You are on page 1of 15

I.

UNIT PENGHISAP (VACUM UNIT)

I. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum acara I Unit Penghisap (Vacum Unit) ini adalah :
a. Mempelajari Unit Penghisap (Vacum Unit) dengan menggunakan prinsip-
prinsip dinamika fluida.
b. Mengkaji karakteristik Unit Penghisap.

II. Tinjauan Pustaka


a. Tinjauan Bahan
Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut: Benda kerja hasil pengelasan
dimasukkan ke dalam wadah yang berisi air dan tertutup rapat oleh karet
seal. Bagian yang dilas pada tabung iradiasi tercelup ke dalam air. Pompa
vakum dihidupkan sehingga udara yang terdapat dalam wadah tersebut akan
tertarik oleh pompa vakum. Apabila terdapat kebocoran pada tabung iradiasi
maka pada air akan keluar gelembung-gelembung udara. Jika hasil
pengelasan bagus (tidak terdapat kebocoran) maka dari dalam air tidak akan
keluar gelembung-gelembung udara (I Wayan dkk, 2009).
Ada tiga tipe utama manometer: 1. Manometer satu sisi kolom yang
mempunyai tempat cairan besar dari tabung U dan mempunyai skala disisi
kolom sempit. Kolom ini dapat menjelaskan perpindahan cairan lebih jelas.
Kolom cairan manometer dapat digunakan untuk mengukur perbedaan yang
kecil diantara tekanan tinggi. 2. Jenis membran fleksibel: jenis ini
menggunakan defleksi (tolakan) membran fleksibel yang menutup volum
dengan tekanan tertentu. Besarnya defleksi dari membran sesuai dengan
tekanan spesifik. 3. Jenis Pipa koil: Sepertiga bagian dari manometer ini
menggunakan pipa koil yang akanmengembang dengan kenaikan tekanan.
Hal ini disebabkan perputaran dari sisi lengan yang disambung ke pipa.
Pada manometer tabung terbuka, di mana tabung berbentuk U, sebagian
tabung diisi dengan zat cair (air raksa atau air). Tekanan yang terukur
dihubungkan dengan perbedaan dua ketinggian zat cair yang dimasukan ke
dalam tabung (Indah, 2010).
Manometer adalah alat ukur tekanan dan manometer tertua adalah
manometer kolom cairan. Alat ukur ini sangat sederhana, pengamatan dapat
dilakukan langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran.
Manometer kolom cairan biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan
yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir) (Rahayu, 2011).
Pengukuran debit secara langsung terdiri atas penentuan volume atau
berat fluida yang melalui suatu penampang dalam suatu selang waktu
tertentu. Metode tak langsung bagi pengukuran debit memerlukan penentuan
tinggi-tekan, perbedaan tekanan, atau kecepatan di beberapa titik pada suatu
penampang dan, dengan besaran-besaran ini, perhitungan debit. Metode-
metode yang paling teliti adalah penentuan gravimetrik atau penentuan
volumetrik, dengan berat atau volume diukur, atau penentuan dengan
mempergunakan tangki yang telah dikalibrasi untuk selang waktu yang
diukur (Streeter, 1991).
Beda tekanan sebanding dengan kedalaman fluida untuk mengukur
tekanan yang tak diketahui. Pada bagian manometer terbuka, bagian atas
tabung terbuka ke atmosfer pada tekanan Pat. Ujung lain tabung berada pada
tekanan P yang harus diukur. Perbedaan P – Pat sama dengan ρgh, dengan ρ
adalah kerapatan cairan dalam tabung. Perbedaan antara tekanan dinamakan
tekanan “absolut” P dan tekanan atmosfer Pat dinamakan tekanan gauge
(tekanan tolok). Tekanan absolut diperoleh dari tekanan gauge dengan
menambahkan tekanan atmosfer (Tipler, 1998).
Tekanan dapat diukur dengan berbagai alat. Semua peralatan
sedemikian pada dasarnya mengukur perbedaan diantara dua tekanan;
hanya jika salah satu dari tekanan itu vakum barulah alat itu mengukur
tekanan yang sebenarnya. Sebagai contoh, manometer yang digunakan untuk
mengukur beda tekanan di tempat yang berbeda. Analisa tekanan di dalam
suatu fluida yang diam disebut hidrostatika dan tidak asing lagi bagi kita
yang telah mengikuti kuliah mekanika fluida. Hidrostatika digunakan untuk
menentukan berbagai hubungan di antara berbagai perbedaan tekanan dan
ketinggian suatu manometer (William dan Henry, 1996).
b. Tinjauan Teori
Sebuah elemen fluida tertentu sepanjang lintasan geraknya, maka akan
didapatkan bahwa ketika elemen itu ada di A. Kecepatannya adalah v, dan
ketika elemen itu ada di A’, kecepatannya adalah v’. Bila gerakannya
stasioner, semua elemen fluida yang melewati A akan memiliki kecepatan v
dan akan melewati A’ dengan kecepatan v‘. Lintasan yang diikuti oleh tiap
elemen fluida dalam aliran stasioner disebut garis arus (streamline). Pada
kondisi seperti itu kecepatan fluida boleh dianggap sebagai fungsi posisi
