Professional Documents
Culture Documents
Dental investment merupakan suatu bahan pendam yang sering dipergunakan untuk
mendapatkan mould sewaktu pengecoran logam dalam pembuatan inlay, onlay, crown dan
bridge.
Dental Investment Material merupakan bahan dalam bentuk Bubuk/Powder, menyerupai Dental
Stone, tetapi mempunyai komposisi, sifat dan kegunaan yg berbeda. Dalam penggunaannya,
Bahan Pendam ini dicampur air, diaduk dlm Bowl dgn memakai Spatula. Campurannya
menghasilkan suatu adonan yg halus dan beberapa saat kemudian akan menjadi keras serta tahan
terhadap pemanasan yang tinggi.
Bahan pendam ini digunakan sebagai bahan penanaman model malam untuk proses
penuangan logam (dental casting), misalnya pada pembuatan inlay, onlay, crown, crown and
bridge, dan prothesa kerangka logam.
Komposisi
1. Bahan pengeras: biasanya terdiri dari silikon dioksida seperti quartz, tridymite, atau krisobalit,
atau campuran ketiganya.
2. Bahan pengikat: karena komposisi bahan pengeras saja tidak dapat membentuk komposisi
yang solid, maka dibutuhkan material pengikat. Bahan pengikat pada dental investment untuk
alloy emas adalah α-calsium sulfate hemihydrate, atau fosfat, ethyl silika, dan material sejenis
lain.
3. Bahan lain: Biasanya kombinasi bahan pengeras dan pengikat saja tidak mampu mencapai
kriteria ideal bahan dental investment. Material lain seperti sodium chloride, asam borat,
potasium sulfat, grafit, bubuk tembaga, atau magnesium oksida ditambahkan dalam jumlah
sedikit untuk memodifikasi sifat2 fisik bahan dental investment. Sebagai contoh, klorida dan
asam borat dapat meningkatkan ekspansi termal pada bahan dental investment yang
menggunakan bahan pengikat kalsium sulfat.
a. Material tahan panas (refractory) biasanya silika. Bahan ini dapat bertahan pada suhu tinggi
tanpa mengalami degradasi.
b. Material pengikat (binder) yang mengikat partikel tahan panas. Sifat material pengikat
memberi karakter material tanam. Contoh : Kalsium sulfat hemihidrat, sodium silikat, ethil
silikat, ammonium sulfat.
c. Bahan kimia lain
Terdapat tiga kelompok utama material tanam yang sering digunakan di Kedokteran Gigi
berdasarkan pada suhu yaitu:
1. Gypsum-bonded investment. Untuk aloi emas ( titik cair rendah)
2. Phosphate-bonded investment
Untuk aloi Cobalt-Cromium. Dapat dipanasi pada suhu tinggi
3. Silica-bonded investment Material altematif Phosphate-bonded
Terdapat tiga tipe bahan pendam dan semuanya mengandung silika (SiO2) sebagai substansi
pengeras (refractory substance). Perbedaan pada tiga tipe ini terletak pada tipe substansi
pengikatnya (binder subtance) yang digunakan, yaitu:
1. GYPSUM-BONDED-INVESTMENT
Bahan utama dari Gypsum Bonded Investment ini adalah hemihydrate gypsum dan silica.
Umumnya type ini mengandung α-hemihydrate karena kekuatannya besar. Hemihydrate ini
berfungsi sebagai bahan pengikat untuk memegang bahan-bahan lainnya sehingga kekuatan dari
bahan pendam ini tergantung dari jumlah bahan pengikat tsb.
Komposisi
1. Calcium Sulfat hemihydrate autoclaved (α-hemihydrate) 25-40%.
Berfungsi sebagai bahan pengisi atau bahan pengikat karena dapat bereaksi dgn air sehingga
dpt bergabung dgn silica dan mampu memadat. Juga berperan untuk memberi kekuatan yg
cukup pada campuran dan turut serta memberi pengaruh expansi pada mould, dengan adanya
expansi selama setting.
2. silica dalam bentuk allotropica, misalnya cristobalite atau quartz 60-75%. Berfungsi
sebagai bahan pengeras dan tahan terhadap temperatur tinggi. Type ini ada yang mengandung
cristobalite, ada yg mengandung quartz atau kombinasi keduanya dalam bentuk murni.
