You are on page 1of 6

1.3.5.

Pengertian Web Menurut (Agus Hariyanto, 2015), Website adalah : “Web dapat diartikan sebagai
kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar, data animasi, suara, video dan
gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian
bangunan yang saling terkait, dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink)”. Menurut Rohi Abdulloh (2015) web adalah : “Sekumpulan halaman yang terdiri dari
beberapa halaman yang berisi informasi dalam bentuk data digital baik berupa text, gambar, video,
audio, dan animasi lainnya yang disediakan melalui jalur koneksi internet”. Berdasarkan uraian, penulis
menyimpulkan bahwa web adalah Sebuah software yang berfungsi untuk menampilkan dokumen -
dokumen pada suatu web yang membuat pengguna dapat mengakses internet melalui software yang
terkoneksi dengan internet.

Jurnal TEKNOINFO, Vol. 11, No. 2, 2017, 30-37. ISSN 1693 0010 (print) 30 SISTEM INFORMASI
PENJADWALAN DOKTER BERBASSIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER (STUDI
KASUS: RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE) Mara Destiningrum1) , Qadhli Jafar Adrian2) 1)
Informatika, Universitas Teknokrat Indonesia 2) Sistem Informasi, Universitas Teknokrat Indonesia Jl.
H.ZA Pagaralam, No 9-11, Labuhanratu, Bandarlampung Email : mara.estiningrum31@gmail.com1) ,
qudil024@gmail.com2)

Hal 32 bab1

2.11 WEB Word Wide Web (WWW) atau biasa disebut dengan web, merupakan salah satu sumber daya
internet yang berkembang pesat. Informasi web disebarluaskan melalui pendekatan hypertext (salah
satu cara untuk menghubungkan berbagai dokumen di internet) yang memungkinkan suatu teks pendek
menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain

Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi – Volume 3 No 4 - 2011 - ijns.org

ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) 1

Sistem Informasi Perawatan Dan Inventaris Laboratorium Pada SMK Negeri 1 Rembang Berbasis Web
Hisyam Wahid Luthfi, Berliana Kusuma Riasti hisyamwluthfi@gmail.com

Hal 3 bab2
D. Quick Response (QR) Code QR Code merupakan teknik yang mengubah data tertulis menjadi kode-
kode 2-dimensi yang tercetak kedalam suatu media yang lebih ringkas. QR Code adalah barcode 2-
dimensi yang diperkenalkan pertama kali oleh perusahan Jepang Denso-Wave pada tahun 1994.
Barcode ini pertama kali digunakan untuk pendataan invertaris produksi suku cadang kendaraan dan
sekarang sudah digunakan dalam berbagai bidang. QR adalah singkatan dari Quick Response karena
ditujukan untuk diterjemahkan isinya dengan cepat. QR Code merupakan pengembangan dari barcode
satu dimensi, QR Code salah satu tipe dari barcode yang dapat dibaca menggunakan kamera
handphone. (Rouillard,2008). QR Code mampu menyimpan semua jenis data, seperti data
angka/numerik, alphanumeric, biner, kanji/kana. Selain itu QR Code memiliki tampilan yang lebih kecil
daripada barcode. Hal ini dikarenakan QR Code mampu menampung data secara horizontal dan vertikal,
jadi secara otomatis ukuran dari tampilannya gambar QR Code bisa hanya seperspuluh dari ukuran
sebuah barcode. Tidak hanya itu QR Code juga tahan terhadap kerusakan, sebab QR Code mampu
memperbaiki kesalahan sampai dengan 30% tergantung dengan ukuran atau versinya. Oleh karena itu,
walaupun sebagian simbol QR Code kotor ataupun rusak, data tetap dapat disimpan dan dibaca. Tiga
tanda berbentuk persegi di tiga sudut memiliki fungsi agar simbol dapat dibaca dengan hasil yang sama
dari sudut manapun. (Rahmawati & Rahman, 2011). Versi simbol QR Code berkisar dari Versi 1 ke Versi
40. Setiap versi memiliki konfigurasi modul yang berbeda atau jumlah modul (Modul ini mengacu pada
titik-titik hitam dan putih yang membentuk QR Code). "Konfigurasi Modul" mengacu pada jumlah modul
yang terkandung dalam simbol, dimulai dengan Versi 1 (21 x 21 modul) sampai ke Versi 40 (177 x 177
modul). Setiap nomor versi lebih tinggi terdiri dari 4 modul tambahan per samping. Setiap versi simbol
QR Code memiliki kapasitas data yang sesuai dengan jumlah data, jenis karakter dan tingkat kesalahan
koreksi. Untuk pemeriksaan data dengan kapasitas maksimum ditentukan pada setiap versinya. Untuk
versi dan kapasitas data maksimum, maka jumlah data dan modul akan meningkat sehingga simbol QR
Code semakin besar (Rahmawati & Rahman, 2011).