alih-alih fungsi waktu. Sebaliknya, jika kecepatan di tiap posisi merupakan
fungsi waktu, gerakan tidaklah stasioner. Untuk selanjutnya, hanya gerakan
fluida stasioner saja yang diperhatikan. Sebuah prisip penting dalam
pembahasan gerak fluida adalah persamaan kontinuitas, yang
mengungkapkan massa fluida (Addison, 1994).
Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan
fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip ini
sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan Bernoulli yang
menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam suatu aliran
tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran
yang sama. Dalam bentuknya yang sudah disederhanakan, secara umum
terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli; yang pertama berlaku untuk aliran
tak-termampatkan (incompressible flow), dan yang lain adalah untuk fluida
termampatkan (compressible flow) (Anonim, 2011).
Teknik pemerahan yang efektif diperlukan untuk mendapat semua susu
dari hewan dalam waktu singkat tanpa menyebabkan efek yang merugikan
pada kesehatan. Pengaruh paling langsung dari sistem pemerahan pada sapi
adalah ukuran vakum pada cakar (Reinemann et al 2007). Menurut Dewan
Nasional pedoman Mastitis (1996), rekaman yang akurat dari tingkat vakum
di berbagai lokasi selama pemerahan menyediakan cara terbaik untuk
menunjukkan kecukupan vakum yang diterapkan dan fungsi regulator untuk
kondisi vakum yang stabil pada setiap sistem pemerahan (Bilgisi, 2010).
Suatu alat yang menyebabkan suatu perubahan energi antara suatu
sistem mekanik dan suatu media fluida adalah mesin fluida. Apabila mesin
digerakkan secara mekanik untuk melakukan kerja pada sistem fluida dan
kemudian merubah energi mekanik ke dalam energi ‘fluida’ maka mesin
tersebut disebut pompa. Namun demikian, kata pompa secara umum
digunakan untuk mesin yang bekerja hanya pada cairan (Dake, 1985).
Pada pokoknya, prinsip Bernoulli menyatakan bahwa bilamana
kecepatan fluida tinggi, tekanan rendah, dan bilamana kecepatannya rendah,
tekanannya tinggi. Bernoulli mengembangkan persamaan yang menekankan
prinsip ini secara kuantitatif. Untuk menurunkan persamaan Bernoulli kita
mengasumsikan bahwa aliran setimbang dan laminar, fluida tak dapat
mampat, dan kekentalan cukup kecil untuk dapat diabaikan. Secara umum,
kita mengasumsikan fluida mengalir dalam tabung dengan tampang lintang
tidak seragam yang ketinggiannya bervariasi sedikit di atas batas acuan
(Giancoli, 1997).
Kecepatan pompa, konduktansi, dan penyelesaian pompa turbomolekul
yang diselidiki oleh eksperimen dan simulasi numerik. Tingkat aliran massa
bervariasi 0,2-19,2 sccm (sentimeter kubik standar per menit) untuk
berbagai tekanan cekung telah dilakukan dalam percobaan. Percobaan
kecepatan pemompaan dan analitik melawan tekanan cekung pompa
turbomolekul untuk menurunkan N2. Kecepatan pemompaan yang diperoleh
dari analisis percobaan dan simulasi konsisten pada tekanan cekung berkisar
dari 5x10-2 sampai 8x10-2 Pa. Bila tekanan masuk di bawah 103 Pa,
konduktansi berkurang karena aliran memasuki wilayah aliran transisi.
Akhirnya, pengaruh tekanan masuk pada penyelesaian juga dilaporkan
(Hsieh et al, 2009).
Pompa pancar dapat berfungsi bilamana ada daya penggerak dalam hal
ini adalah fluida yang dialirkan masuk ke dalam tabung pancar melalui nosel
dengan kecepatan yang tinggi, sehingga terjadi kevakuman di dalam tabung
pompa pancar, maka akibatnya fluida akan terisap dan bercampur dengan
fluida penggerak (pompa suplai). Berdasarkan prinsip kerja tersebut pompa
pancar dapat menambah kapasitas pompa suplai sehingga pompa ini perlu
terus dikembangkan dan diterapkan pada bidang pertanian (Makhsud, 2008).
Karakteristik pompa adalah prestasi pompa dalam bentuk grafik
hubungan antara parameter-parameter: head (H), daya (N) dan efisiensi
terhadap debit (Q). Parameter-parameter ini menandai prestasi kerja dan
biaya operasi pompa. Kondisi kerja optimal tercapai apabila efisiensi
mencapai maksimum pada karakteristik pompa, selanjutnya semakin tinggi
efisiensi maksimum pada karakteristik merupakan indikator ekonomis
sebuah pompa. Parameter-parameter ini sangat tergantung dari proses
desain, pabrikasi dan pemasangan atau operasi pompa. Jika pabrikasi dan
pemasangan normal, pengaruh konstruksi elemen-elemen utama pompa
seperti impeller, difusor dan sudu pengarah merupakan penentu utama
karakteristik pompa karena berhubungan langsung dengan parameter-
parameter hidrodinamika (Rumaherang, 2008).

