You are on page 1of 4

Jurnal Natural

Vol.17, No.2, 2017


pISSN 1411-8513
eISSN 2541-4062

DETERMINATION OF VITAMIN C IN SEVERAL


VARIETIES OF MELON FRUITS BY TITRATION
METHOD
Nerdy*

Department of Pharmacy, Academy of Pharmacy Yayasan Tenaga Pembangunan Arjuna,


Pintubosi, Laguboti, Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia, 22381
*Email: nerdy190690@gmail.com
Abstract. Vitamin C (ascorbic acid) is micronutrient that is water soluble and indispensable for the body's
metabolism, also plays a role in immune function. Vitamin C are easy to be absorbed actively. One of the
fruits that contain vitamin C is melon fruit. Many varieties of melon fruit affect the vitamin C levels. The
levels of vitamin C can be determined by 2,6-dichloroindophenol titration method using 2,6-
dichloroindophenol solution. The advantages of the 2,6-dichloroindophenol titration method in the
determination of vitamin C levels is reductor substances other than vitamin C are not oxidized by 2,6-
dichloroindophenol. The examination begins with the determination of equivalence of 2,6-
dichloroindophenol solution to vitamin C and followed by determination of vitamin C levels in several
varieties of melon fruit. Equivalence of 2,6-dichloroindophenol solution to vitamin C was obtained 0,1347
mg vitamin C per 1 mL 2,6-dichloroindophenol solution. Levels of vitamin C in various varieties of melon
fruit obtained that the highest levels was in Golden Melon variety (9,209 mg vitamin C per 100 g of Golden
Melon) while the lowest levels was in Langkawi Melon variety (0,335 mg of vitamin C per 100 g of
Langkawi Melon). It can be concluded that vitamin C levels contained in melon fruit vary and depend on
melon fruit varieties.

Keywords: Vitamin C, Ascorbic Acid, Melon Fruits, Varieties, Titration Method

I PENDAHULUAN Century, Golden Prize, Emerald Sweet, dan


Cynthia [5]. Varietas yang berbeda
Vitamin C (asam askorbat) merupakan salah mempengaruhi warna kulit (hijau dan jingga),
satu vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh tekstur kulit (jumlah serat), warna daging buah
serta mempunyai fungsi untuk meningkatkan (hijau hinga jingga), tekstur daging buah, dan
daya tahan tubuh. Vitamin C dapat diperoleh bentuk buah (bulat dan lonjong), serta
dari makanan, umumnya terdapat pada sayur kandungan nutrisi yang terkandung dalam buah
dan buah [1]. Salah satu buah-buahan yang tersebut. Gambar 1 menunjukkan struktur
mengandung vitamin C adalah buah melon vitamin C.
(Cucumis melo L.). Buah melon merupakan
salah satu buah-buahan yang kaya akan
manfaat dan sangat digemari untuk dikonsumsi
masyarakat luas. Buah melon segar
mengandung air lebih kurang 90%, baik untuk
pencernaan karena kandungan seratnya yang
cukup tinggi. Disamping itu, buah melon juga
mengandung vitamin C yang dapat mencegah
terjadinya sariawan, menghaluskan kulit,
meningkatkan ketahanan tubuh dan juga
berperan sebagai antioksidan [2]. Buah melon
umumnya dikonsumsi sebagai buah segar Gambar 1 Struktur vitamin C
untuk mencuci mulut atau pelepas dahaga.
Selain itu buah melon dijadikan pencampur Kandungan vitamin C dapat ditentukan dengan
minuman atau dibuat jus, bahkan dewasa ini titrasi iodometri [6] maupun titrasi 2,6-
buah melon mulai dijadikan bahan baku dikloroindofenol [7]. Kelebihan dari metode
industri minuman kemasan [3]. Buah melon titrasi 2,6-dikloroindofenol pada penentuan
juga mempunyai banyak varietas antara lain, kadar vitamin C yaitu zat-zat pereduksi selain
Sky Rocket, Sun Lady, Jade Dew, Honey vitamin C tidak teroksidasi. Pada penelitian ini
Word, Milkey Way, Link Favor [4]; New akan dilakukan penetapan kadar vitamin C

