You are on page 1of 2

1. Avulsi. Adalah Keluarnya gigi dari soket.

Factor yang paling penting dalam kesuksesan dalam perawatan gigi avulsi adalah panjangnya waktu dimana gigi berada diluar soket, keadaan gigi, jaringan periodontal dan cara yang digunakan sebelum gigi tersebut di replantasi. Lebih cepat gigi tersebut direplantasi maka lebih baik juga prognosisnya. Media penyimpanan yang bias digunakan untuk melindungi gigi avulsi adalah, saliva pasien (vestibulum), salin, susu dan media sel kultur. Sebelumnya gigi dicuci dengan memegang mahkota di bawah air mengalir. Jika gigi telah direplantasi dan posisikan gigi pada posisi yang baik maka lakukan splinting selama 7-10 hari. Stabilisasi Trauma Dentoalveolar Gigi yang bergerak Gigi yang berubah posisi Faktur akar Replantasi gigi (matur) Replantasi gigi (imatur) Durasi dari Imobilisasi 7-10 hari 2-3 minggu 2-4 bulan 7-10 hari 3-4 minggu

Jika membawa gigi ke dental office kurang dai 20 menit dengan gigi beada di lua soket, bilas gigi tersebut dengan salin dan segera lakukan replantasi. Darah yang berada dalam soket tidak harus dibersihkan semua cukup lakukan suction dan iigasi dengan salin steril ke dalam soket. Permukaan akar dai gigi tidak boleh di gosok. Jika gigi telah berda di lua soket lebih dari 20 menit, replantasi gigi dapat dilakukan setelah meendam gigi dengan larutan Hank Balanced Salt selama 30 menit dan dilanjutkan dengan doxycyciine (I mg/20 cc larutan salin) selama 5 menit. Setelah itu gigi haus direplantasi dan splinting. Untuk menstabilkan gigi avulsi dapat digunakan berbagai material, seperti wires, arch bas dan splints. Dalam menstabilkan gigi avulsi perlu dihindari penstabilan yang sangat rigid karena akan menyebabkan ankilosis dan resorbsi akar eksternal. Pergerakan gigi fisiologis akan merangsang pembentukan fibous dan perlekatan akar pada tulang alveolar.

5 faktor yang harus diperhatikan sebelum mereplantasi gigi avulsi a. Gigi avulsi harus tidak memiliki penyakit periodontal yang parah b. Soket alveolar dapat memberikan tempat untuk gigi berada di dalam soket c. Tidak ada kontraindikasi dari perawatan ortodontik seperti gigi yang crowded yang signifikan d. Periode gigi berada diluar soket. Lebih dari 2 jam biasanya memiliki prognosis yang buruk. Apanila gigi direplantasi sekitar 30 menit setelah avulsi maka prognosisnya excellent. e. Perkembangan akar harus diperhatikan. 2. Fraktur alveolar Fraktur yang kecil melalui prosesus alveolar sering kali bersamaan dengan frkatur dari gigi. Namun bagaimanapun. Fraktur prosesur alveolar dapat terjadi sendiri dan harus dilakukan perawatan. Penanganan dari fraktur alveolar adalah memposisikan segmen yang fraktur pada posisi yang tepat dan stabilkan sampai penyembuhan tulang terjadi. Prosedur ini dapat dengan sederhana dilakukan, yaitu dengan penekanan menggunakan jari yang sebelumnya telah dilakukan anastesi. Namun untuk segmen dentoalveolar yang berupa serpihan susah untuk dilakukan reposisi dan hal ini membutuhkan open surgical. Gigi dengan fraktur akar harus dilakukan perawatan endodontik dalam waktu 1-2 minggu untuk mencegah adanya inflamasi resorbsi akar serta mencegah adanya infeksi. Sgemen dentoalveolar harus distabilkan sampai sekitar 4 minggu untuk memberikan waktu penyembuha tulang. Beberapa cara untuk menstabilkannya yaitu dengan mengikatkan arch bar pada mesial distal gigi dan segmen serta di dalam segmen alveolar yang fraktur. Gigi yang berbatasan langsung dengan segmen yang mengalami fraktur biasanya tidak dikawat pada arch bar sehingga gigi tersebut dapat terjaga kebersihannya. Penggunaan etsa asam wire dapat juga digunakan. Splint dengan cold cure acrylic dapat juga digunakan setelah mereposisi segmen alveolar. Splint juga dapat dilakukan dengan mengawat gigi dengan gigi diantara segmen yang fraktur.

You might also like