You are on page 1of 190

Setelah mempelajari bab ini, pesera didik mampu:

1. memahami sifat-sifat gelombang bunyi dan memahami fenomena-fenomena bunyi seperti efek Doppler, resonansi, serta
frekuensi harmonik pada dawai dan pipa organa;
2. memahami karakteristik cahaya sebagai gelombang serta memahami penerapan sifat polarisasi gelombang cahaya
dalam teknologi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mengolah data hasil praktikum kemudian menarik kesimpulan berdasarkan data akhir yang diperoleh;
2. memecahkan penyebab fenomena yang terjadi dalam kehidupan berkaitan dengan gelombang cahaya melalui pengamatan.

Bunyi dan Cahaya

Gelombang Bunyi Gelombang Cahaya

• Melakukan diskusi kecepatan bunyi dalam • Melakukan diskusi tentang fenomena alam
zat padat. berkaitan dengan sifat cahaya dapat
• Melakukan praktikum menentukan variabel terdispersi.
dalam fenomena dawai. • Melakukan percobaan mandiri membuktikan
• Melakukan praktikum menentukan variabel sifat cahaya dapat terdifraksi menggunakan
dalam fenomena pipa organa. keping CD bekas dan laser.
• Melakukan praktikum penyelidikan pola
difraksi menggunakan kisi dan laser.
• Melakukan studi literatur dilanjutkan diskusi
menentukan cara kerja LCD.

• Mensyukuri nikmat Tuhan telah diciptakannya gelombang bunyi dan cahaya yang memiliki karakteristik
unik yang menunjang teknologi ciptaan manusia untuk mempermudah kehidupan.
• Mampu menjelaskan tentang kelajuan bunyi pada benda padat dengan kegiatan eksplorasi dan
diskusi.
• Mampu mengidentifikasi variabel-variabel dalam fenomena dawai dan pipa organa melalui kegiatan
praktikum.
• Mampu mengidentifikasi dan menganalisis fenomena alam dikaitkan dengan karakteristik cahaya.
• Mampu menganalisis difraksi cahaya menggunakan keping CD bekas.
• Mampu mengidentifikasi variabel-variabel difraksi oleh kisi melalui kegiatan praktikum.
• Mampu menjelaskan cara kerja LCD berdasarkan sifat polarisasi cahaya pada kristal cair.

Fisika Kelas XII 1


A. Pilihan Ganda Ditanyakan: fB
Jawab:
1. Jawaban: c
Bunyi adalah gelombang mekanik yang membutuh- ⎛ v + vB ⎞
fB = ⎜ ⎟ fA
kan medium untuk merambat. Bunyi merupakan ⎝v −vA ⎠
gelombang longitudinal karena memiliki arah ⎛ 1.533 m/s + 9 m/s ⎞
= ⎜ ⎟ (1.400 Hz)
rambat sejajar dengn arah getarnya. Gelombang ⎝ 1.533 m/s − 8 m/s ⎠
bunyi juga dapat dibiaskan jika melewati dua me-
= 1.415,6 Hz ≈ 1.416 Hz
dium yang berbeda indeks biasnya. Selain itu,
bunyi juga mengalami difraksi saat melalui celah- Jadi, frekuensi yang dideteksi awak kapal selam B
celah sempit. sebesar 1.416 Hz.

2. Jawaban: c 6. Jawaban: d
Angkasa merupakan ruang hampa udara sehingga Benda memiliki frekuensi alami. Begitu juga gelas
gelombang bunyi tidak dapat merambat juga memiliki frekuensi alaminya sendiri. Ketika
melaluinya. Gelombang cahaya, gelombang radio, dentuman memiliki frekuensi yang sama dengan
gelombang inframerah, dan gelombang ultraviolet frekuensi alami gelas dan sefase, amplitudo
dapat merambat tanpa ada medium (ruang hampa getaran gelas menjadi besar. Mengingat energi
udara). Dengan demikian, gelombang bunyi bintang getaran sebanding dengan kuadrat amplitudo
yang meledak tidak bisa sampai ke bumi. maka energi getaran gelas juga menjadi sangat
besar. Ketidakmampuan gelas menahan energi
3. Jawaban: b yang bekerja padanya menyebabkan gelas pecah.
Diketahui: T = 0°C
ρ = 1.000 kg/m3 7. Jawaban: e
B = 2,1 × 109 N/m3 Resonansi adalah peristiwa bergetarnya sebuah
Ditanyakan: v benda karena getaran benda lain yang disebabkan
Jawab: oleh kesamaan frekuensi getaran dengan frekuensi
alami benda yang ikut bergetar. Contoh peristiwa
B resonansi dapat dilihat pada opsi a, b, c, dan d.
v =
ρ
Sementara peristiwa pada opsi e adalah efek
2,1 × 109 N/m3 Doppler.
= = 1.449 m/s = 1,45 km/s
1.000 kg/m3
8. Jawaban: d
Jadi, kelajuan bunyi dalam air sebesar 1, 45 km/s. Diketahui: A = 0,80 m
4. Jawaban: a v = 400 m/s
Ditanyakan: f0
Diketahui: vs = 0
Jawab:
vp = +vp 2(0) + 1
f0 = 2A
v
Ditanyakan: fp
Jawab: v 400 m/s
= 2A = = 250 Hz
2(0,80 m)
v ± vp
fp = fs Jadi, frekuensi nada dasar 250 Hz.
v ± vs
v + vp v + vp 9. Jawaban: a
= fs = fs
v +0 v Diketahui: m = 16 g = 0,016 kg
Jadi, persamaan yang benar adalah pilihan a. A = 80 cm = 0,8 m
5. Jawaban: d F = 800 N
Diketahui: v = 1.533 m/s Ditanyakan: f0
Jawab:
vA = 8 m/s
Nada dasar pada dawai:
vB = 9 m/s FA
v =
fA = 1.400 Hz m
(800 N)(0,8 m)
= = 40.000 m2 /s2 = 200 m/s
0,016 kg

2 Bunyi dan Cahaya


v Jawab:
f0 = 2A
2
I2 ⎛ R1 ⎞
200 m/s = ⎜R ⎟
= 2(0,8 m)
= 125 Hz I1 ⎝ 2⎠
2
Jadi, frekuensi nada yang dihasilkan sebesar 125 Hz. I2 ⎛ R1 ⎞
= ⎜ 3R ⎟
I ⎝ 1⎠
10. Jawaban: c
Diketahui: Abuka = 25 cm = 0,25 m I2
=
1
→ I2 =
1
I
I 9 9
f0 buka = fn dawai
Adawai = 150 cm = 1,5 m Jadi, besar intensitas akhir menjadi 9 kali
1
v = 340 m/s
intensitas semula atau menurun 9 kali dari
vdawai = 510 m/s
intensitas semula.
Ditanyakan: n
Jawab: 13. Jawaban: d
f0 buka = fn dawai Diketahui: TI1 = 80 dB
v n +1 n = 10
= v
2A 2A Ditanyakan: TI2
340 m/s n +1 Jawab:
= (510 m/s)
2(0,25 m) 2(1,5 m) TI2 = TI1 + 10 log n
680/s = (n + 1)(170/s) = 80 + 10 log 10
= 80 + 10
680/s
n+1 = = 90
170/s
n+1 =4 Jadi, taraf intensitasnya 90 dB.
n =3 14. Jawaban: e
Jadi, frekuensi yang dihasilkan adalah nada atas
P P
ketiga. I1 = → I2 = 2 = 2I1
A A
11. Jawaban: d I1 I2
TI1 = 10 log → TI2 = 10 log
Hubungan antara panjang pipa dan panjang I0 I0
gelombang untuk pipa organa terbuka adalah: 2I1
= 10 log
1 3 I0
L= λ,
2 0
λ, λ,
2 2
...
I1
= 10(log + log 2)
Untuk nada atas kedua berlaku: I0
3 2 = TI1 + 10 log 2
L = 2 λ2 atau λ2= 3 L
Kelajuan bunyi tidak berubah dengan asumsi
2 kerapatan udara tidak berubah. Oleh karena nada
x = 3L
yang dimainkan sama, maka panjang gelombang
Hubungan antara panjang pipa dan panjang
dan frekuensi tidak berubah. Jadi, parameter fisis
gelombang untuk pipa organa tertutup adalah:
yang berubah menjadi dua kali semula adalah
1 3 5
L′ = 4 λ0, 4 λ1, 4 λ2, . . . intensitas.

Untuk nada atas kedua berlaku: 15. Jawaban: d


Peristiwa layangan bunyi adalah timbulnya bunyi
5 4
L′ = 4 λ2 atau λ2 = 5 L′ keras lemah secara bergantian karena perbedaan
frekuensi sedikit antara dua sumber bunyi. Pada
Oleh karena panjang kedua pipa sama, yaitu L′ = L′
perbedaan frekuensi antara 0-4 Hz, pelayangan
maka perbandingan panjang gelombang adalah:
bunyi belum terjadi karena pada selisih frekuensi
x
2
L 5 itu telinga manusia belum sensitif untuk mem-
3
y
= 4 = 6 bedakan.
5
L′

Jadi, x : y = 5 : 6.
B. Uraian
12. Jawaban: a
Diketahui: R2 = 3R1 1. Diketahui: v = 1.533 m/s
I1 = I x = 110 m
Ditanyakan: I2 Ditanyakan: t

Fisika Kelas XII 3


Jawab: 4. Diketahui: F1 = 100 N
vt 2x f1 = f0
x = →t = f2 = 2f0
2 v
2(110 m) Ditanyakan: F2
= = 0,14 s
1.533 m/s Jawab:
Jadi, waktu yang dibutuhkan lumba-lumba untuk
1 F1 1 F2
mendeteksi mangsanya adalah 0,14 sekon. f0 : 2f0 = 2L μ : 2L μ
2. Frekuensi gema klakson mobil akan terdengar lebih
1 F1
tinggi karena terjadi efek Doppler. Dinding tebing =
dianggap sebagai sumber bunyi karena memantul- 2 F2
kan bunyi klakson mobil. Mobil bergerak mendekati 1 100
dinding yang diam, sehingga persamaan efek 2
=
F2
Doppler sebagai berikut.
v ±vp 1 10
fp = fs =
v ±0 2 F2
Berdasarkan persamaan tampak bahwa frekuensi F2 = 400 N
yang diterima pendengar lebih besar.
Jadi, tegangan dawai sebesar 400 N.
3. Diketahui: I = 2 × 10–7 W/m2
5. Diketahui: v = 340 m/s
n =2
f3 = 240 Hz
Ditanyakan: ΔTI
Ditanyakan: L
Jawab:
Jawab:
2 × 10 −7
TI1 = 10 log a. Pipa organa terbuka
1 × 10 −12
(n + 1)v (3 + 1)v 2v
= 10 log 2 × 105 f3 = = = L
2L 2L
= 10 log 105 + 10 log 2
2(340 m/s)
= 50 + 3 240 Hz = L
= 53 L ≈ 2,83 m
4 × 10 −7 Panjang minimum pipa berkisar 2,83 m.
TI2 = 10 log
1 × 10 −12
b. Pipa organa tertutup
= 10 log 4 × 105
(2(3) + 1)v
= 10 log 105 + 10 log 4 f3 = 4L
= 50 + 6
7
= 56 f3 = 4L v
ΔTI = TI2 – TI1 7
= 56 dB – 53 dB 240 Hz = 4L (340 m/s)
= 3 dB
2.380 m/s
Jadi, kenaikan taraf intensitas yang dialami L= ≈ 2,48 m
960 Hz
karyawan tersebut sebesar 3 dB.
Jadi, panjang minimum pipa berkisar 2,48 m.

A. Pilihan Ganda kurang rapat. Pada peristiwa pembiasan juga dapat


terjadi pemantulan ketika sudut datang lebih besar
1. Jawaban: d dari sudut kritis. Keadaan ini hanya terjadi jika
Cahaya mengalami pembiasan ketika melalui dua cahaya merambat dari medium rapat ke medium
medium yang berbeda indeks biasnya. Cahaya kurang rapat. Oleh karena itu, pernyataan yang
dibiaskan mendekati garis normal jika melewati tepat adalah (1), (3), dan (4).
medium kurang rapat menuju medium yang lebih
2. Jawaban: c
rapat. Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika
Meskipun tidak terkena cahaya matahari langsung,
melewati medium lebih rapat menuju medium yang
sesungguhnya benda-benda di sekitar kita

4 Bunyi dan Cahaya


memantulkan cahaya matahari dan masuk ke Ditanyakan: λ
mata. Peristiwa ini yang menyebabkan efek terang Jawab:
pada ruangan. Pemantulan yang terjadi adalah yd
pemantulan baur karena sinar tidak selalu jatuh L
= nλ
pada permukaan yang licin dan mengilap. −2 −3
(3 × 10 m) (0,2 × 10 m)
2m
= 2λ
3. Jawaban: e
2 λ = 3 × 10–6 m
Sinar matahari tergolong cahaya polikromatis.
Ketika dilewatkan pada sebuah prisma akan terjadi 3 × 10−6
λ= m
dispersi cahaya. Dispersi ini adalah efek pembiasa 2
cahaya oleh masing-masing frekuensi penyusun λ = 1,5 × 10–6 m = 1.500 nm
cahaya putih. Urutan pembiasan cahaya dimulai Jadi, panjang gelombangnya 1.500 nm.
dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang
terbesar dan frekuensi terkecil yaitu merah-jingga- 8. Jawaban: e
kuning-hijau-biru-nila-ungu. Oleh karena itu, Diketahui: N = 20.000 garis/cm
pernyataan yang paling tepat adalah pernyataan Ditanyakan: d
pada opsi e. Jawab:
1
4. Jawaban: a d =
N
Jika sinar datang membentuk sudut 60° terhadap 1
cermin, sudut datangnya sebesar 30°. Sudut = 20.000 garis/cm
= 5 × 10–5 cm = 5 × 10–7 m
datang adalah sudut yang dibentuk antara sinar Jadi, nilai konstanta kisi difraksi tersebut sebesar
datang dengan garis normal. Berdasarkan hukum 5 × 10–7 m.
pemantulan, besar sudut pantul sama dengan
besar sudut datang. Oleh karena itu, sudut 9. Jawaban: c
pantulnya sebesar 30°. Diketahui: λ = 9 × 10–7 m
d = 0,01 mm = 1 × 10–5 m
5. Jawaban: b L = 20 cm = 0,2 m
Sesuai hukum pembiasan, cahaya dibiaskan n =2
mendekati garis normal jika melewati medium Ditanyakan: y
kurang rapat menuju medium yang lebih rapat. Jawab:
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika yd
melewati medium lebih rapat menuju medium yang L
= nλ
kurang rapat. Pada opsi a, kaca lebih rapat nλL
dibandingkan udara sehingga pembiasan y= d
seharusnya mendekati garis normal. Pada opsi (2)(9 × 10 −7 )(0,2 m)
c, udara lebih renggang dibandingkan kaca = = 3,6 × 10–2 m = 3,6 cm
1 × 10 −5 m
sehingga pembiasan seharusnya menjauhi garis
Jadi, jarak terang orde dua dengan terang pusat
normal. Pada opsi d, air lebih rapat dibandingkan
sejauh 3,6 cm.
udara sehingga pembiasan seharusnya mendekati
garis normal. Pada opsi e, kaca lebih rapat 10. Jawaban: d
dibandingkan udara sehingga pembiasan Cara memperoleh cahaya terpolarisasi sebagai berikut.
seharusnya mendekati garis normal, lalu menjauhi 1) Penyerapan selektif (absorpsi)
garis normal. Oleh karena itu, jawaban yang paling 2) Pembiasan ganda
tepat adalah opsi b. 3) Pemantulan
4) Hamburan
6. Jawaban: d
Interferensi maksimum orde ke-n adalah: 11. Jawaban: c
1 Cahaya dilewatkan larutan gula akan mengalami
d sin θ = nλ atau d sin θ = (2n) λ
2 polarisasi karena pemutaran arah getar. Langit
d sin θ sebesar 2n dari setengah panjang berwarna biru karena peristiwa hamburan cahaya.
gelombang. Hamburan adalah salah satu cara membuat cahaya
7. Jawaban: c terpolarisasi. Cahaya dari udara menuju air akan
Diketahui: y = 3 × 10–2 m mengalami pembiasan dan pemantulan yang
d = 0,2 × 10–3 m menyebabkan cahaya terpolarisasi. Pola spektrum
L =2m oleh kisi adalah peristiwa difraksi. Oleh karena itu,
n =2 peristiwa polarisasi ditunjukkan oleh pernyataan
(1), (2), dan (3).

Fisika Kelas XII 5


12. Jawaban: c B. Uraian
Diketahui: λ = 4.500 Å = 4,5 × 10–7 m
1. Minyak yang tumpah akan menghasilkan lapisan
L = 1,5 m
tipis. Jika terkena sinar matahari, akan terjadi
d = 0,3 mm = 3 × 10–4 m
interferensi. Warna-warna indah pada permukaan
n =2
minyak ditimbulkan oleh adanya perbedaan fase
Ditanyakan: y2
gelombang yang mengenainya.
Jawab:
Lnλ 2. Diketahui: d = 0,5 mm = 5 × 10–4 m
y2 = d L = 100 cm = 1 m
(1,5 m)(2)(4,5 × 10 −7m) y = 0,4 mm = 4 × 10–4 m
= = 4,5 × 10–3 m = 4,5 mm
3 × 10 −4 n =1
Jadi, jarak pita terang kedua dari terang pusat Ditanyakan: λ
sebesar 4,5 mm. Jawab:
yd
13. Jawaban: b = nλ
L
Diketahui: λ = 520 nm
yd (4 × 10−4 )(5 × 10−4 )
= 520 × 10–9 m = 5,20 × 10–7 m λ = =
nL (1)(1m)
d = 0,0440 mm
= 4,4 × 10–5 m = 2 × 10–7 m
Ditanyakan: θ Jadi, panjang gelombang yang digunakan 2 × 10–7 m.
Jawab: 3. Diketahui: λ = 500 nm = 5 × 10–7 m
d sin θ = nλ L=1m
4,4 × 10–5 sin θ = 1(5,20 × 10–7) n=2
5,20 × 10−7 y = 4 cm = 4 × 10–2 m
sin θ =
4,4 × 10 −5 Ditanyakan: d
θ = arc sin (0,0118) Jawab:
θ = 0,68° y
Jadi, besar sudut difraksi dari terang pusat ke sin θ = L
terang orde pertama sebesar 0,68°. 4 × 10−2 m
sin θ = 1m
= 4 × 10–2
14. Jawaban: e
LED menggunakan sumber cahaya berupa light sin θ = 4 × 10–2
emitting diode sehingga konsumsi listriknya lebih d sin θ = nλ
hemat. Keunggulan LED yang lain adalah memiliki

kontras gambar yang lebih tajam. LED dan LCD d = sin θ
sama-sama menggunakan kristal cair untuk
2(5 × 10−7 m)
mempolarisasi cahaya. Ukuran keduanya juga = 4 × 10−2
= 2,5 × 10–5 m
relatif sama tipis. LED memiliki risiko terjadinya
Jadi, lebar celah 2,5 × 10–5 m.
deadpixel (piksel mati), sedangkan LCD tidak
memiliki risiko tersebut. 4. Tinjau hukum pembiasan
15. Jawaban: e sin θ i n2
=
sin θ r n1
Cahaya memiliki dua arah getar. Ketika cahaya
sin θ i 1,333 sin θi
memasuki polarisator horizontal, arah getar vertikal = → sin θr = = 0,75 sin θ1
sin θ r 1 1,333
cahaya akan terpolarisasi (terserap) sehingga
hanya tersisa arah getar horizontal. Jika cahaya Hasil dari penurunan persamaan ini membuktikan
yang hanya memiliki arah getar horizontal melewati bahwa besar sudut bias lebih kecil dari sudut
polarisator vertikal, arah getar tersebut akan datang. Oleh karena itu cahaya tampak mendekati
terpolarisasi sehingga seluruh arah getar cahaya garis normal.
terserap. Akibatnya, tidak ada berkas cahaya yang
5. Ketika kisi dikenai sinar polikromatik, akan ter-
diloloskan.
bentuk pola gelap terang. Pola terang terdiri atas
spektrum warna pelangi. Sementara jika kisi dilewati
sinar monokromatik, akan terbentuk pola gelap
terang pula. Pola terang bukan berupa spektrum,
tetapi warna sesuai frekuensi.

6 Bunyi dan Cahaya


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: e
Diketahui: f2 = 1.700 Hz
1. Jawaban: a v = 340 m/s
Bunyi dapat mengalami pemantulan, pembiasan, n =2
dan interferensi (pemaduan). Namun, bunyi tidak Ditanyakan: A
dapat mengalami dispersi karena peristiwa dispersi Jawab
hanya dapat dialami oleh cahaya. Dispersi adalah n +1
peristiwa penguraian cahaya polikromatik menjadi fn = v
2A
monokromatik melalui karena melewati prisma. 3v
Bunyi juga tidak mengalami polarisasi. Polarisasi f2 = 2A
adalah penyerapan arah getar. Bunyi tidak dapat 3(340 m/s)
terpolarisasi karena mempunyai arah getar yang 1.700 Hz = 2A
sejajar dengan arah rambat. 3(340 m/s)
A= = 0,3 m = 30 cm
2. Jawaban: c (1.700 Hz)(2)
Diketahui: I = 10–9 W/m2 Jadi, panjang suling adalah 30 cm.
I0 = 10–12 W/m2
n = 100 5. Jawaban: e
Ditanyakan: TIn Kesimpulan efek Doppler
Jawab: 1) Apabila pergerakan sumber bunyi dan
TIn = TI + 10 log n pendengar mengakibatkan jarak keduanya
berkurang maka frekuensi pendengar menjadi
I
= 10 log + 10 log 100 lebih besar (fp > fs).
I0
2) Apabila pergerakan sumber bunyi dan
10−9
= 10 log + 10 log 100 pendengar mengakibatkan jarak keduanya
10−12
bertambah maka frekuensi terdengar menjadi
= 10 log 1.000 + 10 log 100 = 30 + 20 = 50 lebih kecil (fp < fs).
Jadi, taraf intensitas bunyi 100 mesin ini sama 3) Meskipun sumber bunyi dan pendengar
dengan bunyi mobil (3). bergerak tetapi jarak keduanya konstan maka
3. Jawaban: a frekuensi terdengar tetap (f p = f s ) dan
Diketahui: v = 325 m/s pergerakan medium tidak akan berpengaruh.
v s = 25 m/s Dengan demikian:
Ditanyakan: fp : fp 1) Sumber dapat mengejar pendengar sehingga
Jawab:
1 2 jarak keduanya semakin kecil, akibatnya
Saat sumber bunyi mendekati pendengar: frekuensi terdengar bertambah (fp > fs).
Pernyataan 1) benar
v 325 325
fp = fs = fs = fs 2) Pendengar mendekati sumber yang diam
1 v − vs 325 − 25 300
sehingga jarak keduanya semakin kecil,
Saat sumber bunyi menjauhi pendengar: akibatnya frekuensi terdengar bertambah.
v 325 (fp > fs)
fp = fs = fs = 325 fs Pernyataan 2) benar
2 v + vs 325 + 25 350
3) Sumber menjauhi pendengar yang diam
325 325
fp : fp = fs : fs sehingga jarak keduanya semakin besar,
1 2 300 350
akibatnya frekuensi terdengar berkurang.
fp1 350
= (f p < fs)
fp2 300
Pernyataan 3) benar
fp1 4) Jarak sumber dengan pendengar konstan
= 7
fp2 6 sehingga frekuensi terdengar tetap (fp = fs)
Jadi, perbandingan antara frekuensi yang diterima meskipun medium bergerak.
pada saat sumber bunyi mendekati dan menjauhi Pernyataan 4) benar
adalah 7 : 6.

Fisika Kelas XII 7


6. Jawaban: b 10. Jawaban: c
Diketahui: TI = 60 dB Percakapan mampu terdengar karena bunyi
n = 100 merambat melalui benang. Benang dalam keadaan
Ditanyakan: TIn tegang mampu mengantarkan bunyi dari kaleng
Jawab: satu ke kaleng yang lain. Oleh karena itu, dapat
TIn = TI + 10 log n disimpulkan bahwa bunyi dapat merambat melalui
= 60 + 10 log 100 medium padat.
= 60 + 20
11. Jawaban: c
= 80
Ultrasonografi atau biasa disebut dengan USG
Jadi, taraf intensitas bunyi yang dihasilkan 100 buah adalah metode pencitraan dengan gelombang
sumber bunyi adalah 80 dB. ultrasonik. Gelombang dipancarkan ke benda-
7. Jawaban: e benda yang akan dicitrakan. Setiap benda memiliki
Diketahui: vp =0 koefisien transmisi dan refleksi berbeda-beda.
vs = 25 m/s Perbedaan intensitas gelombang pantul yang
fs = 420 Hz terdeteksi inilah yang menimbulkan citra benda.
v = 325 m/s 12. Jawaban: b
Ditanyakan: fp Diketahui: v = 1.200 m/s
Jawab: ρ = 0,7 g/cm3 = 700 kg/m3
v ± vp Ditanyakan: B
fp = fs
v ± vs Jawab:
v B
ρ →B = v ρ
2
fp = fs v=
v − vs
= (1.200 m/s)2(700 kg/m3)
325 m/s
= (420 Hz) = 1,008 × 109 kg/ms2
(325 − 25) m/s
= 1,008 × 109 Pa
325
= 300 (420 Hz) Jadi, modulus Bulk zat cair sebesar 1,008 × 109 Pa.

= 455 Hz 13. Jawaban: c


Diketahui: A = 1,10 m
Jadi, frekuensi bunyi sirene yang terdengar 455 Hz.
f = 130 Hz
8. Jawaban: b m = 9,0 g
(1) Seseorang dapat mendengar percakapan Ditanyakan: F
orang lain meskipun di ruangan berbeda Jawab:
karena bunyi mampu melewati celah-celah Pada nada dasar:
sempit karena bunyi dapat terdifraksi. λ = 2A
(2) Ledakan bintang di luar angkasa tidak = (2)(1,10 m) = 2,20 m
terdengar sampai bumi karena di luar angkasa
Cepat rambat gelombang pada dawai:
tidak terdapat udara sebagai medium
perambatan bunyi. Oleh karena itu, bunyi v =fλ
termasuk gelombang mekanik. = (130 Hz)(2,20 m) = 286 m/s
(3) Gaung adalah peristiwa datangnya bunyi Tegangan senar:
pantul sebelum bunyi asli habis. Hal ini
FA mv 2
membuktikan bahwa bunyi dapat dipantulkan. v= →F =
m A
(4) Meskipun sedang di dalam air (misal
berenang), kita masih mampu menangkap (9 × 10 −3 kg)(286 m/s)2
=
2,20 m
percakapan/suara dari luar air. Hal ini
membuktikan bunyi merambat dalam medium = 334,62 N
zat air. Jadi, tegangan senar sebesar 334,62 N.
9. Jawaban: c 14. Jawaban: a
Kelelawar mengeluarkan bunyi ultrasonik dari Diketahui: fgarputala = 400 Hz
mulutnya untuk mendeteksi makanan. Bunyi akan 20 getaran
mengenai benda (makanan), lalu memantul. flayangan = Δf = = 4 Hz
5 detik
Gelombang pantul akan dideteksi oleh sound radar Ditanyakan: fgitar
yang dimiliki telinga kelelawar. Itulah cara kelelawar Jawab:
mendeteksi makanannya. fgitar = fgarputala ± Δf

8 Bunyi dan Cahaya


= 400 Hz ± 4Hz Jawab:
= 404 Hz atau 396 Hz yd
= nλ
Jadi, frekuensi gitar kemungkinan 404 Hz atau L
396 Hz. yd
λ= nL
15. Jawaban: c
(5 × 10 −3 )(2 × 10 −3 ) m2
Pancaran dari kedua bohlam tidak memiliki = (1)(3 m)
hubungan fase yang konstan satu sama lain
sepanjang waktu. Gelombang-gelombang cahaya = 3,3 × 10–6 m = 3.300 nm
dari bohlam mengalami perubahan fase secara Jadi, panjang gelombang yang digunakan 3.300 nm.
acak dalam selang waktu kurang dari 1 ns. Mata 19. Jawaban: c
manusia tidak dapat mengikuti perubahan secepat Diketahui: λ = 100 nm = 1 × 10–7 m
itu sehingga efek interferensi yang terjadi tidak d = 1 mm = 1 × 10–3 m
teramati. Dalam hal ini, bohlam adalah sumber n =2
polikromatik yang inkoheren. L =2m
16. Jawaban: e Ditanyakan: y
nk Jawab:
Diketahui: nu = 3
yd
= nλ
Ditanyakan: i dan r L
Jawab: nλL 2(1× 10−7 m)(2 m)
y= d = (1× 10−3 ) m
sin i nk
sin r
= nu = 4 × 10–4 m
= 4 × 10–2 cm
sin i
3 = Jadi, jarak terang ke-2 dengan terang pusat
sin r
4 × 10–2 cm.
Misalkan diambil nilai i = 60° dan r = 30° maka
sin 60o
20. Jawaban: c
3 = sin 30o Diketahui: N = 4 × 105 garis/m
3
1
3 θ = 37° (tan 37° = 4
)
2
3 = 1
2
n =2
Ditanyakan: λ
3 = 3
Jawab:
sehingga dapat diambil nilai sudut datang dan sudut 1 1
bias masing-masing 60° dan 30°. d = N = 4 × 105 garis/m
= 2,5 × 10–6 m
17. Jawaban: b d sin θ = n λ
Diketahui: i = 30° d sin θ
na = 1,75 λ= n
Ditanyakan: r (2,5 × 10−6 m)( 5 )
3

Jawab: = = 7,5 × 10–7 m


2
nu sin i = na sin r Jadi, panjang gelombang cahaya yang digunakan
nu sin i
sin r = sebesar 7,5 × 10–7 m.
na
1( sin 30°) 21. Jawaban: c
= 1,75 Diketahui: λ = 300 nm = 3 × 10–7 m
sin r = 0,28 N = 1.000 garis/mm
r = 16,6° Ditanyakan: n
Jadi, sendok akan terlihat membengkok dengan Jawab:
sudut 16,6°. 1 1
d = N = 1.000 garis/mm = 1 × 10–3 mm = 1 × 10–6 m
18. Jawaban: d Orde maksimum jika nilai sin θ = 1, karena nilai
Diketahui: y = 5 mm = 5 × 10–3 m sinus maksimum adalah 1.
L =3m
d sin θ = nλ
d = 2 mm = 2 × 10–3 m
n =1
Ditanyakan: λ

Fisika Kelas XII 9


d sin θ 25. Jawaban: b
n= λ Diketahui: L = 1,2 m
(1 × 10−6 ) y = 4,5 cm = 4,5 × 10–2 m
= 3 × 10−7
= 3,33 n =2
≈ 3 (dibulatkan ke bawah) d = 0,03 mm = 3 × 10–5 m
Jadi, orde maksimum yang masih dapat diamati yaitu 3. Ditanyakan: λ
Jawab:
22. Jawaban: a
yd
Diketahui: y = 10 cm = 0,1 m λ = nL
L = 80 cm = 0,8 m
(4,5 × 10 −2 m)(3 × 10 −5 m)
n =1 =
(2)(1,2) m
λ = 5.000 Å = 5 × 10–7 m
Ditanyakan: d = 5,625 × 10–7 m = 5.625 Å
Jawab: Jadi, panjang geombang yang digunakan sebesar
y 5.625 Å.
d L = nλ
26. Jawaban: c
nLλ (1)(0,8 m)(5 × 10−7 m) Diketahui: λ = 4,750 × 10–7 m
d = = 0,1m
y
n = 1,5
= 4 × 10–6 m = 4 × 10–3 mm
Ditanyakan: t
1
N = d Jawab:
Terjadi gejala hitam, berarti berinterferensi
1
= = 250 garis/mm destruktif.
4 × 10 −3 mm
⎛ 1⎞
Jadi, kisi memiliki 250 garis/mm. ⎜m + ⎟ λ = 2nt
⎝ 2⎠
23. Jawaban: e ⎛ 1⎞
⎜0 + ⎟ 4,750 × 10–7 m = 2(1,5)t
Syarat terjadinya interferensi adalah sumber- ⎝ 2⎠
sumberya harus koheren, artinya sumber- 2,375 × 10−7 m
t=
sumbernya harus menjaga suatu hubungan fase 3
yang konstan satu sama lain. Sumber-sumbernya ≈ 0,79 × 10–7
harus monokromatik, artinya berasal dari suatu ≈ 790 Å
panjang gelombang tunggal. Syarat berikutnya Jadi, ketebalan lapisan sabun kira-kira 790 Å.
adalah harus terjadi tumpang tindih antar 27. Jawaban: c
gelombang. Jika gelombang tidak menyebar dan Bayangan kabur terjadi karena cahaya mengalami
tidak saling tumpang tindih tidak akan terjadi difraksi. Cahaya melentur setelah melewati
interferensi. Gelombang dapat berinterferensi jika penghalang atau celah sempit sesuai dengan sifat
ada dua sumber. Dua sumber bukan berarti harus gelombang.
dua benda yang memancarkan gelombang, akan
tetapi dua buah acuan sumber seperti pada 28. Jawaban: b
percoban Young. Interferensi tidak harus berasal Warna Panjang Gelombang (nm)
dari satu sumber yang penting koheren. Sebagai
contoh, dua pengeras suara berfrekuensi tunggal Kuning 580–600
Hijau 495–580
yang digerakkan oleh satu amplifier tetap dapat Merah 640–750
berinterferensi satu sama lain, karena keduanya Biru 440–495
memancarkan gelombang yang koheren. Ungu 400–440

24. Jawaban: a Warna cahaya yang memiliki panjang gelombang


Cahaya dapat mengalami pemantulan, pembiasan, lebih besar akan mengalami pelenturan lebih besar
dan dapat terpolarisasi. Namun, cahaya tidak daripada warna cahaya yang memiliki panjang
memerlukan medium untuk merambat karena gelombang lebih kecil. Jadi, urutan warna cahaya
cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. yang mengalami pelenturan dari yang paling besar
Cahaya memiliki dua arah getar yang saling tegak hingga terkecil adalah: merah, kuning, hijau, biru,
lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah dan ungu 2), 1), 3), 5), dan 4).
rambatnya. Oleh karena itu, cahaya termasuk
gelombang transversal. 29. Jawaban: a
Diketahui: i = 60°
r = 30°

10 Bunyi dan Cahaya


Ditanyakan: nku r12
Jawab: TI = TI0 + 10 log
r22
sin i
nku = (5 m)2
sin r 40 = 60 + 10 log
r22
1
sin 60° 2
3 25
= = = 3 –20 = 10 log
sin 30° 1
2 r22
25
Jadi, indeks bias relatif kaca terhadap udara –2 = log
r22
sebesar 3 . 25
10–2 =
r22
30. Jawaban: e
Diketahui: n = 1,4 25
r22 = = 2.500
λ = 5.400 Å = 5,4 × 10–7 m 10−2
Ditanyakan: t r2 = 50
Jawab: Jadi, jarak pendengar 50 m.
Tebal lapisan minimum untuk interferensi
3. Diketahui: vs = 25 m/s
konstruktif cahaya yang dipantulkan pada m = 0
f s = 500 Hz
sehingga:
v = 340 m/s
1
2nt = (m + 2 λ) vp = 0
Ditanyakan: a. fp sebelum bus sampai di halte
λ
t = 4n b. fp setelah bus melewati halte
Jawab:
(5,4 × 10−7 )
= = 96,4 nm +
4(1,4)
a. •⎯⎯⎯→⎯⎯⎯•
Jadi, tebal minimum lapisan gelembung sabun
S vs = – P vp = 0
96,4 nm.
⎯⎯→
maka:
B. Uraian
v + vp
fp = fs
1. Bunyi adalah gelombang mekanik yang v − vs
membutuhkan medium untuk bergerak. Ketika
v
berada di ruang hampa, bunyi tidak mampu fp = fs
v − vs
merambat sampai ke telinga pendengar. Oleh
karena itu, tidak ada bunyi yang terdengar. 340
= 340 − 25 (500 Hz)
2. Diketahui: P = π × 10 W –4

r =5m = 539,68 Hz
TI = 40 dB Jadi, frekuensi yang didengar ketika bus
I0 = 10–12 W/m2 mendekati penumpang adalah 539,68 Hz.
Ditanyakan: a. I b. vp = 0 vs = +
b. r • •⎯⎯→
Jawab: P S
P maka:
a. I =
4π r 2 v
fp = fs
π × 10 W −4π × 10−4 W v + vs
= 2 = 100π m2
= 10–6 W/m2
(4π )(5 m) 340
= 340 + 25 (500 Hz)
Jadi, intensitas bunyi yang diterima pendengar
sebesar 10–6 W/m2. = 465,75 Hz
b. TI0 = 10 log
I Jadi, frekuensi yang didengar ketika bus
I0 melewati halte adalah 465,75 Hz.
10−6
= 10 log dB 4. Diketahui: v = 320 m/s
10−12
= (10)(6) dB f0 = 180 Hz
= 60 dB Ditanyakan: L saat f0

Fisika Kelas XII 11


Jawab: 7. Tidak. Peristiwa pemantulan terjadi jika cahaya
v mengalami pembiasan menjauhi garis normal.
f0 = 2L Pembiasan jenis ini hanya terjadi jika cahaya
datang dari medium yang rapat menuju medium
v 320 m/s
L= = = 0,88 yang kurang rapat. Syarat berikutnya adalah sudut
2f0 2(180 Hz)
datang harus melebihi sudut kritis supaya terjadi
Pipa organa tertutup pemantulan total.
v
f0 = 4L 8. Diketahui: λ = 2,5 × 10–7 m
d = 3,2 × 10–4 m
v
L = L = 1,6 m
4f0
n =3
320 /s
= = 0,44 m Ditanyakan: y
4(180 Hz)
Jawab:
Jadi, panjang minimum pipa organa terbuka 0,88 m, yd ⎛ 1⎞
sedangkan pipa organa tertutup 0,44 m. = ⎜n + ⎟ λ
L ⎝ 2⎠
5. Fungsi dari bambu yang diletakkan dibawah bilah ⎛ 1 ⎞ λL
gamelan adalah sebagai kotak resonansi. Udara y = ⎜n + ⎟ d
⎝ 2⎠
di dalam bambu yang beresonansi dengan getaran −7
⎛ 1 ⎞ (2,5 × 10 m)(1,6 m)
bilah gamelan yang dipukul akan menghasilkan = ⎜3 + ⎟ (3,2 × 10−4 m)
⎝ 2⎠
bunyi yang lebih nyaring.
= 4,375 × 10–3 m
6. Diketahui: fs = 600 Hz Jadi, jarak gelap ke-3 dengan terang pusat
fp = 500 Hz 4,375 × 10–3 m.
vp = 5 m/s
v = 340 m/s 9. Diketahui: dm = 122 cm = 1,22 m
Ditanyakan: v s D = 3 mm = 3 × 10–3 m
Jawab: λ = 500 nm = 5 × 10–7 m
v − vp Ditanyakan: L
fp = fs
v + vs Jawab:
v − vp
fp = fs 1,22 λL
v + vs dm =
D
340 − 5
500 = (600) dmD
340 + v s L = 1,22λ
170.000 + 500vs = 201.000 (1,22 m)(3 × 10−3 m)
= 1,22 (5 × 10−7 m) = 0,6 × 104 m = 6.000 m
500vs = 201.000 – 170.000 = 31.000
Jadi, jarak paling jauh agar lampu dapat dibedakan
31.000
vs = = 62 sebagai lampu terpisah adalah 6.000 m.
500
Jadi, kecepatan sumber bunyi sebesar 62 m/s. 10. Titik-titik air yang berlaku sebagai prisma-prisma
mikro mendispersi cahaya matahari menjadi
cahaya monokromatis. Cahaya merah memiliki
sudut deviasi paling kecil sehingga berada di posisi
paling atas. Sementara cahaya ungu memiliki
sudut deviasi terbesar sehingga tampak pada busur
paling bawah.

12 Bunyi dan Cahaya


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC) dalam kehidupan sehari-hari;
2. melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik;
3. menerapkan hukum Ohm dan hukum Kirchhoff dalam pemecahan masalah listrik;
4. menerapkan nilai arus dan tegangan listrik pada rangkaian seri dan paralel;
5. menggunakan voltmeter dan amperemeter untuk menentukan nilai tegangan dan arus.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi
untuk mempermudah kehidupan;
2. berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, dan
inovatif) dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

Rangkaian Searah

Rangkaian Listrik dan Hukum


Hukum Ohm Aplikasi Listrik Searah
Kirchhoff

• Mengamati perbedaan arus AC • Mengamati jenis-jenis rangkaian • Mencari tahu prinsip kerja
dan DC. listrik. sumber arus AC dan DC.
• Mengukur arus dan tegangan • Menyelidiki perbedaan rangkaian • Mengamati spesifikasi peralatan
listrik. seri dan paralel. elektronik.
• Menyelidiki hubungan antara • Menyelidiki hukum Kirchhoff. • Mencari tahu sumber listrik DC.
kuat arus listrik dan tegangan
listrik.
• Menyelidiki faktor-faktor yang
memengaruhi hambatan kawat.

• Bersyukur atas terciptanya listrik untuk mempermudah kehidupan.


• Bersikap objektif, jujur, cermat, dan kritis dalam setiap kegiatan.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap kegiatan.
• Menjelaskan pengukuran arus listrik dan tegangan listrik.
• Menjelaskan hubungan kuat arus listrik dan tegangan listrik.
• Menjelaskan hambatan listrik dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
• Menjelaskan jenis-jenis resistor.
• Menjelaskan rangkaian seri dan rangkaian paralel pada hambatan dan baterai.
• Menjelaskan rangkaian Delta dan jembatan Wheatstone.
• Menjelaskan hukum Kirchhoff.
• Menjelaskan persamaan energi dan daya listrik.
• Menjelaskan sumber energi listrik.
• Menyajikan data dan laporan percobaan tentang arus dan tegangan listrik.
• Menyajikan data dan laporan percobaan tentang rangkaian listrik.
• Menuliskan hasil pencarian informasi dan tugas yang diberikan.

Fisika Kelas XII 13


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: a
Diketahui: t = 8 μs = 8 × 10–6 sekon
1. Jawaban: d
I = 2 × 10–11 A
Diketahui: batas ukur (c) = 10 A
qe = 1,6 × 10–19 C
skala maksimum (b) = 5
Ditanyakan: n
penunjuk (a) = 3,5
Jawab:
Ditanyakan: I
Jawab: Q
I = t
a ⎛ 3,5 ⎞
I = b × c = ⎜ 5 ⎟ (10 A) = 7 A Q=It
⎝ ⎠
= (2 × 10–11 A)(8 × 10–6 sekon)
Jadi, kuat arus yang terukur sebesar 7 A.
= 16 × 10–17 C
2. Jawaban: d = 1,6 × 10–16 C
Diketahui: IA = 1 mA Q = ne qe
RA = 2 Ω Q
ne = qe
Rsh = 2 × 10–4 Ω
Ditanyakan: I 1,6 × 10 −16 C
=
Jawab: 1,6 × 10-19 C

RA = 1.000
Rsh = Jadi, jumlah ion Cl – yang mengalir melewati
(n − 1)
RA membran sel sebanyak 1.000 elektron.
n – 1=
R sh
5. Jawaban: c
2 Diketahui: t = 1 menit = 60 sekon
n – 1=
2 × 10−4 q = 150 coulomb
n – 1= 104 Ditanyakan: I
n = 10.001 Jawab:
I Q 150 coulomb
n = IA I = t = 60 sekon = 2,5 ampere
I = n IA Jadi, kuat arus listrik yang mengalir dalam
= (10.001)(1 mA) penghantar sebesar 2,5 ampere.
= 10.001 mA
6. Jawaban: d
= 10,001 A
Arus listrik adalah elektron yang mengalir. Elektron
Jadi, amperemeter dapat digunakan untuk
bermuatan negatif. Arah arus listrik berlawanan
mengukur arus listrik hingga 10,001 A.
dengan arah aliran muatan negatif (aliran elektron),
3. Jawaban: e tetapi searah dengan aliran muatan positif. Arus
Diketahui: I =8A listrik mengalir dari potensial tinggi (kutub positif)
t =4s ke potensial rendah (kutub negatif).
Ditanyakan: ne
7. Jawaban: e
Jawab:
Q nilai pada skala
I= t I= nilai maksimum skala
× jangkauan
Q 40
8A= 4s I = 50 × (1 A) = 0,8 A
Q = 32 C Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian sebesar
Q = ne qe 0,8 A.
32 C = ne (1,6 × 10–19 C)
8. Jawaban: b
32 C
ne = = 2 × 1020 Diketahui: A = 1 meter
1,6 × 10 −19 C
r = 2 mm = 2 × 10–3 m
Jadi, jumlah elektron yang mengalir sebanyak ρ = 1,70 × 10–8 m
2,0 × 1020. Ditanyakan: R

14 Rangkaian Searah
Jawab: RA 30 kΩ 30 kΩ
Luas penampang kawat Rsh = (n − 1)
= 8 = 3
−1
A =πr2 5 5

= (3,14)(2 × 10–3)2 5
= (30 kΩ)( 3 ) = 50 kΩ
= 12,56 × 10–6 m2
Hambatan listrik kawat Jadi, hambatan shunt yang diperlukan sebesar
50 kΩ.
A
R = ρA 13. Jawaban: a
Diketahui: R0 = 40 Ω
(1,70 × 10−8 Ωm)(1 m)
= Rt = 126 kΩ
(12,56 × 10−6 m2 )
T0 = 20°C
= 1,35 × 10–3 Ω α = 3,92 × 10–3/°C
Jadi, hambatan listrik kawat sebesar 1,35 × 10–3 Ω. Ditanyakan: T
9. Jawaban: e Jawab:
Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam ΔR = R0 a ΔT
hambatan dapat ditentukan dengan menentukan Rt – R0 = R0 a ΔT
luas pada grafik. (126 – 40) Ω = (40 Ω)(3,92 × 10–3/°C) ΔT
Q = luas trapesium + luas persegi panjang 86 = (0.1568/°C) ΔT
(a + b )t 86
= + pA ΔT = 0,1568
≈ 548°C
2

(1 + 2)(10 − 5)
Titik lebur aluminium = suhu akhir platina
= 2
+ (5)(2) ΔT = T – T0
T = ΔT + T0
(3)(5) = (548 + 20)°C
= 2
+ 10
= 568°C
= 17,5 Jadi, titik lebur aluminium 568°C.
Jadi, muatan listrik yang mengalir dalam hambatan
tersebut adalah 17,5 coulomb. 14. Jawaban: e
Diketahui: t = 10 s
11. Jawaban: b ne = 4 × 1019 elektron
Diketahui: penunjuk jarum (a) = 16 qe = 1,6 × 10–19 C
skala maksimum (b) = 50 Ditanyakan: I
batas ukur (c) = 10 V Jawab:
Ditanyakan: V Q = ne qe
Jawab: = (4 × 1019) (1,6 × 10–19 C)
a = 6,4 C
V = ×c
b
Q 6,4 C
I = t = 10 s = 0,64 A
16
=( )(10 V)
50 Jadi, arus yang mengalir sebesar 0,64 A.
= 3,2 V 15. Jawaban: d
Jadi, beda potensial yang terukur adalah 3,2 V. Diketahui: Q = (3t3 + 2t + 7)
12. Jawaban: c t = 2 sekon
Untuk mengukur tegangan listrik, voltmeter harus Ditanyakan: I
dipasang paralel dengan hambatan. Gambar yang Jawab:
benar ditunjukkan dengan pilihan c. dQ
I = dt
12. Jawaban: b
Diketahui: IA = 300 mA d
= dt (3t3 + 2t + 7)
I = 480 mA
Ditanyakan: Rsh = 9t2 + 2
Jawab: = 9(2)2 + 2
I 480 mA 8
= 38
n = IA = 300 mA
= 5 Jadi, kuat arus listrik yang mengalir pada peng-
hantar sebesar 38 ampere.

Fisika Kelas XII 15


B. Uraian RA
Rsh = (n − 1)
1. Pengukuran potensial listrik menggunakan
voltmeter dilakukan dengan memasang voltmeter 30 kΩ
secara paralel dengan alat yang akan diukur = 8
( 5 − 1)
potensial listriknya. Untuk memperbesar batas
ukur voltmeter dilakukan dengan menambahkah 30 kΩ
= 3
hambatan yang disebut hambatan muka (Rf). 5
Hambatan muka dipasang seri dengan voltmeter.
5
2. Diketahui: I = 10 A = (30 kΩ)( 3 )
t = 1 jam = 3.600 sekon = 50 kΩ
qe = 1,6 × 10–10 coulomb Jadi, hambatan shunt yang diperlukan sebesar 50 kΩ.
Ditanyakan: a. Q
b. ne 5. Diketahui: RA = 360 Ω
Jawab: IA = 50 mA
Q Rsh = 10 Ω
a. I = t
Ditanyakan: I
Q=It Jawab:
= (10 A)(3.600 sekon)
RA
= 3,6 × 104 coulomb Rsh= n −1
Jadi, muatan yang melewati tersebut adalah
3,6 × 104 coulomb. RA
n–1 = R sh
Q
b. n = qe
360 Ω
n–1 = 10 Ω
3,6 × 104 coulomb
=
1,6 × 10 −19 coulomb n – 1 = 36
= 2,25 × 1023 n = 37
Jadi, elektron yang mengalir selama 1 jam I
sebanyak 2,25 × 1023 elektron. n= IA
3. Diketahui: l =5m I = n IA
r = 0,5 mm = 0,5 × 10–3 m = (37)(50 mA)
ρ = 1,7 × 10–8 Ωm = 1.850 mA
Ditanyakan: R = 1,85 A
Jawab: Jadi, batas ukurnya menjadi 1,85 A.
A = πr 2
6. Diketahui: ne = 10.000
= (3,14)(0,5 × 10–3 m)2
A = 4 m2
= 0,785 × 10–6 m2
t = 100 sekon
Hambatan listrik pada kawat
qe = 1,6 × 10–19 coulomb
A Ditanyakan: J
R = ρA
Jawab:
(5 m) Q = ne qe
= (1,7 × 10–8 Ωm) (0,785 × 10−6 m2 ) = (10.000)(1,6 × 10–19 coulomb)
= 0,1083 Ω = 1,6 × 10–15 coulomb
Jadi, besar hambatan listrik kawat sebesar 0,1083 Ω. Q 1,6 × 10 −15 coulomb
I = t = = 1,6 × 10–17 ampere
100 sekon
4. Diketahui: IA = 300 mA
I = 480 mA I 1,6 × 10−17 ampere
J = A = = 4 × 10–18 A/m2
RA = 30 kΩ 4 m2
Ditanyakan: Rsh Jadi, rapat arus muatannya sebesar 4 × 10–18 A/m2.
Jawab:
7. Diketahui: q = 55 coulomb
I 480 mA 8 t = 8 sekon
n= IA
= 300 mA
= 5 Ditanyakan: nilai x

16 Rangkaian Searah
Jawab: Rf = (n – 1)RV
= (36 – 1)(3 kΩ)
I (A)
x = (35)(3 kΩ)
= 105 kΩ
Jadi, hambatan muka yang harus dipasang adalah
Luas I 105 kΩ.
5
9. Diketahui: Rt = 175 Ω
T = 850°C
Luas II
T0 = 20°C
α = 0,0039/°C = 3,9 × 10–3/°C
t (s) Ditanyakan: R0
2 3 8 10
Jawab:
q = luas I + luas II ΔR = R0 α ΔT
q = luas persegi panjang + luas segitiga Rt – R0 = R0 α ΔT
1 175 – R0 = R0(3,9 × 10–3)(850 – 20)
55 = (8)(5) + ( 2 )(8 – 2)(x – 5) 175 – R0 = R0(3,9 × 10–3)(830°)
55 = 40 + 3(x – 5) 175 – R0 = 3,237R0
15 = 3x – 15 175 = 4,237R0
3x = 30 175
R0 = 4,237
x = 10
Jadi, nilai x sebesar 10 ampere. R0 = 41,30 Ω
Jadi, hambatan tembaga pada suhu 20°C adalah
8. Diketahui: Rv = 3 kΩ
41,30 Ω.
V v = 50 V
V = 1,8 kV = 1.800 V 10. Diketahui: R0 = 60 Ω
Ditanyakan: Rf T0 = 20°C
T = 1.089°C
Jawab:
α = 0,004/°C = 4 × 10–3/°C
V Ditanyakan: R
n = Vv ΔR = R0 α ΔT
1.800 V R – R0 = R0 α ΔT
= 50 V R = R0 + R0 α ΔT
= 36 = 60 + (60)(4 × 10–3)(1.089 – 20)
= 60 + 256,56
= 316,56
Jadi, hambatan termometer pada saat dicelupkan
ke dalam tembaga yang sedang melebur adalah
316,56 Ω.

