Professional Documents
Culture Documents
" - (AWD)
SEARCH
GO
1. Pemadatan Tanah
(1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.
(2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung dan lanau.
(3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.
(1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan =
(2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir
(3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat tidak baik).
Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar partikel sehingga terjadi
reduksi volume udara : tidak terjadi perubahan volume air yang cukup berarti pada tanah tersebut.
Tingkat pemadatan diukur dari berat volume kering yang dipadatkan. Bila air ditambahkan pada suatu tanah yang
sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi sebagai unsur pembasah atau pelumas pada partikel – partikel tanah.
Karena adanya air, partikel – partikel tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain dan
membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat. Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah
akan naik bila kadar air dalam tanah (pada saat dipadatkan) meningkat.
Kadar air yang ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama, maka berat dari jumlah bahan
padat dalam tanah persatuan volume juga akan meningkat secara bertahap pula.
Adanya penambahan kadar air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena
air tersebut kemudian menempati ruang – ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel –
partikel padat dari tanah. Kadar air dimana berat volume kering maksimum tanah dicapai disebut kadar air maksimum.
Selain kadar air, faktor – faktor yang mempengaruhi pemadatan adalah jenis tanah dan usaha pemadatan.
Jenis tanah yang diwakili oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran tanah, berat spesifik bagian padat tanah. Selain
itu jumlah serta jenis mineral lempung yang ada pada tanah mempunyai pengaruh besar terhadap harga berat volume
kering maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut. Pada kadar air yang lebih rendah, adanya tegangan terik
kapiler pada pori – pori tanah mencegah kecenderungan partikel tanah untuk bergerak dengan bebas untuk menjadi
lebih padat. Kemudian tegangan kapiler tersebut akan berkurang dengan bertambahnya kadar air sehingga partikel –
Bila usaha pemadatan persatuan volume tanah berubah. Kurva pemadatan juga akan berubah. Tetapi harap dicatat
bahwa tingkat kepadatan suatu tanah tidak langsung sebanding (proporsional) dengan usaha pemadatannya.
TUJUAN PEMADATAN
„Memperkecil penurunan
TEORI DASAR
Pertama kali dikembangkan oleh R.R. Proctor tahun 1920-an dengan 4 variabel :
„Jenis tanah
„Kadar air
‡
„Dietert Compaction
„Tinggi jatuh= 1 ft
„Jumlah tumbukan/lapis = 25
4. Setelah dipadatkan benda uji ditimbang dan diukur kadar air dan berat volumenya
‡Peraturan acuan :
„AASHTO T 99
„ASTM D698
„Jumlah tumbukan/lapis = 25
‡4. Setelah dipadatkan benda uji ditimbang dan diukur kadar air dan berat volumenya
Peraturan acuan :
„AASHTO T 180
„ASTM D1557
DIETERT COMPACTION
‡Mendapatkan perkiraan karakteristik kompaksi untuk contoh tanah yang terlalu sedikit
Prinsip Kerja : Alat pemadat sheepsfoot roller aksi kneading pada tanah
‡Pemadatan dalam 3 lapis dengan 25 tekanan per lapis Standar Proctor Test
PEMADATAN LAPANGAN
Alat pemadat terdiri dari roda baja dengan tekanan kontak sampai dengan 400 kPa, cocok untuk semua jenis
tanah. Luas cakupan pemadatan selebar luas roda yang kontak dengan tanah yang dipadatkan
„Sheepsfoot Roller :
Terdiri dari sejumlah kaki baja berukuran 150 mm – 250 mm dengan luas penampang 30 – 80 cm2 melekat pada
drum
baja. Luas cakupan pemadatan 8 – 12% luas drum dengan tekanan kontak 1400 – 7000 kPa. Dapat diisi air, cocok
Mirip seperti sheepsfoot roller dengan luas cakupan pemadatan lebih tinggi yaitu 40% dan tekanan kontak 1400 –
8400 kPa. Baik untuk tanah kohesif dan menghasilkan aksi static weight, kneading, impact dan vibrasi.
