Professional Documents
Culture Documents
Aves merupakan hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat
dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup
tubuh. Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemampuan
terbang itu, aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa aves merupakan
daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak di antaranya mempunyai arti penting
dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa
diantaranya diternakkan. Kata aves berasal kata Latin dipakai sebagai nama Klas,
sedangkan Ornis dari kata Yunani dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang
mempelajari burung-burung
Ciri-Ciri Aves
Burung berdarah panas dan berkembang biak melalui telur. Tubuhnya tertutup
bulu dan memiliki bermacam-macam adaptasi untuk terbang. Kedua tungkai
depannya telah berubah menjadi sayap.
Ciri-ciri khusus aves antara lain :
a. Tubuh terbungkus oleh bulu
b. Mempunyai dua pasang anggota (extremitas), anggota anterior
(sepasang) mengalami modifikasi sebagai sayap, sedangkan sepasang
anggota posterior disesuaikan untuk hinggap dan berenang. Pada kaki
terdapat 4 jari, 3 di depan dan 1 dibelakang. Cakar terbungkus oleh kulit
yang menanduk dan bersisik.
c. Skeleton kecil, kuat, baik, dan penulangannya sempurna. Pada mulut
terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh yang terbungkus lapisan
zat tanduk. Tempurung kepala memiliki sebuah occipitale condyle,
lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan
sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbuka.
d. Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang menempel pada costae dan
berhubungan dengan kantung udara yang meluas pada alat-alat dalam,
memiliki kotak suara atau siring pada dasar trakea.
e. Tidak memiliki vesica urinaria, zat-zat ekskresi setengah padat, pda
hewan betina biasanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri.
f. Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
g. Memiliki 12 nervi cranialis.
h. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh, memiliki membran embryonica
(amnion, chorion, yolk sac dan allantois) semua perkembangan dalam
telur. Anak-anaknya yang masih muda dierami, disuapi makanan dan
dijaga oleh induknya (kecuali pada Megapodes).
Burung memiliki sejumlah ciri-ciri khusus yang berhubungan dengan kemampuan
terbangnya, yaitu:
1. Sebagian ruas tulang belakang menjadi satu membentuk
titik tumpu yang kuat sewaktu sayap dikepakkan.
2. Kebanyakan tulang yang besar berongga untuk
mengurangi bobot badan. Berat rangkanya hanya 10%
dari seluruh berat badan.
3. Pada tulang dada yang berlunas dalam, melekat otot-otot
terbang yang kokoh untuk menggerakkan sayap.
4. Sistem pernafasan diperluas dengan alat pembantu
pernafasan, yaitu pundi-pundi udara yang berupa kantung
selaput yang ringan.
5. Posisi tubuhnya efisien pada waktu terbang sehingga
dapat bergerak tanpa halangan sewaktu melawan angin.
6. Bulunya sangat efisien sebagai isolasi panas. Terpisah dari
fungsinya sebagai penutup tubuh dan bagian dari
peragaan, beberapa di antara bulunya juga menunjang
fungsi sayap dan ekor sehingga lebih efisien
Kelas aves di kelompokan kedalam beberapa Ordos sebagai berikut:
a. Ordo ratites, merupakan burung yang tidak dapat terbang.
Contohnya: burung unta (Struhio camelus)
b. Ordo galliformes,yang memiliki kaki untuk mengorek dan berlari
Contohnya: ayam kampung (Gallus gallus bankiva)
c. Ordo natatores,merupakan yang berenang,kaki pendek dan
memiliki selaput renang diantara jari kakinya. Contohnya:angsa
(Olor columbianus)
d. Ordo grallatores,merupakan burung yang memiliki paruh,leher,dan
tungkai yang panjang, Contohnya:Flaminggo (phoenicoptenoruber)
e. Ordo coraciformes,merupakan burung yang memiliki paruh dan
kepala yang beser tungkai pendek. Contohnya:Rangkong (Buceros
rhinoceros)
f. Ordo columbiformes,merupakan burung yang memiliki tembolok
yang besar
pemakan biji-bijian Contohnya:burung merpati (Columba
domestica)
g. Ordo apodiformes,Contohnya:wallet (Chaetura plagica)
h. Ordo oscines,merupakan burung yang memiliki suara bagus karena
pita suaranya yang baik. Contohnya:burung kenari (Serinus
canaria)
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung
memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang.
Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu, (jangan salah
mamalia berambut, bukan berbulu). Hal ini merupakan keunikan tersendiri dari
kelompok hewan tersebut. Berikut adalah uraian singkat tentang kelas aves
PEMBAHASAN
I. Ciri Morfologi Aves
Tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang,
truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala
(sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas
posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan
bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang
atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan
yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.
Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan
nares externa sebelah luar). Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral
pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat
membrana nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-
tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. Di bawah
ekor terdapat anus-
1.1 Struktur Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir
seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal
tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula
dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu
melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang
bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan
membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun
rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
• Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan
tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
• Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan
perbedaan detail.
• Plumae, Bulu yang sempurna.
• Barbae
• Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut
barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling
bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
· Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
· Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
· Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
· Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang
lateral dari rachis.
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada
ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut
neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
• Tectrices, bulu yang menutupi badan.
• Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan
berfungsi sebagai kemudi.
• Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
• remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara
metacarpal pada metacarpalia.
• Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
• Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan
sekunder daerah siku.
• Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
• Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984).