You are on page 1of 5

SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 2005

Teknik Elektro Fak. Teknik – Universitas Diponegoro

STUDI AWAL PERENCANAAN


SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO

S. Warsito, Abdul Syakur, Agus Adhi Nugroho


Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Sultan Agung

Abstrak - Perkembangan listrik pedesaan yang belum Kebutuhan tenaga listrik pada umumnya akan naik,
terjangkau oleh jaringan listrik PLN masih tergantung pada dengan laju pertumbuhan berkisar 3 – 20 % pertahun,
pemakaian mesin diesel. Minat terhadap mesin diesel telah terutama tergantung pada pertumbuhan ekonomi dan laju
mengalami penurunan akhir-akhir ini, karena biaya perkembangan industri suatu negara. Hal ini berpengaruh
operasional terutama harga bahan bakar yang terus terhadap penyediaan energi listrik. Semakin jelas bahwa
meningkat dan kekurangan – kekurangan lainnya yang tidak harus ada suatu gagasan baru mengenai sumber-sumber
dapat diabaikan, misalnya; pemadaman berkala, biaya penghasil energi dan rumusan program-program
kebutuhan pemeliharaan dan kesulitan yang dialami oleh pelaksanaan dengan efisiensi maksimal.
para staf dalam melakukan pengiriman bahan bakar yang Penyediaan tenaga listrik bagi keperluan sektoral
disebabkan oleh keadaan jalan desa yang belum memadai sampai saat ini dibangkitkan dengan minyak. Investasi
dan jarak yang cukup jauh dari agen penyuplai. pembangkit listrik dengan bahan bakar minyak mahal,
Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro sehingga hal ini membuka kesempatan bagi upaya
(PLTMH) merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang diversifikasi, dengan pemakaian minyak pada sektoral
sangat mungkin untuk dikembangkan di negara - negara dapat digantikan dengan pemakaian tenaga listrik yang
dengan sumber air yang tersebar luas, misalnya Indonesia. dibangkitkan oleh energi non minyak.
Untuk melaksanakan pembangunan PLTMH diperlukan suatu Dewasa ini minyak bumi (bahan bakar fosil)
perencanaan yang matang sehingga perlu disurvey tentang merupakan sumber utama pemakaian energi di dalam
potensi sungai dan kondisi desa tersebut. Di daerah pedesaan negeri. Penggunaannya terus meningkat, sedang jumlah
umumnya terdapat saluran irigasi yang utama berfungsi persediaan terbatas. Oleh karena itu perlu diambil
untuk mengairi sawah dan juga berpotensi untuk digunakan langkah-langkah penghematan minyak bumi (bahan
sebagai pembangkit tenaga listrik. bakar fosil) di satu pihak dan di pihak lain
Studi awal perencanaan bagian – bagian PLTMH dari pengembangan-pengembangan sumber energi lainnya,
segi mekanikal dan kelistrikan meliputi, turbin, powerhouse, seperti PLTMH ( Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro
generator dari PLTMH yang direncanakan.Berdasarkan hasil ). Di Indonesia salah satu program pemerintah adalah
pembahasan saluran irigasi di Desa Danawarih memiliki listrik masuk Desa. Untuk desa terpencil di daerah
potensi energi listrik sebesar 318,30 kW. pegunungan, pembangunan PLTMH merupakan salah
satu jawaban atas program pemerintah tersebut
Kata kunci : PLTH, penstock, turbin, generator, social disamping kebutuhan tenaga listrik yang semakin
benefit. meningkat. Karena menghubungkan desa ini dengan
hantaran tegangan tinggi tidaklah ekonomis.
1.Pendahuluan
Tenaga merupakan suatu unsur penunjang yang sangat 2. Kelebihan dan kelemahan PLTMH
penting bagi pengembangan secara menyeluruh suatu bangsa.
Pemanfaatan secara tepat guna akan merupakan suatu alat PLTMH mempunyai beberapa kelebihan, yaitu :
yang ampuh untuk merangsang pertumbuhan perekonomian 1. Bahan bakar PLTU adalah batu bara. Berdasarkan
negara. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dimengerti apabila pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa
pada akhir-akhir ini permintaan akan pembangkit tenaga bahan bakar untuk PLTA adalah air (batu bara putih).
semakin meningkat di negara-negara seluruh dunia. Secara Keunggulan bahan bakar untuk PLTA ini sama sekali
garis besar dapat dikatakan bahwa, ditinjau dari segi tidak habis terpakai ataupun berubah menjadi sesuatu
kebutuhan tenaga, hampir dapat dipastikan semua negara di yang lain dan merupakan suatu sumber yang abadi.
dunia benar-benar sedang mengalami “ krisis energi “ dan PLTA tidak menghadapi masalah pembuangan limbah,
berbagai kesibukan dilakukan untuk menjajagi pemanfaatan sedangkan untuk PLTU menghadapi masalah
berbagai alternatif pembangkit energi untuk memenuhi pembuangan limbah berupa abu batu bara.
kebutuhan yang terus meningkat. 2. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan PLTA sangat
Tenaga listrik memegang peranan penting dalam rendah jika dibandingkan dengan PLTU atau PLTN.
pengembangan ekonomi dan pembangunan suatu bangsa. Pada PLTU, disamping pengeluaran biaya untuk batu