Grid Roller :
Alat pemadat dengan roda dari drum baja yang dilapisi anyaman batangan baja. Luas cakupan pemadatan 50%. Cocok
digunakan untuk material granular seperti pasir, gravel atau tanah berbatu
Baby Roller :
Alat pemadat smooth wheel roller yang berukuran kecil. Kemampuan 10 – 30 kPa. Aksi yang dihasilkan static weight
Vibrating Plate :
Alat pemadat berupa pelat, dikenal umum dengan nama stamper. Digunakan pada area yang sempit dan area yang
mempunyai resiko tinggi jika digunakan alat pemadat besar seperti smooth wheel roller dsb.
FAKTOR PENENTU
Frekuensi Operasi
‡Karakteristik tanah
Jenis tanah
Kadar air
‡Prosedur pemadatan
„Jumlah gilasan
Tebal lapisan
Towing speed
STABILISASI TANAH
Stabilisasi Statis
„Menurunkan muka air tanah
„Prabeban (Preloading)
‡Stabilisasi Kimiawi
„Semen
„Kapur
„Geosintetik
PEMADATAN TANAH
Pada kebanyakan pekerjaan teknik sipil seperti konstruksi embankment jalan raya, bendungan urugan, tanah fondasi,
dan konstruksi lainnya sudah dipastikan perlu adanya pemadatan tanah agar tanah benar-benar kuat dan stabil
Teknik pemadatan merupakan cara perbaikan tanah yang relative mudah dan sederhana. Dengan pemadatan kuat
Bagaimana prinsipnya?
Pada pemadatan tanah tanah semula akan diberi energy mekanis yang dinamis(berulang ulang) sehingga volume
tanah berkurang yang kemudian nilai berat volume tanahnya bertambah. Pengurangan volume tanah terjadi karena
volume udara termampatkan. Contoh yang banyak ditemui adalah roler (stum) pada pekerjaan pemadatan tanah
jalan.
Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara konsolidasi. Cara konsolidasi yaitu memberikan energy
dengan beban yang diam dalam jangka waktu tertentu. Cara ini khusus untuk tanah-tanah kohesif.
Derajat pemadatan suatu tanah diukur dalam berat volume kering. Pada saat pemadatan air berfungsi sebagai pelunak
(softening agent). Pada mulanya saat kadar air 0% berat volume sama dengan berat volume kering. Jika kadar air
bertambah maka berat volume akan bertambah pula, tapi pada batas tertentu (OMC dan MDD) apabila kadar air
ditambah lagi berat volume akan menurun. Hal ini disebabkan apabila sudah padat diberi air lagi partikel tanah akan
bergerak dan rongga akan diisi air. Untuk mengetahui berat volume kering maksimum, dilakukan uji lab proctot standar.
Jenis tanah
Kadar air
Cara pemadatan
Pemadatan tanah yang baik tidak hanya sekali akan tetapi biasanya 3 kali. Pada pemadatan tanah di lapangan
spesifikasi adalah 90-95 % dari berat volume maksimum yang telah ditentukan pada uji proctor. Untuk mengetahui
berat volume di lapangan perlu adanya pengujian, beberapa prosedur standar antara lain :
Langkah-langkah :
1. Tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder bervolume 1/30 ft3 (943,3 cm3)
2. Diameter cetakan = 4 in. (= 101 6 mm).
3. Selama percobaan lab. Cetakan dikelem pada sebuah pelat dasar dan di atasnya diberi perpanjangan juga
berbentuk silinder.
4. Tanah dicampur air dengan kadar yang berbeda-beda dan kemudian dipadatkan menggunakan penumbuk
khusus.
5. Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) lapisan (tebal lapisan + 1,0 in).
6. Jumlah tumbukan adalah 25 x setiap lapisan.
7. Berat penumbuk adalah 5,5 lb (massa = 2,5 kg) dan tinggi jatuh sebesar 12 in. (= 304,8 in).
"without engineers, society would think science is magic!" - (AWD)
SEARCH
GO
2. Pemadatan Tanah
(1). Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa pasir dan kerikil.
