Professional Documents
Culture Documents
ANNOTATED
Table of Contents
Pasal/Article
CHAPTER I: GENERAL PROVISIONS
1
49
1025
10
1117
1819
2021
2223
24
25
2627
2831
3233
32
33
23
3437
38
3948
3943
4446
4748
4951
5254
5568
6971
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA,
THE PRESIDENT OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA,
Menimbang:
Considering:
a. bahwa untuk mewujudkan perekonomian a. that in the realization of the sustainable and
stable growth of the national economy, it
nasional yang mampu tumbuh secara
requires that the activities of the financial
berkelanjutan dan stabil, diperlukan kegiatan
services sector can be performed in organized,
di dalam sektor jasa keuangan yang
fair, transparent, and accountable manner, can
terselenggara secara teratur, adil, transparan,
realize the sustainable and stable growth of the
dan akuntabel, serta mampu mewujudkan
financial system as well as can protect the
sistem keuangan yang tumbuh secara
interests of consumers and the public;
berkelanjutan dan stabil, dan mampu
melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana b. that in consideration of point (a), a financial
services
authority
having
integrated,
dimaksud dalam huruf a, diperlukan otoritas
independent, and accountable regulatory and
jasa keuangan yang memiliki fungsi, tugas,
supervisory functions, duties and powers over
dan wewenang pengaturan dan pengawasan
the activities of the financial services sector is
terhadap kegiatan di dalam sektor jasa
indispensible;
keuangan secara terpadu, independen, dan
akuntabel;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana c. that in consideration of point (a) and point (b),
it is necessary to make a Law concerning The
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
Financial Services Authority;
membentuk Undang-Undang tentang Otoritas
Jasa Keuangan;
Mengingat:
Bearing in Mind:
1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 1. Article 5 section (1), Article 20, and Article 33
of the 1945 Constitution of the Republic of
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia;
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 2. Law Number 23 of 1999 concerning Bank
Indonesia (State Gazette of the Republic of
tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara
Indonesia Number 66 of 1999, Supplement to
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66,
State Gazette of the Republic of Indonesia
Tambahan Lembaran Negara Republik
Number 3844), as several times amended, and
Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah
most recently amended by Law Number 6 of
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang2009 concerning Enactment of Government
Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Regulation in Lieu of Law Number 2 of 2008
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
concerning the Second Amendment to Law
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Number 23 of 1999 concerning Bank
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
Translated by: Wishnu Basuki
wbasuki@gmail.com
1
MEMUTUSKAN:
HAS DECIDED:
To Enact: LAW CONCERNING THE
FINANCIAL SERVICES
AUTHORITY.
PENJELASAN UMUM
GENERAL ILUCIDATION
yang
terintegrasi
dan
comprehensive manner.
5. asas
profesionalitas,
yakni
asas
yang
mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan
tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
CHAPTER I
GENERAL PROVISIONS
Article 1
Dalam Undang-Undang
dengan:
ini
yang
Financial
Services
Authority,
1. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya 1. The
hereinafter abbreviated to FSA, means an
disingkat OJK, adalah lembaga yang
institution with independence and freedom
independen dan bebas dari campur tangan
pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
from any interference from other parties and
wewenang
pengaturan,
pengawasan,
with functions, duties, and powers to regulate,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana
supervise, examine, and investigate as
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
intended by this Law.
Annotation: The words/phrases and freedom
from any interference from other parties have
been deleted by Decision of the Constitutional
Court No. 25/PUU-XII/2014, August 4, 2015,
as against the 1945 Constitution.
2. Dewan Komisioner adalah pimpinan 2. The Board of Commissioners means the top
management of the Financial Services
tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan
Authority of collective and collegial nature.
kolegial.
3. Kepala Eksekutif adalah anggota Dewan 3. Chief Executive means a member of the
Board of Commissioners with duties to lead
Komisioner
yang
bertugas
memimpin
the implementation of supervision of financial
pelaksanaan pengawasan kegiatan jasa
6
services
activities
and
report
such
implementation of their duties to the Board of
Commissioners.
11. Peraturan OJK adalah peraturan tertulis yang 11. Regulation of the Financial Services
ditetapkan oleh Dewan Komisioner, mengikat
Authority means a written regulation that is
secara umum dan diundangkan dalam
issued by the Board of Commissioners,
Lembaran Negara Republik Indonesia.
generally binding and promulgated in the State
Gazette of the Republic of Indonesia.
12. Peraturan Dewan Komisioner adalah 12. Regulation of the Board of Commissioners
peraturan tertulis yang ditetapkan oleh Dewan
means a written regulation that is issued by the
Komisioner dan mengikat di lingkungan
Board of Commissioners and internally
internal OJK.
binding on the Financial Services Authority.
13. Bank Indonesia adalah Bank Sentral 13. Bank Indonesia means the Central Bank of
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
the Republic of Indonesia as intended by the
dalam
Undang-Undang
Dasar
Negara
1945 Constitution of the Republic of
Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia.
14. Lembaga Penjamin Simpanan adalah 14. Deposit Insurance Corporation means the
Deposit Insurance Corporation as intended by
Lembaga Penjamin Simpanan sebagaimana
the Law concerning the deposit insurance
dimaksud dalam Undang-Undang mengenai
corporation.
lembaga penjamin simpanan.
15. Konsumen adalah pihak-pihak yang 15. Consumer means a party who sets up a fund
and/or uses the benefit of services available in
menempatkan
dananya
dan/atau
the Financial Services Institutions, inter alia,
memanfaatkan pelayanan yang tersedia di
customers in Banking, investors in Capital
Lembaga Jasa Keuangan antara lain nasabah
Markets, policyholders in Insurance, and
pada Perbankan, pemodal di Pasar Modal,
participants of Pension Funds under the laws
pemegang polis pada Perasuransian, dan
and regulation in the financial services sector.
peserta pada Dana Pensiun, berdasarkan
peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
16. Pemerintah adalah pemerintah Republik 16. Government means the government of the
Indonesia.
Republic of Indonesia.
17. Gubernur Bank Indonesia adalah pemimpin 17. Governor of Bank Indonesia means the
management who serves concurrently as
merangkap anggota Dewan Gubernur Bank
member of the Board of Governors of Bank
Indonesia.
Indonesia.
18. Menteri Keuangan adalah menteri yang 18. Minister of Finance means the minister who
administers the government affairs in the field
menyelenggarakan urusan pemerintahan di
of finance.
bidang keuangan.
19. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin 19. Chairman of the Board of Commissioners of
8
20. Ex-officio adalah jabatan seseorang pada 20. Ex-officio means an office of a person in a
certain institution because of his/her duties and
lembaga
tertentu
karena
tugas
dan
powers in another institution.
kewenangannya pada lembaga lain.
21. Komite Etik adalah organ pendukung 21. Ethics Committee means a supporting organ
Dewan Komisioner yang bertugas mengawasi
of the Board of Commissioners with duties to
kepatuhan Dewan Komisioner, pejabat dan
supervise the compliance of the Board of
pegawai OJK terhadap kode etik.
Commissioners, officials and employees of the
Financial Services Authority with the code of
ethics.
22. Dewan Audit adalah organ pendukung 22. Audit Board means a supporting organ of
the Board of Commissioners with duties to
Dewan Komisioner yang bertugas melakukan
evaluate the performance of duties of the
evaluasi atas pelaksanaan tugas OJK serta
Financial Services Authority and to prepare
menyusun standar audit dan manajemen risiko
the audit standard and risk management of the
OJK.
Financial Services Authority.
23. Panitia Seleksi adalah panitia yang
oleh Presiden yang bertugas untuk
dan menetapkan calon anggota
Komisioner untuk disampaikan
Presiden.
24. Setiap Orang adalah orang perseorangan 24. Any Person means any individual or any
atau korporasi.
corporation.
25. Forum
Koordinasi
Stabilitas
Sistem 25. Financial System Stability Coordinating
Forum means a coordinating forum that is
Keuangan adalah forum koordinasi yang
formed to safeguard the financial system
dibentuk untuk menjaga stabilitas sistem
stability with members including the Minister
keuangan yang anggotanya terdiri atas Menteri
of Finance in capacity as Coordinator, serving
Keuangan selaku Koordinator merangkap
concurrently as member, the Governor of Bank
anggota, Gubernur Bank Indonesia selaku
Indonesia in capacity as member, the
anggota, Ketua Dewan Komisioner Lembaga
Chairman of the Board of Commissioners of
Penjamin Simpanan selaku anggota, dan Ketua
the Depository Insurance Corporation in
Dewan Komisioner OJK selaku anggota.
capacity as member, and the Chairman of the
Financial Services Authority in capacity as
member.
Penjelasan Pasal 1: Cukup jelas
BAB II
PEMBENTUKAN, STATUS, DAN TEMPAT
KEDUDUKAN
Pasal 2
CHAPTER II
ESTABLISHMENT, STATUS, AND
DOMICILE
Article 2
(2) OJK adalah lembaga yang independen dalam (2) The Financial Services Authority shall be an
independent agency which in the performance
melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas
of its duties and powers is free from the
dari campur tangan pihak lain, kecuali untuk
interference of any other party, except for
hal-hal yang secara tegas diatur dalam
9
Undang-Undang ini.
Pasal 3
Article 3
(2) OJK dapat mempunyai kantor di dalam dan di (2) The Financial Services Authority may have as
necessary an office(s) within and outside the
luar wilayah Negara Kesatuan Republik
territory of the Unitary State of the Republic of
Indonesia yang dibentuk sesuai dengan
Indonesia.
kebutuhan.
Penjelasan Pasal 3: Cukup jelas
BAB III
TUJUAN, FUNGSI, TUGAS, DAN
WEWENANG
Pasal 4
CHAPTER III
OBJECTIVES, FUNCTIONS, DUTIES, AND
POWERS
Article 4
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan The Financial Services Authority is established
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
with the objectives that the entire activities of the
financial services sector:
Penjelasan Pasal 4:
Dengan tujuan ini, OJK diharapkan dapat mendukung
kepentingan sektar jasa keuangan nasional sehingga
mampu meningkatkan daya saing nasional. Selain itu,
OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional,
antara lain meliputi sumber daya manusia,
pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor
jasa keuangan, dengan tetap mempertimbangkan aspek
positif globalisasi.
Elucidation of Article 4:
On these objectives, the Financial Services Authority is
expected to enable support of the interest of the
national financial services sector that can enhance the
national competitiveness. Furthermore, the Financial
Services Authority must enable the safeguard of the
national interests including, inter alia, human
resources, management, controls, and ownership in the
financial services sector with due consideration of the
positive aspects of globalization.
fair,
b. mampu mewujudkan sistem keuangan yang b. can realize the sustainable and stable growth of
tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
the financial system; and
Penjelasan Pasal 4 (b): Cukup jelas
c. mampu melindungi kepentingan Konsumen c. can protect the interests of Consumers and the
dan masyarakat.
public.
Penjelasan Pasal 4 (c):
Yang dimaksud dengan melindungi kepentingan
Konsumen dan masyarakat termasuk perlindungan
terhadap pelanggaran dan kejahatan di sektor
keuangan seperti manipulasi dan berbagai bentuk
penggelapan dalam kegiatan jasa keuangan.
Pasal 5
Article 5
10
OJK
berfungsi
menyelenggarakan
sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
Pasal 6
Article 6
(1) OJK melaksanakan tugas pengaturan dan (1) The Financial Services Authority shall perform
pengawasan terhadap:
regulatory and supervisory duties over:
a. kegiatan jasa
Perbankan;
keuangan
di
sektor
Pasal 7
Article 7
1. perizinan
untuk
pendirian
bank,
pembukaan kantor bank, anggaran dasar,
rencana kerja, kepemilikan, kepengurusan
dan sumber daya manusia, merger,
konsolidasi dan akuisisi bank, serta
pencabutan izin usaha bank; dan
dengan
c. pengaturan dan pengawasan mengenai aspek c. to regulate and supervise prudential aspects
kehati-hatian bank, meliputi:
that include:
1. manajemen risiko;
1. risk management;
2. bank governance;
dan
anti
d. pemeriksaan bank.
d. bank examination.
Penjelasan Pasal 7:
Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan,
kesehatan, aspek kehati-hatian, dan pemeriksaan bank
merupakan lingkup pengaturan dan pengawasan
microprudential yang menjadi tugas dan wewenang
OJK. Adapun lingkup pengaturan dan pengawasan
macroprudential, yakni pengaturan dan pengawasan
selain hal yang diatur dalam pasal ini, merupakan
tugas dan wewenang Bank Indonesia. Dalam rangka
pengaturan dan pengawasan macroprudential, OJK
membantu Bank Indonesia untuk melakukan himbauan
moral (moral suasion) kepada Perbankan.
Elucidation of Article7:
Regulation and supervision of entities, soundness,
prudential aspects and bank examination shall be
within the scope of microprudential regulation and
supervision which constitute the duties and powers of
the Financial Services Authority.
The scope of
microprudential regulation and supervision, i.e., the
regulation and supervision other than governed by this
article, shall be the duties and powers of Bank
Indonesia. In terms of the microprudential regulation
and supervision, the Financial Services Authority shall
assist Bank Indonesia in exerting moral suasion upon
Banking.
Pasal 8
Article 8
Untuk
melaksanakan
tugas
pengaturan To perform the regulatory duties as intended by
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK Article 6, the Financial Services Authority shall
mempunyai wewenang:
have the powers to:
a. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang- a. issue ancillary regulations to this Law;
Undang ini;
Penjelasan Pasal 8 (a): Cukup jelas
12
f. menetapkan peraturan mengenai tata cara f. issue regulations concerning procedures for
issuing written orders against Financial
penetapan perintah tertulis terhadap Lembaga
Services Institutions and certain parties;
Jasa Keuangan dan pihak tertentu;
Penjelasan Pasal 8 (f):
Yang dimaksud dengan perintah tertulis adalah
perintah secara tertulis untuk melaksanakan atau tidak
melaksanakan kegiatan tertentu guna memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan dan/atau mencegah dan mengurangi
kerugian Konsumen, masyarakat, dan sektor jasa
keuangan.
g. menetapkan peraturan mengenai tata cara g. issue regulations concerning procedures for
penetapan pengelola statuter pada Lembaga
determination of statutory managers in
Jasa Keuangan;
Financial Services Institutions;
Penjelasan Pasal 8 (g):
Yang dimaksud dengan pengelola statuter adalah
orang perseorangan atau badan hukum yang
ditetapkan OJK untuk melaksanakan kewenangan
OJK.
h. menetapkan
struktur
organisasi
dan h. establish the structure of organization and
infrastruktur, serta mengelola, memelihara,
infrastructure, as well as manage, maintain,
dan menatausahakan kekayaan dan kewajiban;
and administer the assets and liabilities; and
dan
Penjelasan Pasal 8 (h): Cukup jelas
i. menetapkan peraturan mengenai tata cara i. issue regulations concerning procedures for
imposition of sanctions under the provisions of
pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
laws and regulations in financial services
peraturan perundang-undangan di sektor jasa
13
sector.
keuangan.