Semarang,24-25 Nopember 2005 A-62


SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 2005
Teknik Elektro Fak. Teknik – Universitas Diponegoro

bara, perlu diperhitungkan pula biaya transportasi bahan “ Perubahan tenaga potensial air menjadi tenaga elektrik
bakar tersebut. (listrik) “. Perubahan memang tidak langsung, tetapi
3. Turbin – turbin pada PLTA bisa dioperasikan atau berturut-turut melalui perubahan sebagai berikut :
dihentikan pengoperasiannya setiap saat.
4. PLTA, cukup sederhana untuk dimengerti dan cukup - Tenaga potensial ………Tenaga kinetik
mudah untuk dioperasikan. Ketangguhan sistemnya dapat - Tenaga kinetik ..……. Tenaga mekanik
lebih diandalkan dibandingkan dengan sumber – sumber - Tenaga mekanik ……… Tenaga listrik
daya yang lainnya. Tenaga potensial adalah tenaga air karena berada
5. Peralatan PLTA yang mutakhir, umumnya memiliki pada ketinggian. Tenaga kinetik adalah tenaga air karena
peluang yang besar untuk bisa dioperasikan selama lebih mempunyai kecepatan. Tenaga mekanik adalah tenaga
dari 50 tahun. Hal ini cukup bersaing jika dibandingkan kecepatan air yang terus memutar kincir / turbin. Tenaga
dengan umur efektif dari PLTN yang sekitar 30 tahun. elektrik adalah hasil dari generator yang berputar akibat
6. Dengan teknik perencanaan yang mutakhir, pembangkit berputarnya kincir / turbin.
listrik dapat menghasilkan tenaga dengan efisien yang Prinsip kerja PLTM yang paling utama adalah
sangat tinggi meskipun fluktuasi beban cukup besar. memanfaatkan semaksimal mungkin energi air yang
7. Perkembangan mutakhir yang telah dicapai pada dapat ditangkap oleh peralatan utamanya yang disebut
pengembangan turbin air, telah dimungkinkan untuk turbin/kincir air. Efisiensi kincir air yang dipilih untuk
memanfaatkan jenis turbin yang sesuai dengan keadaan menangkap energi air tersebut menentukan besarnya
setempat. energi mekanik atau energi poros guna memutar
8. Pengembangan PLTA dengan memanfaatkan arus sungai generator listrik.
dapat menimbulkan juga manfaat lain seperti misalnya;
pariwisata, perikanan dan lain – lain, sedangkan jika 4. Perencanaan Penstock, Turbin dan Generator
diperlukan waduk untuk keperluan tersebut dapat 4.1. Perencanaan penstock
dimanfaatkan pula misalnya sebagai irigasi dan pengendali Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
banjir. penstock untuk PLTM adalah diameter dimana semakin
kecil diameter maka kecepatan air dalam penstock akan
Kelemahan – kelemahan PLTMH semakin naik untuk debit yang sama, rugi – rugi pada
1. Sebagaimana yang telah disebutkan diatas, hampir semua penstock disebabkan debit air dan tinggi jatuh yang
PLTA merupakan proyek padat modal. Seperti padat modal relatif kecil dan ketersediaan material di daerah lokal.
yang lain, laju pengembalian modal proyek PLTA adalah Dibawah ini perhitungan dari penampang pipa
rendah. saluran (penstock) dengan menggunakan pipa beton :
2. Masa persiapan suatu proyek PLTA pada umumnya Diketahui data yang diperoleh untuk Q = 2,26
memakan waktu yang cukup lama. m3/det, dan C = 1,76 m/det.
3. PLTA sangat tergantung pada aliran sungai secara alamiah, A = ¼ π.d2
sehingga pada umumnya tenaga andalan atau tenaga mantap Q=AxC
akan sangat lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitas A=Q/C
totalnya. A = 2,26 m3/detik = 1,28 m2
1,76 m/detik
3. Prinsip Kerja PLTMH D = √ 4 A = √ 1,656 = 1,28 m
π
Pembangkit tenaga air adalah suatu bentuk perubahan Jadi diperoleh diameter pipa sebesar 1,28 m.
tenaga dari tenaga air dengan ketinggian dan debit tertentu Dalam perencanaan pembangkit ini, direncanakan
menjadi tenaga listrik, dengan menggunakan turbin air dan menggunakan pipa pesat atau penstock terbuat dari pipa
generator. Daya (power) yang dihasilkan dapat dihitung beton dengan diameter 1,28 m dan tebal 6 cm dibuat
dengan rumus : lurus untuk mengurangi rugi – rugi pusaran dan rugi
gesekan. Dimisalkan tekanan air pada kepala pipa adalah
P = 9,81 Q H kW 17,6 kg/cm2 dan ada kemungkinan terjadi peningkatan
tekanan sebesar 20 %. Tekanan desain dan efisiensinya
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari diperkirakan sebesar 1020 kg/cm2 dan 85 %. Panjang
perkalian efisiensi turbin dan generator dengan daya yang pipa + 64 m dengan kemiringan 450 terhadap tinggi jatuh
keluar secara teoritis. turbin.
Bentuk pembangkit tenaga mini-hidro adalah Untuk mengurangi rugi-rugi pusaran air pada sisi masuk
bervariasi, tetapi prinsip kerjanya adalah sama, yaitu ; penstock maka harus ditentukan jarak minimum intake
penstok dari permukaan air forebay. untuk debit 2,26
m3/detik maka :

