Standar prosedur operasional pelayanan resep rawat jalan rumah sakit mencakup proses penerimaan, penelaahan, penyiapan, dan penyerahan resep obat kepada pasien rawat jalan sesuai ketentuan. Prosedur ini bertujuan memastikan pasien mendapatkan resep obat yang sesuai dan memenuhi persyaratan.
Standar prosedur operasional pelayanan resep rawat jalan rumah sakit mencakup proses penerimaan, penelaahan, penyiapan, dan penyerahan resep obat kepada pasien rawat jalan sesuai ketentuan. Prosedur ini bertujuan memastikan pasien mendapatkan resep obat yang sesuai dan memenuhi persyaratan.
Standar prosedur operasional pelayanan resep rawat jalan rumah sakit mencakup proses penerimaan, penelaahan, penyiapan, dan penyerahan resep obat kepada pasien rawat jalan sesuai ketentuan. Prosedur ini bertujuan memastikan pasien mendapatkan resep obat yang sesuai dan memenuhi persyaratan.
Direktur Utama RS. Siaga Raya 25 Oktober 2016 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Nagib,, Sp.OT. FICS) (Dr. Isa An Nagib
PENGERTIAN Suatu proses memberikan pelayanan resep resep obat-obatan / alkes
kepada pasien rawat jalan.
TUJUAN Untuk memastikan bahwa pasien rawat jalan mendapatkan resep obat- obatan alkes sesuai yang dibutuhkan dan memenuhi persyaratan.
1. Permenkes no. 58 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
KEBIJAKAN Kefarmasian di Rumah Sakit. 2. Keputusan Direktur Utama RS SIAGA RAYA No. 075/SK- DIR/RSSR/X/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Farmasi
PROSEDUR 1. Di loket penerimaan resep petugas farmasi menerima resep dari
pasien rawat jalan. 2. Petugas farmasi memasukkan resep ke dalam mesin amano untuk mengetahui waktu masuk resep. 3. Petugas farmasi mengecek administrasi kelengkapan resep meliputi tanggal resep, nama dokter, paraf dokter, nomor ijin praktek dokter, nama pasien, tanggal lahir pasien,, dan berat badan (untuk pasien anak). 4. Petugas farmasi mengkonfirmasi ulang kesesuaian data kelengkapan pasien di resep tersebut dengan menyebutkan ulang nama pasien, tanggal lahir, dan nama dokter. 5. Petugas farmasi meng-entry resep sesuai nama pasien ke dalam sistem komputer dengan menginput nomor transaksi resep (untuk transaksi online kode J), sedangkan untuk transaksi resep non online (kode N) yaitu dengan mengentry nama pasien dan nama dokter. PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
10.02.04 01 2 dari 2
6. Petugas farmasi melakukan telaah resep meliputi
� kejelasan penulisan resep � benar pasien � benar obat � benar dosis � benar waktu/ frekuensi pemberian obat � benar rute/cara pemberian obat � ada tidaknya interaksi obat � ada tidaknya duplikasi obat Setelah melakukan telaah resep, petugas farmasi membubuhkan tanda tangan atau paraf di kolom tanda tangan. 7. Petugas farmasi harus mengecek ulang data yang telah diinput sebelum slip transaksi resep dicetak dan diberikan kepada pasien.. 8. Setelah slip transaksi resep dicetak, petugas farmasi menyerahkan slip transaksi resep kepada pasien untuk melakukan pembayaran ke kasir, 9. Petugas farmasi membubuhkan paraf pada setiap tahap pengerjaan resep di kolom HTEKP (Harga, Timbang, Etiket Kemas, Periksa). 10. Di dalam ruang pengerjaan obat, sebelum resep dikerjakan, petugas farmasi mengecek kembali kesesuaian resep dengan slip transaksi resep dan label etiket obat yang sudah dicetak, dengan mengecek kembali 5 Benar Obat (benar pasien, benar obat, benar dosis obat, benar waktu pemberian obat, benar rute/cara pemberian obat). 11. Pada saat petugas farmasi menyiapkan obat-obatan sesuai resep, obat yang diambil dari lemari penyimpanan obat-obatan harus ditulis di kartu stok, meliputi nomor resep/nama pasien, jumlah obat yang diambil dan jumlah sisa obat. 12. Pada saat pengemasan obat, petugas farmasi harus menuliskan kadaluarsa dari obat tersebut dilabel aturan pakai obat. 13. Resep yang telah selesai dikerjakan, dicek ulang oleh petugas farmasi dengan mengecek kolom telaah obat jadi meliputi : � benar nama pasien � benar nama obat � benar dosis/ kekuatan obat dan jumlah obat � benar aturan pakai obat � benar bentuk sediaan obat PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
10.02.04 01 3 dari 2
14. Pada saat akan menyerahkan obat-obatan ke pasien, petugas
farmasi melakukan telaah obat jadi dengan menceklis kolom dan memberikan paraf dikolom telaah obat jadi. 15. Di loket penyerahan resep, petugas farmasi memanggil nama pasien dengan meminta kwitansi pembayaran pasien dari kasir (copy kwitansi kuning). Setelah itu petugas farmasi mengkonfirmasi ulang nama pasien, dan meminta pasien menyebutkan tanggal lahir, nomor telepon, dan alamat pasien. 16. Petugas farmasi menyebutkan kembali obat-obatan yang akan diserahkan kepada pasien, meliputi nama obat dan jumlah obat dengan menunjukkan obat yang dikeluarkan dari kantong klip obat. Penyerahan obat disertai dengan informasi penggunaan obat dan aturan pakai obat. 17. Setelah selesai menyerahkan obat, petugas farmasi dan pasien masing-masing membubuhkan tanda tangan dan nama jelas dikolom yang tertera dilembar resep. 18. Resep yang sudah selesai diserahkan ke pasien, dimasukkan kembali ke mesin amano untuk mengetahui waktu selesai pengerjaan resep. 19. Khusus untuk resep pasien fisioterapi, asuransi dan resep yang ditinggal/ tidak ditunggu, resep apabila sudah selesai dikerjakan dimasukkan ke dalam mesin amano 20. Setelah pasien selesai tindakan fisioterapi atau resep asuransi yang sudah selesai di konfirmasi ke asuransi oleh unit humas/customer care, resep dimasukkan kembali ke mesin amano