Professional Documents
Culture Documents
(BI) di suatu organisasi. Hasil dari penelitian ini adalah untuk mempersiapkan
hal penting, yaitu untuk mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
membangun BI yang baik dan tepat sasaran, menelaah pendekatan yang tepat dalam
pada kondisi dan kebutuhan riil organisasi dalam mencapai tingkat kinerja yang
diinginkan. Jika kondisi tersebut terjadi, maka proses pengambilan keputusan akan
menjadi lebih baik dan akurat. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa terdapat
mencapai hasil sebagaimana yang diinginkan. Selain itu juga terdapat faktor-faktor
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan
BI.
Kami menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, masukan, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk
Akhir kata, satu harapan bagi kami agar Laporan Tim Studi ini dapat
bermanfaat tidak hanya bagi anggota Tim, tetapi juga bagi Bapepam-LK dalam
ii
DAFTAR ISI
Hal
Abstrak i
Kata Pengantar ii
Daftar Tabel v
Daftar Gambar vi
BAB I PENDAHULUAN
iii
4.1.2. Pengembangan BI di PT Kliring dan Penjaminan Efek 26
Indonesia
4.2. Analisis
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Rekomendasi 39
Daftar Pustaka 41
iv
DAFTAR TABEL
Hal
v
DAFTAR GAMBAR
Hal
vi
BAB I
PENDAHULUAN
pekerjaan di suatu organisasi sudah menjadi kebutuhan mutlak. Hal ini dikarenakan
Ketersediaan data dan informasi yang lengkap, benar dan tepat sudah menjadi kebutuhan
organisasi dalam mengelola data dan informasi sampai dengan dukungan pengambilan
keputusan. Secara ringkas, BI dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari
hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. BI biasanya
Intelligence System merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi
ataupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan BI, seperti mengumpulkan
data, menyediakan akses, serta menganalisa data dan informasi mengenai kinerja
perusahaan.
1
Banyak lembaga pemerintahan yang telah memahami kegunaan dari BI tersebut.
kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga pemerintahan
melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta
perubahan tren yang terjadi sehingga akan membantu organisasi menentukan strategi
Upaya memaksimalkan kinerja organisasi merupakan hal yang prioritas saat ini.
Untuk mencapai kinerja yang maksimal, organisasi tersebut harus mampu melakukan :
o Menyediakan dan meningkatkan akses data dan informasi sesuai dengan kebutuhan
memberikan :
2
o Informasi dini (alert) jika terjadi penyimpangan antara kinerja dengan tujuan yang
Tuntutan untuk menjadi organisasi yang memiliki kinerja tinggi juga dihadapi
oleh Bapepam-LK. Bapepam-LK memiliki tugas yang sangat penting berkaitan dengan
perhatian yang tinggi, terutama terkait dengan peran strategis pasar modal dan lembaga
menjadi sangat luas, mencakup pengawasan industri pasar modal dan pengawasan
lembaga keuangan (asuransi, dana pensiun, dan perusahaan pembiayaan). Tugas dan
dilakukan secara elektronik, handal dan terpadu. Melihat data yang dikelola sangat
beragam dan jumlahnya banyak serta adanya tuntutan untuk mampu melakukan
cukup besar, baik itu berupa dana, waktu, maupun sumber daya manusia. Di sisi lain,
menurut beberapa hasil studi dan riset, pembangunan BI juga memiliki risiko yang cukup
besar untuk mengalami kegagalan (tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi). Risiko ini
3
Berangkat dari latar belakang itulah maka dibentuk Tim Studi Implementasi
Business Intelligence (Tim). Tim ini akan mengkaji aspek-aspek penting yang perlu
Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
suatu organisasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk
mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data
transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan
“Business Intelligence menjelaskan tentang suatu konsep dan metode bagiamana untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan bisnis berdasarkan sistem yang
berbasiskan data. BI seringkali dipersamakan sebagaimana briefing books, report and
query tools, dan sistem informasi eksekutif. BI merupakan sistem pendukung
pengambilan keputusan yang berbasiskan data-data”
1
A Brief History of Decision Support Systems, D J. Power, DSSResources.com, 2002
2
The Value of BI for Association Executives, Mike Steadman, Association Xpertise Inc., 2003
5
a. Meningkatkan nilai data dan informasi organisasi
Melalui pembangunan BI, maka seluruh data dan informasi dapat diintegrasikan
combine’ dengan menggunakan BI. Data dan informasi yang dihasilkan pun juga menjadi
lebih mudah diakses dan lebih mudah untuk dimengerti (friendly-users infos).