Fisika Kelas XII 17


A. Pilihan Ganda R2, R6, dan R8 dirangkai seri
Rs3 = R2 + R6 + R8
1. Jawaban: c
= (4 + 5 + 5) ohm
Diketahui: R1 = 120 Ω
= 14 ohm
R2 = 60 Ω
R3 = 20 Ω Rs
2
Ditanyakan: I3
Jawab: R5
Pada hambatan rangkaian paralel berlaku beda
potensial yang sama.
Rs
V1 = V3 3

I1R1 = I3R3
Rs2, R5, dan Rs3 dirangkai paralel
(2 A)(120 Ω) = I3 (20 Ω)
240 V = I3 (20 Ω) 1
=
1
+
1
+
1
R p3 R s2 R5 R s3
240 V
I3 = 20 Ω 1 1 1
I3 = 12 A = + + 14 ohm
5,15 ohm 10 ohm
Jadi, nilai kuat arus yang melalui hambatan R3
140 + 72,1 + 51,5
sebesar 12 A. = 721 ohm
2. Jawaban: a 263,6
Diketahui: R1 = 2 ohm = 721 ohm
R2 = R4 = 4 ohm
721
R3 = R6 = R8 = 5 ohm Rp3 = 263,6
ohm = 2,73 ohm
R5 = R7 = 10 ohm Jadi, hambatan pengganti pada rangkaian tersebut
Ditanyakan: Rp 2,73 ohm.
Jawab: R4
R1 Rs 3. Jawaban: a
R3 dan R7 dirangkai seri 1

Rs1 = R3 + R7 Diketahui: R1 = 3 Ω
= (5 + 10) ohm A R5 B R2 = 9 Ω
= 15 ohm R2 R8 V =6V
R4 dan Rs1 dirangkai paralel R6 Ditanyakan: VAB
Jawab:
1 1 1
= + Rs = R1 + R2 = (3 + 9) Ω = 12 Ω
Rp1 R4 RS1
V 6V
I= Rs = 12 Ω
= 0,5 ampere
1 1
= +
4 ohm 15 ohm R1 Rp VAB = Itot R2 = (0,5 A)(9 Ω)
1

15 4 R5 VAB = 4,5 V
= 60 ohm + 60 ohm
Jadi, beda potensial di titik AB sebesar 4,5 V.
R2 R8
19
= 60 ohm R6 4. Jawaban: b
Diketahui: R1 = R2 = 4 Ω
60 R3 = R4 = R5 = 2 Ω
Rp1 = 19 ohm = 3,15 ohm
V = 24 volt
R1 dan Rp1 dirangkai seri Ditanyakan: I
Rs2 = R1 + Rp1 Jawab:
= (2 + 3,15) ohm R1 dan R2 dirangkai seri
= 5,15 ohm Rs1 = R1 + R2
=4Ω+4Ω
=8Ω

18 Rangkaian Searah
R3, R4, dan R5 dirangkai seri 7. Jawaban: d
Rs2 = R3 + R4 + R5 = 2 Ω + 2 Ω + 2 Ω = 6 Ω Diketahui: R1 = 6 Ω R4 = 6 Ω
Rs1 dan Rs2 dirangkai paralel R2 = 3 Ω R5 = 3 Ω
Vtotal = VRs1 = VRs2 = 24 volt R3 = 5 Ω V = 15 V
VRs
Ditanyakan: I
24 volt
IRs1 = 1
= = 3 ampere Jawab:
Rs1 8Ω
Nilai R1R5 = R2R4 sehingga rangkaian tersebut
IRs1 = IR1 = IR2 = 3 ampere menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone.
VRs R1 dan R2 dirangkai seri
2
24 volt
IRs2 = = 6Ω
= 4 ampere Rs1 = R1 + R2
R s2

IRs2 = IR3 = IR4 = IR5 = 4 ampere =6Ω+3Ω


Jadi, kuat arus terbesar adalah 4 ampere melewati =9Ω
R3. R4 dan R5 dirangkai seri
Rs2 = R4 + R5
5. Jawaban: a =6Ω+3Ω
Diketahui: R1 = R2 = R3 = R =9Ω
Vtot = 135 volt Rs1 dan Rs2 dirangkai paralel
Ditanyakan: R
1 1 1 1 1
Jawab: = + = +
Rp R s1 R s2 9Ω 9Ω
Vtotal = Itotal Rtotal
135 = 5(R1 + R2 + R3) 9
Rp = 2 Ω = 4,5 Ω
27 = (R + R + R)
3R = 27 Kuat arus yang mengalir
R= 9 Ω V 15 volt
Jadi, besar hambatan tersebut adalah 9 Ω. I= R = 4,5 Ω
= 3,33 ampere
p

6. Jawaban: a Jadi, kuat arus yang mengalir sebesar 3,33 ampere.


Diketahui: R1 = R2 = 6 Ω
8. Jawaban: b
R3 = 5 Ω Diketahui: V = 28 volt
r =1Ω R1 = R2 = R3 = 10 Ω
E = 18 V R4 = 5 Ω
Ditanyakan: Vab R5 = 2 Ω
Jawab: Ditanyakan: I
1 1
Jawab:
= + 1 Nilai R1R5 ≠ R2R3 sehingga rangkaian hambatan
Rp R1 R2
1 1 1 tersebut dapat diselesaikan menggunakan
= + rangkaian delta. Rangkaian tersebut apabila
Rp 6Ω 6Ω
1 2 digambarkan seperti berikut.
= → Rp = 6 Ω = 3 Ω
Rp 6Ω 2
Rs = R3 + Rp R1 R2
Rb
=5Ω+3Ω Ra
R4
=8Ω Rc
E = I(Rs + r) R3 R5
18 V = I(8 Ω + 1 Ω)
28 V
18 V = I(9 Ω)
18 V
I =
9Ω R1R 3
I =2A Ra =
R1 + R 3 + R 4
Iab = I
(10)(10)
Vab = I R3 = 10 + 10 + 5 Ω
= (2 A)(5 Ω)
100
= 10 V = 25 Ω = 4 Ω
Jadi, beda potensial di titik a dan b adalah 10 volt.

Fisika Kelas XII 19


R1R 4 R1
Rb =
R1 + R 3 + R 4

(10)(5)
= Ω R4 R2
10 + 10 + 5
R5
= 50 Ω
25
=2Ω R1 dan R2 disusun seri
Rs1 = R1 + R2
R 3R 4
Rc =
R1 + R 3 + R 4
= 30 Ω + 50 Ω
= 80 Ω
= (10)(5)
Ω R4 dan R5 disusun paralel
10 + 10 + 5 Rs2 = R4 + R5
= 30 Ω + 50 Ω
= 50 Ω = 80 Ω
25
=2Ω Rs1 dan Rs2 dirangkai paralel
Rb dan R2 dirangkai seri 1 1 1
= R + R = 1 + 1 = 2
Rs1 = Rb + R2 Rp s1 s2 80 Ω 80 Ω 80 Ω
= 2 Ω + 10 Ω Rp = 40 Ω
= 12 Ω
V
Rc dan R5 dirangkai seri I = RAB = 120 volt = 3 A
Rs2 = Rc + R5 p 40 Ω
=2Ω+2Ω Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian
=4Ω besarnya 3 A.
Rs1 dan Rs2 dirangkai paralel
10. Jawaban: a
1 1 1 Diketahui: E1 = 3 V
= +
Rp R s1 R s2 E2 = 2 V
E3 = 5 V
1 1
= + R1 = 5 Ω
12 Ω 4Ω
R2 = 10 Ω
1+ 3
= 12 Ω Ditanyakan: I
Jawab:
4
= 12 Ω Arah arus dan arah loop pada rangkaian seperti
berikut.
Rp = 3 Ω
Hambatan total ditentukan dengan merangkai Rp E1 = 3 V R1 = 5 Ω
dan Ra secara seri.
Rtot = Rs = Rp + Ra E3 = 5 V E2 = 2 V
=3Ω+4Ω
=7Ω R2 = 10 Ω
Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian
V 28 V Berdasarkan hukum II Kirchhoff, arus yang
I= = 7Ω = 4 A
R tot dihasilkan:
Jadi, kuat arus yang mengalir melalui rangkaian ΣE + ΣIR = 0
sebesar 4 A. (–E3 – E1 + E2) + I(R1 + R2) = 0
(–5 – 3 + 2) + I(5 + 10) = 0
9. Jawaban: b –6 + 15I = 0
Diketahui: R1 = R4 = 30 Ω 15I = 6
R2 = R3 = R5 = 50 Ω
VAB = 120 volt I= 6
15
Ditanyakan: I
Jawab: = 0,4
Nilai R1R5 = R2R4 sehingga arus yang mengalir Jadi, kuat arus listrik yang melalui rangkaian adalah
pada R3 bernilai nol. Oleh karena itu, rangkaiannya 0,4 A.
berubah menjadi seperti berikut.

20 Rangkaian Searah
11. Jawaban: a Jawab:
I1 I2
Apabila arus dan arah loop digambarkan seperti
berikut.
I3 D
A
R1 4Ω 6Ω 2 R2 2Ω R2
1 R3 E2
E1
E3
R1
E1 = 8 V E2 = 18 V
R3
Diketahui: R1 =4Ω B C
R2 =2Ω Arus yang mengalir pada rangkaian
R3 =6Ω ΣE + ΣIR = 0
E1 =8V (–E3 + E2 + E1) + (–I)(R1 + R2 + R3) = 0
E2 = 18 V (–3 + 3 + 6) – I(2 + 4 + 6) = 0
6 – 12I = 0
Ditanyakan: I1
12I = 6
Jawab: I = 0,5
I3 = I1 + I2 → I2 = I3 – I1 Besar tegangan antara A dan C
Loop 1 VAC = ΣE + ΣIR
– E1 + I1R1 + I3R3 = 0 = (–E2 + E3) + (I)(R2)
– 8 + I1 (4) + I3 (6) = 0 = (–3 + 3) + (0,5)(4)
=2
4I1 + 6I3 = 8 . . . (1)
Jadi, tegangan antara titik A dan C adalah 2 volt.
Loop 2
13. Jawaban: c
– E2 + I2R2 + I3R3 = 0 Diketahui: V = 6 volt
– 18 + I2 (2) + I3 (6) = 0 I =2A
2I2 + 6I3 = 18 . . . (2) Ditanyakan: Iseri
Masukan I2 = I3 – I1 pada persamaan (2). Jawab:
2I2 + 6I3 = 18 V = I Rtot
2(I3 – I1) + 6I3 = 18 6 volt = (2 A) Rtot
2I3 – 2I1 + 6I3 = 18 Rtot =
6 volt
– 2I1 + 8I3 = 18 . . . (3) 2A

Eliminasi persamaan (1) dan (3). Rtot = 3 Ω


1
4I1 + 6I3 = 8 ×4 16I1 + 24I3 = 32 = 1 + 1
R tot R R
–2I1 + 8I3 = 18 ×3 –6I1 + 24I3 = 54 1 2
=
–––––––––––– – 3Ω R
22I1 = –22 R = (2)(3 Ω) = 6 Ω
Hambatan kawat jika dirangkai seri menjadi
−22
I1= 22 6 Ω + 6 Ω = 12 Ω.
V
I1 = –1 Iseri = R seri
Nilai minus (–1) menunjukkan arah arus berlawanan
dengan arah arus yang sebenarnya. Jadi, nilai I1 6 volt
=
12 Ω
adalah 1 ampere.
= 0,5 A
12. Jawaban: b Jadi, arus listrik yang mengalir menjadi 0,5 A.
Diketahui: E1 = 6 V
14. Jawaban: c
E2 = 3 V
Diketahui: R1 = 6 Ω
E3 = 3 V
R2 = 4 Ω
R1 = 2 Ω
Ditanyakan: x dan y
R2 = 4 Ω
R3 = 6 Ω
Ditanyakan: VAC

Fisika Kelas XII 21


Jawab: 15. Jawaban: c
Rangkaian jembatan wheatstone A Diketahui: R = 800 Ω
A1 = 60 cm = 0,6 m
A2 = (100 – 60) cm = 40 cm = 0,4 m
6Ω 4Ω
Ditanyakan: Rx
Jawab:
A2
x
Rx = A1 R
y
0,4
= 0,6
(800 Ω)
R3 = 3 + x
= 533,3 Ω
Supaya G = 0, maka:
Jadi, nilai hambatan tersebut 533,3 Ω.
4(3 + x) = 6y
12 + 4x = 6y
4x – 6y = –12 B. Uraian
2x = 3y – 6 . . . (1) 1. Hambatan yang tidak saling terhubung tidak
Rangkaian jembatan Wheatstone B dihitung karena tidak ada arus yang mengalir di
hambatan tersebut.
6Ω 4Ω
R pengganti CEFD:
Rs = 2 Ω + 2 Ω + 4 Ω + 2 Ω + 2 Ω = 12 Ω
G
y sehingga menjadi:
x
A 2Ω D

1 1 1 4+y 6Ω Rs
R3 = y
+ 4 = 4y
B
4y
R3 = 4+y 2Ω D

Supaya G = 0, maka: R pengganti CD:


⎛ 4y ⎞ 1 1 1
= +
6 ⎜ 4 + y ⎟ = 4x Rp 6Ω Rs
⎝ ⎠
24y 1 1 2 1
= 4x = + = 12 Ω
+ 12 Ω
4+y 6Ω 12 Ω

→ Rp = 12 Ω = 4 Ω
6y 3
=
x= 4+y
. . . (2) 12 Ω 3

Persamaan (2) dimasukkan ke persamaan (1). sehingga menjadi:


2x = 3y – 6 A 2Ω
⎛ 6y ⎞
2 ⎜ 4 + y ⎟ = 3y – 6
⎝ ⎠ Rp
12y
4+y
= 3(y – 2) B

4y
4+y
=y–2 R pengganti AB:
4y = (4 + y)(y – 2) Rs = 2 Ω + Rp + 2 Ω = 2 Ω + 4 Ω + 2 Ω = 8 Ω
4y = 4y – 8 + y2 – 2y Jadi, nilai hambatan pengganti antara titik A dan
2
y – 2y – 8 = 0 B adalah 8 Ω.
(y – 4)(y + 2) = 0 2. Diketahui: R1 =4Ω
y1 = 4 dan y2 = –2 R2 =8Ω
6y 6(4) R3 =2Ω
x= = 4+4 = 3
y +4 R4 =6Ω
Jadi, nilai x dan y berturut-turut 3 Ω dan 4 Ω. V = 20 volt

22 Rangkaian Searah
Ditanyakan: a. I dan V jika hambatan disusun Loop 2 (DCBED)
seri –E2 + E1 + I2R2 – I3R3 = 0
b. I dan V jika hambatan disusun –6 + 9 + I2(0,2) – I3(0,5) = 0
paralel
0,2I2 – 0,5I3 = –3
Jawab:
a. Hambatan disusun seri 0,6I3 + 0,1I2 = 9 × 2 1,2I3 + 0,2I2 = 18
Rs = R1 + R2 + R3 + R4 –0,5I3 + 0,2I2 = –3 × 1 –0,5I3 + 0,2I2 = –3
=4Ω+8Ω+2Ω+6Ω –––––––––––– –
= 20 Ω 1,7I3 = 21
Arus total
⇔ I3 ≈ 12,35
V
I = 0,6I3 + 0,1I2 = 9
Rs
(0,6)(12,35) + 0,1I2 = 9
V 9 − 7,41
= Rs I2 = 0,1
= 1 ampere = 15,9
I = I1 = I2 = I3 = I4 = 1 A I1 = I2 + I3
Tegangan: = (15,9 + 12,35) A
V1 = I1R1 = 28,25 A
= (1 A)(4 Ω) Arus yang mengalir di R1, R2, dan R3 berturut-
= 4 volt turut 28,25 A, 15,9 A, dan 12,35 A.
V2 = I2R2 b. VBE = E1 – I3R3
= (1 A)(8 Ω) = 9 V – (12,35 A)(0,5 Ω)
= 8 volt = 2,825 V
V3 = I3R3 Beda potensial B dan E sebesar 2,825 V.
= (1 A)(2 Ω)
= 2 volt 4. Diketahui: R1 = 15 Ω
V4 = I4R4 R2 = 5 Ω
= (1 A)(6 Ω) R3 = 10 Ω
= 6 volt E1 = 4 V
b. Hambatan disusun paralel E2 = 2 V
Vtot = V1 = V2 = V3 = V4 = 20 volt E3 = 4 V
Ditanyakan: a. I
V1 20
I1 = = 4 A = 5 ampere b. Vab dan Vbd
R1
Jawab:
V2 20 a. Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian
I2 = R2 = 8 A = 2,5 ampere dengan dimisalkan arah kuat arus berlawanan
dengan arah loop
V3 20
I3 = R3 = 2 A = 10 ampere a b
I R1 E1
V4 20
I4 = R4 = 6
A = 3,33 ampere E3 R2

3. a. R1 E2 R3
A F
d c
I1
R3 E1 ΣE + ΣIR = 0
B E
I3 E3 – E2 + E1 – I(R1 + R2 + R3) = 0
R2 E2 4 – 2 + 4 – I(15 + 5 + 10) = 0
C I D 30I = 6
2
I = 0,2 A
I1 = I2 + I3 Jadi, kuat arus yang mengalir 0,2 A.
b. Tegangan antara a dan b (Vab)
Loop 1 (EBAFE) Vab = –E1 + IR1
–E1 + I3R3 + I1R1 = 0 = –4 + (0,2)(15)
I3(0,5) + (I2 + I3)(0,1) = 9 = –1 volt
0,6I3 + 0,1I2 = 9 Jadi, tegangan antara a dan b adalah –1 volt.

Fisika Kelas XII 23


Tegangan antara b dan d(Vbd). Jawab:
Vbd = –E2 – I(R2 + R3) a. Dalam rangkaian R1R5 = R2R4 sehingga dapat
= –2 – 0,2(5 + 10) ditentukan menggunakan jembatan Wheatstone.
= –5 volt Oleh karena itu, tida ada arus pada hambatan
Jadi, tegangan antara b dan d adalah –5 volt. R3 dan rangkaiannya menjadi seperti berikut.
5. A
R1 = 6 Ω R2 = 10 Ω
2Ω 3,25 Ω

P 6Ω Q

8Ω 1Ω R4 = 3 Ω R5 = 5 Ω

B 10 volt

R1 dan R2 dirangkai seri


Rs1 = R1 + R2
R2 = 6 Ω + 10 Ω
P R1 = 16 Ω
Q
R4 dan R5 dirangkai seri
R3
Rs2 = R4 + R5
=3Ω+5Ω
=8Ω
Hambatan total (Rtot) dapat ditentukan dengan
(2)(8) 16 menggabungkan Rs1 dan Rs2 yang dirangkai
R1 = Ω = 16 Ω = 1 Ω secara paralel.
2+8+6
(2)(6) 12 1 1 1
R2 = Ω = 16 Ω = 0,75 Ω = +
2+8+6 Rp R s1 R s2
(6)(8) 48
R3 = Ω = 16 Ω = 3 Ω 1 1
2+8+6 = 16 Ω + 8 Ω
Rs
1
1+ 2
R2 3,25 Ω Q = 16 Ω
P
R1
16 Ω
R3 1Ω R Rp = 3
= 5,33 Ω
s
9V 2
Jadi, hambatan total bernilai 5,33 Ω.
b. Kuat arus yang mengalir
Rs = R2 + 3,25 Ω = 0,75 Ω + 3,25 Ω = 4 Ω
1 V 10 volt 3
Rs = R3 + 1 Ω = 3 Ω + 1 Ω = 4 Ω I = R =– 16 = 10 volt( 16 ) = 1,875 A
1 p
3
1 1 1 1 1 2
= R + = + = Jadi, kuat arus yang mengalir sebesar 1,875 A.
Rp s1 R s2 4Ω 4Ω 4Ω
Rp = 2 Ω 7. Diketahui: R = 10 kΩ
RPQ = R1 + Rp = (1 + 2) Ω = 3 Ω A : A2 = 2 : 3
Ditanyakan: Rx
E 9V
I= = =3A Jawab:
RPQ 3Ω
A1
Hambatan antara P dan Q sebesar 3 Ω dan arus Rx = R
A2
yang mengalir 3 A.
6. Diketahui: R1 =6Ω 3
= 2 (10 kΩ)
R2 = 10 Ω
R3 =2Ω = 15 kΩ
R4 =3Ω Jadi, nilai Rx adalah 15 kΩ.
R5 =5Ω
V = 10 volt
Ditanyakan: a. Rtotal
b. I

24 Rangkaian Searah
8. Diketahui: E = 12 V b. I1 = I3 + I4
r =1Ω
120 mA = I3 + 40 mA
R1 = 3 Ω
R2 = 4 Ω I3 = 120 mA – 40 mA
R3 = 4 Ω = 80 mA
Ditanyakan: I c. I5 = I2 + I3 + I4
Jawab: = 80 mA + 80 mA + 40 mA
R2 dan R3 dirangkai paralel = 200 mA
1 1 1
= + 10. Diketahui: R1 = 5 Ω
Rp R2 R3
R2 = 10 Ω
1 1 r = 0,5 Ω
= +
4Ω 4Ω E1 = 12 V
E2 = 4 V
2
= 4Ω Ditanyakan: a. I
b. V1
4Ω Jawab:
Rp = 2 = 2 Ω
a. Arah arus dan arah loop pada rangkaian seperti
Rtotal = R1 + Rp berikut.
=3Ω+2Ω R1 = 5 Ω
=5Ω A B
Σ E = ΣI(Rtotal + r ) I
12 V = ΣI(5 Ω + 1 Ω) E1 = 12 V E2 = 4 V
12 V = I(6 Ω) r = 0,5 Ω r = 0,5 Ω
I=2A
Jadi, kuat arus yang dihasilkan oleh sumber
D C
tegangan sebesar 2 A. R2 = 10 Ω

9. Diketahui: Imasuk = 200 mA ΣE + ΣIR = 0


I2 = 80 mA (–E1 + (–E2)) + I(R1 + R2 + r + r ) = 0
I4 = 40 mA (–12 – 4) + I(5 + 10 + 0,5 + 0,5) = 0
Ditanyakan: a. I1 –16 + I(16) = 0
b. I3 16I = 16
c. I5 I=1
Jadi, kuat arus yang mengalir 1 ampere.
Jawab:
b. Tegangan yang mengalir pada R1
a. Imasuk = I1 + I2
V1 = IR1
200 mA = I1 + 80 mA = (1 ampere)(5 Ω)
I1 = 200 mA – 80 mA = 5 volt
= 120 mA Jadi, tegangan yang mengalir pada R1 adalah
5 volt.

Fisika Kelas XII 25


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: b
Diketahui: E = 300 V
1. Jawaban: c
r =4Ω
Diketahui: P = 125 W
Itiap lampu = 0,5 A
V1 = 100 V
Vparalel = Vtiap lampu = 220 V
V2 = 200 V
Ditanyakan: R Ditanyakan: n (jumlah lampu)
Jawab: Jawab:
125 W
E = V + Ir
P
I = V1
= 100 V
= 1,25 A 300 volt = 220 volt + Itot (4 Ω)
(4 Ω) Itot = 300 volt – 220 volt
V12 (100 V)(100 V)
R1 = = = 80 Ω (4 Ω) Itot = 80 volt
P 125 W
80 volt
V2
I tot = 4 Ω = 20 ampere
200 V
R2 = I
= = 160 Ω Pada rangkaian paralel berlaku:
1,25 A
Oleh karena R2 bernilai 160 Ω, lampu dapat Itotal = I1 + I2 + I3 + . . . .
menyala normal jika dipasang hambatan sebesar Dengan demikian, jika setiap lampu I = 0,5 A,
80 Ω secara seri terhadap R1. jumlah lampu yang dapat dipasang (n):
2. Jawaban: b Itot 20 ampere
n= I = = 40 lampu
Diketahui: P1 = 40 W lampu 0,5 ampere
V1 = 220 volt Jadi, lampu yang dapat dipasang sebanyak
V2 = 110 volt 40 buah.
Ditanyakan: E jika t = 5 menit
Jawab: 5. Jawaban: e
2 Diketahui: V = 125 volt
⎛V ⎞
P2 = ⎜ V2 ⎟ P1 R = 25 Ω
⎝ 1⎠
m = 2,7 kg
2
⎛ 110 ⎞ c = 1 kal/g°C = 4.200 J/kg°C
= ⎜ 220 ⎟ 40 watt
⎝ ⎠ ΔT = 80°C – 30°C = 50°C
= 10 watt Ditanyakan: t
Energi listrik yang diserap selama 5 menit: Jawab:
W = Pt W=Q
= (10 watt)(300 sekon) V2
= 3.000 joule t = mcΔT
R
Jadi, energi yang diserap selama 5 menit sebesar (125 volt)2
3.000 joule. t = (2,7 kg)(4.200 J/kg°C)(50°C)
25 Ω
(2,7 kg)(4.200 J/kg°C)(50°C)(25 Ω)
3. Jawaban: e t= (125 volt)2
Diketahui: W = 100 joule
= 907,2 sekon
R = 20 Ω
= 15,12 menit
I = 1.000 mA = 1 A
≈ 15 menit
Ditanyakan: t
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan
Jawab:
air sekitar 15 menit.
W = I 2Rt
100 joule = (1 A)2(20 Ω)t 6. Jawaban: c
100 joule Diketahui: V1 = 220 volt
t= = 5 sekon t = t sekon
(1 A 2 )(20 Ω)
V2 = 110 volt
Jadi, rangkaian tersebut dialiri arus selama 5 sekon.
Ditanyakan: t2

26 Rangkaian Searah
Jawab: Jawab:
W1 = W2 ; I1 = I2 V12
V1 I t1 = V2 I t2 P1 =
R1
(220 volt)(t) = (110 volt) t2
V12
(220 volt)(t ) R1 =
t2 = 110 volt
P1

t2 = 2t sekon (120 volt)2


=
Jadi, waktu yang diperlukan untuk memanaskan 60 W
air tersebut menjadi 2t sekon. = 240 Ω
7. Jawaban: b V2 2
P2 =
Diketahui: R1 = 2 Ω R2
R2 = 6 Ω
V2 2
r = 0,5 Ω R2 =
P2
V = 6 volt
Ditanyakan: W2 jika t = 10 menit (120 volt)2
Jawab: =
40 W
R1 dan R2 dirangkai paralel = 360 Ω
1 1 1 R1 dan R2 dirangkai seri
= +
Rp R1 R2 Rs = R1 + R2
1
= 240 Ω + 360 Ω
1
=

+ 6Ω = 600 Ω
Jadi, hambatan totalnya 600 Ω.
3 +1
= 6Ω 9. Jawaban: b
Diketahui: Q = 1.500 coulomb
6Ω 3
Rp = 4 = 2 Ω = 1,5 Ω t = 15 menit = 900 sekon
V = 240 volt
Rtotal = Rp + r Ditanyakan: P
= 1,5 Ω + 0,5 Ω Jawab:
= 2,0 Ω Arus yang mengalir

Itot =
Vtot
=
6 volt
= 3 ampere I = Q
R tot 2,0 Ω t
1.500 coulomb
Tegangan yang mengalir pada R1 dan R2 adalah =
900 sekon
V = Itot
= (3 ampere)(1,5 Ω) = 5 ampere
3
= 4,5 volt
Daya listrik rata-rata
V2
W2 = t P =IV
R2
= ( 5 ampere)(240 volt)
(4,5 volt)2 3
= (600 sekon)
6Ω = 400 watt
= 2.025 joule Jadi, daya listrik rata-rata 400 watt.
= 482,14 kalori ≈ 482 kalori
10. Jawaban: d
Jadi, kalor yang timbul pada hambatan R2 dalam
Diketahui: V = 12,5 volt
waktu 10 menit sebesar 482 kalori.
t = 1 sekon
8. Jawaban: e Ditanyakan: W pada R = 16 Ω
Diketahui: P1 = 60 W Jawab:
V1 = 120 volt Rs = 1 Ω + 3 Ω + 4 Ω = 8 Ω
P2 = 40 W
1 1 1
V2 = 120 volt = +
Rp 8Ω Rs
Ditanyakan: Rtotal
1 1
= +
8Ω 8Ω

Fisika Kelas XII 27


Jadi, besar energi listriknya 30.000 joule dan daya
→ Rp = 8 Ω = 4 Ω
1 2
= listriknya 500 watt.
Rp 8Ω 2
Rtotal = 16 Ω + 4 Ω + 5 Ω 3. Diketahui: P = 60 W
= 25 Ω V = 240 volt
Vtotal = Itotal Rtotal t = 15 menit = 900 sekon
Ditanyakan: a. W
Vtotal
Itotal = R total
b. Q
Jawab:
12,5 volt a. Energi yang terpakai
=
25 Ω W =Pt
= 0,5 ampere = (60 W)(900 s)
Pada R = 16 Ω, nilai I = Itotal = 0,5 ampere = 54.000 J
W = I2 R t Jadi, energi yang dipakai sebesar 54.000 J.
= (0,5 A)2(16 Ω)(1 s) b. Kalor yang timbul
= (0,25)(16)(1) J Q = W(0,24)
=4J = (54.000 joule)(0,24)
Jadi, energi yang dibebaskan sebesar 4 J. = 12.960 kalori
Jadi, kalor yang timbul sebesar 12.960 kalori.

B. Uraian 4. Diketahui: I = 500 mA = 5 × 10–1 A


t = 5 menit = 900 sekon
1. Diketahui: P = 2.200 W Q = 2,7 kkal
V = 220 V = 2.700 kal = 11.340 joule
t = 8 jam/hari Ditanyakan: R
biaya = Rp720,00/kWh Jawab:
Ditanyakan: a. R Q=W
b. biaya dalam sebulan (30 hari) W = I 2R t
Jawab: 11.340 = (5 × 10–1)2R(300)
11.340 = (25 × 10–2)R(300)
V2
a. P= 11.340 = 75R
R
R = 151,2 Ω
V2
R = Jadi, hambatan elemen pemanas sebesar 151,2 Ω.
P
(220 V)2 48.400 5. Diketahui: m = 40 kg
= = 2.200 Ω = 22 Ω
2.200 W h =2m
Hambatan oven sebesar 22 Ω. V = 200 V
b. W =Pt I = 3,92 A
= (2.200 W)(8 jam/hari)(30 hari) t = 3 sekon
= 528.000 Wh g = 9,8 m/s2
= 528 kWh Ditanyakan: η
Biaya = (Rp720,00/kWh)(528 kWh) Jawab:
= Rp380.160,00 Ep
η = × 100%
2. Diketahui: I = 5 ampere W
R = 20 Ω
t = 1 menit = 60 s = mgh × 100%
VIt
Ditanyakan: a. W
b. P (40)(9,8)(2)
= × 100%
(200)(3,92)(3)
Jawab:
a. W = I 2 R t = 33,33%
= (5 ampere)2 (20 Ω) (60 s) Jadi, efisiensi elektromotor tersebut 33,33%.
= 30.000 joule
W
b. P = t
30.000 joule
= 60 s
= 500 watt

28 Rangkaian Searah
A. Pilihan Ganda Jawab:
V =IR
1. Jawaban: a
Diketahui: t = 1 menit = 60 sekon A
= I ρA
n = 1,125 × 1021
qe = 1,6 × 10–19 C (25)(1,72 × 10−8 )(150)
Ditanyakan: I =
(3 × 10−7 )
Jawab:
= 215 volt
Q = n qe
Jadi, tegangan antara ujung-ujung kawat sebesar
= (1,125 × 1021)(1,6 × 10–19)
215 volt.
= 1,8 × 102
= 180 coulomb 5. Jawaban: a
Q Kuat arus yang mengalir melalui R2 dan R3 dapat
I = t ditentukan dengan hukum I Kirchhoff.
Kuat arus yang mengalir melalui R2
=
180 coulomb
60 sekon
ΣImasuk = ΣIkeluar
= 3 ampere IR + 5 A= 12 A
2
Jadi, kuat arus yang mengalir 3 ampere. IR = 7 A
2
Kuat arus yang mengalir melalui R3
2. Jawaban: b
Diketahui: V = 12 V ΣImasuk = ΣIkeluar
I =2A IR + 3 A= 5 A
3
Ditanyakan: R IR = 2 A
3
Jawab: Jadi, kuat arus yang mengalir melalui R2 dan R3
V =IR berturut-turut sebesar 7 A dan 2 A.
V 12 volt
R = I = 2A = 6 Ω 6. Jawaban: c
Diketahui: R1 = 3 Ω
Jadi, hambatan resistor tersebut 6 Ω. R2 = 2 Ω
3. Jawaban: d R3 = 6 Ω
Diketahui: V1 = 3 volt R4 = 2 Ω
I1 = 0,02 ampere R5 = 3 Ω
V2 = 4,5 volt Ditanyakan: Rtot
Ditanyakan: I2 Jawab:
Jawab: Hambatan R3 dan R4 dirangkai paralel.
V1 I1 1 1 1
= = +
V2 I2 Rp R3 R4
3 volt 0,02 ampere 1 1
= = 6Ω + 3Ω
4,5 volt I2
(4,5 volt)(0,02 ampere) 1+ 2
I2 = = 0,03 A = 30 mA = 6Ω
3 volt
Jadi, besar kuat arus yang mengalir adalah 30 mA. 3
= 6Ω
4. Jawaban: b
ρ = 1,72 × 10–8 Wm 6Ω
Diketahui: Rp = 3 = 2 Ω
A = 150 m
A = 0,3 mm2 = 3 × 10–7 m2 Hambatan pengganti
I = 25 ampere Rtotal = Rs = Rp + R1 + R2 + R5
Ditanyakan: V = (2 + 3 + 2 + 3) Ω
= 10 Ω
Jadi, hambatan pengganti dari rangkaian tersebut
adalah 10 Ω.

Fisika Kelas XII 29


7. Jawaban: b Vx
Diketahui: R1 =3Ω Rx = = 5 volt = 250 Ω
Ix 20 mA
R2 = R3 = 4 Ω
Jadi, besar hambatan X sebesar 250 Ω.
r =1Ω
E = 12 V 10. Jawaban: d
Ditanyakan: I Diketahui: P1 = 80 watt
Jawab: V1 = 220 volt
1 1 1
= + V2 = 110 volt
Rp R2 R3
2 Ditanyakan: P2
= 4 Ω Jawab:
Rp = 2 Ω 2

Rtotal = R1 + Rp P2 = ⎛⎜ V2 ⎞⎟ P1
⎝ V1 ⎠
=3Ω+2Ω
=5Ω
2
⎛ 110 V ⎞
= ⎜ ⎟ (80 Ω)
ΣE = ΣI(Rtotal + r) ⎝ 220 V ⎠
12 V = ΣI(5 Ω + 1 Ω)
12 V = I(6 Ω) = 80 W = 20 W
4
I =2A
Jadi, kuat arus yang dihasilkan oleh sumber Jadi, daya lampu menjadi 20 W.
tegangan sebesar 2A. 11. Jawaban: a
8. Jawaban: e Diketahui: Rv = 2 kΩ = 2.000 Ω
Diketahui: RA = 0,006 Ω I = 0,5 A
IA = 1 A Rf = 28 kΩ = 28.000 Ω
I =5A Ditanyakan: V
Ditanyakan: Rsh Jawab:
Jawab: V v = Rv I = (2.000 Ω)(0,5 A) = 1.000 V

n=
I
= 5A =5
Rf 28.000 Ω
IA 1A
n–1 = Rv = 2.000 Ω = 14
n = 15
Rsh = R A
n −1 V
n=
Vv
= 0,006 Ω
5 −1 V = n Vv = (15)(1.000 V) = 15.000 V
= 0,0015 Ω Batas ukurnya menjadi 15.000 V.
Jadi, besar hambatan shunt yang diperlukan 12. Jawaban: c
sebesar 0,0015 Ω. Diketahui: R = 10 Ω
9. Jawaban: e R1 = 7R2
Diketahui: Rv = 1 kΩ Ditanyakan: R1
V = 5 volt Jawab:
I = 25 mA R1 + R2 = R
Ditanyakan: Rx 7R2 + R2 = R
Jawab:
Besar kuat arus pada voltmeter R
R2 = 8
V
Iv = = 5 volt = 5 mA R1 = 7R2
Rv 1 kΩ R 7
= 7( 8 ) = 8 R
Arus pada hambatan x
I = Ix + Iv 7
= 8 (10 Ω) = 8,75 Ω
25 mA = Ix + 5 mA
I x = 20 mA Kawat bagian pertama memiliki hambatan 8,75 Ω.
Jika x dan Rv disusun paralel sehingga Vx = Vv =
5 volt. Oleh karena itu, besar hambatan X:

30 Rangkaian Searah
13. Jawaban: a 16. Jawaban: b
Diketahui: R1 = 3 Ω Diketahui: E1 = 4 V
R2 = 2,5 Ω E2 = 4 V
R3 = 3,5 Ω E3 = 12 V
E =3V R1 = 2 Ω
Ditanyakan: I3 R2 = 15 Ω
Jawab: r1 = 0,2 Ω
R2 dan R3 dirangkai seri r2 = 0,2 Ω
Rs = R2 + R3 r3 = 0,6 Ω
= 2,5 Ω + 3,5 Ω Ditanyakan: I
=6Ω Jawab:
R1 dan Rs dirangkai paralel sehingga: Arah kuat arus dan arah loop dapat dilihat sesuai
VR1 = VRs = E = 3 V rangkaian berikut.
Kuat arus pada Rs1 E1
VRs I r1
3V R1
IRs = = 6 Ω = 0,5 A
Rs E3 E2
IRs = I2 = I3 = 0,5 A r3 r2
Jadi, besar arus listrik yang mengalir pada R3 R2
adalah 0,5 A.
14. Jawaban: d ΣE + ΣIR = 0
Diketahui: To = 25°C (–E2 + E1 + E3) + (–I)(R1 + R2 + r1
T = 305°C + r2 + r3) = 0
ΔT = T – To (–4 + 4 + 12) – I(2 + 15 + 0,2 + 0,2
= 305°C – 25°C = 280°C + 0,6) = 0
Ro = 100 Ω 12 – 18I = 0
α = 4 × 10–3/°C 18I = 12
Ditanyakan: R 12
I = 18 ampere
Jawab:
R = R0(1 + αΔT ) = 3 ampere
2
= (100)(1 + (4 × 10–3)(280))
= (100)(1 + 1,12) Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian
= (100)(2,12) 2
= 212 Ω sebesar 3 ampere.
Jadi, hambatan kawat tembaga menjadi 212 Ω.
17. Jawaban: c
15. Jawaban: c Diketahui: E1 = 16 V
Diketahui: V1 = 25 V E2 = 8 V
P = 100 W E3 = 10 V
V2 = 125 V R1 = 12 Ω
Ditanyakan: R yang ditambahkan R2 = R3 = 6 Ω
Jawab: Ditanyakan: IR
2
V12 (25 V)2 625 V 2 Jawab:
R1 = = 100 W
= 100 W
= 6,25 Ω Berdasarkan hukum II Kirchhoff, arah arus dan
P
arah loop seperti berikut.
P 100 W
I = V1 = 25 V
=4A E1 R1
Alat dapat bekerja normal jika arus yang mengalir
sama.
I
V2 125 V I2
R2 = I
= 4A
= 31,25 Ω R2 E2
I3
Oleh karena R1 = 6,25 Ω dan R2 = 31,25 Ω maka I1
II
harus ditambahkan hambatan sebesar 25 Ω secara E3 R3
seri pada R1.

Fisika Kelas XII 31


I1 + I2 = I3 Jawab:
Loop I R3 dan R4 dirangkai paralel
ΣE + ΣIR = 0 1 1 1 1 1 1+ 2
Rp
= + = 6Ω + 3Ω = 6Ω
(E1 + E2) – I2R1 – I3R2 = 0 R3 R4

I2R1 + I3R2 = E1 + E2 6Ω
Rp = 3 = 2 Ω
12I2 + 6I3 = 24
–––––––––––––––––––––––––– : 6 R2 dan Rp dirangkai seri
2I2 + I3 = 4 . . . (1) Rs = R2 + Rp
Loop II =6Ω+2Ω
ΣE + ΣIR = 0 =8Ω
Rs dan R1 dirangkai untuk memperoleh hambatan
(E2 + E3) –I3R2 – I1R3 = 0 total (Rtot)
I3R2 + I1R3 = E2 + E3
1 1 1 1 1 3 +1
6I3 + 6I1 = 8 + 10 Rp
= + = 8 Ω + 24 Ω = 24 Ω
Rs R1
6I3 + 6(I3 – I2) = 18
24 Ω
6I3 + 6I3 – 6I2 = 18 Rp = 4
=6Ω
12I3 – 6I2 = 18 Arus yang mengalir pada rangkaian
––––––––––––––––––––––––––– : 6
V 12 volt
2I3 – I2 = 3 . . . (2) I= = 6Ω
= 2 ampere
Rp
Persamaan (1) dan persamaan (2), nilai I 2
Jadi, kuat arus yang mengalir pada rangkaian di
dieliminasi.
atas adalah 2 ampere.
2I2 + I3 = 4 × 1 2I2 + I3 = 4
–I2 + 2I3 = 3 × 2 –2I2 + 4I3 = 6 20. Jawaban: b
––––––––––––– + Diketahui: P = 15 W
5I3 = 10 V = 12 V
⇔ I3 = 2 A E = 12 V
Jadi, kuat arus yang melalui R2 adalah 2 A. r = 1,8 Ω
18. Jawaban: b Ditanyakan: I
Diketahui: J = 200 A/m2 Jawab:
D = 0,2 m → r = 0,1 m P =
V2
Ditanyakan: I R
Jawab: V2
R =
A = π r2 P
= (3,14)(0,1 m)2 (12 volt)2
=
= (3,14)(0,01 m2) 15 watt
= 3,14 × 10–2 m2
144 volt 2
I =JA = 12 V ; 1,8 Ω
15 watt
= (200 A/m2) (3,14 × 10–2 m2)
48
= 6,28 A = 5 Ω
Jadi, kuat arus yang mengalir dalam konduktor itu
1 5 5 5
sebesar 6,28 ampere. = + +
Rp 48 Ω 48 Ω 48 Ω
19. Jawaban: e
16
Diketahui: R1 = 24 Ω = 15 → Rp = 48 Ω = 5 Ω = 3,2 Ω
48 Ω 15
R2 =6Ω
R3 =6Ω E = I(R + r)
R4 =3Ω 12 volt = I(3,2 Ω + 1,8 Ω)
V = 12 volt = I(5 Ω)
Ditanyakan: I
12 volt
I= 5Ω
= 2, 4 ampere
Jadi, arus listrik yang melewati akumulator sebesar
2,4 ampere.

32 Rangkaian Searah
21. Jawaban: d Jawab:
Diketahui: t =1s RP = RQ
W = 500 J AP AQ
ρP = ρQ
V = 50 V AP AQ
Ditanyakan: R 1
=
1
Jawab: AP AQ
Jawab: 1 1
=
W 500 J
1
πd 2 a2
4
P= = = 500 W 1
t 1s
2
a2 = 4
πd 2
V
P = πd
R a=
(50 V)2 2
500 W =
R πd
Ukuran batang Q adalah a = .
2 2
2.500 V
R= =5Ω
500 W 24. Jawaban: e
Jadi, hambatan listrik alat pemanas = 5 Ω. Diketahui: R1 = 16 Ω
22. Jawaban: d R2 = 1 Ω
Diketahui: V1 = 100 volt R3 = 3 Ω
R = 20 Ω R4 = 4 Ω
ma = 1 kg R5 = 5 Ω
T0 = 20°C R6 = 8 Ω
t = 7 menit = 420 sekon V = 12,5 volt
V2 = 110 volt Ditanyakan: V3
cair = 4.200 J/kg°C Jawab:
Ditanyakan: T R2, R3, dan R4 dirangkai seri
Jawab: Rs1 = R2 + R3 + R4 = 1 Ω + 3 Ω + 4 Ω = 8 Ω
Rs dan R6 dirangkai paralel
V2 (100 volt)2 (100)(100) volt 2
P = = = 1 1 1 1 1 1+ 1
R 20 Ω 20 Ω = + = + 8Ω = 8Ω
Rp Rs R6 8Ω
P1 = 500 watt

⎛ V2 ⎞
2
Rp = 2 = 4 Ω
P2 = ⎜⎜ ⎟⎟ P1
⎝ V1 ⎠ Rp, R1, dan R5 dirangkai secara seri
⎛ 110 V ⎞
2 Rs = Rp + R1 + R5
2
= ⎜ 100 V ⎟ P1
⎝ ⎠ = 4 Ω + 16 Ω + 5 Ω
= (1,1)2 (500 watt) = 25 Ω
= 1,21 (500 watt) = 605 watt Arus yang mengalir dalam rangkaian
W=Q Vs 12,5 volt
I= = = 0,5 ampere
P t = ma ca ΔT Rs 25 Ω
(605 watt)(420 sekon) = (1 kg)(4.200 J/kg°C) Tegangan yang mengalir pada Rp
(T – 20°C) Vp = I Rp
254.100 J = (4.200 J/°C)(T – 20°C) = (0,5 ampere)(4 Ω)
254.100 J = 2 volt
T – 20°C = 4.200 J/°C
Vp = V6 = Vs = 2 volt
T – 20°C = 60,5°C Arus yang mengalir pada Rs1
T = 60,5°C + 20°C = 80,5°C Vs
Jadi, suhu akhir air menjadi 80,5°C. Is = = 2 volt = 1 ampere
R s1 8Ω 4
23. Jawaban: d Beda potensial pada hambatan 3 Ω adalah
Diketahui: RP = RQ
AP = AQ V3 = I3R3 = ( 1 A)(3 Ω) = 3 volt
4 4
ρ P = ρQ
Jadi, beda potensial pada hambatan 3 Ω adalah
Ditanyakan: ukuran batang Q
3
volt.
4

Fisika Kelas XII 33


25. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: R1 = 5 Ω R1R4 ≠ R2R3 sehingga hambatan total dapat
R2 = 10 Ω diselesaikan dengan transformasi delta. Adapun
R3 = 10 Ω rangkaiannya seperti berikut.
R4 = 5 Ω
R1
R5 = 2 Ω R2
V = 15 volt Rb
Ra
Ditanyakan: I R5
Jawab: Rc
R1R3 = R2R5 sehingga hambatan total dapat R3 R4
ditentukan menggunakan jembatan Wheatstone.
Jika menggunakan jembatan Wheatstone, arus R1R 3 (2)(4)
yang mengalir pada Rs bernilai nol. Adapun gambar Ra = R1 + R 3 + R 5 = 2+4+2 = 1 Ω
rangkaiannya seperti berikut. R1R 5 (2)(2)
Rb = R1 + R 3 + R 5 = 2 + 4 + 2 = 0,5 Ω
R1 = 5 Ω R 3R 5 (4)(2)
R4 = 5 Ω
Rc = = 2+4+2 = 1 Ω
R1 + R 3 + R 5
A B Berdasarkan perhitungan tersebut, rangkaiannya
R2 = 10 Ω menjadi seperti berikut.
R3 = 10 Ω
Rb = 0,5 Ω

R1 dan R4 dirangkai secara seri R2 = 1,5 Ω


Rs = R1 + R4 Ra = 1 Ω
1
=5Ω+5Ω A B
= 10 Ω
R2 dan R3 dirangkai secara seri Rc = 1 Ω
Rs = R2 + R3 R4 = 1 Ω
2
= 10 Ω + 10 Ω Rb dan R2 dirangkai seri
= 20 Ω Rs1 = Rb + R2 = 0,5 Ω + 1,5 Ω = 2,0 Ω
Hambatan total pada rangkaian Rc dan R4 dirangkai seri
1 1 1 Rs2 = Rc + R4 = 1 Ω + 1 Ω = 2 Ω
= +
Rp R s1 R s2
Rs1 dan Rs2 dirangkai paralel
1 1
= 10 Ω + 20 Ω 1 1 1 1 1 2
= + = 2,0 Ω
+ 2,0 Ω
=
Rp R s1 R s2 2,0 Ω
2 +1
= 20 Ω Rp = 1 Ω
3 Hambatan total pada rangkaian
= 20 Ω Rtot = Rs3 = Rp + Ra = 1 Ω + 1 Ω = 2 Ω
Tegangan AB
Rp = 20 Ω VAB = I · Rtot = (2 A)(2 Ω) = 4 volt
3
Jadi, besar tegangan di titik AB adalah 4 volt.
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian
27. Jawaban: c
V 15
I = R = 20 A = 15( 3 ) A = 9 A = 2,25 A Diketahui: n =4
20 4
p 3 R = 1,5 Ω
Jadi, kuat arus yang mengalir dalam rangkaian r = 0,5 Ω
sebesar 2,25 A. ε = 1,5 V
26. Jawaban: b Ditanyakan: I
Diketahui: R1 = 2 Ω Jawab:
R2 = 1,5 Ω εs = n ε = 4(1,5 V) = 6 volt
R3 = 4 Ω rs = n r = 3(0,5 Ω) = 1,5 Ω
R4 = 1 Ω Kuat arus yang melalui lampu:
R5 = 2 Ω εs 6 volt
I= = = 2 ampere
I = 2 ampere rs + R 1,5 + 1,5
Ditanyakan: VAB Jadi, kuat arus yang melalui lampu adalah 2 A.

34 Rangkaian Searah
28. Jawaban: a Jawab:
Diketahui: R1 = 15 Ω E1 = 4 V 2
⎛V ⎞ ⎛ 110 ⎞
2
R2 = 5 Ω E2 = 2 V P2 = ⎜ V2 ⎟ P1 = ⎜ ⎟ 100 = 25 watt
R3 = 10 Ω E3 = 4 V ⎝ 1⎠ ⎝ 220 ⎠
Ditanyakan: VAB Energi yang dipakai
Jawab: W = Pt
Apabila arah arus dan arah loop digambarkan = (25 watt)(1.800 sekon)
seperti berikut. = 45.000 J
R1 E1 Jadi, energi yang dipakai 45.000 J.

B. Uraian
E3 R2
1. Diketahui: J = 60 A/m2
E2 R3 Q = 30 C
t = 5 sekon
ΣE + ΣIR = 0 Ditanyakan: A
(E1 + E3 – E2) + (–I)(R1 + R2 + R3) = 0 Q 30 C
I = t = 5 sekon
=6A
(4 + 4 – 2) + (–I)(15 + 5 + 10) = 0
6 – I(30) = 0 I
J =
30I = 6 A
I = 0,2 A I
A =
VAB = –E1 + IR1 J
= –4 + (0,2)(15) 6A
= 60 A/m2
= –1 volt
Jadi, tegangan antara A dan B sebesar –1 volt. = 0,1 m2
Jadi, luas konduktor adalah 0,1 m2.
29. Jawaban: b
Apabila digambarkan arah arusnya seperti berikut. 2. Diketahui: RA = 9 Ω
A IA = 0,2 A
I =2A
I
Ditanyakan: Rsh
Jawab:
C Untuk meningkatkan nilai
I1 I2 A
maksimum ampermeter
B D
dilakukan dengan menambah
Rsh
hambatan atau dikenal
sebagai Rsh yang dipasang
Berdasarkan hukum I Kirchhoff paralel dengan amperemeter.
I = I1 + I2 I 2A
I1 > I2 karena I1 hanya melewati sebuah lampu, n= IA →n= 0,2 A
= 10
sehingga urutan kuat arusnya I > I1 > I2.
RA
Lampu yang dilalui oleh kuat arus dengan arus Rsh = (n − 1)
terbesar akan menyala paling terang. Oleh karena

itu, = (10 − 1)
1) lampu A paling terang;
9
2) lampu B lebih redup dari lampu A; = 9 Ω
3) lampu C dan D sama terang dan paling redup = 1Ω
dibandingkan lainnya. Jadi, nilai hambatan shunt yang diperlukan adalah
30. Jawaban: c 1 Ω.
Diketahui: P1 = 100 W
3. Diketahui: R = 24 Ω
V1 = 220 V
V2 = 110 V V = 120 V
t = 30 menit = 1.800 sekon ΔT = (45 – 25)°C = 20°C
Ditanyakan: W m = 10 kg = 10.000 g
cair = 1 kal/g°C

Fisika Kelas XII 35


Ditanyakan: t VAB = I3 R3
Jawab: = (0,04 A)(45 Ω)
V =IR = 1,8 volt
V Jadi, V di AB sebesar 1,8 volt.
I = R
120 volt 5. Diketahui: Aperak =2m
= 24 Ω Aperak = 0,5 mm2 = 5 × 10–7 m2
= 5 ampere ρperak = 1,6 × 10–8 Ωm
Q = m c ΔT Aplatina = 0,48 m
= (10.000 g)(1 kal/g°C)(20°C) Aplatina = 0,1 mm2 = 10–7 m2
= 2 × 105 kal
ρplatina = 4 × 10–8 Ωm
Kesetaraan joule dan kalori, berlaku 1 joule = 0,24
V = 12 volt
kalori. Pada kasus ini, berlaku hukum kekekalan
energi. t = 1 menit = 60 s
W= Q Ditanyakan: W
(0,24) V I t = Q Jawab:
(0,24)(120 volt)(5 ampere) t = 2 × 105 kal Pada kawat perak
(144 W) t = 2 × 105 kal A perak
200.000 Rperak = ρperak A
t= 144
perak

≈ 1.388,89 detik 2m
= (1,6 × 10–8 Ωm)
≈ 23 menit (5 × 10−7 m2 )
Jadi, waktu yang diperlukan kira-kira 1.388,89 = 6,4 × 10–2 Ω
sekon atau 23 menit. Pada kawat platina:
4. 2,1 V ; 2 Ω 1,9 V ; 1 Ω A platina
C AB E Rplatina = ρplatina A
platina

(0,48 m)
(I) (II) = (4 × 10–8 Ωm)
45
Ω

(10−7 m2 )
I3
D = 1,92 × 10–1 Ω
8 Ω I1 A I2 9 Ω F
Oleh karena dipasang seri maka:
Rtotal = Rperak + Rplatina
I1 + I2 = I3 → = I1 = I3 – I2 . . . (1)
= (6,4 × 10–2 Ω) + (1,92 × 10–1 Ω)
Loop I = 2,56 × 10–1 Ω
(8 Ω) I1 + (45 Ω) I3 – 2,1 V + (2 Ω) I1 = 0
Vtotal
8 I1 + 45 I3 – 2,1 + 2 I1 = 0 Itotal = R total
10 I1 + 45 I3 = 2,1
Masukkan persamaan (1) 12 volt
=
10(I3 – I2) + 45 I3 = 2,1 2,56 × 10−1 Ω

10 I3 – 10 I2 + 45 I3 = 2,1 = 46,875 ampere


–10 I2 + 55 I3 = 2,1 . . . (2) Oleh karena rangkaian seri, maka Itotal = Iperak
= Iplatina
Loop II
(9 Ω) I2 + (45 Ω) I3 + (1 Ω) I2 – 1,9 V = 0 V pada kawat platina
W = 0,24 (I 2total Rplatina t) kalori
9 I2 + 45 I3 + I2 – 1,9 = 0
10 I2 + 45 I3 = 1,9 = (0,24)(46,875)2(1,92 × 10–1)(60) kalori
= 6.075 kalori
Eliminasi persamaan (2) dan (3):
Jadi, panas yang timbul pada kawat platina sebesar
–10I2 + 55 I3 = 2,1 6.075 kalori.
10I2 + 45 I3 = 1,9
––––––––––––––– + 6. Diketahui: R1 =8Ω
R2 = R3 = R6 = R7 = 4 Ω
100 I3 = 4
R4 = R5 = 12 Ω
4 V = 20 volt
I3 = 100 = 0,04 A

36 Rangkaian Searah
Ditanyakan: a. Rtotal c. Itotal = IRs = IR = 3 ampere
2 7
b. I
24
c. VAD VAD = Rp IRp = ( 9 Ω)(3 ampere) = 8 volt
2 2
Jawab:
Jadi, tegangan di titik AD sebesar 8 volt.
a. R4 dan R5 dirangkai paralel
1 1 1
7. Diketahui: R1 = 10 kΩ
= + R2 = 15 kΩ
Rp1 R4 R5
Ditanyakan: A1 : A2
1 1 Jawab:
= +
12 Ω 12 Ω Pada jembatan wheatstone berlaku:
2 R1A1 = R2A2
= (10 kΩ)A2 = (15 kΩ)A1
12 Ω
A1 10 kΩ
12 = 15 kΩ
Rp = Ω=6Ω A2
1 2
A1 2
R1 dan R3 dirangkai seri = 3 A2
Rs = R1 + R3 Jadi, perbandingan A1 : A2 adalah 2 : 3.
1
=8Ω+4Ω
= 12 Ω 8. Diketahui: P = 250 watt
R2 dan R6 dirangkai seri V = 125 volt
Rs = R2 + R6 R = 12,5 Ω per meter
2
=4Ω+4Ω Ditanyakan: A
=8Ω Jawab:
Rs , Rs , dan Rp dirangkai paralel V2
1 2 1 P=
R
1 1 1 1
= + + (125 volt)2
R p2 R s1 R s2 Rp1 250 watt =
R
1 1 1 (125 volt)2
= 12 Ω + 8 Ω + 6 Ω R= = 62,5 Ω
250 watt
2+3+4 62,5 Ω
= 24 Ω
A= 12,5 Ω/m
= 5 meter
9 Jadi, panjang kawat adalah 5 meter.
= 24 Ω
9. Tegangan listrik yang didistribusikan ke rumah
24
Rp = 9 Ω disambung secara paralel bertujuan supaya salah
satu komponen listrik rusak, komponen yang lain
Hambatan totalnya masih berfungsi. Selain itu, apabila dirangkai secara
Rtot = Rs = Rp2 + R7 paralel, tegangan yang diterima setiap peralatan
24 Ω sama.
= 9
+4Ω
24 Ω 36 Ω
10. Diketahui: ne = 5 × 1014
= 9
+ 9 qe = 1,6 × 10–19 C
t = 30 s
60
= 9 Ω R = 1,5 kΩ = 1,5 × 103 Ω
Ditanyakan: V
= 6,67 Ω
Jawab:
Jadi, hambatan pengganti seluruh rangkaian
Q = ne qe
6,67 Ω.
= (5 × 1014 )(1,6 × 10–19 C)
b. V=IR
= 8 × 10–5 C
9
I = 24 Ω Q 8 × 10 −5 C 8
I = t = A = 3 × 10–6 A
60 30 s
= 20 volt : 9
Ω
V=IR
9
= 20 volt × 8
60 Ω = ( 3 × 10–6 A)(1,5 × 103 Ω)
= 3 ampere
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian = 4 × 10–3 V
sebesar 3 ampere. = 4 mV
Jadi, beda potensial kawat sebesar 4 mV.

