You are on page 1of 9

ISSN 2355-4721 Kualitas Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dan Komunikasi Interpersonal pada Perusahaan Pelayaran

KUALITAS PELAYANAN JASA KEAGENAN KAPAL DAN


KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA
PERUSAHAAN PELAYARAN

SERVICES QUALITY OF SHIP AGENCY SERVICES AND


INTERPERSONAL COMMUNICATION
IN SHIPPING COMPANIES

Anton Pangihutan Muhammad Thamrin Asep Suparman


STMT Trisakti STMT Trisakti STMT Trisakti

stmt @indosat.net.id stmt @indosat.net.id stmt @indosat.net.id

ABSTRACT

The study aimed to analyze the relationship of services quality of ship agency, interpersonal
communication with user satisfaction in PT Buana Listya Tama, both partially and
simultaneously. The research uses quantitative methods by doing survey, and the data
were analyzed using correlation and regression. The results show that the variables of
interpersonal communication and service quality have a signiicant relationship either
partially or simultaneously with customer satisfaction. Variable quality of service has
a positive and signiicant correlation with t value of 4.905 and greater than t table of
1.998 so that Ho is rejected and Ha is accepted. Interpersonal communication variables
also has a positive correlation with customer satisfaction with the value of tcount equals
to 6,108 and greater than t table of 1.998 so that Ho is rejected and Ha is accepted.
Through the F test it is found that the quality of service and interpersonal communication
are simultaneously correlated with satisfaction where the F count is larger than F table
(90.839> 2.75) so that Ho is rejected and Ha is accepted. The coeficient of determination
(R Square) between variables is 0.749 or 74.9%. The amount of the contribution of service
quality and interpersonal communication on customer satisfaction is 74.9%, whereas
25.1% inluenced by other factors not examined.

Keywords: quality of services, ship agency, communication.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No. 2, Juli 2016 217
Anton Pangihutan, Muhammad Thamrin, Asep Suparman ISSN 2355-4721

ABSTRAK

Penelitian bertujuan menganalisis hubungan kualitas pelayanan jasa keagenan kapal,


komunikasi interpersonal dengan kepuasan pengguna jasa pada PT Buana Listya Tama,
baik secara parsial maupun simultan. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan
survei, dan data dianalisis menggunakan uji korelasi, serta regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan
memiliki hubungan signiikan baik secara parsial maupun simultan dengan variabel
kepuasan pelanggan. Variabel kualitas pelayanan memiliki korelasi positif dan signiikan
dengan nilai t hitung sebesar 4,905 dan lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1,998
sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel komunikasi interpersonal juga memiliki
korelasi yang positif dengan kepuasan pelanggan dengan nilai t hitung sebesar 6,108
dan lebih besar dibandingkan t tabel sebesar 1,998 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Melalui uji F didapatkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan komunikasi interpersonal
secara simultan memiliki korelasi dengan variabel kepuasan dengan nilai F hitung yang
lebih besar dari pada F tabel (90,839 > 2,75) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai
koeisien determinasi (R Square) antar variabel adalah 0,749 atau 74,9%. Besarnya
kontribusi kualitas pelayanan dan komunikasi interpersonal terhadap kepuasan pelanggan
adalah 74,9%, sedangkan 25,1% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.

Kata Kunci : kualitas pelayanan, keagenan kapal, komunikasi.

218 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No.2, Juli 2016
ISSN 2355-4721 Kualitas Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dan Komunikasi Interpersonal pada Perusahaan Pelayaran

