You are on page 1of 2

Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari arteriol kemudi

an ke kapiler dan berakhir pada venula. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikrosirkul
asi yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta resistensi. Darah yang diangkut keseluruh ba
gian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar kesel sekaligus men
geluarkan zat-
zat sisa sel tersebut. Semua darah yang di pompa sisi kanan jantung, mengalir ke paru-
paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang di pompa sisi kiri jantung dibag
i-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-
pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta (Niam, 2014).
Pada sistem sirkulasi tertutup, darah beredar dalam sistem pembuluh yang kontinu, di
dorong oleh kekuatan yang berasal dari kerja jantung. Sebagai motor penggerak, jantung beke
rja dengan melakukan gerakan memompa secara terus-
menerus sehingga tekanan dalam pembuluh dapat dipertahankan tetap tinggi. Hasilnya, darah
yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat (Isnaeni, 20
06).
Diameter pembuluh darah halus dapat dikenali dari jumlah sel darah merah yang berb
aris di dalamnya dan juga kecepatan aliran darahnya. Bila pembuluh darah halus hanya dapat
dilewati sel darah merah dengan berbaris-baris dua-
dua, maka pembuluh darah tersebut adalah arteriol atau venula. pembuluh darah yang lebih b
esar dapat dilewati sel darah merah dengan berbaris lebih banyak lagi (Susanto, 2012).
Dalam ventrikel tunggal pada jantung katak, terdapat pencampuran darah kaya oksige
n yang telah kembali dari paru-
paru dengan darah yang kurang oksigen yang telah kembali dari bagian tubuh yang lain. Aka
n tetapi, suatu gabungan di dalam ventrikel akan mengalihkan sebagian besar darah yang kay
a oksigen itu dari atrium kiri ke dalam sirkuit sitemik dan sebagian darah yang miskin oksige
n tersebut dari atrium kanan ke dalam sirkuit pulmokutaneus (Campbell, 2004).
Tekanan darah yang mengalir di dalam pembuluh darah menentukan sifat aliran. Alir
an darah dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu aliran laminar dan tubulen. Arah aliran lami
nar sejajar dengan bidang pembuluh darah yang dilalui dan bersifat tenang. Sedangkan aliran
tubulen arahnya berputar dan tidak terkendali. (Naina, 2014).

Pembahasan
Mikrosirkulasi merupakan sistem peredaran darah kecil yang dimulai dari arteriol ke
mudian ke kapiler dan berakhir pada venula. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mikro
sirkulasi yaitu laju aliran darah, gradien tekanan serta resistensi. Darah yang diangkut keselur
uh bagian tubuh melalui suatu sistem pembuluh yang membawa pasokan segar kesel sekaligu
s mengeluarkan zat-
zat sisa sel tersebut. Semua darah yang di pompa sisi kanan jantung, mengalir ke paru-
paru untuk menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang di pompa sisi kiri jantung dibag
i-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui pembuluh-
pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta (Niam, 2014).
1. Tanpa larutan
Pada pengamatan yang pertama tanpa larutan langsung dengan menggunakan mikros
kop, terlihat normal dan terdapat sel darah merah, dimana sel darah merah berfungsi untuk m
engangkut sari-
sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh yang diangkut oleh heimoglobin. Arteri berfungsi
membawa darah dari jantung. Arteriola berfungsi sebagai saluran kendali untuk menetukan d
arah yang akan dilepaskan ke kapiler. Pembuluh kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, za
t makanan, elektrolit, hormon dan bahan-
bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Vena berfungsi sebagai saluran untuk meng
angkut dari dari venula kembali ke jantung. Venula berfungsi untuk mengumpulkan darah dar
i kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.
2. Air dingin
Pada pengamatan kedua dengan mencelupkan kaki katak pada air dingin, mengalami
pengerutan dan vena yang mengembang. Adanya hal itu karena lambatnya aliran darah dari j
aringan ke jantung. Pada pengamatan ini pula sama dengan pengamatan pertama dimana terd
apat sel darah merah, dimana sel darah merah berfungsi untuk mengangkut sari-
sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh yang diangkut oleh heimoglobin. Arteri berfungsi
membawa darah dari jantung. Arteriola berfungsi sebagai saluran kendali untuk menetukan d
arah yang akan dilepaskan ke kapiler. Pembuluh kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, za
t makanan, elektrolit, hormon dan bahan-
bahan lainnya antara darah dan cairan interstisial. Vena berfungsi sebagai saluran untuk meng
angkut dari dari venula kembali ke jantung. Venula berfungsi untuk mengumpulkan darah dar
i kapiler dan secara bertahap bergabung menjadi vena yang semakin besar.
3. Air panas
Pada pengamatan ketiga dengan mencelupkan kaki katak kedalam air panas, mengak
ibatkan kaki katak mengembang dan arteri lebih besar dari vena. Hal tersebut dikarenakan la
mbatnya aliran darah dari arteri ke jantung. Pada pengamatan ini terdapat sel darah merah, ar
teri, arteriola, pembuluh kapiler, vena dan venula.
4. Larutan NaCl
Pada pengamatan yang keempat dengan mencelupkan kaki katak ke dalam larutan N
aCl terdapat pembuluh darah berupa arteri, arteriola, pembuluh kapiler, vena dan venula. Na
mun, pada vena tidak tampak jelas karena larutan NaCl bersifat hipotonis.
H. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mikrosirkulasi pada katak berlangsung pada pembuluh darah, dimana darah yang mengandung
O2 pada arteri dialirkan menuju arteriola dan venula dan darah venula dialirkan menuju vena
ke jantung.
2. Keadaan pada katak yang tanpa larutan, masih mengalami kondisi yang normal. Namun, setela
h kaki katak tersebut dicelipkan ke air dingin, terjadi perubahan dimana ukuran vena lebih be
sar dibandingkan dengan arteri. Pada saat dicelupkan ke air panas, ukuran arteri lebih besar di
bandingkan dengan vena. Pada larutan NaCl memiliki pengaruh dimana pembuluh kapiler, ve
nula, dan vena tidak terlihat jelas.

You might also like