Fisika Kelas XII 37


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. mengevaluasi berbagai fenomena kelistrikan dalam kehidupan sehari-hari;
2. melakukan percobaan untuk menyelidiki konsep listrik statis;
3. menerapkan konsep gaya Coulomb dan kuat medan listrik dalam pemecahan masalah listrik;
4. menerapkan konsep energi potensial listrik dan potensial listrik;
5. menerapkan nilai muatan dan tegangan listrik pada rangkaian seri dan paralel kapasitor.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi
untuk mempermudah kehidupan;
2. berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, dan
inovatif) dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

Listrik Statis

Muatan Listrik, Gaya Coulomb, dan Energi Potensial dan Potensial


Kuat Medan Listrik Kapasitor
Listrik

• Mempelajari konsep muatan • Mempelajari energi potensial • Mempelajari pengelompokan


listrik. listrik. kapasitor.
• Mempelajari konsep gaya Coulomb. • Mempelajari potensial listrik. • Menyelidiki nilai kapasitas
• Mempelajari konsep kuat medan • Menyelidiki hubungan antara kapasitor.
listrik. energi potensial listrik dengan • Menyelidiki kerja kapasitas
potensial listrik. kapasitor keping sejajar.
• Mencari tahu fenomena listrik • Menyelidiki susunan kapasitas
statis. kapasitor pada rangkaian.

• Bersyukur atas terciptanya listrik yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.


• Bersikap objektif, jujur, cermat, dan kritis dalam setiap kegiatan.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap kegiatan.
• Menjelaskan konsep muatan listrik.
• Menjelaskan konsep gaya Coulomb dan kuat medan listrik.
• Menjelaskan konsep energi potensial listrik dan potensial listrik.
• Menjelaskan hubungan antara enegi potensial listrik dengan potensial listrik.
• Menjelaskan fenomena listrik statis dalam kehidupan manusia.
• Menjelaskan pengelompokan kapasitor.
• Menjelaskan nilai kapasitas kapasitor baik disusun seri maupun paralel.

38 Listrik Statis
A. Pilihan Ganda 1
= 2F 2 + 2F 2 ( 2 )
1. Jawaban: c
q1 q2 = 3F
F=k
r2
=F 3
Besarnya F (gaya Coulomb) berbanding terbalik
dengan besarnya r 2 (kuadrat jarak antarpartikel). Jadi, besar gaya Coulomb di titik C adalah F 3 .
Semakin besar jarak, gayanya semakin kecil. Dengan
demikian, grafik yang tepat adalah pilihan c. 4. Jawaban: d
Diketahui: qA = –20 μC = –2 × 10–5 C
2. Jawaban: d
qB = 30 μC = 3 × 10–5 C
Diketahui: qA = qB = 10–2 μC = 10–8 C
rAB = 10 cm = 1 × 10–1 m qC = 160 μC = 16 × 10–5 C
1 rAB = 30 cm = 3 × 10–1 m
= 9 × 109 Nm2/C2
4πε 0 rAC = 60 cm = 6 × 10–1 m
Ditanyakan: F Ditanyakan: FA
Jawab: Jawab:
F =
k qA qB 160 μC
rAB2 C
1 qA qB
= 4πε rAB2
(10−8 C)(10−8 C)
= (9 × 109 Nm2/C2) 60 cm
(1 × 10−1 m)2 F AC

(9 × 109 Nm2 /C2 )(10−16 C)


=
(1 × 10−2 m2 )
F AB
= 9 × 10–5 N A B
–20 μC 30 μC
Jadi, gaya Coulomb kedua muatan sebesar 30 cm
9 × 10–5 N.
q A qB (2 × 10−5 )(3 × 10−5 )
3. Jawaban: e FAB = k = 9 × 109 N
rAB2 (3 × 10−1)2
Diketahui: FAB = FBC = FCD = F
Ditanyakan: FC (6 × 10−10 )
Jawab: = 9 × 109 N = 60 N
(9 × 10−2 )
FBC FAB
q A qC (2 × 10−5 )(16 × 10−5 )
FAC = k = 9 × 109 (6 × 10−1)2
N
rAC2
C
(32 × 10−10 )
= 9 × 109 (36 × 10−2 ) N = 80 N
Oleh karena kedua gaya saling tegak lurus,
resultan gaya muatan di titik A:

F = FAB 2 + FAC2
A B
Berdasarkan gambar, FAB dan FBC mengapit sudut = (60 N)2 + (80 N)2
60°. Oleh karena itu, besar FC seperti berikut. F = 100 N
Jadi, gaya yang dialami muatan A adalah 100 N.
FC = FAB2 + FBC2 + 2FAB FBC cos α

= F 2 + F 2 + 2F F cos 60°

Fisika Kelas XII 39


5. Jawaban: a FCA = FCB
Diketahui: qA = –20 μC = –2 × 10–5 C k qC qA k qC qB
qB = +60 μC = +6 × 10–5 C =
rCA 2 rCB2
qC = –80 μC = –8 × 10–5 C qA qB
=
rAC = 4 m rCA 2 rCB2
−6
rAB = 3 m 4 × 10 −6 C = 16 × 10 2 C
x2 (1 − x )
rCB = 5 m
1 4
=
Ditanyakan: FA x2 (1 − x )2
Jawab: 1 2
Apabila digambarkan arah gaya antarmuatan =
x (1 − x )
seperti gambar berikut. 2x = (1 – x)
3x = 1
C –90 μC
1
x= 3
1
Jadi, jarak partikel C dari A adalah 3 m.
4m 5m
7. Jawaban: c
A
Diketahui: r1 = r2 = r3 = r4 = a
FAB
B q1 = q2 = q3 = q4 = q
–20 μC 3m +60 μC
1
= k Nm2/C2
4πε 0
FAC
Ditanyakan: F1 = F2 = F3 = F4
k qA qB
F = Jawab:
rAB2
(9 × 109 )(2 × 10 −5 )(6 × 10 −5 ) F32 F12 = k
q1q 2
= N a2
32
q1 a q2
(9 × 109 )(12 × 10 −10 ) q 3q 2
= 9
N F12 F32 = k
a2
= 1,2 N a
q1q 2
k qA qC =k
FAC = 2 a2
rAC
(9 × 109 )(2 × 10 −5 )(8 × 10 −5 ) q4 q3
= N
42
(9 × 109 )(16 × 10 −10 ) 2 2
= N ⎛ q1q2 ⎞ ⎛ q1q2 ⎞
16 F2 = F122 + F322 = ⎜k 2 ⎟ + ⎜k 2 ⎟
= 0,9 N ⎝ a ⎠ ⎝ a ⎠

FA = FAB2 + FAC2 + 2FAB FAC cos α =k


q1q 2
2
a2
Jadi, muatan di setiap titik sudut mengalami gaya
= (1,2 N)2 + (0,9 N)2 + 2(1,2 N)(0,9 N) cos 90° N
q1q 2
sebesar k 2.
= 1,44 + 0,81 N = 1,5 N a2

Jadi, besar gaya Coulomb di titik A sebesar 1,5 N. 8. Jawaban: c


Diketahui: rAB = 2 cm = 2 × 10–2 m
6. Jawaban: b
Diketahui: qA = –4 μC = –4 × 10–6 C qB =
1
q → qA = 2qB
2 A
qB = –16 μC = –16 × 10–6 C
FAB = 40 N
qC = +6 μC = 6 × 10–6 C
rAC = x m Ditanyakan: qB
rCB = (1 – x) m Jawab:

Ditanyakan: x k qA qB
FAB = 2
rAB
Jawab:
FC = 0 (9 × 109 )(2qB )(qB )
40 = (2 × 10−2 )2
FCA – FCB = 0

40 Listrik Statis
(9 × 109 )(2qB 2 )
10. Jawaban: b
40 =
4 × 10 −4
Diketahui: q1 = –10 μC = –1 × 10–5 C
q2 = 3 μC = 3 × 10–6 C
(40)(4 × 10−4 )
qB2 = q3 = 4 μC = 4 × 10–6 C
(2)(9 × 109 )
k = 9 × 109 Nm2C–2
16 × 10−12 r12 = r13 = 30 cm = 3 × 10–1 m
qB =
2×9 Ditanyakan: F1
Jawab:
4 × 10 −6 2
qB = × Arah-arah gaya yang terjadi pada muatan q1
3 2 2
digambarkan seperti berikut.
4
= 6 2 × 10–6 q2 = 3 μC

2
= 3 2 × 10–6
30 cm
2
Jadi, besar muatan B adalah 3 2 × 10–6 C. F12

9. Jawaban: b 30 cm
q1 = –10 μC q3 = 4 μC
Diketahui: qA = +q F13
qB = –2q
qC = –q k q1 q2
F12 = 2
k = 9 × 109 Nm2 C–2 r12
rAB = 2r (9 × 109 )(1× 10−5 )(3 × 10−6 )
=
rBC = r (3 × 10−1)2
Ditanyakan: FB dan arahnya (9 × 109 )(1× 10−5 )(3 × 10−6 )
=
Jawab: (9 × 10−2 )
Arah gaya yang terjadi di titik B dapat digambarkan =3N
seperti berikut. k q1 q3
F13 = 2
A FBC FBA B r C r13

+q –2q –q (9 × 109 )(1× 10−5 )(4 × 10−6 )


=
(3 × 10−1)2
k qB qA
FBA = 2 (9 × 109 )(1× 10−5 )(4 × 10−6 )
rBA =
k (2q )(q ) (9 × 10−2 )
= =4N
(2r )2
2
=
2kq
F1 = F122 + F132 + 2F12 F13 cos α
4r 2
1 kq 2
= = 32 + 42 + 2(3)(4) cos 90°
2 r2

FCB =
k qB qC = 9 + 16
2
rBC
= 25
k (2q )(q )
= =5
r2
2kq 2 Jadi, resultan gaya Coulomb muatan q1 adalah
= 5 N.
r2
FB = FBA + FBC 11. Jawaban: c
1 kq 2 kq 2 Diketahui: q1 = +3q
= + 2 2
2 r2 r r1A = r2A = a
2
kq kq
= 2,5 EA = 2
r2 a
Ditanyakan: q2
= 2,5 k q 2r –2 (arah ke kiri)
Jadi, gaya Coulomb di B sebesar 2,5 k q 2r –2 ke
kiri.

Fisika Kelas XII 41


Jawab: Jawab:
Arah kuat medan listrik di titik A: A C B
×
E1 x cm
q1 = +3q A q2
15 cm
a a
E = 0 saat EA = EB
EA = E1 + E2
EA = EB
kq kq1 kq2
= + qA qB
a2 r12 r22 k =k
rA 2 rB2
kq k (3q ) kq 2
= + 20 45
a2 a2 a2 =
x2 (15 − x )2
kq k (3q + q2 )
= 4 9
a2 a2 =
x2 (15 − x )2
q = 3q + q2
2 3
q2 = q – 3q = –2q =
x 15 − x
Jadi, besar q 2 adalah 2q. Tanda negatif 2(15 – x) = 3x
menunjukkan bahwa muatan q2 bermuatan positif. 30 – 2x = 3x
12. Jawaban: b 5x = 30
Diketahui: qA = +9 μC x=6
qB = –4 μC Jadi, titik C berada di 6 cm dari A.
rAB = 25 cm (dari pusat bola) 14. Jawaban: e
Ditanyakan: E0 Diketahui: q1 = –5 × 10–6 C
Jawab: q2 = +2 × 10–6 C
Nilai E = 0 jika EA = EB, yang kemungkinan berada r12 = 1 meter
di kanan B atau di kiri A. Medan listrik di antara r1P = 60 cm = 0,6 m
A dan B tidak mungkin nol karena EA searah EB. Ditanyakan: EP
Oleh karena qB < qA maka rB < rA sehingga Jawab:
kemungkinan E = 0 terletak di kanan B. Arah dari kuat medan listrik dari titik P dapat
EA = EB digambarkan seperti berikut.
qA qB E2
k =k
rA 2 rB2
9 E1 P
4
(25 + x )2
=
x2 60 cm 40 cm
2 q1 q2
⎛ 3 ⎞ ⎛2⎞
2
⎜ ⎟ = ⎜x ⎟
⎝ 25 + x ⎠ ⎝ ⎠ k q1 (9 × 109 )(5 × 10−6 )
E1 = = = 1,25 × 105 N/C
3 2 r1P2 (0,6)2
25 + x
= x
3x = 2(25 + x) k q2 (9 × 109 )(2 × 10−6 )
E2 = = = 1,125 × 105 N/C
3x = 50 + 2x r2P2 (0,4)2
3x – 2x = 50 EP = E1 + E2
x = 50
Jadi, nilai E = 0 saat jarak 45 cm dari kulit bola B = 1,25 × 105 N/C + 1,125 × 105 N/C
ke arah kanan. = 2,375 × 105 N/C
13. Jawaban: d Jadi, kuat medan listrik di titik P adalah
Diketahui: qA = +20 μC 2,375 × 105 N/C.
qB = +45 μC 15. Jawaban: a
rAB = 15 cm Diketahui: q1 = 40 μC
Ditanyakan: C di antara AB; EC = 0 q2 = 10 μC
r12 = 30 cm
Ditanyakan:

42 Listrik Statis
Jawab:
30 cm = 100 × 1016 + 56,25 × 1016 + (−75 × 1016 )
E2 X E1 = 81,25 × 1016
q1 = 40 μC q2 = 10 μC = 9,01 × 108 N/C
x (30 – x) Jadi, kuat medan di titik D adalah 9,01 × 108 N/C.
Ex = 0 17. Jawaban: c
E2 – E1 = 0 q kq
EB = ED = k = EA ED
k q2 k q1 a2 a2
=
r2x 2 r1x 2
B
10 μC EA = E B2 + E D2 A a
= 40 μ2 C
EB
+q
(30 − x )2 x
1 2 = E2 +E2
= a
30 − x x
= 2E 2
x = 2(30 – x)
= E 2 +q
x = 60 – 2x
D C
3x = 60 kq 2
x = 20 cm =
a2
x = 0,2 m Agar medan listrik di A sama dengan nol maka
Jadi, letak titik yang kuat medannya nol adalah medan listrik yang disebabkan muatan di C harus
0,2 m di kanan q1. berlawanan arah dengan EA. Jadi, muatan di C
16. Jawaban: c harus negatif. Besar muatan di C dapat dihitung
Diketahui: qA = +400 μC = +4 × 10–4 C sebagai berikut.
qC = –300 μC = –3 × 10–4 C rAC = a 2 + a 2
r = 6 cm = 6 × 10–2 m
Ditanyakan: ED = 2a 2 = a 2
Jawab: EA = EC
Arah kuat medan listrik di titik D dapat dilihat sesuai qC
gambar berikut. kq 2
=k
a2 (a 2)2

q 2
B = qC2
a2 2a

qC = 2 2 q
D C Jadi, muatan di C = –2q 2 .
EC

EB 18. Jawaban: b
Pada bola konduktor, muatan listriknya terdistribusi
k qB (9 × 109 )(4 × 10−4 )
EB = = merata pada permukaan bola. Sesuai hukum Gauss:
r2 (6 × 10−2 )2
Untuk r < R (di dalam bola)
36 × 105
= E=0
36 × 10−4
Untuk r ≥ R (pada permukaan dan di luar bola)
= 1 × 109 N/C
a 1
= 10 × 108 N/C E=k →E∞
r2 r2
k qC (9 × 109 )(3 × 10−4 ) Jika r besar → E kecil
EC = =
r 2
(6 × 10−2 )2 Jadi, grafik yang cocok adalah pilihan b.
27 × 105
= 36 × 10−4
19. Jawaban: d
= 0,75 × 10 9 Diketahui: p = 5 cm = 5 × 10–2 m
= 7,5 × 108 N/C A = 4 cm = 4 × 10–2 m
q = 1,77 μC = 1,77 × 10–6 C
ED = EB2 + EC2 + 2EB FC cos α ε0 = 8,85 × 10–12 C2/Nm2
Ditanyakan: E
= (10 × 108 )2 + (7,5 × 108 )2 + 2(10 × 108 )(7,5 × 108 ) cos 120°

Fisika Kelas XII 43


Jawab:
A=pA r13 = r122 + r23 2
= (5 × 10–2 m)(4 × 10–2 m)
= 20 × 10–4 m2 = (30 cm)2 + (40 cm)2
Rapat muatan (σ):
= 900 cm2 + 1.600 cm2
q 1,77 × 10 −6 C
σ= = = 8,85 × 10–4
A 20 × 10 −4 m2 =
−4
2.500 cm2
σ 8,85 × 10
E = ε = 8,85 × 10 −12 = 1 × 108 = 50 cm = 0,5 m
0
q1q3
Jadi, kuat medan di antara dua keping konduktor F13 = k
r13 2
adalah 1 × 108 N/C.
(2 × 10−6 )(6 × 10−6 )
20. Jawaban: e = (9 × 109) (0,5)2
N
Diketahui: RA= 2 cm = 2 × 10–2 m = 0,432 N
RB= 9 cm = 9 × 10–2 m q1q2
F12 = k
RC= 3 cm = 3 × 10–2 m r12 2
EB= E (2 × 10−6 )(3 × 10−6 )
= (9 × 109) (0,3)2
N
qA = qB = qC
= 0,6 N
Ditanyakan: EC
F13x = F13 cos 30°
Jawab:
Persamaan kuat medan listrik sebagai berikut. = (0,432 N)(cos 30°)
= 0,374 N
kq
E= F13y = F13 sin 30°
R2
= (0,432 N)(sin 30°)
Apabila nilai k dan q bernilai konstan, kuat medan
listrik (E) berbanding terbalik dengan kuadrat jarak = 0,216 N
(R2). Oleh karena itu, besar kuat medan lsitrik di Fx = F13x = 0,374 N
titik C adalah: Fy = F12 – F13y
2 = (0,6 – 0,216) N
EC ⎛ RB ⎞
= ⎜R ⎟ = 0,384 N
EB ⎝ C⎠
2
EC ⎛ 9 cm ⎞
= ⎜ 3 cm ⎟ F1 = Fx 2 + Fy 2
E ⎝ ⎠
EC
= (3)2 = (0,374 N)2 + (0,384 N)2
E
EC = 9E ≈ 0,536 N
Jadi, gaya total di muatan q1 kira-kira 0,536 N.
Jadi, kuat medan di titik C adalah 9E.
B. Uraian 2. Diketahui: = 0,53 Å = 0,53 × 10–10 m
r
= 5,3 × 10–11 m
1. Diketahui: q1 = 2 μC = 2 × 10–6 C qe = –1,6 × 10–19 C
q2 = 3 μC = 3 × 10–6 C qi = +1,6 × 10–19 C
q3 = 6 μC = 6 × 10–6 C me = 9,1 × 10–31 kg
r12 = 30 cm = 0,3 m Ditanyakan: a. F
b. v
r23 = 40 cm = 0,4 m
Jawab:
Ditanyakan: F1
qeqi
Jawab: a. F =k
r2
F12 (1,6 × 10−19 )(1,6 × 10−19 )
= 9 × 109
F13x (5,3 × 10−11)2
2,56 × 10 −38
=9 × 109 N
F13y 28,09 × 10 −22
F13
r13 = 8,202 × 10–8 N
r12

30°
r23

44 Listrik Statis
b. F = m asp 4. Diketahui: qA = –2 × 10–9 C
v 2
qB = +4 × 10–9 C
8,202 × 10–8 = (9,1 × 10–31)
r qC = –6 × 10–9 C
8,202 × 10 −8 v2 qD = +3 × 10–9 C
=
9,1× 10 −31 5,3 × 10 −11 qE = +2 × 10–9 C
v2 rBC = rAB = 2 m
0,9013 × 1023 =
5,3 × 10 −11 Ditanyakan: FE
v 2 = (9,013 × 1022)(5,3 × 10–11) Jawab:
v 2 = 4,77689 × 1012 Arah gaya Coulomb di titik E seperti gambar
v = 2,18561 × 106 berikut.
Jadi, kecepatan elektron tersebut qD
2,18561 × 106 m/s. qC
FEB
3. Diketahui: qB = +40 × 10–5 C FEC
qC = –50 × 10–5 C qE
2m
rBC = rAC = 1 m
∠BAC = 45° FED
FEA
Ditanyakan: a. EA
qB
b. FA qA 2m

Jawab: k qE qD
a. Kuat medan listrik di titik A (EA) FED =
rED2
C (9 × 109 )(2 × 10−9 )(3 × 10−9 )
=
( 2)2
1m
1m
EC = 27 × 10–9 N
k qE qA
45° FEA =
rEA 2
2 m A EB
B (9 × 109 )(2 × 10−9 )(2 × 10−9 )
=
k qB ( 2)2
EB = = 18 × 10–9 N
rAB2
(9 × 109 Nm2 /C2 )(40 × 10 −5 C) k qE qB
= FEB =
( 2 m)2 rEB2
= 18 × 105 N/C (9 × 109 )(2 × 10−9 )(4 × 10−9 )
=
k qC ( 2)2
EC =
rAC2 = 36 × 10–9 N
(9 × 109 Nm2 /C2 )(50 × 10−5 C)
= k qE qC
(1m)2 FEC =
= 45 × 105 N/C rEC2
(9 × 109 )(2 × 10−9 )(6 × 10−9 )
EA = EB2 + EC2 + 2EB EC cos α =
( 2)2

= (18 × 105 )2 + (45 × 105 )2 + 2(18 × 105 )(45 × 105 ) cos 135° = 54 × 10–9 N
F1 = FEB – FED
= (18 × 105 )2 + (45 × 105 )2 + 2(18 × 105 )(45 × 105 ) (−0,707)
= (36 × 10–9 – 27 × 10–9)
= 1,204 × 10 13
= 9 × 10–9 N
= 3,47 × 106 N/C F2 = FEC – FEA
Jadi, kuat medan di titik A sebesar = (54 × 10–9 – 18 × 10–9)
3,47 × 106 N/C. = 36 × 10–9 N
b. Gaya yang bekerja pada muatan di titik A FE = F12 + F22
FA
EA = q = (36 × 10−9 )2 + (9 × 10−9 )2
FA = EAq = 1.377 × 10 −18
= (3,47 × 106 N/C)(20 × 10–5 C) = 37,11 × 10–9 N
= 964 N Jadi, gaya Coulomb yang bekerja di titik E adalah
Jadi, gaya Coulomb di titik A sebesar 964 N. 37,11 × 10–9 N.

Fisika Kelas XII 45


5. Diketahui: q1 = 6 μC = 6 × 10–6 C 1
q2 = 9 μC = 9 × 10–6 C AP = PC = BP = PD = 2 AC
r12 = 18 cm = 18 × 10–2 m
= 5 2 cm
Ditanyakan: a. Fudara
b. Fbahan = 5 2 × 10–2 m
Jawab: qA (4 × 10−5 )
EA = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
a. Fudara =
1 q1q2 rAP2
4πε 0 r 2
3,6 × 105
k q1 q2 = N/C
= 5 × 10−3
r2
= 7,2 × 107 N/C
(9 × 109 )(6 × 10−6 )(9 × 10−6 )
= qC (6 × 10−5 C)
(18 × 10−2 )2 EC = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
rPC2
= 486 × 103
324 × 10 −4 5,4 × 105
= N/C
= 1,5 × 107 N 5 × 10−3
Jadi, besar gaya Coulomb antara kedua benda = 1,08 × 108 N/C
apabila berada di udara adalah 1,5 × 107 N. qB (3 × 10−5 )
1 EB = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
a. Fbahan = Fbahan rBP2
εr
2,7 × 105
1 = N/C
= 7
(1,5 × 10 N) 5 × 10−3
4 = 5,4 × 10 N/C 7
= 0,375 × 107 N (8 × 10−5 C)
qD
= 3,75 × 107 N ED = k = (9 × 109) (5 2 × 10−2 )2 N/C
rPD2
Jadi, gaya Coulomb antara kedua benda
apabila berada di dalam bahan dengan 7,2 × 105
= N/C
permitivitas relatif 4 adalah 3,75 × 107 N. 5 × 10−3
= 1,44 × 108 N/C
6. Diketahui: qA = 40 μC = 4 × 10–5 C
EAC = EC – EA = (1,08 × 108 – 7,2 × 107) N/C
qB = 30 μC = 3 × 10–5 C = 3,6 × 107 N/C
qC = 60 μC = 6 × 10–5 C
EBC = EB + ED = (5,4 × 107 + 1,44 × 108) N/C
qD = 80 μC = 8 × 10–5 C
= 1,98 × 108 N/C
AB = BC = CD = DA = 10 cm
= 10–1 m Epusat = E AC2 + E BD2
Ditanyakan: Epusat
Jawab: = (3,6 × 107 N/C)2 + (1,98 × 108 N/C)2
A B
= 4,05 × 1016 N2 /C2
≈ 2,012 × 108 N/C
EC
P
Jadi, medan listrik di pusat persegi sekitar
EB EA 2,012 × 108 N/C.
ED 7. Diketahui: R = 12 cm = 1,2 × 10–1 m
D C q = 3,6 μC = 3,6 × 10–6 C
q′ = 0,1 mC = 10–4 C
r = 3 cm = 3 × 10–2 m
AC = BD = (10 cm)2 + (10 cm)2
Ditanyakan: a. τ
= b. F
100 cm2 + 100 cm2
Jawab:
= 200 cm2 q q 3,6 × 10−6 C
a. σ = = = 4π (1,2 × 10−1)2
A 4π R 2
= 10 2 cm
τ = 1,99 × 10–5 C/m2
= 10 2 × 10–2 m Jadi, rapat muatan luas bola konduktor sebesar
1,99 × 10–5 C/m2.

46 Listrik Statis
b. Medan listrik pada jarak 3 cm dari permukaan Ditanyakan: a. Epermukaan
bola dapat dicari dengan rumus: b. FB jika qB = –500 μC
q Jawab:
E =k dengan r = Rbola + 3 cm
r2 a. Kuat medan listrik pada bola konduktor
= (12 + 3) cm = 15 cm dituliskan dengan persamaan:
= 1,5 × 10–1 m
q (3,6 × 10−6 C) E = k 2q
E =k = 9 × 109 (1,5 × 10−1)2 r
r2 Kuat medan di permukaan bola konduktor:
−6
(3,6 × 10 ) 2
= 9 × 109 (2,25 × 10−2 ) EA ⎛ rC ⎞
= ⎜r ⎟
EC ⎝ A⎠
E = 1,44 × 106 N/C 2
90 N/C ⎛ 1m ⎞
Gaya yang dialami muatan q menjadi: = ⎜4 m⎟
EC ⎝ ⎠
F = q′ E = (10–4 C)(1,44 × 106 N/C) = 144 N
Jadi, gaya yang dialami oleh muatan 144 N. 90 N/C 1
EC
= 16
8. Diketahui: qA = 48 μC = 48 × 10–6 C EC = 1.440 N/C
qB = 32 μC = 32 × 10–6 C
Jadi, kuat medan listrik di permukaan bola
k = 9 × 109 Nm2/C2
konduktor adalah 1.440 N/C.
r = 4 cm = 4 × 10–2 m
Ditanyakan: EC b. Kuat medan listrik di titik B
2
Jawab: EA ⎛ rB ⎞
= ⎜r ⎟
Arah kuat medan listrik di titik C seperti berikut. EB ⎝ A⎠
2
90 N/C ⎛3 m⎞
C = ⎜4 m⎟
EC ⎝ ⎠

90 N/C 9
EC
= 16
EB = 160 N/C
A B
EA Gaya Coulomb di titik B:
EB
FB = EB q
= (160 N/C)(5 × 10–4 C)
EA = k q2A = 800 × 10–4 N
r
(9 × 109 )(48 × 10−6 ) = 8 × 10–2 N
= (4 × 10−2 )2 Jadi, gaya Coulomb di titik B adalah 8 × 10–2 N.
(9 × 109 )(48 × 10 −6 ) 10. Diketahui: r12 = 4 m
= = 27 × 107 N/C
16 × 10 −4 r1X = 1 m
k qB r2X = r12 – r1X = (4 – 1) m = 3 m
EB =
r2
EX = 0
(9 × 109 )(32 × 10−6 )
= (4 × 10−2 )2 Ditanyakan: q1: q2
Jawab:
(9 × 109 )(32 × 10 −6 )
= = 18 × 107 N/C Berdasarkan soal, apabila digambarkan seperti
16 × 10 −4
berikut.
EC = E A 2 + EB2 + 2E A EB cos 120° 1m 3m
1
= (27 × 10 ) + (18 × 10 ) + 2(27 × 10 )(18 × 10 )( −
7 2 7 2 7 7
)
2 q1 E1 X E2 q2
4m
= 729 × 10 14
+ 324 × 10 14
− 486 × 10 14

= 567 × 10 14 E=0
E1 – E2 = 0
≈ 23,81 × 107 N/C
Kuat medan di titik C sekitar 23,81 × 107 N/C. E1 = E2
k q1 k q2
9. Diketahui: r =1m =
r1X 2 r2X2
rA = 4 m 2 2
q1 ⎛ r1X ⎞ ⎛1m⎞ 1
rB = 3 m = ⎜r ⎟ = ⎜3 m⎟ = 9
q2 ⎝ 2X ⎠ ⎝ ⎠
EA= 90 N/C q1: q2 = 1 : 9
Jadi, perbandingan antara q1dan q2 adalah 1 : 9.

Fisika Kelas XII 47


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: d
1. Perhatikan faktor-faktor berikut! Diketahui: r = 3,0 × 10–4 m
1) Besar muatan yang dipindahkan. Ep = 18 joule
2) Lintasan yang dilalui. q1 = –6 × 10–7 C
3) Beda potensial listrik antara kedua tempat Ditanyakan: q
pemindahan muatan.
Jawab:
4) Jarak kedua tempat secara proporsional.
k q1 q 2
Usaha yang harus dilakukan untuk memindahkan Ep =
r
muatan listrik dari satu tempat ke tempat lain dalam
suatu medan listrik bergantung pada faktor nomor (9 × 109 )(−6 × 10−7 )q 2
18 =
.... 3,0 × 10−4
a. 1), 2), 3), dan 4) d. 2) dan 4)
b. 1), 2), dan 3) e. 4) (18)(3,0 × 10−4 )
q2 =
c. 1) dan 3) (9 × 109 )(−6 × 10−7 )
Jawaban: c 54 × 10 −4
Usaha untuk memindahkan muatan listrik dalam =
−54 × 102
medan listrik adalah W = q(ΔV). Berarti, usaha
= –1 × 10–6 C
bergantung pada besar muatan (q) dan beda
potensial listrik tetapi tidak tergantung pada = –1 μC
lintasan maupun jarak. Jadi, muatan sumber adalah –1 μC.
2. Jawaban: c 5. Jawaban: b
Pada bola konduktor berongga berlaku seperti Diketahui: q1 = –200 mC = –0,2 C
berikut. q2 = +800 mC = +0,8 C
1) Besar potensial listrik di permukaan (r = R) q3 = –600 mC = –0,6 C
dan di dalam bola konduktor (r < R) q′ = +960 mC = +0,96 C
dirumuskan sebagai berikut. r1 = 80 cm = 0,8 m
1 q q r2 = 120 cm = 1,2 m
V = 4πε R = k R
0 r3 = 120 cm = 1,2 m
2) Besar potensial listrik di luar bola konduktor Ditanyakan: Ep
(r > R) dituliskan sebagai berikut. Jawab:
1 q q q1 q2 q3
V = 4πε r = k r Ep = k q′( + + )
0 r1 r2 r3
Berdasarkan pernyataan tersebut, nilai potensial −0,2 0,8 0,6
= (9 × 109)(0,96)( + – ) J
0,8 1,2 1,2
listrik di dalam bola sama dengan potensial listrik
di permukaan bola. = (9 × 109)(–0,24 + 0,64 – 0,48) J
= (9 × 109)(–0,08) J
3. Jawaban: a = –7,2 × 108 J
Diketahui: q1 = –5 × 10–19 C Jadi, energi potensial listrik di muatan 960 mC
q2 = +5 μC = 5 × 10–6 C sebesar –7,2 × 108 J.
r12 = 0,1 m
6. Jawaban: d
Ditanyakan: Ep
Diketahui: q1 = 5 × 10–8 C
Jawab:
q2 = –40 × 10–8 C
k q1 q 2 q3 = 8 × 10–8 C
Ep =
r
r1 = r3 = 10 cm = 1 × 10–1 m
(9 × 109 )( −5 × 10−19 )(5 × 10 −6 ) r2 = 20 cm = 2 × 10–1 m
=
1× 10−1 k = 9 × 109 Nm2/C2
= –2,25 × 10–13
Jadi, perubahan energi potensial yang timbul Ditanyakan: VB
adalah –2,25 × 10–13 joule.

48 Listrik Statis
Jawab: 9. Jawaban: b
VB = V1 + V2 + V3 Diketahui: q1 = +5 μC = +5 × 10–6 C
k q1 k q2 k q3 q2 = –2 μC = –2 × 10–6 C
= + +
r1 r2 r3 q3 = +4 μC = +4 × 10–6 C
q1 q2 q3 r13 = 4 m
= k( + + ) r12 = 3 m
r1 r2 r3
5 × 10 −8 −40 × 10 −8 8 × 10 −8 r23 = 5 m
= (9 × 109)( + + )
1× 10 −1 2 × 10 −1 1× 10 −1 Ditanyakan: Ep di P
= (9 × 109)(–7 × 10–7) Jawab:
= –63 × 102 EP = EP + EP
13 23
= –6.300 k q1 q3 k q2 q3
Jadi, potensial listrik di titik B adalah –6.300 volt. = +
r13 r23
q q
7. Jawaban: b = k q3( r 1 + r2 )
Diketahui: ΔV = 200 V 13 23
5 × 10−6 −2 × 10 −6
m = 1,6 × 10–27 kg = (9 × 109 )(4 × 10–6)( 4
+ )
5
q = 1,6 × 10–19 C = (9 × 10 )(4 × 10 )(1,25 × 10 – 0,4 × 10–6)
9 –6 –6

vB = 0 m/s = (36 × 103)(0,85 × 10–6)


Ditanyakan: vA = 3,06 × 10–2 joule
Jawab: Jadi, energi potensial di titik P adalah 3,06 × 10–2
ΔEm = ΔEm joule.
A B
Ep + Ek = Ep + Ek 10. Jawaban: b
A A B B
1 1 Diketahui: V = 240 V
qVA + mvA2 = qVB + mvB2
2 2 d = 4 cm = 4 × 10–2 m
1 1
dc = 2 cm = 2 × 10–2 m
2
mvA2 – 2 mvB2 = qVB – qVA Ditanyakan: VBC
Jawab:
1
2
m(vA2 – vB2) = q(VB – VA) V 240 volt
E = d = = 6.000 V/m
4 × 10−2 m
1 Beda potensial antara titik C dan B (VBC)
2
(1,6 × 10–27)(vA2 – 0) = (1,6 × 10–19)(200)
VBC = Ed
0,8 × 10–27vA2 = 3,2 × 10–17
= (6.000 V/m)(2 × 10–2 m)
3,2 × 10−17 = 120 volt
vA2 = 0,8 × 10−27
Jadi, nilai beda potensial antara titik C dan B (VBC)
vA2 = 4 × 1010 adalah 120 volt.
vA = 2 × 105 11. Jawaban: d
Jadi, kecepatan proton saat menumbuk pelat A Diketahui: E = 625 N/C
adalah 2 × 105 m/s. 4
q = 9 × 10–7 C
8. Jawaban: a
k = 9 × 109 Nm2/C2
1) Arah gaya listrik = arah kecepatan lintasan
linear; 1) benar. Ditanyakan: V
1 Jawab:
2) Ep listrik → Ek sehingga qV = 2
mv2 atau
( 9 × 10−7 C)
4
q 4 × 102
2 qV V = k r = (9 × 109) = volt
V= ; 2) dan 3) benar r r
m
F qE qV V=Er
3) a = m = m → a = md m/s2; 4) benar
4 × 102
Jadi, pilihan yang benar adalah a. = 625 r
r
4 × 10 = 625 r 2
2

4 × 102
r2 =
625
r 2 = 0,64
r = 0,8 m

Fisika Kelas XII 49


V =Er Jadi, potensial listrik di tengah bujur sangkar adalah
= (625 N/C)(0,8 m) 10 2
= 500 V μV.
4πε 0
Jadi, potensial listrik di titik tersebut bernilai 500 V.
12. Jawaban: c 13. Jawaban: a
Diketahui: q1 = –3 μC = –3 × 10–6 C
Diketahui: q1 = –2 μC
q2 = –12 μC = –12 × 10–6 C
q2 = +3 μC
q3 = +18 μC = +18 × 10–6 C
q3 = –1 μC qP = –0,2 μC = –0,2 × 10–6 C
q4 = +2 μC r = 3 cm = 3 × 10 –2 m
r12 = r23 = r34 = r14 = 0,2 m Ditanyakan: Ep di P
Ditanyakan: Vpusat bujur sangkar Jawab:
Jawab:
Ep = Ep + Ep + Ep
Berdasarkan penjelasan dalam soal, apabila 1 2 3

digambarkan letak keempat muatan tersebut k q1 qP kq q kq q


= + 2 P + 3 P
sebagai berikut. r r r
k qP
q1 q4 = (q1 + q2 + q3)
r
(9 × 109 )(−0,2 × 10 −6 )
= (–3 μC + –12 μC + 18 μC)
3 × 10−2
−1,8 × 103
P = (3 μC)
3 × 10−2
−1,8 × 103
= (3 × 10–6)
q2 q3 3 × 10−2
= –1,8 × 10–1
r = 0 (0,2)2 + (0,2)2 = 0,2 2 m Jadi, energi potensial di titik P adalah –1,8 × 10–1
Jarak tiap-tiap muatan ke pusat bujur sangkar joule.
adalah: 14. Jawaban: d
1 Diketahui: R = 9 cm = 9 × 10–2 m
rp = r
2 r = 2 cm = 2 × 10–2 m
1 q = 8C
= 2 0,2 2 m) Ditanyakan: V
Jawab:
= 0,1 2 m q 8
Potensial listrik di pusat bujur sangkar adalah: V = k R = (9 × 109) 9 × 10−2 volt = 8 × 1011 volt
V = V1 + V2 + V3 + V4 Pada bola konduktor, potensial listrik di semua titik
k q1 k q2 k q3 k q4 bernilai sama, yaitu 8 × 1011 volt.
= + + +
rP rP rP rP
15. Jawaban: a
k
=
rP
(q1 + q2 + q3 + q4) Diketahui: qA = –5 μC = –5 × 10–6 C
1
qB = +2 μC = +2 × 10–6 C
= 4πε r (q1 + q2 + q3 + q4) qC = –0,2 μC = –2 × 10–5 C
0 P
rAC = rBC = 10 cm = 0,1 m
1
= (–2 + 3 + (–1) + 2) r1 = r2 = 6 cm = 6 × 10–2 m
4πε 0 (0,1 2)
Ditanyakan: W
2 Jawab:
=
4πε 0 0,1 2
8 A
20 2
= × 6
4πε 0 2 2
4
20 2 2
=
4πε 0 (2) q1
P q2
–6 –4 –2 2 4 6
10 2
=
4πε 0

50 Listrik Statis
Potensial di titik C′ adalah: Jawab:
q qB
Menurut hukum kekekalan energi mekanik,
VC′ = k( rA + ) perubahan energi potensial sama dengan
1 r2
perubahan energi kinetik sehingga;
−6
2 × 10 −6 ΔEp = ΔEk
= (9 × 109)( −5 × 10−2 + )
6 × 10 6 × 10 −2
1
= –45 × 104 volt qVAB = 2 mv2
Potensial di titik C adalah:
1
q qB (1,6 × 10–19) VAB = 2 (1,6 × 10–27)(2 × 105)2
VC = k( A + )
rAC rBC
(1,6 × 10–19) VAB = (8 × 10–28)(4 × 1010)
−5 × 10 −6 2 × 10 −6 (1,6 × 10–19) VAB = (32 × 10–18)
= (9 × 109)( + )
0,1 0,1 (32 × 10−18 )
VAB =
= –27 × 10 volt 4
(1,6 × 10−19 )
W = qC(VC′ – VC) = 200
= (–0,2 × 10–6)(–45 × 104 – (–27 × 104)) Jadi, beda potensial listrik di kedua keping sejajar
= 0,036 J itu sebesar 200 volt.
Jadi, usaha yang diperlukan untuk memindahkan 3. Diketahui: m = 3,5 × 10–25 kg
muatan C ke tengah-tengah muatan A dan B adalah q = 3,31 × 10–17 C
0,036 J. d = 2 cm = 0,02 m
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: V
B. Uraian
Agar setimbang:
1. Diketahui: vK = 0 mg=qE
VAK = 300 volt mg (3,5 × 10−25 kg)(9,8 m/s2 )
me = 9,1 × 10–31 kg E= = ≈ 1,04 × 10–7 N/C
q (3,31× 10−17 C)
qe = –1,6 × 10–19 C V =Ed
Ditanyakan: va = (1,04 × 10–7 N/C)(2 × 10–2 m)
Misalnya Va dan Vk adalah potensial listrik di
= 2,08 × 10–9 volt
anode dan di katode.
Jadi, beda potensial listrik di kedua keping agar
Va – Vk = 300 volt kedua partikel setimbang adalah 2,08 × 10–9 V.
(Ek + Ep)awal = (Ek + Ep)akhir
4. Diketahui: q = 1 μC = 10–6 C
1 1
2
m vk2 + q′ (Vk) = 2
m va2 + q′ Va R = 20 cm = 20 × 10–2 m
1 Ditanyakan: a. V (r = 10 cm)
0 + q′ Vk = 2
m va2 + q′ Va b. V (r = 30 cm)
1 Jawab:
2
m va2 = q′(Vk – Va) a. r = 10 cm (r < R, di dalam bola) sehingga:
2q ′ q
va2 = m (Vk – Va) V = k R ; R = jari-jari bola
2(−1,6 × 10−19 C) 10−6
= (–300 V) = (9 × 109)
9,1 × 10−31 kg 20 × 10−2
≈ 1,05 × 1014 m2/s2 = 4,5 × 104 volt
14
va = 1,05 × 10 Jadi, potensial listrik pada jarak 10 cm dari
≈ 1,03 × 107 m/s pusat bola sebesar 4,5 × 104 volt
b. r = 30 cm (r > R, di luar bola) sehingga:
Jadi, kecepatan elektron saat tiba di anode kira-
q
kira 1,03 × 107 m/s. V = kr
2. Diketahui: v = 2 × 105 m/s 10−6
= (9 × 109)
d = 1 cm = 10–2 m 30 × 10−2
= 3 × 104 volt
mp = 1,6 × 10–27 kg
Jadi, potensial listrik pada jarak 30 cm dari
q = 1,6 × 10–19 C
pusat bola sebesar 3 × 104 volt.
Ditanyakan: VAB

Fisika Kelas XII 51


5. Diketahui: q′ = –2 × 10–12 C Jadi, potensial listrik di titik A adalah
r = 12 cm = 12 × 10–2 m 1,71 × 102 volt.
q = +4 μC = +4 × 10–6 C b. Potensial listrik di titik B di pusat koordinat
Ditanyakan: a. Ep r1B = r2B = 6 m
b. ΔEp jika x = 8 cm q q2
VB = k( r 1 + )
Jawab: 1B r2B
−6
12 × 10 −6
a. Energi potensial = (9 × 109)( 6 × 10 + )
k qq′ 6 6
Ep = 9
= (9 × 10 )(1 × 10 + 2 × 10 ) –6 –6
r
(9 × 10 )(4 × 10 )(−2 × 10
9 −6 −12
)
= (9 × 109)(3 × 10–6)
=
12 × 10 −2 = 27 × 103 volt
= –6 × 10–7 joule Jadi, potensial listrik di titik B adalah
Jadi, besar energi potensial pada kedudukan 27 × 103 volt.
tersebut –6 × 10–7 joule. 7. Diketahui: qB = –100 μC = –1 × 10–4 C
b. Perubahan energi potensial (ΔEp) qC = 300 μC = 3 × 10–4 C
r2 = r + 8 cm rBP = 1 m
= 12 cm + 8 cm rCP = 3 m
= 20 cm rAP = 4 m
= 2 × 10–1 m
Ditanyakan: qA
1 1
ΔEp = kqq′ ( – ) Jawab:
r2 r1
VP = VA + VB + VC
= (9 × 109)(4 × 10–6)(–2 × 10–12) q q q
1 1 4,5 × 105 = k r A + k r B + k r C
( – ) AP BP CP
20 × 10−2 12 × 10−2 q qB qC
5
4,5 × 10 = k( r A + + )
= 2,4 × 10–7 joule AP rBP rCP
qA −1 × 10 −4 3 × 10−4
Jadi, besar perubahan energi potensial adalah 4,5 × 105 = (9 × 109)( + + )
4 1 3
+2,4 × 10–7 joule.
q
4,5 × 105 = (9 × 109)( A – 10–4 + 10–4)
6. Diketahui: q1 = +6 μC = +6 × 10–6 C 4
q2 = +12 μC = +12 × 10–6 C 4,5 × 5 9 qA
10 = (9 × 10 )( )
r1p = 6 m 4
qA = 2 × 10–4 C
r2p = 6 m
Ditanyakan: a. VA Jadi, muatan benda di titik A adalah 2 × 10–4 C.
b. VB 8. Diketahui: q1 = +10 μC = +1 × 10–5 C
Jawab: q2 = +40 μC = +4 × 10–5 C
Berdasarkan soal, apabila dibuat dalam bentuk r12 = 6 cm = 6 × 10–2 m
gambar seperti berikut.
q3 = 0,3 μC = 0,3 × 10–6 C
C Ditanyakan: Ep
Jawab:
C
10 cm 10 cm
q1 q3 q2
3 cm 3 cm
C′
A B
12 cm Ep = Ep + Ep
C 13 23
a. Potensial listrik di titik A q q2
= kq3( r 1 + r2C
)
1C
r1A = r1A = 6 + 8 = 10 m
2 2 −5
4 × 10 −5
= (9 × 109)(0,3 × 10–6)( 1× 10 −2 + )
q q2 3 × 10 3 × 10 −2
VA = k( r 1 + ) −5
1A r2A
= (2,7 × 103)( 5 × 10−2 )
−6 −6 3 × 10
= (9 × 109)( 6 × 10 + 12 × 10
) = 4,5 joule
10 10
9 –7 –7 Jadi, energi potensial di titik C adalah 4,5 joule.
= (9 × 10 )(6 × 10 + 12 × 10 )
= 1,71 × 102 volt

52 Listrik Statis
9. Diketahui: r =2m b. Usaha untuk memindahkan muatan
q1 = +2 μC = –2 × 10–6 C +2 × 10–9 C ke titik perpotongan diagonal
q2 = +4 μC = +4 × 10–6 C W = q VZ = (+2 × 10–9)(25,714)
q3 = –6 μC = –6 × 10–6 C = 51,428 × 10–9 joule
q4 = +8 μC = +8 × 10–6 C Jadi, usaha yang diperlukan sebesar
Ditanyakan: a. VZ 51,428 × 10–9 joule.
b. W 10. Diketahui: ΔV = 1.000 V
Jawab: m = 9,11 × 10–31 kg
2m q = 1,6 × 10–19 C
q4 q3
Ditanyakan: v
Jawab:
2 m ΔEk = ΔEp
2m 2m 1
Z
2
m(v22 – v12) = qΔV
2 m 1
2
(9,11 × 10–31)(v22 – 0) = (1,6 × 10–19)(1.000)
q1 q2
2m
2(1,6 × 10 −16 )
v 22 =
9,11× 10 −31
a. Potensial listrik di titik perpotongan diagonal
v22 = 0,351 × 1015
q q2 q3 q4
VZ = k( r 1 + + + )
Z rZ rZ rZ v2 = 3,51× 1014
−6 −6
−2 × 10 4 × 10 = 1,87 × 107
= (9 × 109)( +
2 2 Jadi, kecepatan pergerakan elektron adalah
−6 × 10 −6 8 × 10 −6 1,87 × 107 m/s.
+ + )
2 2
36 × 10 3
=
2
= 25,714 volt
Jadi, potensial di titik perpotongan diagonal
persegi adalah 25,714 volt.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: c


Diketahui: C1 = 18 μF
1. Jawaban: c
C2 = 3 μF
A εr
C = εr ε0 ⇔C= ε0A C3 = 6 μF
d d
εr
C4 = 7 μF
Dicari faktor pengali
d
. C5 = 18 μF
εr 2 V =6V
1) Teflon → = 0,4
=5
d Ditanyakan: q1
εr 3
2) Kuarsa → = 0,8
= 3,75 Jawab:
d
εr 4 C2 dan C3 disusun seri.
3) Gelas → = 1,0
=4 1 1 1
d = +
εr 5 Cs1 C2 C3
4) Mika → = 1,2
= 4,167
d 1 1
εr
= +
6 3 μF 6 μF
5) Porselin → = 1,3
= 4,6
d 2 +1
=
Jadi, kapasitas terbesar akan didapat dengan 6 μF
menggunakan lembaran teflon. 3
= 6
μF

Fisika Kelas XII 53


Cs = 2 μF Jawab:
1
Cs dan C4 disusun paralel A1
1 C1 = C = ε0
d1
Cp = Cs + C4
1
A2
= 2 μF + 7 μF C2 = εr ε0
d2
= 9 μF
A1
C1, Cp, dan C5 dirangkai secara seri = (2,5)ε0 1
d
2 1
1 1 1 1
= C1
+ + Cs ε 0 A1
Cs2 Cp = 5,0 d1
1 1 1
= + + = 5,0C
18 μF 9 μF 18 μF
Jadi, kapasitas kapasitor menjadi 5,0C.
1+ 2 + 1
=
18 μF 5. Jawaban: e
4 Apabila kapasitor dirangkai seri dan dihubungkan
= 18
μF
dengan sumber tegangan, besar muatan tiap-tiap
18 kapasitor bernilai sama. Jadi, perbandingan muatan
Cs = 4 μF = 4,5 μF kapasitor 2 μF terhadap 3 μF adalah 1 : 1.
2

Cs = Ctot = 4,5 μF 6. Jawaban: a


2
Muatan total pada rangkaian Diketahui: C1 = 2 μF
Qtot = Ctot V C2 = 3 μF
= (4,5 μF)(6 V) C3 = 6 μF
V =6V
= 27 μC
Ditanyakan: V2
Qtot = Q1 = Qp = Q5 = 27 μC Jawab:
Jadi, muatan listrik pada kapasitor C1 adalah C2 dan C3 dirangkai seri.
27 μC. 1 1 1 1
Cs
= C1
+ C2
+ C3
3. Jawaban: b
Kapasitas kapasitor dapat diselesaikan melalui 1 1 1
= + +
persamaan 2 μF 3 μF 6 μF

k ε0 A 3 + 2 +1
C= =
d 6 μF
Besar tiap-tiap kapasitas kapasitor sebagai berikut.
ε 0 k1 A1 k ε0 A 6
C1 = = =
d1 6 μF
d
ε 0 k2 A2 (2k )ε 0 (2 A) k ε0 A Cs = 1 μF
C2 = d2
= 1 =8
(2 d) d Muatan total (qtot) pada rangkaian
ε 0 k3 A3 ε 0 (2k )( A) k ε0 A qtot = V Cs
C3 = d3
= d
=2
d
= (6 V)(1 μF)
ε 0 k4 A4 ε 0 (3k )(A) 3 k ε0 A = 6 μC
C4 = d4
= 2d
= 2
d qtot = q1 = q2 = q3 = 6 μC
ε 0 k5 A5 ε 0 (4k )( A) k ε0 A Jadi, tegangan pada kapasitor 3 μF adalah 6 μC.
C5 = d5
= d
=4
d
7. Jawaban: a
Jadi, berdasarkan perhitungan di atas kapasitas Diketahui: Cu = 2 μF
terbesar adalah C2. Cp = 8 μF
4. Jawaban: e Ditanyakan: εr
Diketahui: C1 = C Jawab:
1 A
d2 = 2 d1 Cu = C = ε0
d
A1 = A2 A
εr = 2,5 Cp = εr ε0
d
Ditanyakan: C2 Cp = εr Cu

54 Listrik Statis
Cp 8 μF 5
εr = Cs = 3 μF
Cu = 2 μF
=4
Jadi, konstanta dielektrik porselin sebesar 4. C5 dan C1 dirangkai paralel.
Ctot = Ct = C5 + C1
8. Jawaban: a
Diketahui: C1 = C2 = C3 = C4 = C5 = 10 μF 5
= 3 μF + 5 μF
V = 12 V
5 + 15
Ditanyakan: Ctotal, VBC = 3
Jawab:
C1 dan C2 dirangkai paralel. 20
= 3 μF
Cp = C1 + C2
1 20
= 10 μF + 10 μF = 3 × 10–6 F
= 20 μF Energi kapasitor:
C4 dan C5 dirangkai paralel.
W = 1C V2
Cp = C4 + C5 2
2
= 10 μF + 10 μF 20
= 1 ( 3 × 10–6)(300 V)2
= 20 μF 2
Cp , Cp , dan C3 dirangkai seri. 10
1 2 = ( 3 × 10–6)(9 × 104) joule
1 1 1 1
Cs
= + + C3
= 30 × 10–2 joule
Cp1 Cp2
= 0,3 joule
1 1 1
= + + Jadi, energi yang tersimpan sebesar 0,3 joule.
20 μF 20 μF 10 μF
10. Jawaban: b
1+ 1+ 2
= 20 μF Diketahui: C1 = 2 μF = 2 × 10–6 F
4
C2 = 8 μF = 8 × 10–6 F
= 20 μF V1 = 20 volt
20 Ditanyakan: V′
Cs = 4 μF = 5 μF Jawab:
Muatan total Cp = C1 + C2
qtotal = Ctot V = (2 × 10–6 + 8 × 10–6) F
= 10–5 F
= (5 μF)(12 V)
q1 + q2 = qtot
= 60 μC
C1V1 + C2V2 = CP V′
qtot = qP = qP = qBC = 60 μC
1 2 (2 × 10 )(20) + (8 × 10–6)(0) = (10–5) V′
–6
qBC 60 μF
V= = =6V 4 × 10–5 = (10–5)V′
C3 10 μF
4 × 10 −5
Jadi, kapasitas kapasitor dan beda potensial BC V′ =
10 −5
adalah 5 μF dan 6 V. V ′ = 4 volt
9. Jawaban: a Jadi, tegangan kedua kapasitor menjadi 4 volt.
Diketahui: C1 = C2 = C3= C4 = 5 μF 11. Jawaban: e
VAB = 300 volt Diketahui: C1 = 50 μF
Ditanyakan: W C2 = 20 μF
Jawab: C3 = C4 = 15 μF
C2, C3, dan C4 dirangkai seri. V = 25 V
1 1 1 1 Ditanyakan: V2
Cs
= C2
+ C3
+ C4 Jawab:
1 1 1 C2, C3, dan C4 dirangkai paralel.
= + +
5 μF 5 μF 5 μF Cp = C2 + C3 + C4
3 = (20 + 15 + 15) μF
= = 50 μF
5 μF