PENDAHULUAN total 187,6 juta ton volume kargo pelayaran


domestik pada 2004 menjadi 98,85% atau
Di masa sekarang ini, perdagangan
sekitar 350,93 juta ton dari 355,02 juta ton
bebas kian menjadi konsep ekonomi yang
volume kargo pelayaran domestik pada
dianut oleh banyak negara di dunia termasuk
saat ini.
Indonesia. Perdagangan bebas menurut
Kootali (2008) dapat diartikan dengan Jumlah armada kapal nasional yang
penjualan produk antar negara tanpa pajak melonjak drastis dari hanya 6.041 unit
ekspor-impor atau hambatan perdagangan atau 5,67 juta gross tonnage (GT) pada
lainnya. D engan ditera pka nnya 2004 menjadi 12.774 unit atau sekitar 18,2
perdagangan bebas di Indonesia maka arus juta GT pada 2013 (Damayanti, 2014).
barang dari atau ke Indonesia diharapkan Berbagai prestasi dan pencapaian tersebut
akan meningkat tajam. Oleh karena itu, mereleksikan cerahnya prospek industri
sarana transportasi yang eisien dan efektif pelayaran nasional di masa mendatang.
sangat penting dalam rangka menciptakan Pertumbuhan industri pelayaran domestik
biaya operasional angkutan pada tingkat diprediksi mencapai 6-7% di tahun 2014.
minimum. Salah satu sarana transportasi Pemerintah juga diperkirakan akan terus
yang relatif murah dengan kapasitas besar menerapkan Asas Cabotage mengingat
untuk menunjang kegiatan ekspor dan betapa pentingnya kebijakan itu terhadap
impor adalah transportasi melalui laut. perekonomian nasional. Tidak hanya itu,
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
Demi mendukung dan melindungi
diproyeksikan masih di atas 5% di tahun
industri pelayaran dalam negeri, pada
2015 mengindikasikan bahwa secara umum
2005 pemerintah Indonesia mengambil
iklim usaha pada 2015 akan tetap baik dan
langkah tegas dengan mulai menerapkan
tentunya akan membawa pengaruh positif
Asas Cabotage (Inpres No.5 Tahun 2005).
terhadap industri pelayaran Indonesia
Menurut Apriliyanto, et al (2014), kebijakan
(www.worldbank.org).
ini hanya mengizinkan kapal berbendera
Indonesia berlayar dan mendistribusikan Dengan berkembangnya industri
barang di perairan Indonesia. Peraturan pelayaran seperti sudah disampaikan di
tersebut juga mengatur bahwa kapal atas, maka kebutuhan layanan pelayaran
berbendera Indonesia harus dimiliki oleh akan terus menerus ada. Hal ini memaksa
pihak dalam negeri sekurangnya 51%. perusahaan pelayaran untuk bersaing
Delapan tahun kemudian pada 2013, mendapatkan pelanggan. Dikarenakan
penerapan Asas Cabotage terbukti berhasil industri pelayaran bergerak dibidang jasa,
menggairahkan industri pelayaran dalam maka persaingan yang ada, akan dilakukan
negeri. Pencapaian menakjubkan ini dapat dengan saling berlomba memberikan
dilihat dari peningkatan signiikan pangsa layanan yang memuaskan kepada
pasar industri pelayaran nasional dari konsumen dan memberikan informasi
hanya 54% atau sekitar 101,3 juta ton dari melalui komunikasi interpersonal kepada

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No. 2, Juli 2016 219
Anton Pangihutan, Muhammad Thamrin, Asep Suparman ISSN 2355-4721