QR Code memiliki kemampuan mengoreksi kesalahan untuk mengembalikan data jika kode kotor atau
rusak. Empat tingkat kesalahan koreksi yang tersedia bagi pengguna, tingkatan ini mampu mengoreksi
kesalahan pada QR Code. Faktor lingkungan dan ukuran QR Code perlu dipertimbangkan untuk
mengetahui tingkat kesalahan. Tingkat Q atau H dapat dipilih jika kondisi lingkungan kotor yang akan
menyebabkan QR Code mengalami kerusakan, sedangkan tingkat L dapat dipilih jika kondisi lingkungan
bersih dengan jumlah data yang besar. Tingkat M adalah tingkat yang paling sering digunakan. Berikut
tabel koreksi kesalahan QR Code (Rahmawati & Rahman, 2011).

Hal 44 45 bab2

IMPLEMENTASI QUICK RESPONSE (QR) CODE PADA APLIKASI VALIDASI DOKUMEN MENGGUNAKAN
PERANCANGAN UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML)

[1]Novan Adi Musthofa, [2]Siti Mutrofin, [3]Mohamad Ali Murtadho [1],[2],[3] Universitas Pesantren
Tinggi Darul ‘Ulum Jombang

Jurnal Antivirus, Vol. 10 No. 1 Mei 2016


2.3. Quick Respone Code Kode QR atau biasa dikenal dengan QR Code adalah bentuk evolusi kode
batang dari satu dimensi menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal
ini dikarenakan kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga
mampu mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR
telah mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan
JIS-X-0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang Kode QR adalah suatu jenis
kode matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah

Kode QR atau biasa dikenal dengan QR Code adalah bentuk evolusi kode batang dari satu dimensi
menjadi dua dimensi. Penggunaan kode QR sudah sangat lazim di Jepang Hal ini dikarenakan
kemampuannya menyimpan data yang lebih besar daripada kode batang sehingga mampu
mengkodekan informasi dalam bahasa Jepang sebab dapat menampung huruf kanji. Kode QR telah
mendapatkan standardisasi internasional dan standardisasi dari Jepang berupa ISO/IEC18004 dan JIS-X-
0510 dasasan telah digunakan secara luas melalui ponsel di Jepang Kode QR adalah suatu jenis kode
matriks atau kode batang dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso Wave, sebuah divisi Denso
Corporation yang merupakan sebuah perusahaan Jepang dan dipublikasikan pada tahun 1994 dengan
fungsionalitas utama yaitu dapat dengan mudah dibaca oleh pemindai QR merupakan singkatan dari
quick response atau respons cepat, yang sesuai dengan tujuannya adalah untuk menyampaikan
informasi dengan cepat dan mendapatkan respons yang cepat pula. Berbeda dengan kode batang, yang
hanya menyimpan informasi secara horizontal, kode QR mampu menyimpan informasi secara horizontal
dan vertikal, oleh karena itu secara otomatis Kode QR

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017

66

APLIKASI TEKNOLOGI QR ( QUICK RESPONSE ) CODE IMPLEMENTASI YANG UNIVERSAL

Yohana Tri Widayati

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI e-mail: mamahyohana@yahoo.co.id

Hal 68 bab2
2.1.1 Pengertian dan Sejarah Web Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang
pesat. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan
suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang
lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman
ke halaman lain. (Abdul Kadir, 2005)