Berdasarkan type dari silica yg utama terdapat dalam bahan pendam ini, maka ada yg
mengklasifikasikan sebagai cristobalite investment dan quartz investment.
3. Bahan-bahan kimia pemodifikasi seperti Boric Acid/Borax Dan Natrium Chlorida yg
berfungsi untuk menghalangi kontraksi sewaktu pemanasan, dan untuk mengatur waktu
setting.
4. Sedikit zat pewarna Oxide Pigment
Material ini tersedia dalam bentuk serbuk yang dicampur dengan air dan merupakan campuran
dari :
a. Silika (Si 02): tahan panas pengecoran. Tersedia dalam bentuk alotropik yaitu kuarsa,
kristobalit dan tridimit. Secara kimiawi ketiganya identik tetapi sedikit berbeda dalam bentuk
kristalnya.
b. Kalsium sulfat hemihidrat (produk gips). Merupakan komponen utama karena reaksinya
dengan air membentuk kalsium sulfat dihidrat yang mengikat silica. Ekspansi setting dan
kalsium sulfat dihidrat bila dicampur dengan air untuk kompensasi Sebagian dan pengerutan aloi
yang terjadi pada waktu pengecoran. Kompensasi Selanjutnya adalah ekspansi setting
higroskopis yang terjadi apabila material tanani tempatkan dalam air pada tahap awal setting.
Metode ini dikenal dengan metode ekspansi higroskopik imersi air. Menghasilkan ekspansi 5x
dan ekspansi normal.
Metode lain adalah penambahan air (water added) yaitu menempatkan air dengan volume terukur
pada permukaan atas material tanam dalam tabung cor. Metode ini menghasilkan ekspansi yang
lebih terkontrol. Ekspansi selanjutnya dengan melapisi tabung cor menggunakan lapisan asbes
lembab yang terdapat memberi air ke daerah permukaan yang luas dan cetakan material tanam.
Teknik ini rutin digunakan bahkan tanpa ada usaha untuk menambah ekspansi higroskopis
dengan merendam atau menambah air.
Mekanisme ekspansi higroskopis terdapat digambarkan: air masuk diantara kristal melalui aksi
kapiler dan adanya tambahan jarak partikel menyebabkan ekspansi.
Besarnya ekspansi setting higroskopis yang terjadi dalam material tanam gypsum- bonded lebih
besar daripada yang terjadi dalam material gips untuk model dan die.
Gip tidak begitu memuaskan sebagai material tanam untuk pengecoran aloi, karena gips
berkontraksi pada pemanasan akibat hilangnya air dan pecah sebelum suhu pengecoran tercapai.
Besar kontraksi yang terjadi sangat cepat di alas suhu 320°C dan menurunkan secara bennakna
dalam material tanam dengan tambahan natrium klorida dan asam borat. c. Reducing agent:
Serbuk charcoal, untuk mengurangi oksida yang terbentuk pada hasil cor .
Manipulasi
a. Pencampuran sama dengan dental stone
b. Pola malam dibasahi dengan detergent yang tidak berbusa. Hal im dilakukan untuk
menghilangkan sisa minyak dan pola malam mudah terbasahi.
c. Casting ring, biasanya dilapisi dengan asbes.
d. Penanaman pola malam (investing) dapat dilakukan:
1. Keadaan vakum, menggunakan alat khusus, untuk mengurangi adanya gelembung udara.
2. Mengolesi pola malam dengan campuran invesment menggunakan kuas.
3. Mould (ring yang berongga), sebelum dilakukan pengecoran dipanasi dulu sampai 150°C
kemudian 700°C.
Setting Time
Setting time bahan pendam type ini dapat diukur sama seperti dengan cara pada Dental Plaster,
selanjutnya dapat dikontrol juga dengan cara yg sama. Menurut ADAS no.2, untuk Dental Inlay
Casting Investment atau bahan pendam Gypsum Bonded, Setting time tidak boleh kurang dari 5
menit dan tidak lebih dari 25 menit. Biasanya bahan pendam yg sekarang ini mempunyai Setting
Time antara 9-18 menit. Waktu ini sudah cukup untuk mengaduk dan menanam (investing)
model malam, sebelum bahan ini mengeras.