disebut Key Performance Indicator (KPI). KPI tidak melulu diukur dengan satuan uang,
namun dapat juga berdasarkan kecepatan pelaksanaan suatu layanan. BI dapat dengan
mudah menunjukkan capaian KPI suatu organisasi dengan mudah, cepat dan tepat.
tersebut sehingga data dan informasi yang sudah ada dapat menghasilkan informasi yang
workers)
6
membutuhkan akses data dan informasi. BI mempermudah seluruh level pegawai dalam
mengakses data dan informasi yang diperlukan sehingga membantu membuat suatu
keputusan. Jika kondisi seperti ini tercapai, maka misi dan strategi organisasi yang sudah
ditetapkan dapat dengan lebih mudah terlaksana serta terpantau tingkat pencapaiannya.
dibutuhkan untuk mencari data dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan menjadi
semakin singkat dan cara untuk mendapatkannya pun tidak memerlukan pengetahuan
(training) yang rumit. Dengan demikian training-training yang bisanya sering dilakukan
kepada publik, efisiensi biaya, dan efektifitas kerja yang diembankan kepada organisasi
dimaksud.
harus diperhatikan adalah bahwa BI harus mendukung pencapaian visi, misi, dan strategi
yang diembannya. BI harus menyatu dengan proses pekerjaan itu sendiri dan
7
Secara garis besar, implementasi BI pada lembaga pemerintah dapat dilihat pada
(kondisi, ekspektasi), tujuan yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan, serta
bagaimana bentuk layanan yang ingin diberikan kepada masyarakat. Keberadaan BI-lah
yang akan membantu organisasi tersebut dalam mencapai kondisi yang diinginkan, dalam
di suatu lembaga pemerintah juga akan menghadapi beberapa kendala yang harus
3
BI and Government Performance Management: Getting to Green, Steve Williams, Nancy Williams, DM
Review, 2004
8
maka dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi. Kendala-
b. Kesulitan memilih sistem atau model BI yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
pemerintah
oleh publik.
historis yang diambil dari basis data-basis data yang tersebar di suatu organisasi. Data
warehouse mengumpulkan semua data perusahaan dalam satu tempat agar dapat
diperoleh pandangan yang lebih baik dari suatu proses bisnis/kerja dan meningkatkan
Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data
yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanan dimana pengguna dapat dengan
analisis. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari keberadaan data warehouse adalah
9
Adapun karakteristik Data warehouse adalah sebagai berikut4 :
a. Subject Oriented atau berorientasi pada subyek. Sebuah data warehouse dikatakan
berorientasi pada subyek karena data disusun sedemikian rupa sehingga semua
b. Time-variant, artinya bahwa perubahan data ditelusuri dan dicatat sehingga laporan
c. Non Volatile berarti bahwa data yang telah disimpan tidak dapat berubah. Sekali
committed, data tidak pernah ditimpa/dihapus. Data akan bersifat static, hanya dapat
d. Integrated, artinya data warehouse akan mencakup semua data operasional organisasi
diimplementasikan agar suatu data warehouse bisa efektif memiliki data untuk
membutuhkan struktur data dari data warehouse yang berbeda dengan database sistem
operasional biasa.