Web berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti
‘jaring laba-laba’. Hampir sama dengan arti dari kata web itu sendiri, web telah membentang ke seluruh
penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga-lembaga penelitian yang ingin memublikasi hasil
riset, tetapi juga telah banyak digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin mengiklankan produk atau
untuk melakukan transaksi bisnisnya. Sejarah web dimulai pada bulan Maret 1989 ketika Tim Berner-lee
yang bekerja di Laboratorium Fisika Partikel Eropa atau yang dikenal dengan nama CERN (Consei
Universitas Sumatera Utara 23 Eurepean pour la Research Nuclaire) yang berada di Genewa, Swiss,
mengajukan protocol (suatu tatacara untuk berkomuniksi) sistem distribusi informasi Internet yang
digunakan untuk berbagi informasi di antara para fisikawan. Protocol inilah yang selanjutnya dikenal
sebagai protocol World Wide Web dan dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).
sebagaimana diketahui, W3C adalah konsorsium dari sejumlah organisasi yang berkepentingan dalam
pengembangan berbagai standar yang berkaitan dengan web.(Abdul Kadir, 2005)

Umumnya web statis cocok untuk usaha kecul dan menengah, juga untuk kelompok usaha yang
menghasilkan produk/jasa yang tetap selama satu tahun., atau sangat jarang melakukan update dalam
setahun. Web statis masih dapat dibagi lagi dalam tiga kategori desain yang berbeda, yaitu : a. Full
desain standar HTML Umumnya formatnya lebih statis, kalaupun ada sedikit efek animasi biasanya
dilakukan hanya untuk beberapa bagian tertentu seperti menu atau foto gallery. Umumnya web dalam
format desain ini lebih ringan dan cepat dibuka dan bila dibutuhkan dapat dirubah sewaktu-waktu
(dengan catatan yang melakukan perubahan harus memahami coding dan perintah-perintah HTML). b.
Full desain animatif dengan menggunakan Flash Biasanya web dalam format ini tampil lebih menarik,
namun juga sangat berat dan lambat untuk dibuka, pengunjung harus memiliki koneksi yang cukup baik
untuk dapat membuka website jenis ini. Masalahnya adalah ketika isi sebuah web jenis ini perlu
diupdate maka script Flash harus diperbaiki dan di compile ulang yang kemudian hasilnya diletakkan
kembali ke dalam website. c. Kombinasi desain HTML dengan Flash Solusi terbaik untuk desain jenis
statis adalah dengan menggabungkan desain standar HTML dengan teknologi desain Flash di bagian
tertentu untuk memberikan efek Universitas Sumatera Utara 26 “dinamis”. Biasanya animasi Flash
digunakan untuk Heading / Header maupun banner

2.2 Database Universitas Sumatera Utara 27 Chou (1987) mendefenisikan database sebagai kumpulan
informasi yang bermanfaat yang diorganisasikan ke dalam tatacara yang khusus (Abdul, 2003,hal:8).
Dalam praktek, penggunaan istilah database menurut Elmasri R.(1994) lebih dibatasi pada arti implisit
yang khusus, yaitu : a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata. b. Basis data
merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit , sehingga
data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut sebagai database. c.
Database perlu dirancang,dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Database dapat
digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
(Waljiyanto,2003,hal: 2) Dari batasan tersebut diatas, dapat dikatakan bahwa database mempunyai
berbagai sumber data dalam pengumpulan data,bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata.
Dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan.
(Waljiyanto,2003,hal: 2) Penyusunan database bisa dilakukan secara sederhana dengan menuliskan
datadatanya, atau bisa juga dengan cara modern dengan menggunakan teknologi komputer. Cara
apapun yang digunakan , untuk memudahkan penyusunan dan penampilan data, maka digunakan
bentuk tabel. Sebuah tabel terdiri dari baris dan kolom. Dalam dunia database, baris didistilahkan
sebagai Record atau Tupple dan kolom didistilahkan sebagai Field atau Attribute. Universitas Sumatera
Utara 28 Penggunaan tabel bertujuan untuk menyederhanakan logika pandangan terhadap data. Oleh
karena itu, dibuat beberapa ketentuan dalam penyusunan tabel sebagai berikut : a. Urutan baris tidak
diperhatikan,sehingga pertukaran baris tidak akan berpengaruh terhadap isi informasi pada tabel. b.
Urutan kolom tidak diperhatikan, identifikasi kolom dibedakan dengan jenis atribut. c. Tiap perpotongan
baris dan kolom hanya berisi nilai atribut tunggal, sehingga nilai atribut ganda tidak diperbolehkan. d.
Tiap baris dalam tabel harus dibedakan, sehingga tidak mungkin ada dua baris dalam tabel mempunyai
nilai atribut yang sama secara keseluruhan. Salah satu keuntungan menggunakan pendekatan database
adalah konsisten data selalu terjaga. Hal ini dapat tercapai jika data yang disimpan dalam database
terhindar dari adanya rangkap data (Redundant data). Data dikatakan rangkap jika dalam satu atribut
mempunyai dua atau lebih nilai yang sama, tetapi bila salah satu nilai dihapus,maka tidak ada informasi
yang hilang. (Waljiyanto,2003,hal: 34-35)