Penjelasan Pasal 8 (i): Cukup jelas
Pasal 9
Article 9
Untuk
melaksanakan
tugas
pengawasan To perform the supervisory duties as intended by
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, OJK Article 6, the Financial Services Authority shall
mempunyai wewenang:
have the powers to:
a. menetapkan
kebijakan
operasional a. establish operating policies concerning
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan;
supervision of financial services activities;
Penjelasan Pasal 9 (a): Cukup jelas
c. melakukan
pengawasan,
pemeriksaan, c. make supervision, examination, investigation,
Consumer protection, and other acts of
penyidikan, perlindungan Konsumen, dan
Financial Services Institutions, financial
tindakan lain terhadap Lembaga Jasa
services providers and/or supporting business
Keuangan, pelaku, dan/atau penunjang
as intended by the laws and regulations in the
kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud
financial services sector;
dalam peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan;
Penjelasan Pasal 9 (c): Cukup jelas
d. memberikan perintah tertulis kepada Lembaga d. issue written orders to Financial Services
Jasa Keuangan dan/atau pihak tertentu;
Institutions and/or certain parties;
Penjelasan Pasal 9 (d): Cukup jelas
f. determine
managers;
the
engagement
of
statutory
1. izin usaha;
1. business licenses;
2. individual licenses;
14
4. certificates of registration;
5. business approvals;
6. pengesahan;
6. validation;
8. penetapan lain,
8. other orders,
BAB IV
DEWAN KOMISIONER
Bagian Kesatu
Struktur Dewan Komisioner
Pasal 10
CHAPTER IV
THE BOARD OF COMMISSIONERS
Part One
Structure of the Board of Commissioners
Article 10
(2) Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud (2) The Board of Commissioners as intended by
pada ayat (1) bersifat kolektif dan kolegial.
section (1) shall be of collective and collegial
nature.
Penjelasan Pasal 10 (2):
Yang dimaksud dengan bersifat kolektif adalah
bahwa setiap pengambilan keputusan Dewan
Komisioner diputuskan secara bersama-sama oleh
anggota Dewan Komisioner.
(3) Dewan Komisioner mempunyai 9 (sembilan) (3) The Board of Commissioners shall be
comprised of nine (9) members as confirmed
orang anggota yang ditetapkan dengan
by Decision of the President.
Keputusan Presiden.
Penjelasan Pasal 10 (3): Cukup jelas
(4) Susunan Dewan Komisioner sebagaimana (4) The composition of the Board of
dimaksud pada ayat (3) terdiri atas:
Commissioners as intended by section (3) shall
include:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
i. seorang
anggota
Ex-officio
dari
Kementerian Keuangan yang merupakan
pejabat setingkat eselon I Kementerian
Keuangan.
Penjelasan Pasal 10 (4) (i): Cukup jelas
(5) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (5) A members of the Board of Commissioners as
intended by section (4) shall enjoy equal
dimaksud pada ayat (4) memiliki hak suara
voting rights.
yang sama.
Penjelasan Pasal 10 (5):
16
Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian
Pasal 11
Part Two
Appointment and Dismissal
Article 11
(1) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (1) Members of the Board of Commissioners as
intended by Article l0 section (4) point (a)
dimaksud dalam Pasal l0 ayat (4) huruf a
through point (g) shall be elected by the House
sampai dengan huruf g dipilih oleh Dewan
of Representatives upon the nomination of
Perwakilan Rakyat berdasarkan calon anggota
candidate members by the President.
yang diusulkan oleh Presiden.
Penjelasan Pasal 11 (1):
Dalam penyampaian calon anggota Dewan
Komisioner kepada Dewan Perwakilan Rakyat,
Presiden menyampaikan nama-nama calon Dewan
Komisioner.
(2) Pemilihan dan penentuan calon anggota (2) The selection and determination of candidate
members of the Board of Commissioners for
Dewan Komisioner untuk diusulkan kepada
nomination to the President as intended by
Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
section (1) shall be made by the Selection
dilaksanakan oleh Panitia Seleksi yang
Committee that is formed by Decision of the
dibentuk dengan Keputusan Presiden:
President:
a. paling singkat 6 (enam) bulan sebelum
berakhirnya masa jabatan anggota Dewan
Komisioner; atau
(3) Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud pada (3) The Selection Committee as intended by
section (2) shall have nine (9) members
ayat (2) beranggotakan 9 (sembilan) orang
including the elements from the Government,
yang terdiri atas unsur Pemerintah, Bank
Bank Indonesia, and the public.
Indonesia, dan masyarakat.
Penjelasan Pasal 11 (3):
Yang dimaksud dengan unsur masyarakat adalah
akademisi di sektor jasa keuangan, masyarakat
industri Perbankan, industri Pasar Modal, dan/atau
Industri Keuangan Non-Bank yang meliputi
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
17
Services Institutions.
(4) Panitia Seleksi mengumumkan penerimaan (4) The Selection Committee shall announce the
calon
anggota
Dewan
Komisioner
enrollment of candidate members of the Board
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada
of Commissioners as intended by section (1) to
masyarakat paling lama 5 (lima) hari kerja
the public within five (5) working days of the
setelah
ditetapkannya
Panitia
Seleksi
formation of the Selection Committee as
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
intended by section (2).
Penjelasan Pasal 11 (4):
Di samping mengumumkan penerimaan calon anggota
Dewan Komisioner, Panitia Seleksi secara aktif dapat
mencari calon-calon yang memenuhi persyaratan dan
keterwakilan sesuai dengan keahliannya dari sektor
jasa keuangan yang diawasi OJK.
(5) Pendaftaran calon dilakukan dalam waktu 12 (5) The enrollment of candidates shall be made
(dua belas) hari kerja secara terus menerus.
within twelve (12) consecutive working days.
Penjelasan Pasal 11 (5):
Pendaftaran calon anggota Dewan Komisioner
memperhatikan syarat-syarat sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
(6) Panitia Seleksi melakukan seleksi administratif (6) The Selection Committee shall hold
administrative selection of the candidate
terhadap calon anggota Dewan Komisioner
members of the Board of Commissioners as
sebagaimana dimaksud pada ayat (5).
intended by section (5).
Penjelasan Pasal 11 (6):
Yang dimaksud dengan seleksi administratif adalah
seleksi terhadap calon anggota Dewan Komisioner
sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
(7) Panitia Seleksi mengumumkan nama calon (7) The Selection Committee shall announce the
yang telah lulus seleksi administratif untuk
names of candidates that pass the
mendapatkan masukan dari masyarakat paling
administrative selection for public inputs
lama 5 (lima) hari kerja sejak berakhirnya
within (5) working days of the expiration of
waktu pendaftaran calon sebagaimana
candidate enrollment period as intended by
dimaksud pada ayat (5).
section (5).
Penjelasan Pasal 11 (7): Cukup jelas
(8) Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) (8) Inputs as intended by section (7) shall be given
to the Selection Committee within twelve (12)
disampaikan kepada Panitia Seleksi dalam
working days of the date of announcement.
waktu 12 (dua belas) hari kerja terhitung sejak
tanggal diumumkan.
Penjelasan Pasal 11 (8): Cukup jelas
(9) Panitia Seleksi melakukan penilaian dan (9) The Selection Committee shall make
pemilihan serta menyampaikan calon anggota
evaluation and selection and present three (3)
Dewan Komisioner kepada Presiden sebanyak
candidate members of the Board of
3 (tiga) orang calon untuk setiap anggota
Commissioners to the President for each
Dewan Komisioner yang dibutuhkan, paling
requisite member of the Board of
lama 12 (dua belas) hari kerja terhitung sejak
Commissioners within twelve (12) working
berakhirnya jangka waktu sebagaimana
days of the expiration of the period as intended
dimaksud pada ayat (8).
by section (8).
Penjelasan Pasal 11 (9):
Yang dimaksud dengan 3 (tiga) orang calon untuk
18
Pasal 12
Article 12
(1) Presiden memilih dan menyampaikan calon (1) The President shall select and present two (2)
anggota Dewan Komisioner sebanyak 2 (dua)
candidates of the Board of Commissioners for
orang calon untuk setiap anggota Dewan
each requisite member of the Board of
Komisioner yang dibutuhkan kepada Dewan
Commissioners
to
the
House
of
Perwakilan Rakyat, paling lama 12 (dua belas)
Representatives within twelve (12) working
hari kerja terhitung sejak tanggal diterimanya
days of the date the names of the candidate
nama calon anggota Dewan Komisioner dari
members of the Board of Commissioners are
Panitia Seleksi sebagaimana dimaksud dalam
received from the Selection Committee as
Pasal 11 ayat (9).
intended by Article 11 section (9).
Penjelasan Pasal 12 (1):
Untuk 7 (tujuh) orang anggota Dewan Komisioner
yang dibutuhkan, Presiden mengajukan kepada Dewan
Perwakilan Rakyat sebanyak 14 (empat belas) orang
calon anggota Dewan Komisioner.
(2) Dari calon anggota Dewan Komisioner (2) Out of the candidate members of the Board of
Commissioners as intended by section (1), the
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Presiden
President shall present two (2) candidate
mengajukan sebanyak 2 (dua) orang calon
members of the Board of Commissioners for
anggota Dewan Komisioner untuk dipilih oleh
election as the Chairman of the Board of
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai Ketua
Commissioners
to
the
House
of
Dewan Komisioner.
Representatives.
Penjelasan Pasal 12 (2):
Ketentuan ini hanya berlaku apabila terdapat
kebutuhan untuk mengisi jabatan Ketua Dewan
Komisioner.
(3) Calon anggota Dewan Komisioner yang tidak (3) The candidate member of the Board of
Commissioners who is unelected Chairman of
terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner
the Board of Commissioners as intended by
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
section (2) shall be sent for election as member
diikutsertakan untuk dipilih sebagai anggota
of the Board of Commissioners by the House
Dewan Komisioner oleh Dewan Perwakilan
of Representatives.
Rakyat.
Penjelasan Pasal 12 (3):
Ketentuan ini hanya berlaku apabila terdapat
kebutuhan untuk mengisi jabatan Ketua Dewan
Komisioner dan paling sedikit 1 (satu) orang anggota
Dewan Komisioner.
(4) Dewan Perwakilan Rakyat memilih calon (4) The House of Representatives shall elect the
candidate members of the Board of
anggota Dewan Komisioner sesuai dengan
Commissioners according to the requisite
jumlah anggota Dewan Komisioner yang
number of members of the Board of
dibutuhkan, paling lama 45 (empat puluh lima)
Commissioners, within forty-five (45) working
hari kerja sejak diterimanya nama-nama calon
19
(5) Calon anggota Dewan Komisioner terpilih (5) The member-elects of the Board of
Commissioners shall be presented by the
disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat
House of Representatives to the President
kepada Presiden paling lama 5 (lima) hari
within five (5) working days upon the
kerja sejak selesainya proses pemilihan calon
conclusion of the election of members of the
anggota Dewan Komisioner sebagaimana
Board of Commissioners as intended by
dimaksud pada ayat (4).
section (4).
Penjelasan Pasal 12 (5):
Yang dimaksud dengan selesainya proses pemilihan
calon anggota Dewan Komisioner adalah sejak
ditetapkannya di rapat paripuma Dewan Perwakilan
Rakyat.
(6) Presiden mengangkat dan menetapkan calon (6) The President shall appoint and confirm the
terpilih sebagai anggota Dewan Komisioner
member-elects as members of the Board of
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
Commissioners within thirty (30) working
sejak tanggal diterimanya nama calon anggota
days of the date the names of the memberDewan Komisioner terpilih dari Dewan
elects of the Board of Commissioners are
Perwakilan Rakyat.
received from the House of Representatives.
Penjelasan Pasal 12 (6): Cukup jelas
Pasal 13
Article 13
(1) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (1) Members of the Board of Commissioners as
intended by Article 10 section (4) point (h)
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) huruf h
shall be appointed upon the nomination by the
diangkat dan ditetapkan Presiden berdasarkan
Governor of Bank Indonesia.
usulan Gubernur Bank Indonesia.
(2) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (2) Members of the Board of Commissioners as
intended by Article 10 section (4) point (i)
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) huruf i
shall be appointed and confirmed by the
diangkat dan ditetapkan Presiden berdasarkan
President upon the nomination by the Minister
usulan Menteri Keuangan.
of Finance.
Penjelasan Pasal 13: Cukup jelas
Pasal 14
Article 14
(1) Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Dewan (1) The Chairman, Vice Chairman, and members
Komisioner diangkat dan ditetapkan dengan
of the Board of Commissioners shall be
20
Keputusan Presiden.
(2) Pembagian tugas di antara anggota Dewan (2) Distribution of duties amongst the members of
the Board of Commissioners as intended by
Komisioner sebagaimana dimaksud dalam
Article 10 section (4) point (b) through point
Pasal 10 ayat (4) huruf b sampai dengan huruf
(g) shall be determined upon the meeting of
g diputuskan berdasarkan rapat Dewan
the Board of Commissioners and stated by
Komisioner dan ditetapkan dengan Keputusan
Decision of the Board of Commissioners.
Dewan Komisioner.
(3) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (3) The members of the Board of Commissioners
as intended by Article 10 section (4) point (a)
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) huruf a
through point (g) shall be appointed for a five
sampai dengan huruf g diangkat untuk masa
(5)-year term of office and may be reappointed
jabatan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
1 (one) time for the term of office.