118
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)

pada beberapa varietas melon secara titrasi dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
menggunakan larutan 2,6-dikloroindofenol. diperoleh warna merah muda yang mantap
sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 3
II METODOLOGI kali). Titrasi blanko juga dilakukan dengan
akuades dipipet sejumlah 10 ml, dimasukkan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ke dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5
ini adalah akuades, metanol, asam metafosfat, ml larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera
asam asetat, natrium bikarbonat, 2,6- dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
dikloroindofenol, vitamin C baku kerja, dan diperoleh warna merah muda yang mantap
sampel. Alat-alat yang digunakan adalah sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 3
neraca analitik, blender, botol timbang, kali). Perhitungan kesetaraan larutan 2,6-
erlenmeyer, gelas ukur, gelas beaker, mat pipet, dikloroindofenol terhadap vitamin C dapat
labu tentukur, statif, klem, pipet tetes, dan dihitung dengan menggunakan rumus [8] yang
corong. Sampel yang digunakan dalam dapat dilihat pada Pers. (1).
penelitian ini adalah Melon Jepang (Bulat),
Melon Jepang (Lonjong), Melon Lokal (Hijau), (1)
Melon Lokal (Jingga), Melon Sakura, Melon
Golden, dan Melon Langkawi yang beredar di
dimana KP adalah kesetaraan larutan 2,6-
Kota Medan.
dikloroindofenol terhadap vitamin C (mg/mL),
KBK adalah kemurnian baku kerja
Pembuatan Larutan Pereaksi
vitamin C (%), BBK adalah bobot baku
Larutan Asam Metafosfat 3%B/V
kerja vitamin C yang ditimbang (mg), VA
Senyawa asam metafosfat ditimbang seksama
adalah volume alikuot larutan vitamin C (mL),
sejumlah 15 g, dimasukkan ke dalam labu
VLT adalah volume labu tentukur vitamin C
tentukur 500 ml, ditambahkan 40 mL asam
(mL), VTBK adalah volume 2,6-
asetat glasial, dikocok hingga larut, dicukupkan
dikloroindofenol untuk titrasi baku kerja (mL)
dengan akuades sampai garis tanda, dan
dan VTB adalah volume 2,6-dikloroindofenol
dikocok hingga homogen.
untuk titrasi blanko (mL).
Larutan Natrium Bikarbonat 0,84%B/V
Penetapan Kadar Vitamin C dalam Sampel
Senyawa natrium bikarbonat ditimbang
Buah melon dicuci bersih, diambil daging buah
seksama sejumlah 0,84 g, dimasukkan ke
(dipisahkan dari kulit buah), dihaluskan dengan
dalam labu tentukur 100 ml, ditambahkan 50
menggunakan blender, ditimbang daging buah
ml akuades, dikocok hingga larut, dicukupkan
yang telah dihaluskan seksama sejumlah 20 g
dengan akuades sampai garis tanda, dan
dalam botol timbang, dimasukkan ke dalam
dikocok hingga homogen.
labu tentukur 100 mL, ditambahkan larutan
asam metafosfat sampai garis tanda, dan
Larutan 2,6-Dikloroindofenol 0,025%B/V
dikocok hingga homogen. Larutan sampel
Senyawa 2,6-dikloroindofenol ditimbang
dipipet seksama sejumlah 10 mL, dimasukkan
seksama sejumlah 25 g, dimasukkan ke dalam
ke dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5
labu tentukur 100 ml amber, ditambahkan 25
ml larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera
ml larutan natrium bikarbonat, dikocok hingga
dengan larutan 2,6-dikloroindofenol hingga
larut, dicukupkan dengan akuades sampai garis
diperoleh warna merah muda yang mantap
tanda, dan dikocok hingga homogen.
sebagai titik akhir titrasi (diulangi sebanyak 6
kali). Titrasi blanko juga dilakukan dengan
Penetapan Kesetaraan Larutan 2,6-
akuades yang dipipet sejumlah 10 ml,
Dikloroindofenol terhadap Vitamin C
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 mL,
Senyawa vitamin C baku kerja ditimbang
ditambahkan 5 ml larutan asam metafosfat, dan
seksama sejumlah 50 mg, dimasukkan ke
dititrasi segera dengan larutan 2,6-
dalam dalam labu tentukur 100 ml,
dikloroindofenol hingga diperoleh warna
ditambahkan 50 mL larutan asam metafosfat,
merah muda yang mantap sebagai titik akhir
dikocok hingga larut, dicukupkan dengan
titrasi (diulangi sebanyak 6 kali). Kadar
larutan asam metafosfat sampai garis tanda,
vitamin C dalam sampel dapat dihitung dengan
dan dikocok hingga homogen (larutan alikout
rumus [9] yang dapat dilihat pada Pers. (2).
vitamin C (asam askobat) baku kerja dengan
konsentrasi 0,5 mg/mL). Larutan alikuot
vitamin C baku kerja dengan konsentrasi 0,5 (2)
mg/mL dipipet sejumlah 10 ml, dimasukkan ke
dalam erlenmeyer 100 mL, ditambahkan 5 ml dimana KS adalah kadar vitamin C dalam
larutan asam metafosfat, dan dititrasi segera sampel (mg/g), BS adalah bobot sampel yang