2.4 MySQL MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System –
DBMS) yang sangat popular di kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan Linux dengan
menggunakan script PHP dan Perl. Universitas Sumatera Utara 36 Fungsi MySQL dapat dikatakan
sebagai interpreter query, karena setiap kita menggunakan query SQL (perintah SQL) kita harus
meletakkannya didalam fungsi ini. Dengan kata lain, SQL tidak dapat dijadikan tanpa adanya fungsi
MySQL. MySQL termasuk jenis relational database management system (RDBMS). Sehingga istilah
seperti tabel, baris dan kolom tetap digunakan dalam MySQL. Pada MySQL sebuah database
mengandung beberapa tabel, tabel terdiri dari sejumlah baris dan kolom. SQL (dibaca "ess-que-el")
merupakan kependekan dari Structured Query Language. SQL digunakan untuk berkomunikasi dengan
sebuah Database. SQL adalah bahasa yang meliputi perintah-perintah untuk menyimpan, menerima,
memelihara dan mengatur akses-akses ke basis data serta digunakan untuk memanipulasi dan
menampilkan data dari database.
2.6.1 Pengenalan HTML Universitas Sumatera Utara 44 Hypertext Markup Language merupakan
kepanjangan dari kata HTML, adalah script dimana kita bisa menampilkan informasi dan daya kreasi kita
lewat internet. HTML juga merupakan file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang
yaitu yang dikenal sebagai web page atau dokumen yang disajikan dalam web browser. Dokumen ini
umumnya berisi informasi atau interface aplikasi di dalam internet. HTML sendiri adalah suatu dokumen
teks biasa yang mudah dimengerti dibanding bahasa pemrograman lainnya, dan karena bentuknya itu
maka HTML dapat dibaca oleh berbagai platform seperti : Windows, Linux, Macintosh. Kata “Markup
Language“ pada HTML menunjukkan fasilitas yang berupa tanda tertentu dalam skrip HTML dimana kita
bisa mengatur judul, garis, tabel, gambar, dan lain-lain dengan perintah yang telah ditentukan pada
elemen HTML. Simbol penandaan yang digunakan HTML ditandai dengan tanda lebih kecil () yang
disebut dengan Tag. Misalnya hendak menampilkan teks yang tercetak miring, maka mark up yang
digunakan adalah sebagai berikut : Teks ini akan dicetak miring (Sidik&Husni, 2007)

2.8 JavaScript JavaScript pertama kali nuncul di Netscape2.0 pada tahun 1995 dan dikembangkan lebih
lanjut pada Netscape 3.0. JavaScript merupakan scripting language yang terintegrasi dengan web
browser untuk memberikan fleksibilitas tambahan bagi programmer untuk mengontrol elemen-elemen
dalam halaman web. Universitas Sumatera Utara 48 Aplikasi JavaScript sebenarnya cukup luas, tetapi
disini penulis menggunakan JavaScript dibatasi untuk DHTML (Dinamic Hiper Text Markup Language),
yaitu JavaScript yang digunakan untuk mengakses property, method, dan event handler yang disediakan
oleh DOM dan CSS. Property didefinisikan sebagai setting nilai suatu objek tertentu. Contohnya adalah
warna suatu teks, action untuk suatu form, nama file untuk suatu gambar, dll. Method adalah fungsi-
fungsi yang dapat diterapkan untuk suatu objek. Misalnya maximize untuk window. Event handler
menspesifikasikan bagaimana suatu objek merespon terhadap suatu kejadian, misalnya suatu button di
click, window di resize, dll. (Supono, 2006)

You might also like