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Penjelasan Pasal 14: Cukup jelas
Pasal 15
Article 15
a. an Indonesian national;
b. memiliki akhlak, moral, dan integritas yang b. has good character, moral and integrity;
baik;
Penjelasan Pasal 15 (b):
Yang dimaksud dengan memiliki akhlak, moral, dan
integritas yang baik, antara lain tidak pernah masuk
dalam daftar orang tercela.
d. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak d. has never been declared bankrupt or never
pernah menjadi pengurus perusahaan yang
been the management of the company causing
menyebabkan perusahaan tersebut pailit;
the company to be declared bankrupt;
Penjelasan Pasal 15 (d): Cukup jelas
e. sehat jasmani;
e. is physically sound;
f. berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) f. is not over the age of sixty-five (65) years at
tahun pada saat ditetapkan;
the time of confirmation;
Penjelasan Pasal 15 (f): Cukup jelas
21
h. tidak pernah dijatuhi pidana penjara h. has never been convicted and sentenced to
imprisonment by a final and binding court
berdasarkan putusan pengadilan yang telah
decision for the commission of a criminal
mempunyai kekuatan hukum tetap karena
offense liable to imprisonment for a term of
melakukan tindak pidana yang diancam
five (5) years or more;
dengan hukuman 5 (lima) tahun atau lebih.
Penjelasan Pasal 15 (h): Cukup jelas
Pasal 16
Article 16
(1) Ketua, Wakil Ketua, dan anggota Dewan (1) The Chairman, Vice Chairman, and members
Komisioner sebelum memangku jabatannya
of the Board of Commissioners must prior to
wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut
assuming their office swear an oath or
agama atau kepercayaannya di hadapan
affirmation in accordance with their religion or
Mahkamah Agung.
belief before the Supreme Court.
(2) Bunyi lafal sumpah atau janji sebagaimana (2) An oath or affirmation as intended by section
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
(1) shall read as follows:
Saya bersumpah/berjanji bahwa saya, untuk
menjadi Ketua/Wakil Ketua/anggota Dewan
Komisioner OJK langsung atau tidak langsung
dengan nama dan dalih apapun tidak
memberikan
atau
menjanjikan
untuk
memberikan sesuatu kepada siapapun.
Pasal 17
Article 17
(1) Anggota Dewan Komisioner tidak dapat (1) No member of the Board of Commissioners
shall be dismissed prior to the expiration of
diberhentikan sebelum masa jabatannya
his/her term of office, unless the following
berakhir, kecuali apabila memenuhi alasan
22
sebagai berikut:
a. meninggal dunia;
a. he/she dies;
b. mengundurkan diri;
b. he/she resigns;
23
(2) Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada (2) The dismissal as intended by section (1) shall
be proposed to the President by the Board of
ayat (1) diusulkan oleh Dewan Komisioner
Commissioners for confirmation.
kepada
Presiden
untuk
mendapatkan
penetapan.
Penjelasan Pasal 17 (2): Cukup jelas
Bagian Ketiga
Penggantian Antarwaktu
Pasal l8
Part Three
Recall
Article l8
(1) Dalam hal anggota Dewan Komisioner (1) Where a member of the Board of
Commissioners as intended by Article 10
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
section (4) point (a) through point (g), is
(4) huruf a sampai dengan huruf g,
dismissed due to reasons as intended by
diberhentikan karena alasan sebagaimana
Article 17 section (1) point (a), point (b), point
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf a,
(d), point (e), point (f), point (g) point (h),
huruf b, huruf d, huruf e, huruf f, huruf g huruf
point (i), and/or point (j), the member of the
h, huruf i, dan/atau huruf j, dilaksanakan
Board of Commissioners shall be recalled in
penggantian anggota Dewan Komisioner
accordance with the procedures for election of
antarwaktu sesuai dengan tata cara pemilihan
members of the Board of Commissioners as
anggota Dewan Komisioner sebagaimana
governed by this Law.
diatur dalam Undang-Undang ini.
Penjelasan Pasal 18 (1): Cukup jelas
24
(2) Anggota Dewan Komisioner pengganti (2) The replacement member of the Board of
Commissioners shall be appointed in place of
diangkat untuk menggantikan jabatan anggota
the dismissed member of the Board of
Dewan Komisioner yang diberhentikan
Commissioners as intended by section (1) and
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
shall continue the remaining term of the office
melanjutkan sisa masa jabatan anggota Dewan
of the replaced member of the Board of
Komisioner yang digantikan.
Commissioners.
Penjelasan Pasal 18 (2): Cukup jelas
(3) Penggantian anggota Dewan Komisioner (3) No recall of a member of the Board of
Commissioners as intended by section (1) shall
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
be made if the remaining term of office of the
dilakukan apabila sisa masa jabatan anggota
dismissed member of the Board of
Dewan Komisioner yang diberhentikan kurang
Commissioners is less than one (1) year.
dari 1 (satu) tahun.
Penjelasan Pasal 18 (3):
Yang dimaksud dengan sisa masa jabatan anggota
Dewan Komisioner yang diberhentikan kurang dari 1
(satu) tahun adalah sisa masa jabatan terhitung sejak
tanggal penetapan pemberhentian anggota Dewan
Komisioner.
Pasal 19
Article 19
(1) Dalam hal Ketua Dewan Komisioner (1) Where the Chairman of the Board of
Commissioners is dismissed due to reasons as
diberhentikan karena alasan sebagaimana
intended by Article 17 section (1), the Vice
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Wakil
Chairman of the Board of Commissioners shall
Ketua Dewan Komisioner bertindak sebagai
act as official ad interim to perform the duties
pejabat sementara untuk melaksanakan tugas
and exercise the powers of the Chairman of the
dan wewenang Ketua Dewan Komisioner
Board of Commissioners until a new Chairman
sampai dengan ditetapkannya Ketua Dewan
of the Board of Commissioners is confirmed.
Komisioner yang baru.
Penjelasan Pasal 19 (1):
Wakil Ketua yang bertindak sebagai pejabat sementara
Ketua Dewan Komisioner memiliki kewenangan
sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Komisioner,
tetapi hanya memiliki 1 (satu) hak suara.
(2) Dalam hal Wakil Ketua Dewan Komisioner (2) Where the Vice Chairman of the Board of
Commissioners is dismissed due to reasons as
diberhentikan karena alasan sebagaimana
intended by Article 17 section (1), the
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Ketua
Chairman of the Board of Commissioners shall
Dewan Komisioner bertindak sebagai pejabat
act as official ad interim to perform the duties
sementara untuk melaksanakan tugas dan
and powers of the Vice Chairman of the Board
wewenang Wakil Ketua Dewan Komisioner
of Commissioners until a new Vice Chairman
sampai dengan ditetapkannya Wakil Ketua
of the Board of Commissioners is confirmed.
Dewan Komisioner yang baru.
Penjelasan Pasal 19 (2):
Ketua yang bertindak sebagai pejabat sementara Wakil
Ketua Dewan Komisioner memiliki kewenangan
sebagai Ketua dan Wakil Ketua Dewan Komisioner,
tetapi hanya memiliki 1 (satu) hak suara.
(3) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua Dewan (3) Where the Chairman and the Vice Chairman of
the Board of Commissioners are dismissed due
Komisioner diberhentikan karena alasan
to reasons as intended by Article 17 section
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat
25
(1),
berdasarkan
kesepakatan
Dewan
Komisioner, salah satu anggota Dewan
Komisioner sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 10 ayat (4) huruf c sampai dengan huruf
g bertindak sebagai pejabat sementara untuk
melaksanakan tugas dan wewenang Ketua
dan/atau Wakil Ketua Dewan Komisioner
sampai dengan ditetapkannya Ketua dan/atau
Wakil Ketua Dewan Komisioner yang baru.
(4) Dalam hal anggota Dewan Komisioner (4) Where a member of the Board of
Commissioners as intended by Article 10
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
section (4) point (c) through point (g) is
(4) huruf c sampai dengan huruf g
dismissed due to reasons as intended by
diberhentikan karena alasan sebagaimana
Article 17 section (1), upon the agreement of
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), berdasarkan
the Board of Commissioners, any of the
kesepakatan Dewan Komisioner, salah satu
members of the Board of Commissioners,
anggota Dewan Komisioner, kecuali anggota
except for the Ex-officio member of the Board
Dewan Komisioner Ex-officio sebagaimana
of Commissioners as intended by Article 10
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) huruf h dan
section (4) point (h) and point (i), shall act as
huruf i, bertindak sebagai pejabat sementara
official ad interim to perform the duties and
untuk melaksanakan tugas dan wewenang
exercise the powers of the member of the
anggota Dewan Komisioner tersebut sampai
Board of Commissioners until a new member
dengan ditetapkannya anggota Dewan
of the Board of Commissioners is confirmed.
Komisioner yang baru.
Penjelasan Pasal 19 (4):
Anggota Dewan Komisioner yang bertindak sebagai
pejabat sementara dari anggota Dewan Komisioner
yang kosong sebagaimana dimaksud ayat ini, memiliki
kewenangan sebagai anggota Dewan Komisioner dan
anggota Dewan Komisioner yang dijabat sementara,
tetapi hanya memiliki 1 (satu) hak suara.
Bagian Keempat
Tugas dan Wewenang
Pasal 20
Part Four
Duties and Powers
Article 20
Tugas pengaturan sebagaimana dimaksud dalam The regulatory duties as intended by Article 6
Pasal 6 dilaksanakan oleh Dewan Komisioner.
shall be performed by the Board of
Commissioners.
Penjelasan Pasal 20: Cukup jelas
Pasal 21
Article 21
Komisioner,
Komisioner.
dan/atau
Keputusan
Bagian Kelima
Larangan
Pasal 22
Part Five
Prohibitions
Article 22
d. menduduki jabatan pada lembaga lain, kecuali d. assuming office in another institution, except
27
Pasal 23
Article 23
(1) Antaranggota Dewan Komisioner dilarang (1) No member of the Board of Commissioners
shall be related by consanguinity of the second
mempunyai hubungan keluarga sampai derajat
degree and affinity to one another.
kedua dan semenda.
Penjelasan Pasal 23 (1): Cukup jelas
(2) Jika antaranggota Dewan Komisioner terbukti (2) If amongst the members of the Board of
Commissioners are proved to be related by
memiliki hubungan keluarga sebagaimana
consanguinity to one another as intended by
dimaksud pada ayat (1), salah seorang di
section (1), any of whom must resign
antara mereka wajib mengundurkan diri dari
his/her/their commissionership within thirty
jabatannya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari
(30) days of proof of his/her/their
terhitung sejak terbukti mempunyai hubungan
consanguineous relationship.
keluarga.
Penjelasan Pasal 23 (2):
Dalam hal hubungan keluarga terjadi pada 2 (dua)
orang atau lebih anggota Dewan Komisioner, hanya 1
(satu) orang yang dapat tetap menjabat sebagai
anggota Dewan Komisioner.
(3) Dalam hal tidak ada satupun anggota Dewan (3) Where none of such members of the Board of
Commissioners resign as intended by section
Komisioner
yang
mengundurkan
diri
(2), all of those members of the Board of
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), semua
Commissioners
who
are
related
by
anggota Dewan Komisioner yang mempunyai
consanguinity to one another shall be
hubungan keluarga tersebut diberhentikan dari
dismissed from their commissionership by the
jabatannya oleh Presiden.
President.
Penjelasan Pasal 23 (3): Cukup jelas
Bagian Keenam
Rapat dan Pengambilan Keputusan
Pasal 24
Part Six
Meetings and Decision-Making
Article 24
(1) Dewan Komisioner melaksanakan rapat (1) The Board of Commissioners shall hold a
meeting of the Board of Commissioners at
Dewan Komisioner secara berkala paling
periodic intervals at least once (1) two weeks
sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu atau
or at any time upon request by any of the
sewaktu-waktu berdasarkan permintaan salah
members of the Board of Commissioners.
satu anggota Dewan Komisioner.
Penjelasan Pasal 24 (1): Cukup jelas
28
(2) Ketua Dewan Komisioner memimpin rapat (2) The Chairman of the Board of Commissioners
Dewan Komisioner.
shall lead a meeting of the Board of
Commissioners.
Penjelasan Pasal 24 (2): Cukup jelas
(3) Dalam hal Ketua Dewan Komisioner (3) Where the Chairman of the Board of
Commissioners is unavailable, the Vice
berhalangan, Wakil Ketua Dewan Komisioner
Chairman of the Board of Commissioners shall
memimpin rapat Dewan Komisioner.
lead a meeting of the Board of Commissioners.
Penjelasan Pasal 24 (3): Cukup jelas
(4) Dalam hal Ketua dan Wakil Ketua Dewan (4) Where the Chairman and the Vice Chairman of
Komisioner sebagaimana dimaksud pada ayat
the Board of Commissioners as intended by
(2) dan ayat (3) berhalangan, berdasarkan
section (2) and section (3) are unavailable,
kesepakatan anggota Dewan Komisioner, salah
upon agreement amongst the members of the
satu anggota Dewan Komisioner ditunjuk
Board of Commissioners, any of the members
untuk memimpin rapat Dewan Komisioner.
of the Board of Commissioners shall be
designated to lead a meeting of the Board of
Commissioners.
Penjelasan Pasal 24 (4): Cukup jelas
(5) Rapat Dewan Komisioner dinyatakan sah (5) A meeting of the Board of Commissioners
apabila dihadiri lebih dari (satu per dua) dari
shall be declared valid if attended by more
jumlah anggota Dewan Komisioner.
than one-half () of the total members of the
Board of Commissioners.
Penjelasan Pasal 24 (5): Cukup jelas
(6) Pengambilan keputusan Dewan Komisioner (6) Any decision of the Board of Commissioners
shall be made on the basis of deliberation to
dilakukan berdasarkan musyawarah untuk
reach a consensus.
mencapai mufakat.
Penjelasan Pasal 24 (6): Cukup jelas
(7) Dalam hal musyawarah untuk mencapai (7) Where deliberation to reach a consensus as
mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
intended by section (6) is not reached, a
tidak
tercapai,
keputusan
ditetapkan
decision shall be issued by majority vote.
berdasarkan suara terbanyak.