pelanggan melalui setiap kegiatan yang timbul. Hal tersebut didukung oleh De
dilakukan oleh perusahaan (Zulian, 2010). Vito (2007) yang mengatakan bahwa
Layanan pada perusahaan pelayaran akan komunikasi interpersonal merupakan
menentukan apakah perusahaan tersebut komunikasi antara orang secara tatap muka
mampu bersaing di pasar global atau tidak. sehingga memungkinkan setiap pesertanya
Syarat sederhana yang harus dipenuhi untuk menangkap reaksi orang lain secara
oleh perusahaan pelayaran tersebut adalah langsung. Dengan demikian, jika dilihat
kemampuan perusahaan tersebut dalam dari latar belakang yang telah dipaparkan
menyediakan jasa sesuai dengan kebutuhan di atas, penting bagi para pengusaha
dan keinginan masyarakat. penyedia jasa pelayaran untuk menggali
bagaimana kepuasan para pengguna jasa/
Manajemen sebuah perusahaan
pelanggan, terutama dilihat dari kualitas
pelayaran dituntut kecepatan dan
pelayanan yang diberikan dan komunikasi
ketepatannya dalam merespon apa yang
interpersonal dari pegawai kepada
dibutuhkan masyarakat saat ini. Sebagai
konsumen/pengguna.
perusahaan jasa, perusahaan pelayaran
harus berorientasi pada kualitas pelayanan Komunikasi interpersonal menurut
yang diberikan. Pelayanan yang diberikan De Vito (2007) terdapat lima faktor
harus mampu menciptakan kepuasan yang dapat mempengaruhi agar tercipta
bagi para pelanggannya. Adapun manfaat komunikasi interpersonal yang efektif.
dari kepuasan pelanggan tersebut adalah Kelima aspek tersebut adalah keterbukaan,
meningkatkan hubungan yang harmonis empati, sikap mendukung, sikap positif dan
antara perusahaan dengan pelanggan, kesetaran. Apabila kelima aspek tersebut
memberikan dasar yang baik bagi dapat dipenuhi maka kepuasan pelanggan
pembelian ulang, dapat mendorong dapat tercapai. Kegiatan penjualan dan
terciptanya loyalitas pelanggan dan pemasaran dari PT Buana Listya Tama
memungkinkan terciptanya rekomendasi didukung oleh tim pemasaran yang berada
dari mulut ke mulut yang menguntungkan di Jakarta. Perusahaan melaksanakan
bagi perusahaan, sehingga semakin banyak semua kegiatan pemasarannya sendiri. Hal
orang menggunakan jasa perusahaan ini karena perusahaan meyakini pentingnya
(Tjiptono, 2005). mempertahankan kontrol atas kegiatan
pemasaran ini terkait nilai strategis dari
Komunikasi interpersonal dianggap
informasi pelanggan-pelanggan perusahaan
sebagai salah satu strategi untuk membangun
atas kegiatan usahanya. Perusahaan
dan mempertahankan hubungan yang
memperoleh pelanggan dan menerima
efektif antara organisasi dengan publik.
permintaan untuk jasa pengangkutan
Komunikasi interpersonal memiliki
melalui perantara (broker) pelayaran serta
fungsi untuk membantu mengumpulkan
dengan kontak langsung dengan perusahaan
informasi mengenai individu, sehingga
yang dilakukan oleh tim pemasaran dan
dapat memprediksikan respon yang akan
penjualan perusahaan.

220 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No.2, Juli 2016
ISSN 2355-4721 Kualitas Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dan Komunikasi Interpersonal pada Perusahaan Pelayaran

Sebagai bagian dari tim pemasaran Penelitian ini bertujuan untuk


dan penjualan, perusahaan memiliki menganalisis hubungan baik secara
beberapa perwakilan layanan pelanggan parsial (terpisah) maupun secara simultan
(customer service) yang didedikasikan (bersama-sama) antara variabel kualitas
khusus untuk fokus pada satu atau beberapa pelayanan jasa keagenan kapal dan variabel
klien utama, dalam rangka memenuhi komunikasi interpersonal dengan kepuasan
kebutuhan klien-klien tersebut. PT Buana pengguna jasa di PT Buana Listya Tama.
Listya Tama selalu mengedepankan Penelitian ini menggunakan metode
pelayanan yang berkualitas, dengan kuantitatif dengan menggunakaan survei.
berusaha untuk menyediakan pelayanan Analisis data dengan uji korelasi, dan uji
yang melebihi harapan pelanggan. Akan regresi linier berganda.
tetapi, pada kenyataannya usaha yang
dilakukan PT Buana Listya Tama selama HASIL DAN PEMBAHASAN
ini belum memiliki hasil yang sesuai
Berdasarkan perhitungan regresi
dengan harapan (Tabel 1).
berganda antara Kualitas Pelayanan (X1),
Tabel 1. Pendapatan PT Buana Listya Tama Komunikasi Interpersonal (X2), dengan
Kepuasan (Y) dengan dibantu program
Tahun 2011 2012 2013 2014
Pendapatan $ 104.633.750 $ 69.789.953 $ 47.401.704 $ 36.007.333 SPSS dalam perhitungannya dapat
diperoleh hasil sebagai berikut:
Sumber: Laporan Tahunan PT Buana Listya
Tabel 2. Hasil Uji Regresi Coeficients
Tama 2014
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Coefficientsa
Melihat pertumbuhan pendapatan Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
yang tidak sesuai harapan serta penurunan Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 11.901 4.931 2.413 .019
jumlah pendapatan setiap tahunnya kualitas .677 .138 .422 4.905 .000
pelayanan
pada PT Buana Listya Tama, serta untuk komunikasi
interpersonal
.820 .134 .525 6.108 .000