(2). Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya berupa lempung dan lanau.
(3). Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan organik.
(1). Tanah Kohesif : adalah tanah yang mempunyai sifat lekatan antara butir-butirnya. (tanah lempungan =
(2). Tanah Non Kohesif : adalah tanah yang tidak mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya. (hampir
(3). Tanah Organik : adalah tanah yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan organik. (sifat tidak baik).
Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar partikel sehingga terjadi
reduksi volume udara : tidak terjadi perubahan volume air yang cukup berarti pada tanah tersebut.
Tingkat pemadatan diukur dari berat volume kering yang dipadatkan. Bila air ditambahkan pada suatu tanah yang
sedang dipadatkan, air tersebut akan berfungsi sebagai unsur pembasah atau pelumas pada partikel – partikel tanah.
Karena adanya air, partikel – partikel tersebut akan lebih mudah bergerak dan bergeseran satu sama lain dan
membentuk kedudukan yang lebih rapat/padat. Untuk usaha pemadatan yang sama, berat volume kering dari tanah
akan naik bila kadar air dalam tanah (pada saat dipadatkan) meningkat.
Kadar air yang ditingkatkan terus secara bertahap pada usaha pemadatan yang sama, maka berat dari jumlah bahan
padat dalam tanah persatuan volume juga akan meningkat secara bertahap pula.
Adanya penambahan kadar air justru cenderung menurunkan berat volume kering dari tanah. Hal ini disebabkan karena
air tersebut kemudian menempati ruang – ruang pori dalam tanah yang sebetulnya dapat ditempati oleh partikel –
partikel padat dari tanah. Kadar air dimana berat volume kering maksimum tanah dicapai disebut kadar air maksimum.
Selain kadar air, faktor – faktor yang mempengaruhi pemadatan adalah jenis tanah dan usaha pemadatan.
Jenis tanah yang diwakili oleh distribusi ukuran butiran, bentuk butiran tanah, berat spesifik bagian padat tanah. Selain
itu jumlah serta jenis mineral lempung yang ada pada tanah mempunyai pengaruh besar terhadap harga berat volume
kering maksimum dan kadar air optimum dari tanah tersebut. Pada kadar air yang lebih rendah, adanya tegangan terik
kapiler pada pori – pori tanah mencegah kecenderungan partikel tanah untuk bergerak dengan bebas untuk menjadi
lebih padat. Kemudian tegangan kapiler tersebut akan berkurang dengan bertambahnya kadar air sehingga partikel –
Bila usaha pemadatan persatuan volume tanah berubah. Kurva pemadatan juga akan berubah. Tetapi harap dicatat
bahwa tingkat kepadatan suatu tanah tidak langsung sebanding (proporsional) dengan usaha pemadatannya.
TUJUAN PEMADATAN
„Memperkecil penurunan
TEORI DASAR
Pertama kali dikembangkan oleh R.R. Proctor tahun 1920-an dengan 4 variabel :
„Jenis tanah
„Kadar air
‡
„Dietert Compaction
„Tinggi jatuh= 1 ft
„Jumlah tumbukan/lapis = 25
4. Setelah dipadatkan benda uji ditimbang dan diukur kadar air dan berat volumenya
‡Peraturan acuan :
„AASHTO T 99
„ASTM D698
„Jumlah tumbukan/lapis = 25
‡4. Setelah dipadatkan benda uji ditimbang dan diukur kadar air dan berat volumenya
Peraturan acuan :
„AASHTO T 180
„ASTM D1557
DIETERT COMPACTION
‡Mendapatkan perkiraan karakteristik kompaksi untuk contoh tanah yang terlalu sedikit
Prinsip Kerja : Alat pemadat sheepsfoot roller aksi kneading pada tanah
‡Pemadatan dalam 3 lapis dengan 25 tekanan per lapis Standar Proctor Test
PEMADATAN LAPANGAN
Alat pemadat terdiri dari roda baja dengan tekanan kontak sampai dengan 400 kPa, cocok untuk semua jenis
tanah. Luas cakupan pemadatan selebar luas roda yang kontak dengan tanah yang dipadatkan
„Sheepsfoot Roller :
Terdiri dari sejumlah kaki baja berukuran 150 mm – 250 mm dengan luas penampang 30 – 80 cm2 melekat pada
drum
baja. Luas cakupan pemadatan 8 – 12% luas drum dengan tekanan kontak 1400 – 7000 kPa. Dapat diisi air, cocok
Mirip seperti sheepsfoot roller dengan luas cakupan pemadatan lebih tinggi yaitu 40% dan tekanan kontak 1400 –
8400 kPa. Baik untuk tanah kohesif dan menghasilkan aksi static weight, kneading, impact dan vibrasi.