Penjelasan Pasal 24 (7): Cukup jelas
(8) Setiap rapat Dewan Komisioner dibuat risalah (8) Minutes of meetings shall be made for every
meeting of the Board of Commissioners and
rapat yang ditandatangani oleh semua anggota
signed by all of the members of the Board of
Dewan Komisioner yang hadir.
Commissioners present.
Penjelasan Pasal 24 (8):
Risalah rapat paling sedikit memuat hari dan tanggal
pelaksanaan rapat, pimpinan dan peserta rapat,
agenda rapat, dan keputusan rapat. Dalam risalah
rapat tersebut, dituangkan pendapat seluruh peserta
rapat, baik yang menyatakan persetujuan, tidak
memberikan persetujuan, atau tidak berpendapat
terhadap materi yang diputuskan dalam rapat, disertai
dengan alasannya.
(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara (9) Ancillary provisions concerning procedures
for holding meetings of the Board of
penyelenggaraan rapat Dewan Komisioner
Commissioners shall be governed by
diatur dengan Peraturan Dewan Komisioner.
Regulation of the Board of Commissioners.
29
Bagian Ketujuh
Lain-lain
Pasal 25
Part Seven
Miscellaneous Provisions
Article 25
(1) Dewan Komisioner mewakili OJK di dalam (1) The Board of Commissioners shall represent
dan di luar pengadilan.
the Financial Services Authority within and
outside the court.
Penjelasan Pasal 25 (1): Cukup jelas
(2) Dewan Komisioner dapat menyerahkan (2) The Board of Commissioners may delegate the
representative authority as intended by section
kewenangan mewakili sebagaimana dimaksud
(1) to one or more members of the Board of
pada ayat (1) kepada satu atau lebih anggota
Commissioners and/or to any official of the
Dewan Komisioner, dan/atau kepada pejabat
Financial Services Authority or any other party
OJK atau pihak lain untuk mewakili OJK yang
to represent the Financial Services Authority
khusus dikuasakan untuk itu.
with special authority to do so.
Penjelasan Pasal 25 (2):
Dewan Komisioner yang ditunjuk mewakili OJK,
antara lain dalam pelaksanaan kerja sama
antarinstansi dan hubungan internasional.
(3) Ketentuan mengenai tata cara penugasan dan (3) Ancillary provisions concerning procedures
for assignment and authorization to other
pemberian kuasa kepada pihak lain
parties as intended by section (2) shall be
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
governed by Regulation of the Board of
dengan Peraturan Dewan Komisioner.
Commissioners.
Penjelasan Pasal 25 (3): Cukup jelas
BAB V
ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
Pasal 26
CHAPTER V
ORGANIZATIONS AND PERSONNEL
Article 26
(1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan (1) In support of the smooth performance of the
functions, duties and powers of the Financial
fungsi, tugas dan wewenang OJK, Dewan
Services
Authority,
the
Board
of
Komisioner membentuk organisasi.
Commissioners shall form organizations.
Penjelasan Pasal 26 (1):
Yang dimaksud dengan membentuk organisasi
termasuk membentuk lembaga tertentu untuk antara
lain mendukung kegiatan, pengembangan dan
pembinaan pegawai dan pensiunan. Untuk tujuan ini,
OJK dapat bekerja sama dengan lembaga lain.
(2) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan (2) In support of the smooth performance of the
fungsi, tugas dan wewenang OJK, Dewan
functions, duties and powers of the Financial
Komisioner membentuk organ pendukung
Services
Authority,
the
Board
of
yang mencakup sekretariat, Dewan Audit,
Commissioners shall form supporting organs
Komite Etik, dan organ lainnya sesuai dengan
that include the secretariat, the Audit Board,
kebutuhan.
the Ethics Committee, and other organs as
30
necessary.
Penjelasan Pasal 26 (2):
Yang dimaksud dengan sekretariat adalah organ di
bawah Dewan Komisioner yang antara lain
membidangi tugas umum, keuangan, sumber daya
manusia, organisasi, serta hubungan masyarakat dan
kelembagaan.
(3) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan (3) In support of the smooth performance of the
fungsi, tugas dan wewenag OJK, Dewan
functions, duties and powers of the Financial
Komisioner dapat mengangkat staf ahli.
Services
Authority,
the
Board
of
Commissioners may appoint expert staff.
Penjelasan Pasal 26 (3): Cukup jelas
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi (4) Ancillary provisions concerning organization
and working system of the Financial Services
dan tata kerja OJK diatur dengan Peraturan
Authority shall be governed by Regulation of
Dewan Komisioner.
the Board of Commissioners.
Penjelasan Pasal 26 (4): Cukup jelas
Pasal 27
Article 27
(1) Dewan
Komisioner
mengangkat
dan (1) The Board of Commissioners shall appoint and
memberhentikan pejabat dan pegawai OJK.
dismiss the officials and employees of the
Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 27 (1):
Yang dimaksud dengan pejabat dan pegawai OJK
adalah pejabat dan pegawai baik tetap maupun
dipekerjakan. Pejabat OJK merupakan pejabat
struktural ataupun fungsional di lingkungan OJK
antara lain deputi komisioner, direktur, dan pejabat di
bawahnya.
(2) OJK dapat mempekerjakan pegawai negeri (2) The Financial Services Authority may employ
civil servants in accordance with the
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangprovisions of laws and regulations.
undangan.
Penjelasan Pasal 27 (2):
Untuk mengefektifkan tugas dan wewenangnya, OJK
dapat mempekerjakan Pegawai negeri dari instansi
lain atau dengan status lainnya.
31
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kepegawaian (3) Ancillary provisions concerning personnel
diatur dengan Peraturan Dewan Komisioner.
system shall be governed by Regulation of the
Board of Commissioners.
Penjelasan Pasal 27 (3):
Yang dimaksud dengan kepegawaian mencakup
antara lain pengangkatan, kepangkatan, jenjang
karier, sistem remunerasi, pemberhentian, usia
pensiun, tata cara mempekerjakan pegawai negeri,
serta hak dan kewajiban lain pejabat dan pegawai
OJK.
BAB VI
PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN
MASYARAKAT
Pasal 28
CHAPTER VI
CONSUMER AND
PUBLIC PROTECTION
Article 28
a. memberikan informasi dan edukasi kepada a. provide information and education to the
masyarakat atas karakteristik sektor jasa
public of the characteristics of finance services
keuangan, layanan, dan produknya;
sector, its service delivery and products;
b. meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk b. order the Financial Services Institutions to
cease their activities if the activities raise the
menghentikan kegiatannya apabila kegiatan
potential to harm the public; and
tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan
c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai c. other measures deemed necessary in
dengan ketentuan peraturan perundangaccordance with the provisions of laws and
undangan di sektor jasa keuangan.
regulations in the financial services sector.
Penjelasan Pasal 28: Cukup jelas
Pasal 29
Article 29
OJK melakukan pelayanan pengaduan Konsumen The Financial Services Authority shall handle
yang meliputi:
Consumer complaints that include:
a. menyiapkan perangkat yang memadai untuk a. prepare the appropriate instruments to handle
complaints from Consumers harmed by
pelayanan pengaduan Konsumen yang
providers in the Financial Services Institutions;
dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa
Keuangan;
b. membuat mekanisme pengaduan Konsumen b. create the mechanism of complaints from
yang dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa
Consumers harmed by providers in the
Keuangan; dan
Financial Services Institutions; and
c. memfasilitasi
penyelesaian
pengaduan c. facilitate to resolve complaints from
Consumers harmed by providers in the
Konsumen yang dirugikan oleh pelaku di
Financial Services Institutions in accordance
Lembaga Jasa Keuangan sesuai dengan
with the laws and regulations in the Financial
peraturan perundang-undangan di sektor jasa
services sector.
keuangan.
32
Pasal 30
Article 30
(1) Untuk
perlindungan
Konsumen
dan (1) To protect Consumers and the public, the
Financial Services Authority shall have the
masyarakat, OJK berwenang melakukan
powers to present a defense that include:
pembelaan hukum, yang meliputi:
a. to order or take certain measures against
the Financial Services Institutions to
resolve the complaints from Consumers
harmed by the Financial Services
Institutions concerned;
b. mengajukan gugatan:
b. to institute a proceeding:
(2) Ganti kerugian sebagaimana dimaksud ayat (1) (2) Damages as intended by section (1) point (b)
(2) shall apply only to payment for damages to
huruf b angka 2 hanya digunakan untuk
the harmed party.
pembayaran ganti kerugian kepada pihak yang
dirugikan.
Penjelasan Pasal 30 (2):
Yang dimaksud dengan pihak yang dirugikan adalah
pihak Konsumen dan/atau industri jasa keuangan
karena pelanggaran peraturan perundang-undangan
di sektor jasa keuangan. Ganti kerugian diberikan
sesuai dengan nilai yang ditetapkan pihak yang
berwenang.
33
Pasal 31
Article 31
Ketentuan lebih lanjut mengenai perlindungan Ancillary provisions concerning the protection of
Konsumen dan masyarakat diatur dengan Consumers and the public shall be governed by
Regulation of the Financial Services Authority.
Peraturan OJK.
Penjelasan Pasal 31: Cukup jelas
BAB VII
KODE ETIK DAN KERAHASIAAN
INFORMASI
Bagian Kesatu
Kode Etik
Pasal 32
PART VII
CODE OF ETHICS AND CONFIDENTIALITY
OF INFORMATION
Part One
Code of Ethics
Article 32
(1) Dewan
Komisioner
menetapkan
menegakkan kode etik OJK.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kode etik (2) Ancillary provisions concerning the code of
ethics as intended by section (1) shall be
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
governed by Regulation of the Board of
dengan Peraturan Dewan Komisioner.
Commissioners.
Penjelasan Pasal 32 (2): Cukup jelas
Bagian Kedua
Kerahasiaan Informasi
Pasal 33
Part Two
Confidentiality of Information
Article 33
(1) Setiap orang perseorangan yang menjabat atau (1) Any person who is or has ever been in office
as members of the Board of Commissioners,
pernah menjabat sebagai anggota Dewan
officials or employees of the Financial
Komisioner, pejabat atau pegawai OJK
34
(2) Setiap Orang yang bertindak untuk dan atas (2) Any Person who acts for and on behalf of the
Financial Services Authority, hired by the
nama OJK, yang diperkerjakan di OJK, atau
Financial Services Authority, or as expert staff
sebagai staf ahli di OJK, dilarang
in the Financial Services Authority, is
menggunakan atau mengungkapkan informasi
prohibited from using or disclosing any
apapun yang bersifat rahasia kepada pihak
confidential information to other parties,
lain, kecuali dalam rangka pelaksanaan fungsi,
unless within the performance of his/her
tugas,
dan
wewenangnya
berdasarkan
functions, duties, and powers under decision of
keputusan OJK atau diwajibkan oleh Undangthe Financial Services Authority or as is
Undang.
required by the Law.
Penjelasan Pasal 33 (2): Cukup jelas
(3) Setiap Orang yang mengetahui informasi yang (3) Any Person who is privy to any confidential
bersifat rahasia, baik karena kedudukannya,
information due to his/her position, profession,
as supervisee, or any relationship whatsoever
profesinya, sebagai pihak yang diawasi,
with the Financial Services Authority, is
maupun hubungan apapun dengan OJK,
prohibited from using or disclosing such
dilarang menggunakan atau mengungkapkan
information to any other parties, unless within
informasi tersebut kepada pihak lain, kecuali
the performance of the functions, duties, and
dalam rangka pelaksanaan fungsi, tugas, dan
wewenangnya berdasarkan keputusan OJK
powers under the decision of the Financial
atau diwajibkan oleh Undang-Undang.
Services Authority or as is required by the
Law.
Penjelasan Pasal 33 (3):
Setiap Orang yang mengetahui informasi yang bersifat
rahasia karena kedudukannya misalnya, pejabat dari
lembaga yang berkoordinasi atau bekerja sama
dengan OJK.
(4) Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1), ayat (4) Any violation of the provisions of section (1),
section (2), and section (3) may be subject to
(2), dan ayat (3) dapat dikenai sanksi
administrative sanctions and/or other sanctions
administratif dan/atau sanksi lainnya sesuai
under the provisions of laws and regulations.
dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Penjelasan Pasal 33 (4): Cukup jelas
provisions
concerning
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kerahasiaan, (5) Ancillary
confidentiality, use, and disclosure of
penggunaan, dan pengungkapan informasi
information as intended by section (1), section
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2)
(2) and section (3) shall be governed by
dan ayat (3), diatur dengan Peraturan Dewan
Regulation of the Board of Commissioners.
Komisioner.
35
BAB VIII
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Pasal 34
CHAPTER VIII
WORKING PLANS AND BUDGET
Article 34
(1) Dewan
Komisioner
menyusun
dan (1) The Board of Commissioners shall prepare and
menetapkan rencana kerja dan anggaran OJK.
adopt the working plans and budget of the
Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 34 (1): Cukup jelas
(2) Anggaran OJK bersumber dari Anggaran (2) The budget of the Financial Services Authority
shall come from the State Budget and/or
Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
charges from parties engaged in the financial
pungutan dari pihak yang melakukan kegiatan
services sector activities.
di sektor jasa keuangan.
Penjelasan Pasal 34 (2):
Yang dimaksud dengan pihak yang melakukan
kegiatan di sektor jasa keuangan adalah Lembaga
Jasa Keuangan dan/atau orang perseorangan atau
badan hukum yang melakukan kegiatan di sektor jasa
keuangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana kerja (3) Ancillary provisions concerning the working
plans and budget of the Financial Services
dan anggaran OJK sebagaimana dimaksud
Authority as intended by section (1) shall be
pada ayat (l) diatur dengan Peraturan Dewan
governed by Regulation of the Board of
Komisioner.
Commissioners.
Penjelasan Pasal 34 (3): Cukup jelas
Pasal 35
Article 35
(1) Anggaran OJK sebagaimana dimaksud dalam (1) The budget of the Financial Services Authority
as intended by Article 34 section (2) shall be
Pasal 34 ayat (2) digunakan untuk membiayai
kegiatan operasional, administratif, pengadaan
drawn on to finance the activities of
aset serta kegiatan pendukung lainnya.
operations, administration, procurement of
asset and other supporting activities.