Thermal Expansi, exp yg terjadi pd saat pemanasan. Berhubungan dengan jumlah dan jenis
silica yg ada dlm bahan.
Quartz mengurangi penyusutan gypsum hemihidrat yg terdapat di dalam bahan pendam. Jumlah
quartz yg cukup agar dapat mengimbangi penyusutan gypsum hemihidrat selama proses
pemanasan berlangsung adalah 75%, dan penuangan logam dapat dilakukan pada temp.500-
900°C.
Cristobalite memberi expansi thermal yg lebih besar dibanding dengan quartz.
Umumnya bahan pendam gypsum bonded yg dipakai sekarang ini mengandung kedua jenis silica
ini.
Besarnya expansi thermal ini tergantung pula dari type bahan tanam tersebut. Untuk type I,
dimana tumpuan utama untuk mengimbangi penyusutan ada pada expansi thermal, maka ADAS
menganjurkan agar expansi thermal dari bahan pendam ini tidak boleh kurang dari 1% dan tidak
lebih dari 2%.
Untuk type 2, dimana tumpuan utama untuk mengimbangi penyusutan ada pada expansi
higroskopik, maka menurut ADAS, expansi thermal yg layak adalah sebesar 0,6%.
Termal dan Higroskopis Casting Investment
Terdapat satu gold casting investment pada pasaran yang didesain untuk penggunaan teknik
casting baik tipe higroskopik atau termal. Ekspansi termal tinggi pada investment antara 482 o
dan 649o. Ekspansi ini cukup tinggi untuk menggunakan investment dengan teknik casting
termal, tanpa perendaman air. Tetapi, ketika direndam dalam bak air, investment menjadi
hygroskopik dengan teknik higroskopik.
Kebayakan palladium dan base metal alloy yang biasa digunakan untuk sebagian gigi tiruan dan
mahkota gigi posrselen. Dengan alasan ini, calcium-bonded investment biasanya tidak
digunakan.
KEHALUSAN BUBUK
kehalusan bubuk berpengaruh pada setting time dan hasil penuangan logam.
Bahan yg halus, hasil permukaan tuangan jadi rata dan halus, sedangkan silica yg halus
menyebabkan expansi lebih tinggi dari silica yg halus.
ADAS memberikan persyaratan : - Dapat melalui standar saringan no.30
- 90% bubuk harus dapat melalui saringan no.100 - 85% bubuk harus dapatmelalui
saringan no.200
Porousitas
bahan pendam harus punya porousitas yg cukup untuk dapat mendorong udara keluar pada saat
proses casting. Besarnya porousitas ini dapat dipengaruhi oleh:
1. Jumlah air yg digunakan untuk mencampur. Bila camp. terlalu padat maka porinya kurang
2. Partikel-partikel yg lebih besar akan menghasilkan pori yg lebih besar pula.
Penyimpanan harus disimpan pada tempat tertutup rapat, kering dan tidak lembab. Bila disimpan
di tempat yg kurang baik akan mempengaruhi proses pengerasan dan kekuatan bahan atau bahan
menjadi rusak
2. Tipe 2 : cast lainnya, gigi tiruan gigi sebagian dan restorasi tetapnya
Nilai-nilai tertentu yang digunakan oleh spesifikasi : fluidity, initial setting time, compressive
strength, dan ekpansi termal linear. Setting time tidak harus lebih dari 30% dari setting time yang
sudah ditentukan pabrik. Compressive strength pada suhu ruangan tidak boleh kurang dari
2.5Mpa pada tipe 1 dan 3.0Mpa pada tipe 2. Ekpansi termal linear tidak lebih dari 15% sesuai
ketentuan pabrik.
Komposisi mengandung :
- bahan tahan panas : silica dalam bentuk cristobalite atau quartz atau gabungan keduanya
- bahan pengikat : magnesium oxide (mgo) sebagai bahan dasar dan phosphate dalam bentuk
asam atau mono-amonium phosphate
- carbon : untuk membantu menperoleh hasil tuangan yg bersih dan memudahkan pengeluaran
hasil tuangan. Penambahan carbon cocok untuk alloy emas tetapi tidak cocok untuk silver-
paladium alloy dan base metal alloy karena paladium tidak dapat bereaksi dgn carbon pd temp.