Semarang,24-25 Nopember 2005 A-63


SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 2005
Teknik Elektro Fak. Teknik – Universitas Diponegoro

- Jarak minimum batang pipa dari permukaan penampung air : L = 144.QN/(862)(0,98)(0,087)(2g)1/2H


V = Q = 2,26 m3/det = 1,76 m/det π.r2
2
3,14.(0,64) = 0,244.QN/H
V = 1,76 = 0,5
√ g.d √ 9,8.1,28 dengan
s = 0,9 = 0,7 m
d 1,28 N = (862 / D1)H1/2
sehingga sisi masuk penstock diletakan 0,7 dibawah
permukaan air penampung (forebay). Maka
- Ketebalan pipa adalah :
P = 17,6 + [ 20 x 17,6 ] = 21,12 kg/cm2 L = 144.Q/(0,98)(0,087)(2g)1/2D1H1/2
100
S = 1020 kg/cm2 = 210,6.Q / D1H1/2
η = 85 %
R = 64 cm sehingga
- Ketebalan dinding batang pipa adalah :
t = P.R + 0,15 LD1 = (210,6)(79,78)(67,30)1/2
S.η - 0,6.P
= 2047,98
= 21,12 .64 + 0,5
1020.0,85-0,6.21,12
= 1,73 cm Untuk mencari lebar turbin :

4.2. Perencanaan mesin turbin L = 2047,98


D
Dari pengukuran diperoleh Hn = 20,51 m dengan Q = Dimana L dan D dalam inch, dan nilai D mulai dari 50
2,26 m3/det digunakan turbin Impuls aliran radial yaitu turbin cm sampai 100 cm.
Crossflow (gambar 2.14), dengan konversi :
Tabel 4.7. Jarak diameter runner berdasarkan lebar
Hn = 20,51 m = 67,30 ft turbin.
L (inch) D (inch) L (cm) D (cm)
Q = 2,26 m3/det = 79,78 ft3/det
104,06 19,69 264,31 50
94,59 21,65 240,23 55
86,71 23,62 220,24 60
80,03 25,59 203,28 65
74,31 27,56 188,75 70
69,35 29,53 176,05 75
65,02 31,50 165,15 80
61,21 33.46 155,45 85
57,80 35,43 146,81 90
54,76 37,40 139,07 95
52,02 39,37 132,13 100