119
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)

ditimbang (g), VTS adalah volume 2,6- yang sama, yakni 0,05 mL. Hasil penetapan
dikloroindofenol untuk titrasi sampel (mL). kadar vitamin C dalam sampel (beberapa
varietas melon) dapat dilihat pada Tabel 2.
III HASIL DAN PEMBAHASAN Grafik kadar vitamin C dalam sampel
(beberapa varietas melon) dapat dilihat pada
Kesetaraan larutan 2,6-dikloroindofenol Gambar 2.
terhadap vitamin C pada titrasi vitamin C baku
kerja dilakukan sebanyak 3 kali titrasi. 10

Kadar Vitamin C (mg / 100 g)


Senyawa vitamin C baku kerja yang digunakan 9 9,209
memiliki kemurnian baku kerja (KBK) 99,95% 8
dengan bobot vitamin C baku kerja yang 7
bervariasi yang sesuai dengan hasil 6
penimbangan. Volume labu tentukur yang 5
4 2,874
digunakan adalah 100 mL (sesuai dengan 3
prosedur) dan volume alikuot yang digunakan 2
adalah 10 mL (sesuai dengan prosedur). Untuk 1 0,3380,6510,7710,3350,560
titrasi blanko diperoleh volume titrasi blanko 0
yang sama, yakni 0,05 mL. Hasil perhitungan
kesetaraan larutan 2,6-dikloroindofenol
terhadap vitamin C dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Hasil perhitungan kesetaraan larutan 2,6-


dikloroindofenol terhadap vitamin C
BBK VTBK KP Sampel (Varietas Buah Melon)
No.
(mg) (mL) (mg/mL) Gambar 2 Grafik kadar vitamin C dalam sampel
1. 50,5 37,45 0,1350 (beberapa varietas melon)
2. 50,2 37,30 0,1347
3. 50,4 37,50 0,1345 Tabel 2 Hasil penetapan kadar vitamin C dalam
Σ 151,1 112,25 0,4042 sampel (beberapa varietas melon)
Rata 50,4 37,42 0,1347 Kadar Vitamin C (mg/100 g)
No. Sampel
Rendah Tinggi Rataan
Analisis kuantitatif vitamin C pada buah melon Melon
1. 9,147 9,270 9,209
dilakukan dengan menggunakan metode titrasi Golden
dengan 2,6-dikloroindofenol karena metode ini Melon Jepang
2. 2,813 2,935 2,874
lebih akurat dibandingkan menggunakan (Lonjong)
Melon Jepang
larutan iodium. Larutan 2,6-dikloroindofenol 3. 0,277 0,399 0,338
(Bulat)
bertindak sebagai oksidator hanya akan
Melon Lokal
mengoksidasi dengan vitamin C tanpa 4. 0,590 0,712 0,651
(Hijau)
mengganggu zat lain yang bersifat reduktor. Melon Lokal
Pelarut yang digunakan untuk metode titrasi 5. 0,710 0,832 0,771
(Jingga)
dengan larutan 2,6-dikloroindofenol adalah Melon
6. 0,274 0,396 0,335
larutan asam metafosfat yang berfungsi untuk Langkawi
mencegah terjadinya oksidasi dari vitamin C 7. Melon Sakura 0,498 0,621 0,560
yang terkandung dalam sampel sebelum
dioksidasi oleh larutan 2,6-dikloroindofenol. Dari hasil penetapan kadar vitamin C dalam
Penentuan kadar vitamin C dalam sampel sampel (beberapa varietas melon) dapat dilihat
dilakukan sebanyak 6 sampel. Titrasi dilakukan bahwa varietas Melon Golden memiliki
perlahan-lahan dengan pengocokan yang kandungan vitamin C yang paling tinggi
teratur, akhir titrasi ditandai dengan perubahan dibandingkan varietas melon lainnya.
warna dari warna smpel awal menjadi warna Kandungan vitamin C yang terendah pada
merah muda yang mantap. Pengulangan varietas Melon Langkawi. Kandungan vitamin
dilakukan sebanyak 6 kali setiap 1 sampel dan C pada buah Melon Lokal baik varietas Hijau
dihitung kadar yang diperoleh. Kesetaraan dan Jingga lebih tinggi dibandingkan Melon
larutan 2,6-dikloroindofenol terhadap vitamin Jepang (Bulat), Melon Langkawi, dan Melon
C adalah 0,1347 mg/mL dengan bobot sampel Sakura, tetapi lebih rendah dibandingkan
yang bervariasi yang sesuai dengan hasil Melon Jepang (Lonjong), dan Melon Golden.
penimbangan. Volume labu tentukur yang Selanjutnya dilakukan analisis variansi
digunakan adalah 100 mL (sesuai dengan (analysis of variance) untuk mengetahui
prosedur) dan volume alikuot yang digunakan tingkat kebermaknaan perbedaan kadar vitamin
adalah 10 mL (sesuai dengan prosedur). Untuk C dalam sampel (beberapa varietas melon).
titrasi blanko diperoleh volume titrasi blanko Data hasil analisis tingkat kebermaknaan

