You are on page 1of 6

ACARA II KEBUTUHAN AIR TANAMAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN AIR I. TUJUAN 1. 2. 3.

Mengetahui jumlah air yang hilang karena evaporasi dan transpirasi. Mengetahui jumlah air yang dibutuhkan tanaman selama periode waktu tertentu. Mengetahui efisiensi kebutuhan air tanaman.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat esensial bagi sistem produksi pertanian. Air bagi pertanian tidak hanya berkaitan dengan aspek produksi, melainkan juga sangat menentukan potensial perluasan area tanam ( ekstensifikasi ), luas area tanam, intensitas pertanian, serta kualitas. Air merupakan satu hal yang paling penting di dalam ruang lingkup pertanian (kurnia , 2004 ). Fungsi air bagi tanaman antara lain : penyusun tubuh tanaman ( 70% - 90% ) pelarut dan medium reaksi biokimia, medium transpor senyawa, memberikan turgor bagi sel, bahan baku fotosintesis dan menjaga suhu tanaman supaya konstan . Molekul air selalu bergerak pada gerakan yang konstan, baik dalam jumlah besar maupun jumlah sedikit seperti lapisan pelindung pada tanah dan tanaman. Selanjutnya, saat suhu pada molekul air itu bertambah, maka molekul air tersebut bertambah energinya dan akan bergerak semakin cepat ( anonim , 2009 ). Salah satu media tanam adalah tanah. Tanah adalah media tanam yang alami tempat hidupnya tanaman, berkembang biak dan mati. Tanah yang baik dapat menyimpan air untuk kemudian dilepaskan sedeikit demi sedikit dan dimanfaatakan oleh tanaman . Ketersediaan air umumnya adalah paling penting pada perakaran tanaman pada tanah, evaporasi dari faktor keterbatasan alam, persebaran dan pengembangan permukaan tanah disertai oleh transpirasi dari tanaman di daerah arid dan semi arid. Tanaman yang lebih baik, dengan air untuk transpirasi diambil dari pemahaman pada penggunaan air tanah oleh sistem akar ( Villareal dan Donal , 1969 ).

Evaporasi adalah proses pertukaran molekul air di permukaan menjadi molekul uap air di atmosfer melalui kekuatan panas. Evaporasi dapat terjadi pada sungai, danau, laut,reservoir (permukaan air bebas), serta permukaan tanah. Sedangkan evapotranspirasi adalah peristiwa berubahnya molekul air menjadi uap dan bergerak dari permukaan tanah, permukaan air, serta tanaman (khususnya pada bagian daun) menjadi uap air dan terlepas ke atmosfer. Dalam kondisi lapangan tidak mungkin membedakan evaporasi dan evapotranspirasi jika tanahnya tertutup tumbuh-tumbuhan (Nanmar, 2002). Kegiatan traspirasi di pengaruhi oleh faktor, baik faktor dalam atau pun faktor luar. Faktor luar antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan Faktor luar antara lain : kelembapan, suhu, cahaya, angin dan kandungan air tanah ( salibury dan ross , 1992 ). Evapotranspirasi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena menyangkut air yang merupakan zat esensial bagi tanaman. Air berfungsi sebagai media transpirasi dan penjaga kelembaban udara tanaman serta media tanam. Tiap tanaman membutuhkan kadar air yang berbeda, tergantung pada waktu, ukuran tanaman, ukuran pot atau wadah, dan keadaan lingkungan. Evapotranspirasi yang tidak optimal akan menyebabkan tanaman kelebihan air, sedangkan evapotranspirasi berlebihan akan menyebabkan tanaman kekurangan air. Dampak kelebihan air bagi tanaman adalah membuat bunga berlumut, daun tua dan muda gugur bersamaan, daun menguning dan mengeriting, daun bercak busuk (berwarna abu-abu), dan akar membusuk, serta berjamur. Sedangkan dampak kekurangan air bagi tanaman adalah pertumbuhan daun lambat, batang kering kecoklatan, daun menguning, pinggiran daun keriting dan kering, bunga cepat layu dan gugur (Lestari, 2008).