Fisika Kelas XII 55


C1 dan Cp dirangkai seri. 1
1 1 1 W = 2 CtotV 2
Cs
= C1
+
Cp
1
1
= +
1 = 2 (10–6 F)(22 V)2
50 μF 50 μF
2 = 2,42 × 10–4
= Jadi, energi yang tersimpan dalam sistem sebesar
50 μF
50 2,42 × 10–4 J.
Cs = 2 μF = 25 μF
Muatan total pada rangkaian: 14. Jawaban: c
qtot = Cs V n buah kapasitor disusun seri.
= (25 μF)(25 V) 1 n
= C
= 625 μC Cs
qtot = q1 = qp = 625 μC C
Cs = n
Besar tegangan pada rangkaian paralel:
1 1 1
qp 625 μC = C/n + nC
Vp = = = 12,5 volt Cs′
Cp 50 μC
n 1
Vp = V2 = V3 = V4 = 12,5 volt = C + nC
Jadi, beda potensial kapasitor 20 μF adalah n2 + 1
12,5 volt. =
nC
12. Jawaban: d nC
Cs′ =
Diketahui: C1 = 2 μF = 2 × 10–6 F n2 + 1
C2 = 4 μF = 4 × 10–6 F nC
Jadi, kapasitas rangkaian (n 2 + 1)
.
V1 = 15 volt
V2 = 30 volt
15. Jawaban: b
Ditanyakan: Vgab Diketahui: C1 = 10 μF
Jawab: C2 = 40 μF
q1 + q 2 V1C1 + V2 C 2 V = 12 volt
Vgab = = C1 + C 2
C1 + C 2 Ditanyakan: a. Cs
(15)(2 × 10−6 ) + (30)(4 × 10−6 ) b. Q1, Q2
= c. V1, V2
(2 × 10−6 ) + (4 × 10−6 )
30 + 120 150
Jawab:
= = 6 = 25 volt
6 1 1 1
Cs = +
Jadi, besar potensial gabungannya adalah 25 volt. C1 C2
1 1
13. Jawaban: b = +
10 μF 40 μF
Diketahui: V = 22 volt
C1 = C3 = 2 μF = 2 × 10–6 F =
4 +1
C2 = 3 μF = 3 × 10–6 F 40 μF
C4 = 4 μF = 4 × 10–6 F 1 5
Ditanyakan: W =
Cs 40 μF
Jawab:
Cp = C3 + C4 40
Cs = 5 μF = 8 μF
= (2 + 4) μF
Muatan total:
= 6 μF
1 1
Qtot = Cs V
1 1
C tot
= C1
+ + = (8 μF)(12 volt)
Cp C2
1 1 1 = 96 μC
= + +
2 μF 6 μF 3 μF Qtot = Q1 = Q2 = 96 μC
3 + 1+ 2
= Tegangan tiap-tiap kapasitor:
6 μF
6 Q1 96 μC
= → Ctot = 1 μF = 10–6 F V1 = = = 9,6 volt
6 μF C1 10 μF

56 Listrik Statis
Q2 96 μC b. Muatan total pada kapasitor
V2 = = = 2,4 volt qtot = CtotV
C2 40 μF
Jadi, pernyataan yang tepat adalah muatan tiap- = (1,5 × 10–6)(24)
tiap kapasitor 96 μC. = 3,6 × 10–5 C
c. Pada rangkaian seri berlaku:
B. Uraian q1 = q2 = q3 = qtot = 3,6 × 10–5 C
1. Diketahui: A = 10 cm2 = 10–3 m2 d. Tegangan pada masing-masing kapasitor
d = 3 mm = 3 × 10–3 m dapat dicari dengan
V = 12 V q 3,6 × 10−5
εr =6 V1 = = = 12 volt
C1 3 × 10−6
Ditanyakan: a. C q 3,6 × 10−5
b. Q V2 = = = 3 volt
C2 12 × 10−6
c. W q 3,6 × 10−5
Jawab: V3 = = = 9 volt
C3 4 × 10−6
A
a. C = εrε0 d 3. Diketahui: C1 = 30 μF
C2 = C4 = 20 μF
10−3 C3 = 50 μF
= 6(8,85 × 10–12) 3 × 10−3
C5 = 25 μF
= 1,77 × 10–11 F V = 80 V
b. q = CV Ditanyakan: W4
= (1,77 × 10–11)(12) C Jawab:
= 2,124 × 10–10 C Cp = C1 + C2 + C3
= (30 + 20 + 50) μF
1
c. W = 2 CV 2 = 100 μF
qp = q4 = q5
1
= 2 (1,77 × 10–11)(12)2 J qp = q4
= 1274,4 × 10–10 J VpCp = V4C4
= 1,2744 × 10–9 J Vp(100 μF) = V4(20 μF)
Jadi, nilai kapasitansinya C = 1,77 × 10–11 F, Vp = 0,2V4
nilai muatannya Q = 2,124 × 10–10 C, dan
q5 = q4
nilai energinya W = 1,2744 × 10–9 J.
C5V5 = C4V4
2. Diketahui: C1 = 3 μF = 3 × 10–6 F
C2 = 12 μF = 12 × 10–6 F (25 μF)V5 = (20 μF)V4
C3 = 4 μF = 4 × 10–6 F V5 = 0,8V4
V = 24 volt V = Vp+ V4 + V5
Ditanyakan: a. Ctot 80 V = 0,2V4 + V4 + 0,8V4
b. qtot 80 V = 2V4
c. qtiap kapasitor
V4 = 40 V
d. Vtiap kapasitor
1
Jawab: W4 = 2 C4V 42
1 1 1 1
a. = + + 1
Cs C1 C2 C3 = 2 (20 μF)(40 V)2
1 1 1 1
= + + = 2 (2 × 10–5 F)(1.600 V 2)
3 μF 12 μF 4 μF

=
4 + 1+ 3 = 1,6 × 10–2 J
12 μF Jadi, energi yang tersimpan dalam C4 sebesar
=
8
→ C2 =
12 1,6 × 10–2 J.
12 μF 8 μF
4. Diketahui: q = 10 μF = 10–5 C
= 1,5 μF = 1,5 × 10–6 F V = 100 volt
Ditanyakan: a. C
b. W

Fisika Kelas XII 57


Jawab: Jadi, kuat medan dalam kapasitor setelah
a. q = C V maka disisipkan bahan dielektrik adalah 4 × 105 V/m.
q
C = V 6. Diketahui: C1 = 3 F
C2 = 6 F
10−5 C
= C3 = 9 F
100
V = 220 volt
= 10–7 F = 0,1 μF
Ditanyakan: V2
1
b. W = 2 CV 2 Jawab:
1 C1 dan C2 dirangkai paralel
= 2 (10–7)(100)2
Cp = C1 + C2
1 =3F+6F
= 2 (10–3) = 5 × 10–4 joule
Jadi, kapasitansinya sebesar 0,1 μF dan =9F
energi yang tersimpan sebesar 5 × 10–4 J. Cp dan C3 dirangkai seri
1 1 1
5. Diketahui: A = 5.000 cm2 = 0,5 m2 = C +
Cs C3
d = 0,5 cm = 5 × 10–3 m p

V0 = 10 kV 1 1
= 9 + 9
εr = 5
Ditanyakan: a. C0 dan Cb 1 2
b. V = 9
Cs
c. q 9
d. E Cs = 2 = 4,5 F
Jawab:
Muatan total rangkaian:
a. Kapasitas kapasitor sebelum disisipi bahan
q = CsV
A
C0 = ε0 d = (4,5 F)(220 V)
5 × 10 −1 = 990 coulomb
= (8,85 × 10–12)
5 × 10 −3 q = qp = q3 = 990 coulomb
= 8,85 × 10–10 F Tegangan pada Cp:
Kapasitas kapasitor setelah disisipi bahan
C = εr C0 qp 990 C
Vp = = = 110 volt
= (5)(8,85 × 10–10 F) Cp 9F
= 4,425 × 10–9 F
Jadi, kapasitas kapasitor sebelum dan Vp = V1 = V2 = 110 volt
sesudah disisipi bahan berturut-turut 8,85 Jadi, tegangan C2 adalah 110 volt.
× 10–10 F dan 4,425 × 10–9 F.
7. Diketahui: A = 400 cm2 = 4 × 10–2 m2
b. Beda potensial sesudah disisipkan bahan d = 2 mm = 2 × 10–3 m
dielektrik (V) V =6V
V0 104 Ditanyakan: a. C
V= = = 2.000 volt b. E
εr 5
Jadi, beda potensial kapasitor sesudah c. q
disisipkan bahan dielektrik adalah 2.000 volt. Jawab:
a. Kapasitas kapasitor
c. Muatan kapasitor setelah disisipkan bahan ε0 A
dielektrik (q). C =
d
q = CV
4 × 10 −2
= (4,425 × 10–9)(2 × 103) = (8,85 × 10–12)
2 × 10 −3
= 8,85 × 10–6 C
= 1,77 × 10–10 F
= 8,85 μC
= 177 pF
Jadi, muatan kapasitor setelah disisipkan
Jadi, kapasitas kapasitor adalah 177 pF.
bahan dielektrik adalah 8,85 μC.
b. V =Ed
d. Kuat medan dalam kapasitor
V 2 × 103 V 6
E= d = = 4 × 105 V/m E = d = = 3.000 N/C
5 × 10 −3 2 × 10−3

58 Listrik Statis
Jadi, kuat medan listrik dalam kapasitor d
9. Diketahui: d1 = d2 = 2
adalah 3.000 N/C.
c. Muatan kapasitor Ditanyakan: Ctotal
Jawab:
q
C= V k1 ε 0 A k1 ε 0 A 2k1 ε0 A
C1 = d1
= d =
q = CV = (1,77 × 10–10)(6) = 1,06 × 10–9 C d
2

Jadi, muatan kapasitor adalah 1,06 × 10–9 C. k2 ε0 A k2 ε0 A 2k2 ε0 A


C2 = d2
= d =
d
8. Diketahui: C1 = 1 μF = 1 × 10–6 F 2

Jika dimisalkan C0, kapasitas kapasitor total


C2 = 2 μF = 2 × 10–6 F
adalah
C3 = 6 μF = 6 × 10–6 F
C4 = 9 μF = 9 × 10–6 F 1
=
1
+
1
C5 = 4 μF = 4 × 10–6 F Cs C1 C2

C6 = 5 μF = 5 × 10–6 F 1 1
= +
V = 50 volt 2k1C0 2k 2 C0
Ditanyakan: W
Jawab: 1
=
C1, C2, dan C3 dirangkai paralel 2C0 k1 k2

Cp = C1 + C2 + C3 2k 1k 2
1 Cs = k1 + k 2
C0
= (1 + 2 + 6) × 10–6 F
= 9 × 10–6 F 2k1 k 2
Jadi, kapasitas totalnya k1 + k 2
C0.
C5 dan C6 dirangkai paralel
Cp = C5 + C6 10. Diketahui: C1 = 10 μF
2
= (4 + 5) × 10–6 F C2 = 15 μF
= 9 × 10–6 F Q1 = 10 μC
C1, C2, dan C4 dirangkai seri Q2 = 15 μF
1 1 1 1 Ditanyakan: V
= C + C +
Cs p1 p2 C4 Jawab:
1 1 1
= 9 + 9 + 9 Q1 + Q 2
Vgab =
C1 + C 2
3
= 9 μF 10 μC + 15 μC
=
10 μF + 15 μF
9 μF
Cs = = 3 μF = 3 × 10–6 F
3 25 μC
Cs = Ctot = 3 × 10–6 F =
25 μF
1 = 1 volt
W = 2 CV 2
Jadi, beda potensial kapasitor pengganti sebesar
1
= 2 (3 × 10–6)(50)2 1 volt.
1
= 2 (3 × 10–6)(2.500)
= 3.750 × 10–6 J
= 3,75 × 10–3 J
Jadi, energi pada rangkaian sebesar 3,75 × 10–3 J.

Fisika Kelas XII 59


A. Pilihan Ganda Arah gaya listrik pada muatan C:
1. Jawaban: b FB FAC

q1q 2 1
F =k maka F ∞ r dan F ∞ Q qC
r2
(2q1 2q2 )
F =k
r2
q1q 2
= 4(k ) = 4F 45° 45°
r2 qA qB
20 cm
Jika, muatan menjadi dua kali semula maka F akan
menjadi 4 kali semula. k qB q C
FBC =
r2
2. Jawaban: a (9 × 109 )(4 × 10−6 )(5 × 10−6 )
Diketahui: r = 3 cm = 3 × 10–2 m =
(10 2 × 10−2 )2
qB = 2qA 180 × 10 −3
=
FAB = 80 N 200 × 10 −4
Ditanyakan: qB =9N
Jawab:
k qA qB FAC = FBC = 9 N
F=
r2
(qA )(2qA )
80 = (9 × 109) (3 × 10 −2 )2 F = FAC2 + FBC2
80 = (2 × 1013)qA2 = 92 + 92
80
qA =
2 × 1013
= 81 + 81
= 162
= 4 × 10−12 C
= 2 × 10–6 C =9 2
qB = 2qA Jadi, resultan gaya listrik di muatan C adalah 9 2 N.
= 2(2 × 10–6 C)
= 4 × 10–6 C 4. Jawaban: a
Jadi, besar muatan B adalah 4 × 10–6 C. y

3. Jawaban: d
Diketahui: qA = qB = 4 μC = 4 × 10–6 C +Q –2Q
x
qC = 5 μC = 5 × 10–6 C x = –1 x = +1
rAB = 20 cm = 2 × 10–1 m
Ditanyakan: FC
Jawab: Agar +q bernilai nol, kemungkinan diletakkan di
10 cm sebelah kiri +Q atau sebelah kanan –2Q. Jaraknya
cos 45° = AC harus lebih dekat ke +Q. Jadi, kemungkinan di
1 10 cm sebelah kiri +Q.
2 =
2 AC
20 2 y
AC = ×
2 2
+q +Q –2Q
= 10 2 cm x
x = –1 x=1
AC = BC = 10 2 cm = 10 2 × 10–2 m
2+x

60 Listrik Statis
F1 = F2 q2 1 2
(x) = ( 2 + 2 ) q 2
k (q )(Q) k (q )(2Q ) 4πε a 2 4πε a
= 1
x2 (2 + x )2 x= 2 + 2
1 2
= 1
x2 (2 + x )2 Jadi, nilai x adalah 2 + 2.
x 2 =2+x
6. Jawaban: b
x( 2 – 1) = 2 Diketahui: qP = +2 × 10–5 C
⎛ 2 ⎞ ⎛ 2 + 1⎞ qR = –6 × 10–5 C
x= ⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ 2 − 1⎠ ⎝ 2 + 1⎠ rPQ = 3 m
2 2 +2 rQR = 6 m
= =2 2 +2
2 −1 FQ = 1,05 N
Koordinatnya = –1 – (2 2 + 2) Ditanyakan: qQ
Jawab:
= –3 – 2 2
FP
= –3 – 8 = –(3 + 8 )
Jadi, +q ditempatkan di x = –(3 + 8 ) agar tidak 90°
Q
mendapat pengaruh gaya dari muatan lain.
5. Jawaban: d 3m FR 6m
a
D C
P R

a FQ = FP2 + FR 2

2 2
⎛ k qP qQ ⎞ ⎛kq q ⎞
1,05 = ⎜ 2 ⎟
+ ⎜ R 2Q ⎟
F 2 r
⎝ PQ ⎠ ⎝ rRQ ⎠
A B
2 2
q 2
⎛ (9 × 109 )(2 × 10−5 )q Q ⎞ ⎛ (9 × 109 )(6 × 10 −5 )qQ ⎞
FAB = FAD = F= k 1,05 = ⎜ ⎟ +⎜ ⎟
a2 ⎝ 3 2
⎠ ⎝ 62 ⎠
1 q2
= 4πε 2 2
0 a2 ⎛ (9 × 109 )(2 × 10 −5 )q Q ⎞ ⎛ (9 × 109 )(6 × 10 −5 )q Q ⎞
1,05 = ⎜ ⎟ +⎜ ⎟
q2 ⎛ 1 ⎞ ⎝ 9 ⎠ ⎝ 36 ⎠
=
4πε 0 ⎜⎝ a 2 ⎟⎠
kq 2 1,05 = (400 × 106 )qQ 2 + (225 × 106 )qQ 2
FAC =
(a 2)2 1,05 = 25 × 103 qQ
1 q2
= k
2 a2 qQ = 1,05
25 × 103
1
= 2
F = 4,2 × 10–5 C
Resultan FAB dan FAD akan tepat berimpit dengan Jadi, muatan partikel di titik Q sebesar 4,2 × 10–5 C.
diagonal AC (berimpit juga dengan FAC). 7. Jawaban: b
Diketahui: q1 = 1 μC = 1 × 10–6 C
F′ = FAB + FAD
2 2
q2 = 4 μC = 4 × 10–6 C
r12 = 2 cm = 2 × 10–2 m
= F2 +F2
Ditanyakan: letak titik P
= F 2 Jawab:
1 E1 E2
Oleh karena F 2 berimpit dengan FAC = 2 F maka:
x 2 cm
1
Ftot = F 2 + 2 F P q1 = 1 μC q2 = 4 μC
1
=( 2 + 2
)F

Fisika Kelas XII 61


EP = 0 10. Jawaban: a
E2 – E1 = 0 Diketahui: A = (25 × 25) cm2
= 625 cm2
E2 = E1
= 6,25 × 10–2 m2
k q2 k q1
= E = 800 N/C
r2P2 r1P2
1× 10−6
Ditanyakan: φ
4 × 10−6
= Jawab: Bidang
(2 × x )2 x2
2
= 1
2+x x 60°

2 + x = 2x
Garis normal
2x – x = 2
x=2
Jadi, letak titik P adalah 2 cm di kiri q1.
8. Jawaban: c
Diketahui: A = 425 cm2 = 4,25 × 10–2 m φ = EA cos θ
q = 42 μC = 42 × 10–6 C = (800)(6,25 × 10–2)(cos 30°)
εr = 5,4 1
ε0 = 8,85 × 10–12 C2/Nm2 = (800)(6,25 × 10–2)( 2 3 )
Ditanyakan: E = 43,3
Jawab: Jadi, besar fluks listrik 43,33 weber.
q 42 × 10 −6
σ = = = 9,88 × 10–4 C/m2 11. Jawaban: b
A 4,25 × 10 −2
Diketahui: m = 5,0 × 10–15 kg
ε = εr ε0 q = 5e = 5(1,6 × 10–19 C)
= (5,4)(8,85 × 10–12) = 8,0 × 10–19 C
= 4,779 × 10–11 C2/Nm2 g = 9,8 m/s2
σ Ditanyakan: E
E= ε
Jawab:
F =w
9,88 × 10 −4 C/m2
= Eq = mg
4,779 × 10 −11 C2 /Nm2
mg
= 2,06 × 107 N/C E =
q
Jadi, kuat medan keping tersebut adalah
(5,0 × 10 −15 )(9,8)
2,06 × 107 N/C. =
8,0 × 10 −19
N/C
9. Jawaban: b = 61.250 N/C
Diketahui: rA = 4 cm = 4 × 10–2 m Jadi, kuat medan listrik di dalam keping 61.250
rB = 2 cm = 2 × 10–2 m N/C.
rC = 6 cm = 6 × 10–2 m
12. Jawaban: b
EC = E
Pada hukum Coulomb dikenal:
Ditanyakan: EA
F
Jawab: E= q
→F=Eq
2
EA ⎛ rC ⎞
= ⎜r ⎟ Pada hukum II Newton dikenal:
EC ⎝ A⎠
2
F=ma
EA ⎛ 6 × 10−2 m ⎞ Sehingga:
= ⎜ ⎟
EC ⎝ 4 × 10−2 m ⎠ E q= m a
EA 9
= qE
EC 4 a = m ; jika q = e
4
EC = 9
E eE
a= m
4
Jadi, kuat medan di titik C adalah 9
E.

62 Listrik Statis
13. Jawaban: e
= –144 × 10–13
Diketahui: v = 4 × 105 m/s
d = 5 mm = –1,44 × 10–11
Ditanyakan: VAB Jadi, usaha yang dilakukan dalam pemindahan
Jawab: muatan tersebut –1,44 × 10–11 joule.
ΔEp = ΔEk 16. Jawaban: d
1 Diketahui: q = 0,4 μC = 0,4 × 10–6 C
q VAB = m v2
2 rAB = 6 cm = 6 × 10–2 m
mv 2 rQB = 12 cm = 12 × 10–2 m
VAB = 2q ΔEp = 0,12 J
(1,6 × 10−27 )(4 × 105 )2
= V Ditanyakan: Q
2(1,6 × 10−19 )
Jawab:
(1,6 × 10 −27 )(1,6 × 1011) 1 1
=
3,2 × 10 −19
V = 800 V ΔEp = k q Q( r – rAB
)
QB
Jadi, beda potensial kedua keping 800 V. 1 1
0,12 = (9 × 109)(0,4 × 10–6)Q( – )
14. Jawaban: c 12 × 10−2 6 × 10−2
Diketahui: q′ = 25 μC = 2,5 × 10–5 C 1− 2
0,12 = (3,6 × 103)Q( )
r = 5 cm = 5 × 10–2 m 12 × 10−2
E = 8 × 104 N/C
−3,6 × 103 Q
Ditanyakan: W 0,12 =
12 × 10 −2
Jawab:
q (0,12)(12 × 10 −2 )
E=k Q=
r2 −3,6 × 103
k q = E r2 = –0,4 × 10–5 C
= –4 × 10–6 C
= (8 × 104)(5 × 10–2)2 = –4 μC
= 200 Nm2/C Jadi, besar muatan sumber –4 μC.
1 1
W = k q q′ ( r – r1
) 17. Jawaban: c
2
Diketahui: q1 = +50 μC = 5 × 10–5 C
= (200)( 2,5 × 10–5)( 1 1
– 0) q2 = +50 μC = 5 × 10–5 C
5 × 10−2 r12 = 12 cm
= (5 × 10–3)(20)
Ditanyakan: VB
= 10–1 J = 0,1 J
Jadi, usaha yang diperlukan sebesar 0,1 J. Jawab:
Jarak muatan q1 dan q2 terhadap titik B:
15. Jawaban: a
Diketahui: q1 = +8 × 10–12 C r = (6 cm)2 + (8 cm)2
q2 = –9 × 10–12 C
= 36 cm2 + 64 cm2
rZ = 3 cm = 3 × 10–2 m
rX = 9 cm = 9 × 10–2 m = 100 cm2
Ditanyakan: W = 10 cm
Jawab: = 1 × 10–1 m
W = ΔEp r1B = r2B = r = 1 × 10–1 m
1 1 VB = V1B + V2B
= k q1 q2( r – rX
)
Z k q1 k q2
= +
= (9 × 109)( 8 × 10–12)(–9 × 10–12) r1B r2B

1 1 k q1 k q2
( – ) = +
3 × 10−2 9 × 10 −2 r r

= (9 × 109)( 8 × 10–12)(–9 × 10–12)( 3 − 1−2 ) k


= r (q1 + q2)
9 × 10
= (9 × 109)( 8 × 10–12)(–9 × 10–12)( 2 −2 )
9 × 10 9 × 109
= (5 × 10–5 + 5 × 10–5)
1× 10−1

Fisika Kelas XII 63


= (9 × 1010)(10 × 10–5) 1,2 − 2
= (9 × 109)(–2 × 10–12)(4 × 10–6)( )
= 90 × 105 2,4 × 10 −1
= 9 × 106 −0,8
= (9 × 109)(–2 × 10–12)(4 × 10–6)( )
Jadi, beda potensial listrik di titik B sebesar 2,4 × 10 −1
9 × 106 volt. = 2,4 × 10–7 joule
18. Jawaban: b Jadi, besar perubahan energi potensial adalah
Diketahui: q1 = –2 μC = –2 × 10–6 C 2,4 × 10–7 joule.
q2 = +4 μC = +4 × 10–6 C
20. Jawaban: e
q3 = –6 μC = –6 × 10–6 C
Diketahui: qX = 0,04 μC = 4 × 10–8 C
q4 = +8 μC = +8 × 10–6 C
rXY =2m
Ditanyakan: VZ V0 = –180 V
Jawab:
Ditanyakan: qY
q1
2m q4 V0 = VX + VY
k qX k qY
V0 = +
rX0 rY0
2m
qX qY
2m 2m V0 = k( + )
Z rX0 rY0
2m 4 × 10 −8 qY
(–180) = (9 × 109)( + )
1 1
4 × 10 −8
q2 2m q3 –2 × 10–8 = + qY
1
–8
qY = –6 × 10 C
VZ = V1 + V2 + V3 + V4
= –600 μC
q1 q2 q3 q4
= k(
r1Z
+
r2Z
+
r3Z
+
r4Z
) Jadi, muatan di titik Y adalah –600 μC.
−2 × 10 −6 4 × 10 −6 −6 × 10 −6 21. Jawaban: e
= (9 × 109)( + +
2 2 2 A
8 × 10 −6 C0 = ε0 d
+ )
2
1
36 × 103 d2 = 2 d
=
2
εr = 2
= 18 2 × 103
A
Jadi, beda potensial di titik perpotongan diagonal Cb = εrε0 d
persegi 18 2 × 103.
A
= 2ε0 1
19. Jawaban: d 2
d
Diketahui: q1 = –2 × 10–12 C
A
q2 = +4 μC = –4 × 10–16 C = 4(ε0 d )
r12 = 12 cm = 1,2 × 10–1 m
= 4C
r12′ = 12 cm + 8 cm
= 20 cm = 2 × 10–1 m Jadi, kapasitasnya sekarang menjadi 4C.
Ditanyakan: ΔEp 22. Jawaban: d
Jawab: Diketahui: V = 8 × 106 volt
ΔEp = Ep – Ep W = 3,2 × 108 J
1 2
k q1 q2 k q1 q2 Ditanyakan: q
= –
r12′ r12 Jawab:
1 1 1
= k q1 q2( – ) W = 2 qV
r12′ r12

= (9 × 109)(–2 × 10–12)(4 × 10–6) 2W (2)(3,2 × 108 )


q = V = = 80 C
1 8 × 106
1
( – )
2 × 10−1 1,2 × 10−1 Jadi, muatan listrik yang dilepaskan sebanyak
80 C.

64 Listrik Statis
23. Jawaban: e = 5 × 1013 – 3 × 1013
Diketahui: p = 1,2 × 10–23 Ns
= 2 × 1013
me = 9,1 × 10–31 kg
1
q = 1,6 × 10–9 C r2 =
2 × 1013
Ditanyakan: V
= 5 × 10–14 m
Jawab: Jadi, jarak muatan tersebut sekarang 5 × 10–14 m.
Energi listrik dari beda potensial akan berubah
menjadi energi kinetik elektron. 25. Jawaban: a
Ep = Ek Diketahui: C1 = 7 pF
1 C2 = 10 pF
eV = 2 mv 2
C3 = C4 = 8 pF
p2 C5 = 12 pF
=
2m V = 20 volt
Sehingga: Ditanyakan: Qtotal
p2
Jawab:
V = C3, C4, dan C5 dirangkai seri.
2me
1 1 1 1
(1,2 × 10−23 )2 = + +
= 2(9 × 10−31)(1,6 × 10−19 ) Cs C3 C4 C5

= 500 V 1 1
= +
Jadi, beda potensial dalam tabung sebesar 500 V. 8 pF 12 pF

24. Jawaban: a 3+3+2


=
24 pF
Diketahui: e = 1,6 × 10–19 C
m2 = 9,1 × 10–31 kg 8
=
r1 = 2 × 10–14 m 24 pF
V = 0,88 × 108 m/s 24
Cs = 8 pF = 3 pF
Ditanyakan: r2
Jawab: C1, C2, dan C5 dirangkai paralel.
Hukum kekekalan energi mekanik:
Cp = C1 + C2 + C5
ΔEp = ΔEk
= (7 + 10 + 3) pF
1 1
q ΔV = 2 mv2 + 2 mv2 = 20 pF
qV = mv 2 Muatan total:
Qtotal = Cp V
mv 2
ΔV = q = (20 pF)(20 volt)
= 400 pC
(9,1× 10−31)(0,88 × 108 )2 = 4 × 10–10 C
ΔV =
(1,6 × 10−19 ) Jadi, muatan total pada rangkaian adalah
ΔV ≈ 44.000 volt 4 × 10–10 C.
44.000 = V1 – V2
26. Jawaban: c
44.000 =
1
kq1( r –
1
) Diketahui: C1 = 50 μF = 5 × 10–5 F
r2
1
C2 = 100 μF = 10 × 10–5 F
44.000 = (9 × 109)(1,6 × 10–19)( 1

1
) W = 2 × 10–4 joule
2 × 10−14 r2 Ditanyakan: V
1 1 Jawab:
44.000 = 14,4 × 10–10( – ) C1 dan C2 dirangkai seri.
2 × 10−14 r2
1 1 1
1 1 44.000 = +
– = 14,4 × 10−10
Cs C1 C2
2 × 10−14 r2
1 1
= 3 × 1013 = +
50 μF 100 μF
1 1 2 +1
= – 3 × 1013 = =
3
r2 2 × 10−14 100 μF 100 μF

Fisika Kelas XII 65


100 1 C1 dan Cp dirangkai seri.
Cs = 3 μF = 3 × 10–4 F 1
1 1
= + C
1 Cs C1 p
W= 2
CV 2
1 1
1 1
= 4 μF
+ 12 μF
(2 × 10–4) = (
2 3
× 10–4)V 2
3 +1
V 2 = 12 = 12 μF
V = 12 4
= 12 μF
V = 2 3 volt
Jadi, besar sumber tegangan pada rangkaian 12 μF
Cs = 4
= 3 μF = 3 × 10–6 F
adalah 2 3 volt.
Kapasitas kapasitor total dalam rangkaian:
27. Jawaban: d
C = Cs = 3 × 10–6 F
Diketahui: C1 = C2 = C
Muatan total dalam rangkaian:
V = 10 volt
Qtot = Ctot V
E1 = E
= (3 × 10–6 F)(12 volt)
Ditanyakan: E2 jika C disusun paralel
Jawab: = 36 × 10–6 C
1 Muatan yang terletak pada kapasitor C1:
E1 = 2 CV 2 = E
Q1 = Qtot = 36 × 10–6 C
Jika E berbanding lurus dengan C dan dua buah
Energi yang tersimpan pada C1 sebagai berikut.
kapasitor dirangkai paralel, besar kapasitas
1
kapasitor total adalah: W = 2 CV 2
Cp = C1 + C2
1 Q1
=C+C = 2 C1( C )2
1
= 2C 2
1 Q1
Energi yang tersimpan jika kedua kapasitor = 2 C1
dihubungkan secara paralel sebagai berikut.
E1 1 (36 × 10−6 )2
C1 = 2
E2
=
C2 4 × 10−6 F

E1
= 162 × 10–6 joule
C
= 2C
E2
= 162 μJ
Jadi, energi yang tersimpan pada C1 adalah
E2 = 2E
162 μJ.
Jadi, energi yang tersimpan jika kedua kapasitor
dihubungkan secara paralel adalah 2E. 29. Jawaban: c
Diketahui: A = 100 cm2 = 0,01 m2
28. Jawaban: e d = 2 cm = 0,02 m
Diketahui: C1 = 4 μF V = 400 V
C2 = 7 μF Ditanyakan: q
C3 = 5 μF Jawab:
V 400 V
V = 12 volt V = Ed → E = d = 0,02 m
= 2 × 104 N/C
Ditanyakan: W1 q
Jawab: E= ε A
0
C2 dan C3 dirangkai paralel. q = E ε0 A
Cp = C2 + C3 = (2 × 104 N/C)(8,85 × 10–12 C2/Nm2)(0,01 m2)
= 7 μF + 5 μF = 1,77 × 10–9 C
Jadi, muatan yang tersimpan dalam kapasitor
= 12 μF
sebesar 1,77 × 10–9 C.

66 Listrik Statis
30. Jawaban: a 2. Diketahui: D = 40 cm = 0,4 m
Diketahui: a = 1 cm = 1 × 10–2 m rbola = 20 cm = 0,2 m
b = 1,5 cm = 1,5 × 10–2 m rA = 60 cm = 0,6 m
k = 20 EA = 180 N/C
Ditanyakan: C
Ditanyakan: E di permukaan bola
Jawab:
Jawab:
2π k ε 0 Mencari nilai q:
C =
An ⎛⎜ b ⎞⎟ qA
⎝a⎠
EA = k
rA 2
2π (20)(8,85 × 10−12 ) q
= 180 = (9 × 109) (0,6)2
An ⎛⎜ 1,5 ⎞⎟
⎝ 1 ⎠
(180)(0,36)
(20)(8,85 × 10 −12 ) q=
= 2π (9 × 109 )
An (1,5)
= 7,2× 10–9 C
−12
= 2π (20)(8,85 × 10 )
Mencari E di permukaan bola:
0,405
q (7,2 × 10−9 )
= 2,744 × 10–9 F E =k = (9 × 109) = 1.620 N/C
rb2 (0,2)2
Jadi, kapasitansi kapasitor sebesar 2,744 × 10–9 F. Jadi, medan listrik di permukaan bola konduktor
sebesar 1.620 N/C.
B. Uraian 3. Diketahui: qA = 12 μC
1. Diketahui: q1 = +10 μC = 10 C –5 qB = 18 μC = +1,8 × 10–5 C
q2 = +20 μC = 2 × 10–5 C qC = 6 μC = 6 × 10–6 C
mC = 2 × 10–18 kg
r12 = a
rAC = rBC = 15 cm
r23 = 0,5a
rAB = 8 cm
Ditanyakan: q3 agar F2 = 0
Ditanyakan: a. W
Jawab:
b. v
q1 a q2 0,5a q3
Jawab:
qA qB
Supaya resultan gaya Coulomb di q2 = 0 maka q3 a. VC = k( + )
rAC rBC
harus bernilai positif (q+). 12 μC 18 μC
= (9 × 109 Nm2/C2)( 15 cm + 15 cm )
F23 = F21
⎛ (1,2 × 10−5 ) + (1,8 × 10−5 ) ⎞
q2q3 q 2q1 = (9 × 109) ⎜ ⎟ V
k =k ⎝ 0,15 ⎠
r232 r212
= (9 × 109)(2 × 10–4) V
( 2 × 10 −5 )(q 3 ) ( 2 × 10−5 )(10−5 )
= 1,80 × 106 V
=
( 21 a )2 a2 qA qB
VC′ = k( + )
rAC′ rBC′
−5
q3 10 1,8 × 10 −5
= 1,2 × 10 −5
1 2
a a2 = (9 × 109)( + )V
4 0,04 0,04
4q3 = 105 = (9 × 109)(7,5 × 10–4) V
1 = (9 × 109)(2 × 10–4) V
q3 = 4 × 10–5 C
= 6,75 × 106 V
= 0,25 × 10–5 C
WCC′ = qC(VC′ – VC)
= 2,5 μC
= (6 μC)(6,75 × 106 V – 1,80 × 106 V)
Jadi, muatan q3 harus bernilai 2,5 μC.
= (6 × 10–6)(4,95 × 106) J
= 29,7 J
Jadi, usaha untuk memindahkan muatan C
sebesar 29,7 J.

Fisika Kelas XII 67


1 Cs dan C6 dirangkai paralel sehingga Vtot = Vs =
b. WCC′ = mv2 2
V6 = 80 volt.
2
2
2WCC′ Energi yang tersimpan pada kapasitor C6 adalah:
v=
m 1
E6 = 2 C6V 62
2(29,7 J)
= 2 × 10−18 kg 1
= 2 (7 × 10–6 F)(80 volt)2
= 2,97 × 1019 m2 /s2 = (8 × 102 volt2)(7 × 10–6 F)
≈ 5,45 × 109 m/s = 56 × 10–4 joule
Jadi, kecepatan muatan C saat berada di tengah- = 5,6 × 10–3 joule
tengah A dan B adalah 5,45 × 109 m/s. Jadi, energi yang tersimpan pada kapasitor C6
5. Diketahui: C1 = 4 μF = 4 × 10–6 F adalah 5,6 × 10–3 joule.
C2 = 6 μF = 6 × 10–6 F Besar muatan pada Cs sebagai berikut.
2
C3 = 5 μF = 5 × 10–6 F Qs = Cs Vs
2 2 2

C4 = 20 μF = 2 × 10–5 F = (3 μF)(80 volt)


C5 = 2 μF = 2 × 10–6 F = 240 μC
C6 = 7 μF = 7 × 10–6 F Qs = q1 = Qp = 240 μC
2 1
V = 80 volt Jadi, muatan yang tersimpan dalam kapasitor C1
Ditanyakan: a. E6 adalah 240 μC.
b. Q1
6. Diketahui: A = 100 cm2 = 1 × 10–2 m
Jawab:
C3 dan C4 dirangkai seri. d = 4 mm = 4 × 10–3 m
1 1 1 V = 10 volt
Cs1
= + k =5
C3 C4
1 1 Ditanyakan: a. C
= +
5 μF 20 μF b. E
4 +1 5 c. q
= =
20 μF 20 μF Jawab:
20 μF εr ε 0 A
Cs = 5
= 4 μF a. C =
1 d
Cs , C2, dan C5 dirangkai paralel. k ε0 A
1 =
d
Cp = Cs + C2 + C5
1 1 (5)(8,85 × 10−2 )(1× 10−2 )
= 4 μF + 6 μF + 2 μF =
4 × 10−3
= 12 μF = 1,11 × 10–3 F
Cp dan C1 dirangkai seri. Jadi, kapasitas kapasitor adalah 1,11 × 10–3 F.
1
1 1 1
= C + b. Kuat medan dalam kapasitor
Cs2 p1 C1
V = Ed
1 1
= + V
12 μF 4 μF E= d
1+ 3
= = 10 volt−3
12 μF
4 × 10

=
4 = 2,5 × 103 N/C
12 μF Jadi, kuat medan dalam kapasitor sebesar
12 μF 2,5 × 103 N/C.
Cs = 4
= 3 μF
2 c. Muatan kapasitor
Cs dan C6 dirangkai paralel. q = CV
2
Cp = Cs + C6 = (1,11 × 10–3 F)(10 volt)
2 2 = 11,1 × 10–3 coulomb
= 3 μF + 7 μF
= 1,11 × 10–2 coulomb
= 10 μF = 1 × 10–5 F Jadi, muatan kapasitor 1,11 × 10–2 coulomb.

68 Listrik Statis
7. Diketahui: x = 4 cm Jawab:
y = 3 cm F = qE
Q = 8 nC = 8 × 10–9 C
q0 = 4 nC = 4 × 10–9 C
m = 6 × 10–6 kg
Ditanyakan: v w = mg
Jawab: 20 m
Energi potensial muatan q0 pada x = 3 cm.
Ep = q0V
k Q q0
=
x2 + y2
ΣF = ma
(9 × 109 Nm2 /C2 )(8 × 10 −9 C)(4 × 10 −9 C) w – F = ma
= mg – qE = ma
(0,03 m)2 + (0,04 m)2
mg − qE
(9 × 109 Nm2 /C2 )(8 × 10 −9 C)(4 × 10 −9 C) a = m
=
0,05 m
(1× 10−3 )(10) − (10−6 )(3 × 104 )
−9 −9 =
(9 × 10 Nm /C )(8 × 10 C)(4 × 10 1× 10−3
9 2 2
C)
=
5 × 10−2 m
10−2 − (10 −6 )(3 × 104 )
–7 –6 =
= 57,6 × 10 J = 5,76 × 10 J 10−3
Pada saat partikel bergerak sepanjang sumbu X = –20 m/s
menjauhi cincin, energi potensialnya berkurang dan 2
v = + 2a Δs
v02
energi kinetiknya bertambah. Ketika partikel sangat
= 0 + 2(–20)(–10)
jauh, energi potensialnya sama dengan nol.
= 400
Sementara itu, besar kecepatan dapat dihitung
dengan persamaan berikut. v = 400 = 20
E k = Ep Jadi, kecepatan pergerakan bola 20 m/s.
1 9. Diketahui: m = 10 g = 1 × 10–2 kg
mv 2 = 5,76 × 10–6 J
2 Q = +1 μC = 1 × 10–6 C
1 q′ = –1 μC = –1 × 10–6 C
2
(6 × 10–6 kg)v 2 = 5,76 × 10–6 J r = 30 cm = 3 × 10–1 m
g = 10 m/s2
2(5,76 × 10−6 J)
v= 6 × 10−6 kg
1
4π ε 0 = 9 × 109 Nm2/C2

= 1,92 Ditanyakan: T
= 1,38 m/s Jawab:
Jadi, kecepatan partikel adalah 1,38 m/s.
8. Diketahui: m = 1 g = 1 × 10–3 kg
q = 10–6 C T
s1 = 20 m
E = 3 × 104 N/C
Q
g = 10 m/s2
F
s2 = 10 m q1
Δs = (s1 – s2) m w
= (10 – 20) m
= –10 m
Ditanyakan: v

Fisika Kelas XII 69


1 Qq ′ A2 = 2r 2 – 2r 2 cos θ
F = 4π ε
0 r2 2r cos θ = 2r 2 – A2
2

2r 2 − A 2
(9 × 109 )(1× 10−6 )(1× 10−6 ) cos θ =
= 2r 2
(3 × 10−1)2
2r 2 − A 2
−6 −6 cos θ =
(9 × 10 )(1× 10 )(1× 10 )
9
2r 2
=
9 × 10 −2 cos α = –cos θ
= 1 × 10–1 N −(2r 2 − A2 )
W = mg =
2r 2
= (1 × 10–2 kg)(10 m/s2)
A 2 − 2r 2
= 1 × 10–1 N =
2r 2

T = F 2 +W 2 F31 = F32 =
k qQ
=F
r2
= (1× 10−1)2 + (1× 10−1)2
F3 = F312 + F322 + 2F31F32 cos α
= 2 × 10−2
= F 2 + F 2 + 2F 2 cos α
–1
= 10 2
–1
= 2F 2 (1 + cos α )
= 2 × 10 N
A 2 − 2r 2
Jadi, besar tegangan tali 2 × 10–1 N. = 2F 2 (1+ )
2r 2
10. F32
2r 2
+ A 2 − 2r 2
= F 2( )
q3 = q 2r 2
α C
A2
θ =F
r2
F31
r r A
F3 = F( r )

k qQ A
A = (r )
B r2
A
–Q +Q
1 qQ A
= ( 4π ε ) (r )
0 r2
Nilai cos θ dapat dihitung dengan rumus kosinus
dalam ΔABC. 1 qQ A
= ( 4π ε )
AB2 = AC2 + BC2 – 2AC BC cos θ 0 r3
A2 = r 2 + r 2 – 2r 2 cos θ

70 Listrik Statis
A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: a
Diketahui: ∆TI = 10 dB
1. Jawaban: b Ditanyakan: TI1 : TI2
Frekuensi menunjukkan banyaknya getaran tiap Jawab:
sekon. Semakin tinggi frekuensi, nada yang yang TI1 – TI2 = 10 dB
dihasilkan semakin tinggi (melengking). Sementara
I1 I2
amplitudo adalah simpangan maksimum dari 10 log – 10 log = 10 log 10
I0 I0
sebuah getaran sumber bunyi. Semakin besar
I1 I2
amplitudo, bunyi yang dihasilkan semakin keras. 10 log ( I – ) = 10 log 10
0 I0
2. Jawaban: d I1 I0
Perhatikan persamaan efek Doppler pada keadaan I0 × I2 = 10
di atas. I1
v + vp I2 = 10
(1) fp = f
v +0 s
→ faktor pengali fs lebih besar
I1 = 10I2 → I1 : I2 = 1 : 10
dari 1.
v +0 Jadi, perbandingan intensitas dua sumber bunyi
(2) fp = v − 0 fs → faktor pengali fs lebih besar tersebut 1 : 10.
dari 1. 5. Jawaban: d
v + vp Diketahui: vp = 20 m/s
(3) Jika vp = vs, fp = f → faktor pengali fs
v − vp s v s = 0 m/s
lebih besar dari 1. f s = 800 Hz
v + vp
(4) Jika vp = vs, fp = f → faktor pengali fs v = 340 m/s
v + vp s Ditanyakan: fp
sama dengan 1.
Jawab:
Frekuensi yang diterima pendengar akan lebih besar
v + vp
dari frekuensi yang dikeluarkan sumber bunyi jika fp = f
v +0 s
faktor pengali sumber bunyi yang berasal dari
operasi kelajuan lebih besar dari 1. Oleh karena (340 + 20) m/s
=( 340 m/s
)(800 Hz)
itu pernyataan yang benar adalah pernyataan nomor
(1), (2), dan (3). = 847 Hz
Jadi, frekuensi yang didengar Anton sebesar
3. Jawaban: d 847 Hz.
Diketahui: A = 10 cm2
V = 400 cm3 → L = 40 cm = 0,4 m 6. Jawaban: b
v = 300 m/s Diketahui: f = 50 Hz
n = 10


n =2 10
Ditanyakan: f0 t = 2 s fp = 2 s = 5 Hz
Jawab: Ditanyakan: fY
Resonansi kolom udara bisa didekati dengan Jawab:
konsep pipa organa tertutup. fY = f ± fp
5v 5(300 m/s) = (50 ± 5) Hz
f2 = 4L = 4(0,4 m) = 937,5 Hz fY = 55 Hz atau fY = 45 Hz
f2 = 5f0 Jadi, Nilai Y yang lebih besar daro 50 Hz adalah
55 Hz.
937,5 Hz
f0 = 5
= 187,5 Hz
Jadi, frekuensi garputala yang digunakan sebesar
187,5 Hz.

Fisika Kelas XII 71


7. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: f0 = 200 Hz ϕ = (nu – nm)β
L =1m = (0,05 )(40°)
Ditanyakan: f2 = 2°
Jawab: Jadi, sudut dispersi yang terjadi adalah 2°.
f2 = (n + 1)f0
13. Jawaban: b
= (2 + 1)(200 Hz) Diketahui: N = 5.000 garis/cm = 5 × 105 garis/m
= 600 Hz θ = 30°
Jadi, frekuensi nada atas kedua sebesar 600 Hz. n =2
8. Jawaban: a Ditanyakan: λ
Pada percobaan interferensi celah ganda Jawab:
menghasilkan pola gelap terang dengan pola d sin θ = n λ
terang di pusatnya. Pola terang dalam hal ini adalah 1
N
sin θ = n λ
garis kuning.
9. Jawaban: d
1
sin 30° = 2λ
(5 × 105 garis / m)
Polarisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara 1
diantaranya pemantulan-pembiasan, absorpsi (2 × 10–6 m)( 2 ) = 2λ
selektif oleh kristal dikroik, bias rangkap, dan λ = 5 × 10–7 m
hamburan. = 5 × 10–5 cm
Jadi, panjang gelombang orde ke-2 adalah
10. Jawaban: a 5 × 10–5 cm.
Diketahui: λ = 4.000 Å = 4 × 10–7 m
θ = 30° 14. Jawaban: c
Ditanyakan: d Diketahui: i = 0,4 A
Jawab: t = 2 menit = 120 sekon
d sin θ = n λ Ditanyakan: n
Jawab:
nλ 1(4 × 10−7 m) Muatan pada rangkaian listrik:
d = sin θ
= 1 = 8 × 10–7 m
2 q = it
Lebar celah yang digunakan 8 × 10–7 m. = (0,4)(120)
= 48 coulomb
11. Jawaban: c
Jumlah elektron dalam rangkaian:
Diketahui: d = 0,01 mm = 1 × 10–5 m
A = 20 cm = 0,2 m q 48
n = qe = 1,6 × 10 −19
= 3 × 1020
2∆y = 7,2 mm = 7,2 × 10–3 m
∆y = 3,6 mm = 3,6 × 10–3 m Jadi, banyaknya elektron dalam rangkaian adalah
m =1 3 × 1020.
Ditanyakan: λ
15. Jawaban: d
Jawab:
Diketahui: V v = 20 volt
Dari soal m = 1
V = 60 volt
∆y d 1
= (m – 2 )λ R v = 2.000 Ω
A
Ditanyakan: Rf
(3,6 × 10 −3 m)(1 × 10 −5 m) 1
= 2λ Jawab:
0,2 m
1
Besar pengali untuk menaikkan batas ukur:
1,8 × 10–7 m = 2 λ 60
V
λ = 3,6 × 10–7 m n= Vv
= 20 = 3
= 360 nm Besar hambatan muka yang terpasang:
Jadi, panjang gelombang cahaya sebesar 360 nm. Rf = (n – 1)R
12. Jawaban: d = (3 – 1)(2.000)
Diketahui: nu – nm = 0,05 = 4.000 Ω
= 4 kΩ
β = 40°
Jadi, besar hambatan muka yang terpasang
Ditanyakan: ϕ
sebesar 4 kΩ.

72 Ulangan Tengah Semester 1


16. Jawaban: e Jawab:
Nilai arus yang diukur dihitung dengan persamaan Koefisien hambatan suhu dapat ditentukan dengan
berikut. persamaan:
nilai pada skala R = R0(1 + α ∆T)
I = nilai maksimum skala × batas ukur R1 = R0(1 + α ∆T)
6
80 = 60(1 + α(T1 – T2))
= 10 × 250 mA 80 = 60(1 + α(100 – 0))
= 150 mA 80 = 60(1 + 100α)
Jadi, nilai kuat arus yang diukur Andi sebesar 80 = 60 + 6.000α)
150 mA. 6.000α = 20
1
17. Jawaban: a α = ( 3 × 10–2)°C
Diketahui: RA = 50 Ω
Suhu ketika hambatan sebesar 75 Ω:
I =1A
IA = 1 mA
R = R0(1 + α ∆T)
R1 = R0(1 + α ∆T)
Ditanyakan: Rsh
75 = 60(1 + α(T3 – T0))
Jawab:
1
Besar pengali untuk menaikkan batas ukur: 75 = 60(1 + ( 3 × 10–2)(T3 – 0))
I 1 1
n = IA = 1 × 10 −3
= 1.000 75 = 60(1 + 3 × 10–2T3)
Hambatan shunt yang harus dipasang: 75 – 60 = 0,2T3
R 50 15 = 0,2T3
Rsh = n −A 1 = 1.000 − 1 = 0,05 T3 = 75
Jadi, besarnya hambatan shunt sebesar 0,05 Ω. Jadi, suhu yang tercatat pada termometer sebesar
75°C.
18. Jawaban: b
Diketahui: d = 1,3 mm = 1,3 × 10–3 m 20. Jawaban: a
A = 0,5 cm = 0,5 × 10–2 m Diketahui: R1 = R2 = R3 = R4 = R5 = R6 = R7 = R
ρ = 9,7 × 10–8 Ωm Ditanyakan: Rtot
Ditanyakan: R Jawab:
Jawab: Jika rangkaian tersebut disusun dalam bentuk
Luas penampang pada kawat: lain akan terlihat seperti berikut.
d2
A= π
4 R4
−3 2
(1,3 × 10 )
= (3,14)( )
4 R5
R1 R2 R3
= 1,33 × 10–6 m2
Besar hambatan kawat besi: A B
A R6
R= ρ A
0,5 × 10−2
= (9,7 × 10–8)( 1,33 × 10−6 ) R7

= 3,65 × 10–4 Ω
Jadi, hambatan kawat sebesar 3,65 × 10–4 Ω.
R2 dirangkai seri dengan R3 sehingga hasilnya
19. Jawaban: e sebagai berikut:
Diketahui: T0 = 0°C Rs = R2 + R3
T1 = 100°C Rs = R + R
R0 = 60 Ω Rs = 2R
R1 = 80 Ω
R2 = 75 Ω
Ditanyakan: T2

Fisika Kelas XII 73


Rs, R4, R5, R6, dan R7 dirangkai secara paralel. Ditanyakan: I
1 1 1 1 1 1 R1R3 ≠ R2R4
= + + + +
Rp Rs R4 R5 R6 R7 Oleh karena itu, rangkaian hambatan dapat
1
=
1
+
1
+
1
+
1
+
1 diselesaikan dengan persamaan trasformasi ∆Y.
Rp 2R R R R R Gambar pada rangkaian akan menjadi sebagai
1 1 2 2 2 2 berikut.
= + + + +
Rp 2R 2R 2R 2R 2R
R1
2
Rp = 9
R RB R2

Hambatan total dapat ditentukan dengan


merangkai Rp dengan R1 secara seri. A RA
R5 B
Rs = R1 + Rp
2 RC
Rs = R + 9 R R4 R3

11
Rs = 9 R
Berdasarkan gambar tersebut diperoleh nilai:
Rs = 1,22R R1 R4
RA = R1 + R4 + R5
Jadi, hambatan total rangkaian tersebut sebesar
1,22R. (10)(5)
= 10 + 5 + 5
21. Jawaban: b
= 2,5 Ω
Diketahui: R1 = 12 Ω
R2 = 12 Ω RB =
R1 R5
R1 + R4 + R5
R3 = 3 Ω
R4 = 6 Ω (10)(5)
= 10 + 5 + 5
E1 = 6 V
E2 = 12 V = 2,5 Ω
Ditanyakan: I R4 R5
Jawab: RC = R1 + R4 + R5
Hambatan R1 dan R2 dirangkai paralel. (5)(5)
= 10 + 5 + 5
1 1 1
Rp
=
R1
+
R2
= 1,25 Ω
Berdasarkan perhitungan tersebut maka rangkaian
1 1 1
= 12 + 12 hambatan akan berubah menjadi seperti berikut.
Rp
Rp = 6 Ω
RB R2
Besarnya arus yang mengalir dapat ditentukan
dengan menggunakan konsep hukum II Kirchhoff.
ΣE + ΣIR = 0 A B
RA
(6 – 12) + I(Rp + R3 + R4) = 0 RC R3
–6 + I(6 + 3 + 6) = 0
15I = 6
RB dan R2 dirangkai seri sehingga menjadi Rs ,
1
6 2 sedangkan RC dan R3 dirangkai seri sehingga
I= 15
= 5
menjadi Rs . Adapun perhitungannya sebagai
Jadi, arus yang mengalir dalam rangkaian sebesar 2
berikut.
2
5
A. Rs = RB + R2
1
= 2,5 + 10
22. Jawaban: c
= 12,5
Diketahui: R1 = R2 = R3 = 10 Ω
R4 = 5 Ω Rs = RC + R3
2
R5 = 5 Ω = 1,25 + 10
V = 5,571 volt = 11,25

74 Ulangan Tengah Semester 1


Hasil dari Rs dan Rs dirangkai secara paralel. Jika rangkaian tersebut dihubungkan dengan
1 2
sumber tegangan sebesar 10 volt, arus yang
1 1 1
= + mengalir dalam rangkaian:
Rp Rs1 Rs2
1 1 V 10 volt
= + I= = 20 = 1,5 ampere
12,5 11,25 Rtot
3

2 4
= 25 + Jadi, arus yang mengalir dalam rangkaian sebesar
45
1,5 ampere.
18 20 28
= 225 + 225 = 225 24. Jawaban: e
Rp = 8,03 Diketahui: R1 = 2 Ω
Hasil dari rangkaian paralel dirangkai secara seri R2 = 6 Ω
dengan RA sehingga memperoleh hambatan total R3 = R4 = 3 Ω
sebagai berikut. V1 = 6 V
Rtot = RA + Rp V2 = 12 V
Ditanyakan: i
= 2,5 + 8,03
Jawab:
= 10,53 Hambatan R3 dan R4 disusun secara seri sehingga
Arus yang mengalir pada rangkaian listrik sebesar: diperoleh nilai seperti berikut.
V 5,571 Rs = R3 + R4 = 3 Ω + 3 Ω = 6 Ω
I = = 10,53 = 0,52
Rtot Hambatan Rs disusun paralel dengan hambatan
Jadi, arus yang mengalir pada rangkaian tersebut R2 dan diperoleh nilai Rp:
sebesar 0,52 ampere. 1 1 1
Rp
= +
Rs R2
23. Jawaban: e
1 1
Diketahui: R1 = R4 = 5 Ω = 6Ω
+ 6Ω
R2 = R3 = 10 Ω 2
R5 = 2 Ω =
6Ω
V = 10 volt 1
=
Ditanyakan: I 3Ω
Jawab: Rp = 3 Ω
R1R3 = R2R4
Hasil perhitungan di atas
Oleh sebab itu, rangkaian tersebut dapat menghasilkan rangkaiannya 6 V
diselesaikan dengan konsep jembatan Wheatstone seperti gambar di samping.
sehingga arus yang mengalir pada R 5 = 0. Apabila arah arus dan arah R 1 I Rp
Akibatnya, R1 dirangkai seri dengan R4 dan R2 loop seperti gambar di
dirangkai seri dengan R3. samping, besar arus totalnya 12 V
Rs = R1 + R4 diperoleh seperti persamaan
1
=5+5 berikut.
= 10 ΣE + ΣIR = 0
(6 V – 12 V) + I(Rp + R1) = 0
Rs = R3 + R4 (–6 V) + I(3 Ω + 2 Ω) = 0
2
= 10 + 10 I(5 Ω ) = 6 V
= 20 I = 1,2 ampere
Hambatan total dapat ditentukan dengan merangkai Jadi, kuat arus listrik total yang mengalir pada
rangkaian sebesar 1,2 A.
paralel antara Rs dan Rs .
1 2
1 1 1 25. Jawaban: b
= + Diketahui: E = 40 volt
Rtot Rs1 Rs2
1 1 r =1Ω
= + R1 = 13 Ω
10 20
2 1 3 R2 = 6 Ω
= + = R3 = 15 Ω
20 20 20
R4 = 30 Ω
20
Rtot = 3 Ditanyakan: V terbesar

Fisika Kelas XII 75


Jawab: 27. Jawaban: d
Hambatan 30 Ω dan hambatan 15 Ω dirangkai Diketahui: qA = +9 µC
paralel. qB = +16 µC
1 1 1 2+1 3 qC = –4 µC
Rp
= 15 Ω + 30 Ω = 30 Ω = 30 Ω
RA–B = 10 cm
30 Ω
Rp = 3
= 10 Ω Ditanyakan: rA–C
Rangkaian akan berubah seperti gambar berikut. Jawab:
ε
FAC – FBC = 0
I FAC = FBC
r
qA qC qB qC
13 Ω k = k
6 Ω 2
r AC 2
rBC
qA qB
2 = 2
r AC rBC
10 Ω
9 16
Dengan menggunakan hukum II Kirchhoff, arus = (10 − x )2
x2
yang mengalir dalam rangkaian: 3 4
ΣE + ΣI R = 0 = 10 − x
x
(–E) + (I)(r + R1 + R2 + Rp) = 0 4x = 30 – 3x
(–40) + (I)(1 + 6 + 13 + 10) = 0 7x = 30
30I = 40 x = 4,28
4 Jadi, jarak muatan A dengan muatan C sebesar
I = 3 ampere
4,28 cm.
Tegangan pada resistor 13 Ω 28. Jawaban: a
V1 = I R1
Diketahui: qA = 8 µC = 8 × 10–6 C
4
= ( 3 A)(13 Ω) qB = 9 µC = 9 × 10–6 C
= 17,33 volt rA = 2 cm = 2 × 10–2 m
Tegangan pada resistor 6 Ω rB = 3 cm = 3 × 10–2 m
V2 = I R2 Ditanyakan: Ep
Jawab:
4
= ( 3 A)(6 Ω) Arah medan listrik yang ditimbulkan setiap
muatannya sebagai berikut.
= 8 volt
Tegangan pada Rp bernilai sama dengan tegangan EA EB
pada R3 dan R4.
P
VRp = I Rp 8 µC 9 µC
4
= (3 A)(10 Ω) Berdasarkan gambar, medan listrik dihitung
dengan perhitungan:
= 13,33 volt
Jadi, resistor yang memiliki beda potensial terbesar Ep = EA – EB
adalah R1 yaitu 13 Ω. = k
qA
– k
qA
r A2 r A2
26. Jawaban: a qA qA
Hubungan antara daya, tegangan, dan hambatan = k 2 – k 2
rA rA
ditulis dalam persamaan:
Ep = EA – EB
V2 qA qB
P = Ep = k –k
R
rA2 rB2
V2 q qB
R = Ep = k( A2 – )
P rA rB2
Jika peralatan listrik dirangkai secara paralel, besar 8 × 10−6 9 × 10−6
Ep = (9 × 10–9)( – )
tegangan pada setiap peralatan listrik bernilai sama. (2 × 10−2 )2 (3 × 10−2 )2
Oleh karena itu, besarnya hambatan dan besarnya Ep = (9 × 10–9)(2 × 10–2 – 1 × 10–2)
daya berbanding terbalik. Jadi, peralatan listrik Ep = (9 × 10–9)(1 × 10–2)
yang memiliki hambatan terbesar adalah peralatan Ep = 9 × 10–7
listrik yang memiliki daya terkecil, yaitu radio. Jadi, besar medan listrik di titik C sebesar
9 × 10–7 µC.