120
Determination Of Vitamin C In Several Varieties Of Melon Fruits By Titration Method
(Nerdy)

perbedaan kadar vitamin C dalam sampel penyimpanan. Semakin tinggi suhu, semakin
(beberapa varietas melon) dapat dilihat pada lama terpapar terhadap udara dan matahari,
Tabel 3. semakin lama disimpan, maka semakin banyak
vitamin yang hilang [1].
Tabel 3 Data hasil analisis tingkat kebermaknaan
perbedaan kadar vitamin C dalam sampel KESIMPULAN
(beberapa varietas melon)
Subset
Sampel Kadar vitamin C pada beberapa varietas buah
1 2 3 4 5 6
Melon melon dapat ditentukan dengan metode titrasi
0,335 menggunakan larutan 2,6-diklorofenol
Langkawi
Melon indofenol. Kadar vitamin C tertinggi pada
Jepang 0,338 varietas Melon Golden (9,209 mg vitamin C
(Bulat)
Melon
per 100 g Melon Golden) dan terendah pada
0,560 varietas Melon Langkawi (0,335 mg vitamin C
Sakura
Melon per 100 g Melon Langkawi). Varietas melon
Lokal 0,651 yang berbeda menunjukkan kandungan vitamin
(Hijau)
C yang berbeda secara bermakna.
Melon
Lokal 0,771
(Jingga) REFERENSI
Melon
Jepang 2,874
(Lonjong)
1. S. Almatsier, 2001, Prinsip Dasar Ilmu
Melon Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
9,209
Golden 152-153, 185-186.
Sig. 0,938 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2. F. Prajnanta, 2003, Melon: Pemeliharaan
secara Intensif dan Kiat Sukses
Data hasil pengujian statistik, apabila kadar Beragribisnis. Penebar Swadaya, Jakarta, 3,
vitamin C terdapat pada kolom yang berbeda 30.
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar 3. R. Rukmana, 2007, Melon Hibrida,
vitamin C secara bermakna (signifikan), Kanisius, Yogyakarta, 11, 13-15, 16.
sebaliknya apabila kadar vitamin C terdapat 4. B. Samadi, 2007, Melon: Usaha Tani dan
pada kolom yang sama menunjukkan bahwa Penanganan Pascapanen, Kanisius,
tidak terdapat perbedaan kadar vitamin C Yogyakarta, 19, 23, 25-28, 31.
secara bermakna (siginifikan). Terlihat bahwa 5. P.M. Wijoyo, 2009, Panduan Praktis Budi
tidak terdapat perbedaan bermakna Daya Melon, Bee Media Indonesia, Jakarta,
(siginifikan) antara kadar vitamin C pada 14-17, 55.
sampel melon langkawi dan melon jepang 6. I.G. Gandjar, dan A. Rohman, 2007, Kimia
bulat, tetapi terdapat perbedaan bermakna Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
antara kadar vitamin C pada sampel melon Yogyakarta, 249.
lainnya. Kadar vitamin C yang diperoleh pada 7. N. Andarwulan, dan S. Koswara, 1992,
buah melon yang dianalisis juga berbeda Kimia Vitamin, Rajawali Press, Bogor, 14-
dengan kadar vitamin C dalam buah melon 20, 32-35, 235.
yang tertera dalam literatur, yakni 34 mg per 8. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
100 g buah melon [2]. Kandungan vitamin C Makanan Departemen Kesehatan Republik
yang berbeda dikarenakan varietas buah yang Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia,
berbeda. Selain itu, juga mungkin dikarenakan Edisi Ke-4, Departemen Kesehatan
oleh suhu pertumbuhan buah, proses Republik Indonesia, Jakarta, 1215-1216.
pengolahan buah, masa pemanenan buah, 9. W. Horwitz, 2002, Official Methods of
penyimpanan buah, dan tempat tumbuh buah Analysis of Association Offical Analytical
[10]. Chemist Internasional, Edisi Ke-42,
Association Offical Analytical Chemist
Buah melon juga mempunyai persyaratan International Suite, Maryland, 16-17.
tumbuh yang berbeda dengan jenis tanaman 10. J.N. Counsell, and D.H. Hornig, 1981,
lain. Faktor iklim seperti kelembapan udara, Vitamin C, Applied Science Publisher,
suhu udara, curah hujan, intensitas sinar London, 123-124.
matahari dan angin merupakan faktor yang 11. R.M. Astrid, 2016, Cara Cerdas Berkebun
sulit dikendalikan dan sangat berpengaruh Emas Dengan Menanam Melon, Villam
terhadap tanaman [11]. Setelah panen buah Media, Depok, 67.
maka pada penyimpanan sejumlah vitamin
dapat hilang, bergantung pada suhu, paparan
terhadap udara dan matahari, serta lama

121

You might also like