Grid Roller :
Alat pemadat dengan roda dari drum baja yang dilapisi anyaman batangan baja. Luas cakupan pemadatan 50%. Cocok
digunakan untuk material granular seperti pasir, gravel atau tanah berbatu
Baby Roller :
Alat pemadat smooth wheel roller yang berukuran kecil. Kemampuan 10 – 30 kPa. Aksi yang dihasilkan static weight
Vibrating Plate :
Alat pemadat berupa pelat, dikenal umum dengan nama stamper. Digunakan pada area yang sempit dan area yang
mempunyai resiko tinggi jika digunakan alat pemadat besar seperti smooth wheel roller dsb.
FAKTOR PENENTU
Frekuensi Operasi
‡Karakteristik tanah
Jenis tanah
Kadar air
‡Prosedur pemadatan
„Jumlah gilasan
Tebal lapisan
Towing speed
STABILISASI TANAH
Stabilisasi Statis
„Menurunkan muka air tanah
„Prabeban (Preloading)
‡Stabilisasi Kimiawi
„Semen
„Kapur
„Geosintetik
PEMADATAN TANAH
Pada kebanyakan pekerjaan teknik sipil seperti konstruksi embankment jalan raya, bendungan urugan, tanah fondasi,
dan konstruksi lainnya sudah dipastikan perlu adanya pemadatan tanah agar tanah benar-benar kuat dan stabil
Teknik pemadatan merupakan cara perbaikan tanah yang relative mudah dan sederhana. Dengan pemadatan kuat
Bagaimana prinsipnya?
Pada pemadatan tanah tanah semula akan diberi energy mekanis yang dinamis(berulang ulang) sehingga volume
tanah berkurang yang kemudian nilai berat volume tanahnya bertambah. Pengurangan volume tanah terjadi karena
volume udara termampatkan. Contoh yang banyak ditemui adalah roler (stum) pada pekerjaan pemadatan tanah
jalan.
Bentuk lain dari pengurangan volume tanah adalah dengan cara konsolidasi. Cara konsolidasi yaitu memberikan energy
dengan beban yang diam dalam jangka waktu tertentu. Cara ini khusus untuk tanah-tanah kohesif.
Derajat pemadatan suatu tanah diukur dalam berat volume kering. Pada saat pemadatan air berfungsi sebagai pelunak
(softening agent). Pada mulanya saat kadar air 0% berat volume sama dengan berat volume kering. Jika kadar air
bertambah maka berat volume akan bertambah pula, tapi pada batas tertentu (OMC dan MDD) apabila kadar air
ditambah lagi berat volume akan menurun. Hal ini disebabkan apabila sudah padat diberi air lagi partikel tanah akan
bergerak dan rongga akan diisi air. Untuk mengetahui berat volume kering maksimum, dilakukan uji lab proctot standar.