a. Pengambilan dan pengumpulan data (termasuk data dari luar organisasi yang
dibutuhkan)
data
4
Data Warehouse, wikipedia.org
5
Mengenal Data Warehouse, Djoni Darmawikarta, Ilmu Komputer, 2003
10
c. Penyimpanan data (loading)
pada gambar 2.26. Nampak bahwa penyusunan suatu data warehouse yang lengkap,
integratif serta terhubung dengan semua data operasional merupakan modal pokok
bawah ini :
• Data mart, yang merupakan bagian dari data warehouse yang mendukung kebutuhan
dari suatu fungsi bisnis atau departemen tertentu. Data mart dapat berdiri sendiri atau
6
Data mining Concepts & Techniques, Han, Jiawei & Kember, Micheline. 2001. Simon Fraser University
Academic Press, USA
11
terhubung ke data warehouse yang telah ada. Ada beberapa karakteristik dari data
- Data mart hanya berfokus pada satu kebutuhan pengguna dengan satu
- Data mart berisi lebih sedikit data dari yang ada dalam data warehouse, lebih
• Kubus data (cube), adalah unit pemrosesan data yang terdiri dari tabel fakta dan
• Aggregation, adalah hitungan awal dari data numerik. Dengan menghitung dan
menyimpan jawaban dari query yang sebelumnya telah dibuat, waktu proses query
dapat lebih cepat. Dengan adanya agregasi, data yang jumlahnya ribuan atau bahkan
ratusan ribu dalam suatu basis data multidimensi dapat dicari dengan mudah dan tidak
memakan banyak waktu. Agregasi ini merupakan pondasi dari pembentukan kubus
data, karena mengorganisir kumpulan data kedalam struktur data basis data
Data Mining seringkali diartikan dengan “menulis banyak laporan dan query”.
Namun pada kenyataannya kegiatan data mining tidak melakukan pembuatan laporan dan
query sama sekali. Data mining dilakukan dengan tool khusus, yang mengeksekusi
operasi data yang telah didefinisikan berdasarkan model analisis. Data mining adalah
ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang berada pada basis
12
data yang besar yang selama ini tidak diketahui tetapi mempunyai potensi informasi yang
bermanfaat.
Konsep data mining muncul dikarenakan timbulnya data explosion akibat dari
penumpukan data oleh sistem pengolahan basis data terpadu di suatu organisasi. Proses
data mining menggunakan berbagai perangkat analisis data untuk menemukan pola dan
hubungan dalam data yang mungkin dapat digunakan untuk membuat prediksi yang
valid.
pada sejumlah besar data yang disimpan. Data mining merupakan proses yang berbeda
Biasanya dimulai dengan hipotesis (sebuah Data mining tidak membutuhkan hipotesis
pertanyaan atau asumsi)
Hanya menggunakan data numerik Tool data mining dapat menggunakan tipe
data yang berbeda-beda, tidak hanya data
numerik
Dapat dilakukan pencarian dan Data mining bergantung pada data yang
penyaringan terhadap data kotor selama bersih dan terdokumentasi dengan baik
proses analisisnya
7
Business Intelligence, Noverino Rifai, Kharizt Attria Gupta, ITB, 2004
13
Analisis Statistik Data Mining
Hasil dari operasi data mining berupa tabel-tabel dan file-file yang berisi data
analisis yang dapat diakses dengan query dan reporting tools. Terdapat empat operasi
b. Link Analysis, yang digunakan untuk mencari hubungan antara record-record pada
basis data
pertama dari pemilihan data, sebelum operasi data mining lainnya dilakukan
OLAP merupakan kunci dari BI, yang digunakan untuk menganalisisis data dan
informasi yang pada akhirnya akan menjadi dasar basis Decision Support System (DSS)
14
dan Expert Infotmation System (EIS). Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan melalui
OLAP antara lain seperti : menlakukan query, meminta laporan yang ad hoc, mendukung
mudah dan selektif memilih dan melihat data dari sudut pandang yang berbeda-beda.
Data pada OLAP disimpan dalam basis data multidimensi. Jika pada basis data relasional
terdiri dari dua dimensi, maka pada basis data multidimensi terdiri dari banyak dimensi
OLAP dapat digunakan untuk data mining atau menemukan hubungan antara
suatu item yang belum ditemukan. Pada basis data OLAP tidak perlu memiliki ukuran
besar seperti data warehouse, karena tidak semua transaksi membutuhkan analisis tren.