36
(2) Anggaran dan penggunaan anggaran untuk (2) The budget and budget allocation to finance
the activities as intended by section (1) shall
membiayai kegiatan sebagaimana dimaksud
be determined under the fair standards in the
pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan standar
financial services sector and be exempt from
yang wajar di sektor jasa keuangan dan
the general cost standards, goods and services
dikecualikan dari standar biaya umum, proses
procurement process, and remuneration system
pengadaan barang dan jasa, dan sistem
as governed by the laws and regulations in
remunerasi
sebagaimana
diatur
dalam
connection with the State Budget, the
peraturan perundang-undangan yang terkait
Governments procurement of goods and
dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja
services and remuneration system.
Negara, pengadaan barang dan jasa
Pemerintah, dan sistem remunerasi.
Penjelasan Pasal 35 (2):
Yang dimaksud dengan standar yang wajar pada
sektor jasa keuangan adalah standar biaya yang
lazim digunakan oleh sektor jasa keuangan atau
regulator sektor jasa keuangan sejenis, baik domestik
maupun internasional. Hal ini dilakukan agar OJK
dapat mengimbangi tuntutan dan dinamika sektor jasa
keuangan, baik secara domestik maupun internasional.
(3) Untuk mendukung kegiatan operasional OJK, (3) In support of the operations of the Financial
Services Authority, the Government may place
Pemerintah dapat melakukan penempatan dana
initial funds in the Financial Services
awal ke OJK.
Authority.
Penjelasan Pasal 35 (3):
Dana awal berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang jumlah dan peruntukannya
berdasarkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
37
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar biaya, (4) Ancillary provisions concerning the cost
standards, goods and services procurement
proses pengadaan barang dan jasa, dan sistem
process, and remuneration system shall be
remunerasi diatur dengan Peraturan Dewan
governed by Regulation of the Board of
Komisioner.
Commissioners.
Penjelasan Pasal 35 (4): Cukup jelas
Pasal 36
Article 36
Pasal 37
Article 37
(1) OJK mengenakan pungutan kepada pihak yang (1) The Financial Services Authority shall collect
melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan.
charges from parties engaged in the financial
services sector activities.
Penjelasan Pasal 37 (1):
Yang dimaksud dengan pungutan antara lain
pungutan untuk biaya perizinan, persetujuan,
pendaftaran, dan pengesahan, biaya pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, serta penelitian dan
transaksi perdagangan efek.
(2) Pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa (2) Parties engaged in the financial services sector
activities must pay charges collected by the
keuangan wajib membayar pungutan yang
Financial Services Authority as intended by
dikenakan OJK sebagaimana dimaksud pada
section (1).
ayat (1).
Penjelasan Pasal 37 (2): Cukup jelas
(3) Pungutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) (3) Charges as intended by section (1) shall be the
adalah penerimaan OJK.
revenues of the Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 37 (3): Cukup jelas
(4) OJK
menerima,
mengelola,
dan (4) The Financial Services Authority shall receive,
manage, and administer the charges as
mengadministrasikan pungutan sebagaimana
intended by section (3) in an accountable and
dimaksud pada ayat (3) secara akuntabel dan
38
mandiri.
independent manner.
(5) Dalam hal pungutan yang diterima pada tahun (5) Where the charges received during the current
year outnumber the need of the Financial
berjalan melebihi kebutuhan OJK untuk tahun
Services Authority for the following budget
anggaran berikutnya, kelebihan tersebut
year, the excess shall be deposited into the
disetorkan ke Kas Negara.
State Treasury.
Penjelasan Pasal 37 (5): Cukup jelas
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pungutan (6) Ancillary provisions concerning the charges as
intended by section (1) shall be governed by
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
Regulation of the Government.
dengan Peraturan Pemerintah.
Penjelasan Pasal 37 (6):
OJK menyiapkan rancangan Peraturan Pemerintah
yang memuat antara lain tata cara penetapan, jenis,
besaran, waktu penagihan dan pembayaran pungutan,
dan sanksi denda.
BAB IX
PELAPORAN DAN AKUNTABILITAS
Pasal 38
CHAPTER IX
REPORTING AND ACCOUNTABILITY
Article 38
(1) OJK wajib menyusun laporan keuangan yang (1) The Financial Services Authority must prepare
terdiri atas laporan keuangan semesteran dan
financial statements that include semi-annually
laporan keuangan tahunan.
financial statements and annual financial
statements.
Penjelasan Pasal 38 (1): Cukup jelas
(2) OJK wajib menyusun laporan kegiatan yang (2) The Financial Services Authority must prepare
activity reports that include the monthly,
terdiri atas laporan kegiatan bulanan,
quarterly, and annual activity reports.
triwulanan, dan tahunan.
Penjelasan Pasal 38 (2):
Laporan kegiatan yang disusun OJK antara lain
memuat:
a. pelaksanaan tugas
periode sebelumnya.
pada
dan
wewenangnya
(4) Periode laporan keuangan sebagaimana (4) The annual reporting period as intended by
dimaksud pada ayat (1) adalah tanggal 1
section (1) shall be January 1 through
39
December 31.
(5) OJK wajib menyampaikan laporan kegiatan (5) The Financial Services Authority must submit
a quarterly activity report as intended by
triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat
section (2) to the House of Representatives as
(2) kepada Dewan Perwakilan Rakyat sebagai
form of public accountability.
bentuk
pertanggungjawaban
kepada
masyarakat.
Penjelasan Pasal 38 (5): Cukup jelas
(6) Laporan kegiatan tahunan sebagaimana (6) An annual activity report as intended by
section (2) shall also be presented to the
dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada
President and the House of Representatives.
Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Penjelasan Pasal 38 (6):
Penyampaian laporan OJK kepada Presiden dan
Dewan Perwakilan Rakyat dimaksudkan untuk
menjelaskan pelaksanaan kegiatan dan kinerja OJK
selama tahun berjalan.
(7) Untuk
penyusunan
laporan
keuangan (7) In terms of preparation of the financial
statements as intended by section (1), the
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dewan
Board of Commissioners shall determine the
Komisioner menetapkan standar dan kebijakan
accounting standards and policy of the
akuntansi OJK.
Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 38 (7):
Penyusunan standard dan kebijakan akuntansi oleh
OJK dilakukan dengan memperhatikan prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
(8) Laporan keuangan tahunan sebagaimana (8) The annual financial statements as intended by
section (1) shall be audited by the Supreme
dimaksud pada ayat (1) diaudit oleh Badan
Audit Board or a Public Accountant
Pemeriksa Keuangan atau Kantor Akuntan
designated by the Supreme Audit Board.
Publik yang ditunjuk oleh Badan Pemeriksa
Keuangan.
Penjelasan Pasal 38 (8): Cukup jelas
(9) OJK wajib mengumumkan laporan tahunan (9) The Financial Services Authority must
OJK kepada publik melalui media cetak dan
announce the annual financial statements of
media elektronik.
the Financial Services Authority to the public
through print media or electronic media.
Penjelasan Pasal 38 (9): Cukup jelas
(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan (10) Ancillary provisions concerning the form and
structure of the financial statements as
susunan laporan keuangan sebagaimana
intended by section (1) and the activity reports
dimaksud pada ayat (1) dan laporan kegiatan
as intended by section (2) as well as the
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), serta tata
procedures, form, and structure of the reports
cara, bentuk dan susunan laporan yang
for announcement shall be governed by
diumumkan kepada publik diatur dengan
Regulation of the Board of Commissioners.
Peraturan Dewan Komisioner.
Penjelasan Pasal 38 (10):
Dalam rangka menyusun laporan keuangan yang
terkait dengan pembiayaan yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Dewan
Komisioner
harus
memperhatikan
peraturan
perundang-undangan.
40
BAB X
HUBUNGAN KELEMBAGAAN
Bagian Kesatu
Koordinasi dan Kerja Sama
Pasal 39
CHAPTER X
INSTITUTIONAL RELATIONSHIPS
Part One
Coordination and Cooperation
Article 39
(1) Dalam
melaksanakan
tugasnya,
OJK (1) In the performance of its duties, the Financial
berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam
Services Authority shall coordinate with Bank
membuat peraturan pengawasan di bidang
Indonesia in the making of Banking
Perbankan antara lain:
supervisory regulations, inter alia:
Penjelasan Pasal 39:
Tata cara koordinasi OJK dengan Bank Indonesia
diatur bersama antara OJK dan Bank Indonesia.
Pasal 40
Article 40
41
(1) Dalam
hal
Bank
Indonesia
untuk (1) Where in the performance of its functions,
duties, and powers Bank Indonesia needs to
melaksanakan
fungsi,
tugas,
dan
examine a certain bank, it may directly
wewenangnya
memerlukan
pemeriksaan
examine the bank by giving a prior written
khusus terhadap bank tertentu, Bank Indonesia
notice to the Financial Services Authority.
dapat melakukan pemeriksaan langsung
terhadap bank tersebut dengan menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu
kepada OJK.
Penjelasan Pasal 40 (1):
Pada dasarnya wewenang pemeriksaan terhadap bank
adalah wewenang OJK. Namun, dalam hal Bank
Indonesia
melaksanakan fungsi,
tugas,
dan
wewenangnya membutuhkan informasi melalui
kegiatan pemeriksaan bank, Bank Indonesia dapat
melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap
bank tertentu yang masuk systemically important bank
dan/atau bank lainnya sesuai dengan kewenangan
Bank Indonesia di bidang macroprudential.
(2) Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan (2) In making examination as intended by section
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank
(1), Bank Indonesia shall not assess the level
Indonesia tidak dapat memberikan penilaian
of bank soundness.
terhadap tingkat kesehatan bank.
Penjelasan Pasal 40 (2):
Penilaian terhadap tingkat kesehatan bank merupakan
kewenangan OJK.
(3) Laporan hasil pemeriksaan bank sebagaimana (3) A report on the findings of bank examination
as intended by section (1) shall be submitted to
dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
the Financial Services Authority within one (1)
OJK paling lama 1 (satu) bulan sejak
month of the publication of report on the
diterbitkannya laporan hasil pemeriksaan.
findings of examination.
Penjelasan Pasal 40 (3): Cukup jelas
Pasal 41
Article 41
(1) OJK menginformasikan kepada Lembaga (1) The Financial Services Authority shall inform
the Deposit Insurance Corporation of problem
Penjamin
Simpanan
mengenai
bank
banks under restructuring efforts by the
bermasalah yang sedang dalam upaya
Financial Services Authority as intended by
penyehatan oleh OJK sebagaimana dimaksud
the laws and regulations.
dalam peraturan perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 41 (1): Cukup jelas
(2) Dalam hal OJK mengindikasikan bank tertentu (2) Where the Financial Services Authority finds
an indication that a certain bank encounters
mengalami kesulitan likuiditas dan/atau
liquidity problems and/or its condition
kondisi kesehatan semakin memburuk, OJK
degenerates, the Financial Services Authority
segera menginformasikan ke Bank Indonesia
shall promptly inform Bank Indonesia to take
untuk melakukan langkah-langkah sesuai
any measure within the powers of Bank
dengan kewenangan Bank Indonesia.
Indonesia.
Penjelasan Pasal 41 (2):
42
Pasal 42
Article 42
Pasal 43
Article 43
OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin The Financial Services Authority, Bank Indonesia,
Simpanan wajib membangun dan memelihara and the Deposit Insurance Corporation must
establish and maintain integrated information
sarana pertukaran informasi secara terintegrasi.
exchange facilities.
Penjelasan Pasal 43:
Pada prinsipnya OJK membangun, memelihara dan
mengembangkan sistem informasi sesuai dengan tugas
dan kewenangannya.
Bagian Kedua
Part Two
43
Protokol Koordinasi
Pasal 44
Coordination Protocol
Article 44
(1) Untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, (1) In the maintenance of the financial system
stability, there is formed a Financial System
dibentuk Forum Koordinasi Stabilitas Sistem
Stability Coordinating Forum that includes:
Keuangan dengan anggota terdiri atas:
a. Menteri Keuangan selaku
merangkap koordinator;
anggota
(2) Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (2) The Financial System Stability Coordinating
Forum shall be facilitated with the secretariat
dibantu kesekretariatan yang dipimpin salah
led by any of the echelon I officials within the
seorang pejabat eselon I di Kementerian
Ministry of Finance.
Keuangan.
Penjelasan Pasal 44 (2):
Cakupan kerja, sumber daya, dan anggaran
kesekretariatan disepakati oleh setiap anggota Forum
Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan.
(3) Pengambilan keputusan dalam rapat Forum (3) Any decision made in the meeting of the
Financial System Stability Coordinating
Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan
Forum shall be on the basis of deliberation to
berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
reach a consensus.
Penjelasan Pasal 44 (3): Cukup jelas
(4) Dalam hal musyawarah untuk mufakat (4) Where deliberation to reach a consensus as
intended by section (3) cannot be reached, a
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
decision shall be made by majority vote.
tercapai maka pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
Penjelasan Pasal 44 (4):
Keputusan yang diambil Forum Koordinasi Stabilitas
Sistem Keuangan mengikat seluruh anggota forum.
Pasal 45
Article 45
(1) Dalam kondisi normal, Forum Koordinasi (1) In the normal condition, the Financial System
44
(2) Dalam kondisi tidak normal untuk pencegahan (2) In the abnormal condition, in the prevention
and management of crisis, the Minister of
dan penanganan krisis, Menteri Keuangan,
Finance, the Governor of Bank Indonesia, the
Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan
Chairman of the Board of Commissioners of
Komisioner OJK, dan/atau Ketua Dewan
the Financial Services Authority, and/or the
Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan
Chairman of the Board of Commissioners of
yang mengindikasikan adanya potensi krisis
the Deposit Insurance Corporation who find an
atau telah terjadi krisis pada sistem keuangan,
indication that there may be a potential crisis
masing-masing dapat mengajukan ke Forum
or a crisis has occurred in the financial system,
Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan untuk
each may bring such indication to the attention
segera dilakukan rapat guna memutuskan
of the Financial System Stability Coordinating
langkah-langkah pencegahan atau penanganan
Forum in order to immediately hold a meeting
krisis.
to decide on the measures for prevention or
management of the crisis.