76 Ulangan Tengah Semester 1


29. Jawaban: a 32. Jawaban: a
q q Diketahui: r = 4 cm = 4 × 10–2 m
F1 = k 122 R = 6 cm = 6 × 10–2 m
r1
q1 q2 k = 9 × 109 Nm2C–2
F2 = k q = 1,2 × 10–19 C
r12
Jika r2 = 2r maka: Ditanyakan: V
q1 q2 q1 q2 1 q q Jawab:
F2 = k =k = 4 (k 1 2 2 )
(2r1)2 4r12 r1 kq
1
V= R
F2 = F
4 1
1 (9 × 109 )(1,2 × 10 −19 )
V=
Jadi, gaya tolaknya menjadi 4 F. 6 × 10−2

30. Jawaban: e V = 1,8 × 10–8 volt


Jadi, potensial listrik di titik P sebesar 1,8 × 10–8
Diketahui: m = 0,3 g = 3 × 10–4 kg
volt.
E = 500 N/C
θ = 45° 33. Jawaban: d
Diketahui: q = –50 µC = 5 × 10–5 C
Ditanyakan: q
r = 9 cm = 9 × 10–2 m
Jawab: Ditanyakan: E
depan F 45° Jawab:
tan 45° = =
samping w q
E=k
Eq r2
1= mg Flistrik 5 × 10−5 N/C
E = (9 × 109) (9 × 10−2 )2
mg (3 × 10 −4 )10
q= = C w = mg
E 500 = 5,6 × 107 N/C
= 6 × 10–4 C Medan listrik pada jarak 9 cm dari pusat bola
= 6 µC sebesar 5,6 × 107 N/C.

31. Jawaban: b 34. Jawaban: e


Diketahui: V1 = 3 × 106 V
Diketahui: q1 = q2 = q3
V2 = 10 × 10–6 V
Ditanyakan: FC q = 40 C
Jawab: Ditanyakan: W
F Jawab:
W = q∆V
Fb Fa
W = q(V1 – V2)
C W = (40)(10 × 10–6 – 3 × 106)
q3
W = (40)(7 × 106)
θ W = 2,8 × 108
Jadi, usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan
A B
q1 q2 muatan sebesar 2,8 × 108 joule.

ABC sama sisi, maka θ = 60° 35. Jawaban: c


Diketahui:
FC = Fa2 + Fb2 + 2FaFb cos 60° +2 µC –2 µC
30 cm
1
= 2F 2 + 2F 2 + (8F 2 )( 2 )
d
= 8F 2

=F 8

= 2 2F –2 µC +2 µC

Gaya Coulomb pada titik C sebesar 2 2 F.

Fisika Kelas XII 77


 4 × 10−4 
d = (30 cm)2 + (30 cm)2 = (9 × 109)  
−2 
 5 2 × 10 
36
= (900 + 900) cm2 =
5 2
× 10–7

= 1.800 cm2 = 3,6 2 × 10–7 volt


Jadi, potensial di titik perpotongan diagonal
= 30 2 cm
Ditanyakan: Vp sebesar 3,6 2 × 10–7 volt.
Jawab: 38. Jawaban: c
r =
1
d Diketahui: C1 = 2 µF
2 C2 = 4 µF
1 V = 9 volt
= 2
( 30 2 cm)
Ditanyakan: q2
r = 15 2 cm = 15 2 × 10–2 m Jawab:
q1 q2 q3 q4
Kapasitas kapasitor total pada rangkaian:
Vp = k( r1 + r2 + r3 + r4 ) 1 1 1
C
= +
C1 C2
(2 × 10−6 C) − (2 × 10−6 C) + (2 × 10−6 C) − (2 × 10−6 C)
=k 1
15 2 × 10−2 m = 1 + 1
C 2 4
=k·0=0
Jadi, besar potensial listrik di pusat persegi 1
C
= 2 + 1
bernilai 0. 4 4

36. Jawaban: b 4
C = 3 µF
Potensial listrik yang terjadi pada sebuah bola
konduktor di permukaan bola memiliki nilai yang Muatan total pada rangkaian:
sama dengan potensial listrik yang terjadi dalam q = cV
sebuah bola konduktor. Oleh karena itu, potensial 4
q = ( 3 µF)(9 volt)
listrik pada R memiliki kesamaan dengan
potensial listrik pada titik Q dan titik P. Adapun q = 12 µC
potensial listrik terkecil terjadi pada titik terjauh Apabila sebuah rangkaian kapasitor disusun seri
dari pusat bola konduktor. Jadi, jawaban yang maka besar muatan pada setiap kapasitor nilainya
tepat adalah pilihan b. sama dengan muatan total sehingga muatan pada
37. Jawaban: c kapasitor 4 µF adalah 12 µC. Jadi, jawaban yang
q = 100 µC = 10–4 C tepat adalah pilihan c.
r1 = r2 = r3 = r4 = r 39. Jawaban: e
1 Diketahui: qC = 10 µC = 10–5 C
q1 q2 r = d
10 cm 2 V = 10 volt
1 Ditanyakan: W
p = 2 (10 cm)2 + (10 cm)2
Jawab:
1
= 2 200 cm2 W = 1q V
2
q3 q4 1
= 2
( 10 2 cm) = 1 (10–5 C)(10 volt)
2
= 5 2 cm
= 5 × 10–5 joule
= 5 2 × 10–2 m
Energi yang tersimpan sebesar 5 × 10–5 joule.
q1 q2 q3 q4
V = k( r + r2 + r3 + r4 ) 40. Jawaban: c
1
−4 −4 −4 Diketahui: CX = CY = 6 F
10 10 10
= (9 × 109)( 5 2 × 10−2 + 5 2 × 10−2 + 5 2 × 10−2 CZ = 12 F
V = 24 volt
10−4 Ditanyakan: WZ jika t = 5 menit
+ 5 2 ⋅ 10−2 )

78 Ulangan Tengah Semester 1


Jawab: 2. Diketahui: L = 0,8 m
Kapasitor X dan kapasitor Y dirangkai secara v = 400 m/s
paralel. Ditanyakan: f0 dan λ0
Cp = CX + CY Jawab:
Cp = (6 + 6) F 1
Cp = 12 F L = 2 λ0 → λ0 = 2L = 2(0,8 m) = 1,6 m
Hasil dari kapasitas kapasitor paralel dirangkai
v 400 m/s
seri dengan kapasitor Z sehingga diperoleh f0 = = = 250 Hz
f0 1,6 m
kapasitas kapasitor total.
Jadi, frekuensi dan panjang gelombang nada
1 1 1
Ctot
= C + dasarnya berturut-turut adalah 250 Hz dan 1,6 m.
p CZ
1 1 1 1
= 12 + 12 3. Diketahui: d = 400 mm = 2,5 × 10–6 m
Ctot
1 2 λ = 4,5 × 10–7 m
Ctot
= 12 n =2
Ctot = 6 F L = 0,2 m
Muatan total pada rangkaian dihitung melalui Ditanyakan: y2
perhitungan berikut. Jawab:
y2 d
q = CtotV = nλ
L
q = (6)(24)
nλL
q = 144 C y2 = d
Muatan total yang diperoleh memiliki kesamaan (2)(4,5 × 10−7 m)(0,2 m)
nilai dengan muatan pada kapasitor Z dan = 2,5 × 10−6 m
kapasitor paralel. Besar energi yang tersimpan = 0,072 m
pada kapasitor Z: = 7,2 cm
Jadi, jarak terang orde kedua ke terang pusat
q2
W = 1 sejauh 7,2 cm.
2 C
4. Diketahui: RG = 50,0 Ω
(144)2
W = 1 IG = 20 mA
2 12
I =5A
W = 864 Ditanyakan: Rsh
Jadi, energi yang tersimpan pada kapasitor Z Jawab:
adalah 864 joule. Besarnya faktor pengali pada galvanometer:
I 5
B. Uraian n= = = 250
IA 2 × 10 −2
1. Diketahui: vp = 0 m/s Besarnya hambatan shunt pada galvanometer:
v s = 25 m/s
R 50 50
f s = 300 Hz Rsh = n −G1 = 250 − 1 = 249 = 0,2 Ω
v = 325 m/s
Ditanyakan: fp Jadi, besarnya hambatan shunt sebesar 0,2 Ω.
Jawab: 5. Diketahui: R1 = 5 Ω
v + vp R2 = 15 Ω
fp = f
v − vs s V = 15 volt
(325 + 0) m/s Ditanyakan: a. I1 dan I2
= ( (325 − 25) m/s )(300 Hz)
b. W1 dan W2
325
Jawab:
= 300 × 300 Hz a. Jika hambatan disusun paralel, nilai tegangan
= 325 Hz setiap hambatan bernilai sama dengan
Jadi, frekuensi yang didengar calon penumpang tegangan total.
sebesar 325 Hz. V 15
I1 = R1
= 5 ampere = 3 ampere

Fisika Kelas XII 79


V 15
I2 = R2
= 15 ampere = 1 ampere
Jadi, kuat arus yang mengalir pada hambatan
pertama sebesar 3 ampere dan kuat arus
kedua sebesar 1 ampere.

b. Energi listrik dapat ditentukan dengan


Hitunglah kuat arus yang melewati hambatan
persamaan berikut.
pertama!
W = I 2Rt
Jawaban:
Berdasarkan persamaan di atas, besar energi
Diketahui: V = 40 volt
listrik tiap-tiap hambatan sebagai berikut.
W1 = I12R1t R1 = 4 Ω
R2 = 4 Ω
= (3 A)2(5 Ω)(18.000 s) R3 = 8 Ω
= 810.000 joule Ditanyakan: I1
= 8,1 × 105 joule Jawab:
W2 = I22R2t Hambatan R1 dan R2dirangkai paralel sehingga
= (1 A)2(15 Ω)(18.000 s) nilainya:
= 270 joule 1 1 1
= 2,7 × 105 joule Rp
= +
R1 R2
6. Perhatikan rangkaian listrik berikut! 1 1
= 4 + 4

2
= 4
Rp = 2
Hambatan total pada rangkaian:
RT = Rp + R3
= (2 + 8) Ω
Berdasarkan gambar tersebut, tentukan beda = 10 Ω
potensial antara titik a dan b! Arus total yang mengalirdalamrangkaian:
Jawaban: V = IRp
Diketahui: R1 = 2 Ω V 40
I = = 10 ampere = 4 ampere
R2 = 3 Ω Rp
R2 = 5 Ω Tegangan yang mengalir dalam rangkaian paralel:
E1 = 24 volt Vp = IRp = (4)(2) volt = 8 volt
E2 = 4 volt Kuat arus yang melalui hambatan R1:
Ditanyakan: Vab Vp 8
Jawab: I1 = = 4 ampere = 2 ampere
Rp
Arus yang mengalir dalam rangkaian sebagai
berikut. Jadi, besarkuatarus yang melalui hambatan R1
ΣE + ΣIR = 0 adalah 2 ampere.
(4 – 24) + I(2 + 3 + 5) = 0 8. Tiga buah partikel bermuatan listrik terletak pada
–20 + 10I = 0 satu garis lurus seperti gambar berikut.
10I = 20
I = 2 ampere
Beda potensial antara titik AB adalah:
VAB = ΣE + ΣIR
= 0 + (2)(5) Hitunglah gaya Coulomb di muatan q3 akibat dua
= 10 muatan lainnya!
Jadi, beda potensial antara titik AB adalah 10 volt.
7. Perhatikan gambar susunan hambatan di bawah
ini!

80 Ulangan Tengah Semester 1


Jawaban: 10. Diketahui: q1 = +6 µC = +6 × 10–6 C
Diketahui: koordinat q1 = (–3, 0)
q1 q2 q3 q2 = +2 µC = 2 × 10–6 C
koordinat q2 = (3, 0)
F32 F31 Ditanyakan: a. potensial listrik di A (0, 4) m
b. potensial listrik di B (0, 0) m
q1 = –8 µC = –8 × 10–6 C
c. usaha untuk memindahkan
q2 = +3 µC = +3 × 10–6 C
muatan –0,4 µC ke titik A
q3 = –4 µC = –4 × 10–6 C
Jawab:
r13 = 0,3 m
r23 = 0,1 m y

Ditanyakan: F3 A
Jawab:
Muatan q3 mendapat gaya tolakan dari q1(F31) dan 5m 5m
gaya tarik dari q2(F32). 4m
q1 q2
q 3q1 3m 3m
F31 = k r 2 + +
31 B
(–3, 0) (3, 0)
−6 −6 (0, 0)
(4 × 10 C)(8 × 10 C)
= (9 × 109 Nm2/C2)
(0,3 m)2
F 31 = 3,2 N a. Potensial listrik di titik A (VA)
r1 = r1 = 5 m
q3q2 A
F32 = k r 2 r2 = r2 = 5 m
32 A
q1 q2
(4 × 10 −6
C)(3 × 10 −6
C) VA = k( + )
= (9 × 109 Nm2/C2) r1 r2
(0,1m)2
+6 × 10−6 +2 × 10−6
F 32 = 10,8 N = (9 × 109)( + )
5 5
Oleh karena F31 dan F32 berlawanan arah, maka:
= 1,44 × 104 volt
F3 = F31 – F32 = 3,2 N – 10,8 N = –7,6 N
Potensial listrik di titik A sebesar 1,44 × 104 V.
Tanda negatif artinya gaya muatan q3 sebesar
b. Potensial listrik di titik B (0, 0)
7,6 N searah dengan F32, yaitu ke arah kiri.
r1 = r1 = 3 m
B
9. Diketahui: P1 = 40 watt r2 = r2 = 3 m
V1 = 220 volt B
q1 q2
V2 = 110 volt VB = k( + )
r1 r2
Ditanyakan: W jika t = 5 menit
+6 × 10−6 +2 × 10−6
Jawab: = (9 × 109)( + )
3 3
Setiap peralatan listrik meskipun dihubungkan
= 2,4 × 104 volt
tegangan yang berbeda, nilai hambatan listrik pada
peralatan tersebut bernilai sama. Oleh karena itu, Potensial listrik di titik B sebesar 2,4 × 104 V.
hubungan antara daya dan tegangan dituliskan c. Usaha untuk memindahkan muatan –0,4 µC
dalam persamaan: ke titik A
P1  V1 
2 q = –0,4 µC = –0,4 × 10–6 C
= V 
P2  2 WA = q VA
2 = –(0,4 × 10–6 C)(1,44 × 104 volt)
= 
40 220 
 = –5,76 × 10–3 joule
P2  110 
4P2 = 40 (tanda negatif menunjukkan arah)
P2 = 10 watt Usaha yang diperlukan sebesar 5,76 × 10–3 J.
Energi listrik yang diserap:
W = P2t
W = (10 watt)(5 jam)
W = (10 watt)(18.000 sekon)
W = 180.000 joule
Jadi, energi yang diserap pada alat sebesar
180.000 joule.

Fisika Kelas XII 81


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. mengetahui prinsip kerja medan magnetik dalam kehidupan sehari-hari;
2. melakukan percobaan untuk menyelidiki medan magnet dan gaya magnet;
3. menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik dalam pemecahan masalah listrik.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi
untuk mempermudah kehidupan;
2. berperilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekum, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis,
dan inovatif) dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan berdiskusi;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

Medan Magnetik

Induksi Magnet Gaya Lorentz dan Fluks Magnetik

• Menentukan arah-arah gaya magnet. • Menyelidiki arah gaya magnet pada magnet U.
• Menggambarkan arah medan magnet induksi sekitar • Menyelidiki arah gaya Lorentz pada kawat sejajar
penghantar berarus. dengan arah arus searah dan berlawanan.
• Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan induksi • Menyelidiki hubungan antara kuat arus dan gaya
magnetik. Lorentz.
• Menyelidiki hubungan antara jarak titik ke kawat dan • Menyelidiki hubungan antara jarak kedua kawat dengan
induksi magnetik di sekitar penghantar berarus. gaya Lorentz.
• Mencari tahu fenomena kemagnetan yang diterapkan • Merancang dan membuat penerapan alat yang
dalam kehidupan manusia. menerapkan konsep magnet.

• Bersyukur atas terciptanya magnet untuk mempermudah kehidupan manusia.


• Bersikap objektif, jujur, cermat, dan kritis dalam setiap kegiatan.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap kegiatan.
• Menjelaskan pengukuran induksi magnetik dan gaya magnetik.
• Menggambarkan arah medan magnet induksi di sekitar penghantar berarus.
• Menjelaskan hubungan antara jarak titik ke kawat dan induksi magnetik di sekitar penghantar berarus.
• Menjelaskan fenomena kemagnetan yang diterapkan dalam kehidupan manusia.
• Menjelaskan arah gaya magnet pada magnet U.
• Menjelaskan arah gaya Lorentz pada kawat sejajar dengan arah arus searah dan berlawanan.
• Menjelaskan hubungan antara kuat arus dan gaya Lorentz.
• Menjelaskan hubungan antara jarak kedua kawat dari gaya Lorentz.
• Membuat rancangan dan produk alat yang menerapkan konsep magnet.

82 Radiasi Elektromagnetik
A. Pilihan Ganda Jawab:
Nµ I
1. Jawaban: d B = 2a0
Arah arus pada kawat dan arah medan magnetik
dijelaskan melalui gambar berikut. 2Ba
I =
N µ0
P B
2(2,5π × 10−5 )(2 × 10 −1)
= ampere
I 6(4π × 10−7 )

I = 4,2 ampere
Jadi, besar arus listrik yang melewati kawat
Dengan aturan tangan kanan seperti gambar di sebesar 4,2 ampere.
atas, arah arus listrik mengikuti arah ibu jari yaitu 5. Jawaban: e
dari arah timur ke barat. Dengan demikian, induksi Diketahui: I1 10 cm I2
magnetik titik P ke arah selatan. a = 10 cm = 0,1 m
2. Jawaban: d I1 = I2 = 4 A
P
Supaya kompas tidak Bx a1 = 2 cm = 2 × 10–2 m
2 cm
dipengaruhi medan a2 = 8 cm = 8 × 10–2 m
magnetik, kompas Ditanyakan: B di P
harus terletak pada Jawab:
tempat yang medan Ix Iy Berdasarkan kaidah genggaman tangan kanan,
magnetnya nol. Titik 2 induksi magnet di titik P oleh arus I1 dan I2 memiliki
mempunyai resultan By arah yang sama, yaitu memasuki bidang. Oleh
medan magnetik nol karena itu, perhitungan medan magnetnya seperti
karena B x = B y dan berikut.
berlawanan arah seperti Btot = B1 + B2
pada gambar. µ I µ I
= 2π0 a1 + 2π0 a2
3. Jawaban: e 1 2

Diketahui: B = 3 × 10–4 Wb/m2 µ0 I 1 1


= (a + )
I = 15 A 2π 1 a2
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am (4π × 10 −7 )(4) 1 1
= ( + )
Ditanyakan: a 2π 2 × 10−2 8 × 10−2
Jawab: 4 +1
=8× 10–7( )
µI 8 × 10−2
B = 2π0a = 5 × 10–5 T
Jadi, besar induksi magnetik di titik P sebesar
µI
a = 2π0B 5 × 10–5 T.
6. Jawaban: a
(4π × 10−7 )(15)
= 2π (3 × 10−4 ) meter Diketahui: a1 = 4 cm = 4 × 10–2 m
a2 = 2 cm = 2 × 10–2 m
= 1 × 10–2 meter a3 = 2 cm = 2 × 10–2 m
= 1 cm I1 = 2 A
Jadi, jarak titik ke kawat sejauh 1 cm. I2 = 1 A
4. Jawaban: b I3 = 1 A
Diketahui: B = 2,5π × 10–5 T Ditanyakan: BP
a = 20 cm = 2 × 10–1 m Jawab:
N =6 Berdasarkan kaidah genggaman tangan kanan,
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am medan magnet yang ditimbulkan oleh I1 berarah
Ditanyakan: I masuk bidang (B 1 bernilai negatif). Medan

Fisika Kelas XII 83


magnet yang ditimbulkan oleh arus I2 dan I3 berarah Jawab:
keluar bidang (B2 dan B3 bernilai positif). Dengan µ0 I µ0 I
demikian, medan magnet total di titik P sebagai BA : BB = 2π a : 2π a
A B
berikut. 1 1
= :
BP = –B1 + B2 + B3 aA aB
µ I µ I µ I 1 1
= – 2π0 a1 + 2π0 a2 + 2π0 a3 = 6
: 9 = 3:2
1 2 3

µ0 I I2 I3 Jadi, perbandingan antara induksi magnet di titik


= (– a1 + + ) A dan B adalah 3 : 2.
2π 1 a2 a3
(4π × 10−7 ) 2 1 1 9. Jawaban: b
= (– + + )
2π 4 × 10−2 2 × 10−2 2 × 10−2 Komponen kawat lurus tidak menimbulkan induksi
1 1 1 magnet di titik P karena jika diperpanjang, kedua
=2× 10–7(– + + )
2 × 10−2 2 × 10−2 2 × 10−2 komponen kawat lurus tersebut akan melalui titik P.
= 1 × 10–5 T Komponen kawat yang menimbulkan induksi
Jadi, besar medan magnet di P = 1 × 10–5 T keluar 1
bidang. magnetik di titik P adalah 4 lingkaran yang dialiri
arus I = 6 A.
7. Jawaban: a
1 µ I
Diketahui: I =5A BP = 4 20a
a = 3 cm = 3 × 10–2 m
= 4 cm = 4 × 10–2 m 1 (4π × 10 −7 )(6)
x = 4 (2)(3)
T = π × 10–7 T
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Jadi, induksi magnetik di titik P adalah π × 10–7 T.
Ditanyakan: Bp
Jawab: 10. Jawaban: b
Diketahui: I = 15 A
r = a2 + x 2 a = 2 cm = 2 × 10–2 m
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
= 32 + 42 cm Ditanyakan: B
= 25 cm Jawab:
= 5 cm µI (4π × 10−7 )(15)
B = 2π0a = = 1,5 × 10–4
= 5 × 10–2 m 2π (2 × 10−2 )
Arah induksi magnet mengikuti aturan genggaman
µ0Ia 2 tangan kanan sehingga arahnya tegak lurus
Bp =
2r 3 menjauhi bidang kertas. Jadi, besar dan arah
(4π × 10−7 )(5)(3 × 10−2 )2 induksi magnet di titik P adalah 1,5 × 10–4 T tegak
= Wb/m2 lurus menjauhi bidang kertas.
2(5 × 10−2 )3

(4π × 10−7 )(5)(9 × 10−4 )


11. Jawaban: d
= Wb/m2
2(125 × 10−6 ) Kuat medan magnet di P akan
bernilai nol jika B 1 = B 2
(4π × 10 −7 )(5)(9 × 10 −4 ) I
= Wb/m2 P berlawanan arah (B1 = induksi
2,5 × 10 −4
1 2 magnetik oleh I 1 dan B 2 =
= 72π × 10–7 Wb/m2 3
d 3
d
induksi magnetik oleh I2).
= 7,2π × 10–6 Wb/m2
Jadi, induksi magnetik di titik P adalah
µ 0 I1 µ I
7,2π × 10–6 Wb/m2. B1 = B2 → = 2π0 a2
2π a1 2
8. Jawaban: e
I I2
Diketahui: aA = 6 cm 1 = 2
d d
aB = 9 cm 3 3

Ditanyakan: BA : BB I2 = 2I
Sesuai kaidah genggaman tangan kanan, arah B1
di titik P masuk bidang. Berdasarkan syarat yang
dijelaskan sebelumnya, B2 berlawanan arah B1
maka B 2 harus keluar bidang di P. Dengan
menerapkan kaidah tangan kanan, arah arus I2 ke
atas.

84 Radiasi Elektromagnetik
12. Jawaban: c 15. Jawaban: c
Diketahui: B1 = B Diketahui: N = 60 lilitan
N2 = 2N1 I = 20 A
A2 = 1,2A1 a = 40 cm = 4 × 10-1 m
Ditanyakan: B2 µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Jawab: Ditanyakan: B
Induksi magnetik di ujung solenoid dirumuskan Jawab:
melalui persamaan: µ NI
B = 20π a
N µ0 I
B= 2A
(4π × 10−7 )(60)(20)
Berdasarkan persamaan di atas, kuat medan mag- = 2π (4 × 10−1)
net berbanding lurus dengan jumlah lilitan dan
berbanding terbalik dengan panjang kawat. Oleh = 6 × 10–4
karena itu, perbandingan B1 dan B2 sebagai berikut. Jadi, besar induksi magnetik di sumbu toroid
adalah 6 × 10–4 Wb/m2.
B1 N1 A 2
= N2 A 1
B2 B. Uraian
B N1 1,2A 1
= 1. Diketahui: d = 5,0 cm = 5 × 10–2 m
B2 2N1 A 1
I1 = 0,9 A
B 3
= 5 I2 = 1,6 A
B2
a1 = 3 cm = 3 × 10–2 m
5
B2 = 3 B a2 = 4 cm = 4 × 10–2 m
B2 = 1,67B Ditanyakan: BP
Jadi, medan magnet sekarang menjadi 1,67 kali Jawab:
semula. Anggap arus listrik masuk bidang kertas dan
disimbolkan dengan tanda ⊗. Dengan aturan tangan
13. Jawaban: d kanan, arah medan magnet di titik P oleh tiap-tiap
Diketahui: As = 4π cm = 4π × 10–2 m arus diperlihatkan pada gambar berikut.
Ns = 100 P
aT = 10 cm = 1 × 10–1 m
Is = IT 3 cm 4 cm
B2 B1
Bs = BT
Ditanyakan: NT
Jawab: i1 i2
B s = BT 5 cm
µ0N sI s µ0N TI T
= 2π aT
Besar tiap-tiap medan magnet sebagai berikut.
As
Ns NT µ I
= B1 = 2π0 a1
As 2π a T 1

N s 2π aT (100)(2π )(0,1) (4π × 10−7 )(0,9)


NT = = = 500 = T
As (4π × 10 −2 ) (2π )(3 × 10−2 )
Jadi, jumlah lilitan pada toroid adalah 500 lilitan.
= 6 × 10–6 T
14. Jawaban: b
Diketahui: B = 1,8 × 10–4 T µ I (4π × 10−7 )(1,6)
B2 = 2π0 a2 = = 8 × 10–6 T
a = 20 cm = 2 × 10–1 m 2 (2π )(4 × 10−2 )
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am Oleh karena B1 dan B2 membentuk vektor yang
I =5A saling tegak lurus maka resultan medan magnet
Ditanyakan: N di titik P adalah:
Jawab:
µ0NI
B = B12 + B 22
B = 2π a
−4 −1
= (6 × 10−6 )2 + (8 × 10−6 )2
2π Ba 2π (1,8 × 10 )(2 × 10 )
N = = lilitan = 36 lilitan = 10 × 10–6 T
µ0I (4π × 10−7 )(5)
Jadi, jumlah lilitan pada toroid sebanyak 36 lilitan. = 1 × 10–5 T
Jadi, medan magnet di titik P sebesar 1 × 10–5 T.

Fisika Kelas XII 85


2. Diketahui: A = 50 cm = 5 × 10–1 m
N = 200 lilitan b. r = x 2 + a2 = 42 + 22 = 16 + 4 = 20
I =4A r = 2 5 cm = 2 5 × 10 m –2
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am Medan magnet di titik P adalah:
Ditanyakan: a. B di ujung solenoid µ0 I a 2
b. B di tengah solenoid BP =
2r 3
Jawab: (4π × 10−7 )(5)(2 × 10−2 )2
= T
1 µ0 N I 2(2 5 × 10−2 )3
a. B = 2 A 80π × 10−10
= T
(4π × 10−7 )(200)(4) 2(40 5 × 10 −6 )
= T
2(5 × 10−1)
80π × 10 −10
= 3,2π × 10–4 T = T
80 5 × 10−6
µ0 N I 1
b. B = A = π 5 × 10–4 T
5
−7
= (4π × 10 Wb/Am)(200)(4
−1
A)
= 0,2 5π × 10–4 T
5 × 10 m
= 6,4π × 10–4 T = 2 5π × 10–5 T
Jadi, medan magnet di ujung solenoid sebesar
Jadi, medan magnet di titik P sebesar
3,2π × 10–4 T dan di tengah solenoid sebesar
6,4π × 10–4 T. 2 5π × 10–5 T.
3. Diketahui: N = 4.000 lilitan 5. Diketahui: ra = 6 cm = 6 × 10–2 m
I =5A
rb = 8 cm = 8 × 10–2 m
rd = 8 cm
rA = 12 cm Ia = 9 A
Ditanyakan: B Ib = 16 A
Jawab: Ditanyakan: BP
Jawab:
1
a = 2 (rd + rA) µ0 I a
Ba =
2πra
1
= 2 (8 + 12) cm (4π × 10−7 )(9)
= T
(2π )(6 × 10−2 )
= 10 cm = 10–1 m
= 3 × 10–5 T
µ0 I N
B = µ0 I b (4π × 10−7 )(16)
2π a
Bb = = T = 4 × 10–5 T
−7
(4π × 10 )(5)(4.000)
2πrb (2π )(8 × 10−2 )
= T
(2π )(10−1)
BP = Ba2 + Bb2
–2
= 4 × 10 T
Jadi, induksi magnet pada sumbu toroid tersebut = (3 × 10−5 T)2 + (4 × 10−5 T)2
sebesar 4 × 10–2 T.
= 9 × 10 −10 T 2 + 16 × 10 −10 T 2
4. Diketahui: I =5A
a = 2 cm = 2 × 10–2 m = 25 × 10−10 T 2
x = 4 cm = 4 × 10–2 m = 5 × 10–5 T
Ditanyakan: a. B di pusat lingkaran Jadi, medan magnetik di titik P sebesar
b. B di titik P 5 × 10–5 T.
Jawab: 6. Diketahui: µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
a. Medan magnet di titik pusat lingkaran I = 40 A
µ0 I (4π × 10−7 )(5) a = 2 cm
Bo = = T = 5π × 10–5 T
2a 2(2 × 10−2 ) = 2 × 10–2 m
Jadi, medan magnet di pusat lingkaran Ditanyakan: Bp
sebesar 5π × 10–5 T.

86 Radiasi Elektromagnetik
Jawab: Jawab:
(360° − 90°) µ0I µ IN
Bp = B = 20a
360° 2a
2Ba
270° (4π × 10−7 )(40) I =
= 360° 2(2 × 10−2 ) tesla µ0N
2(2,0 × 104 )(5 × 10−2 )
−7 = ampere
3 (4π × 10 )(40) (4π × 10−7 )(10)
= tesla
4 4 × 10−2 5,0
= 3π × 10–4 tesla = π ampere
Jadi, kuat medan di titik P adalah 3π × 10–4 tesla. Jadi, arus yang mengalir pada kumparan sebesar
7. Diketahui: aPQ = 0,15 m 5,0
π
ampere.
IP = 8 A
IQ = 4 A
N 5 lilitan
Ditanyakan: aXP 9. Diketahui: = 1 cm = 5 × 102 lilitan/m
A
Jawab:
Posisi titik X sehingga kuat medan magnetnya nol. I = 0,8 A
Ditanyakan: B di ujung
8A
Kawat P Jawab:
a
0,15 m 0 µ IN
x
B = 2A
0,15 – a
4A
Kawat Q (4π × 10 −7 )(0,8)
= (5 × 102)
2
B=0 = 8π × 10–5 Wb/m2
BP – BQ = 0 Jadi, induksi magnetik pada sebuah titik yang
BP = BQ terletak di bagian ujung solenoida adalah
µ 0IP µI 8π × 10–5 Wb/m2.
= 2π0aQ
2π aPX QX
10. Diketahui: a = 30 cm = 3 × 10–1 m
IP IQ
aPX
= aQX
B = 21 × 10–6 T
I = 0,9 A
8 4
= µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
a 0,15 − a
Ditanyakan: N
2 1
= 0,15 − a Jawab:
a
0,3 – 2a = a µ IN
B = 20π a
3a = 0,3
a = 0,1 2π Ba
N =
Jadi, jarak titik X dari kawat P adalah 0,1 meter. µ0I

8. Diketahui: N = 10 2π (21× 10−6 )(3 × 10−1)


a = 5 cm = 5 × 10–2 m =
(4π × 10−7 )(9 × 10−1)
B = 2,0 × 104 T
= 35 lilitan
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Jadi, jumlah lilitan toroida sebanyak 35 lilitan.
Ditanyakan: I

Fisika Kelas XII 87


A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: a
Diketahui: I = 10 A
1. Jawaban: b a = 4 mm = 4 × 10–3 m
Diketahui: a = 100 cm = 1 m v = 2 × 104 m/s
I1 = 2 A I1 I2 qe = –1,6 × 10–19 C
I2 = 3 A Ditanyakan: besar dan arah F
F Jawab:
Ditanyakan: A
µ I (4π × 10−7 )(10)
Jawab:
F1 100 cm F2 B = 2π0 a = = 5 × 10–4 T
(2π )(4 × 10−3 )
F µ I I F =Bqv
= 20π1a2
A = (5 × 10–4 T)(1,6 × 10–19 C)(2 × 104 m/s)
(4π × 10 −7 )(2)(3) = 1,6 × 10–18 N
= (2π )(1) Medan magnet yang ditimbulkan penghantar
= 12 × 10–7 N/m ditentukan berdasarkan genggaman tangan kanan.
= 1,2 × 10–6 N/m Ibu jari berarah ke atas menunjukkan arah arus
Jadi, gaya per satuan panjang kawat tersebut sehingga medan magnet di sekitar elektron masuk
ke bidang kertas. Arah gaya Lorentz ditentukan
adalah 1,2 × 10–6 N/m.
berdasarkan kaidah tangan kanan. Oleh karena
2. Jawaban: c elektron bergerak ke bawah, arus listrik yang
Diketahui: I = 10 A ditimbulkan gerakan elektron berarah ke atas.
a = 2 cm = 2 × 10–2 m Dengan demikian, gaya Lorentz berarah ke kiri
v = 4 × 105 m/s (menuju kawat). Jadi, gaya Lorentz yang dialami
q = e = –1,6 × 10–19 C elektron 1,6 × 10–18 N menuju kawat.
Ditanyakan: F 5. Jawaban: d
Jawab: Arah gaya Lorentz ditentukan dengan kaidah
µ0 I (4π × 10−7 )(10) tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus, jari
B= = T = 10–4 T
2πa (2π )(2 × 10−2 ) telunjuk menunjukkan arah medan magnetik, jari
F=Bqv tengah yang ditekuk menunjukkan arah gaya
= (10–4 T)(1,6 × 10–19 C)(4 × 105 m/s) Lorentz.
= 6,4 × 10–18 N Pada gambar (1), arah arus ke atas, sedangkan
medan magnet masuk bidang gambar sehingga
Jadi, besar gaya Lorentz yang dialami elektron
gaya Lorentz seharusnya ke arah kiri (Gambar (1)
adalah 6,4 × 10–18 N. salah).
3. Jawaban: b Pada gambar (2), arah arus keluar bidang gambar,
Diketahui: R1 = 10 cm sedangkan arah medan magnet ke bawah sehingga
gaya magnet seharusnya ke arah kanan (Gambar
v2 = 1,2v1
(2) salah).
R2 = 20 cm Pada gambar (3), arah arus ke bawah, sedang arah
B1 = B2 = B medan magnet keluar bidang sehingga arah gaya
Pada gerak melingkar, gaya Lorentz sama dengan magnetik ke kiri (Gambar (3) benar).
gaya sentripetal. Pada gambar (4), arah arus keluar bidang gambar,
FLorentz = Fsentripetal sedangkan arah medan magnet ke atas sehingga
2
gaya magnet ke kiri (Gambar (4) benar).
B q v = mv
R Jadi, jawaban yang benar ditunjukkan oleh gambar
m BR m R nomor (3) dan (4).
q = atau q ~ v
  v
 m1 
6. Jawaban: a
 
 q1 
R1 v2 10 3 Diketahui: v = 6 × 104 m/s
 m2 
= R2 × v1 = 20
× 1,2 = 5 I = 10 A
 
 q2 
a = 1 cm =1 × 10–2 m
Jadi, perbandingan massa per muatan antara q = 1,6 × 10–19 C
partikel pertama dan kedua adalah 3 : 5. Ditanyakan: FL

88 Radiasi Elektromagnetik
Jawab: 8. Jawaban: d
• –q Diketahui: B = 0,016 T
I = 20 A
B
a = 60°
I A = 80 cm = 8 × 10–1 m
Ditanyakan: F
F =Bqv Jawab:
F = B I A sin a
 µ0I 
=  2π a  q v = (0,016)(20)(8 × 10–1) sin 60°
 
1
 (4π × 10 −7 )(10) 
= (0,016)(20)(8 × 10–1)( 3)
–19 4 2
=  −2  (1,6 × 10 )(6 × 10 )
 2π (1× 10 )  = 0,221 N
–4 –19 4
= (2 × 10 )(1,6 × 10 )(6 × 10 ) Jadi, besar gaya pada kawat adalah 0,221 N.
= 1,92 × 10–18 9. Jawaban: a
Jadi, gaya Lorentz pada elektro 1,92 × 10–18 N. Diketahui: F = 3,6 × 10–4 N
7. Jawaban: a I1 = 10 A
Diketahui: a = 3 cm a = 0,4 m
IQ = 6 A Ditanyakan: I2
IP = 3 A Jawab:
IR = 1 A F µ II
A
= 20π1a2
FR = 0
Ditanyakan: aR F 2π a
Jawab: I2 =
A µ0I1
Arah gaya magnet pada dua kawat lurus berarus
sebagai berikut.  2π (0,4) 
= (3,6 × 10–4)  −7  A
P R Q  (4π × 10 )(10) 
= 72 A
FPR Jadi, arus yang mengalir pada kawat kedua adalah
FRQ
72 A.
3–x x 10. Jawaban: e
Diketahui: I1 = 15 A
3 cm I2 = 10 A
FR = 0 F
A
= 1,6 × 10–4 N
FPR – FRQ= 0
FPR = FRQ µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
IPIR I I Ditanyakan: a
k A = k aR Q A Jawab:
aPR RQ

F µ II
IPIR IRIQ
A
= 20π1a2
= aRQ
aPR
µ0I1I2A
(3)(1) (1)(6) a =
= 2π F
(3 − x ) x
(4π × 10−7 )(15)(10)(1)
3 6 = ≈ 0,19 m
= 2π (1,6 × 10−4 )
3−x x
3x = 18 – 6x Jadi, jarak kedua kawat kira-kira 0,19 m.
9x = 18 B. Uraian
x=2
1. Diketahui: v = 5 × 106 m/s
Jadi, kawat R diletakkan 2 cm di kiri Q atau 1 cm
I = 20 A
di kanan P.
a = 10 cm = 10 × 10–2 m
Ditanyakan: FA

Fisika Kelas XII 89


Jawab: (3,2 × 10–17) = (4,55 × 10–31)v 2
I I v 2 = 7,03 × 1013
a = 10 cm v = 8,38 × 106
q Jadi, kecepatan elektron dalam medan mag-
– B
q v – v net sebesar 8,38 × 106 m/s.
b. FL = Fsp
F
mv 2
qvB=
Dengan aturan tangan kanan, arah medan magnet r
di daerah bawah kawat yang dihasilkan arus listrik
mv
masuk bidang kertas (x). Selanjutnya, arah gaya r=
qB
Lorentz pada elektron ditentukan dengan aturan
tangan kanan. Elektron bergerak ke kanan. (9,1× 10−31)(8,38 × 106 )
= m
Akibatnya, arus listrik yang ditimbulkan elektron (1,6 × 10−19 )(2 × 10−2 )
berarah ke kiri. Dengan demikian, arah gaya Lorentz
= 2,38 × 10–3 m
pada elektron tegak lurus menjauhi kawat. Besar
medan magnet di sekitar arus listrik pada kawat = 2,38 mm
lurus panjang adalah: Jadi, jari-jari lintasan elektron 2,38 mm.
µ0 I (4π × 10−7 )(20) 4. Diketahui: I = 4 mA = 4 × 10–3 A
B = = = 4 × 10–5 T B = 2 Wb/m2
2π a (2π )(10 × 10−2 )
Sudut antara v dan F adalah θ = 90°sehingga besar F = 1,2 × 10–3 N
gaya pada elektron (q = 1,6 × 10–19 C) adalah: A = 30 cm = 0,3 m
F = B q v sin θ Ditanyakan: θ antara arah arus dengan arah
= (4 × 10–5)(1,6 × 10–19)(5 × 106)(sin 90) medan magnet
= 32 × 10–18(1) = 3,2 × 10–17 Jawab:
Jadi, gaya pada elektron adalah 3,2 × 10–17 N F = B I A sin θ
menjauhi kawat. F
sin θ = B I A
2. Diketahui: m = 40 gram = 4 × 10–2 kg (1,2 × 10−3 )
q = 1,6 C = (2)(4 × 10−3 )(0,3)
B = 2,5 mT = 2,5 × 10–3 T
1
v = 8 m/s = 2
Ditanyakan: r θ = 30°
Jawab: Jadi, sudut yang dibentuk oleh arah arus dan arah
Jari-jari lintasan partikel: medan magnet sebesar 30°.
mv (4π × 10−7 )(8)
r= = = 8 × 10–4 m = 0,8 mm 5. Diketahui:
F
= 25 × 10–7 N/m
qB (1,6)(2,5 × 10−3 ) A
Jadi, jari-jari lintasan partikel sebesar 0,8 mm. a = 50 cm = 5 × 10–1 m
I1 = I2 = I
3. Diketahui: V = 200 V µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
B = 20 mT = 2 × 10–2 T Ditanyakan: I
me = 9,1 × 10–31 kg Jawab:
q = 1,6 × 10–19 C F µ II
Ditanyakan: a. v A
= 20π1a2
b. r
(4π × 10−7 )I 2
Jawab: 25 × 10–7 =
2π (5 × 10−1)
a. Elektron dipercepat dengan beda potensial
200 V maka energi potensial listriknya berubah I 2 = 6,25
menjadi energi kinetik. I = 2,5
Ep = Ek Jadi, besar arus setiap kawat adalah 2,5 ampere.
1
q V = 2m v2
1
(1,6 × 10–19)(200) = 2 (9,1 × 10–31)v 2

90 Radiasi Elektromagnetik
A. Pilihan Ganda Bp = B1 + B2
1. Jawaban: d µ I µ0 I 2
A = 2π0a1 + 2a2
Batang bergerak ke 1
I µ0 I 1
kanan sehingga gaya = ( + 1)
Lorentz berarah ke kiri. 2a π
v
Berdasarkan kaidah
FA (4π × 10−7 )(4) 1
= ( 3,14 + 1)
tangan kanan, arus listrik (2)(4 × 10−2 )
mengalir ke bawah (dari = (6,28 × 10–5)(1,3185) = 8,28 × 10–5 T
A ke B). Oleh karena itu, Jadi, besar induksi magnet total di pusat lingkaran
B
ujug atas (A) bermuatan sebesar 8,28 × 10–5 T.
positif, sedangkan ujung 4. Jawaban: e
bawah (B) bermuatan Diketahui: a =2m
negatif. µ0 = 4π × 10–7
Jadi, gambar yang tepat I =5A
adalah gambar d. Ditanyakan: B p
Jawab:
Induksi magnet hanya dipengaruhi kawat yang
2. Jawaban: c melingkar saja sehingga:
Diketahui: I1 = 5 A
1 µ I (4π × 10 −7 )(5)
I2 = 10 A Bp = 4 0 = = 1,25π × 10–7 T
a1 = 5 cm = 0,05 m 2a (8)(2)
a2 = 20 cm = 0,2 m Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 1,25π × 10–7 T.
Ditanyakan: B 5. Jawaban: b
Jawab: Diketahui: I =5A
Bp = B1 + B2 a = 4 mm = 4 × 10–3 m
v = 10 m/s
µ0 I1 µ0 I 2
= 2π a + 2π a F = 5 µN = 5 × 10–6 N
1 2
Ditanyakan: q
µ I1 I2 Jawab:
= 2π0 ( a + )
1 a2 µ I (4π × 10−7 )(5)
B = 2π0 a = T = 2,5 × 10–4 T
2π(4 × 10−3 )
4π × 10−7 Wb/Am 5A 10 A
= ( + ) F =Bqv
2π 0,05 m 0,2 m
= (2 × 10–7 Wb/Am)(100 A/m + 50 A/m) F 5 × 10−6
q = B v = (2,5 × 10−4 )(10) = 2 × 10–3 C = 2 mC
= 3 × 10–5 Wb/m2
Jadi, muatan partikel sebesar 2 mC.
Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 3 × 10–5
6. Jawaban: d
Wb/m2.
Diketahui: I1 = 10 A
3. Jawaban: e I2 = 5 A
Diketahui: I1 = I2 = 4 A BC= 20 cm
a1 = a2 = 4 cm = 4 × 10–2 m A = 20 cm = 0,2 m
Ditanyakan: Bp a1 = 1 cm
Jawab: a2 = 10 cm
Dengan kaidah genggaman tangan, arah medan Ditanyakan: Ftot
magnet kedua kawat sama menuju P. Jawab:
Kawat AB dan CD tidak mengalami gaya dari kawat
PQ. Kawat ABCD adalah satu kesatuan sehingga
terjadi gaya tolak-menolak antarkawat AB dan CD
dan gaya tolak-menolak antarkawat AD dan BC.

Fisika Kelas XII 91


10 cm
Q µ NI
A B Bpusat = Bp = 20a

µ I 5
F AD F BC = 2R0  6 
 
I1 I2 I2 20 cm 5 µI
= 12 R0

5µ I
Jadi, kuat medan magnet di titik P adalah 12R0 .
P D C
1 cm 9 cm 9. Jawaban: c
Diketahui: I1 = I2 = I3 = 2 ampere
Ftot = FAD – FBC a1 = 4 cm = 4 × 10–2 m
µ0 I1 I 2 µ0 I1 I 2 a2 = π cm = π × 10–2 m
=( – )AA a3 = 8 cm = 8 × 10–2 m
2π a1 2π a2
µ0 I1 I2
Ditanyakan: B0
1 1
= ( – )AA Jawab:
2π a1 a2
(4π × 10−7 )(10)(5)(0,2) 1 1 µI (4π × 10 −7 )(2)
= ( – ) B1 = 2π0a1 = (2π )(4 × 10 −2 m) = 10–5 tesla
2π 10−2 10−1 1

(Arah B1 menuju sumbu Z+)


= (2 × 10–6)(100 – 10)
1 µ0I 2 1 (4π × 10 −7 )(2)
= (2 × 10–6)(90) B2 = = = 10–5 tesla
4 2π a2 4 2(π × 10 −2 m)
= 180 × 10–6 N
(Arah B2 menuju sumbu X–)
= 180 µN (ke kiri)
Jadi, resultan gaya yang dialami kawat ABCD µI (4π × 10−7 )(2)
B3 = 2π0a3 = = 0,5 × 10–5 tesla
sebesar 180 mN. 3 2π (8 × 10−2 m)
(Arah B3 menuju sumbu Y–)
7. Jawaban: b
Resultan antara B1 dan B2
Diketahui: A = 15 cm = 0,15 m
B = 0,4 T R1 = B12 + B22
F = 1,2 N
Ditanyakan: I = (10−5 )2 + (10−5 )2
Jawab:
Besar arus: = 10 −10 + 10 −10
F=BIA
F 1,2 N = 2 × 10−10
I = = = 20 A
BA (0,4 T)(0,15 m)
= 2 × 10–5 tesla
Arah arus ditentukan menggunakan kaidah tangan Besar induksi magnet di titik O
kanan. Jari telunjuk sebagai arah B menunjuk ke
kanan, jari tengah sebagai arah F masuk bidang BO = R12 + B32
gambar sehingga ibu jari sebagai arah arus
menunjuk ke atas. Dengan demikian, arus yang = ( 2 × 10−5 )2 + (0,5 × 10−5 )2
mengalir sebesar 20 A dari B ke A.
= 2 × 10−10 + 0,25 × 10−10
8. Jawaban: c
Diketahui: i =I
= 2,25 × 10−10
a =R
θ = 360° – 60° = 300° = 1,5 × 10–5 tesla
Ditanyakan: Bp Jadi, besar induksi magnet di titik O adalah 1,5 × 10–5
Jawab: tesla.
Induksi magnet di pusat lingkaran:
300° 5
N = 360° = 6

92 Radiasi Elektromagnetik
10. Jawaban: d 12. Jawaban: e
Diketahui: I1 = 2I Diketahui: B = 5,1π T
I2 = 4I m = 1,6 × 10–27 kg
a1 = a q = 1,6 × 10–19 coulomb
a2 = a + 3a = 4a Ditanyakan: f
Ditanyakan: F Jawab:
Jawab: Fs = FL
Arah gaya yang terjadi pada kawat persegi. mv 2
Besar F1 = qvB
r
B
µ0I1I 2 mv = qBr
F1 = 2π a1
P Q
m ω r = qBr
µ0 (2I )(4I ) I1 I2 m(2πf )r = qBr
=
2π (a ) F1 F2
(1,6 × 10–27 kg)(2πf) = (1,6 × 10–19 C)(5,1π T)
4 µ0I 2
O R (1,6 × 10−19 C)(5,1π T)
= f=
πa A (1,6 × 10 −27 C)(2π )
Besar F2
= 2,55 × 108 Hz
µ0I1I 2 µ0 (2I )(4I ) µ0I 2 Jadi, frekuensi gerakan proton adalah 2,55 × 108 Hz.
F1 = 2π a2
= =
2π (4a ) πa
13. Jawaban: d
Gaya pada kawat persegi
Arah induksi magnet akibat kawat penghantar yang
4 µ0I 2 µ0I 2 3 µ0I 2 dialiri arus listrik I dapat ditentukan dengan aturan
F = F1 – F2 = – =
πa πa πa
genggaman tangan kanan. Ibu jari menunjukkan
3 µ0I 2 arah arus sedangkan empat jari lainnya yang
Jadi, gaya pada kawat persegi sebesar .
πa melengkung menunjukkan arah induksi magnetik.
11. Jawaban: d Berdasarkan konsep tersebut, pilihan yang tepat
b
adalah pilihan d.
A B
1
14. Jawaban: a
b
2
Diketahui: α = 150°
b b I = 1,5 A
µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
a = 50 cm = 5 × 10–2 m
D b C Ditanyakan: B
Jawab:
Kuat medan magnetik pada kawat tidak panjang.
150° µ I
A B B = 360° 20a
θ1 θ
2

5 (4π × 10−7 )(1,5)


=
12 2(5 × 10−2 )
µI
BAB = 4π0a (cos θ1 – cos θ2) = 2,5π × 10–6 T
= 0,25π × 10–5T
µ0I Jadi, besar induksi magnetik di pusat lingkaran
= (cos 45° – cos 135°)
4π ( 2 b )
1
adalah 2,5π × 10–6 T atau 0,25π × 10–5T.
µ0I 1
= ( 2 – (– 1 2 )) 15. Jawaban: b
2π b 2 2
Diketahui: I1 = I2 = 5 ampere
µI 2µ I
= 2π0b 2 = 0 a = 10 cm = 1 × 10–1 m
2π b
Ditanyakan: Bp dan arah
Sementara itu, melalui kawat BC, CD, dan DA
Jawab:
memiliki arah dan nilai yang sama. Oleh karena
itu, kuat medan listrik di pusat bujur sangkar adalah: µI
B1 = 20a1
 2 µ0I  2 2 µ0I
B = 4BAB = 4  2π b  = (4π × 10−7 )(5)
  πb =
2(1× 10 −1)
Jadi, kuat medan listrik di pusat bujur sangkar
= 3,14 × 10–5 tesla
2 2 µ0I
adalah .
πb

Fisika Kelas XII 93


µI 19. Jawaban: d
B2 = 2π0a Diketahui: I1 = I2 = 8 A
a = 20 cm = 2 × 10–2 m
(4π × 10−7 )(5) µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
= 2π (1× 10−1)
F
= 1 × 10–5 tesla Ditanyakan: A
Bp = B1 – B2 Jawab:
= 3,14 × 10–5 – 1 × 10–5
F µ II
= 2,14 × 10–5 tesla = 20π1a2
A
Jadi, induksi magnetik di titik P 2,14 × 10–5 tesla
dengan arah ke dalam. (4π × 10−7 )(8)(8)
=
2π (2 × 10−2 )
16. Jawaban: d
Dengan menggunakan aturan tangan kanan akan = 6,4 × 10–4
diperoleh: Jadi, gaya yang bekerja pada kawat tiap meternya
1) arah medan magnet dari kutub utara menuju 6,4 × 10–4 N.
kutub selatan ditunjukkan oleh empat jari; 20. Jawaban: a
2) arah arus dari B ke A ditunjukkan oleh ibu jari Diketahui: I1 = 1,25 A
yang lurus. I2 =5A
Berdasarkan penjelasan di atas serta aturan tangan a1 = 5 cm = 5 × 10–2 m
kanan, maka arah gaya magnetik tegak lurus a2 = (25 – 5) cm = 20 cm
masuk bidang kertas. Jadi, pilihan jawaban yang = 2 × 10–2 m
tepat adalah pilihan d. Ditanyakan: Bp
17. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: B1 = B I1 I2
A1 = A
Φ1 = Φ
1
B2 = 2 B
1,25 A 5A
A2 = 2A 5 cm
Ditanyakan: Φ2
Jawab:
Φ1 B1A1
= 25 cm
Φ2 B 2 A2

Φ BA Bp = B1 + B2
=
Φ2 1
( 2 B )(2A ) µ0I1 µ0I 2
= +
2π a1 2π a2
Φ2 = Φ
Jadi, fluks magnetik yang dihasilkan Φ. µ0  I1 I2 
= 2π  a + a 
 1 2
18. Jawaban: a
Diketahui: µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am (4π × 10 −7 )  1,25 5 
=  + 
I =8A 2π  5 × 10 −2 20 × 10 −2 
a = 2 cm = 2 × 10–2 m = 10–5 Wb/Am
Ditanyakan: BQ Jadi, besar induksi magnetnya 10–5 Wb/Am.
Jawab:
21. Jawaban: d
µ0I
BQ = Diketahui: q = 1,6 × 10–19 C
2π a
α = 45°
(4π × 10−7 )(8)
= 2π (2 × 10−2 ) F = 32 2 × 10–14 N
B = 0,24 T
= 8 × 10–5 Ditanyakan: v
Arah induksi magnetik berdasarkan kaidah tangan Jawab:
kanan yaitu mendekati bidang kertas. Jadi, F = B q v sin α
jawaban yang tepat adalah pilihan a.

