Professional Documents
Culture Documents
SKENARIO 2
SISTEM NEUROPSIKIATRI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
TUTOR :
Tutor Pembimbing,
Seorang laki-laki 50 tahun dibawa oleh keluarga ke UGD RSI Jemursari dengan
keluhan penurunan kesadaran.
STEP I
(Hipotesis)
Seorang laki-laki, 50 tahun, dibawa oleh keluarga ke UGD RSI Jemursari karena
penurunan kesadaran secara tiba-tiba saat pasien sedang berpidato. Saat serangan
pasien mengalami muntah.. Pasien menderita hipertensi dan mengkonsumsi obat
antihipertensi secara rutin. Penyakit ini diserita untuk pertama kali. Dari
pemeriksaan CT scan tampak area hiperdens diantara subkorteks diserrtai
perdarahan intraventrikular. Berdasarkan data yang didapatkan pasien didiagnosis
Stroke Hemoragik/Perdarahan.
STEP II
(Mind Mapping)
Aneurisma Hyalinisasi
Pecah
Tatalaksana Komplikasi
Peningkatan tekanan
Regulasi ABCD Kontrol Posisi pasien Resusitasi intrakranial
tekanan darah (tanpa tekan
v jugular) Herniasi
Monitoring
STEP III
(Learning Objective)
STEP IV
Diagnosis
Diagnosis banding
TIA (transient ischemic attack) atau serangan stroke sementara : gejala deficit
neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam. TIA menyebabkan penurunan
jangka pendek dalam aliran darah ke suatu bagian dari otak. TIA biasanya
berlangsung selama 10-30 menit. (Pinzon, 2010)
Etiologi
Stroke hemoragik, yang merupakan sekitar 15% sampai 20% dari semua
stroke, dapat terjadi apabila lesi vaskular intraserebrum mengalami ruptur
sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subarakhnoid atau langsung ke dalam
jaringan otak. Beberapa penyebab perdarahan intraserebrum: perdarahan
intraserebrum hipertensif; perdarahan subarakhnoid (PSA) pada ruptura
aneurisma sakular (Berry), ruptura malformasi arteriovena(MAV), trauma;
penyalahgunaan kokain, amfetamin; perdarahan akibat tumor otak; infark
hemoragik; penyakit perdarahan sistemik termasuk terapi antikoagulan (Price,
2005).
Faktor resiko
4. Rehabilitasi Stroke
Rehabilitasi per individu sesuai dengan derajat dan jenis kecacatan,
mungkin membutuhkan program rawat inap dan dilanjutkan di rumah atau
secara rawat jalan. Pendekatan multidisipliner rehabilitasi stroke meliputi :
a. Penilaian disfagia dan modifikasi diet
b. Penilaian kognitif dan psikologis, termasuk skrining untuk depresi
c. Program olahraga terapeutik
d. Penilaian ambulansi dan evaluasi alat bantu jalan
e. Rehabilitasi vokasional. (Kapita , 2014)
Komplikasi
Prognosis
Prognosis stroke dapat dilihat dari 6 aspek yakni : death, disease, disability,
discomfort, dissatisfaction, dan destitution. Keenam aspek prognosis tersebut
terjadi pada stroke fase awal atau pasca stroke. Untuk mencegah agar aspek
tersebut tidak menjadi lebih buruk maka semua penderita stroke akut harus
dimonitor dengan hati-hati terhadap keadaan umum, fungsi otak, EKG, saturasi
oksigen, tekanan darah dan suhu tubuh secara terus-menerus selama 24 jam
setelah serangan stroke (Asmedi & Lamsudin, 1998).
Prognosis stroke juga dipengaruhi oleh berbagai faktor dan keadaan yang
terjadi pada penderita stroke. Hasil akhir yang dipakai sebagai tolok ukur
diantaranya outcome fungsional, seperti kelemahan motorik, disabilitas, quality of
life, serta mortalitas. Menurut Hornig et al., prognosis jangka panjang setelah TIA
dan stroke batang otak/serebelum ringan secara signifikan dipengaruhi oleh usia,
diabetes, hipertensi, stroke sebelumnya, dan penyakit arteri karotis yang
menyertai. Pasien dengan TIA memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan
pasien dengan TIA memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan pasien
dengan stroke minor. Tingkat mortalitas kumulatif pasien dalam penelitian ini
sebesar 4,8 % dalam 1 tahun dan meningkat menjadi 18,6 % dalam 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Mansjoer, dkk, 2000 . Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-3. FKUI,
Jakarta: Medica Aesculpalus
Bermawi M., Meliala L., Asmedi A. 2000. Nilai Prognostik Tekanan Darah
Waktu Masuk Rumah Sakit pada Penderita Stroke Infark Akut. Berkala
Neuro Sains Vol. 1 No. 3. FK UGM. Yogyakarta
Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit, Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A.,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Smeltzer, & Bare. 2005 Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner &
Suddart. Edisi 8, Vol 1, alihbahasa: Kuncara Monica Ester. Jakarta: EGC
Planning
Subject Object Assesment
Diagnosis Terapi Monitoring Edukasi