III. METODOLOGI

Praktikum Dasar-Dasar Agronomi Acara II yang berjudul Kebutuhan Air Tanaman dan Efisiensi Penggunaan Air dilaksanakan di rumah kaca Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada tanggal 8 Maret 2012. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah benih/bibit tomat, polibag, media tanam tanah (kering angin), air keran, kantong kertas dan kertas bekas. Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, cetok, termohigrometer, neraca dan oven. Metode yang digunakan adalah metode phytometer. Data pendukung yang harus diamati adalah suhu udara. Dilakukan dua perlakuan, yaitu perlakuan 1 dan perlakuan 2. Perlakuan 1 adalah polibag diisi tanah pada kondisi kapasitas lapangan tanpa tanaman sebagai control untuk mengetahui air yang hilang karena proses evaporasi. Sedangkan, perlakuan 2 adalah polibag diisi tanah pada kondisi kapasitas lapangan yang ditanami tanaman tomat untuk mengetahui air yang hilang karena proses evapotranspirasi. Langkah pertama polibag ukuran 15 x 20 cm diisi dengan 1000 gram tanah kering udara. Polibag tidak berlubang karena bagian dalamnya didalamnya dilapisi dengan plastik. Air 100 mL ditambahkan kedalam polibag sehingga terkondisi kapasitas lapangan. Setelah penambahan 100 ml air, total berat polibag menjadi 1100 gram. Satu polibag tiap-tiap perlakuan disiapkan untuk masing-masing kelompok. Bibit tomat yang sudah disediakan segera ditanam. Perlakuan diulang sebanyak jumlah kelompok dalam satu golongan. Contoh tanaman tomat diambil untuk ditentukan luas daun dan bobot keringnya. Tanaman dipelihara selama 21 hari setelah pindah tanam. Penentuan air yang hilang karena evaporasi dan evapotranspirasi dimulai 4 hari setelah penanaman, dengan frekuensi pengamatan 2 kali tiap minggu (interval 3-4 hari). Dengan demikian, total pengamatan 6 kali dengan rincian 3 kali saat pertemuan rutin (hari praktikum) dan 3 kali ditengah-tengahnya. Bobot awal polibag baik dengan tanaman maupun tanpa tanaman 1100 gram. Setelah 3-4 hari, bobotnya akan berkurang karena evaporasi dan evapotranspirasi. Selisih bobot inilah yang dijadikan yang dijadikan indicator sehingga jumlah air yang hilang diketahui. Polibag ditimbang pada saat pengamatan harus dilakukan (pengamatan ke-1 s.d ke-7). Selain itu, suhu udara saat pengamatan juga dicatat. Selisih bobot awal dengan akhir pada polibag tanpa tanaman merupakan jumlah air yang hilang karena evapotranspirasi. Selisih antara kebutuhan air untuk evapotranspirasi

dengan evaporasi merupakan kebutuhan air untuk transpirasi. Setelah penimbangan pada waktu yang telah ditentukan, air kembali ditambahkan ke polibag hingga beratnya kembali menjadi 1100 gram. Hasil pengukuran evaporasi, transpirasi dan evapotranspirasi selama 21 hari ditotal. Tanaman dipanen pada hari ke-21, lalu bobot kering tanaman ditentukan selisih antara bobot kering tanaman hari-21 dengan bobot keringnya saat tanam merupakan biomassa tanaman yang dihasilkan selama periode tersebut. Efisiensi pengukuran ditentukan WUE = biomassa yang dihasilkan air yang dibutuhkan Metode gravimetri digunakan untuk penentuan luas daun. Pada saat tanaman dipanen, cetakan pada daun dibuat pada kertas HVS bekas. Pola-pola daun pada kertas tersebut digunting dan ditimbang. Bobot pola daun pada kertas = w ( dalam gram ). Pola bujur sangkar dengan ukuran 10 x 10 cm dengan kertas sejenis, kemudian ditimbang. Sehingga dari kertas bujur sangkar ini diketahui luas standar = 100 cm dan bobot standar = w standar ( gram ). Luas pola daun diperoleh dengan rumus: Luas pola daun ( cm ) = w pola daun x luas standar w standar x 100 %

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Tabel Air yang Dibutuhkan


Parameter 1 Evaporasi Evapotraspirasi transpirasi ( b ) air yang di butuhkan ( a + b ) 2 Pengamatan ke -n 3 4 5 6 Jumlah ratarata

1. Perhitungan Efisiensi Penggunaan Air Diketahui : Bobot Kering awal : 3,24 gr Bobot kering akhir : 0,07 gr Air yang dibutuhkan: Perhitungan WUE Biomassa Bobot kering awal Bobot kering akhir Biomassa WUE = a-b x =
3,17

= 3,24 gr (a) = 0,07 gr (b) = 3,17 gr (a - b) x 100%

x 100% =

2. Perhitungan Luas Pola Daun w pola kertas 10 x 10 (w standar) w pola daun = 0,37 gr = 0.54 gr

luas standar

= 100 cm2

luas pola daun = w pola daun x luas standar w standar =


0,37 x 100 cm 0,54

= 68,51 cm2 3. Perhitungan Laju Evaporasi Laju Evaporasi = a 151 cm = x hari

4. Perhitungan Laju Transpirasi Laju Transpirasi = air yang dibutuhkan x hari luas daun = x 28 = 194,425 gr/cm2/hari

68 ,51

You might also like