94 Radiasi Elektromagnetik
F 25. Jawaban: c
v = B q sinα Diketahui: I = 20 A
N = 1.400 lilitan
32 2 × 10−14 B = 2π × 10–2 Wb/m2
=
(0,24)(1,6 × 10−19 )sin 45° µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Ditanyakan: A
32 2 × 10−14
= Jawab:
(0,24)(1,6 × 10−19 )(0,5 2)
1 µ IN
= 1,67 × 107 m/s B = 2 0A
Jadi, kecepatan elektron adalah 1,67 × 107 m/s.
µ IN
22. Jawaban: a A = 20B
Diketahui: FA = F
IIB = 3IIA (4π × 10−7 )(20)(1.400)
= m
aB = 3aB 2(2π × 10−2 )
Ditanyakan: FB = 28 × 10–2 m
Jawab: = 28 cm
F IIA aB Jadi, panjang solenoid 28 cm.
FB
=
IIB aA
B. Uraian
F IIA 3aA 1. Diketahui: I = 20 A
= =
FB 3IIA aA a = 5 cm = 5 × 10–2 m
FB = F µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
Jadi, gaya sekarang tidak mengalami perubahan. Ditanyakan: B
Jawab:
23. Jawaban: b
Diketahui: I1 =I µI
B = 2π0a
a1 =a
a2 = 2a (4π × 10−7 )(20)
F1 = F2 = 2π (5 × 10−2 )
Ditanyakan: I2 = 4 × 10–5 T
Jawab: Jadi, besar induksi magnetik adalah 4 × 10–5 T.
F1 = F2
2. Diketahui: a = 20 cm = 2 × 10–1 m
µ0I12A µ0I 2 2 A
= N = 12
2π a1 2π a2
I = 20 A
I2 I22 µ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
=
a 2a Ditanyakan: Bp
I22 = 2I 2 Jawab:
I2 = I 2 µI
Bp = N 20a
Jadi, arus yang dibutuhkan sebesar I 2 .
(12)(4π × 10−7 )(20)
24. Jawaban: a =
2(2 × 10−1)
Diketahui: v = 4 × 105 m/s
= 24π × 10–5 T
B = 2,5 × 10–3 T
Jadi, besar induksi magnetik sebesar 24π × 10–5 T.
α = 30°
q = 1,6 × 10–9 C 3. Diketahui: Akawat = 31,4 m
Ditanyakan: F Dkawat = 1 mm = 1 × 10–3 m
Jawab: Dsolenoid = 5 cm = 5 × 10–2 m
F = B q v sin α
= (2,5 × 10–3)(1,6 × 10–19)(4 × 105)(sin 30°) V = 220 V
P = 110 W
1
= (2,5 × 10–3)(1,6 × 10–19)(4 × 105)( 2 ) Ditanyakan: a. N dan A
b. B di pusat solenoid
= 8 × 10–17 N
Jadi, gaya Lorentz pada partikel adalah 8 × 10–17 N.

Fisika Kelas XII 95


Jawab: magnetik yang besarnya 5 Wb/m2, hitunglah gaya
panjang kawat Lorentz yang dihasilkan!
a. N = keliling 1 lingkaran Jawaban:
A kawat Diketahui: V = 2 volt
= πD
solenoid
C = 5 µF = 5 × 10–6 F
v = 2 × 105 m/s
31,4 m
= B = 5 Wb/m2
π (5 × 10 −2 )
Ditanyakan: FL
31,4
= Jawab:
(3,14)(5 × 10 −2 )
FL = B q v
= 200 lilitan
= B (C V ) v
A = N Dkawat = (5)(5 × 10–6)(2)(2 × 105)
= (200)(1 × 10–3 m) = 100 × 10–1
= 0,2 m = 20 cm = 10 N
Jadi, gaya Lorentz yang dihasilkan sebesar 10 N.
b. P =VI
P 110 W 6. Perhatikan gambar!
I = V = 220 V = 0,5 ampere Sebuah kawat penghantar
µ0 N I lurus panjang dialiri arus
B = A listrik I = 4 A dan terletak di
(4π × 10 −7 )(200)(0,5) ruang hampa.
= (0,2)
T Sebuah elektron bergerak
lurus sejajar dengan kawat
= 2π × 10–4 T
dan berlawanan arah arus
Jadi, medan magnet maksimum di pusat dengan kelajuan 6 × 105 m/s.
solenoid sebesar 2π × 10–4 T. Apabila jarak elektron
4. Kawat sepanjang 150 cm dialiri arus 40 A sehingga dengan kawat 12 mm,
memiliki gaya Lorentz sebesar 0,72 N. Apabila hitung gaya magnetik yang
sudut yang dibentuk antara arah arus dan arah dialami elektron!
medan magnetik 30°, hitung kuat medan magnet Jawaban:
homogennya! Diketahui: v = 6 × 105 m/s
Jawaban: I =4A
Diketahui: I = 40 A a = 12 mm = 12 × 10–3 m
F = 0,72 N q = 1,6 × 10–19 C
α = 30° Ditanyakan: F
A = 150 cm = 1,5 m Jawab:
Ditanyakan: B F =Bqv
Jawab: µI
F = B I A sin α = ( 2π0a ) q v
F (4π × 10−7 )(4)(1,6 × 10−19 )(6 × 105 )
B =
I A sinα = 2π (12 × 10−3 )
(0,72) = 6,4 × 10–18 N
= (40)(1,5)sin30°
Jadi, gaya magnetik yang dihasilkan sebesar
0,72 6,4 × 10–8 N.
= (40)(1,5)(0,5)
7. Zarah bermuatan listrik yang bergerak masuk dalam
= 2,4 × 10–2 medan magnetik dengan lintasan berupa lingkaran
Jadi, kuat medan magnet homogennya berjari-jari 10 cm. Zarah lain bergerak dengan
2 , 4 × 1 0 –2 Wb/m2. kelajuan 0,8 kali kelajuan zarah pertama. Jika
5. Suatu muatan positif dihasilkan oleh sumber zarah kedua memiliki jari-jari lintasan 20 cm, hitung
tegangan 2 volt yang dihubungkan dengan perbandingan massa per muatan zarah pertama
kapasitor 5 µF. Jika muatan positif bergerak dan zarah kedua!
dengan kecepatan 2 × 105 m/s dalam medan

96 Radiasi Elektromagnetik
Jawaban: 9. Diketahui: m = 100 mg = 1 × 10–4 kg
Diketahui; R1 = 10 cm q = 4 × 10–8 C
R2 = 20 cm v = 5 × 104 m/s
v2 = 0,8v1 Ditanyakan: B
m1 m2 Jawab:
Ditanyakan: q1 : q2 Partikel tidak berubah arah maka berlaku ΣF = 0
ΣF = 0
Jawab:
FL – w = 0
Fs = FL
FL = w
mv 2 Bqv=mg
=qvB
R
mg
mv = q B R B=
q v
m BR
q
= v (1× 10−4 )(10)
=
(4 × 10−8 )(5 × 104 )
m1
R1v 2
q1
= 10 −3
m2 R 2v 1 =
q2 2 × 10 −3
= 0,5
m1
q1 10 0,8v 1 Jadi, kerapatan fluks magnetiknya 0,5 tesla.
m2 =
20 v 1 10. Diketahui: E k = 2.500 eV
q2
= 2.500 × 1,6 × 10–19
m1
14
= 4 × 10–16 joule
q1
m2 = 25 B = 200 gauss
q2 = 2 × 10–2 Tesla
q = 1,6 × 10–19 C
2
= 5 m = 9,1 × 10–31 kg
Ditanyakan: R
Jadi, perbandingan massa per muatan zarah
Jawab:
pertama dan zarah kedua adalah 2 : 5.
mv
8. Diketahui: E = 4 × 104 V/m R = qb
B = 0,2 T
Ditanyakan: v 2m E k
= qB
Jawab:
FL = Flistrik
2(9,1× 10 −31)(4 × 10 −16 )
qvB=qE = m
(1,6 × 10 −19 )(2 × 10 −2 )
E
v= B 72,8 × 10 −47
= m
4 × 10 4 3,2 × 10 −21
= 0,2 2,69 × 10 −24
5 = m
= 2 × 10 3,2 × 10 −21
Jadi, kelajuan gerak partikelnya 2 × 105 m/s. = 8,4 × 10–4 m
Jadi, jari-jari elektron adalah 8,4 × 10–4 m.

Fisika Kelas XII 97


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan dan menganalisis fenomena induksi elektromagnetik berdasarkan percobaan;
2. menciptakan generator sederhana berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mensyukuri keseimbangan antara medan magnet dan medan listrik sehingga tercipta teknologi yang sangat bermanfaat;
2. berperilaku ilmiah dalam kegiatan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.

Induksi Faraday

GGL Induksi Induktansi Aplikasi Induksi Faraday dalam


Produk Teknologi

• Menyelidiki timbulnya GGL induksi • Menyelidiki timbulnya induktansi • Mengamati prinsip kerja dinamo
melalui percobaan. diri pada kumparan melalui sepeda.
• Mendiskusikan hukum Lenz untuk percobaan. • Mendiskusikan aplikasi induksi
menentukan arah GGL induksi. • Mendiskusikan persamaan induk- faraday pada generator.
• Menyelidiki GGL induksi pada tansi diri. • Mendiskusikan aplikasi induksi
loop kawat melalui percobaan. • Mendiskusikan induktansi ber- faraday pada transformator.
sama pada dua buah kumparan.
• Mendiskusikan persamaan induk-
tansi bersama pada koil tesla.

• Mensyukuri kebesaran Tuhan yang Maha Kuasa yang telah menciptakan bahan-bahan yang
sangat bermanfaat dalam teknologi.
• Bekerja keras dalam memanfaatkan bahan-bahan dalam teknologi.
• Teliti, objektif, dan cermat dalam melakukan pengamatan.
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, jujur, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
• Menjelaskan hukum Faraday tentang GGL induksi berdasarkan hasil percobaan.
• Menerapkan hukum Lenz untuk menentukan polaritas GGL induksi.
• Menganalisis GGL induksi pada loop kawat yang digerakkan di dalam medan magnet.
• Menganalisis induktansi diri dan induktansi bersama.
• Menjelaskan prinsip kerja dinamo sepeda.
• Menganalisis besaran-besaran pada generator AC dan DC.
• Menganalisis besaran-besaran pada transformator.

98 Induksi Faradary
A. Pilihan Ganda Arah medan magnet menuju kertas dan arah gerak
1. Jawaban: d ke kanan. Dengan demikian gaya Lorentz berarah
Faraday membuktikan bahwa arus listrik dapat ke kiri. Berdasarkan aturan tangan kanan, maka
dibangkitkan menggunakan medan magnet pada arah arus akan ke atas (dari Q ke P).
sebuah kumparan. Timbulnya arus listrik pada 5. Jawaban: a
kumparan menandakan adanya GGL yang Diketahui: Φm = 5 × 10–6 Wb
diinduksikan pada kumparan. Namun, arus listrik 1
Φm = 0
hanya timbul jika magnetnya bergerak. Jadi, yang 2
t = 3 detik
menyebabkan timbulnya GGL induksi adalah Ditanyakan: εind
perubahan medan magnet akibat gerakan magnet. Jawab:
2. Jawaban: d D ΔΦm
A εind = – Δt
Apabila kutub utara S
magnet didekatkan maka Φm2 − Φm1
U =–
terjadi pertambahan garis Δt
gaya magnetik dari D ke C (0) − (5 × 10 −6 )
G = – = 1,67 × 10–6 volt
yang dilingkupi oleh 3
kumparan. B C Jadi, GGL induksi yang timbul 1,67 × 10–6 volt.
– +
Sesuai dengan hukum Lenz
6. Jawaban: a
maka timbul garis gaya
Diketahui: A =1m
magnetik baru dari D ke C untuk menentang
ω = 10 rad/s
pertambahan tersebut di atas. Garis gaya magnetik
B = 0,1 T
ini menimbulkan arus induksi dengan arah CDAB
Ditanyakan: ε
(aturan tangan kanan) sehingga jarum galvanom-
Jawab:
eter bergerak ke kanan.
Menurut hukum Faraday:
Jika kutub utara magnet dijauhkan maka akan
dΦ B dA B π A2 B 2π 1
terjadi kebalikannya sehingga jarum galvanometer ε ind = = = = 2 ( T )A 2 = 2 B ω A 2
dt dt Δt
bergerak ke kiri dan akhirnya berhenti.
1
3. Jawaban: b ε ind = 2
(0,1)(10)(1)2 = 0,5 V
Diketahui: N = 10 lilitan Jadi, GGL induksi antara kedua ujung tongkat
Φm = 5 × 10–2 Wb sebesar 0,5 V.
1
Φm = 0
2
t = 0,2 sekon 7. Jawaban: e
Ditanyakan: GGL induksi Diketahui: A = 1.200 cm2 = 0,12 m2
Jawab: N = 500 lilitan
ΔB = (600 – 200) mT = 400 mT
dΦm
ε = –N dt
= 0,4 T
Φm2 − Φm1
Δt = 20 ms = 0,02 s
= –N Ditanyakan: ε ind
dt
Jawab:
(0) − (5 × 10 −2 )
= –N ΔΦ ΔB A (0,4)(0,12)
0,2 ε ind = –N = –N Δt = –500 0,02
Δt
= 0,25 V(10 lilitan)
= –1.200 V
= 2,5 V
(tanda negatif menunjukkan hukum Lenz)
Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 2,5 V
Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 1.200 V.
4. Jawaban: b
8. Jawaban: b
Diketahui: A = 25 cm = 0,25 m
Diketahui: A = 32 cm = 0,32 m
v = 4 m/s
B = 0,75 T
B = 0,2 T
v = 8 m/s
Ditanyakan: εind dan arahnya
R = 20 Ω
Jawab:
εind = B A v = (0,2 T)(0,25 m)(4 m/s) = 0,2 volt Ditanyakan: ε ind, I, F, kutub A dan B

Fisika Kelas XII 99


Jawab: Jawab:
1) ε ind = B A v ΔΦ
= (0,75)(0,32)(8) V |ε ind| = N Δt
= 1,92 V
ΔBA
Jadi, GGL induksi yang ditimbulkan 1,92 V = N Δt
(nomor 1 benar).
ε (B2 − B1)s 2
2) I = R =N
Δt
1,92 V
= (0,5 T − 0 T)(0,2 m)2
20 Ω = (200) (0,4 s)
= 10 V
= 0,096 A
Jadi, arus di R sebesar 0,096 A.(nomor 2 salah) Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 10 V.

3) F= B I A B. Uraian
= (0,75)(0,096)(0,32) N 1. Diketahui: A = 200 cm2 = 2 × 10–2 m2
= 0,02304 N B = 8 × 10–2 T
Arah gaya Lorentz ke kiri berlawanan dengan Ditanyakan: a. Φ (θ = 30°)
arah kecepatan. b. Φ (θ = 60°)
Jadi, gaya Lorentz di AB = 0,02304 N ke kiri. Jawab:
(nomor 3 salah) a. Φ = B A cos θ
4) Medan magnet masuk bidang gambar dan = (8 × 10–2)(2 × 10–2) cos 30°
arah gaya Lorentz ke kiri sehingga arus ke
1
atas. Arus mengalir dari positif ke negatif = (16 ×10–4)( 2 3 )
sehingga B positif dan A negatif. (nomor 4
salah) = 8 3 × 10–4
Jadi, pernyataan yang benar ditunjukkan nomor Jadi, fluks magnetik pada sudut 30° sebesar
1) dan 4).
8 3 × 10–4 Wb.
9. Jawaban: b
b. Φ = B A cos θ
Diketahui: |ε ind | = 144 V = (8 × 10–2)(2 × 10–2) cos 60°
1
ΔB = (16 × 10–4)( 2 )
Δt
= 2 T/s
= 8 × 10–4 Wb
2
A = 0,12 m Jadi, fluks magnetik pada sudut 60° sebesar
Ditanyakan: N 8 × 10–4 Wb.
Jawab:
2. Diketahui: B = 0,4 T
ΔΦ A = 50 cm = 0,5 m
| ε ind | = N Δt
v = 10 m/s
ΔBA ΔB R =5Ω
= N Δt = NA Δt Ditanyakan: εind dan I
Jawab:
| ε ind |
N = ΔB
a. ε ind = B A v
A Δt = (0,4)(0,5)(10) V = 2 V
Jadi, GGL induksi yang terjadi sebesar 2 volt.
144 V
= = 600 lilitan ε 2V
(0,12 m2 )(2 T/s) b. I = Rind = 5 Ω = 0,4 A
Jadi, jumlah lilitan sebanyak 600. Jadi, besar kuat arus dalam rangkaian 0,4 A.
10. Jawaban: b 3. Diketahui: N =1
Diketahui: N = 200 lilitan A = 0,06 m2
s = 20 cm = 0,2 m ΔB
B1 = 0 T = 2 × 10–4 T/s
Δt
B2 = 0,5 T
R = 20 Ω
Δt = 0,4 s
Ditanyakan: I
Ditanyakan: ε ind

100 Induksi Faradary


Jawab: 5. Diketahui: A = 30 cm = 0,3 m
ΔΦ
ε N Δt B = 2,5 × 10–4 T
I = Rind =
R v = 8 m/s
NA
ΔB R = 0,02 Ω
Δt
= Ditanyakan: a. I
R
b. F
(1)(0,06)(2 × 10−4 )
= A = 6 × 10–7 A Jawab:
20
a. ε = B A v
Jadi, arus induksi yang timbul sebesar 6 × 10–7 A.
= (2,5 × 10–4 T)(0,3 m)(8 m/s) = 6 × 10–4 V
4. Diketahui: N = 800 ε 6 × 10 −4 V
I = R = 0,02 Ω = 0,03 A
Δt = 0,01 sekon
ΦB2 = 4 × 10–5 Wb Arah arus induksi ditentukan menggunakan
ε = 1,5 volt kaidah tangan kanan pada gaya Lorentz. Oleh
Ditanyakan: Φ karena kawat digerakkan ke kiri, gaya Lorentz
Jawab: berarah ke kanan. Berdasarkan kaidah tangan
N ΔΦ B kanan, arah arus induksi dari B ke A (ke atas).
εind = Δt Jadi, arus induksi yang mengalir pada kawat
ε ind Δt (1,5 volt)(0,01 s) 0,03 A dari B ke A.
ΔΦB = =
N 800 b. F=BIA
ΔΦB = 1,875 × 10–5 Wb = (2,5 × 10–4)(0,03)(0,3)
ΔΦB = ΦB2 – ΦB1 = 2,25 × 10–6 N
Jadi, gaya Lorentz yang bekerja pada kawat
Kerapatan fluks sebelumnya:
2,25 × 10–6 N.
ΦB1 = ΦB2 – ΔΦB
= (4 × 10–5 Wb) – (1,875 × 10–5 Wb)
= 2,125 × 10–5 Wb
Jadi, kerapatan fluks sebelumnya sebesar
2,125 × 10–5 Wb.

A. Pilihan Ganda Jawab:


−2
ε = L dt = (0,05 H) (6 × 10
1. Jawaban: b dI A)
= 0,3 V
Diketahui: N = 600 lilitan 0,01s
L = 40 mH = 4 × 10–2 H Jadi, GGL induksi yang dibangkitkan sebesar 0,3 V.
ΔI = (10 – 4) A = 6 A 3. Jawaban: b
Δt = 0,1 detik
Diketahui: Toroid:
Ditanyakan: ε
Jawab: N1 = 1.000 lilitan
dI r = 0,5 m
ε = L dt A = 2 × 10–3 m2
ΔI ΔI = (9 – 7) A = 2 A
= L Δt
Δt = 1 detik
6A Kumparan:
= (4 × 10–2 H) 0,1s = 2,4 V
N2 = 5 lilitan
Jadi, beda potensial ujung-ujung kumparan sebesar
2,4 V. μ0 = 4π × 10–7 H/m
Ditanyakan: ε
2. Jawaban: b
Jawab:
Diketahui: L = 50 mH = 0,05 H
μ0 N1 N 2 A
ΔI = (100 – 40) mA M=
A
= 60 mA = 6 × 10–2 A
(4π × 10 −7 H/m)(1.000)(5)(2 × 10 −3 m2 )
Δt = 0,01 detik =
(2π )(0,5 m)
Ditanyakan: ε = 4 × 10–6 H

Fisika Kelas XII 101


GGL induksi pada kumparan 7. Jawaban: b
ΔI Diketahui: D = 1 cm
ε2 = M Δt2
R = 0,5 cm = 0,005 m
2 N = 100 lilitan
= (4 × 10–6)( 1 )
A = 50 cm = 0,5 m
= 8 × 10–6 V = 8 μV Ditanyakan: L
Jadi, GGL imbas pada kumparan sebesar 8 μV. Jawab:
4. Jawaban: c μ0N 2 A
Diketahui: L = 0,8 H L =
A
I = 2t 2 – 4t + 3 mA
ε ind = 0,01 detik (4π × 10 −7 )(100)2 (π )(0,005)2
= (0,5)
Ditanyakan: t
Jawab: = 2π 2 × 10–7
dI Jadi, induktansi diri induktor sebesar 2π 2 × 10–7 H.
ε ind = –L dt
8. Jawaban: a
d (2t 2 − 4t + 3) Diketahui: L =1H
–1,6 = –(0,8)
dt I1 = 0,1 A
–1,6 = –0,8(4t – 4) I2 = 0,05 A
–1,6 = –3,2t + 3,2 Δt = 10 ms = 0,01 s
3,2 + 1,6 Ditanyakan: ε
t= 3,2 Jawab:
4,8
t= = 1,5 dI
3,2 ε = –L dt
Jadi, GGL induksi sebesar –1,6 V terjadi saat (I2 − I1)
t = 1,5 sekon. = –L Δt
5. Jawaban: a (0,05 − 0,1)
= –(1) 0,01 V=5V
Tepat saat sakelar S ditutup, arus listrik tidak serta
merta mengalir pada resistor. Hal ini disebabkan Jadi, GGL induksi yang dibangkitkan solenoid
adanya GGL induksi timbul pada induktor L yang sebesar 5 volt.
menentang perubahan arus tersebut. Dengan
9. Jawaban: b
demikian tidak ada beda potensial pada resistor
Diketahui: ε = 1,8 V
R. Sebaliknya, GGL induksi yang timbul pada
I = 20 mA = 0,02 A
induktor memiliki nilai yang sama dengan GGL
I2 = 5 mA = 0,005 A
baterai tetapi berlawanan arah untuk menjaga
Δt = 5 ms = 0,005 s
kondisi arus tetap nol. Jadi, pada saat sakelar
Ditanyakan: L
ditutup nilai GGL baterai sama dengan nilai GGL
Jawab:
induksi pada induktor tetapi arahnya berlawanan.
ΔI
Adapun GGL pada resistor bernilai nol karena arus ε = –L Δt
listrik belum mengalir. Seiring waktu berlalu, GGL
(0,005 − 0,02)
pada induktor berkurang sedangkan GGL pada 1,8 = –L 0,005
resistor bertambah karena arus listrik pada
⎛ −0,015 ⎞
resistor bertambah. 1,8 = –L ⎜ ⎟
⎝ 0,005 ⎠
6. Jawaban: a (1,8)(0,005)
Diketahui: L = 4,0 mH = 4 × 10-3 H L= 0,015
= 0,6
ΔI = 1,0 A – 1,5 A = –0,5 A Jadi, induktansi diri rangkaian sebesar 0,6 H.
Δt = 0,02 s
Ditanyakan: ε ind 10. Jawaban: a
Jawab: Diketahui: A = 20 cm = 0,2 m
N1 = 500 lilitan
ΔI
ε ind = –L Δt N2 = 200 lilitan
(−0,5 A) A = 20 cm2 = 2 × 10–3 m2
= –(4 × 10–3 H) (0,02 s) = 0,1 V Ditanyakan: M
Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 0,1 V.

102 Induksi Faradary


Jawab: Jawab:
μ0 A N1 N 2 ΔI (0 A − 0,5 A)
M= A ε ind = –L Δt = –(4 H) (0,02 s)
= 100 V
−7 −3
(4π × 10 )(2 × 10 )(500)(200) Jadi, GGL rata-rata yang diinduksikan sebesar
= 0,2
= 4π × 10–4
100 V.
Jadi, induktansi bersama kedua solenoid sebesar
4π × 10–4 H. 4. Diketahui: N = 500 lilitan
A = 20 cm = 0,2 m
B. Uraian A = 4 cm2 = 4 × 10–4 m2
ε ind = 400 μV = 4 × 10–4 V
1. Diketahui: L = 500 mH = 0,5 H μ0 = 4π × 10–7 Wb/A m
I1 = 0,25 A
I2 = 0,05 A dI
Ditanyakan: dt
Δt = 20 ms = 0,02 s
Ditanyakan: ε Jawab:
Jawab: dI
ε ind = –L dt
dl
ε = –L dt μ0N 2 A dI
ε ind = –
(l − I ) A dt
= –L 2Δt 1 dI ε ind A
dt
= – μ N 2A
(0,05 − 0,25) 0
= –(0,5) 0,02
=5V −(4 × 10−4 V)(0,2 m)
= (4π × 10−7 Wb/Am)(500)2 (4 × 10−4 m2 )
GGL induksi diri yang dibangkitkan dalam solenoid
sebesar 5 V. = –0,637 A/s
Jadi, laju penurunan arus listrik di dalam induktor
2. Diketahui: A = 0,0018 m2 sebesar –0,637 A/s.
L = 5 × 10–5 H
N = 60 5. Perubahan medan magnet yang konstan di dalam
Ditanyakan: A induktor menimbulkan GGL induksi yang konstan
Jawab: di dalam induktor. GGL induksi selalu melawan
μ0N 2 A perubahan medan magnet di dalam induktor.
L = Adanya GGL induksi menyebabkan penurunan arus
A
listrik pada rangkaian. Oleh karena GGL induksi
μ0N 2 A (4π × 10−7 Wb/Am)(602 )(0,0018 m2 )
A = = 5 × 10−5 H
bernilai konstan, arus listrik yang mengalir pada
L
saat dipasang induktor lebih kecil daripada arus
= 0,163 m = 16,3 cm listrik yang mengalir tanpa induktor pada tegangan
Jadi, panjang solenoid 16,3 cm. sinusoidal. Selanjutnya, besi yang dimasukkan di
3. Diketahui: I1 = 0,5 A dalam induktor meningkatkan medan magnet
L =4H solenoid. Hal ini berakibat GGL induksi pada
Δt = 0,02 s induktor menjadi lebih besar sedangkan arus listrik
I2 = 0 menjadi lebih kecil. Akibatnya, nyala lampu
Ditanyakan: ε ind menjadi lebih redup dari semula.

A. Pilihlan Ganda Hambatan kumparan tidak memengaruhi besar


1. Jawaban: b GGL induksi. Jadi, pernyataan yang benar adalah
Besar GGL induksi pada generator dirumuskan nomor 1) dan 3).
sebagai berikut. 2. Jawaban: b
ε = NBAω sin ωt Diketahui: A = 6 cm × 8 cm
Dengan demikian, besar GGL induksi pada = 48 cm2 = 4,8 × 10–3 m2
generator dipengaruhi oleh: N = 250 lilitan
1) banyak lilitan kumparan (N); B = 10 mT = 0,01 T
2) induksi magnet (B); ω = 120 rad/s
3) luas bidang kumparan (A); Ditanyakan: εmaks
4) kecepatan sudut (ω).

Fisika Kelas XII 103


Jawab: Jawab:
εmaks = N B A ω Ps
1) η= × 100%
= (250)(0,01)(4,8 × 10–3)(120) V = 1,44 V Vp Ip
Jadi, GGL bolak-balik maksimum sebesar 1,44 V. 80% =
80 W
× 100%
(50 V)Ip
3. Jawaban: d 80 W
Ip = =2A (nomor 1 salah)
Diketahui: Vlampu = 6 V (50 V)(0,8)
Plampu = 30 W 2) Is =
Ps
=
80 W
= 0,4 A (nomor 2 benar)
Vs 200 V
Vp = 220 V
Ip =1A 3) Pp = Vp Ip
Ditanyakan: η = (50 V)(2 A) = 100 W (nomor 3 salah)
Jawab:
Vs
P s = 4Plampu 4) Ns = Np
Vp
= 4(30 W) = 120 W
200 V
Pp = VpIp = (800) = 3.200 (nomor 4 benar)
50 V
= (220 V)(1 A) = 220 W Jadi, jawaban yang benar ditunjukkan nomor 2)
Ps dan 4).
η = Pp
× 100%
7. Jawaban: b
120 W
= × 100% = 54,5% Diketahui: Vp = 25 V
220 W
Jadi, efisiensi trafo 54,5%. V s = 250 V
η = 80%
4. Jawaban: b
Lampu:
Gaya gerak listrik maksimum generator VA = 250 V
2π N
εm = N A B T
atau εm ~ T PA = 50 W
Agar εm dua kali semula maka T (periode) dijadikan Ditanyakan: Ip
Jawab:
1
kali semula atau jumlah lilitan dijadikan dua kali Oleh karena tegangan sekunder sama dengan
2
tegangan yang tertulis pada lampu maka daya
semula.
sekunder sama dengan daya yang tertulis pada
5. Jawaban: e lampu.
Diketahui: η = 75% Ps = PA = 50 W, maka
Vp = 220 V Ps
η= (100%)
Vs = 110 V Pp
50 W
Is =2A 80% = (100%)
Pp
Ditanyakan: Ip 100%
Jawab: Pp = 50 W( 80% ) = 62,5 W
Ps P 62,5 W
η= → P s = η Pp Ip = p = 25 V = 2,5 A
Pp Vp
Vs Is = η Vp Ip Jadi, kuat arus pada kumparan primer 2,5 A.
Vs I s (110)(2)
Ip = = A 8. Jawaban: b
ηVp (0,75)(220)
1 Diketahui: Np : Ns = 1 : 4
Ip = = 1,33 A
0,75 Vp = 10 V
Jadi, arus pada kumparan primer sebesar 1,33 A.
Ip = 2 A
6 Jawaban: c
V s = 40 V
Diketahui: Vp = 50 V
Philang = 4 W
Vs = 200 V
Ditanyakan: I s
Np = 800 V
Jawab:
η = 80%
P s = Pp – Philang
Ps = 80 W
Vs Is = Vp Ip – 4
Ditanyakan: Ip, Is, Pp, Ns

104 Induksi Faradary


40Is = (10)(2) – 4 11. Jawaban: c
Diketahui: A = 0,1 m2
40Is = 16
f = 60 Hz
16 N = 100 lilitan
I s = 40 = 0,4 A
B = 0,4 T
Jadi, kuat arus keluaran sebesar 0,4 A.
Ditanyakan: εmaks
9. Jawaban: d Jawab:
Diketahui: Vp = 220 V εmaks = N B A ω
Ip = 50 mA = 0,05 A = NBA(2π f)
= (100)(0,4 T)(0,1 m2)(2π)(60 Hz)
η = 80%
= 1.507 V ≈ 1,51 kV
Vs = 5 V Jadi, GGL maksimum yang dihasilkan sebesar
Ditanyakan: I s 1,51 kV.
Jawab: 12. Jawaban: c
VpIp
η = Diketahui: N = 100 lilitan
VsI s
A = 200 cm2 = 0,02 m2
VpIp B = 0,2 T
Is = V η
s R = 25 Ω
(220 V)(0,05 A) f = 50 Hz
= (5 V)(80%)
Ditanyakan: Imaks
= 2,75 A Jawab:
Jadi, arus listrik yang mengalir pada kumparan εmaks = N B A ω
sekunder sebesar 2,75 A. = N B A (2π f)
10. Jawaban: b = (100)(0,2 T)(0,02 m2)(2π)(50 Hz)
Diketahui: Np : Ns = 10 : 1 = 40π V
Vp = 220 V ε maks
Imaks = R
Ip = 0,5 A
40π V
ΔP = 11 W = 25 Ω
Ditanyakan: Vs dan Is = 1,6π A
Jawab: Jadi, arus induksi maksimum sebesar 1,6π A.
Vp Np 13. Jawaban: a
Vs = N Diketahui: ε0 = 150 V
s
R = 12 Ω
Ns
V s = N Vp ε ind = 60 V
p
Ditanyakan: I0 : Iind
1 Jawab:
= 10 (220 V) = 22 V
Ketika motor pertama kali dinyalakan, GGL induksi
Tegangan sekunder trafo 22 V. bernilai GGL induksi bernilai nol karena kumparan
Pp = VpIp belum berputar.
= (220 V)(0,5 A) ε 150 V
I0 = R0 = = 12,5 A
= 110 W 12 Ω
P s = Pp – ΔP Pada saat mencapai kelajuan maksimum, GGL
= 110 W – 11 W induksi bernilai maksimum dan melawan GGL
= 99 W motor mula-mula.
P s = VsIs ε − ε0 (150 V − 60 V)
I′ = R
= 12 Ω
= 7,5 A
Ps
Is = Vs I0 12,5 A 5
I′
= = 3 7,5 A
99 W Jadi, perbandingan arus listrik saat motor
= = 4,5 A
22 V dinyalakan dan ketika mencapai kelajuan
Jadi, arus sekunder trafo sebesar 4,5 A. maksimum adalah 5 : 3.

Fisika Kelas XII 105


14. Jawaban: d 2. Diketahui: η = 80%
Diketahui: V s = 165 kV = 165.000 V Vp = 300 volt
V p = 220 V Vs = 30 volt
Np = 200 lilitan Ip = 0,5 A
Ditanyakan: Ns Ditanyakan: I s
Jawab: Jawab:
Is Vs η Ip Vp
Ns
=
Vs η= → Is =
Np Vp Ip Vp Vs
V (80%) (0,5 A)(300 V)
Ns = Vs Np = (30 V)
=4A
p

165.000 V Jadi, besar kuat arus pada kumparan sekunder


= 220 V
(200 lilitan) = 150.000 lilitan sebesar 4 A.
Jadi, lilitan sekunder harus berjumlah 150.000 lilitan.
3. Diketahui: m = 2 kg t =1s
15. Jawaban: e V = 50 V h = 2,5 m
Diketahui: Np = 1.500 lilitan I = 3,92 A g = 9,8 m/s2
Ns = 200 lilitan Ditanyakan: η
Vs = 220 V Jawab:
Is = 4,3 A Ep
η = × 100%
W
Ip = 0,6 A mgh
= × 100%
Ditanyakan: ΔP V It
Jawab: =
(2)(9,8)(2,5)
× 100%
P s = Vs Is (50)(3,92)(1)
= (220 V)(4,3 A) 49
= × 100%
= 946 W 196
Vp Np = 25%
Vs = N Jadi, efisiensi elektromotor 25%.
s
Np
Vp = N Vs 4. Diketahui: f = 50 Hz
s
B = 0,15 T
1.500 lilitan
= (220 V) = 1.650 V A = 2 × 10–2 m2
200 lilitan
εm = 220 V
Pp = Vp Ip
Ditanyakan: N
= (1.650)(0,6) W = 990 W Jawab:
ΔP = Pp – Ps Kecepatan sudut:
= (990 – 946) W = 44 W ω = 2π f = 2(3,14)(50) = 314 rad/s
Jadi, daya yang berubah menjadi kalor sebesar GGL maksimum:
44 W. εm = N B A ω
εm
B. Uraian N =
B Aω
1. Diketahui: A = 50 cm2 = 5 × 10–3 m2 220
= (0,15)(2 × 10 −2 )(314)
N = 2.000 lilitan
B = 0,2 Wb/m2 = 233,5 = 234 lilitan
εmaks = 200 volt Jadi, jumlah lilitan kumparan generator sebanyak
Ditanyakan: ω 234 lilitan.
Jawab:
5. Diketahui: η = 80% = 0,8
εmaks = N B A ω
Lampu (10 buah; paralel)
ε maks V = 12 V
ω =
NBA P = 40 W
200 Np : Ns = 20 : 1
= rad/s
(2.000)(0,2)(5 × 10 −3 )
Ditanyakan: a. Pp
= 100 rad/s
b. Vp
Jadi, kecepatan sudut generator 100 rad/s.
c. Ip

106 Induksi Faradary


Jawab: Vs = 12 V
a. P s = Ptot lampu Np : Ns = 20 : 1
= 10(40 W) = 400 W
Np Vp
Ps =
η= Ns Vs
Pp
20 Vp
Ps 1
=
Pp = 12
η Vp = 20(12) volt = 240 volt
400
= W = 500 W Jadi, tegangan primer trafo 240 V.
0,8
Jadi, daya masukan trafo 500 W. c. Pp = Vp Ip
b. Oleh karena lampu dipasang paralel, tegangan Pp 500 W
sekunder trafo sama dengan tegangan lampu. Ip = Vp
= = 2,08 A ≈ 2,1 A
240 V
Jadi, arus pada kumparan primer sebesar 2,1 A.

A. Pilihan Ganda ε 400 V


I0 = R0 = = 50 A
1. Jawaban: e 8Ω
Diketahui: A = 1.500 cm2 = 0,15 m2 Jadi, arus yang melalui kumparan 50 A.
N = 200 3. Jawaban: d
ΔB = (600 – 200) mT = 400 mT Diketahui: A = 50 cm = 0,5 m
= 0,4 T v = 5 m/s
Δt = 10 ms = 0,01 s B = 2,0 Wb/m2
Ditanyakan: ε ind Ditanyakan: ε ind
Jawab: Jawab:
ε ind = –N
ΔΦ ΔB A
= –N Δt ε ind = B A v = (2,0 Wb/m2)(0,5 m)(5 m/s) = 5 volt
Δt Jadi, GGL induksi yang terjadi sebesar 5 volt.
(0,4)(0,15)
= –200 0,01 4. Jawaban: a
Diketahui: L = 0,5 H
= –1.200 V (tanda negatif menunjukkan hukum
I = –3t 2 + 6t + 8
Lenz) ε = 27 V
Jadi, GGL induksi yang timbul 1.200 V. Ditanyakan: t
Jawab:
2. Jawaban: b
dI
Diketahui: N = 200 ε = –L dt
R =8Ω
d (−3t 2 + 6t + 8)
Φ = t 2 + 2t + 8 27 = –(0,5)
dt
t =0
27 = –0,5(–6t + 6)
Ditanyakan: I0
27 = 3t – 3
Jawab:
3t = 30
ΔΦ
ε t = –N Δt
t = 10
(t 2 + 2t + 8) GGL induksi diri 27 V terjadi saat t = 10 s.
= –200
dt
= –(200)(2t + 2) 5. Jawaban: d
Diketahui: Vp = 220 V
Saat t = 0
ε0 = –(200)(2(0) + 2) Vs = 22 V
= –400 V Is =2A
Tanda negatif menunjukkan arah arus induksi η = 80%
melawan perubahan fluks. Ditanyakan: Ip

Fisika Kelas XII 107


Jawab: 8. Jawaban: b
Ps Δφ
η= × 100% Diketahui: = 0,05 Wb/s
Pp Δt
Vs I s
80% = × 100%
Vp Ip ε ind = 15 V
(22 V)(2 A) Ditanyakan: N
0,8 = A
(220 V)Ip
Jawab:
2
Ip = = 0,25 A Δφ
8 ε ind = –N Δt
Jadi, nilai Ip sebesar 0,25 A.
Tanda negatif menunjukkan hukum Lens.
6. Jawaban: e
Δφ
Diketahui: ΔI = 0,3 A – 0,8 A = –0,5 A ε ind = N Δt
ΔI = 0,2 s
ε ind 15 V
ε ind= 6 V N= Δφ
= = 300
0,05 Wb/s
Ditanyakan: L Δt

Jawab: Jadi, lilitan kumparan berjumlah 300 lilitan.


ΔI 9. Jawaban: d
ε ind = –L Δt
Diketahui: N = 500 liiltan
(−0,5 A) ΔΦ = 12 × 10–4 Wb – 6 × 10–4 Wb
6 V = –L 0,2 s = 6 × 10–4 Wb
1,2 Δt = 0,04 s
L= 0,5
H = 2,4 H
Ditanyakan: N
Jadi, induktansi diri solenoid sebesar 2,4 H. Jawab:
7. Jawaban: a Δφ
ε ind = –N Δt
Diketahui: A = 0,05 m2
(6 × 10 −4 Wb)
ΔB = –500 (0,04 s)
Δt
= –2 × 10–2 T/s
A = 0,1 Ω = –7,5 V
Ditanyakan: Iind (Tanda negatif menunjukkan GGL induksi yang
Jawab: timbul menentang perubahan fluks magnetik.)
Δφ 10. Jawaban: d
ε ind = – Δt GGL induksi pada generator dirumuskan:
Δ(BA )
= – Δt ε ind = N B A ω sin ω t
ΔB Berdasarkan persamaan di atas, GGL induksi dapat
= –A Δt diperbesar dengan cara menambah jumlah lilitan
= –(0,05 m2)(–2 × 10–2 T/s) kumparan (N), memperbesar medan magnet (B),
= 1 × 10–3 V memperbesar luas loop kumparan (A), dan mem-
percepat laju rotasi kawat (ω). Hambatan kawat
ε 1× 10 −3 V
Iind = Rind = 0,1 Ω
= 10–2 A = 0,01 A tidak memengaruhi GGL induksi yang dihasilkan,
I tetapi memengaruhi arus induksi yang mengalir.
Dengan demikian perlakuan yang dapat meningkat-
Δφ
= negatif kan GGL induksi pada generator ditunjukkan nomor
Δt
2), 3), dan 4).
I I ε ind = positif
11. Jawaban: b
Diketahui: A = 15 cm = 0,15 m
I B = 0,4 T
Medan magnet mengalami penurunan sehingga F = 1,2 N
fluks magnetik juga mengalami penurunan. GGL Ditanyakan: I
induksi menentang perubahan fluks magnetik Jawab:
sehingga GGL yang timbul bernilai positif. Ber- Besar arus:
dasarkan kaidah genggaman tangan kanan, arus F=BIA
listrik yang mengalir searah putaran jarum jam. F 1,2 N
I = = = 20 A
Jadi, arus induksi yang mengalir 0,01 A searah BA (0,4 T)(0,15 m)
putaran jarum jam.

108 Induksi Faradary


Arah arus ditentukan menggunakan kaidah tangan Jawab:
kanan. Jari telunjuk sebagai arah B menunjuk ke Vs Ip
=
kanan, jari tengah sebagai arah F masuk bidang Vp Is
gambar, sehingga ibu jari sebagai arah arus Ip 1
Vs = Vp = (220 V) = 55 V
menunjuk ke atas. Dengan demikian, arus yang Is 4
mengalir sebesar 20 A dari B ke A. Np Vp Vp ⎛ 220 V ⎞
= → Np = Ns = ⎜ ⎟ (100) = 400
12. Jawaban: a Ns Vs Vs ⎝ 55 V ⎠
Diketahui: N = 2.000 Jadi, x = 400 dan y = 55 V.
r = 8 cm = 8 × 10–2 m 15. Jawaban: d
A =1m Diketahui: Np : Ns = 1 : 2
I =5A
Ditanyakan: W Vp = 40 V
Jawab: Ip = 4 A
A =πr2 ΔP = 16 W
= π(8 × 10–2 m)2 V s = 80 V
= 6,4π × 10–3 m2 Ditanyakan: I s
μ0 N 2 A Jawab:
L =
A Pp = Vp Ip = (40 V)(4 A) = 160 W
(4π × 10−7 )(2.000)2 (6,4π × 10−3 )
= Ps = Pp – ΔP = (160 – 16) W = 144 W
1
= 0,01024π2 H Is =
Ps
=
144 W
= 1,8 A
Vs 80 V
1 2
W= LI Kuat arus keluarannya sebesar 1,8 A.
2
1 16. Jawaban: e
= (0,01024π2)(5)2
2 Diketahui: Ip = 2 A
= 0,128π2 J Vp = 220 V
Energi yang tersimpan dalam solenoid sebesar P s = 352 watt
0,128π2 J. Ditanyakan: η
13. Jawaban: c Jawab:
Diketahui: ΔI = –2,5 A η=
Ps
× 100%
Δt = 0,2 s Pp
ε = 36 V Ps 352 watt
= × 100% = × 100% = 79,5%
Ditanyakan: L Ip Vp (2 A)(220 V)
Jawab: Jadi, efisiensi trafo tersebut 79,5%.
ΔI
ε = –L 17. Jawaban: d
Δt
(−2,5) Diketahui: N = 400 lilitan
36 = –L B = 0,5 T
0,2
7,2 p = 10 cm = 0,1 m
L= = 2,88
2,5 A = 5 cm = 0,05 m
Jadi, induktansi diri pada rangkaian sebesar ω = 60 rad/s
2,88 H. Ditanyakan: εm
Jawab:
14. Jawaban: e
A =pA
Diketahui: Np = x = (0,1 m)(0,05 m)
Ns = 100 = 0,005 m2
Vp = 220 V εm = N A B ω
= (400)(0,005)(0,5)(60)
Vs = y
= 60 V
Ip = 1 A Jadi, GGL maksimum yang timbul sebesar 60 V.
Is = 4 A
Ditanyakan: x dan y

Fisika Kelas XII 109


18. Jawaban: d B. Uraian
Diketahui: Vp = 20 V 1. Diketahui: B =2T
Vs = 200 V v = 0,5 m/s
Ps = 40 W A = 20 cm = 0,2 m
η = 80% Ditanyakan: a. ε
b. I
Ditanyakan: Ip
Jawab:
Jawab: a. ε ind = B A v
Ps = (2 T)(0,2 m)(0,5 m/s) = 0,2 volt
η= × 100%
Pp Jadi, GGL induksi yang terjadi sebesar 0,2 V.
40 W
80% =
Pp
× 100% b. Arus induksinya jika R = 20 Ω
ε ind = I R
40 W
Pp = = 50 W ε 0,2 V
0,8 I = Rind = 20 Ω = 0,01 A
Pp 50 W Jadi, arus induksi yang timbul sebesar 0,01 A.
Ip = = = 2,5 A
Vp 20 V
Jadi, kuat arus pada kumparan primer sebesar
2. Diketahui: A = 30 cm = 0,3 m
B = 0,05 T
2,5 A.
v = 2 m/s
19. Jawaban: b R =2Ω
Diketahui: A = 50 cm = 0,5 m Ditanyakan: a. I
R =6Ω b. besar F
B = 1,5 T Jawab:
v = 4 m/s a. ε ind = B A v
Ditanyakan: I = (0,05)(0,3)(2) V = 0,03 V
Jawab: ε ind
I=
ε ind R
I = R
0,03 V
B Av = = 0,015 A = 15 mA

= R Jadi, arus induksi yang mengalir pada kawat
(1,5 T)(0,5 m)(4 m/s) sebesar 15 mA.
= = 0,5 A
(6 Ω)
Arah arus induksi dapat ditentukan sebagai berikut. b. F= B I A
Gaya Lorentz berlawanan dengan arah kecepatan = (0,05 )(0,015 A)(0,3 m)
kawat PQ yaitu ke kiri. Selanjutnya, arah arus = 2,25 × 10–4 N
induksi ditentukan menggunakan kaidah tangan Jadi, gaya Lorentz yang bekerja pada kawat
kanan. Gaya Lorentz berarah ke kiri ditunjukkan sebesar 2,25 × 10–4 N
oleh arah telapak tangan. Medan magnet berarah
3. Diketahui: N = 600 lilitan
ke atas ditunjukkan oleh arah keempat jari tangan.
Δt = 0,01 sekon
Adapun ibu jari menunjukkan arah arus induksi
ΦB2 = 8 × 10–5Wb
yaitu ke bawah (dari P ke Q).
ε ind = 3 volt
20. Jawaban: d Ditanyakan: Φ
Diketahui: A = 10 cm × 8 cm Jawab:
= 80 cm2 = 8 × 10–3 m2 N ΔΦ B
N = 200 lilitan εind = Δt
B = 0,05 T ε ind Δt (3 volt)(0,01 s)
ω = 1.200 rpm ΔΦB = N
= 600
2π ΔΦB = 5 × 10–5 Wb
= 1.200( 60 ) rad/s = 40π rad/s
ΔΦB = ΦB2 – ΦB1
Ditanyakan: εmaks
Jawab: Kerapatan fluks sebelumnya:
εmaks = N B A ω ΦB1 = ΦB2 – ΔΦB
= (200)(0,05T)(8 × 10–3 m2)(40π rad/s) = (8 × 10–5 Wb) – (5 × 10–5 Wb)
= 3,2π V
= 3 × 10–5 Wb
Jadi, GGL maksimum yang dihasilkan sebesar
Jadi, rapat fluks sebelumnya 3 × 10–5 Wb.
3,2π V.

110 Induksi Faradary


4. Diketahui: I1 =2A Jawab:
I2 =0 PS
Δt = 0,1 s η= × 100%
PP
L =2H PS
Ditanyakan: ε ind 70% = × 100%
4.000 W
Jawab: PS = (0,70)(4.000 W) = 2.800 W
ΔI
ε ind = –L Δt Daya pada kumparan sekunder 2.800 W.
(0 A − 2 A) 8. Diketahui: Np = 150
= –(2 H) 0,1s
= 40 V
Ns = 60
Jadi, GGL induksi pada induktor sebesar 40 V.
Vp = 220 volt
5. Diketahui: A = 10 cm = 0,1 m Ditanyakan: V s
N = 500 lilitan Jawab:
A = 20 cm2 = 2 × 10–3 m2 Vp Np
ε ind = 0,005π V =
Vs Ns
μ0 = 4π × 10–7 Wb/Am N s Vp (60)(220 V)
Vs = = = 88 volt
dI Np 150
Ditanyakan: dt Jadi, tegangan sekunder transformator 88 V.
Jawab:
dI
9. Diketahui: ω = 300 rpm
ε ind = –L dt ⎛ 2π ⎞
= 300 ⎜ 60 ⎟ rad/s = 10π rad/s
⎝ ⎠
μ0N 2 A dI
ε ind = – B =2T
A dt
ε ind A A = 0,02 m2
dI
dt
= – μ N 2A
0
εmax = 600π V
(0,005π )(0,1) Ditanyakan: B
=– = –2,5 Jawab:
(4π × 10 −7 )(500)2 (2 × 10 −3 )
Jadi, laju perubahan arus di dalam solenoid sebesar εmax = N B A ω
–2,5 A/s. ε max
N=
B Aω
6. Diketahui: A = 10 cm = 0,1 m 600π V
= = 1.500
N1 = 200 lilitan (2 T)(0,02 m2 )(10π rad/s)
N2 = 300 lilitan Jadi, lilitan kumparan generator sebanyak 1.500
A = 10 cm2 = 1 × 10–3 m2 lilitan.
μ0 = 4π × 10–7 Wb A–1m–1 10. Diketahui: N = 200
Ditanyakan: M
A = 300 cm2 = 0,03 m2
Jawab:
B = 0,5 T
μ0 A N1 N 2
M= A f = 40 Hz
(4π × 10 −7 )(1× 10 −3 )(200)(300) θ = 60°
=
(0,1) Ditanyakan: ε
= 2,4π × 10–4 H Jawab:
Jadi, induktansi bersama kedua solenoid sebesar ε = N B A ω sin θ
2,4π × 10–4 H. = N B A 2π f sin 60°
1
7. Diketahui: PP = 4 kW = (200)(0,5)(0,03)(2π)(40)( 2 3 ) = 120π 3 V
η = 70% Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 120π 3 V.
Ditanyakan: PS

Fisika Kelas XII 111


A. Pilihan Ganda 1 1
× 2 =λ
1,25 × 106 goresan/m
1. Jawaban: c 1
Diketahui: vA = 20 m/s λ= 2,5 × 106 /m
vB = 18 m/s = 4 × 10–7 m
fA = 540 m/s
fB = 550 m/s Jadi, panjang gelombang tersebut 4 × 10–7 m.
v = 340 m/s 4. Jawaban: a
Ditanyakan: fB Diketahui: R1 = 6 Ω
Jawab: R2 = R3 = R4 = R5 = 10 Ω
fP =
v +0
fA R6 = 4 Ω
A v +vA ε = 40 volt
⎛ (340 + 0) m/s ⎞ Ditanyakan: V3
=⎜ ⎟ (540 Hz)
⎝ 340 − 20 m/s ⎠ Jawab:
= 573,75 Hz R2 dan R3 dirangkai paralel
v +0 1 1 1
fP = fB = +
B v + vB RP1 R2 R3
⎛ (340 + 0) m/s ⎞
= ⎜ ⎟ (550 Hz) 1 1 1
⎝ 340 − 18 m/s ⎠ = +
RP1 10 Ω 10 Ω
= 580,75 Hz
1 2
Δf = 580,75 Hz – 573,75 Hz RP1
=
10 Ω
= 7 Hz
RP = 5 Ω
Jadi, frekuensi yang didengar pengamat sebesar 1

7 Hz. R4 dan R5 dirangkai paralel


2. Jawaban: a 1 1 1
= +
RP2 R4 R5
Struktur bulu burung merak memiliki lubang-lubang
mikro yang memungkinkan terjadinya interferensi 1 1 1
= +
saat terkena cahaya matahari. Warna pelangi pada RP2 10 Ω 10 Ω
gelembung sabun adalah hasil interferensi pada 1 2
lapisan tipis. Sementara fenomena pelangi saat =
RP2 10 Ω
hujan dan munculnya spektrum warna-warni di
RP = 5 Ω
sekitar bulan merupakan contoh peristiwa dispersi. 2

R 1, R P, R P , dan R 6 dirangkai seri sehingga


3. Jawaban: a 2

Diketahui: N = 12.500 goresan/cm memperoleh nilai hambatan total.