Dipilih L = 104,06” sehingga D1 = 19,68”. Pemilihan


lebar L turbin akan berpengaruh pada N, D1, so, dan t.
2. Putaran Turbin

N = ( 862/D1)H1/2 = (862/19,68)(67,30)1/2

Gambar 1 jalan air pada turbin Crossflow = 359 rpm

1. Lebar dan Diameter Runner 3. Tebal Pancaran


Dengan konstanta tetapan C = 0,98 dan k = 0,087 maka Luas pancaran dengan V adalah kecepatan absolut
: air :

Semarang,24-25 Nopember 2005 A-64


SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 2005
Teknik Elektro Fak. Teknik – Universitas Diponegoro

= 530,82 HP
A = Q/V = 79,78/(0,98)[2(9,81)(67,30)]1/2 dalam kW
P = HP x 0,746 kW = 530,82 x 0,746
= 2,24 ft2 = 395,99 kW
sehingga tebal pancaran so : 11. Perhitungan Pembanding
Dari persamaan umum daya output :
so = A/L = (2,24)(144)/104,06 P = ηt.9,81.QH = 0,87(9,81)(2,26)(20,51)
= 395,61 kW
= 3,1 inch = 7,868 cm 4.3. Perencanaan generator
Berdasarkan perhitungan dalam perencanaan
4. Jarak Antar Sudu PLTH dengan potensi sungai Danawari ini digunakan
generator dengan kapatas 350 kW. Generator tersebut
s1 = kD1 = (0,087)(19,68) merupakan generator sinkron 4 kutub (brussless) yang
mempunyai kecepatan putar 1500 rpm dengan tegangan
= 1,71 inch = 4,34 cm keluaran 220/380 volt, cos φ = 0,83 dan frekuensi output
maka 50 Hz. Untuk menaikan kecepatan sampai 1500 rpm
t = s1/sinβ1 = 1,71/0,5 digunakan speed increaser dengan gearing ratio :
= 3,42 inch = 8,68 cm 1500 = 4,2
359
5. Jumlah Sudu
Jika jarak antar sudu t, maka jumlah sudu n diperoleh : Besarnya daya yang dapat dihasilkan setelah
memperhitungkan besarnya efisiensi turbin, efisiensi
N = π.D1/t = π(19,68)(3,42) speed increaser, efisiensi generator adalah sekitar 0,70
diperoleh :
≈ 18 buah P = η.9,81.Q.H = 0,7.9,81.2,26.20,51
= 318,30 kW = 397,88 kVA
6. Lebar Keliling Radial
- Arus Generator Sinkron :
a = 0,17.D1 = (0,17)(19,68) I = S
√3.VLL.cosϕ
= 3,35 inch = 8,5 cm
= 31830
7. Kelengkungan Sudu √3.380.0,83

ρ = 0,326.r1 = (0,326)(9,84) = 58,27 A

= 3,21 inch = 8,15 cm - Dimensi Utama Generator :

8. Jarak Pancaran dari Pusat Poros S = 1,11 x kω.π2.B.ac.D2.Ln x 10-3 kVA

y1 = (0,1986 - 0,945.k)D1 397,88 = 1,11 x 0,955.3,142.0,6.20000 x

= [0,1986 – 0,945(0,087)]19,68 D2L x 1500 x 10-3


60
= 2,29 inch = 5,82 cm D2L = 3,11 x 106 mm3

9. Jarak Pancaran dari Tepi Dalam Runner Jika diambil panjang generator L = 1000 mm, maka
y2 = (0,1314 – 0,945.k)D1 diameter generator D = 55,76 mm.
= [0.1314 – 0,945(0,087)]19,68 Jika jumlah saluran adalah 3 buah dengan panjang
= 0,97 inch = 2,46 cm masing-masing 10 cm maka panjang bersih inti armatur :
10. Daya Output Turbin
Dari persamaan house power dengan efisiensi Larm = 1000 – 3x10 = 970 mm
maksimum turbin 0,87 :
HP = QHηt /8,8
= (79,78)(67,30)(0,87) /8,8