Dengan menggunakan open database connectivity (ODBC), data dapat diimpor dari basis
langsung mengarah pada basis data multidimensi. MOLAP memproses data yang
telah disimpan dalam array multidimensional di mana semua kombinasi data yang
mungkin dicerminkan, masing-masing di dalam suatu sel yang dapat diakses secara
langsung.
OLAP yang melakukan analisis data secara dinamis yang disimpan dalam basis data
15
relasioanal bukan pada basis data multidimensi.. ROLAP merupakan bentuk
data pada ROLAP yang besar dengan kemampuan proses pada MOLAP.
sistem informasi yang menggunakan model keputusan dan basis data untuk membantu
Systems (EIS) adalah sistem informasi strategis bagi manajemen atas (eksekutif) yang
menyediakan akses yang cepat untuk informasi selektif faktor-faktor kunci terkait
Secara garis besar, kedudukan OLAP dalam implementasi BI dapat dilihat pada
gambar 2.3 :
16
2.5. Pendekatan Implementasi Business Intelligence
memiliki kelebihan dan kelemahan, dimana pilihan dari strategi tersebut berdasarkan
a. Top-down Approach
Pendekatan top-down sangat tepat bagi suatu organisasi yang akan membangun BI
dimana pada waktu yang bersamaan organisasi tersebut juga sedang melakukan
seluruh aspek organisasi. Pada pendekatan ini, kerangka data warehouse secara
- Kerangka BI akan lebih terstruktur, bukan gabungan dari berbagai data mart (data
parsial)
8
Business Intelligence, Presentation, PT KPEI, 2007
17
- Membutuhkan biaya yang relatif besar
b. Bottom-up Approach
akan disusun justru dari tingkat departemental (departemental data warehouse) baru
Pendekatan ini sangat tepat bagi kebutuhan suatu organisasi yang memprioritaskan
- Implementasi lebih mudah untuk dikelola dan lebih cepat memperlihatkan hasil
- Bersifat incremental, dimana data mart yang penting dapat dijadwalkan lebih
awal
departemen
18
c. Practical Approach
Intelligence
organisasi berjalan sukses. Hal ini sangat penting diperhatikan karena upaya
implementasi BI biasanya akan membutuhkan sumber daya (dana, waktu, tenaga) yang
pimpinan terhadap proyek BI itu sendiri dan rendahnya tingkat kerjasama antar-
Selain hal di atas, kurang jelasnya kebutuhan informasi yang ingin didapatkan dari
9
Why do BI implementation fails?, Ferenc Mantfeld, http://blogs.ittoolbox.com, 2006
19
apa saja yang dibutuhkan, data-data apa saja yang perlu dianalisis, dan dimana
sajakah data-data tersebut dikelola. Kemudian, siapa sajakah yang terkait dengan
BI tidak akan dapat digunakan dengan baik jika data yang akan dianalisis merupakan
data yang tidak/kurang baik kualitasnya. Data yang tidak/kurang baik akan
organisasi patut mengantisipasi hal tersebut. Perubahan yang terjadi di organisasi pun
juga membutuhkan antisipasi pada sistem BI yang dipakai. Untuk itu organisasi harus
Sampai dengan saat ini, belum ada sistem BI yang siap pakai (fit) untuk semua jenis
sekadar pembelian sistem yang sekali beli dapat digunakan seterusnya tanpa
akan disimpan.
20
e. Pengembangan BI hanya mengandalkan tenaga outsourcing
bagaimana proses kerja organisasi yang bersangkutan dan dimana data-data dan
informasi organisasi disimpan atau dikelola. Selain itu pemahaman yang jelas tentang
juga menjadi informasi yang penting. Pihak outsourcing (vendor) BI tidak mungkin
mengetahui informasi yang lengkap dan detail mengenai hal-hal tersebut dengan
outsourcing BI hanya bertindak sebagai tenaga yang membantu membuat sistem, tapi
bentuk sistem dan kebutuhan apa saja yang diperlukan hanya organisasilah yang
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
cara yaitu :
3.1. Wawancara
nara sumber yang telah memahami implementasi BI di suatu organisasi. Adapun pihak-
terhadap beberapa buku, artikel, dan literatur lainnya yang secara khusus membahas
tentang BI. Selain itu studi kepustakaan juga dilakukan melalui internet.