12.500 goresan Rtot = R1 + R2 + RP + R6
2
= cm = (5 + 5 + 5 + 4) Ω
= 1,25 × 106 goresan/m = 20 Ω
θ = 30° Arus yang mengalir pada rangkaian
n =1 V
Ditanyakan: λ I =
R tot
Jawab: 40 V
d sin θ = n λ = = 2 ampere
20 Ω
1
N
sin 30° = 1 · λ

112 Ulangan Akhir Semester 1


Berdasarkan konsep hambatan yang disusun seri, Persamaan (1) dan persamaan (2) dihubungkan
arus pada rangkaian bernilai sama pada setiap I1 + IL = 3 ×5 5I1 + 5IL = 15
hambatannya. –5I1 + 3IL = 9 ×1 –5I1 + 3IL = 9
I = I1 = IP = IP = I6 ––––––––––––– +
1 2
8IL = 24
Tegangan pada RP
1 IL = 3
VP = IP RP
1 1 1 Jadi, arus yang mengalir pada lampu sebesar
= (2 A)(5 Ω) 3,00 ampere.
= 10 volt
6. Jawaban: e
Jika R2 dan R3 dirangkai paralel, nilai tegangan di Diketahui: R1 = R2 = R4 = 10 Ω
setiap hambatannya bernilai sama dengan
R3 = R5 = 5 Ω
tegangan total.
I =2A
VP = V2 = V3 = 10 volt Ditanyakan: VAB
1

Jadi, tegangan pada R3 sebesar 10 volt. Jawab:


5. Jawaban: b R1R4 ≠ R2R3
Rangkaian hambatan disusun menggunakan
Diketahui: RL = 2 Ω
konsep transformasi ΔY. Rangkaian transformasi
R1 = 2 Ω ΔY sebagai berikut.
R2 = 3 Ω
R1
ε1 = 6 V R3

ε2 = 9 V RB
R5
Ditanyakan: IL A RA B
Jawab: RC R4
R2
Apabila menggunakan konsep hukum II Kirchoff,
dapat dimisalkan sesuai gambar berikut.
R1R 2
Lampu RA =
R1 + R 2 + R 5

RL = 2 Ω (10)(10)
=
I (10) + (10) + (5)
ε1 = 6 V 20 4
= 25
= 5 = 0,8
I1 2Ω
R1R 5
II RB =
ε2 = 9 V R1 + R 2 + R 5

I2 (10)(5)
3Ω =
(10) + (10) + (5)
I1 + I2 = IL 50
= 25
=2
Pada loop I berlaku:
R 2R 5
ΣE + ΣIR = 0 RC =
R1 + R 2 + R 5
ε1 – I1R1 – ILRL = 0
(10)(5)
6 – 2I1 – 2IL = 0 =
(10) + (10) + (5)
2I1 + 2IL = 6 50
I1 + IL = 3 . . . (1) = 25
=2
Pada loop II berlaku: Sehingga rangkaiannya menjadi:
ΣE + ΣIR = 0 RS
ε2 + I1R1 – I2R2 = 0 1

I2R2 – I1R1 = ε2 RA

3I2 – 2I1 = 9 A B
3(IL – I1) – 2I1 = 9
RS
3IL – 3I1 – 2I1 = 9 2

3IL – 5I1 = 9 . . . (2) RS dan RS dirangkai paralel


1 2

1 1 1
= +
RP R S1 R S1

Fisika Kelas XII 113


1 1 1 1
= 7 + 12 = 2 μF
+ 4 μF
12 7 2 +1
= 84 + 84 = 4 μF
19 4
= 84 CS = = 1,33 μF
3
84 CS dan C3 dirangkai paralel
RP = 19 = 4,42
CP = CS + C3
RA dan RP disusun seri sehingga hambatan totalnya:
= 1,33 μF + 4 μF
Rtot = RA + RP = 5,33 μF
= 4 + 4,42
Energi total pada rangkaian
= 8,42 Ω
1
Tegangan pada titik AB Wtot = C V2
2 tot
VAB = IR 1
= C V2
= (2)(8,42) 2 P
= 16,84 1
= (5,33 μF)(8 V)2
Jadi, gelombang pada titik AB sebesar 16,84 volt. 2
1
7. Jawaban: c = (5,33 μF)(64 V)2
2
Diketahui: rAB = 100 cm = 170,56 μJ
qA = 4c = 1,7 × 10–4 joule
qB = 16c
Ditanyakan: rA Jadi, energi total pada rangkaian 1,7 × 10–4 joule.
Jawab: 9. Jawaban: b
A EA EB B Diketahui: IA = IB = 20 A
aA = 1 cm = 1 × 10–2 m
4c 16c
Ditanyakan: BP
100 cm Jawab:
Arah induksi magnet di titik A masuk ke bidang
EA = EB gambar, sedangkan arah induksi magnet di titik B
qA qB keluar bidang gambar.
k =k
rA2 rB2
μ0I A
qA qB BA =
= 2π aA
rA2 rB2
(4π × 10−7 )(20)
4 16 =
= 2π (1× 10−4 )
x2 (10 − x )2
1 2
= 4 × 10–4
= μ0IB
x 10 − x
BB =
10 – x = 2x 2π aB
3x = 10 (4π × 10−7 )(20)
=
10 2π (3 × 10−2 )
x=
3 = 1,33 × 10–4
Jadi, posisi titik supaya medan listrik sama dengan
10 Induksi magnet di titik P
nol terletak pada posisi cm dari titik A. BP = BA – BB
3
8. Jawaban: d = 4 × 10–4 – 1,33 × 10–4
Diketahui: C1 = 2 μF = 2,67 × 10–4
C2 = 4 μF Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 2,67 × 10–4
C3 = 4 μF tesla.
V = 8 volt 10. Jawaban: c
Ditanyakan: Wtot Diketahui: IA = IB = 10 A
Jawab: aA = 4 cm = 4 × 10–2 m
C1 dan C2 dirangkai seri aB = 8 cm = 8 × 10–2 m
1 1 1 Ditanyakan: BP
= +
CS C1 C2

114 Ulangan Akhir Semester 1


Jawab: 13. Jawaban: a
Induksi magnetik di titik A keluar bidang, sedang- Diketahui: I1 = 4 A
kan induks magnetik di titik B masuk ke bidang. I2 = 8 A
μ0I a =2m
BA =
2aA Ditanyakan: BP
(4π × 10−7 )(10) Jawab:
=
2(4 × 10−2 ) μ0I1
B1 =
= 5π × 10–5 tesla 2π a1
μ0I (4π × 10 −7 )(4)
BB = =
2aB 2π (2)
(4π × 10−7 )(10) = 4 × 10–4
=
2(8 × 10−2 ) μ0I 2
B2 =
= 2,5π × 10–5 tesla 2a2
(4π × 10 −7 )(8)
Induksi magnet di titik P =
2(2)
BP = BA – BB
= 5π × 10–5 – 2,5π × 10–5 = 8π × 10–7 = 25,12 × 10–7
= 2,5π × 10–5 BP = B2 – B1
Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 2,5π × 10–5 = 25,12 × 10–7 – 4 × 10–7
tesla. = 21,12 × 10–7
11. Jawaban: b Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 21,12 × 10–7
Diketahui: I =8A tesla.
a =4m 14. Jawaban: a
Ditanyakan: BL Diketahui: N = 50
Jawab: I = 20 A
μ0I a = 40 cm = 4 × 10–1 m
BL = N
2a Ditanyakan: B
1 (4π × 10 −7 )(8) Jawab:
= 2 (4)
= 4π × 10–7
μ0 I N
Jadi, induksi magnet di titik L sebesar 4π × 10–7 B =
2π a
tesla. (4π × 10 −7 )(20)(50)
=
12. Jawaban: c 2π (4 × 10−1)
Diketahui: I =2A = 5 × 10–4
a1 = 0,10 m Jadi, besar induksi magnet di sumbu toroid sebesar
a2 = 0,25 m 5 × 10–4 T.
Ditanyakan: BP
Jawab: 15. Jawaban: e
Diketahui: I =5A
B1 = 1 μ0I a = 3 cm = 3 × 10–2 m
4 2a1
1 (4π × 10 −7 )(2) x = 4 cm = 4 × 10–2 m
= 4 2(0,10) Ditanyakan: B di titik P
= π × 10–6 = 10π × 10–7 Jawab:
r = x 2 + a2
B2 = 1 μ0I
3 cm

r
4 2a2
1 (4π × 10 −7 )(2) = 3 +4
2 2
cm
= P
4 2(0,25)
= 9 + 16 cm 4 cm
= 4π × 10–7
= 25 cm
BP = B1 – B2
= 5 cm
= 10π × 10–7 – 4π × 10–7 = 5 × 10–2 m
= 6π × 10–7
Jadi, medan magnet di pusat lingkaran sebesar
6π × 10–7 T.

Fisika Kelas XII 115


Induksi magnet di titik P F23 μ0 I 2 I 3
μ0 I a 2
=
A 2π a23
BP =
2r 3
(4π × 10−7 )(3)(3)
(4π × 10−7 )(5)(3 × 10−2 )2 =
= 2π (8 × 10−2 )
2(5 × 10−2 )2
= 2,25 × 10–5 N/m
= 0,72π × 10 Wb/m –5 2

F2 F12 F23
Jadi, induksi magnet di titik P sebesar 0,72π × 10–5 A
=
A
+
A
Wb/m2. = 9 × 10–5 + 2,25 × 10–5
16. Jawaban: b = 11,25 × 10–5 N/m
Diketahui: A = 100 cm = 1 m Jadi, gaya per satuan panjang yang dialami kawat
N = 150 A I2 adalah 11,25 × 10–5 N/m.
I =5A
19. Jawaban: a
μ0 = 4π × 10–7 Wb/Am Diketahui: I =5A
Ditanyakan: B F = 6,4 × 10–18 N
Jawab: v = 4 × 105 m/s
μ IN q = 1,6 × 10–19
B = 1 0
2 A Ditanyakan: a
(4π × 10 −7 )(5)(150) Jawab:
= 2(1)
= 1,5π × 10–4 T F =Bqv
Jadi, induksi magnet di ujung solenoid 1,5π × 10–4 T. F
B =
qv
17. Jawaban: c
Diketahui: B = 5 mT = 5 × 10–3 T 6,4 × 10−18
= = 1 × 10–4 T
v = 4 × 106 m/s (1,6 × 10−19 )(4 × 105 )
q = 1,6 × 10-19 C μ0 I
B =
Ditanyakan: F 2π a
Jawab: μ0 I
a =
F = Bqv 2π B
= (5 × 10–3)(1,6 × 10–19)(4 × 106) (4π × 10−7 )(5)
=
= 3,2 × 10–15 N 2π (1× 10−4 )
Jadi, gaya yang bekerja pada muatan sebesar = 10 × 10–3 m = 1 × 10–2 m = 1 cm
3,2 × 10–15 N.
20. Jawaban: d
18. Jawaban: e Diketahui: m = 40 gram = 4 × 10–2 kg
Diketahui: μ0 = 4π × 10–7 Wb/Am q = 1,6 C
I1 = I2 = I3 = 3 A B = 5 mT = 5 × 10–3 T
a1 = 2 cm = 2 × 10–2 m r = 8 mm = 8 × 10–3 mm
a2 = 8 cm = 8 × 10–2 m Ditanyakan: p
Jawab:
Ditanyakan: F2 mv
A r =
Jawab: Bq
p
Arah gaya per satuan panjang pada kawat I2. r =
Bq

F 12 p = Bqr
= (5 × 10–3)(1,6)(8 × 10–3) kg m/s
I1 I2 F 23
I3 = 64 × 10–6 kg m/s
= 6,4 × 10–5 kg m/s
Jadi, momentum partikel sebesar 6,4 × 10–5 kg m/s.
21. Jawaban: d
F12 μ I I Arah induksi magnet dapat ditentukan meng-
= 0 12
A 2π a12 gunakan aturan genggaman tangan kanan dengan
(4π × 10−7 )(3)(3) ibu jari menunjukkan arah arus, sedangkan
=
2π (2 × 10−2 ) genggaman tangan menunjukkan arah induksi mag-
= 9 × 10–5 N/m net. Berdasarkan gambar pilihan yang tepat adalah

116 Ulangan Akhir Semester 1


pilihan d dengan arah induksi magnet masuk tegak Jawab:
lurus menembus bidang gambar menjauhi Arah kuat medan magnet dapat ditentukan dengan
pembaca. aturan tangan kanan.
22. Jawaban: b 10 cm
6 cm
Diketahui: I1 = 1 ampere
a = 10 cm = 1 × 10–1 m 8 cm B2

F
A
= 8 × 10–7 Nm–1
Ditanyakan: besar dan arah I2
Jawab:
1 2
F μ II
A
= 20π1a2
Arah B1 dan B2 searah yaitu ke arah barat. Besar
(4π × 10 −7 )(1)(I 2 ) kuat medan magnet di pusat lingkaran kawat 2
8 × 10–7 =
2π (1× 10 −1) adalah
B = B1 + B2
8 × 10–7 = 2 × 10–6I2
μ0 I a 2 μ I
8 × 10−7 = + 20a
I2 = = 0,4 2r 3
2 × 10−6
μ I a2 1
Jika kedua kawat saling tarik-menarik, arah arus = 20 ( + a)
r3
kawat kedua ke atas. Jadi, besar dan arah arus kawat
kedua (I2) adalah 0,4 ampere ke atas. (4π × 10 −7 )(12) (6 × 10 −2 )2 1
= ( + )
23. Jawaban: d 2 (10 × 10 −2 )3 (6 × 10−2 )
Diketahui: A =4m
(4π × 10 −7 )(12) 36 × 10−4 1
I = 2,5 A = ( + )
2 10−3 6 × 10−2
B = 0,05 T
Ditanyakan: F 0,216 + 1
Jawab: = (2π × 10–7)(12)( )
6 × 10−2
Gaya magnet yang dialami penghantar = (2π × 10–5)(2,432)
F =IAB = 4,864π × 10–5
= (2,5 A)(4 m)(0,05 T) Jadi, kuat medan magnetnya adalah
= 0,5 N 4,864π × 10–5 tesla ke arah barat.
Adapun arah gaya magnet dapat ditentukan dengan
aturan tangan kanan. Berdasarkan gambar, jika 25. Jawaban: b
arah arus ke arah timur dan arah kuat medan Diketahui: Φ1 = 0,03 Wb
magnet mendekati pembaca, arah gaya magnet Φ2 = 0,05 Wb
ke bawah. Δt = 0,2 s
N = 50 lilitan
24. Jawaban: c
Ditanyakan: εind
Diketahui: a = 6 cm = 6 × 10–2 m
Jawab:
R = 8 cm = 8 × 10–2 m
ΔΦ
r2 = a2 + R 2 εind = –N Δt
(0,05 Wb − 0,03 Wb)
= 62 + 82 cm = –50
0,2 s
= 10 cm = 5,0 V
= 10 × 10–2 m Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 5,0 V.
I2 = I2 = 12 A
26. Jawaban: c
Ditanyakan: B2
Diketahui: A = 40 cm = 0,4 m
v = 3 m/s
B =4T
Ditanyakan: εind dan arah
Jawab:
εind = B A v
= (4 T)(0,4 m)(3 m/s)
= 4,8 V

Fisika Kelas XII 117


Arah arus induksi dapat ditentukan menggunakan Jawab:
kaidah tangan kanan. Oleh karena batang AB μ0 A N1N 2
digerakkan ke kanan, gaya Lorentz yang bekerja M=
A
pada batang berarah ke kiri. Jari tengah yang (4π × 10 −7 )(1,63 × 10 −3 )(200)(100)
ditekuk ke kiri menunjukkan arah gaya Lorentz = 0,2
sedangkan medan magnet keluar bidang ditunjuk-
= 6,4π × 10 –5
kan oleh jari telunjuk. Arah ibu jari menunjukkan
arah arus induksi yaitu dari A ke B. Jadi, arus Jadi, induktansi bersama kedua solenoid sebesar
induksi yang timbul sebesar 0,8 A dari A ke B. 6,4π × 10–5 H.

27. Jawaban: a 31. Jawaban: c


Diketahui: ω = 20 rad/s
dI
Diketahui: = 200 mA/s = 0,2 A/s B = 2,5 T
dt
N = 200 lilitan A = 0,05 m2
L =2H Vm = 1.200 V
Ditanyakan: εind Ditanyakan: N
Jawab: Jawab:
dI Vm = N B A ω
εind = L Vm
dt
N=
= (0,2 H)(2 A/s) BAω
= 0,4 V 1.200 V
= = 480
Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 0,4 V. (2,5 T)(0,05 m2 )(20 rad/s)

28. Jawaban: a Jadi, jumlah lilitan kumparan 480 buah.


Diketahui: A = 30 cm = 0,3 m 32. Jawaban: c
N = 200 lilitan Diketahui: L = 1,5 H
A = 2 cm2 = 2 × 10–4 m2 I = –2t2 + 4t – 2
μ0 = 4π × 10–7 Wb/Am εind = 30 V
Ditanyakan: L Ditanyakan: t
Jawab: Jawab:
μ0 N 2 A dI
L=
A εind = –L
dt
(4π × 10−7 )(200)2 (2 × 10−4 ) d (−2t 2 + 4t − 2)
= 30 = –(1,5)
(0,3) dt
= 1,067π × 10–5 30 = –1,5(–4t + 4)
Jadi, induktansi diri solenoid sebesar 1,067π × 10 H.
–5 36 = 6t
6= t
29. Jawaban: b Jadi, GGL induksi 30 V pada saat t = 6 s.
Diketahui: L = 3,6 H
I =2A 33. Jawaban: e
Ditanyakan: W Pada trafo ideal berlaku daya masuk sama dengan
Jawab: daya keluar.
Pmasuk = Pkeluar
W = 1 LI 2
2 VpIp = VsIs
1 2 Y(2,0) = (1.200)(0,05)
= (3,6 H)(2 A) = 7,2 J
2
Jadi, energi yang tersimpan dalam solenoid Y = 30
sebesar 7,2 J. Perbandingan jumlah lilitan sama dengan
perbandingan tegangan.
30. Jawaban: b
Np Vp
Diketahui: A = 20 cm = 0,2 m =
Ns Vs
N1 = 200 lilitan
N2 = 100 lilitan 200 30
=
A = 16 cm2 = 1,6 × 10–3 m2 X 1.200

Ditanyakan: M X = 8.000
Jadi, X = 8.000 lilitan dan Y = 30 V.

118 Ulangan Akhir Semester 1


34. Jawaban: b Ditanyakan: εmaks
Diketahui: Np : Ns = 2 : 15 Jawab:
Vp = 30 V εmaks = N B A ω
= (400)(3,0)(0,12)(5π)
Ip = 2 A
= 720π
ΔP = 15 W Jadi, GGL maksimum sebesar 720π V.
Ditanyakan: N
Jawab: 37. Jawaban: e
Diketahui: V s = 150 kV = 150.000 V
Np Vp
= Vp = 200 V
Ns Vs
Np = 300
2 30 V
= Vs
Ditanyakan: Ns
15
Jawab:
450 V
Vs = Vp Np
2 =
Vs Ns
= 225 V
Pkeluar = Pmasuk 200 V 300
= Ns
150.000 V
= VpIp – Δp
45.000.000 V
= (30 V)(2 A) – 15 W Ns =
200 V
= 60 W – 15 W
= 225.000
= 45 W
Jadi, lilitan sekunder berjumlah 225.000 lilitan.
Pkeluar
Is = 38. Jawaban: c
Vs
45 W
Diketahui: εind = 2,4 V
= = 0,2 A I1 = 20 mA = 0,02 A
225 V
I2 = 10 mA = 0,01 A
Jadi, arus keluaran trafo sebesar 0,2 A. Δt = 5 ms = 0,005 s
35. Jawaban: d Ditanyakan: L
Diketahui: Ip = 1,5 A Jawab:
Vp = 220 V dI
ε= L
ΔP = 30 W dt
Ditanyakan: η I 2 − I1
ε= L
Jawab: Δt
Pkeluar = Pmasuk – ΔP ⎛ 0,02 − 0,01⎞
2,4 = L ⎜ ⎟
⎝ 0,005 ⎠
= VpIp – ΔP
2,4 = L(2)
= (220 V)(1,5 A) – 30 W L = 1,2
= 330 W – 30 W Jadi, induktansi diri induktor sebesar 1,2 H.
= 300 W
39. Jawaban: b
Pkeluar Diketahui: L = 0,6 H
η = × 100%
Pmasuk I = t2 – 4t + 5
t =1s
= 300 × 100%
330 Ditanyakan: εind
= 90,9% ≈ 91% Jawab:
Jadi, efisiensi trafo 91%. dI
εind = –L
dt
36. Jawaban: a
d (t 2 − 4t + 5)
Diketahui: A = 30 cm × 40 cm = –(0,6)
dt
= 1.200 cm2 = 0,12 m2
= –0,6(2t – 4)
N = 400 lilitan
= –0,6(2(1) – 4)
B = 3,0 T
= –0,6(–2)
ω = 150 rpm
= 1,2
2π ⎞
= 150 ⎛⎜ ⎟ rad/s = 5π rad/s Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 1,2 V.
⎝ 60 ⎠

Fisika Kelas XII 119


40. Jawaban: b 3. Diketahui: I1 = I2 = 4 A
Diketahui: Vp = 40 V a1 = 40 cm
Ip =2A
a2 = 10 cm
Vs = 200 V
Ditanyakan: Bp
η = 80%
Jawab:
Ditanyakan: I s
μ0I1
Jawab: B1 =
2π a1
Pkeluar
η= × 100% (4π × 10−7 )(4)
Pmasuk =
2π (4 × 10−1)
VsI s
η= × 100% = 2 × 10–6 T
VpIp
μ0I 2
B2 =
80% =
200Is
× 100% 2π a2
(40)(2) (4π × 10−7 )(4)
=
Is = 0,32 2π (1× 10−1)
Jadi, arus Is sebesar 0,32 A. = 8 × 10–6 T
BP = B1 + B2
B. Uraian
= 2 × 10–6 + 8 × 10–6
1. Diketahui: nada dasar = f0 = 8 × 10–6
f′ 0 = 2f0 Jadi, induksi magnet di titik P adalah 1 × 10–5 T.
Ditanyakan: F 4. Diketahui: I1 = 30 A
Jawab: I2 = 40 A
FA a1 = 25 cm = 0,25 m
v=
m
a2 = 75 cm = 0,75 m
F1A
v1 m
L = 30 cm = 0,3 m
=
v2 F2A μ0 = 4π × 10–7 Wb/Am
m
Menentukan arah gaya dengan kaidah tangan kanan.
λ f0 F1 f0 F1
= → = Q
λ f0′ F2 2f0 F2 D C
2
f0 F1
= FCD
4f0 2 F2 I2
F AB L
F2 = 4F1 I1 F AD F BC

Jadi, tegangan dawai diubah menjadi empat kali


tegangan dawai semula. A B
P
2. Potensial listrik bola berongga dapat dirumuskan: a1 d
1 q a2
V=
4πε 0 r
μ0 I1 I 2
maka: FAD = 2π a1
×L
1 q
V1 = (4π × 10−7 )(30)(40)
4πε 0 Y = × 0,3
(2π )(0,25)
1 q
V2 = = 2,88 × 10–4 N
4πε 0 X
Beda potensial keping I dan keping II μ0 I1 I 2
FBC = 2π a2
×L
ΔV = V1 – VII
1 q 1 q (4π × 10−7 )(30)(40)
= – = × 0,3
4πε 0 4πε 0 (2π )(0,75)
Y X
q 1 1 = 0,96 × 10–4 N
= ( – )
4πε 0 Y X
FAD dan FBC berlawanan arah sehingga resultan
q X −Y
= ( ) gaya adalah selisih aljabar antara kedua gaya.
4πε 0 XY

120 Ulangan Akhir Semester 1


F = FAD – FBC 8. Diketahui: A = 40 cm = 0,4 m
= (2,88 × 10–4) – (0,96 × 10–4) R = 15 Ω
= 1,92 × 10–4 N I = 0,02 A
Besar gaya magnet pada kawat ABCD sebesar B = 0,5 T
1,92 × 10–4 N. Ditanyakan: v
Jawab:
5. Diketahui: q = 1,6 × 10–19 C εind = IR
v = 1,5 × 10–6 m/s = (0,02 A)(15 Ω)
B = 2 × 10–3 T = 0,3 V
θ = 60°
Ditanyakan: F εind = Blv
Jawab: ε
v = BindA
F = B q v sin θ
= (2 × 10–3)(1,6 × 10–19)(1,5 × 10–6) sin 60° 0,3V
= (0,5 T)(0,4 m)
= 1,5
–3 –19 –6 1
= (2 × 10 )(1,6 × 10 )(1,5 × 10 )( 3) Arah kecepatan dapat ditentukan menggunakan
2
= 2,4 3 × 10 N –28 kaidah tangan kanan untuk gaya Lorentz. Ibu jari
menunjukkan arah arus, jari telunjuk menunjukkan
Jadi, gaya Lorentz elektron sebesar 2,4 3 × 10–28 N.
arah medan magnet, sedangkan jari tengah yang
6. Diketahui: I = 20 ampere ditekuk menunjukkan arah gaya Lorentz.
N = 30 Berdasarkan kaidah tersebut diketahui gaya
a = 25 cm = 2,5 × 10–2 m Lorentz berarah ke kiri. GGL induksi yang timbul
Ditanyakan: B selalu berlawanan dengan penyebabnya. Dengan
Jawab: demikian arah gerak batang AB berlawanan dengan
arah gaya Lorentz, yaitu ke kanan. Jadi, batang
μ0 I N
B = AB bergerak ke kanan dengan kecepatan 1,5 m/s.
2a
(4π × 10−7 )(20)(30) 9. Apabila pada rangkaian dipasang induktor,
=
2(2,5 × 10−2 ) perubahan arus listrik pada rangkaian akan
= 4,8π × 10–3 T menimbulkan GGL induksi pada induktor. GGL
induksi selalu melawan perubahan arus listrik.
Jadi, induksi magnetik di pusat kumpatan sebesar
Dengan demikian ketika lampu dinyalakan akan
4,8π × 10–4 T.
terjadi perubahan arus dari tidak ada (nol) menjadi
7. Diketahui: A = 40 cm × 25 cm ada. GGL induksi yang timbul melawan polaritas
= 1.000 cm2 = 0,1 m2 baterai sehingga lampu tidak langsung menyala
dB terang.
dt
= 2 × 10–2 T/s
10. Diketahui: N = 400
N =1
A = 0,25 m2
Ditanyakan: εind
Jawab: B = 0,5 T
Δθ 120
εind = –N ω = rpm = 4 rad/s
Δt π
dBA
Ditanyakan: εmaks
= –N dt Jawab:
dB
εmaks = N B A ω
= –N dt = (400)(0,5 T)(0,25 m2)(4 rad/s)
= 200 V
= –(1)(0,1 m2)(2 × 10–2 T/s)
Jadi, GGL maksimum generator sebesar 200 V.
= –2 × 10–3 V
Jadi, GGL induksi yang timbul sebesar 2 × 10–3 V.

Fisika Kelas XII 121


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. memahami besaran-besaran dalam rangkaian listrik bolak-balik (AC).
2. mengetahui penerapan rangkaian listrik bolak-balik (AC) dalam kehidupan sehari-hari
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. melakukan pengukuran besaran-besaran dalam listrik bolak-balik.
2. memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan rangkaian listrik bolak-balik.

Listrik Bolak-Balik

Besaran dalam Rangkaian Listrik


Listrik Bolak-Balik Bolak-Balik

• Melakukan diskusi membedakan listrik searah • Melakukan diskusi menyebutkan macam-macam


dengan listrik bolak-balik dan menyebutkan rangkaian listrik bolak-balik.
besaran-besarannya. • Melakukan praktikum untuk menyelidiki rangkaian
• Melakukan praktikum menyelidiki tegangan bolak- seri RLC.
balik yang mencakup penyelidikan bentuk dan • Melakukan observasi tentang cara kerja tuning
cara pembacaan menggunakan osiloskop. radio.
• Membuat tulisan tentang filter.

• Mensyukuri nikmat Tuhan telah diciptakannya listrik bolak-balik yang sangat bermanfaat bagi
perkembangan teknologi.
• Terampil dalam melakukan pengukuran besaran-besaran listrik bolak-balik.
• Mampu menjelaskan besaran-besaran dalam listrik bolak-balik.
• Mampu mengidentifikasi dan menjelaskan macam-macam rangkaian listrik bolak-balik.
• Mampu memahami pola rangkaian RLC dan terampil dalam mengukur besaran-besaran yang
terdapat di dalamya.
• Mampu menjelaskan cara kerja tuning radio berdasarkan pola rangkaian.
• Mampu memahami karakteristik filter yang dituangkan dalam sebuah tulisan.

122 Listrik Bolak-Balik


A. Pilihan Ganda 5. Jawaban: c
1. Jawaban: a Berdasarkan gambar, dapat diperoleh data sebagai
Tegangan PLN sebesar 220 volt artinya: berikut.
1) Tegangan efektif Vef = Vrms = 220 volt AC. T = 10 ms = 1 × 10–2 s
2) Tegangan maksimum Vm = 5 V
Oleh karena itu dapat ditentukan nilai besaran-
Vm = Vef 2 =220 2 volt AC. besaran:
3) Tegangan puncak ke puncak Vpp = 440 2 1
1) Frekuensi tegangan f = 1 = = 100 Hz
volt AC. T 1× 10−2 s
2. Jawaban: a 2) Tegangan maksimum Vm = 5 V
Diketahui: C = 1 nF = 1 × 10–9 F 5
f = 50 Hz 3) Tegangan efektif/RMS Vef = Vrms = V
2
Ditanyakan: XC 4) Kecepatan sudut tegangan
Jawab:
2π 2π
1 ω= T = = 200π rad/s
XC = 1× 10−2 s
ωC
Jadi, pernyataan yang tepat ditunjukkan oleh
1 nomor 2), 4), dan 5).
= 2π (50 Hz)(1× 10−9 F)
6. Jawaban: c
= 0,318 × 107 Ω = 3,18 × 106 Ω
Jadi, reaktansi yang dimiliki kapasitor sebesar Diketahui: Vef = 10 2 V
3,18 × 106 Ω. f = 20 Hz
Ditanyakan: bentuk sinyal tegangan
3. Jawaban: d
Jawab:
Diketahui: R =10 Ω
L =10 mH = 10 × 10–3 H Vm = Vef 2
XL = ωL = (2π )(50 Hz)(10 × 10–3 H)
= ( 10 2 V)( 2 ) = 20 V
= 10π × 10–1 Ω = π Ω
Ditanyakan: Zs 1 1
T= = = 0,05 s = 50 ms
Jawab: f 20 Hz
Zs = R + jωL Jika digambarkan dalam kurva sinusoidal sebagai
berikut.
| Zs | = (R + j ωL )(R − j ωL )
V (volt)
2 2 20
= R + (ωL )
0 t (ms)
= 102 + (1 π )2 25 50 75 100

= 10,48 Ω
Jadi, hambatan total rangkaian sebesar 10,48 Ω. 7. Jawaban: e
4. Jawaban: e Diketahui: I = 0,2 sin 10πt A
Ditanyakan: Ir
Diketahui: V = 1,5 2 sin ωt volt
Jawab:
R =15 Ω
Im 0,2 A
Ditanyakan: Ief Ir = = = 0,06 A
π π
Jawab:
Jadi, arus rata-rata yang dibawa oleh sinyal arus
Vm 1,5 2 bolak-balik tersebut sebesar 0,06 A.
Vef = 2
= V =1,5 V
2
8. Jawaban: a
Vef 1,5 V
Ief = = = 0,1 A Diketahui: C1 = C2 = 10 nF = 1 × 10–8 F
R 15 Ω
f = 30 Hz
Jadi, arus yang mengalir pada lampu sebesar 0,1 A. Ditanyakan: Z

Fisika Kelas XII 123


Jawab: maksimum dan puncak ke puncak dapat dideteksi
C = C1 + C2 = 2 × 10–8 F dengan osiloskop.
ω = 2πf = 2π (30 Hz) =188,4 rad /s
2. I(t) = Im sin ωt → I(t) = 0,5 sin 100 π t ampere
1 a. Im= 0,5 A
Z = –j ωC
b. Ipp = 2Im = (2)(0,5 A) = 1 A

|Z|= ( − j )( j )
1
ωC ωC
1
c. Irms =
Im
2
= 0,5 A
2
= 0,25 2 A
d. ω = 2π f → 100π = 2π f
1 1
= ωC = = 2,65 × 105 100π
(188,4)(2 × 10−8 ) f = 2π = 50 Hz
Jadi, impedansi total susunan kapasitor tersebut
sebesar 2,65 × 105 Ω. 3. Cp = C + C = 2C
9. Jawaban: b Zs = ZR + ZCp
Diketahui: Vm = 8 V 1
= R – j ωC
T = 20 ms = 2 × 10–2 s p

(R − j )(R − j )
Ditanyakan: V(t) 1 1
Jawab: | Zs | = 2ωC 2ωC
2π 2π
ω = = = 100π s
T 2 × 10−2 s R2 +
1
=
V(t) = Vm sin ωt = (8 sin 100π t) volt 4ω 2C 2
Jadi, persamaan/fungsi tegangan berdasarkan 1
kurva tersebut adalah V(t) = (8 sin 100π t) volt. = R2 +
4 X C2
10. Jawaban: e
Diketahui: Ief = 5 mA 4. Diketahui: Amplitudo sinyal tegangan
Ditanyakan: Ipp Vm = (2 DIV)(0,5 VOLT/DIV)
Jawab: = 1 VOLT
Ipp = 2Im Periode sinyal tegangan
T = (4 DIV)(0,1 SEKON/DIV)
= 2Ief 2 = 0,4 SEKON
= (2)(5 mA)( 2 ) Ditanyakan: V(t)
Jawab:
= 10 2 mA
2π 2π
Jadi, arus puncak ke puncak yang mengalir pada ω = T
= 0,4 s
= 5π rad/s
resistor sebesar 10 2 mA. V(t) = Vm sin ω t = (1 sin 5π t) volt
Jadi, fungsi sinyal tegangan yang ditunjukkan pada
B. Uraian layar osiloskop adalah V(t) = (1 sin 5π t) volt.
1. Angka 6 volt pada voltmeter menunjukkan bahwa 5. Induktor tersusun atas lilitan kawat. Jika dialiri arus
tegangan efektif keluaran trafo sebesar 6 V. bolak-balik, maka akan timbul medan magnet. Inilah
Tegangan yang dapat terukur pada voltmeter cara induktor menyimpan energi listrik, yaitu dalam
adalah tegangan efektifnya. Sedangkan tegangan wujud medan magnet di sekitar kawat berarus.

A. Pilihan Ganda Jawab:


1. Jawaban: c XL = ωL = (200 rad/s)(0,075 H) = 15 Ω
Diketahui: R = 12 Ω 1 1
XC = ωC = (200 rad/s)(5 × 10−4 F) =10 Ω
L = 0,075 H
C = 500 μF= 5 × 10–4 F
|Z| = R 2 + (X L − X C )2
ω = 200 rad/s
V = (26 sin 200t) V
Ditanyakan: I
= (12 Ω)2 + (15 Ω − 10 Ω)2

= 144 Ω2 + 25 Ω2 = 13 Ω

124 Listrik Bolak-Balik


Gunakan hukum Ohm untuk menentukan nilai arus Dengan demikian, apabila frekuensi diperbesar dua
yang mengalir kali semula maka reaktansi induktif akan menjadi
V 26 V dua kali semula. Akibatnya, impedansi rangkaian
I = Z = 13 Ω = 2 A ikut berubah.
Jadi, arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut
7. Jawaban: a
sebesar 2 A.
Pada resistor I = Im sin ωt dan V = Vm sin ωt
2. Jawaban: b Arus sesaat sama dengan tegangan sesaat
Diketahui: L = 0,8 H sehingga sudut fase tegangan dan arus sama.
C = 8 μF= 8 × 10–6 F
ω = 500 rad/s 8. Jawaban: a
V = 200 V 1 1
Z = 250 Ω 1) fr = Hz
2π LC
Ditanyakan: R
⎛ 1 ⎞⎛ 1 ⎞
Jawab: f r2 = ⎜ 2 ⎟ ⎜⎜ Hz ⎟⎟
⎝ 4π ⎠ ⎝ (10 × 103 )(25 × 10 −6 ) ⎠
XL = ωL = (500 rad/s)(0,8 H) = 400 Ω
1 1 ⎛ 1 ⎞ 1
XC = = = 250 Ω = ⎜ ⎟ (4) Hz = Hz
ωC (500 rad/s)(8 × 10−6 F) ⎝ 4π 2 ⎠ π2

1
|Z|= R 2 + (X L − X C )2 fr = Hz = π Hz
1
π2
250 Ω = R 2 + (X L − X C )2 ⎛ 1 ⎞⎛ 1 ⎞
2) f r2 = ⎜ 2 ⎟ ⎜⎜ Hz ⎟⎟
(250 Ω)2= + (400 Ω – 250
R2 Ω)2 ⎝ 4π ⎠ ⎝ (10 × 103 )(20 × 10 −6 ) ⎠
R2 = 62.500 Ω2 – 22.500 Ω2
⎛ 1 ⎞ 5
= ⎜ ⎟ (5) Hz = Hz
R= 40.000 Ω = 200 Ω 2 ⎝ 4π 2 ⎠ 4π 2

Jadi, nilai resistansi hambatan sebesar 200 Ω. 5 1


fr = Hz = 2π 5 Hz
3. Jawaban: c 4π 2
Pada rangkaian R dan C, tegangan selalu tertinggal ⎛ 1 ⎞⎛ 1 ⎞
π 3) f r2 = ⎜ 2 ⎟ ⎜⎜ Hz ⎟⎟
sebesar 2 terhadap arus. Pada rangkaian R dan ⎝ 4π ⎠ ⎝ (10 × 10 )(10 × 10 −6 )
3

π
L, tegangan mendahului arus sebesar 2 . = ⎜
⎛ 1 ⎞ 10
⎟ (10) Hz = Hz
⎝ 4π 2 ⎠ 4π 2
4. Jawaban: e
Resonansi terjadi bila XL = XC dan Z = R. 10 1
fr = Hz = 2π 10 Hz
Impedansi rangkaian dirumuskan sebagai berikut. 4π 2

1 1
Z= R 2 + ( X L − X C )2 4) f r2 =
4π 2 (5 × 103 )(25 × 10−6 )
Apabila nilai XL = XC, maka impedansi rangkaian
(Z ) sama dengan hambatan R. Dengan demikian, ⎛ 1 ⎞ 2
= ⎜ ⎟ (8) Hz = Hz
akan terjadi resonansi pada rangkan R-L-C. ⎝ 4π 2 ⎠ π2

5. Jawaban: c 2 1
fr = Hz = π 2 Hz
Jika XL > XC, maka rangkaian bersifat induktif. Arus π2
I tertinggal 90o terhadap tegangan V. Oleh karena
1 1
itu jawaban yang benar adalah opsi c. 5) f r2 =
4π 2 (5 × 103 )(20 × 10−6 )
6. Jawaban: d
V ⎛ 1 ⎞ 10
Pada rangkaian induktor murni berlaku Im = ωmL = ⎜ ⎟ (10) Hz = Hz
⎝ 4π 2 ⎠ 4π 2
dengan ω = 2πf. Jika frekuensi sumber menjadi
dua kali semula, arus yang mengalir akan menjadi 10 1
fr = Hz = 2π 10 Hz
0,5 kali semula. Kecepatan sudut menjadi dua kali 4π 2
semula. Jadi, Andi harus memilih induktor dengan
Reaktansi induktif dirumuskan: induktansi 10 mH dan kapasitor dengan kapasitansi
XL = ωL 25 μF.

Fisika Kelas XII 125


9. Jawaban: c ⎛ j ωL + R + R ω 2LC ⎞ ⎛ − j ωL + R + R ω 2LC ⎞
1 ⎜ ⎟⎜ ⎟
Resonansi terjadi apabila Z = R. Oleh karena itu, | | = ⎜ jR ωL ⎟⎜ − jR ωL ⎟
Z ⎝ ⎠⎝ ⎠
besar XL harus sama dengan XC.
⎛ ω 2L2 + R 2 + 2R 2ω 2LC + R 2ω 4L2C 2 ⎞
10. Jawaban: a = ⎜ ⎟
⎜ R 2ω 2L2 ⎟
Diketahui: R = 30 Ω ⎝ ⎠
L = 10 mH = 0,01 H ⎛ X L 2 + R 2 + 2R 2X L X C + R 2 X L 2 X C2 ⎞
V =6V = ⎜ ⎟
⎜ R 2X L 2 ⎟
⎝ ⎠
fr = 500 Hz
Ditanyakan: C dan I 1
Jawab:
=
RX L
X L 2 + R 2 + 2R 2 X L X C + R 2X L 2X C2

1 1 RX L
fr = Z=
2π LC
X L + R + 2R 2X L X C + R 2X L 2X C2
2 2

500 Hz = 1 1
2. Diketahui: VR = 20 V
2π (0,01H)(C )
VL = 30 V
1 1
2,5 × 105 Hz = VC = 50 V
4π (0,01H)(C )
I =2A
1 Ditanyakan: P
2,5 × 105 Hz =
(0,04π H) C Jawab:
C = 3,18 × 10–5 F = 3,18 μF
XL = ωL
V = VR2 + (VL − VC )2
= 2π(500 Hz)(0,01 H) = 400 + 400
= 31,4 Ω
1 = 800
XC = ωC
= 20 2
1 P = VI cos ϕ
= 2π (500 Hz)(3,18 × 10 −5 F)
V
= 10 Ω = VI VR
⎛ 20 V ⎞
Z = R 2 − (X L − X C )2 = ( 20 2 V)(2 A) ⎜⎜ 20 ⎟
2 V ⎟⎠
= 40 watt

= 30 Ω2 − (31,4 Ω − 10 Ω)2 Jadi, daya yang diserap rangkaian sebesar 40 watt.


3. Diketahui: R = 400 Ω
= 900 Ω2 − 457,96 Ω2 f = 50 Hz
= 21,04 Ω ≈ 21 Ω V = 20 sin ωt volt
Ditanyakan: a. Im
V 6V
b. ω
I = = 21Ω = 0,285 A = 285 mA
Z 1
Jadi, kapasitansi kapasitor dan arus yang mengalir c. IR → t = 75 sekon
dalam rangkaian secara berturut-turut sebesar 1
d. IR → t = 50 sekon
31,8 μF dan 285 mA.
Jawab:
B. Uraian a. XR = R = 400 Ω
1. Rangkaian tersebut menunjukkan rangkaian para- Vm 20 V
Im = XR = 400 Ω
= 0,05 A
lel R – L – C. Persamaan impedansinya sebagai
berikut. b. ω = 2π f = (2π)(50 Hz) = 100π rad/s
1 1 1 1 c. I = Im sin ω t
= + + ZC = (0,05 sin 100π t) A
Z ZR ZL
1
1 I = (0,05 sin 100π )( 75 )) A
= 1 + – jωC t→
1
R j ωL 75
= (0,05)(0,86) A = 0,043 A

126 Listrik Bolak-Balik


1 Jadi, persamaan arus pada rangkaian induktif di
d. I = (0,05 sin 100π ( 50 )) A
t→
1
π
50 atas adalah I = 5 sin (200t – 2 ) A.
= (0,05)(0) A = 0 A
4. XL = ωL = (200)(0,2) = 40 Ω 5. Syarat terjadinya resonansi rangkaian listrik bolak-
balik adalah impedansi total rangkaian minimum.
Vm 200 V
Im = = =5A Keadaan ini tercapai jika nilai reaktansi kapasitif
XL 40 Ω
sama dengan nilai reaktansi induktif sehingga
π impedansi total rangkaian hanya bernilai Z = R.
Arus pada rangkaian induktif tertinggal 2 terhadap
Selain itu, resonansi terjadi jika sudut fase rangkaian
tegangannya. Oleh karena itu, persamaan arus adalah nol. Apabila impedansi rangkaian bernilai
yang mengalir dalam rangkaian sebagai berikut. Z = R, maka arus dan tegangannya sefase atau
π π θ = 0.
I = Im sin ωt – 2 = 5 sin (200t – 2 ) A

A. Pilihan Ganda
108
1. Jawaban: b = 4 × 106 +
985,96
Diketahui: R = 50 Ω
= 2,02 × 103 Ω
L = 10 mH = 0,01 H
= 4,10 × 106 Ω
V = 220 V
f = 50 Hz 2

Ditanyakan: Z 2) |Z| = R 2 + ⎛⎜ 1 ⎞⎟
⎝ ωC ⎠
Jawab:
ω = 2π f = (2π )(500 Hz) = 1.000π rad/s 4 × 106 +
1
XL = ωL = (1.000π rad/s)(0,01 H) = 10π Ω = 2π (4 × 10)−4

Z = R 2 + X L2 = 502 + (10π )2 108


= 4 × 106 +
631,01
= 2.500 + 985,96
= 2,04 × 103 Ω
= 3.485,96 = 59,04 Ω ≈ 59 Ω = 4,16 × 106 Ω
Jadi, impedansi total rangkaian sebesar 59 Ω. 2
3) |Z|= R 2 + ⎛⎜ 1 ⎞⎟
2. Jawaban: d ⎝ ωC ⎠
Resistor adalah komponen yang hanya mendisipasi 1
energi artinya komponen ini hanya dapat mem- = 9 × 106 +
2π (5 × 10)−4
buang energi dalam bentuk panas. Hal ini berbeda
dengan komponen kapasitor dan induktor. Kapasitor 108
keping sejajar misalnya. Kapasitor jenis ini memiliki = 9 × 106 +
985,96
kemampuan menyimpan energi listrik yang me-
= 3,01 × 103 Ω
lewatinya dalam bentuk medan listrik. Sementara
= 9,10 × 106 Ω
induktor yang memiliki morfologi berupa lilitan
mampu menyimpan energi listrik dalam bentuk 2

medan magnet. Hal ini sesuai dengan hukum 4) |Z| = R 2 + ⎛⎜ 1 ⎞⎟


⎝ ωC ⎠
Faraday. Oleh karena itu, jawaban yang benar
1
adalah pernyataan 2) dan 5). = 9 × 106 +
2π (3 × 10)−4
3. Jawaban: c
108
2 = 9 × 106 +
R 2 + ⎛⎜ 1 ⎞⎟
354,95
1) |Z| =
⎝ωC ⎠ = 9,05 × 103 Ω
= 9,28 × 106 Ω
2
⎛ 1 ⎞
4 × 106 + ⎜
10)−4 ⎟⎠
= π ×
⎝ 2 (5

Fisika Kelas XII 127


2 μs
5) |Z|= R 2 + ⎛⎜ 1 ⎞⎟ T = (4 DIV)(0,5 DIV ) = 2 μs
⎝ωC ⎠
1 1
6 1 f = T = 2 × 10−6 s = 5 × 105 Hz = 500 kHz
= 16 × 10 +
2π (3 × 10)−4 Persamaan tegangan yang terukur:
V = Vm sin 2π f t
108
= 16 × 106 + = 10 sin ((2π )(5 × 105)) t
354,95
= 10 sin 106 π t volt
= 4,04 × 103 Ω = 16,28 × 106 Ω
Jadi, frekuensi masukan tuning sebesar 500 kHz
4. Jawaban: c dan persamaan tegangan yang terukur
Grafik pada soal menunjukkan tegangan dan arus V = 10 sin 106 t volt.
π
memiliki beda fase sebesar 2 atau 90°. Tegangan 8. Jawaban: d
mendahului 90° terhadap arus. Oleh karena itu, Diketahui: L = 10 mH = 1 × 10–2
grafik pada soal menunjukkan grafik tegangan C = 100 μF = 10–4 F
terhadap arus pada rangkaian induktif. Ditanyakan: fr
Jawab:
5. Jawaban: e
1 1
R1R 2 fr =
2π LC
Diketahui: R = R1 + R 2 =12 Ω
1 1
L = 75 mH = 0,075 H =
2π (10−2 H)(10−4 F)
C = 500 μF = 5 × 10–4 F
V = (28 sin 100t) volt 1 500
Ditanyakan: Im = 2π 103 Hz = π Hz
Jawab: Jadi, frekuensi resonansi rangkaian sebesar
XL= ωL = (100 rad/s)(0,075 H) = 75 Ω
500
1 1 π
Hz.
XC = = −4
= 20 Ω
ωC (100 rad/s)(5 × 10 F)
9. Jawaban: c
|Z| = 2
R + (X L − X C ) 2 Diketahui: η = 80%
Vin = 220 V
= 122 + (75 − 20)2 Vout =6V
Iin = 5 mA
= 144 + 3.025
f = 50 Hz
= 3.169 = 56,3 Ω Ditanyakan: L
Jawab:
V 28
Im = Zm = 56,3 = 0,497 A ≈ 0,5 A VoutI out
η= VinIin
Jadi, arus yang keluar dari titik D sebesar 0,5 A.
(6 V)I out
6. Jawaban: a 80% =
(220 V)(5 × 10−3 A)
Sifat-sifat rangkaian seri R – L – C sebagai berikut. 0,88 A
1) Tegangan pada resistor VR sefase dengan Iout = = 0,146 ≈ 0,15 A
(6)
arus I. Vout 6V
2) Tegangan pada kapasitor VC tertinggal Rout = I out
= 0,15 A = 40 Ω
π
sebesar 2 terhadap arus I. Rout = XL = ωL
π 40 Ω = (50 Hz) L
3) Tegangan pada induktor VL mendahului 2
40 Ω
terhadap arus I. L= = 0,8 H
50 Hz
4) Apabila ZL = ZC rangkaian memiliki impedansi Jadi, induktansi kawat sebesar 0,8 H.
total sebesar R dan dalam keadan ini terjadi
resonansi. 10. Jawaban: a
1
7. Jawaban: e Diketahui: L = H
25π 2
Vm = 2 DIV = (2 DIV)(5V/DIV) = 10 volt
λ = 4 DIV C = 25 μF = 25 × 10–6 F
Ditanyakan: f

128 Listrik Bolak-Balik


Jawab: Jawab:
1 1
XL = ω L
f = 2π Hz = (500)(0,02)
LC
= 10 Ω
1 1
= Hz
2π ( )1
25π 2
(25 × 10−6 ) Z = X R2 + X L 2
1
= 2π π 2 × 106 Hz = 102 + 102 = 10 2 Ω
π × 103 V 6V
= Hz Ief = Zef = 10 2 Ω = 0,3 2 A

= 0,5 × 103 Hz = 0,5 kHz P = Ief Vef cos θ


Jadi, frekuensi resonansi sebesar 0,5 kHz. = Ief Vef
⎛ 10 Ω ⎞
11. Jawaban: d = ( 0,3 2 A)(6 V) ⎜⎜ 10 ⎟ =1,8 W
⎝ 2 Ω ⎟⎠
Apabila XC > XL, rangkaian bersifat kapasitif. Arus
π Jadi, daya rangkaian seri R – L tersebut sebesar
listrik mendahului tegangan sebesar 2 .
1,8 watt.
Jadi, grafik yang tepat adalah d.
15. Jawaban: b
12. Jawaban: e Diketahui: L = 20 mH = 0,02 H
Diketahui: R = 120 Ω V = (6 sin100t) volt
XL = 130 Ω Ditanyakan: I
Xc = 40 Ω Jawab:
Vef = 200 V XL =(100 rad/s)(0,02 H) = 2 Ω
f = 50 Hz V 6V
I= XL = 2Ω
=3A
Ditanyakan: VR
Jawab: Oleh karena dalam rangkaian induktif arus didahului
π
tegangan sebesar 2 , maka persamaan arus
Z = R 2 + ( X L − X C )2
menjadi:
= 1202 + (130 − 40)2 π
I = 3 sin (100t – 2 ) A
= 14.400 + 8.100 = 22.500 = 150 Ω
16. Jawaban: a
V 200 4
Ief = Zef = 150 = 3 A Rangkaian L – Cakan bersifat kapasitif jika VC > VL
π
4 dan memiliki sudut fase sebesar 2 .
VR = Ief R = (3 A)(120 Ω) = 160 volt
Rangkaian L – C akan bersifat kapasitif jika VL > VC
Jadi, tegangan efektif pada resistor sebesar 160 V. π
dan memiliki sudut fase sebesar – 2 .
13. Jawaban: b
Apabila nilai Z = 0 sebagai konsekuensi dari
Gambar di atas menunjukkan kurva karakteristik
XL = XC, VL = VC akan terjadi resonansi.
filter low pass atau tapis rendah. Berdasarkan
keterangan gambar, filter meloloskan frekuensi dari 17. Jawaban: e
0–2.000 Hz dan memblokir frekuensi di atas 2.000 Hz. Diketahui: L = 0,4 H
Filter tidak melakukan penguatan karena tidak C = 10 μF = 1 × 10–5 F
menggunakan komponen aktif untuk menguatkan V = 20 V
sinyal output. Ditanyakan: fr
Jawab:
14. Jawaban: d
1 1
Diketahui: R = 10 Ω fr =
2π (0,4 H)(1× 10−5 F)
L = 20 mH = 0,02 H
1 250
ω = 500 rad/s = 2π (500 Hz) = π Hz
Vef =6V
250
Ditanyakan: P Jadi, rangkaian beresonansi pada frekuensi π Hz.