a. Dependent Variable: kepuasan


meningkatkan jumlah pendapatan,
a. Dependent Variable: kepuasan
maka diperlukan suatu upaya yang tepat
untuk mencari peluang pasar baru serta Hasil regresi di atas dinyatakan dalam
memberikan pelayanan yang maksimal rumus sebagai berikut:
guna memelihara pelanggan yang sudah
ada. Apabila masyarakat sebagai pelanggan Kepuasan = 11.901 + 0,677 X1 + 0,820 X2
merasa puas dengan apa yang telah Dengan penjelasan sebagai berikut;
diberikan perusahaan mereka akan loyal konstanta sebesar 11,901 artinya jika
terhadap perusahaan dan tidak menutup variabel kualitas pelayanan dan komunikasi
kemungkinan mereka akan mempengaruhi interpersonal adalah 0, maka kepuasan
orang lain dalam mengambil fasilitas jasa nilainya adalah positif sebesar 11,901;
keagenan kapal yang1 disediakan oleh PT koeisien regresi variabel kualitas pelayanan
Buana Listya Tama.
1

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No. 2, Juli 2016 221
Anton Pangihutan, Muhammad Thamrin, Asep Suparman ISSN 2355-4721

adalah 0,677 artinya jika kualitas pelayanan Dari tabel tersebut, bisa dilihat
mengalami kenaikan 1, maka kepuasan bahwa nilai R Square adalah 0,749 atau
akan mengalami kenaikan sebesar 0,677. 74,9%. Dengan demikian, maka besarnya
koeisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh variabel kualitas pelayanan
hubungan searah antara kualitas pelayanan dan komunikasi interpersonal terhadap
dengan kepuasan. sehingga jika ada kepuasan adalah 74,9%. Sisanya 25,1%
peningkatan kualitas pelayanan akan turut dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel
meningkatkan pula kepuasan pengguna pada penelitian ini.
jasa di Buana Listya Tama; koeisien
Uji t dilakukan untuk mengetahui
regresi variabel komunikasi interpersonal
korelasi variabel independen (kualitas
adalah 0,820, artinya jika komunikasi
pelayanan dan komunikasi interpersonal)
interpersonal mengalami kenaikan 1, maka
secara parsial terhadap variabel dependen
kepuasan akan mengalami peningkatan
(Y). Dari hasil uji regresi output disajikan
sebesar 0,820.
sebagai berikut:
Koeisien bernilai positif artinya
Tabel 4. Hasil Uji t Coeficients
terjadi hubungan searah antara komunikasi
interpersonal dengan kepuasan, sehingga
jika ada peningkatan komunikasi
Model t Sig.
interpersonal akan turut meningkatkan pula
1 (Constant) 2.413 .019
Kepuasan pengguna jasa di Buana Listya
kualitas pelayanan 4.905 .000
Tama.
komunikasi interpersonal 6.108 .000
Uji koeisien determinasi
digunakan untuk menghitung pengaruh a. Dependent Variable: kepuasan
Variabel independen terhadap Variabel
Tabel 3 menunjukkan nilai t hitung > t tabel
Dependen dengan menggunakan angka R
(4,905 > 1,998) untuk variabel X1 maka
square (angka korelasi yang dikuadratkan)
Ho ditolak. Artinya Kualitas pelayanan
atau Koeisien determinasi pada tabel
berkorelasi secara signiikan dengan
model summary di hasil uji regresi dengan
kepuasan pengguna jasa di PT Buana
program SPSS, sebagai berikut:
Listya Tama.
Tabel 3. Model Summary
Tabel 4 menunjukkan nilai t hitung > t
tabel (6,108 > 1,998) untuk variabel X2,
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate maka Ho ditolak, artinya komunikasi
1 .865a .749 .740 3.57409
interpersonal berkorelasi secara signiikan
dengan kepuasan pengguna jasa di PT
a. Predictors: (Constant), komunikasi
Buana Listya Tama.
interpersonal, kualitas pelayanan