22
BAB IV
dengan nara sumber, maka di bawah ini adalah hasil dari penelitian dimaksud.
Sejak tahun 1997 BES telah mengembangkan pasar obligasi yang dimulai dengan
tahun 2003 dengan bekerjasama dengan Asosiasi Dealer dan Pemerintah dalam program
buyback dan dilanjutkan pada tahun 2005 dengan meluncurkan transaksi bursa obligasi.
Dengan demikian peran BES dalam mengembangkan pasar obligasi semakin penting
Tugas tersebut membuat semakin banyaknya data yang akan dikelola oleh BES.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengelola dan mengolah data tersebut menjadi
informasi yang bermanfaat bagi stakeholder. Selain dibutuhkan oleh regulator (Bapepam-
LK) dalam melihat profil pasar dan menjadi referensi dalam menentukan kebijakan, data
maupun informasi tersebut memiliki nilai jual kepada para pelaku pasar. Oleh karenanya
23
Divisi Riset BES menyadari adanya tantangan untuk pengelolaan informasi dan analisis
b. Bentuk Pengembangan
analisis atas kebutuhan tersebut dan melakukan pengkajian atas beberapa alternatif solusi.
Terdapat dua pilihan waktu itu : menggunakan aplikasi Reporting dan Business
Intelligence (BI). BES memilih aplikasi BI karena memiliki fitur yang lebih banyak
Selanjutnya disusun analisis cost and benefit terhadap dua pilihan tersebut dan
akhirnya walaupun membutuhkan biaya yang lebih besar dalam jangka menengah dan
panjang, aplikasi BI dinilai jauh lebih bermanfaat. Aplikasi BI ini nantinya tidak hanya
digunakan terbatas di Divisi Riset untuk mengolah data perdagangan obligasi, namun
dapat digunakan oleh Divisi Pencatatan untuk mengolah data Emiten. Selain itu juga
dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi finansial perusahaan, yang berarti menjadi
perangkat server dan personil yang mengerti akses informasi dan desain basis data.
24
o Data understanding (pemahaman kondisi data yang dimiliki)
Manfaat utama dari penerapan BI adalah sistem ini sangat berorientasi pada user.
Artinya keterlibatan personil TI dalam proses pengolahan data menjadi minimal karena
seluruh proses pembuatan report maupun distribusinya dapat dilakukan oleh user.
Produktivitas user juga menjadi meningkat karena dapat menyelesaikan tugas beragam
output tanpa banyak bergantung kepada personil TI. Dibandingkan dengan cara lama
yang menggunakan MS Excel, user dapat menghasilkan lebih banyak informasi dan dapat
o Proyek dimulai dari lingkup yang kecil namun memiliki value yang tinggi sehingga
dapat dikembangkan dalam waktu yang tidak terlalu lama dan hasilnya dapat dilihat
o Produk BI yang dipilih harus memiliki fitur yang lengkap namun memiliki skema
investasi yang fleksibel. Artinya dengan investasi yang tidak terlalu besar sudah dapat
25
o ”Kebersihan” data yang akan digunakan oleh BI. Prinsip ”garbage in garbage out”
o Komitmen dari user untuk terlibat aktif baik dari tahap desain maupun dalam
berorientasi kepada user dengan minimal keterlibatan dari personil TI. Hal ini dapat
dalam proses pengambilan keputusan dalam dua hal : sistem yang berkaitan dengan
fungsi utama perusahaan dalam mengelola kliring di bursa dan sistem yang berkaitan
bertahap, yang dimulai pada akhir tahun 2007 ini sampai dengan tahun 2010.