III. Metodologi
a. Alat dan Bahan
1. Satu set pompa air beserta selang-selangnya
2. Vacum unit
3. Ember (besar dan kecil)
4. Alat pengukur tekanan (manometer pipa terbuka)
5. Alat pengukur waktu (stopwatch)
6. Alat pengukur volume (gelas ukur)
7. Sumber listrik
8. Jangka sorong
9. Air

Dimensi unitDebit
penghisap
Diploting
Diukur
Peralatan
Pompa
diukur diukur
Dilakukandalam
segera
air ; diameter
bersamaan
dan grafik,
dihidupkan,
ketika
bahan
pengukuran
dengandicari
alirandalam
disusun
kran
dan
ulangnilai
pipa=2,
diukurnya
dibuka
sesuai C
manometer
selama diameter
dengan
mulai
tekanan
8 kali
dari
stabil
susuanluar pipa=3
pengukuran
(manometer
yang percobaan
terendah dan diameter dalam pipa 3
dibaca) pipa3
3
luas penampang hisapan

1 2 luas penampang aliran pipa 2


b. Cara Kerja

Gambar 1.2 Susunan Percobaan :


2
-Keterangan: 5
33-- air 6
pompa
--
keran
-----
pengukur volume
-----
peredam kecepatan air
-----
manometer pipa terbuka
vacum unit
penampung air