b. Dependent Variable: kepuasan

222 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No.2, Juli 2016
ISSN 2355-4721 Kualitas Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dan Komunikasi Interpersonal pada Perusahaan Pelayaran

Uji F dilakukan untuk mengetahui Dari hasil pengujian dengan SPSS


apakah variabel independen (Kualitas 21, penelitian ini mengindikasikan bahwa
Pelayanan dan Komunikasi Interpersonal) peningkatan atau penurunan kepuasan
secara bersama-sama berkorelasi secara pelanggan selama periode penelitian
signiikan terhadap variabel dependen secara parsial memiliki korelasi dengan
(Kepuasan). Signiikan berarti hubungan variabel kualitas pelayanan hal ini didasari
yang terjadi dapat berlaku untuk populasi oleh hasil uji t yang disimpulkan bahwa t
(dapat digeneralisasikan). Dari hasil output hitung lebih besar dari t tabel yang sudah
analisis regresi dapat diketahui nilai F ditetapkan yaitu thitung 4,905 berbanding
seperti pada tabel 4 berikut ini : dengan t tabel=1,998. Hasil penelitian ini
juga mengindikasikan bahwa peningkatan
Tabel 5. Hasil Uji F ANOVA
atau penurunan kepuasan pelanggan
selama periode penelitian secara parsial
turut memiliki korelasi dengan variabel
Model t Sig. komunikasi interpersonal hal ini didasari
1 (Constant) 2.413 .019 oleh hasil uji t yang disimpulkan bahwa t
kualitas pelayanan 4.905 .000 hitung lebih besar dari t tabel yang sudah
komunikasi interpersonal 6.108 .000 ditetapkan yaitu thitung 6,108 berbanding
dengan t tabel=1,998.
a. Predictors: (Constant), komunikasi
interpersonal, kualitas pelayanan Terakhir hasil dari penelitian
ini memberikan kesimpulan bahwa
b. Dependent Variable: kepuasan peningkatan atau penurunan kepuasan
pelanggan selama periode penelitian secara
Tabel 5 menunjukkan nilai F hitung > F
simultan berkorelasi dengan variabel
tabel = 90,839 > 2,75 dengan demikian,
kualitas pelayanan dan komunikasi
maka Ho ditolak dan Ha diterima. artinya
interpersonal hal ini didasari oleh hasil uji
kualitas pelayanan dan komunikasi
F yang disimpulkan bahwa F hitung lebih
interpersonal secara simultan berkorelasi
besar dari F tabel yang sudah ditetapkan
signiikan dengan kepuasan pengguna jasa
yaitu F hitung 90,839 > F tabel 2,75. Dilihat
di PT Buana Listya Tama .