Sistem aplikasi utama meliputi sistem e-CLEARS (sistem on-line yang dimiliki dan
dioperasikan oleh KPEI guna mendukung proses kliring dan penjaminan penyelesaian
terpadu pemantauan risiko, sistem kliring Derivatif dan Fixed-Income. Sedangkan sistem
aplikasi pendukung meliputi sistem keuangan, sumber daya manusia, dan office
automation.
b. Bentuk Pengembangan
Proyek yang terdiri dari Divisi TI, users (wakil-wakil pengguna), serta konsultan/vendor.
26
PT KPEI menggunakan practical approach dimana kerangka utama data warehouse akan
didefinisikan terlebih dahulu, baru kemudian akan dibangun data-marts yang dibutuhkan.
Setelah data marts yang diinginkan sudah terbangun akan segera diintegrasikan. Adapun
data marts yang terlebih dahulu akan dibangun adalah ARMS (Automated Risk
Management System).
o Business Feasibility
o Vendor Selection
o Requirements Definition
o Design
o Implementation
o Testing
o Production
o Maintenance
aspek penting yang mendukung pasar modal Indonesia. Dengan makin banyaknya produk
investasi di pasar modal maka semakin banyak pula jumlah data dan informasi yang
dikelola oleh PT KPEI. Dengan implementasi BI maka pengawasan atas kliring menjadi
semakin dipermudah, terutama dikaitkan dengan pemantauan risiko yang timbul dari
27
Selain itu BI juga dimanfaatkan untuk meningkatkan pengawasan efektifitas tata
proyek tersebut adalah untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan yang selama ini
dipelajari oleh Bagian tersebut serta untuk menunjang pengelolaan data seluruh fakultas
b. Format Pengembangan
karena menurut mereka proses pembangunannya akan lebih cepat, yaitu dengan
28
melakukan eksperimen dan membangun prototipe. Data dan informasi yang dibutuhkan
kelemahan dalam pendekatan ini dimana yang paling berpengaruh adalah kurangnya
data dan informasi yang aktual dan lengkap untuk diproses lebih lanjut. Hal ini
batasan nilai untuk penerimaan mahasiswa baru, fakultas yang menjadi favorit pilihan,
d. Proses Pengembangan BI
Adapun beberapa langkah yang ditempuh Departemen Ilmu Komputer IPB dalam
o Perencanaan singkat :
29
- Menentukan proses bisnis yang akan dimodelkan (detail of information, dimensi,
dan measures)
- Membuat skema data relasi (star schema, snowflake schema, facts constellation)
data warehouse
o Deployment :
- User Training
30
o Ketersediaan dan kelengkapan data yang diperlukan untuk dapat dianalisa.
Karena data berasal dari berbagai sumber, seringkali dihadapi kondisi yang terkait
dengan ketidaksiapan data dimana historical data yang dibutuhkan tidak tersedia dan
Dalam tahap pembuatan skema data diperlukan pemahaman yang lengkap akan
keterkaitan atas informasi/data yang ada dan kebutuhan informasi yang diinginkan
oleh user.
Upaya ini merupakan upaya yang paling besar dan rumit, menyita waktu sekitar 60 %
- 80% dari total pembangunan BI itu sendiri. Hal ini sebagaimana pengalaman di IPB
dimana data yang dibutuhkan sangat tersebar dan dalam bentuk format yang beragam,
Diperlukan adanya SDM khusus yang akan ditugaskan untuk memelihara maupun
mengembangkan sistem tersebut dan itu diperlukan semenjak awal proses. Hal
31
tersebut agar yang bersangkutan mengetahui dengan mendalam sistem yang dibangun
Hal ini diperlukan agar dalam pemeliharaan dan pengembangan sistem tersebut di
Kejelasan data dan bentuk kebutuhan informasi yang dibutuhkan hanya didapat dari
kerja. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi agar perubahan yang terjadi dapat diterima
oleh users.