4
1 3

7
IV. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Debit dan Tekanan
No P2 (cmHg) Q (lt/dt) v (m/s) V (lt) t (detik)
1. 0,2 0,0564 0,726 1 17,72
2. 1,2 0,1436 1,848 1 6,96
3. 3,0 0,2564 3,300 1 3.90
4. 3,6 0,3048 3,923 1 3,28
5. 6,0 0,3731 4,802 1 2,68
6. 7,2 0,4255 5,476 1 2,35
7. 7,6 0,7692 9,900 1 1,30
8. 7,8 0,9364 12,028 1 1,07
Sumber : Laporan Sementara

Gambar 1.3 Grafik hubungan antara Tekanan dengan Debit

Gambar 1.4 Grafik hubungan antara Tekanan dengan Kecepatan

b. Pembahasan
Unit Penghisap (Vacum Unit) merupakan suatu alat yang cara kerjanya
menggunakan prinsip-prinsip dinamika fluida. Prinsip penghisapan terjadi
dengan membuat tekanan pada lokasi yang lebih rendah daripada tekanan
atmosfer. Bila terjadi sisi penciutan pada sebuah fluida yang melewati
penampang, maka tekanannya pun akan menjadi rendah. Dalam praktikum
ini digunakan persamaan Bernoulli. Dalam bidang pertanian, unit penghisap
berperan penting dalam pengisian saus ataupun kecap dalam botol.
Untuk dapat melakukan praktikum ini maka diperlukan berbagai alat
yaitu, pompa beserta selang-selangnya yang disusun seemikian rupa
sehingga dapat kita lihat seperti pada Gambar 1.2, selain itu diperlukan
berbagai macam alat ukur seperti, stopwatch untuk mengukur kecepatan
aliran air, gelas ukur untuk mengukur volume, jangka sorong untuk
mengukur diameter pipa, dan manometer terbuka untuk mengukur beda
tekanan, ember juga diperlukan untuk menampung air untuk mengukur
kecepatan air. Selain itu bahan yang digunakan yaitu air dan sumber listrik
untuk menghidupkan pompa. Percobaan dilakukan sebanyak 8 kali dengan
putaran kran yang berbeda dengan putaran yang semakin besar. Hal ini
bertujuan untuk membandingkan kecepatan dan tekanan aliran air yang
berbeda.
Faktor yang mempengaruhi perbedaan tekanan adalah diameter pipa
yaitu antara diameter aliran dan diameter hisapan, kecepatan aliran dan
debit. Dari hasil perhitungan luas penampang diperoleh diameter aliran (D2)
sebesar 0,0105 m dan diameter penghisap (D3) sebesar 0,00335 m. Dengan
menggunakan rumus ¼.π.D2 kemudian dengan mengurangkan luas
penampang aliran (D2) dikurangi luas penampang hisapan (D3) maka
diperoleh A (luas penampang) sebesar 0,777.10-4 m2.
Dari hasil praktikum diperoleh debit (Q) sebesar 0,0564 lt\dt; 0,1436
lt\dt; 0,2564 lt/dt; 0,3048 lt\dt; 0,3731 lt/dt; 0,4255 lt/dt; 0,7692 lt\dt; dan
0,9346 lt\dt. hasil bagi volume (V) dengan waktu (t). Diperoleh pula
kecepatan aliran (v) yang didapat dari hasil bagi debit (Q) dengan luas
penampang (A) sebesar 0,726 m/s; 1,848 m/s; 3,300 m/s; 3,923 m/s; 4,802
m/s; 5,476 m/s; 9,900 m/s; dan 12,028. Hubungan antara luas penampang
dengan tekanan yaitu, semakin besar luas penampang maka tekanannya
semakin kecil.
Dari data-data tersebut diketahui debit berbanding terbalik dengan waktu,
semakin besar waktu, debit akan semakin kecil. Dapat kita simpulkan pula
kecepatan aliran berbanding lurus dengan debit, semakin besar debit
semakin besar pula kecepatan alirannya. Dan sesuai dengan persamaan
Bernoulli “semakin besar kecepatan aliran fluida maka semakin kecil
tekanan, dan semakin kecil kecepatan aliran fluida maka semakin besar
tekanannya”.
Dari hasil percobaan, diperoleh grafik hubungan antara tekanan dengan
debit dengan persamaan garisnya y = 8,714x – 1.018 dengan R2 = 0,776.
Nilai konstanta debit aliran dengan tekanan (C1) adalah 8,714. Sedangkan
dari grafik hubungan tekanan dengan kecepatan aliran diperoleh persamaan
garisnya y = 0,678x – 1,013 dengan R2 = 0,777. Nilai konstanta kecepatan
aliran dengan tekanan (C2) adalah 0,678.
Grafik hubungan antara tekanan dengan debit dan tekanan dengan
kecepatan yang diperoleh dari percobaan ini tidak berupa garis linear yang
lurus, padahal seharusnya grafik yang tergambarkan berupa garis linear yang
lurus karena hubungan tekanan, kecepatan, dan debit adalah sebanding.
Sehingga jika tekanan diperbesar, maka kecepatan aliran fluida dan debit
juga akan bertambah. Sebaliknya, jika tekanan diperkecil maka kecepatan
aliran dan debit pun semakin berkurang. Beberapa hal yang merupakan
faktor yang menyebabkan penyimpangan percobaan ini antara lain, kurang
akuratnya praktikan dalam membaca perbedaan tekanan pada manometer
pipa terbuka, pengukuran waktu yang tidak teliti karena kurang bersamanya
pemencetan tombol stopwatch dengan volume air pada ember.

V. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum acara I Unit Penghisap
(Vacum Unit) ini adalah :
1. Prinsip kerja pompa penghisap adalah membuat tekanan pada suatu
lokasi lebih rendah dari tekanan atmosfer.
2. Besarnya luas penampang 0,777.10-4 m2 yang diperoleh dari selisih luas
penampang aliran dengan luas penampang hisapan.
3. Besarnya debit aliran :
Q1 = 0,0564 lt/dt Q5 = 0,3731 lt/dt
Q2 = 0,1436 lt/dt Q6 = 0,4255 lt/dt
Q3 = 0,2564 lt/dt Q7 = 0,7692 lt/dt
Q4 = 0,3048 lt/dt Q8 = 0,9346 lt/dt
Debit terbesar adalah 0,9346 lt/dt
Debit terkecil adalah 0,0564 lt/dt
4. Besarnya kecepatan aliran air :
v1 = 0,726 m/s v5 = 4,802 m/s
v2 = 1,848 m/s v6 = 5,476 m/s
v3 = 3,300 m/s v7 = 9,900 m/s
v4 = 3,923 m/s v8 = 12,082 m/s
Kecepatan terbesar adalah 12,082 m/s
Kecepatan terkecil adalah 0,726 m/s
5. Persamaan regresi pada grafik hubungan antara tekanan dengan debit
adalah y = 8,714x – 1.018 dengan R2 = 0,776, dengan nilai konstanta
(C1) sebesar 0,776.
Persamaan regresi pada grafik hubungan antara tekanan dengan
kecepatan adalah y = 0,678x – 1,013 dengan R2 = 0,777, dengan nilai
konstanta (C2) sebesar 0,777.
6. Tekanan yang diperoleh dari pengukuran manometer : 0,2 cmHg; 1,2
cmHg; 3,0 cmHg; 3,6 cmHg; 6,0 cmHg; 7,2 cmHg; 7,6 cmHg; dan 7,8
cmHg. Tekanan terbesar adalah 7,8 cmHg dan tekanan terkecil adalah
0,2 cmHg.
7. penampang, tekanan semakin besar, sehingga kecepatannya pun besar.
8. Penerapan prinsip unit penghisap dalam teknologi hasil pertanian
digunakan dalam proses pengisian suatu produk dalam kemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Addison. 1994. Asas-Asas Fisika Untuk Universitas. Erlangga. Jakarta.