Tabel 6 Hasil Kesimpulan Uji Hipotesis

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No. 2, Juli 2016 223
Anton Pangihutan, Muhammad Thamrin, Asep Suparman ISSN 2355-4721

dari koeisien determinasi didapatkan korelasi yang positif dengan kepuasan


bahwa kualitas pelayanan dan komunikasi pelanggan dengan nilai t hitung sebesar
interpersonal memiliki kontribusi sebesar 6,108 dan lebih besar dibandingkan t tabel
74,9% terhadap kepuasan pelanggan, sebesar 1,998 sehingga dapat disimpulkan
sedangkan 25,1% dipengaruhi variabel lain H0 ditolak dan Ha diterima. Melalui uji F
yang tidak diteliti. didapatkan kesimpulan bahwa variabel
kualitas pelayanan dan komunikasi
SIMPULAN
interpersonal secara simultan memiliki
Berdasarkan hasil analisis data korelasi dengan variabel kepuasan dengan
yang telah dilakukan terhadap seluruh nilai F hitung yang lebih besar dari pada
data yang diperoleh, maka dapat diambil F tabel (90,839 > 2,75) sehingga dapat
kesimpulan bahwa penilaian responden disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
terhadap variabel kualitas pelayanan diterima.
(X1) memiliki nilai mean sebesar 4.17,
Nilai koeisien determinasi (R
sementara penilaian responden terhadap
Square) antar variabel adalah 0,749 atau
variabel komunikasi interpersonal (X2)
74,9%. Dengan demikian, maka besarnya
memiliki nilai mean sebesar 4.12; dan
kontribusi Kualitas pelayanan dan Variabel
kepuasan pelanggan memiliki nilai
Komunikasi interpersonal terhadap
mean sebesar 4.08. Ketiga variabel ini
Kepuasan Pelanggan adalah 74,9%.
memiliki nilai mean pada kategori “setuju”
Sisanya harus dijelaskan oleh faktor lain
dengan demikian, maka bisa disimpulkan
di luar model penelitian ini. Penerapan
bahwa kualitas pelayanan, komunikasi
hasil penelitian ini diharapkan akan dapat
interpersonal dan kepuasan pelanggan
berdampak pada peningkatan kepuasan
terhadap PT Buana Listya Tama berada
pelanggan (pengguna) jasa, yaitu kualitas
dalam kategori baik.
pelayanan dan komunikasi interpersonal
Dari hasil uji hipotesa didapatkan perlu terus ditingkatkan oleh manajemen
bahwa penelitian ini mendukung tiga pada PT Buana Listya Tama.
hipotesa, yaitu variabel komunikasi
interpersonal dan kualitas pelayanan adalah DAFTAR PUSTAKA
memiliki hubungan yang signiikan baik
Aprilianto, Rizky dkk. 2014. “Implementasi
secara parsial maupun simultan dengan
Asas Cabotage Dalam Kebijakan
variabel kepuasan pelanggan. Variabel
Pelayaran Di Indonesia” dalam
kualitas pelayanan memiliki korelasi positif
Jurnal Administrasi Publik (JAP),
dan signiikan dengan nilai t hitung sebesar
Vol. 2, No.4. Malang.
4,905 dan lebih besar dibandingkan t tabel
sebesar 1,998 sehingga dapat disimpulkan DeVito, J.A 2007. The Interpersonal
H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel Communication Book. USA:
komunikasi interpersonal juga memiliki Pearsoan Education.

224 Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No.2, Juli 2016
ISSN 2355-4721 Kualitas Pelayanan Jasa Keagenan Kapal dan Komunikasi Interpersonal pada Perusahaan Pelayaran

Kootali, Aswin dan Gunawan Saichu. 2008.


Integrasi Ekonomi: Konsep Dasar
dan Realitas. Jakarta: Elexmedia
Komputindo.

Kountour, Ronny. 2005. Metode Penelitian


untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian


(cetakan keempat). Bandung:
Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner,


dan Analisis Data Sumber Daya
Manusia (Praktik Penelitian).
Yogyakarta: CAPS (Center for
Academic Publishing Service).

Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa.


Malang: Banyumedia Publishing.

Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTranslog) - Vol. 03 No. 2, Juli 2016 225

You might also like