32
4.2. Analisis
Dari hasil penelitian terhadap ke-tiga lembaga di atas, Tim telah menganalisis
beberapa hal yang patut diperhatikan terkait rencana implementasi dan pengembangan BI
dilaksanakan untuk memastikan agar upaya pengembangan BI akan mencapai hasil yang
maksimal. Secara garis besar, tahapan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut :
33
a. Tahap Perencanaan Proyek (Project Planning)
Pada tahapan ini harus dapat dijelaskan apa yang menjadi tujuan utama dari proyek
BI, ekspektasi (harapan) yang diinginkan, dukungan formal dari Pimpinan organisasi
Pada tahap ini harus sudah teridentifikasi kebutuhan pengembangan BI secara detail.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun dan mengumpulkan information package
untuk semua subjek informasi yang akan ada dalam data warehouse. Fungsi
Pada tahap ini harus telah tersusun arsitektur dan infrastruktur yang diinginkan dari
o Data Acquisition
Bagian ini terkait dengan upaya meng-ekstraksi data dari sumber-sumber data,
dan upaya memindahkan data yang sudah diekstrak tersebut ke staging area
34
o Data Storage
Bagian ini terkait dengan upaya loading data dari staging area ke data warehouse
o Information Delivery
Bagian ini terkait dengan upaya menyediakan user interface yang akan
Pada tahap ini, pengembangan BI yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya
harus sudah dapat dites penggunaannya serta kemudian di-ujicoba apakah sudah
memenuhi tujuan dan ekspekstasi sebagaimana kebutuhan organisasi. Akhir tahap ini
35
ditandai dengan telah dilaksanakannya user acceptance test (UAT) dan user telah
Kebutuhan informasi yang dibutuhkan organisasi akan terus berkembang. Untuk itu,
lebih lanjut (enhancement). Untuk itu perlu dipersiapkan suatu proses pemeliharaan
yang berkesinambungan.
dengan kondisi organisasi yang ada adalah pendekatan praktikal (practical approach).
secara keseluruhan.
o Dukungan dan komitmen berkelanjutan dari Pimpinan organisasi terhadap proyek BI,
36
o Perencanaan harus matang, tujuan pengembangan BI yang realistis dan terdefinisi
dengan jelas,
o Memperoleh dukungan penuh dan antusiasme dari user-nya dan tidak hanya
o Tahap ETL (extract, transfer, load) merupakan pekerjaan yang paling membutuhkan
o Utamakan arsitektur informasi terlebih dahulu, baru kemudian memilih teknologi dan
alat BI yang akan digunakan. Arsitektur tersebut harus benar-benar sesuai dengan
o Menggunakan teknologi yang tepat guna bagi users dan mudah dalam
mempersulit penggunanya.
o Menentukan cakupan data yang jelas karena tidak semua data harus terhubung
dengan BI.
37
BAB V
5.1. Kesimpulan
menjadi sangat luas, mencakup pengawasan industri pasar modal dan pengawasan
lembaga keuangan. Melihat pihak yang diawasi cukup banyak, data yang dikelola
sangat beragam, serta adanya tuntutan untuk mampu melakukan pengawasan yang
besar (dana, waktu, maupun sumber daya manusia) serta memiliki risiko yang cukup
38
o Tahap Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis),
d. Pendekatan implementasi BI yang sesuai dengan kondisi Bapepam-LK saat ini adalah
keseluruhan.
e. Terdapat beberapa faktor yang menjadi kunci sukses dalam pengembangan BI,
5.2. Rekomendasi
a. Sebelum dilakukannya pengembangan BI, dua hal yang harus segara dilaksanakan
adalah :
39
b. Pembentukan Manajemen Proyek yang dedikasikan untuk pengembangan BI
Bapepam-LK, yang wajib menyusun suatu perencanaan yang matang dan benar-benar
bersifat strategis dan berorientasi jangka panjang. Manajemen Proyek harus terdiri
dari seluruh pihak terkait dan wakil-wakil user (Sekretariat dan Biro).
40
DAFTAR PUSTAKA
Han, Jiawei & Kember, Michelin, Data mining Concepts & Techniques, Simon
Fraser University Academic Press, USA 2001
41