Jenis tanah
Kadar air
Cara pemadatan
Pemadatan tanah yang baik tidak hanya sekali akan tetapi biasanya 3 kali. Pada pemadatan tanah di lapangan
spesifikasi adalah 90-95 % dari berat volume maksimum yang telah ditentukan pada uji proctor. Untuk mengetahui
berat volume di lapangan perlu adanya pengujian, beberapa prosedur standar antara lain :
Langkah-langkah :
1. Tanah dipadatkan dalam sebuah cetakan silinder bervolume 1/30 ft3 (943,3 cm3)
2. Diameter cetakan = 4 in. (= 101 6 mm).
3. Selama percobaan lab. Cetakan dikelem pada sebuah pelat dasar dan di atasnya diberi perpanjangan juga
berbentuk silinder.
4. Tanah dicampur air dengan kadar yang berbeda-beda dan kemudian dipadatkan menggunakan penumbuk
khusus.
5. Pemadatan tanah tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) lapisan (tebal lapisan + 1,0 in).
6. Jumlah tumbukan adalah 25 x setiap lapisan.
7. Berat penumbuk adalah 5,5 lb (massa = 2,5 kg) dan tinggi jatuh sebesar 12 in. (= 304,8 in).
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
1. 3 comments:
Buat yang sedang cari jasa renovasi rumah murah dan berencana akan membuat pondasi dalam
pasti butuh jasa bore pile atau jasa strauss pile menggunakan beton dengan harga
jayamix atau harga beton jayamix yang murah segera hubungi 0812-1180-291 (Momo)
19 MEI 2017 15.48
Anda sedang butuh jasa service genset kami melayani service genset panggilan untuk wilayah
Jabotabek & seluruh kota di Indonesia hubungi Dwi Asmarawardana 0852-1699-5545
19 MEI 2017 16.54
Unknown mengatakan...
Kenapa harus 25 kali tumbukan mas
173840
4. ARSIP BLOG
► 2019 (2)
► 2018 (2)
► 2017 (5)
▼ 2016 (67)
o ► November (1)
o ► Oktober (3)
o ► September (1)
o ► Juni (1)
o ► Mei (14)
o ► April (6)
o ► Maret (1)
o ▼ Januari (40)
Non Destructive Test
Akreditasi Jurnal Nasional Tahun 2009-2014
Jenis Pemeliharaan Jalan
In-Place Recycling
Tingkat Kecelakaan di Jalan SP. Sudarmo Malang
Perubahan Iklim dan Transportasi
Pengujian Absorpsi Air Laut Pada Beton
Durabilitas Beton
Audit Keselamatan Jalan
Transportasi Multimoda Singapura
Jurusan Teknik Sipil di Undana
Hubungan Kerja Unsur - Unsur Proyek
Pengadaan Proyek Swakelola
Fakta Beton
Syarat Pengujian Bahan Agregat Halus dan Kasar Bet...
Beton Di Lingkungan Air Laut
Kuat Tekan Beton
Pengenalan Beton
Prosedur Pembuatan Peta Contur Dengan Landesktop
Tugas Bahasa Inggris : Review Jurnal Ilmiah
Pemodelan Transportasi
3R dalam Pengelolaan Sampah
Mekanika Rekayasa 2
Survei Lalu Lintas Kupang Oesapa
Perencanaan Hanggar - Struktur Baja 2
Modul Aspek Hukum dan Manajemen Proyek
Modul Aspek Hukum dan Manajemen Proyek
Stabilisasi Tanah Kapur
Pemadatan Tanah
Ujian AKhir Semester Pelabuhan
Ujian Kewirausahaan
FIDIC Kontrak
MODUL 6 PENGADILAN DAN ARBITRASE
MODUL 5 SENGKETA (DISPUTE) PROYEK KONSTRUKSI
MODUL 4 RESIKO DAN KLAIM KONTRAK KONSTRUKSI
MODUL 3 UUJK DAN DOKUMEN KONTRAK
MODUL 2 BENTUK-BENTUK KONTRAK
MODUL 1 ASPEK HUKUM DAN KONTRAKTUAL
Pelabuhan
Contoh Soal Ekonomi Rekayasa
5. author :