You are on page 1of 4

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 01.04.

04
RUMAH SAKIT TK.III 01.06.01 Dr. REKSODIWIRYO

KEWENANGAN KLINIS DOKTER ANASTESI

Nama : dr.Boy Harriyadi,Sp.An.KAR


NRP / NIP : -
Pangkat / Gol : -
Tempat / tanggal lahir : Padang, 14 Maret 1973
Riwayat pendidikan : Spesialis Anestesiologi
Alamat : Jl. Batusangkar V No. 85 Y Siteba Padang

Memenuhi syarat untuk diterima sebagai staf medis di SMF Dokter Spesialis
Anastesi di Rumkit TK.III dr.Reksodiwiryo.

Yang bersangkutan diberi wewenang untuk melakukan kegiatan keprofesian yaitu :

I. CARE CLINICAL PRIVILLEGE


A. Penyakit atau masalah kesehatan yang sederhana, tanpa penyulit, risiko
pasien rendah, status fisik ASA 1 dan 2
1 Resusitasi Jantung Paru Dasar (Basic Life Support = BLS)
2 Resusitasi Jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS)
3 Tindakan Intubasi Endotrakeal (Oral dan Nasal)
4 Tindakan Anestesia Umum
5 Inhalasi dan Intravena
6 Anesthesia Bedah Digestif
7 Anesthesia Bedah Urologi
8 Anesthesia Bedah Ortopedi
9 Anesthesia Bedah Kebidanan/Ginekologi
10 Anesthesia BedahTHT
11 Anestesia Bedah Mata
12 Anestesia Bedah Gigi / Mulut
13 Anestesia Pediatri umur > 1 tahun
14 Anestesia untuk prosedur diagnostik endoskopi, MRI, CT Scan
15 Blok subaraknoid dengan / tanpa kateter
16 Blok epidural lumbal-thorakal dengan / atau tanpa kateter
17 Blok kombinasi spinal-epidural
18 Blok kaudal dengan / atau tanpa kateter
19 Penanggulangan Nyeri Paska Bedah
B. Penyakit / masalah kesehatan / prosedur yang kompleks namun tidak ada
penyakit primer penyerta yang mengancam nyawa (status fisik ASA 1 dan 2)
1 Anestesia Bedah Syaraf
2 Anestesia Bedah Non Jantung dengan kelainan jantung
3 Anestesia dengan Teknik Khusus (misalnya Teknik Hipotensi)
4 Anestesia Pediatri umur < 1 tahun
5 Anestesia Intra Vena Total
6 Blok saraf perifer ekstremitas atas (blok pleksus brakhialis dan cabang-cabangnya)
7 Blok saraf perifer ekstremitas bawah (blok pleksus lumbal dan pleksus sakral beserta
cabang-cabangnya)
8 Blok saraf perifer untuk batang tubuh (misal : blok paravertebral, blok ilioinguinal-
iliohipogastrik, blok transversus abdominal plane, blok re-ktus abdominis)
9 Blok saraf wajah dan kepala (misal : blok scalp, blok saraf tepi cabang Ganglion
Gasseri)
10 Blok servikal superfisial
11 Blok mata (misal : periorbital, retroorbital, subtenon)
12 Blok intravena
13 Perioperative medicine pada pasien dengan comorbid, coexisting disease dan pada
pasien dengan penyakit kritis (critically ill patients)
14 Intubasi dengan pipa double lumen (Endobronchial Intubation)
15 Difficult airway management, baik dengan menggunakan ETT, berbagai tipe LMA
Videolaringoskopi, bronkoskopi, Percutaneus Dilatation
16 Tracheostomi, retrograde intubation, fibreoptic intubation, cricotyrotomi, penguasaan
airway devices yang lain
17 Pemasangan Kateter Vena Sentral (CVC)
18 Menentukan indikasi masuk pasien ICU
19 Melakukan pengelolaan dasar awal pasien-pasien masuk ICU
C. Penyakit / masalah kesehatan / prosedur yang kompleks dan potensial
mengancam nyawa (pasien bedah risiko tinggi)
1 Tindakan Anestesia Umum Elektif dan Darurat pada pasien ASA ≥ 3
2 Resusitasi jantung Paru Lanjut (Advanced Life Support = ALS, Advanced Cardiac Life
Support = ACLS)
3 Penanggulangan Awal Gagal Nafas
4 Penanggulangan Awal Gagal Nafas Sirkulasi
5 Penanggulangan Awal Gagal Ginjal
6 Penanggulangan Awal Gagal – Metaboli, Asam Basa
7 Penanggulangan Awal Gagal Otak
8 Pemberian Nutrisi Enteral dan Parenteral
9 Pemasangan monitor invasif (Tekanan Vena Sentral dan Tekanan Arteri)
10 Penggunaan Ventilasi Mekanik (Dasar)
11 Penggunaan Bronkoskop (Bronchial Toilet)
12 Anestesia Kombinasi Lumbal dan Epidural
13 Anestesia Regional Blok Extremitas Bawah
14 Anestesia Epidural Torakal
15 Penanggulangan Nyeri Akut Paska Bedah (tehnik intravena, tehnik epidural)
16 Anestesia Bedah Torak (Bedah Paru, tumor mediastinum, ventilasi satu paru, trauma
torak, miasthenia gravis, sindrom vena cava superior)