Penjelasan Pasal 45 (2):
Yang dimaksud dengan krisis pada sistem keuangan
adalah kondisi sistem keuangan yang sudah gagal
menjalankan fungsi dan perannya secara efektif dalam
perekonomian nasional yang ditunjukkan dengan
memburuknya berbagai indikator ekonomi dan
keuangan antara lain berupa kesulitan likuiditas,
masalah solvabilitas, dan/atau penurunan kepercayaan
publik terhadap sistem keuangan.
(3) Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, (3) The Minister of Finance, the Governor of
Bank Indonesia, the Chairman of the Board of
Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua
Commissioners of the Financial Services
Dewan Komisioner Lembaga Penjamin
Authority, and the Chairman of the Board of
Simpanan
berwenang
mengambil
dan
Commissioners of the Deposit Insurance
melaksanakan keputusan untuk dan atas nama
Corporation shall have the powers to make and
institusi yang diwakilinya dalam rangka
implement decisions for and on behalf of the
pengambilan keputusan Forum Koordinasi
institution he/she represents in connection with
Stabilitas Sistem Keuangan, dalam kondisi
decisions made by the Financial System
tidak normal sebagaimana dimaksud pada ayat
Stability Coordinating Forum in the abnormal
(2).
condition as intended by section (2).
Penjelasan Pasal 45 (3): Cukup jelas
(4) Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (4) The Financial System Stability Coordinating
Forum shall within their respective powers
menetapkan dan melaksanakan kebijakan yang
issue and implement the policy required in the
diperlukan dalam rangka pencegahan dan
scope of prevention and management of crisis
penanganan krisis pada sistem keuangan sesuai
in the financial system.
dengan kewenangan masing-masing.
45
(5) Keputusan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem (5) Decisions of the Financial System Stability
Keuangan yang terkait dengan penyelesaian
Coordinating Forum in connection with the
dan penanganan suatu bank gagal yang
settlement and management of a failed bank
ditengarai berdampak sistemik mengikat
indicated to have a systemic impact shall bind
Lembaga Penjamin Simpanan.
on the Deposit Insurance Corporation.
Penjelasan Pasal 45 (5):
Yang dimaksud dengan bank gagal adalah bank
yang
mengalami
kesulitan
keuangan
dan
membahayakan
kelangsungan
usahanya
serta
dinyatakan tidak dapat lagi disehatkan oleh OJK
sesuai dengan kewenangan yang dimilikinya.
Pasal 46
Article 46
(l) Kebijakan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem (1) Policy of the Financial System Stability
Keuangan yang terkait dengan keuangan
Coordinating Forum in connection with the
negara wajib diajukan untuk mendapat
state finance must be submitted to the House
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
of Representatives for approval.
Penjelasan Pasal 46 (1):
Yang dimaksud dengan keuangan negara adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada saat
kebijakan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem
Keuangan ditetapkan dan/atau dilaksanakan.
(2) Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat wajib (2) Decision of the House of Representatives must
be issued within twenty-four (24) hours of the
ditetapkan dalam waktu paling lama 24 (dua
receipt of submission of the policy by the
puluh empat) jam sejak pengajuan persetujuan
House of Representatives for approval as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima
intended by (1).
oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Penjelasan Pasal 46 (2):
Yang dimaksud dengan Dewan Perwakilan Rakyat
adalah alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat
yang membidangi keuangan dan perbankan.
Bagian Ketiga
Hubungan Internasional
Pasal 47
Part Three
International Relations
Article 47
(1) OJK dapat melakukan kerja sama dengan (1) The Financial Services Authority may
otoritas pengawas Lembaga Jasa Keuangan di
cooperate with the Financial Services
46
(2) OJK dapat menjadi anggota organisasi (2) The Financial Services Authority may serve as
pengawas jasa keuangan internasional.
the member of the international financial
services supervisory organizations.
Penjelasan Pasal 47 (2):
Pembiayaan
terkait
keanggotaan
dibebankan dalam anggaran OJK.
organisasi
(3) Dalam hal persetujuan perjanjian internasional (3) Where the approval of international treaties in
the financial services sector deals with the
di sektor jasa keuangan menyangkut masalah
legal matters and has effect on the national
hukum dan berdampak pada sistem keuangan
financial system, the Financial Services
nasional, OJK wajib mendapatkan konfirmasi
Authority must receive confirmation from the
dari Dewan Perwakilan Rakyat.
House of Representatives.
Penjelasan Pasal 47 (3):
Perjanjian internasional yang berdampak pada sistem
keuangan nasional termasuk perjanjian internasional
yang berdampak pada kepentingan nasional di bidang
sumber daya manusia, pengendalian, dan kepemilikan
di sektor jasa keuangan.
(4) OJK dapat melakukan kerja sama dan (4) The Financial Services Authority may
cooperate and provide assistance in the scope
memberikan
bantuan
dalam
rangka
of examination and investigation made by the
pemeriksaan dan penyidikan yang dilakukan
47
(5) Kerja sama dan pemberian bantuan dalam (5) Cooperation and provision of assistance in the
rangka
pemeriksaan
dan
penyidikan
scope of examination and investigation as
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
intended by section (4) may be made if:
dilakukan apabila:
a. otoritas pengawas Lembaga Jasa Keuangan
negara lain tersebut telah memiliki
perjanjian kerja sama timbal balik dengan
OJK; dan
a. the
Financial
Services
Institution
supervisory authorities of other countries
have entered into a mutual cooperation
agreement with the Financial Services
Authority; and
(6) Kerja sama dan pemberian bantuan dalam (6) Cooperation and provision of assistance in the
rangka penyidikan sebagaimana dimaksud
scope of investigation as intended by section
pada ayat (4) dapat dilakukan apabila:
(4) may be made if:
a. otoritas pengawas Lembaga Jasa Keuangan
negara lain tersebut telah memiliki
perjanjian kerja sama timbal balik dengan
OJK; dan
a. the
Financial
Services
Institution
supervisory authorities of other countries
have entered into a mutual cooperation
agreement with the Financial Services
Authority; and
Pasal 48
Article 48
BAB XI
PENYIDIKAN
Pasal 49
CHAPTER XI
INVESTIGATION
Article 49
(1) Selain Pejabat Penyidik Kepolisian Negara (1) In addition to the Police Investigators of the
Republic of Indonesia, dedicated Civil Service
Republik Indonesia, Pejabat Pegawai Negeri
Officials with duties and powers over the
Sipil tertentu yang lingkup tugas dan tanggung
supervision of the financial services sector
jawabnya yang meliputi pengawasan sektor
within the Financial Services Authority shall
jasa keuangan di lingkungan OJK, diberi
48
wewenang
khusus
sebagai
penyidik
sebagaimana dimaksud dalam Kitab UndangUndang Hukum Acara Pidana.
Penjelasan Pasal 49 (1): Cukup jelas
(2) Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud (2) Civil Servants as intended by Article 27
dalam Pasal 27 ayat (2) dapat diangkat
section (2) may be appointed Civil Service
menjadi Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Investigators as intended by section (1).
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Penjelasan Pasal 49 (2): Cukup jelas
(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana (3) Civil Service Investigators as intended by
dimaksud pada ayat (1), berwenang:
section (1) shall have the powers to:
a. menerima laporan, pemberitahuan, atau
pengaduan dari seseorang tentang adanya
tindak pidana di sektor jasa keuangan;
Penjelasan Pasal 49 (3) (a): Cukup jelas
49
m. menyatakan
saat
dimulai
dihentikannya penyidikan.
dan
Pasal 50
Article 50
(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana (1) Civil Service Investigators as intended by
Article 49 shall submit the findings of
dimaksud dalam Pasal 49 menyampaikan hasil
investigation to the Prosecutors for institution
penyidikan kepada Jaksa untuk dilakukan
of prosecution.
penuntutan.
(2) Jaksa wajib menindaklanjuti dan memutuskan (2) Prosecutors must take follow-up action and
further decide on the findings of the
tindak lanjut hasil penyidikan sesuai
investigation within their competence within
kewenangannya paling lama 90 (sembilan
ninety (90) days of the receipt of the findings
puluh) hari sejak diterimanya hasil penyidikan
of investigation as intended by section (1).
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Penjelasan Pasal 50: Cukup jelas
Pasal 51
Article 51
(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang (1) Civil Service Investigators hired by the
Financial Services Authority may only be
dipekerjakan di OJK hanya dapat ditarik
withdrawn upon notice within six (6) months
dengan pemberitahuan paling singkat 6 (enam)
in advance of the withdrawal and when not
bulan sebelum penarikan dan tidak sedang
50
menangani perkara.
(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil diharuskan (2) Civil Service Investigators must cooperate
bekerja sama dengan instansi terkait.
with the associated agencies.
Penjelasan Pasal 51 (2):
Yang dimaksud dengan instansi terkait antara lain
kejaksaan, kepolisian dan pengadilan.
the
CHAPTER XII
PENAL PROVISIONS
Article 52
BAB XII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 52
(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal (1) Any person in violation of Article 33 section
33 ayat (1), ayat (2), dan/atau ayat (3),
(1), section (2), and/or section (3) shall be
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
sentenced to imprisonment of at most six (6)
(enam) tahun dan pidana denda paling banyak
years and a fine of at most five billion rupiah
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(Rp5,000,000,000.00).
(2) Apabila pelanggaran terhadap ketentuan Pasal (2) If the violation as intended by Article 33
section (2) and/or section (3) is committed by
33 ayat (2) dan/atau ayat (3) dilakukan oleh
a corporation, shall be sentenced to a fine of at
korporasi, dipidana dengan pidana denda
most
forty-five
billion
rupiah
paling banyak Rp45.000.000.000,00 (empat
(Rp45,000,000,000.00) and/or equivalent to
puluh lima miliar rupiah) dan/atau sebesar
the amount of loss arising out of such
jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat
violation.
pelanggaran tersebut.
Penjelasan Pasal 52: Cukup jelas
Pasal 53
Article 53
(1) Setiap
Orang
yang
dengan
sengaja (1) Any Person knowingly disregards, disobeys, or
obstructs the exercise of powers of the
mengabaikan,
tidak
memenuhi,
atau
Financial Services Authority as intended by
menghambat pelaksanaan kewenangan OJK
Article 9 point (c), point (d), point (e), point
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf c,
(f), point (g) and/or Article 30 section (1) point
huruf d, huruf e, huruf f, huruf g dan/atau
(a), shall be sentenced to imprisonment of at
Pasal 30 ayat (1) huruf a, dipidana dengan
least two (2) years and a fine of at least five
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun
billion rupiah (Rp5,000,000,000.00) or
dan
pidana
denda
paling
sedikit
imprisonment of at most 6 (six) years and a
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau
fine of at most fifteen billion rupiah
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan
(Rp15,000,000,000.00).
pidana
denda
paling
banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).
(2) Apabila pelanggaran sebagaimana dimaksud (2) If the violation as intended by section (1) is
committed by a corporation, shall be sentenced
pada ayat (1) dilakukan oleh korporasi,
to a fine of at least fifteen billion rupiah
dipidana dengan pidana denda paling sedikit
(Rp15,000,000,000.00) or at most forty-five
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
billion rupiah (Rp45,000,000,000.00).
rupiah)
atau
paling
banyak
Rp45.000.000.000,00 (empat puluh lima miliar
rupiah).
Penjelasan Pasal 53: Cukup jelas
Pasal 54
Article 54
51
(1) Setiap
Orang
yang
dengan
sengaja (1) Any Person knowingly disregards or omits to
execute written orders as intended by Article 9
mengabaikan dan/atau tidak melaksanakan
point (d) or the duties to engage the statutory
perintah tertulis sebagaimana dimaksud dalam
management as intended by Article 9 point (f),
Pasal 9 huruf d atau tugas untuk menggunakan
shall be sentenced to imprisonment of at least
pengelola statuter sebagaimana dimaksud
2 (two) years and a fine of at least five billion
dalam Pasal 9 huruf f, dipidana dengan pidana
rupiah (Rp5,000,000,000.00) or imprisonment
penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan
of at most 6 (six) years and a fine of at most
pidana
denda
paling
sedikit
fifteen billion rupiah (Rp15,000,000,000.00).
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) atau
pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan
pidana
denda
paling
banyak
Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
rupiah).
(2) Apabila pelanggaran sebagaimana dimaksud (2) If the violation as intended by section (1) is
committed by a corporation, shall be sentenced
pada ayat (1) dilakukan oleh korporasi,
to a fine of at least fifteen billion rupiah
korporasi dipidana dengan pidana denda paling
(Rp15,000,000,000.00) or at most forty-five
sedikit Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar
billion rupiah (Rp45,000,000,000.00).
rupiah)
atau
paling
banyak
Rp45.000.000.000,00 (empat puluh lima miliar
rupiah).
Penjelasan Pasal 54: Cukup jelas
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 55
CHAPTER XIII
TRANSITIONAL PROVISIONS
Article 55
(1) Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, (1) As of December 31, 2012, the regulatory and
supervisory functions, duties, and powers of
tugas, dan wewenang pengaturan dan
financial services activities in the sectors of
pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
Capital Markets, Insurance, Pension Funds,
Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun,
Finance Institutions, and Other Financial
Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa
Services Institutions shall pass from the
Keuangan Lainnya beralih dari Menteri
Minister of Finance and the Capital Market
Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal
and Financial Institution Supervisory Agency
dan Lembaga Keuangan ke OJK.
to the Financial Services Authority.
(2) Sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, (2) As of December 31, 2013, the regulatory and
supervisory functions, duties, and powers of
tugas, dan wewenang pengaturan dan
financial services activities in the Banking
pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor
sector shall pass from Bank Indonesia to the
Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke
Financial Services Authority.
OJK.
Penjelasan Pasal 55: Cukup jelas
Pasal 56
Article 56
(1) Paling lama 8 (delapan) bulan sejak Undang- (1) Within eight (8) months of the promulgation of
this Law, the President shall for the first time
Undang
ini
diundangkan,
Presiden
appoint and confirm the members of the Board
mengangkat dan menetapkan anggota Dewan
of Commissioners within the composition as
Komisioner untuk pertama kali dengan
intended by Article 10 section (4) under the
susunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
procedures as governed by Article 11 section
10 ayat (4) sesuai dengan tata cara
(1), section (3) through section (9), Article 12
sebagaimana diatur dalam Pasal 11 ayat (1),
section (1) through section (3) and section (6),
ayat (3) sampai dengan ayat (9), Pasal 12 ayat
Article 13, and Article 14.
