenarnya hal ini sudah diterapkan oleh perusahaan ini. Contohnya dengan
pemanfaatan ampas kacang kedelai untuk pakan ternak. Namun, penggunaan
teknik produksi bersih ini belum dilakukan secara menyeluruh, dan belum adanya
kebijakan terkait pelaksanaan produksi bersih ini.
b) Perbaikan alur tata cara proses
Upaya untuk memperbaiki alur tata cara proses operasi seharusnya dilakukan.
Perbaikan ini diharapkan memberikan dampak pada efektivitas waktu produksi.
Produksi dapat terus dilaksanakan setiap hari dengan pengaturan waktu masing-
masing proses operasi secara tepat. Perbaikan ini dapat juga dilakukan dengan SOP
(Standart Operating Procedure) atau Standar Acuan Kerja dalam pelaksanaan
proses operasi. SOP ini menjadi dasar bagi pekerja dalam melakukan pekerjaannya.

D. Metode penilaian terkait keberhasilan dalam teknik pengelolaan lingkungan di PT


Lombok Gandaria
Dalam pengelolaan lingkungan, PT Lombok Gandaria menerapkan program sistem
manajemen mutu berupa gugus tugas. Gugus tugas terdiri dari beberapa tim yang
melakukan gugus kendali dari DISNAKER Jawa Tengah untuk melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pengelolaan limbah dan melihat potensi produktivitas yang efektif.

E. Kendala penerapan produksi bersih di PT Lombok Gandaria


PT. Lombok Gandaria belum menerapkan konsep produksi bersih karena pihak
manajemen belum mengerti dan tidak paham tentang konsep produksi bersih. Seharusnya
pihak manajemen mempunyai referensi yang cukup luas mengenai program produksi
bersih bahwa dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam setiap kegiatan proses
produksi secara berkesinambungan maka perusahaan memperoleh keuntungan ekonomis
dengan adanya peningkatan efektifitas dan efisiensi di segala aspek

Daftar Pustaka
Lulus Nurmaya. 2015. Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Suhudan Viskositas Saus Pada
Produksi Sausdi Pt. Lombok Gandaria, Karanganyar. Laporan Magang. Universitas Sebelas
Maret.

You might also like