Semarang,24-25 Nopember 2005 A-65


SEMINAR NASIONAL TEKNIK KETENAGALISTRIKAN 2005
Teknik Elektro Fak. Teknik – Universitas Diponegoro

5. Kesimpulan 6. Daftar Pustaka

Berdasarkan hasil analisa yang tertulis dalam buku ini 1. Arismunandar, Dr. dan Dr. Susumumu Kuwahar,
tentang studi awal perencanaan sistem mekanikal dan Pembangkitan dengan Artono tenaga air, Buku
kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro secara Pegangan Teknik Tenaga Listrik, Jilid I, Pradnya
sederhana, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Paramita, Jakarta : 1974.
1. Potensi energi air pada saluran irigasi di Desa Danawarih 2. Wiranto Arismunandar, Ir. Penggerak Mula Turbin,
memungkinkan dibangun PLTMH dengan konstruksi Universitas ITB, Bandung : 1977.
yang sederhana. 3. W. Culp Archie, Jr., Ph. D., Penerjemah Ir. Darwin
2. Perencanaan PLTMH sederhana dari segi mekanikalnya Sitompul, M.Eng, Prinsip-Prinsip Konversi Energi,
di daerah danawarih Tegal tidak menggunakan turbin Erlangga, Jakarta : 1977.
berkapasitas besar melainkan menggunakan turbin 4. Zuhal, Dasar Teknik Listrik, Universitas ITB,
Crossflow yang didesain untuk menggerakan generator. Bandung : 1977.
3. Pembangkit yang direncanakan di desa Danawarih 5. Pengembangan Produksi Turbin Mikro Hydro, PT
menggunakan turbin Crossflow dan generator sinkron Bereta Indonesia,
dengan kapasitas 350 kW. Lokakarya PLTM Peningkatan Swadaya Masyarakat
4. Dari segi Finansial benefit ada kecenderungan Dalam Pengembangan Mikro Hydro, PLN Pusat
pembangunan proyek listrik kurang feasible untuk Penyelidikan Masalah Kelistrikan, Direktorat Jendral
dijalankan, tetapi dari segi social benefit memberikan Listrik dan Energi Baru, Jakarta ; 16-17 Januari
dampak positif terhadap berbagai kegiatan masyarakat 1985.
sehingga layak untuk dikembangkan. 6. Arismunandar A, Teknik Tenaga Listrik, Jilid I
5. Ditinjau dari mekanikal yang ada pada Pembangkit Pembangkitan Dengan Tenaga Air, Pradnya
Listrik Tenaga Mini-hidro yang meliputi turbin, unit Paramita, Jakarta : 1979.
penggerak putaran / unit penerus putaran (speed 7. Ramadhan Otto, Perencanaan Pembangkit Listrik
increaser), serta adanya vernelling untuk pengaturan Tenaga Mikro-Hidro Dengan Memanfaatkan
kecepatan, maka syarat mekanik yang harus diperhatikan Kecepatan Aliran Sungai, Tugas Akhir, Teknik
Yaitu : Elektro Universitas Diponegoro, Semarang : 2003.
- Putaran turbin air harus sesuai kebutuhan, sehingga 8. Arismunandar W, Turbin, Penerbit ITB, Bandung :
tenaga yang menggerakkan generator listrik cukup stabil. 1997.
- Kekuatan mekanik dari turbin air sampai dengan penerus 9. Patty O. F., Tenaga Air, Erlangga, Jakarta : 1995.
putaran dapat diandalkan sehingga keandalan kerja 10. PT. PLN (Persero) Jasdik, Pembangkitan : 1997.
pembangkitan dapat terjamin. 11. Sharma, K. N. Pembangkit Listrik Tenaga Air,
- Versnelling serta bagian-bagiannya cukup kokoh untuk Jakarta, UI-Press : 1991.
mengatur kecepatan air dalam menggerakan generator 12. Wakil, M. M. EL, Instalasi Pembangkit Daya,
listrik yang melalui putaran turbin air. Erlangga, Jakarta : 1992.
13. Sulasno,Ir.Pusat Pembangkit Tenaga Listrik,Satya
Wacana,Semarang:1992.

Semarang,24-25 Nopember 2005 A-66

You might also like