Anonim. 2011. http//wikipedia.prinip_bernoulli.com. Diakses tanggal 13 Maret
2011. Pukul 15.30 WIB.

Bilgisi, Eser. 2010. Comparison of the Vacum Dynamics of Conventional and


Quarter Individual Milking System. Journal Of Agricultural Sciences
Page.163.

Dake, Jonas. 1985. Hidrolika Teknik. Erlangga. Jakarta.


Giancoli, Douglas. 1997. Fisika. Erlangga. Jakarta.
Hsieh et all. 2009. Pumping Performance Analysis On Turbomolecular Pump.
ScienceDirect.

I Wayan, dkk. 2009. Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) Pada Sistem
Kontrol Proses Pengelasan Inner Dan Outer Tabungan Radiasi. Seminar
Nasional V SDM Teknologi Nuklir Hal.179.

Indah, Tri Lego. 2010. http//chemistry.manometer_terbuka.com. Diakses tanggal


13 Maret 2011. Pukul 16.00 WIB.

Makhsud, Abdul. 2009. Desain Dan Pengujian Prestasi Pompa Pancar (Jet
Pump). Al-Jibra No.29 Vol.IX.

Rahayu, Suparni. 2011. http//gudangmateri. manometer.com. Diakses tanggal 13


Maret 2011. Pukul 15.30 WIB.

Reynolds, William dan Henry. 1996. Termodinamika Teknik. Erlangga. Jakarta.


Rumaherang, W.M. 2009. Perhitungan Aliran Dan Peramalan Karakteristik
Pompa Sentrifugal Bertingkat Dengan Penggunaan CAD Blade’s System.
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM No.2 Vol.2.

Streeter, Victor. L. 1991.Mekanika Fluida. Erlangga. Jakarta.


Tipler, A. Paul. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Erlangga. Jakarta.

Lampiran
Analisis Hasil Percobaan
a. Luas Penampang
D dalam pipa 2 = 0,0105 m
D dalam pipa 3 = 0,00335 m
Luas penampang D2
1
= πD 2
4

1
= x 3,14 x 0,0105x 0,0105= 0,865.10-4 m 2
4

Luas penampang D3
1
= πD 2
4

1
= x 3,14 x 0,00335x 0,00335= 0,088.10-4 m 2
4

A = A aliran – A hisapan
= 0,865.10-4 m2 – 0,088.10-4 m2
= 0,78.10-4 m2
b. Perhitungan debit,
Volume(V)
Q=
Waktu (t)

1) 5)
1 1
Q1 = = 0,0564 lt/s Q5 = = 0,3731lt/s
17,72 2,68

2) 6)
1 1
Q2 = = 0,1436 lt/s Q6 = = 0,4255 lt/s
6,96 2,35

3) 7)
1 1
Q3 = = 0,2564 lt/s Q7 = = 0,7692 lt/s
3,90 1,30
4) 8)
1 1
Q4 = = 0,3048 lt/s Q8 = = 0,9346 lt/s
3,28 1,07

c. Perhitungan kecepatan aliran,


Q
v=
A

1)
0,0000564m3 /s
v1 = = 0,726 m/s
0,777.10− 4 m 2

2)
0,0001436m 3 /s
v2 = = 1,848 m/s
0,777.10− 4 m 2

3)
0,0002564m3 /s
v3 = = 3,300 m/s
0,777.10− 4 m 2

4)
0,0003048m3 /s
v4 = = 3,923 m/s
0,777.10− 4 m 2

5)
0,0003731m3 /s
v5 = = 4,802 m/s
0,777.10− 4 m 2

6)
0,0004255m3 /s
v6 = = 5,476 m/s
0,777.10− 4 m 2

7)
0,0007692m3 /s
v7 = = 9,900 m/s
0,777.10− 4 m 2
8)
0,0009346m3 /s
v8 = = 12,028 m/s
0,777.10− 4 m 2

You might also like