You are on page 1of 3

Nur Fitriani Yusman

0706270964
Ambulasi dan Mobilitas
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk mc;lakukan latihan jalan atau berpindah tempat.
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan
teratur dengan tujuan untuk mc;menuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya.
Jenis Mobilitas
1.Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergcrak secara penuh dan bebas sehingga dapat
mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas pc:nuh ini
merupakan fungsi saraf motorik volunter dan scnsorik untuk dapat mengontrol seluruh area
tubuh seseorang.
2.Mobilitas sebagian Merupakan kemampuan sescorang untuk bergerak dengan batasan yang
jclas, dan tidak
mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik
pada area tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cfedera atau patah tulang dengan
pemasangan traksi. Pasien paraplcgi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas
bawah karena kehilangan kontrol motorik dan scnsorik. Mobilitas sebagian ini
dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu:
1. Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada
sistem muskuloskeletal, contohnya adalah adanya dislokasi sendi dan tulang.
2. Mobilitas sebagain permanen merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menctap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya sistem saraf yang
revc;rsibel. Contohnya terjadinya hemiplegia karena stroke, paraplegi karena cedera tulang
belakang, dan untuk kasus poliomielitis terjadi karena terganggunya sistem saraf motorik
dan sensorik.
Faktor yang Memengaruhi Mobilitas
Mobilitas seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang,
karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari- hari.
2. Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena
dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur femur
akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan.
Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan
mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit) karena
adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
4. Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang
dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
5. Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tingkat
usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan
fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia.
1. Latihan Ambulasi
a. Duduk ditempat diatas tidur
Cara:
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
• Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal
b. Turun dan berdiri
Cara:
• Atur kursi roda dalam posisi terkunci.
• Berdirilah menghadap pasien dengan ke dua kaki merenggang.
• Fleksikan lutut dan pinggang anda.
• Anjurkan pasien untuk meletakkan ke dua tangannya di bahu Anda dan letakkan kedua
tangan Anda di samping kanan kiri pinggang pasien
• Ketika pasien melangkah ke lantai tahan lutut anda pada lutut pasien
• Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
• Bantu pasien duduk di kursi dan atur posisi secara nyaman
c. Membantu berjalan Cara:
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak
tangan anda.
• Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk jalan
2. Membantu Ambulasi dengan Memindahkan Pasien
Merupakan tindakan keperawatan dengan cara memindahkan pasien yang tidak dapat atau
tidak boleh berjalan dari tempat tidur ke branchard.
Cara:
• Atur branchard dalam posisi terkunci.
• Bantu pasien dengan 2-3 orang.
• Berdiri menghadap pasien.
• Silangkan tangan di depan dada.
• Tekuk lutut Anda, kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien.
• Orang pertama meletakkan tangan di bawah ieher/ bahu dan bawah pinggang, orang
kedua meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul pasicn dan orang ketiga
meletakkan tangan di bawah pinggul dan kaki.
• Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard.
• Atur posisi pasien di brachard.
PRINSIP AMBULASI UNTUK PASIEN
Mekanik tubuh penting bagiperawat dan klien. Hal ini mempengaruhi kondisi
kesehatan mereka. Mekanik tubuh yang benar diperlukan untuk mendukung kesehatan dan
mencegah kecacatan. Gaya berat dan friksi dapat mempengaruhi gerak tubuh. Jika digunakan
dengan benar kekuatan ini dpaat meningkatkan efisiensi kerja perawat
PRINSIP-PRINSIP YANG HARUS DIPERHATIKAN OLEH PERAWAT DALAM
MEMBANTU PASIEN EMBULASI ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. Ketika merencanakan untuk memindahkan pasien, atur untuk bantuan yang adekuat.
Gunakan alat bantu mekanik jika bantuan tidak mencukupi
2. Dorong klien untuk membantu sebanyak mungkin sesuai kemampuan
3. Jaga punggung, leher, pelvis, dan kaki lurus. Cegah terpelintir
4. Fleksikan lutut, buat kakai tetap lebar
5. Dekatkan tubuh perawat dengan klien (objek yang diangkat)
6. Gunakan lengan atau tungkai (bukan punggung)
7. Tarik klien kearah penariknya menggunakan sprei.
8. Rapatkan otot abdomen dan gluteal untuk persiapan bergerak
9. Seseorang dengan beban yang sangat berat diangkat bersama dengan dipimpin seseorang
dengan menghitung sampai tiga

You might also like