II. SPESIFIK CLINICAL PRIVILEGES


A. Subspesialisasi Anestesia Kardiovaskular
1 Memiliki kemampuan melakukan Advanced Cardiac Life Support, termasuk
manajemen pada pasien dengan aritmia
2 Mampu melakukan manajemen perioperatif pada pasien dengan berbagai kelainan
jantung, baik untuk pembedahan kardiak maupun nonkardiak, elektif maupun
emergensi
3 Mampu melakukan anestesia pada bedah jantung tertutup maupun terbuka, baik
pada pasien dewasa maupun pediatric, elektif maupun emergensi
4 Mampu melakukan anestesia untuk kasus-kasus kelainan koroner, katup jantung,
penyakit jantung bawaan, serta kelainan-kelainan pembuluh dasar besar, baik untuk
pembedahan kardiak maupun nonkardiak
5 Mampu melakukan pemasangan alat pemantauan hemodinamik invasif
6 Mampu melakukan pemantauan dan pengelolaan hemodinamik, baik invasif maupun
tidak
7 Mempunyai dasar kemampuan ekokardiografi, baik transtorakal maupun
transesofageal
8 Memahami secara mendalam semua aspek terkait penggunaan teknologi sirkulasi
ekstrakorporeal, termasuk mesin pintas jantung-paru.
9 Mampu menggunakan dengan tepat obat-obat kardiovaskular
10 Mampu melakukan manajemn kelainan asam-basa dan elektrolit serta kelainan
metabolisme lain selama pembedahan berlangsung
11 Mempunyai kemampuan paripurna penanganan pasien pascabedah jantung
B. Subspesialisasi Anestesia Regional
1 Blok epidural servikal
2 Blok saraf/pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan
analgetik lokal dengan / tanpa steroid
3 Blok saraf/pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan obat
neurolitik
4 Blok saraf/pleksus saraf / saraf otonom untuk manajemen nyeri kronik dengan teknik
radio-frekuensi ablasi (RFA)
5 Blok nyeri musukuloskeletal implantasi kateter subaraknoid/epidural untuk
manajemen nyeri kronik Stimulasi medula spinal (spinal cord stimulation)
C. Supspesialisasi Anestesia bedah Anak
1 Hipotermi terapeutik
2 Instilasi surfaktan
3 Tehnik hipotensi intraoperatif
4 Pemasangan CVC
5 Bronkhoskopi
6 Pemantauan tekanan intracerebral
7 Pembedahan transplant
8 Pembedahan conjoined twin
9 Neonatus premature
10 Kelainan bawaan gastroschizis, omphalocele, kelainan-kelainan bawaan lain.
11 Periopertif neonatal and pediatrik intensive care
12 Anestesia regional pada anak di bawah 1 tahun
D. Subspesialisasi Intensive Care
1 Pengelolaan Pasien ICU secara tuntas (Gagal Nafas, Gagal Ginjal, Gagal Sirkulasi,
Gagal Otak, Gangguan Asam Basa, Elektrolit dan Metabolik, Gagal multiorgan,
sepsis, Nutrisi Enteral dan parenteral) pada kasus medik, surgikal, trauma
2 Prosedur trakeostomi perkutan
3 Continuous Renal Replacement Therapy (CRRT)
4 Ventilasi Mekanik Lanjut
5 Goal Directed Hemodynamic Monitoring
6 Bronkoskopi
7 USG pasien kritis
8 perioperatif intensive care
9 penanggulangan nyeri pada pasien kritis
E. Subspesialisasi Neuroanestesia dan neuroctical care
Mampu menangani kasus euroanestesia dan neuro-critical care pasien dewasa
dan pediatric pada periode perioperatif (prabedah, selama pembedahan, dan
pascabedah di PACU & ICU) pada pasien :
1 Tumor supratentorial advance (meningioma tumor hipofise secara open atau
transphenoidal, craniopharingioma, tumor otak lainnya baik primer atau metastase)
2 Tumor infratentorial (fossa posterior)
3 Anestesia pada awake craniotomy
4 Anestesia pada kasus neurologi dengan posisi duduk
5 Mampu menangani Neuro ICU advance : monitoring neuro (ICP, SJO2, NIRS,
Microdialisis, Evoked potential)
F. Subspesialisasi Manajemen Nyeri
1 Kemampuan untuk melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang
dan menegakkan diagnosis pada pasien dengan nyeri akut, kronik non-kanker dan
nyeri kanker secara holistik
2 Kemampuan untuk melakukan penanganan nyeri akut, kronik non-kanker dan nyeri
kanker dengan menggunakan pendekatan farmakologi analgesia.
3 Kemampuan melakukan penanganan nyeri akut lainnya dengan menggunakan teknik
Patient Controlled Analgesia dan Insersi Kateter Kontinyu (Intravenous,
neuraksialepidural dan intrathecal, dan blok saraf perifer).
4 Kemampuan melakukan tindakan-tindakan intervensi pada penanganan nyeri akut,
nyeri kronik non-kanker dan nyeri kanker dengan penuntun Ultrasound dan C-arm
Fluoroskopi, meliputi a.I. berbagai injeksi / blok saraf perifer / ganglion, radiofrekuensi
ablation saraf dan ganglion, IDET, TENS, dll.
5 Kemampuan melakukan Penanganan nyeri kronik non-kanker dan nyeri kanker
dengan pendekatan non-farmakologik dan psikologi terutama pada kasus paliatif.
6 Mampu mengelola suatu Acute Pain Service.

Kepala Rumah Sakit Tk.III 01.06.01

dr.Antonius Swandaru,M.M.R.S
Letnan Kolonel Ckm NRP 11930096000668

You might also like