Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS MIPA
UNIVERSITAS MATARAM
2010
ACARA III
UJI KUALITATIF PROTEIN
A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan Praktikum: Secara khusus, praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi
protein secara kimia dengan mengenal sifat pengendapan dan
perubahan warna yang terjadi bila ditambahkan dengan senyawa
kimia tertentu.
2. Waktu Praktikum : Selasa, 23 November 2010
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Lantai 3 Fakultas MIPA,
Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Protein ialah biopolimer yang terdiri atas banyak asam amino yang berhubungan satu
dengan yang lainnya lewat ikatan amida (peptida). Protein memainkan berbagai peran dalam
sistem biologis. Beberapa protein merupakan komponen utama dari jaringan struktur (oto,
kulit, kuku, rambut). Protein lain mengangkut molekul dari satu bagian ke bagian yang
lainnya dalam makhluk hidup. Masih ada lagi yang bertindak sebagai katalis dalam berbagai
reaksi biologis yang diperlukan untuk mempertahankan hidup (Hart, harold. at al, 2003).
Protein merupakan molekul besar dengan Mr sekitar 6000 sampai dengan 1.000.000.
Protein yang terdapat dalam organisme sangat bervariasi dalam ukuran dan strukturnya.
Struktur itu ditentukan oleh jenis, jumlah, dan urutan asam aminonya. Protein sendiri adalah
polimer asam amino. Asam amino adalah senyawa yang mengandung gugus karboksilat (-
COOH) dan amino ( - NH2) dengan rumus umum :
H O
R C C
OH
NH2
Asam amino jenis ini disebut α-asam amino, karena gugus amino(-NH 2)-nya terikat pada
atom pertama (α) gugus karboksil. R adalah atom atau gugus yang mengandung rantai
alifatik, siklik, atau aromatik. Berdasarkan R-nya di alam terdapat 200 lebih jenis asam
amino, tetapi di dalam protein hanya terdapat 20 macam (Syukri, 1999).
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya
larut protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar
larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform.
Apabila protein dipanaskan atau ditambah etanol absolut, maka protein akan menggumpal
(terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik mantel air yang melingkupi molekul-
molkeul protein. Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada
pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi
dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida yang menyusun protein membentuk senyawa
kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau
lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida
yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa
kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan hidroksiprolin menghasilkan senyawa
berwarna kuning.(Trevor,1995:76)
Sebagian besar protein dapat diendapkan dari larutan air dengan penambahan asam
tertentu, seperti misalnya, asam triklorasetat dan asam perklorat. Penambahan asam ini
menyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak larut. Zat pengendap lainnya adalah
asam tungstat, fosfotungsat, dan metafosat. Protein dapat juga diendapkan dengan kation
tertentu seperti Zn2+ dan Pb2+. Berbagai protein globular mempeunyai daya kelarutan yang
berbeda di dalam air. Variable yang mempengaruhi kelarutan ini adalah: pH, kekuatan ion,
sifat dielektrik pelarut, dan temperatur. Pemisahan protein dari campuran dengan pengaturan
pH didasarkan pada harga pH isoelektrik yang berbeda-beda untuk tiap macam protein. Pada
umumnya molekul protein mempunyai daya kelarutan minimum pada pH isoelektriknya.
Pada pH isoelektriknya beberapa protein akan mengendap dari larutan. Sehingga dengan cara
pengaturan pH larutan, masing-masing protein dalam campuran dapat dipisahkan satu dari
yang lainnya dengan teknik yang disebut pengendapan isoelektrik (Wirakusumah. 2008).
Protein, yang namanya berarti ‘pertama’ atau ‘utama’ merupakan makromolekul
yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada
hampir semua organisme. Protein adalah instrument yang mengekspresikan infor- masi
genetik. Seperti juga terdapat ribuan gen di dalam inti sel, masing-masing mencirikan satu
sifat nyata dari organis- me, di dalam sel terdapat ribuan protein yang berbeda, masing-
masing membawa fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya,
bukan hanya merupakan makromolekul yang melimpah jumlahnya, tetapi juga amat
bervariasi fungsinya. Fungsi suatu protein ditentukan oleh 1) jumlah asam amino
pembentuknya, 2) jenis asam amino, dan 3) urutan asam amino di dalam rantai
polipeptidanya. Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologisnya antara lain (Anonim,
2010):
Golongan Contoh
Enzim Ribonuklease, Tripsin
Protein transport Hemoglobin, Albumin serum- lipoprotein
3.
Protein nutrient dan penyimpan Gliadin (pada gandum) Ovalbumin (telur),
Casein (susu) Feritin
Protein konraktil atau motil Aktin, Miosin, Tubulin, Dynein
Protein struktural Keratin, Fibroin, Kolagen, Elastin
Proteoglikan
Protein pertahanan in Antibodi, Fibrinogen, TrombToksin
botulinum, Toksin difteri Bisa ular, Risin
Protein pengatur Insulin, Hormon pertumbuhan
Kortikotropin, Reseptor membran
1. Alat-alat:
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung reaksi
- Penangas air(diganti dengan pemanasan menggunakan Bunsen)
- Gelas kimia
- Penjepit
2. Bahan-bahan:
- Putih telur
- ZnSO4 encer
- HNO3 pekat
- Asam cuka
- NaOH 40%
- CuSO4 0,5%
- Aquades
- Alpha naftol
- H2SO4 pekat
- HgSO4
- PbSO4
D. Prosedur Percobaan
a) Uji protein dengan pengendapan
1. Pengendapan dengan logam berat
Masukkan ke dalam tabung reaksi
larutan protein encer dan setetes larutan ZnSO 4 encer. Bila terjadi endapan
putih, bagilah endapan dalam 2 tabung dan pada salah satu tabung
ditambahkan ZnSO4 berlebihan. Catat perubahan yang terjadi!
Ulangi percobaan tersebut dengan
penambahan garam-garam besi, tembaga, air raksa dan timbale. Apa yang
terjadi?
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Struktur asam amino dan protein. Didownload dari :
http://dc265.4shared.com/download/EgR3uJ-
V/Struktur_Asam_Amino_dan_Protei.pdf?tsid=20101024-103500-
b83fa2bf. Pada tanggal 25 november 2010 pukul 14.30 Wita.
Hart, harold. At al, 2003. Kimia Organik : Suatu Kuliah Singkat. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung : Penerbit itb.
Wirakusumah, muhammad. 2008. Biokimia : Protein, enzim, dan asam nukleat.
Bandung : Penerbit itb.
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi.Bandung : Penerbit
ITB