(1) sampai dengan ayat (3) dan ayat (6), Pasal
52
dengan
(2) Anggota Dewan Komisioner sebagaimana (2) A member of the Board of Commissioners as
intended by section (1) shall be appointed for a
dimaksud pada ayat (1) diangkat untuk masa
five (5)-year term of office.
jabatan 5 (lima) tahun.
Penjelasan Pasal 56 (2):
Yang dimaksud dengan masa jabatan 5 (lima) tahun
adalah masa jabatan anggota Dewan Komisioner
selain anggota Dewan Komisioner Ex-officio
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia.
(3) Paling lama 60 (enam puluh) hari sejak (3) Within sixty (60) days of the promulgation of
Undang-Undang ini diundangkan, Presiden
this Law, the President shall for the first time
membentuk Panitia Seleksi calon anggota
form a Selection Committee for candidate
Dewan Komisioner untuk pertama kali dengan
members of the Board of Commissioners
keanggotaan sebagaimana dimaksud dalam
within the membership as intended by Article
Pasal 11 ayat (3).
11 section (3).
Penjelasan Pasal 56 (3):
Pembentukan Panitia Seleksi ditetapkan dengan
Keputusan Presiden.
(4) Dewan Perwakilan Rakyat memilih calon (4) The House of Representatives shall elect the
candidate members of the Board of
anggota Dewan Komisioner sesuai dengan
Commissioners according to the requisite
jumlah anggota Dewan Komisioner yang
number of members of the Board of
dibutuhkan, paling lama 30 (tiga puluh) hari
Commissioners, within thirty (30) days of the
sejak diterimanya nama-nama calon anggota
receipt of the names of the candidate members
Dewan Komisioner dari Presiden.
of the Board of Commissioners from the
President.
Penjelasan Pasal 56 (4):
Dalam rangka memilih calon anggota Dewan
Komisioner, Dewan Perwakilan Rakyat dapat meminta
calon anggota Dewan Komisioner untuk melakukan
presentasi dalam sidang Dewan Perwakilan Rakyat
menyangkut visi, pengalaman, keahlian atau
kemampuan, serta hal-hal yang berkaitan dengan
moral dan akhlak anggota Dewan Komisioner.
(5) Calon anggota Dewan Komisioner terpilih (5) The member-elects of the Board of
Commissioners shall be presented by the
disampaikan Dewan Perwakilan Rakyat
House of Representatives to the President
kepada Presiden paling lama 7 (tujuh) hari
within (7) days upon the conclusion of the
sejak selesainya proses pemilihan calon
election of members of the Board of
anggota Dewan Komisioner sebagaimana
Commissioners as intended by section (4).
dimaksud pada ayat (4).
Penjelasan Pasal 56 (5):
Yang dimaksud dengan selesainya proses pemilihan
calon anggota Dewan Komisioner adalah sejak
ditetapkannya di rapat paripurna Dewan Perwakilan
Rakyat.
53
Pasal 57
Article 57
(1) Sejak Undang-Undang ini diundangkan (1) Upon the promulgation of this Law until the
confirmation of the members of the Board of
sampai dengan ditetapkannya anggota Dewan
Commissioners as intended by Article 56
Komisioner sebagaimana dimaksud dalam
section (1), The Ministry of Finance shall with
Pasal 56 ayat (1), Kementerian Keuangan
the assistance of Bank Indonesia prepare:
dibantu oleh Bank Indonesia menyiapkan:
a. struktur organisasi, tugas pokok dan
fungsi, rancang bangun infrastruktur dan
teknologi informasi, sistem sumber daya
manusia, dan standar prosedur operasional;
(2) Kementerian Keuangan menyampaikan hasil (2) The Minister of Finance shall submit the result
of preparation as intended by section (1) to the
persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Board of Commissioners of the Financial
kepada Dewan Komisioner OJK untuk
Services Authority for confirmation.
ditetapkan.
Penjelasan Pasal 57 (2):
Penyampaian hasil persiapan dimaksud dilakukan
segera setelah Dewan Komisioner ditetapkan. Dewan
Komisioner
dapat
melakukan
kajian
dan
penyempurnaan terhadap hasil persiapan dimaksud.
Pasal 58
Article 58
54
Pasal 59
Article 59
a. menetapkan struktur organisasi, tugas pokok a. establish the structure of organization, main
dan fungsi, rancang bangun infrastruktur dan
duties and functions, infrastructure and
teknologi informasi, sistem sumber daya
information technology design-build, human
manusia, dan standar prosedur operasional;
resource system, and standard operating
procedures;
Penjelasan Pasal 59 (a): Cukup jelas
b. menetapkan rencana kerja dan anggaran OJK b. adopt the working plans and budget of the
tahun anggaran 2013;
Financial Services Authority of the 2013
budget year;
Penjelasan Pasal 59 (b):
Pembiayaan rencana kerja dan anggaran OJK
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara.
55
e. menetapkan hal lain yang diperlukan dalam e. to organize other matters necessary in the
transfer of the regulatory and supervisory
rangka pengalihan fungsi, tugas, dan
functions, duties, and powers of financial
wewenang pengaturan dan pengawasan
services activities in the financial services
kegiatan jasa keuangan di sektor jasa keuangan
sector from Bank Indonesia, the Minister of
dari Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan
Finance, and the Capital Market and Financial
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Institution Supervisory Agency to the
Keuangan ke OJK.
Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 59 (e): Cukup jelas
Pasal 60
Article 60
(1) Paling lama 1 (satu) bulan sejak diangkatnya (1) Within one (1) month of the appointment of
the members of the Board of Commissioners
anggota Dewan Komisioner sebagaimana
as intended by Article 56 section (1), the
dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1), Dewan
Board of Commissioners shall form a
Komisioner membentuk tim transisi setelah
transition team upon the coordination with the
berkoordinasi dengan Menteri Keuangan dan
Minister of Finance and the Governor of Bank
Gubernur Bank Indonesia.
Indonesia.
Penjelasan Pasal 60 (1): Cukup jelas
(2) Menteri Keuangan dan Gubernur Bank (2) The Minister of Finance and the Governor of
Indonesia wajib mengusulkan kepada Dewan
Bank Indonesia must nominate to the Board of
Komisioner orang-orang yang menjadi
Commissioners persons to be the members of
anggota tim transisi paling lama 14 (empat
the transition team within fourteen (14) days of
belas) hari sejak diterimanya surat permintaan
the receipt of letter of request for members of
anggota tim transisi dari Dewan Komisioner.
the transition team from the Board of
Commissioners.
Penjelasan Pasal 60 (2):
Keanggotaan tim transisi berasal dari Bank Indonesia
dan Kementerian Keuangan dalam proporsi yang
seimbang berdasarkan usulan Gubernur Bank
Indonesia dan Menteri Keuangan.
(3) Dewan Komisioner menetapkan anggota tim (3) The Board of Commissioners shall confirm the
transisi berdasarkan usulan Menteri Keuangan
members of the transition team upon the
dan Gubernur Bank Indonesia.
nomination of the Minister of Finance and the
Governor of Bank Indonesia.
Penjelasan Pasal 60 (3): Cukup jelas
Pasal 61
Article 61
(1) Tim transisi sebagaimana dimaksud dalam (1) The transition team as intended by Article 60
section (1) shall have the tasks to assist with
Pasal 60 ayat (1) bertugas membantu
the smooth performance of duties of the Board
kelancaran
pelaksanaan
tugas
Dewan
of Commissioners as intended by Article 59.
Komisioner sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 59.
Penjelasan Pasal 61 (1): Cukup jelas
(2) Dalam melaksanakan tugasnya, tim transisi (2) In the performance of its task, the transition
team shall be authorized to indentify and
berwenang untuk mengindentifikasi dan
verify the assets, infrastructure, information,
memverifikasi
kekayaan,
infrastruktur,
documents and other matters in connection
informasi, dokumen, dan hal lain yang terkait
with the regulation and supervision of
dengan pengaturan dan pengawasan Lembaga
Financial Services Institutions and shall
Jasa Keuangan dan mempersiapkan pengalihan
56
penggunaannya ke OJK.
(3) Tim transisi wajib melaporkan kelancaran (3) The transition team must report the smooth
pelaksanaan
tugas
dan
wewenangnya
performance of its tasks and authority as
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
intended by section (1) and section (2) to the
(2) kepada Menteri Keuangan, Gubernur Bank
Minister of Finance, the Governor of Bank
Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner OJK.
Indonesia, and the Chairman of the Board of
Commissioners of the Financial Services
Authority.
Penjelasan Pasal 61 (3): Cukup jelas
(4) Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, (4) The Minister of Finance, the Governor of
tim transisi, atau pejabat dan pegawai di
Bank Indonesia, the transition team, or
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia
officials and employees of the Ministry of
yang terkait dengan fungsi, tugas, dan
Finance and Bank Indonesia associated with
wewenang pengaturan dan pengawasan
the regulatory and supervisory functions,
Lembaga Jasa Keuangan, wajib membantu
duties, and powers of Financial Services
kelancaran
pelaksanaan
tugas
Dewan
Institutions, must assist with the smooth
Komisioner sebagaimana dimaksud dalam
performance of the duties of the Board of
Pasal 59.
Commissioners as intended by Article 59.
Penjelasan Pasal 61 (4): Cukup jelas
(5) Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, (5) The Governor of Bank Indonesia, the Minister
dan/atau Ketua Dewan Komisioner OJK
of Finance and/or the Chairman of the Board
melaporkan perkembangan proses pengalihan
of Commissioners of the Financial Services
fungsi, tugas, dan wewenang dari Bank
Authority shall report to the House of
Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan
Representatives the progress of the transfer of
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
functions, duties, and powers from Bank
Keuangan ke OJK paling sedikit 1 (satu) kali
Indonesia, the Ministry of Finance, the Capital
dalam 3 (tiga) bulan kepada Dewan
Market and Financial Institution Supervisory
Perwakilan Rakyat.
Agency to the Financial Services Authority at
least one (1) time three (3) months.
Penjelasan Pasal 61 (5):
Yang dimaksud dengan Dewan Perwakilan Rakyat
adalah alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat
yang membidangi keuangan dan perbankan.
Pasal 62
Article 62
Pasal 63
Article 63
57
(1) Paling singkat 3 (tiga) bulan sebelum (1) Within three (3) months prior to the transfer of
the functions, duties and powers as intended
beralihnya fungsi, tugas dan wewenang
by Article 55, the Chairman of the Board of
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55, Ketua
Commissioners shall submit to the Governor
Dewan Komisioner menyampaikan permintaan
of Bank Indonesia and the Minister of Finance
secara tertulis usulan nama pejabat dan
a written request for the nominated names of
pegawai kepada Gubernur Bank Indonesia dan
officials and employees to be transferred and
Menteri Keuangan yang akan dialihkan atau
hired by the Financial Services Authority.
dipekerjakan ke OJK.
Penjelasan Pasal 63 (1):
Yang dimaksud dengan pejabat dan pegawai adalah
pejabat dan pegawai Bank Indonesia dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan di
Kementerian Keuangan yang saat ini atau
berpengalaman
menangani
pengaturan
dan
pengawasan perbankan, pasar modal, dan lembaga
keuangan serta pejabat dan pegawai yang memiliki
kualifikasi dan pengalaman yang memadai di bidang
pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan.
(2) Paling singkat 2 (dua) bulan sebelum (2) Within two (2) months prior to the transfer of
the functions, duties and powers as intended
beralihnya fungsi, tugas dan wewenang
by Article 55, the Governor of Bank Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55,
and the Minister of Finance must nominate the
Gubernur Bank Indonesia dan Menteri
names of officials and employees of Bank
Keuangan wajib mengusulkan nama pejabat
Indonesia and the Ministry of Finance as per
dan pegawai Bank Indonesia dan Kementerian
request by the Chairman of the Board of
Keuangan, sesuai dengan permintaan Ketua
Commissioners for transfer or hiring by the
Dewan Komisioner, untuk dialihkan atau
Financial Services Authority.
dipekerjakan ke OJK.
Penjelasan Pasal 63 (2):
Usulan nama pejabat dan pegawai yang dialihkan atau
dipekerjakan dari Bank Indonesia dan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
Kementerian Keuangan dilengkapi dengan keterangan
tertulis yang memadai mengenai pangkat, golongan,
jabatan, bidang tugas, gaji dan tunjangan, pendidikan,
pengalaman, keahlian, sasaran jabatan yang
direkomendasikan, dan keterangan lain yang terkait.
(3) Untuk memenuhi kebutuhan OJK, selain (3) To address the need of the Financial Services
Authority, in addition to officials and
pejabat dan pegawai sebagaimana dimaksud
employees as intended by section (2), the
ayat (2), Dewan Komisioner melakukan
Board of Commissioners shall recruit officials
rekrutmen pejabat dan pegawai secara terbuka.
and employees transparently.
Penjelasan Pasal 63 (3):
Rekrutmen pejabat dan pegawai secara terbuka
dimulai sejak ditetapkannya struktur organisasi, tugas
pokok dan fungsi, dan rancang bangun infrastruktur
OJK oleh Dewan Komisioner.
58
(4) Paling singkat 1 (satu) bulan sebelum (4) Within one (1) month prior to the transfer of
the functions, duties, and powers as intended
beralihnya fungsi, tugas dan wewenang
by Article 55, the Board of Commissioners
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55,
shall confirm the officials and employees
Dewan Komisioner menetapkan pejabat dan
accepted by the Financial Services Authority.
pegawai yang diterima OJK.
Penjelasan Pasal 63 (4):
Penetapan pejabat dan pegawai yang diterima OJK
tidak diartikan bahwa pejabat dan pegawai yang
bersangkutan sudah dialihkan atau dipekerjakan
menjadi pejabat dan pegawai OJK. Pejabat dan
pegawai tersebut dinyatakan sebagai pejabat dan
pegawai OJK sejak pengangkatan yang bersangkutan
oleh Dewan Komisioner. Pejabat dan pegawai yang
dipekerjakan tersebut berhak memilih menjadi
pegawai tetap OJK.