Di bawah 1504°c
Senyawa ini mengikat silika, membentuk cetakan material tanam yang keras. Pembentukan
magnesium amonium fosfat melibatkan reaksi hidrasi diikuti oleh kristalisasi seperti pada
pembentukan gips. Terjadi sedikit ekspansi sebagai hasil dan pertumbuhan kristal ke arah luar.
Mengalami ekspansi higroskopis jika kontak dengan kelembaban selama pengerasan.
Penggunaan larutan koloidal sebagai pengganti air untuk pencampuran dengan serbuk
mempunyai 2 efek : menaikkan ekspansi setting dan menguatkan material yang telah mengeras.
Saat pemanasan material sebelum pengecoran, terjadi pembesaran cetakan dengan ekspansi
termal dan inversi silika. Ekspansi termal lebih besar pada material yang dicampur dengan silika
koloidal dibanding material yang dicampur air.
Pada suhu yang lebih tinggi sisa fosfat bereaksi dengan silika membentuk kompleks silikofosfat.
Hal ini menyebabkan peningkatan kekuatan material yang bermakna pada suhu pengecoran.
Setting expansi dan thermal expansi
- expansi kecil dan ini dapat dinaikkan dengan menggunakan lar. Koloidal silica menggantikan
air. - setting exp. Dan thermal exp. Yg
normal sebesar 2%
Setting time
- pada tipe ini, setting time sangat dipengaruhi oleh temperatur
- w/p ratio harus sesuai petunjuk pabrik
3. SILICA-BONDED INVESTMENT
Berisi serbuk kuarsa atau kristobalit yang diikat bersama dengan gel silika. Pada pemanasan gel
silika berubah menjadi silika sehingga cetakan dipadati oleh massa partikel silika.
Jarang digunakan, kurang popular, prosedur sulit, kadang-kadang digunakan untuk base metal
alloy
Menghasilkan ethanol pada liquidnya dapat menyebabkan terjadinya ledakan dan terbakar pada
pemanasan dengan suhu tinggi
Bahan pengikatnya silica gel dan dapat diperkuat dengan penambahan magnesium oxide.
Zat tambahan accelerator yaitu amonium chloride
Larutan pengikat biasanya dibuat dengan mencampur etil silikat atau salah satu oligomemya
dengan campuran asam hidrokiorit encer. Hidrolisis yang lambat dari etil silikat menghasilkan
asam silikat bentuk sol dengan pelepasan etil alkohol sebagai hasil samping.
Tahap I : hidrolisis Si (OC2H3) 4 +4 H2O Si(OH)4 + 4 C2HOH
Tahap II : Gelasi Sol + kristobalit / quartz Gel
Tahap III : Pengeringan Penghilangan alkohol dan air 4 partikel silika kompak.
Sifat-Sifat
1. expansi thermal cukup besar karena persentase silika sangat besar. Expansi ini cukup untuk
mengimbangi penyusutan pada pengerasan bahan pendam dan penyusutan dari alloy yg dituang
2. partikel-partikel saling mengikat dengan erat sehingga porositas kurang, dapat menyebabkan
hasil tuangan tidak sempurna. Harus dibuatkan ventilasi
3. dapat dipanaskan pada suhu 1090-1180°C, dan dapat dipakai untuk alloy dengan titik lebur yg
tinggi 4. setting expansi dan thermal expansi 1,5-1,7%
5. kekuatan melintang pada 2 jam pertama 0,5 N/mm²
6. kekuatan melintang pada suhu 1000°C 0,2-0,5 N/mm²
Agar material mempunyai kekuatan yang cukup pada suhu pengecoran diperlukan penambahan
sebanyak mungkin serbuk ke dalam larutan pengikat. Proses ini dibantu oleh gradasi ukuran
partikel sehingga butir kecil mengisi ruang antara butir yang besar. Digunakan material tanam
yang sangat kental, bahkan agak kering dan divibrasi untuk membantu pemadatan dan
menghasilkan matanal tanam yang kuat. Bahan ini perlu adanya celah udara.