You are on page 1of 4

PERTEMUAN 16

PENANAMAN BAKTERI

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu melakukan penanaman bakteri.
B. Dasar Teori
Penanaman bakteri atau inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari
medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk
melakukan penanaman bakteri atau inokulasi terlebih dahulu diusahakan semua alat yang ada
dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril. Hal ini agar menghindari terjadinya
kontaminasi (Dwijosepuro, 1998). Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme pada media agar yaitu agar tuang atau agar sebar. Dengan metode ini
memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap
selnya berhimpun membentuk koloni atau sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri.
Bahan yang diinokulasi pada medium disebut inokulum. Setelah inkubasi sel-sel mikroba
individu memperbanyak diri secra cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah
massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang.
Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Pelcar dan Chan, 2007).
Suatu jenis koloni yang terpisah dari koloni campurannya akan lebih mudah untuk diamati.
Selain itu teknik untuk memisahkan dan mendapatkan koloni tunggal serta pemeliharaannya
terdapat beberapa jenis. Teknik-teknik tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Beberapa
cara dapat dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri yang terdapat pada bahan pemeriksaan.
Cara yang paling sering digunakan adalah perhitungan koloni pada lempeng pembiakan (plate
count) atau juga dapat dilakukan perhitungan langsung secara mikroskopis (Burrows, 2004).

C. Metode
1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum penanaman bakteri ini dilakukan pada hari Kamis
tanggal 21 Februari 2019 jam 15.30 hingga 17.30, di Laboratorium Kimia Klinik.

2. Alat
Alat-alat yang digunakan pada kegiatan praktikum ini antara lain: tabung reaksi,
rak tabung reaksi, cawan petri, pipet volume, dan pipet pump.

3. Bahan
Bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum ini antara lain: alcohol 70%,
sampel minuman kuku bima, aquades, larutan NaCl, dan media PCA.

4. Cara Kerja
a) Diencerkan sampel minuman kuku bima dengan aquades.
b) Dipipet 1 ml sampel dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi 9 ml larutan NaCl.
c) Dilakukan pengenceran bertingkat (10x, 100x, 1000x, dan 10.000x).
d) Dipipet 1 ml dan dimasukkan ke media PCA.
e) Kemudian diinkubasi selama 72 jam pada suhu 30 °C.

D. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil

2. Pembahasan
Pada praktikum mata kuliah non klinis kali ini dilakukan penanaman bakteri,
yang bertujuan untuk …
Isolasi bakteri merupakan proses mengambil bakteri dari medium atau
lingkungan aslinya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan
yang murni. Bakteri dipindahkan dari satu medium ke satu tempat lainnya harus
menggunkan prosedur aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi
terkontaminasi karena mikroorganisme lainnya. Beberapa alat yang digunakan untuk
menjalankan prosedur ini adalah bunsen dan laminar air flow atau biosafety cabinet. Bila
tidak dijalankan dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme lain
sehingga akan menganggu hasil yang diharapkan (Singleton dan Sainsbury, 2006). Isolasi
bakteri atau biakan terdiri dari satu jenis mikroorganisme dikenal sebagai biakan murni
atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme dikenal
sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme yang dengan
disengaja dipelihara satu sama lainnya dalam isolasi disebut sebagai biakan dua jenis.
Isolasi suatu mikroorganisme murni pada prinsipnya dapat dilakukan secara bertingkat.
Tingkat pertama bebas dilakukan secara manual yaitu dengan cara sejauh mungkin
mengencerkannya, seringkali sampai 10-4 atau 10-6. Tingkat kedua yaitu dengan media
yang bersifat selektif bagi mikroba tertentu atau beberapa mikroba yang mungkin masih
satu golongan. Tingkat ketiga dari koloni yang masih perlu untuk diencerkan kembali atau
diisolasi ulang agar dapat lebih meyakinkan (Mulyono, 1992). Teknik dalam
menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode misalnya metode taburan (pour
plate) yang diterapkan pada praktikum ini. Metode ini dilakukan dengan menginokulasi
sejumlah bakteri ke dasar cawan baru kemudian medium agar cair dimasukkan dan
dibiarkan memadat. Metode ini cocok digunkan apabila ingin menguji apakah suatu koloni
bakteri yang bersifat aerobik, anaerob fakultatif, atau anaerob obligat. Pengujian ini dapat
terjadi karena hasil akhir metode pour plate berupa pertumbuhan bakteri pada dasar
medium, tengah medium, dan pada permukaan medium. Bakteri yang terdapat pada dasar
medium mungkin merupakan bakteri yang bersifat anaerob obligat, sedangkan bakteri yang
tumbuh pada bagian tengah medium merupakan anaerob fakultif, dan bakteri yang tumbuh
pada permukaan adalah bakteri yang bersifat aerob. Kekurangan metode ini yaitu sulit
untuk menentukan kontaminan dan kerapatan mikroba karena jarak antar koloni terlalu
rapat.

E. Kesimpulan
DaftarPustaka

You might also like