You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH DASAR

Acara II PENGENALAN JENIS-JENIS CITRA

Disusun oleh Nama NIM Hari / tanggal Jam Asisten : Tidar Pangestu : 11/320693/DGE/00940 : Senin : 09.00 11.00 WIB : 1. Novita 2. Gita

PROGRAM DIPLOMA SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011

ACARA I PENGENALAN JENIS-JENIS CITRA

I.

Tujuan Praktikum Memperkenalkan jenis-jenis citra pengindraan jauh dan melatih kemampuan

untuk mengenalinya

II.

Alat dan Bahan 1. Berbagai macam citra tercetak (hard copy) 2. Lembar isian 3. Alat tulis

III.

Dasar Teori

3.1. Sensor Alat utama untuk dapat mengenali dan memahami berbagai kenampakan/obyek dipermukaan bumi melalui penginderaan jauh adalah citra. Citra dihasilkan melalui proses perekaman dengan bantuan sensor. Sensor secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu sensor fotografik (kamera) dan sensor non-fotografik. Sensor nonfotografik masih dapat dirinci menjadi sensor pemindai (pelarik atau penyiam atau scanner) dan sensor radar/gelombang mikro. Masing-masing jenis sensor ini bekerja dengan cara yang berbeda, sehingga menghasilkan citra dengan karakteristik yang berbeda, sehingga menghasilkan citra dengan karakteristik yang berbeda. Sensor berupa kamera menangkap kenampakan obyek melalui perekaman besarnya pantulan sinar dari obyek yang masuk melalui susunan lensa pada kamera dan kemudian mengenai lapisan film yang peka cahaya. Variasi warna yang muncul pada gambar yang dihasilkan tergantung pada, (a) sistem lensa, diafragma dan lensa yang digunakan untuk menerima cahaya, (b) jenis dan kepekaan film yang digunakan, serta (c)

spektrum panjang gelombang yang diijinkan masuk ke dalam sistem kamera. Penggunaan film dan pencetakan yang berbeda pun dapat menghasilkan foto berwarna maupun foto hitam-putih. Sensor non-fotografik berupa scanner menerima pantulan dari suatu wilayah sangat sempit pada permukaan bumi yang masuk ke dalam sistem lensa dan kemudian mendeteksibesarnya pantulan tersebut dengan detektor peka cahaya. Supaya seluruh kenampakan obyek dapat terekam, penerimaan gelombang pantulan dari wilayah yang sangat sempit ini diulang untuk wilayah di sebelahnya, dengan menggeser sistem lensa menyilang arah gerak wahana. Sapuan menyilang yang disertai dengan gerak maju ini menghasilkan himpunan informasi pantulan pada setiap titik obyek. Data ini disimpan secara digital. Angka-angka digital yang mewakili variasi nilai pantulan ini kemudian dibaca oleh program komputer dan setiap titik obyek dengan nilai digital tertentu diubah menjadi sel-sel penyusun gambar pada layar monitor yang disebut piksel. Susunan pikselpiksel ini secara visual dikenal sebagai citra non-foto. Perbesaran citra non-foto pada tahap tertentu akan memunculkan kenampakan piksel-piksel ini, dan memberi kesan pecahnya kenampakan obyek. Sensor non-fotografik berupa sensor gelombang mikro-radar bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dari kedua macam sensor yang telah disebutkan sebelumnya. Perekam dengan kamera maupun scanner dapat dilakukan secara tegak maupun miring/menyamping: meskipun keuntungan yang diperoleh dari perekaman tegak lebih banyak. Perekaman dengan gelombang mikro-radar (sering disebut sistem gelombang mikro aktif) harus dilakukan secara menyamping karena sistem radar merupakan sistem aktif yang mengirim sinyal gelombang dari suatu antena dan sekaligus menerima hamburan balik (backscatter) dari sasaran. Posisi dan sikap obyek terhadap sensor menentukan banyak sedikitnya hamburan balik yang dicatat oleh sensor. Karena pengiriman sinyal dilakukan secara menyamping maka pada umumnya lereng yang menghadap sensor akan tampak cerah, sedangkan lereng yang membelakangi sensor tampak gelap. Hal ini mengakibatkan citra yang dihasilkan cenderung mampu menyajikan kenampakan relatif dengan baik.

3.2. Citra Berbagai macam sensor yang telah diuraikan terdahulu dapat dipasang pada wahana yang berbeda-beda, walau dari balon udara, pesawat udara, pesawat ulang alik dan satelit. Inggi terbang yang berbeda-beda akan menghasilkan citra dengan sekala yang berbeda-beda pula. Dengan demikian, pembedaan jenis-jenis citra pun menjadi semakin kompleks,karena dapat dilakukan berdasarkan : jenis sensor, spektrum yang digunakan, proses pencetakan, format penyimpanan dan skala yang digunakan. disamping itu, citra yang diformat aslinya digital pun mempunyai ciri pengenal lain, yaitu resolusi spasial. Resolusi spasial secara langsung terkait dengan kerincian informasi spasial citra.

3.3. Pengenalan Pola Spektral Pengenalan pola spektral obyek dapat menjadi pemandu yang sangat bermanfaat dalam upaya mengenai obyek pada citra. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa air jernih cenderung memberikan pantulan yang lebih rendah daripada air keruh pada semua wilayah panjang gelombang. Vegetasi memberikan pantulan sangat rendah pada spektrum biru, meningkat agak tinggi pada spektrum hijau, menurun lagi dispektrum merah, dan meningkat sangat tajam di spektrum inframerah dekat sebagai akibat dari pantulan oleh ruang antar sel pada jaringan spongy daun. Vegetasi kembali memberikan pantulan rendah disaluran inframerah tengah I dan inframerah II karena pengaruh kandungan lengas (kelembaban) yang tinggi.

IV.

Petunjuk Kerja Pada anda dibagikan beberapa jenis citra dengan berbagai skala, perhatikan dan

bandingkan persamaan dan perbedaan satu dengan yang lain. 1. Informasi tepi apa yang anda peroleh dari foto udara ? 2. Bandingkan kenampakan beberapa obyek yang sama pada foto udara pankromatik dan foto udara inframerah warna semu ? 3. Dari sekian banyak perbedaan, sebutkan 3 hal yang membedakan foto udara dengan citra yang lain.

4. Bedakan kenampakan yang ada khususnya tubuh air,daratan, dan awan, pada citra-citra multispektral ! 5. Pada citra lansat MSS. Bagian mana dari keterangan tepi yang menunjukan waktu perekaman citra tersebut? Bagian mana pula yang menunjukan keterangan dari lokasi wilayah yang direkam (bukan pada tulisan spidol) ? 6. Dapatkah anda memperoleh informasi waktu perekaman dan posisi matahari saat perekaman ? apabila ada. Tuliskan ! 7. Apa perbedaan kenampakan yang secara jelas dapat anda lihat pada citra lansat MSS, citra lansat TM, citra SPOT ? 8. Mengapa vegetasi tampak merah pada citra komposit warna standar multispektral ? 9. Apakah perbedaan utama yang anda lihat antara citra radar dengan citra lainnya. Baik foto udara maupun multispektral satelit ?

You might also like