Pasal 64
Article 64
(1) Terhitung sejak beralihnya fungsi, tugas, dan (1) Upon the transfer of the functions, duties, and
powers as intended by Article 55:
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
55:
a. pejabat dan/atau pegawai Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; dan
(2) Pejabat dan/atau pegawai yang dialihkan untuk (2) Officials and/or employees transferred for
dipekerjakan sebagaimana dimaksud pada ayat
hiring as intended by section (1) must work in
(1) wajib bekerja di OJK untuk jangka waktu
the Financial Services Authority for a period
paling singkat:
of at least:
a. 1 (satu) tahun bagi pejabat dan/atau
pegawai yang berasal dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan; dan
and/or
(3) Pejabat dan/atau pegawai sebagaimana (3) Officials and/or employees as intended by
dimaksud pada ayat (2) wajib menetapkan
section (2) must decide on the status whether
pilihan status sebagai pejabat dan/atau pegawai
as the officials and/or employees of the
59
OJK atau:
a. sebagai
pejabat
dan/atau
pegawai
Kementerian Keuangan, paling lama 3
(tiga) bulan sejak beralihnya fungsi, tugas,
dan wewenang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 55, bagi pejabat dan/atau
pegawai yang berasal dari Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan; dan
(4) Pejabat dan/atau pegawai sebagaimana (4) Officials and/or employees as intended by
section (1) and officials and/or employees as
dimaksud pada ayat (1) dan pejabat dan/atau
intended by section (3) shall be granted rights
pegawai OJK sebagaimana dimaksud pada
according to the requirements of the Financial
ayat (3) diberikan hak sesuai dengan ketentuan
Services Authority without prejudice to the
OJK dengan tidak mengurangi hak pejabat
rights of officials and/or employees enjoyed
dan/atau pegawai yang telah dimiliki sebelum
before and during transfer.
dan selama pengalihan.
Penjelasan Pasal 64 (4):
Yang dimaksud dengan hak pejabat dan pegawai
antara lain hak atas pengakuan masa kerja,
kepangkatan,
pensiun,
asuransi,
penghasilan,
tunjangan dan hak lain sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, yang telah menjadi hak pegawai
yang bersangkutan.
60
Pasal 65
Article 65
(l) Terhitung sejak beralihnya fungsi, tugas, dan (1) Upon the transfer of the functions, duties, and
powers as intended by Article 55:
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
55:
a. kekayaan dan dokumen yang dimiliki
dan/atau digunakan Bank lndonesia dalam
rangka pelaksanaan fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan dan pengawasan di
sektor Perbankan; dan
61
(2) Penggunaan kekayaan, kekayaan negara, dan (2) Use of the assets, state assets, and documents
as intended by section (l) shall be stated by
dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
joint decision or decisions of the Minister of
ditetapkan dengan keputusan bersama atau
Finance, the Governor of Bank Indonesia, and
keputusan Menteri Keuangan, Gubernur Bank
the Chairman of the Board of Commissioners
Indonesia, dan Ketua Dewan Komisioner yang
issued within one (l) month prior to the
ditetapkan paling singkat l (satu) bulan
transfer of the functions, duties, and powers as
sebelum beralihnya fungsi, tugas, dan
intended by Article 55.
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
55.
Penjelasan Pasal 65 (2):
Keputusan bersama atau keputusan Menteri
Keuangan, Gubernur Bank Indonesia dan Ketua
Dewan Komisioner antara lain keputusan mengenai
jenis kekayaan, kekayaan negara, dan dokumen yang
dapat digunakan, mekanisme penggunaan, status
kepemilikan, dan tata cara penggunaan secara
bersama-sama.
Pasal 66
Article 66
(l) Sejak Undang-Undang ini diundangkan (l) Upon the promulgation of this Law until the
transfer of the functions, duties, and powers as
sampai dengan beralihnya fungsi, tugas, dan
intended by Article 55:
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
55:
a. Bank Indonesia tetap melaksanakan fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan
pengawasan kegiatan jasa keuangan di
sektor Perbankan; dan
62
Keuangan Lainnya.
(2) Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan (2) Bank Indonesia, the Minister of Finance, and
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
the Capital Market and Financial Institution
Keuangan menyampaikan laporan atas
Supervisory Agency shall submit a report on
pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang
the performance of the functions, duties, and
sebagaimana dimaksud pada ayat (l), kepada
powers as intended by section (l) to the
OJK.
Financial Services Authority.
Penjelasan Pasal 66 (2):
Ketentuan ini dimaksudkan agar Dewan Komisioner
dapat menjalankan fungsi, tugas, dan wewenangnya
secara efektif pada saat fungsi, tugas, dan wewenang
tersebut beralih ke OJK dari Bank Indonesia, Menteri
Keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan.
(3) Pembiayaan yang terkait dengan pelaksanaan (3) The financing in connection with the
performance of the functions, duties, and
fungsi, tugas, dan wewenang sebagaimana
powers as intended by section (l) shall be
dimaksud pada ayat (l), bersumber dari:
derived from:
a. Bank Indonesia untuk pelaksanaan fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan dan
pengawasan di sektor Perbankan; dan
63
(4) Pembiayaan rencana kerja dan anggaran OJK (4) The financing of the working plans and budget
sejak Undang-Undang ini diundangkan sampai
of the Financial Services Authority upon the
dengan beralihnya fungsi, tugas, dan
promulgation of this Law until the transfer of
wewenang pengaturan dan pengawasan sektor
the regulatory and supervisory functions,
jasa keuangan ke OJK sebagaimana dimaksud
duties, and powers in the financial services
dalam Pasal 55, bersumber dari anggaran
sector to the Financial Services Authority as
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
intended by Article 55, shall be derived from
Keuangan Kementerian Keuangan dan/atau
the budget of the Capital Market and Financial
Bank Indonesia.
Institution Supervisory Agency of the Ministry
of Finance and/or Bank Indonesia.
Penjelasan Pasal 66 (4):
Pembagian pembiayaan diatur bersama
Pemerintah dan Bank Indonesia.
antara
Pasal 67
Article 67
(1) Keputusan mengenai pemberian izin usaha, (1) Decisions concerning the issue of business
licenses, individual licenses, effective date of
izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan
registration
statements;
certificates
of
pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan
registration, business approvals, validation,
melakukan kegiatan usaha, pengesahan, dan
and approvals or orders for dissolution, and
persetujuan atau penetapan pembubaran, dan
any decision having been issued by Bank
setiap keputusan yang telah ditetapkan oleh
Indonesia, the Ministry of Finance, and the
Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan
Capital Market and Financial Institution
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Supervisory Agency under the laws and
Keuangan berdasarkan peraturan perundangregulation in the financial services sector prior
undangan di sektor jasa keuangan sebelum
to the transfer of the functions, duties, and
beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang
powers as intended by Article 55, are declared
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55,
to remain valid.
dinyatakan tetap berlaku.
(2) Permohonan
izin
usaha,
izin
orang (2) Applications for business licenses, individual
perseorangan, pernyataan pendaftaran, surat
licenses, effective date of registration
tanda terdaftar, persetujuan melakukan
statements; certificates of registration, business
kegiatan usaha, pengesahan, dan persetujuan
approvals, validation, and approvals or orders
atau penetapan pembubaran, serta permohonan
for dissolution, and other applications pending
penetapan lainnya yang sedang dalam proses
the completion of the process in Bank
penyelesaian
pada
Bank
Indonesia,
Indonesia, the Ministry of Finance, and the
Kementerian Keuangan, dan Badan Pengawas
Capital Market and Financial Institution
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Supervisory Agency under the laws and
berdasarkan peraturan perundang-undangan di
regulation in the financial services sector upon
sektor jasa keuangan, sejak beralihnya fungsi,
the transfer of the functions, duties, and
tugas, dan wewenang sebagaimana dimaksud
powers as intended by Article 55, shall be
dalam Pasal 55, penyelesaiannya dilanjutkan
continued by the Financial Services Authority
oleh OJK.
for completion.
Penjelasan Pasal 67: Cukup jelas
Pasal 68
Article 68
64
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
CHAPTER XIV
CONCLUDING PROVISIONS
Article 69
(1) Fungsi, tugas, dan wewenang Bank Indonesia (1) The functions, duties, and powers of Bank
sebagaimana dimaksud dalam:
Indonesia as intended by:
a. Pasal 8 huruf c, Pasal 24, Pasal 25, Pasal
26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30,
Pasal 31, Pasal 32, dan Pasal 33 UndangUndang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia, sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4962);
(2) Dengan beralihnya fungsi, tugas, dan (2) Upon the functions, duties, and powers passing
as intended by Article 55 section (2), the
wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
Banking Supervisory Institution as intended by
55 ayat (2), Lembaga Pengawas Perbankan
Law Number 24 of 2004 concerning the
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Deposit Insurance Corporation (State Gazette
Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga
of the Republic of Indonesia Number 96 of
Penjamin Simpanan (Lembaran Negara
2004, Supplement to State Gazette of the
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 96,
Republic of Indonesia Number 4420), as
Tambahan Lembaran Negara Republik
amended by Law Number 7 of 2009
Indonesia Nomor 4420) sebagaimana diubah
concerning Enactment of Regulation of the
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2009
Government in Lieu of Law Number 3 of 2008
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
concerning The Amendment to Law Number
Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun
24 of 2004 concerning the Deposit Insurance
2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Corporation into Law (State Gazette of the
Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga
Republic of Indonesia Number 8 of 2009,
Penjamin Simpanan Menjadi Undang-Undang
Supplement to State Gazette of the Republic of
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Indonesia Number 4963), shall be the
2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara
Financial Services Authority.
Republik Indonesia Nomor 4963), adalah OJK.
Penjelasan Pasal 69 (2): Cukup jelas
(3) Sejak Undang-Undang ini diundangkan, (3) Upon the promulgation of this Law, the
functions, duties, and powers of the
fungsi, tugas, dan wewenang Komite
Coordinating Committee as intended by Law
Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam
Number 24 of 2004 concerning the Deposit
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004
Insurance Corporation (State Gazette of the
tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Republic of Indonesia Number 96 of 2004,
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Supplement to State Gazette of the Republic of
2004 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Number 4420), as amended by Law
Republik Indonesia Nomor 4420) sebagaimana
Number 7 of 2009 concerning Enactment of
diubah dengan Undang-Undang Nomor 7
Regulation of the Government in Lieu of Law
Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan
Number 3 of 2008 concerning The
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor
Amendment to Law Number 24 of 2004
3 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undangconcerning the Deposit Insurance Corporation
Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang
into Law (State Gazette of the Republic of
Lembaga Penjamin Simpanan Menjadi
Indonesia Number 8 of 2009, Supplement to
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
66
(4) Ketentuan mengenai protokol koordinasi 4) The provisions concerning the coordination
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Pasa1
protocol as intended by Article 44, Article 45,
45, dan Pasal 46 berlaku sampai dengan
and Article 46 shall apply until the
diundangkannya undang-undang mengenai
promulgation of law concerning the financial
jaring pengaman sistem keuangan.
system safety net.
Penjelasan Pasal 69 (4): Cukup jelas
Pasal 70
Article 70
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang 1. Law Number 2 of 1992 concerning Insurance
Business (State Gazette of the Republic of
Usaha Perasuransian (Lembaran Negara
Indonesia Number 13 of 1992, Supplement to
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 13,
State Gazette of the Republic of Indonesia
Tambahan Lembaran Negara Republik
Number 3467) and its ancillary regulations;
Indonesia Nomor 3467) dan peraturan
pelaksanannya;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang 2. Law Number 7 of 1992 concerning Banking
(State Gazette of the Republic of Indonesia
Perbankan (Lembaran Negara Republik
Number 31 of 1992, Supplement to State
Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan
Gazette of the Republic of Indonesia Number
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3472), as amended by Law Number 10 of 1998
3472) sebagaimana telah diubah dengan
concerning The Amendment to Law Number 7
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998
of 1992 concerning Banking (State Gazette of
tentang Perubahan Atas Undang-Undang
the Republic of Indonesia Number 182 of
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
1998, Supplement to State Gazette of the
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
Republic of Indonesia Number 3790) and its
1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran
ancillary regulations;
Negara Republik Indonesia Nomor 3790) dan
peraturan pelaksanannya;
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 3. Law Number 11 of 1992 concerning Pension
Funds (State Gazette of the Republic of
tentang Dana Pensiun (Lembaran Negara
Indonesia Number 37 of 1992, Supplement to
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 37,
State Gazette of the Republic of Indonesia
Tambahan Lembaran Negara Republik
Number 3477) and its ancillary regulations;
Indonesia Nomor 3477) dan peraturan
pelaksanannya;
4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang 4. Law Number 8 of 1995 concerning Capital
Markets (State Gazette of the Republic of
Pasar Modal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Number 64 of 1995, Supplement to
Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan
State Gazette of the Republic of Indonesia
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
Number 3608) and its ancillary regulations;
3608) dan peraturan pelaksanannya;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 5. Law Number 23 of 1999 concerning Bank
Indonesia, as several times amended, and most
tentang Bank Indonesia sebagaimana telah
recently amended by Law Number 6 of 2009
beberapa kali diubah terakhir dengan Undangconcerning Enactment of Regulation of the
Undang Nomor 6 Tahun 2009 tentang
Government in Lieu of Law Number 2 of 2008
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
concerning The Second Amendment to Law
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang
67
Pasal 71
Article 71
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal This Law shall come into effect from the date it is
diundangkan.
promulgated.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan In order that every person may know of it, the
pengundangan Undang-Undang ini dengan promulgation of this Law is ordered by placement
penempatannya dalam Lembaran Negara Republik in the State Gazette of the Republic of Indonesia.
Indonesia.
Penjelasan Pasal 71: Cukup jelas
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2011
Ratified in Jakarta
on November 22, 2011
[Ttd.]
DR. H. SOESILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 22 November 2011
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
[Ttd.]
AMIR SYAMSUDIN
Promulgated in Jakarta
on November 22, 2011
MIINISTER OF LAW AND HUMAN RIGHTS
THE REPUBLIC OF INDONESIA,
[Sgd.].
AMIR SYAMSUDIN
***
68