Fisika Kelas XII 129


18. Jawaban: d 1 1
XC = ω C = (200)(4 × 10 −6 )
= 1.250 Ω
Diketahui: R = 30 Ω
L = 0,6 H
C = 500 μF = 5 × 10–4 F Z= R 2 + ( X L − X C )2
V = 200 sin 100t volt
Ditanyakan: Pr 1.300 = (1.2002 ) + ( X L − X C )2
Jawab:
XL = ω L = 100(0,6) Ω = 60 Ω 1.690.000 = 1.440.000 + (XL – XC)2
1 1 1 XL – XC = 250.000
XC = ωC = = = 20 Ω
100(5 × 10−4 ) 5 × 10−2
XL – 1.250 = 500
Z = R 2 + (X L − X C )2 P = VefIef cos ϕ XL = 1.750 Ω
= Vef Vef cos ϕ 1.750 Ω
= 302 + (60 − 20)2 X
L = ωL = = 8,75 H
Z 200 rad/s
200
200 ⎛R ⎞ Jadi, nilai L sebesar 8,75 H.
= 900 + 1.600 = ( 2
) ⎜Z ⎟
2 50 ⎝ ⎠ 20. Jawaban: b
4
= 2.500 = 4 × 10 1 ⎛⎜ 30 ⎞⎟ Diketahui: Vm = 12π V
2 50 ⎝ 50 ⎠ Ir = 2 A
= 50 = 240 watt Ditanyakan: P
Jadi, daya rata-rata rangkaian adalah 240 watt. Jawab:
19. Jawaban: d Oleh karena sefase, maka dapat dipastikan rangkaian
Diketahui: R = 1.200c bolak-balik bersifat resistif.
C = 4 μF = 4 × 10–6 F 2V (2)(12π V)
Vr = πm = π
= 24 V
ω = 200 rad/s
I = 200 mA = 0,2 A P = Vr Ir
V = 260 V = (24 V)(2 A)
Ditanyakan: L = 48 W
Jawab: Jadi, daya rangkain sebesar 48 watt.
V 260
Z = I = 0,2 Jawaban: d
B. Uraian
Diketahui: R = 1.200 Ω
1. Arus maksimum sama dengan amplitudo sinyal
C = 4 μF = 4 × 10–6 F
arus, yaitu 10 mA.
ω = 200 rad/s Untuk menentukan persamaan arus, tentukan
I = 200 mA = 0,2 A dahulu frekuensi sudut.
V = 260 V 2λ = 20 ms → T = 10 ms = 0,01 s
Ditanyakan: L Tentukan sudut fase
Jawab: I = Im sin (ω t + θ )
V 260
Z= I = Ω = 1.300 Ω Misalkan, ambil t = 2,5 sekon → I = –10 A
0,2

XC =
1
ωC =
1
(200)(4 × 10 −6 )
= 1.250 Ω I = Im sin ( 2π
T
t +θ )

Z= R 2 + ( X L − X C )2 –10 = 10 sin ( 0,01s (2,5 s) + θ )

–1 = sin (500π + θ )
1.300 = (1.2002 ) + ( X L − X C )2
–1 = sin 500π cos θ + cos 500π sin θ
1.690.000 = 1.440.000 + (XL – XC)2 –1 = 0 + sin θ
XL – XC = 250.000 θ = arc sin (–1)
XL – 1.250 = 500 3
= 2π
XL = 1.750 Ω
Sehingga persamaan arus adalah
X 1.750 Ω
L = ωL = 200 rad/s
= 8,75 H 3
I = 10 sin (200t + 2 π )
Jadi, nilai L sebesar 8,75 H. = 1.300 Ω

130 Listrik Bolak-Balik


2. Jawaban: a V
Diketahui: Z = 100 Ω Ief = Zef
R = 40 Ω 240 V
I = 100 mA = 0,1 A = 150 Ω = 1,6 A
Ditanyakan: Prata-rata Jadi, arus yang mengalir dalam rangkaian
Jawab: sebesar 1,6 A.
V
Z = I → V = I Z = (0,1 A)(100 Ω) = 10 volt b. VL = Ief XL = (1,6 A)(60 Ω) = 96 V
VR = Ief R = (1,6 A)(120 Ω) = 192 V
P = V I = 10(0,1) = 1 watt
Jadi, daya rata-rata rangkaian 1 W. VC = Ief XC = (1,6 A)(150 Ω) = 240 V
Jadi, VL = 96 V, VR = 192 V, dan VC = 240 V.
dl
3. V = L dt
xL − x C
c. tan ϕ =
d (t − 4t 2 ) R
= (0,1)
dt (60 Ω − 150 Ω)
=
= (0,1)(1 – 8t) 120 Ω
= 0,1 – 0,8t 90 Ω
=–
GGL pada t = 2 s → V = 0,1 – (0,8)(2) = –1,5 V 120 Ω
Jadi, GGl induksi yang timbul saat t = 2 s sebesar 3
=–
–1,5 V. 4
ϕ = –36,87°
4. Rangkaian seri L – C terdiri atas induktor dan Jadi, beda fase rangkaian –36,87°.
kapasitor yang tersusun seri dan dihubungkan
dengan sumber tegangan bolak-balik. Sifat 6. Berdasarkan kurva dapat ditentukan nilai sebagai
rangkaian ini dapat cenderung induktif dan kapasitif berikut.
tergantung dari besar tegangan masing-masing Periode → T = 10 ms
komponen. Jika tegangan pada komponen induktor Amplitudo tegangan Vm = 12 V
lebih besar, rangkaian akan cenderung bersifat Persaman tegangan V = Vm sin ω t
induktif dan sebaliknya. Akan tetapi terdapat satu 2π
keadaan yang mengakibatkan rangkaian ini tidak = 12 sin T t volt
bersifat kapasitif maupun induktif, yaitu ketika

rangkaian beresonansi. Keadaan ini tercapai jika = 12 sin 10 t volt
nilai reaktansi induktif sama besar dengan
reaktansi kapasitif. V→t=2s

5. Diketahui: R = 120 Ω V = 12 sin 10 (2) volt
XL = 60 Ω = 12 sin 0,4π = 11,4 V
XC = 150 Ω Jadi, pada saat t = 2 sekon tegangan bolak-balik
Vef = 240 V bernilai 11,4 volt.
ω = 200 rad/s 7. Diketahui: C = 200 μF = 2 × 10–4 F
Ditanyakan: a. Ief VC = 6 sin 200t
b. VL, VR, VC Ditanyakan: I → t =2 sekon
c. ϕ Jawab:
Jawab: 1 1
XC = ωC = = 25 Ω
2 2
R + (X L − X C ) (200 rad/s)(2 × 10−4 F)
a. Z =
Vm 6V
= (120 Ω)2 + (60 Ω − 150 Ω)2 Im =
XC
=
25 Ω
= 0,24 A = 240 mA

Arus pada rangkaian bersifat kapasitif mendahului


= 14.400 Ω2 + 8.100 Ω2
π
tegangan sebesar 2 .
= 22.500 Ω2
= 150 Ω

Fisika Kelas XII 131


I → t = 2 sekon R=
Vm
=
5V
= 500 2 Ω ≈700 Ω
π Im 5 2 × 10−3 A
I = Im sin (ωt + 2 ) mA
Jadi, resistor yang digunakan bernilai 700 Ω
π dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik 5 V,
= 240 sin [(200 rad/s)(2 s) + 2 ] mA
250 Hz.
π
= 240 sin (400 rad + 2 mA) 9. Resistor hanya mampu mendisipasi energi menjadi
= 240(0,766) mA panas/kalor. Sementara induktor dan kapasitor
= 183,84 mA ≈ 0,18 A meskipun memiliki hambatan yang disebut dengan
Jadi, nilai arus pada saat t = 2 sebesar 0,18 A. reaktansi, tetapi kedua komponen ini mampu
8. Berdasarkan ketampakan sinyal dapat ditentukan menyimpan energi listrik menjadi bentuk lain.
nilai tegangan maksimum dan periode sinyal. Induktor mengubahnya menjadi medan magnet,
Vm = 5 V sedangkan kapasitor mengubahnya dalam bentuk
2,5λ = 10 ms → T = 4 ms medan listrik.

1 1 10. Fungsi kondensator variabel untuk menyesuaikan


f = T = 0,004 s = 250 Hz impedansi total dengan sebuah frekuensi sehingga
Tentukan nilai resistor dengan menghitung tuning mampu menala beberapa frekuensi. Apabila
resistansi berdasarkan data tegangan maksimum kondensator diganti dengan kondesator biasa, tuning
terukur dan arus efektif. hanya dapat menyesuaikan dengan satu frekuensi.
Konsekuensinya hanya satu saluran radio yang
Ief = 5 mA → Im = 5 2 mA dapat disiarkan melalui radio receiver tersebut.

132 Listrik Bolak-Balik


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. memahami sifat-sifat gelombang elektromagnetik;
2. memahami manfaat dan bahaya spektrum gelombang elektromagnetik.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. bersyukur atas ciptaan Tuhan berupa gelombang elektromagnetik;
2. memiliki rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari;
3. berkomunikasi dengan baik, kritis, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

Radiasi Elektromagnetik

Sifat, Manfaat, dan Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnet

• Mengamati alat-alat yang menggunakan gelombang


elektromagnetik.
• Menyelidiki sifat-sifat gelombang elektromagnetik.
• Mencari informasi tentang spektrum gelombang elektromagnetik.
• Membandingkan pemancar gelombang radio.
• Mencari informasi tentang manfaat sinar inframerah dan sinar
ultraviolet.

• Bersyukur atas penciptaan Tuhan berupa gelombang elektromagnetik dengan cara memanfaatkannya.
• Memiliki rasa ingin tahu untuk menambah wawasan tentang gelombang.
• Berkomunikasi dengan baik, kritis, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
• Menjelaskan sifat gelombang elektromagnetik.
• Menjelaskan spektrum gelombang elektromagnetik.
• Menjelaskan manfaat dan bahaya gelombang elektromagnetik.
• Menuliskan hasil kegiatan yang dilakukan.

Fisika Kelas XII 133


A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: b
Gelombang radio FM (modulasi frekuensi)
1. Jawaban: c
mengalami perubahan frekuensi saat membawa
Spektrum gelombang elektromagnetik dari yang
informasi tetapi amplitudonya tetap. Gelombang
memiliki frekuensi terendah berturut-turut yaitu
radio yang mengalami perubahan amplitudo saat
gelombang radio, gelombang mikro, sinar
membawa informasi adalah AM (modulasi
inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet, sinar
amplitudo).
X, dan sinar gamma. Jadi, urutan yang benar
adalah pilihan b. 7. Jawaban: c
Sinar X dapat digunakan untuk mengamati struktur
2. Jawaban: b
kristal menggunakan XRD dan mendeteksi
Radar menggunakan prinsip pemantulan
keretakan tulang. Membunuh sel kanker dapat
gelombang mikro. Radar berfungsi untuk
menggunakan sinar gamma. Membawa informasi
menentukan posisi suatu objek dengan
alat komunikasi menggunakan gelombang radio.
memancarkan gelombang mikro dan menerima
Remote control televisi menggunakan sinar
pantulannya. Radar digunakan dalam dunia
inframerah. Mendeteksi keaslian uang meng-
penerbangan dan pelayaran agar tidak menabrak
gunakan sinar ultaviolet.
objek lain.
8. Jawaban: d
3. Jawaban: e
Cahaya tampak digunakan pada alat pengering
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik sebagai
surya, kompor surya, pemanas ruangan, pendingin
berikut.
ruangan, distilasi surya, baterai fotovoltaik, dan
1) Dapat merambat tanpa medium perantara
laser. Pesawat televisi menggunakan gelombang
dengan kecepatan rambat cahaya.
radio.
2) Tidak bermuatan listrik.
3) Merupakan gelombang transversal. 9. Jawaban: d
4) Arah rambatan tidak dibelokkan dalam medan Sinar inframerah dihasilkan oleh proses di dalam
magnet maupun medan listrik. molekul dan benda panas. Getaran atom dalam
5) Dapat mengalami polarisasi, difraksi, molekul-molekul benda yang dipanaskan
interferensi, refraksi, dan refleksi. merupakan sumber gelombang inframerah. Sinar
ultraviolet dapat dibuat di laboratorium oleh atom
4. Jawaban: c
dan molekul dalam loncatan atau nyala listrik. Sinar
Jenis Frekuensi Penerapan ultraviolet juga dapat dihasilkan dari lampu wol-
Rendah Radio komunikasi jarak jauh fram atau lampu deuterium. Sinar X dihasilkan dari
Menengah Radio komunikasi jarak jauh partikel-partikel berenergi tinggi yang ditembakkan
Tinggi Radio komunikasi amatir ke atom. Atom akan memancarkan sinar X jika
Sangat tinggi Radio FM atom ditembaki dengan elektron. Sinar gamma
Ultra tinggi Televisi dihasilkan oleh isotop radioaktif seperti kobalt-60
Super tinggi Radar atau sesium-137. Kobalt-60 adalah sumber yang
paling sering digunakan untuk menghasilkan radiasi
5. Jawaban: e sinar gamma.
Sinar inframerah memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 10. Jawaban: d
1) Memiliki jangkauan frekuensi 1011 – 1014 Hz. Radiasi sinar ultraviolet dapat mengakibatkan
2) Dapat dihasilkan oleh elektron dalam molekul kanker kulit, gangguan penglihatan, kulit menjadi
yang bergetar karena dipanaskan. keriput karena rusaknya jaringan lemak, merusak
3) Digunakan dalam remote control. lapisan ari, kerusakan kolagen dan jaringan elas-
4) Digunakan untuk mendiagnosis penyakit dan tin.
terapi penyembuhan. Kematian oleh efek radiasi disebabkan oleh radiasi
sinar gamma. Berubahnya struktur genetik sel,
kerontokan rambut, dan pemusnahan sel sehat
diakibatkan oleh paparan sinar X yang berlebihan.

134 Radiasi Elektromagnetik


B. Uraian 4. Kecepatan rambat gelombang dalam satu medium
c
1. Gelombang elektromagnetik secara umum selalu sama. Berdasarkan persamaan λ = f ,
dihasilkan ketika partikel bermuatan listrik, dapat dilihat bahwa panjang gelombang berbanding
biasanya elektron, mengubah kecepatan atau arah terbalik dengan frekuensi. Semakin besar frekuensi
gerakan. Proses ini dapat terjadi dalam beberapa gelombangnya, semakin pendek panjang
cara, seperti pemanasan dari atom dan molekul gelombangnya.
dan perubahan tingkat energi elektron.
Salah satu alat yang dapat menghasilkan 5. Diketahui: υ = 107,5 MHz = 1,075 × 108 Hz
gelombang elektromagnetik adalah antena. c = 3 × 108 m/s
Sebagai contoh gelombang radio dapat dihasilkan Ditanyakan: λ
menggunakan antena yang tersusun dari dua jawab:
konduktor lurus yang dihubungkan dengan sumber c
λ= υ
tegangan AC.
3 × 108 m/s
2. Keuntungan menggunakan gelombang radio FM =
1,075 × 108 Hz
yaitu suara jernih dan tidak terjadi gangguan pada
gelombang. Kerugiannya adalah jangkauannya = 2,79 m
lebih pendek dan harganya mahal. Jadi, panjang gelombang frekuensi radio tersebut
3. Jenis gelombang elektromagnetik yang mampu adalah 2,79 m.
digunakan untuk memasak adalah gelombang
mikro. Alasan penggunaan gelombang ini karena
gelombang mikro memberikan efek pemanasan
terhadap benda. Bahan makanan menyerap radiasi
gelombang mikro sehingga makanan menjadi
matang.

A. Pilihan Ganda 4. Jawaban: b


Ciri yang terdapat dalam siaran radio FM sebagai
1. Jawaban: d
berikut
Sinar gamma digunakan untuk mengobati kanker
1) Terjadi pengubahan frekuensi dalam modulasi
kulit dan mensterilkan alat-alat kedokteran.
suara.
Mendeteksi uang palsu dan memeriksa sidik jari
2) Gelombang FM menembus lapisan ionosfer
menggunakan sinar ultraviolet.
dan tidak dapat dipantulkan lagi.
2. Jawaban: c 3) Kualitas suara cenderung jernih karena tidak
Sinar X digunakan untuk memotret susunan tulang dipengaruhi gejala kelistrikan di angkasa.
dalam tubuh dan menyelidiki struktur material. 4) Jangkauan siaran tidak terlalu jauh karena
Penggunaan sinar X secara berlebihan dapat tidak dapat merambat di permukaan bumi.
mengakibatkan kerusakan sel-sel dalam tubuh,
5. Jawaban: d
mengubah struktur genetik suatu sel, penyakit
Kecepatan perambatan gelombang elektro-
kanker, rambut rontok, kulit menjadi merah dan
magnetik bergantung pada permitivitas listrik (ε0)
berbisul.
dan permeabilitas magnet (μ0). Persamaan yang
3. Jawaban: e terkait dengan hal itu sebagai berikut.
1) Sinar ultraviolet dimanfaatkan untuk sterilisasi
alat-alat kedokteran. 1
c=
2) Sinar X dimanfaatkan untuk memotret tulang ε0 μ0
manusia.
3) Cahaya tampak digunakan untuk penerangan.
4) Sinar inframerah biasa dimanfaatkan untuk
membuat foto udara daerah yang berpotensi
terjadi kebakaran.

Fisika Kelas XII 135


6. Jawaban: d inframerah. Gambar pilihan c adalah radar dan
Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil pilihan e adalah microwave oven yang meng-
reproduksi tapak jari, baik yang sengaja diambil, gunakan gelombang mikro. Gambar pilihan d
dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang adalah pesawat radio yang menerima gelombang
ditinggalkan pada benda karena pernah tersentuh radio.
kulit telapak tangan atau kaki. Deteksi sidik jari
13. Jawaban: c
bisa dilakukan dengan sinar ultraviolet.
Radar digunakan dalam dunia penerbangan dan
7. Jawaban: c pelayaran sebagai pemandu agar tidak menabrak
Di bidang kriminologi sinar UV digunakan untuk objek lain. Radar memancarkan gelombang mikro
memeriksa sidik jari, bercak darah kering, dan dan menerima pantulannya kembali sehingga
keaslian uang. terdeteksi posisi objek.
8. Jawaban: c 14. Jawaban: d
Diketahui: υ = 600 MHz = 6 × 108 Hz Bahaya radiasi sinar X yaitu menyebabkan
Ditanyakan: λ pemusnahan sel tubuh, mengubah struktur genetik
Jawab: suatu sel, menyebabkan kanker, rambut rontok,
c 3 × 108 m/s
dan kulit menjadi merah. Jaringan elastin dan
λ= υ = jaringan lemak rusak serta penglihatan terganggu
6 × 108 Hz
disebabkan oleh sinar ultraviolet.
= 0,5 m
= 50 cm 15. Jawaban: e
Jadi, panjang gelombangnya sebesar 50 cm. Saluran radio berfrekueni 98,3 MHz berada pada
rentang very high frequency. Rentang ini termasuk
9. Jawaban: a dalam jenis gelombang very short wave.
Manfaat sinar gamma dalam dunia kesehatan
adalah untuk mengobati kanker dan mensterilisasi 16. Jawaban: e
alat-alat kedokteran. Mendeteksi kerusakan tulang Gelombang yang memiliki frekuensi lebih dari
dan kondisi paru-paru menggunakan sinar X. 3 GHz termasuk dalam super high frequency dan
Melancarkan peredaran darah dan mendiagnosis masuk dalam jenis gelombang mikro. Gelombang
penyakit menggunakan sinar inframerah. ini digunakan untuk radar, komunikasi lewat satelit,
saluran televisi, dan telepon.
10. Jawaban: b
Sinar ultraviolet dapat digunakan untuk mengubah 17. Jawaban: e
provitamin D menjadi vitamin D, mensterilkan alat- Sinar X dapat digunakan untuk menentukan letak
alat bedah kedokteran, mengawetkan bahan-bahan tulang yang patah, menyelidiki struktur mineral,
makanan, memeriksa keberadaan bakteri pada memindai barang-barang di bandara, dan
produk makanan, memeriksa sidik jari, memeriksa memeriksa kondisi paru-paru. Memeriksa sidik jari
keaslian uang, dan menjebak serangga. menggunakan sinar ultraviolet.
Memeriksa keretakan tulang menggunakan sinar 18. Jawaban: b
X dan mengantarkan informasi menggunakan Gelombang radio AM memiliki amplitudo berubah-
gelombang radio. ubah dan dipengaruhi oleh gejala kelistrikan
11. Jawaban: a sehingga memiliki kualitas suara kurang jernih.
Radiasi gelombang mikro dapat memberikan efek Gelombang AM memiliki jangkauan yang luas
pemanasan terhadap benda yang terkena radiasi- karena dapat dipantulkan oleh ionosfer.
nya. Gelombang mikro dipakai pada microwave 19. Jawaban: b
oven. Makanan yang berada di dalam microwave Sinar gamma digunakan dalam bidang pertanian
oven akan menyerap radiasi gelombang mikro yaitu untuk rekaya genetika. Caranya dengan
sehingga makanan menjadi matang dalam waktu melakukan penyinaran untuk memperoleh bibit
yang singkat. unggul.
12. Jawaban: a 20. Jawaban: d
Gambar pada pilihan a adalah barcode scanner Gelombang radio digunakan untuk mengantarkan
yang menggunakan sinar laser. Sinar laser informasi. Penggunaan gelombang radio pada
merupakan cahaya tampak. Gambar pada pilihan radiofon, telepon genggam, pesawat radio, dan
b adalah remote control yang menggunakan sinar pesawat telepon.

136 Radiasi Elektromagnetik


B. Uraian 5. Suatu benda yang dipanaskan memancarkan sinar
inframerah. Berdasarkan ini, hutan yang terbakar
1. Sumber gelombang elektromagnetik yang utama
juga memancarkan sinar inframerah karena
adalah sinar matahari. Sinar matahari merambat
suhunya yang panas. Satelit di luar angkasa
dari ruang hampa hingga sampai ke bumi dengan
mendeteksinya sehingga diketahui lokasi
cara radiasi. Selain itu, satelit yang berada di ruang
kebakaran hutan.
angkasa dapat mengirim informasi ke bumi
melewati ruang hampa dengan gelombang radio. 6. Sinar ultraviolet digunakan untuk memeriksa sidik
Dari dua peristiwa itu dapat dibuktikan bahwa jari. Pemeriksaan sidik jari diperlukan untuk
gelombang elektromagnetik dapat merambat di mengetahui tersangka dan pihak yang terlibat
ruang hampa. dalam suatu tindak kriminal.
2. Salah satu spektrum gelombang elektromagnetik 7. Semakin besar frekuensi maka daya tembus
adalah cahaya tampak. Sebagai contoh saat cahaya semakin kuat karena energinya besar. Gelombang
merambat dari dasar air ke udara. Pengamat yang elektromagnetik yang sebaiknya dipilih adalah sinar
ada di udara akan melihat dasar air tampak lebih gamma karena memiliki daya tembus paling kuat.
dangkal. Hal ini membuktikan bahwa gelombang
8. Beberapa cara untuk mengurangi paparan sinar
elektromagnetik dapat dibiaskan.
ultraviolet sebagai berikut.
3. Gelombang radio dibawa dengan dua cara yaitu a. Menggunakan tabir surya.
modulasi amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi b. Menggunakan pelindung kepala.
(FM). Gelombang radio AM membawa informasi c. Menggunakan pakaian yang tidak banyak
dengan amplitudo yang berubah-ubah sedangkan menyerap sinar matahari.
gelombang radio FM membawa informasi dengan d. Menggunakan pakaian yang tidak terbuka
frekuensi yang berubah-ubah. sehingga kulit terlindungi.
4. Radar memancarkan gelombang mikro dan 9. Sinar X dapat digunakan untuk memeriksa tulang
menerima pantulannya. Dari data yang diperoleh yang retak dan kondisi paru-paru tanpa pem-
dapat diketahui posisi suatu objek untuk kemudian bedahan. Keuntungan bagi pasien adalah dapat
diinformasikan ke pesawat sehingga tidak terjadi mengetahui kondisi di dalam tubuh tanpa
tabrakan. Jika tidak menggunakan radar, lalu lintas merasakan sakit.
bandara akan kacau. Kemungkinan pesawat
10. Sinar gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif
menabrak objek lain lebih besar.
seperti kobalt-60 atau sesium-137. Kobalt-60
adalah sumber yang paling banyak digunakan
dalam menghasilkan radiasi sinar gamma. Berkas
sinar elektron dihasilkan dari akselerator linear yang
disuplai tenaga listrik.

Fisika Kelas XII 137


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan konsep kuantum meliputi konsep foton dan efek fotolistrik;
2. menerapkan konsep mekanika kuantum dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik mampu:
1. mensyukuri nikmat Tuhan atas diciptakannya cahaya yang memiliki dualisme sifat sebagai gelombang dan partikel;
2. bertanggung jawab penuh pada setiap kegiatan, bersikap ilmiah, dan menghargai orang lain dalam kegiatan sehari-hari.

Konsep dan Fenomena Kuantum

Foton dan Efek Fotolistrik Penerapan Kuantum dalam Kehidupan

• Melakukan pemecahan kasus yang berhubungan • Melakukan diskusi untuk mengidentifikasi alat-alat
dengan efek fotolistrik. yang memanfaatkan konsep kuantum.
• Melakukan diskusi untuk menjelaskan tentang radiasi • Melakukan studi literatur cara kerja mesin rontgen.
benda hitam dan energi radiasi yang dikemukakan oleh • Melakukan pengamatan terhadap cara kerja mesin
Planck. fotokopi.
• Membuat tulisan/makalah yang berisi rangkuman
materi bab Konsep dan Fenomena Kuantum.

• Mensyukuri nikmat Tuhan telah diciptakannya cahaya yang memiliki dua sifat sebagai gelombang dan partikel.
• Bertanggung jawab dalam setiap melaksanakan kegiatan.
• Menjelaskan besar energi radiasi elektromagnetik berdasarkan postulat Planck.
• Memecahkan masalah yang berhubungan dengan efek fotolistrik yang diharapkan dapat memancing siswa dalam penciptaan
sebuah teknologi baru.
• Mengidentifikasi peralatan sehari-hari yang cara kerjanya memanfaatkan proses kuantum.
• Menjelaskan cara kerja mesin rontgen.
• Menjelaskan bagian-bagian terpenting mesin fotokopi dan menjelaskan prinsip kerjanya.
• Menyusun tulisan ilmiah terkait bab yang dipelajari sesuai dengan pemahamannya.

138 Konsep dan Fenomena Kuantum


A. Pilihan Ganda W0 = 2,5 eV
= (2,5 × 1,6 × 10–19) J
1. Jawaban: e
= 4,00 × 10–19 J
Diketahui: W0 = 5 eV
h = 6,63 × 10–34 J.s
λ = 3.300 Å = 3,3 × 10–7 m
υ = 3 × 1015 Hz
Ditanyakan: E k
Ditanyakan: E k
Jawab:
Jawab:
Fungsi kerja logam = 5 eV
EK = h υ – W0
= (5 × 1,6 × 10–19) J
= 8 × 10–19 J = (6,63 × 10–34 J.s)(3 × 1015 Hz) – 4,00 × 10–19 J
 = 19,89 × 10–19 J – 4,00 × 10–19 J
Energi foton = λ = 15,89 × 10–19 J
 
− 
   = 1,589 × 10–18 J
=

−  Jadi, elektron yang terlepas memiliki energi kinetik
= 6 × 10–19 J sebesar 1,589 × 10–18 J.
Oleh karena energi foton lebih kecil dari fungsi kerja 5. Jawaban: d
logam, elektron tidak bisa terlepas dari permukaan Diketahui: λ = 3.300 Å = 3,3 × 10–7 m
logam. h = 6,63 × 10–34 Js
2. Jawaban: d Ditanyakan: E
Pada efek fotolistrik, lepas atau tidaknya elektron Jawab:
logam dipengaruhi oleh frekuensi cahaya. Energi 
υ = λ
foton juga harus lebih besar dari energi ambang.
Sementara intensitas cahaya hanya memengaruhi 
 
=
besarnya arus foton.  
−
3. Jawaban: d = 0,9 × 1015 Hz
Diketahui: υ0 = 4,3 × 1014 Hz E = hυ
υ = 5,9 × 1014 Hz = (6,63 × 10–34 Js)(0,9 × 1015 Hz)
h = 6,63 × 10–34 J.s = 5,97 × 10–19
Ditanyakan: V Jadi, kuanta energi yang terkandung dalam cahaya
Jawab: ultraungu tersebut sebesar 5,97 × 10–19.
EK = h υ – h υ0
6. Jawaban: c
= h(υ – υ0)
Diketahui: P = 100 watt
= (6,63 × 10–34 Js)(5,9 × 1014 – 4,3 × 1014) Hz
λ = 5.500 Å = 5,5 × 10–7 m
= (6,63 × 10–34 Js)(1,6 × 1014) Hz
Ditanyakan: cacah foton per sekon (n/t)
= 1,0608 × 10–19 J
Jawab:
EK = eV
 λ 
  ×
− 
 =  =
V =   ×
−   ×
  

= 2,8 × 1020 buah/sekon

  


= Jadi, cacah foton setiap detik yang dipancarkan




lampu sebanyak 2,76 × 1020.
= 0,663 volt
Jadi, potensial pemberhenti yang digunakan 7. Jawaban: a
sebesar 0,663 volt. Diketahui: λ = 4 × 10–10 m
4. Jawaban: d Ditanyakan: p
Diketahui: Oleh karena pada grafik terlihat kurva Jawab:
memotong sumbu Y pada nilai 2,5 eV,  
−
p = λ = = 1,66 × 10–24 kg m/s
hal ini menunjukkan bahwa logam A 


memiliki fungsi kerja (W0) sebesar Jadi, momentum yang dimiliki elektron tersebut
2,5 eV sebesar 1,66 × 10–24 kg m/s.

Fisika Kelas XII 139


8. Jawaban: c c. Energi yang dimiliki elektron
Teori kuantum Planck menyatakan bahwa cahaya 
memancarkan energi yang bersifat diskret. Energi E = λ
cahaya itu berbentuk kuanta-kuanta/paket-paket 
−  ×
  
=
energi yang disebut dengan foton. Foton memiliki
 ×


kecepatan sama dengan kecepatan gelombang = 1,26 × 10–15 J
elektromagnetik, yaitu 3 × 108 m/s. Satu foton = 7,9 × 103 eV

cahaya memiliki energi sebesar E = λ . 3. Berdasarkan teori Planck, energi foton sebesar
9. Jawaban: b E = hf
Diketahui: v = 2,2 × 107 m/s a. Emerah = hf
h = 6,63 × 10–34 J/s = (6,63 × 10–34 Js)(4 × 1014 Hz)
m = 9,1 × 10–31 kg = 2,65 × 10–19 J
Ditanyakan: λ b. Euv = hf
Jawab: = (6,63 × 10–34 Js)(10 × 1015 Hz)
 = 6,63 × 10–19 J
λ = 
4. Diketahui: W0 = 1,85 eV = 3,0 × 10–19 J

−
= λ = 4,2 × 10–7 m


−

  
Ditanyakan: V0
= 0,33 × 10–10 Jawab:
= 0,33 Å W0 = hf – Ek
Jadi, panjang gelombang de Broglie elektron

tersebut 0,33 Å. = λ – eV0
10. Jawaban: a 
−  ×
  
2,96 × 10–19 J =
Apabila elektron berpindah dari bilangan kuantum 
− 
lebih tinggi (luar) menuju bilangan kuantum lebih – (1,6 × 10–19 C)(V0)
rendah (dalam), maka elektron akan memancarkan V0 = 4,74 × 10–19 J – (1,6 × 10–19 C)(V0)
foton. 

 −  ×


=



 
B. Uraian = 1,11 V
1. Syarat terjadinya efek fotolistrik adalah energi yang Jadi, potensial penghenti yang menjaga agar arus
dimiliki foton harus lebih besar dari energi ambang. foton tidak mengalir sebesar 1,11 volt.
Jika ditinjau dari persamaan energi yang dimiliki 5. Diketahui: W0 = 2,21 eV · λ = 5.000 Å
foton E =

, semakin kecil panjang gelombang = 5 × 10–7 m
λ 8
c = 3 × 10 m/s
energi foton semakin besar. Untuk menghasilkan
h = 6,63 × 10–34 J.s
E ≥ E0, maka λ ≤ λ0. Jadi, panjang gelombang
Ditanyakan: E k
cahaya yang dijatuhkan ke permukaan logam
Jawab:
harus lebih kecil dari panjang gelombang ambang.

2. Diketahui: y(x) = A sin 4 × 1010 x; y dalam meter Ecahaya = λ
 ×
−  ×
  
Ditanyakan: a. λ =
b. p  ×
− 
c. E = 3,978 × 10–19 J
Jawab:  ×


=
a. Tinjau persamaan gelombang y(x) = A sin kx
 ×

 
≈ 2,49 eV

k= λ E k = Ecahaya – W0

 = 2,49 eV – 2,21 eV
λ= m = 1,57 × 10–10 m
 ×

= 0,28 eV
b. Momentum elektron Jadi, energi kinetik elektron yang terlepas sebesar
 0,28 eV.
λ=

 
−
p= λ = = 4,2 × 10–24 kg m/s





140 Konsep dan Fenomena Kuantum


A. Pilihan Ganda 

cos θ = 1 –  = – 
1. Jawaban: e
Pada hamburan Compton, jenis tumbukan yang θ = 120°
terjadi adalah tumbukan tak elastis. Foton datang Jadi, foton mengalami hamburan 120° dari posisi
menumbuk elektron target akan menghasilkan awal.
foton dan elektron hambur yang bergerak dengan
5. Jawaban: a
sudut tertentu. Pada keadaan tertentu, yaitu ketika
Diketahui: l = 0,0040 Å = 4 × 10–13 m
foton memiliki energi sebesar 1,02 eV, foton
mampu berubah menjadi partikel berupa elektron Ek+ = 3Ek–
atau positron. Hamburan Compton dan postulat m0 p = m0 e = 0,511 MeV/c2
Einstein memberikan sisi lain tentang cahaya 1 eV = 1,6 × 10–19 J
bersifat partikel yang bergerak dengan kecepatan
Ditanyakan: Ek+ dan Ek–
c = 3 × 108 m/s.
Jawab:
2. Jawaban: a Eawal = Eakhir
Pada kasus foto toraks, organ paru-paru memiliki

koefisien serapan lebih besar dibandingkan dengan
λ
= 2m0c2 + Ek+ + Ek–
tulang rusuk dan tulang dada. Dengan kata lain,
koefisien refleksi tulang lebih besar. Semakin 
λ
= 2m0c2 + 4Ek–
banyak sinar X yang direfleksikan oleh suatu
benda, maka film penangkap (layar sintilator) akan 
−  
  
semakin banyak menerima sinar pantul. Oleh 

 


 
= 2(0,511 MeV/c2)c2 + 4Ek–
karena itu, pada layar akan tampak lebih terang.
3,108 × 106 eV = 1,022 MeV + 4Ek–
3. Jawaban: b
3,108 MeV – 1,022 MeV = 4Ek–
LDR merupakan komponen pasif elektronika,
artinya LDR hanya dapat mendisipasi energi 2,086 MeV = 4Ek–
berbeda dengan transistor yang mampu menguat- Ek– = 0,5215 MeV
kan arus yang datang. Namun, LDR dapat dijadikan + –
Ek = 3Ek = 3(0,525 MeV) = 1,5645 MeV
sensor cahaya. Cara LDR mentransformasi cahaya Jadi, besar energi kinetik elektron dan positron
menjadi listrik adalah dengan efek fotolistrik. berturut-turut 0,5215 MeV dan 1,5645 MeV.
Ketika foton menumbuk elektron pada pita valensi,
maka elektron akan lepas dan menuju pita 6. Jawaban: a
konduksi. Akibatnya, ketika dibangkitkan dengan Diketahui: p = 1,1 × 10–23 kg m/s
catu daya dan beban, akan timbul arus. Ditanyakan: f
Jawab:
4. Jawaban: d
   ×
−
Diketahui: λ′ – λ = λ = = = 6,03 × 10–11 m
 


×
−  
Ditanyakan: θ
Jawab:   ×
 
f = λ = = 4,98 × 1018
   ×


λ′ = λ +   (1 – cos θ ) Jadi, frekuensi foton sinar X sebesar 4,98 × 1018 Hz.

λ′ – λ =   (1 – cos θ ) 7. Jawaban: a
Diketahui: V0 = 2 × 106 volt
 
= (1 – cos θ ) Ditanyakan: λmin
   


= 1 – cos θ

Fisika Kelas XII 141


Jawab: B. Uraian
− −

 ×

 ×
1. Menurut Compton hamburan foton oleh elektron
λmin = = = 6,21 × 10–13
 ×
  ×
 menuruti persamaan berikut.
Jadi, panjang gelombang terpendek yang dihaslkan 
∆λ = λ′ – λ =  (1 – cos θ )
tabung sinar X sebesar 6,21 × 10–13 m.
Nilai ∆λ = 0, jika θ memenuhi keadaan 0° dan 2π.
8. Jawaban: e Selama tidak memenuhi keadaan tersebut, maka
Diketahui: λ = 4 Å = 4 × 10–10 m ∆λ ≠ 0. Artinya panjang gelombang foton berubah
θ = 60° dan perubahannya menjadi lebih besar karena nilai
Ditanyakan: λ′ λ′ lebih besar dari λ.
Jawab:
 2. Diketahui: V0 = 8 × 105 volt
λ′ – λ = (1 – cos θ )
 Ditanyakan: λmin
 ×
− Jawab:
λ′ = (1 – cos 60°)

×
−
 ×
  
 ×
−
 ×
−
λmin = = = 1,55 × 10–12
 ×

+ 4 × 10–10 m)
Jadi, panjang gelombang terpendek yang dihasilkan

= (0,24 × 10–11 m) (  ) + 4 × 10–10 m tabung sinar X sebesar 1,55 × 10–12 meter.


= 0,21 × 10–11 + 40 × 10–11 m 3. Gelombang sinar X dihasilkan dari proses kuantum
= 40,21 × 10–11 m yakni tumbukan Compton. Sinar X memiliki daya
= 4,012 Å tembus yang sangat tinggi terhadap sebuah materi.
Jadi, panjang gelombang setelah tumbukan Ketika sinar X melalui sebuah materi, ada
sebesar 4,012 Å. sebagian muka gelombang yang diserap materi dan
sebagian lagi dipantulkan. Koefisien refleksi dan
9. Jawaban: d
transmisi ini yang kemudian membentuk citra
Hubungan antara beda potensial anode dan katode
sebuah benda. Bebeda dengan citra oleh sinar
dengan panjang gelombang minimum yang
inframerah. Sinar inframerah dihasilkan oleh benda
dihasilkan sebuah tabung sinar X sebagai berikut.
yang memiliki suhu tinggi. Citra benda terbentuk

 ×
−
λmin = dari intensitas radiasi inframerah yang dipancarkan

benda.
dengan λmin adalah panjang gelombang terpendek/
minimum dengan satuan meter dan V0 adalah beda 4. Berkas monokromatis sinar X yang terkolimasi jika
potensial antara anode dan katode dengan satuan mengenai sebuah kristal akan terdifraksi melalui
volt. kisi-kisi kristal. Sinar yang terdifraksi ini sangat
intens pada arah-arah tertentu yang bersesuaian
10. Jawaban: e dengan interferensi konstruktif dari gelombang-
Diketahui: λ = 10 pm = 1 × 1011 m gelombang yang dipantulkan oleh lapisan-lapisan
θ = 45° atom di dalam kristal. Sinar yang terdifraksi
Ditanyakan: λ′ dideteksi oleh film fotografi. Untuk menyimpulkan
Jawab: bentuk atau struktur kristalnya yaitu dengan
 menganalisis letak dan intensitas titik-titik yang
λ′ – λ = 
(1 – cos θ)
terekam oleh film fotografi.
 ×
−
λ′ = (1 – cos 45°) 5. Panel surya adalah pembangkit listrik yang

×
−
 ×
  
+1× 10–11 m) memanfaatkan energi cahaya. Semakin besar

efisiensi serapan bahan terhadap energi cahaya,
= (0,24 × 10–11 m) (1 –   ) + 1 × 10–11 m maka semakin mudah menyerap energi foton yang
= (0,24 × 10–11 m)(0,295) + 1 × 10–11 m menyebabkan semakin mudahnya elektron
= 0,07 × 10–11 m + 1 × 10–11 m tereksitasi. Kedaan ini sangat menguntungkan
= 1,07 × 10–11 m untuk membangkitkan efek fotolistrik sehingga
= 0,107 Å dapat memproduksi energi listrik secara efisien.
Jadi, panjang gelombang setelah tumbukan
sebesar 0,107 Å.

142 Konsep dan Fenomena Kuantum


A. Pilihan Ganda Ditanyakan: V0
Jawab:
1. Jawaban: e
− υ
Berdasarkan prinsip kuantum, besar energi yang V0 = 
dimiliki foton adalah E = hυ. Nilai υ berbanding
 ×

  −  ×
−  ×

 
terbalik dengan frekuensi yang dimiliki gelombang =

 ×

 

elektromagnetik. Jika υ = λ
sehingga energi  ×

 −  ×


=
kuanta bergantung pada panjang gelombang
 ×

 
elektromagnetik. ≈ 0,5 V
Jadi, besar potensial henti atau potensial perintang
2. Jawaban: b
logam adalah 0,5 volt.
Efek fotolistrik terjadi jika logam disinari gelombang
elektromagnetik. Elektron logam akan lepas jika 6 Jawaban: c
energi yang diberikan foton lebih besar dari energi Efek fotolistrik adalah proses lepasnya elektron
ambang yang dimiliki elektron. Lepas tidaknya logam karena disinari gelombang elektromagnetik.
elektron yang dimiliki logam tergantung pada Elektron dapat terlepas jika energi foton lebih besar
frekuensi foton dan tidak tergantung pada dari fungsi kerja logam. Tinjau persamaan efek
intensitas. Adapun setiap logam memiliki fungsi fotolistrik:
kerja berbeda-beda. Artinya, setiap logam E = W0 + Ek
membutuhkan energi tertentu supaya elektronnya Nilai energi ambang atau fungsi logam tetap untuk
bisa lepas. setiap jenis logam. Oleh karena itu, energi kinetik
3. Jawaban: c elektron yang terlepas dari logam sebanding dengan
Diketahui: P = 200 W nilai energi foton yang mengenainya.
λ = 589 nm = 5,89 × 10–7 m 7. Jawaban: d
Ditanyakan: n Diketahui: E = 40 keV = 6,4 × 10–15 J
Jawab: Ditanyakan: λ
E=W Jawab:
 E = hυ
nh λ = Pt 6,4 × 10–15 J = (6,63 × 10–34 Js)(υ)
 λ  ×


=  υ=
  ×
−
  ×
−  = 9,65 × 1018 Hz
= −
 ×
 ×
 


= 5,92 × 1020 buah/sekon
λ = υ
Jadi, banyaknya kuanta energi yang setiap sekon  ×
 
=
5,92 × 1020 buah.  ×

 

4. Jawaban: e = 3,1 × 10–11 m


Diketahui: E = 6,4 eV = 1,024 × 10–18 J Jadi, panjang gelombang de Broglie elektron
Ditanyakan: f tersebut adalah 3,1 × 10–11 m.
Jawab: 8. Jawaban: e

  ×



Energi kinetik foton bergantung pada frekuensi

f =  = gelombang cahaya buka bergantung pada
 ×
−
intensitas. Efek fotolistrik terjadi jika frekuensi yang
= 1,54 × 1015 Hz datang di atas frekuensi ambang. Frekuensi datang
Jadi, frekuensi foton cahaya tersebut sebesar di atas frekuensi ambang menyebabkan energi
1,54 × 1015 Hz. foton lebih besar dari energi ambang elektron.
5. Jawaban: d 
Energi kinetik maksimum elektron foto E = λ .
Diketahui: W0 = 3,0 eV = 4,8 × 10–19 J
υ = 6,0 × 1014 Hz

Fisika Kelas XII 143


Artinya bahwa energi kinetik elektron berbanding Semakin besar frekuensi, semakin besar energi
terbalik dengan panjang gelombang cahaya yang yang dihasilkan. Inilah alasan sinar X memiliki
datang. Oleh karena itu, semakin kecil panjang energi yang lebih besar dari energi yang dimiliki
geombang cahaya datang, energi kinetik elektron cahaya tampak.
semakin besar. 13. Jawaban: e
9. Jawaban: c Diketahui: λ = 0,2 nm = 2 × 10–10 m
Diketahui: E = 3,5 keV = 5,6 × 10–19 J θ = 90°
Ditanyakan: λ Ditanyakan: E k
Jawab: Jawab:

 λ′ = λ + (1 – cos θ)
E= λ 
 ×
−
 ×
−  ×
   = 2 × 10–10 m +
5,6 × 10–19 J= 
×
−
 ×
  
λ
(1 – cos 90°)
λ = 3,55 × 10–7 m
= 2 × 10–10 m + 0,24 × 10–11 m
= 3.550 Å
Jadi, panjang gelombang foton yang dibutuhkan = 2 × 10–10 m + 2,4 × 10–12 m
adalah 3.550 Å. = 2,02 × 10–10 m

10. Jawaban: b Ek = λ ′
Diketahui: λ = 700 nm = 7 × 10–7 m  ×
−  ×
  
Ditanyakan: p =
  ×


Jawab:
= 9,82 × 10–16 J
  ×
−
p = = Jadi, energi kinetik yang dimiliki elektron terhambur
λ  ×
− 
sebesar 9,82 × 10–16 J.
≈ 0,95 × 10–28 kg m/s
Jadi, momentum foton tersebut sebesar 14. Jawaban: b
9,5 × 10–28 kg m/s. 
Persamaan gelombang de Broglie adalah λ =

11. Jawaban: d 
= . Berdasarkan persamaan tersebut, dapat
Energi ambang adalah energi minimum yang

dibutuhkan foton untuk dapat mengeksitasi ditarik kesimpulan bahwa panjang gelombang de
elektron logam dalam efek fotolistrik. Energi Broglie berbanding terbalik dengan kecepatan
ambang setiap logam berbeda-beda. Energi yang partikel. Oleh karena itu, grafik yang menunjukkan
dimiliki foton untuk melepas elektron dari orbitnya hubungan panjang gelombang dengan kecepatan
sebanding dengan frekuensi foton. Berdasarkan partikel adalah grafik linear dengan gradien negatif,
tabel dapat diketahui bahwa natrium memiliki yaitu opsi b.
energi ambang paling kecil. Sementara perak 15. Jawaban: b
memiliki energi ambang paling besar. Semakin Teori kuantum yang dikemukakan oleh Planck
besar energi ambang maka membutuhkan sebagai berikut.
frekuensi yang semakin besar pula. Oleh karena 1) Molekul-molekul (di dalamnya termasuk foton)
itu, jawaban yang tidak tepat adalah opsi d. memancarkan radiasi dan memiliki energi
12. Jawaban: e dengan satuan diskrit. Besarnya energi yang
Panjang gelombang sinar X lebih kecil dari panjang dipancarkan sebesar:
gelombang cahaya tampak. Keduanya memiliki 
En = n h υ = n λ
cepat rambat sama, yaitu 3 × 10 8 m/s. Jika
diterapkan pada persamaan: 2) Foton memancarkan atau menyerap energi
 dalam satuan diskrit (paket-paket) dari energi
υ=f= λ cahaya dengan berpindah tempat dari tingkat
maka cepat ditarik kesimpulan sinar X memiliki energi satu ke tingkat energi lain.
frekuensi lebih besar dari frekuensi sinar cahaya Berdasarkan teori kuantum tersebut dapat di-
tampak. simpulkan bahwa foton bergerak dengan kelajuan
Energi gelombang elektromagnetik setara dengan: cahaya, memiliki energi dalam bentuk paket-paket
E = hυ = hf energi di mana energi satu foton sebesar λ .


Semua foton adalah gelombang elektromagnetik.

144 Konsep dan Fenomena Kuantum


16. Jawaban: e (elektron dapat terlepas)

 ×
−  
λ = e. Ek = – (3,5 eV)
  ×
− 
Keterangan: = 2,48 eV – 3,5 eV
λ = panjang gelombang elektron
= –1,02 eV
h = konstanta Planck
m = massa elektron (elektron tidak dapat terlepas)
v = kecepatan elektron 19. Jawaban: e
17. Jawaban: c Efek fotolistrik salah satunya menghasilkan sinar
Diketahui: P = 90 W X. Sinar X sendiri merupakan foton terhambur dari
λ = 596,7 nm = 5,967 × 10–7 m hasil eksitasi elektron menuju orbit yang lebih
Ditanyakan: banyak foton dalam. Pembuatan sensor cahaya dan panel sel
Jawab: surya memanfaatkan efek fotolistrik pada bahan
 semikonduktor. Mesin barcode pada pusat
E = λ perbelanjaan juga memanfaatkan prinsip efek
 fotolistrik. Sementara fiber optik bekerja dengan
Pt = n λ memanfatkan gelombang sinar tampak yang tidak
 λ berkaitan dengan efek fotolistrik.

= 
20. Jawaban: d
 ×
−   Diketahui: ∆x = 5 × 10–15 m
=
 ×
−   ×
   Ditanyakan: ∆p
  ×
−
Jawab:
=
  ×
−

 ×
− 
∆p ≥ ∆ ≥ ≥ 1,054 × 10–20 kg m/s
= 2,7 × 1020 foton/s  ×

 
Jadi, foton yang dipancarkan sebanyak Jadi, tenaga minimal yang dibutuhkan elektron
2,7 × 1020 foton/sekon. sebesar 1,054 × 10–20 kg m/s.

18. Jawaban: d 21. Jawaban: c


Elektron foton dapat terlepas dari permukaan suatu Ultrasonografi menggunakan gelombang bunyi
logam jika energi foton/cahaya yang jatuh di per- berfrekuensi tinggi untuk pencitraan kondisi janin.
mukaan logam lebih besar dari fungsi kerja logam. Kamera ponsel memanfaatkan gelombang cahaya
Dengan menggunakan persamaan tampak. Kamera ponsel ada pula yang dilengkapi
dengan CCD yang bekerja berdasarkan prinsip efek

 ×
−   fotolistrik. Pencitraan termal memanfaatkan
Ek maks = E – W0 dan E =
λ
pancaran gelombang inframerah. Laser mesin

 ×
−   fotokopi menggunakan cahaya tampak meskipun
a. Ek = – (1 eV) melibatkan efek fotolistrik. Sementara pencitraan
 ×
− 
medis ada yang memanfaatkan sinar X untuk
= 0,62 eV – 1 eV
kebutuhan rontgen.
= –0,38 eV
(elektron tidak dapat terlepas) 22. Jawaban: a
Diketahui: mn = 2.000 me

 ×
−  
b. Ek = – (2 eV) λ n = λe
 ×
− 
≈ 1,9 eV – 2 eV ve = 1 × 107 m/s
= –0,1 eV Ditanyakan: vn
(elektron tidak dapat terlepas) Jawab:

 ×
−  
λn = λ e
c. Ek = – (2,5 eV)  
 ×
−  =
    
= 2,48 eV – 2,5 eV
= –0,02 eV  
     =  
×
  
(elektron tidak dapat terlepas) 


 ×
−    
×
  
d. Ek = – (3 eV) vn =  
 ×
− 
= 3,3 eV – 3 eV = 5 × 103 m/s
= 0,3 eV

Fisika Kelas XII 145


Jadi, neutron harus berkecepatan 5 × 103 m/s transportasi tubuh salah satu pemicunya adalah
supaya memiliki panjang gelombang sama dengan pola makan yang sarat kolesterol sehingga terjadi
elektron. penyumbatan pembuluh darah. Alat reproduksi
yang tidak fertil (mandul) adalah salah satu efek
23. Jawaban: a
dari radiasi nuklir. Gangguan sistem saraf dan
Diketahui: λ = 9Å = 9 × 10–10 m
perubahan hormon lebih disebabkan oleh faktor
c = 3 × 108 m/s
biologi.
Ditanyakan: ∆v
Jawab: 27. Jawaban: c
 XRD (X Ray Diffraction) adalah alat yang digunakan
W = λ untuk menganalisis pola kisi kristal dengan metode
 ×
−  ×
   difraksi. Sinar X monokromatis yang terkolimasi
= didifraksikan oleh kisi kristal sehingga muncul pola-
 ×


= 2,21 × 10–16 J pola dengan intensitas berbeda pada layar. Pola
W = e ∆v dengan intensitas tinggi menandakan adanya
interferensi konstruktif dari gelombang yang

×


∆v =  = = 1.375 V = 1,375 kV ditransmisikan.

 ×

 
Jadi, beda potensial antara anode dan katode 28. Jawaban: b
sebesar 1,375 kV. Energi ambang elektron sebesar W0 = 3 eV.
Cahaya (foton) berfrekuensi f = 5 × 1014 Hz.
24. Jawaban: d Energi yang dimiliki sebesar:
XRD singkatan dari X Ray Diffraction, yaitu alat E = hf = (6,63 × 10–34 Js)(5 × 1014 Hz)
yang digunakan untuk mengetahui struktur atom
= 33,15 × 10–20 J
sebuah kristal. Alat ini memanfaatkan difraksi sinar
= 2,072 eV
X. Rontgen digunakan untuk citra medis organ-
Berdasarkan perhitungan energi foton, data
organ tubuh, seperti patah tulang dan foto toraks
menunjukkan bahwa energi foton lebih kecil dari
yang memanfaatkan sinar X. Radiograf adalah alat
energi ambang elektron. Keadaan ini menyebab-
untuk mencitrakan sebuah benda dengan
kan elektron tidak dapat terlepas dari logam dan
gelombang sinar X. Pemindai barang di bandara
tidak terjadi efek foto listrik. Jadi, jawaban yang
juga memanfaatkan sinar X untuk mendeteksi
tepat adalah opsi b.
barang-barang yang tidak diperkenankan dibawa
saat mengendarai pesawat. Sementara radiofon 29. Jawaban: a
adalah semacam telepon tanpa kabel yang CCD tidak lain adalah kumpulan dioda metal-
memanfaatkan gelombang radio. Jadi, opsi yang oxide semiconductor (MOS) yang dicetak
tidak tepat adalah d. berdekatan satu dengan lainnya yang memiliki
kemampuan menyimpan muatan. Paket muatan
25. Jawaban: a
listrik (elektron) tersebut dapat dipindahkan dari
Kecepatan foton sama dengan kecepatan cahaya.
satu dioda ke dioda lainnya dengan menerapkan
Jika kedua partikel memiliki kecepatan sama, maka
urutan tegangan listrik tertentu. CT scan
kecepatan elektron juga sebesar 3 × 108 m/s.
memanfaatkan sinar X yang tidak lain adalah hasil
Tinjau persamaan gelombang Compton:

dari fenomena kuantum. Sel surya memanfaatkan

λ= →p= λ efek fotolistrik pada semikonduktor. Sementara

Tinjau persamaan Planck: mikroskop elektron memanfaatkan sinar elektron


 yang dikendalikan oleh pemantulan magnetik atau
E= λ elektrostatik yang akan memengaruhi elektron agar
Berdasarkan kedua persamaan di atas, nilai terfokus pada sinar dan membentuk sebuah
momentum dan energi yang dimiliki elektron sama bayangan. Berdasarkan keterangan tersebut
dengan momentum dan energi yang dimiliki foton. keempat alat memanfaatkan mekanika kuantum
Hal ini disebabkan oleh faktor pengali dan pembagi dalam cara kerjanya.
kedua persamaan tersebut adalah konstanta.
30. Jawaban: b
26. Jawaban: b Diketahui: W0 = 2,46 eV = 3,94 × 10–19 J
Radiasi sinar X yang terlalu sering dan tidak tepat λ = 400 nm = 4 × 10–7 m
sasaran dapat memicu sel kanker, yaitu sel yang Ditanyakan: V0
tumbuh secara tidak terkendali. Gangguan sistem

146 Konsep dan Fenomena Kuantum


Jawab: Jawab:

 ×
−
E = W0 + Ek λmin =


λ
= W0 + Ek
 ×
−
V0 = = 3,1 × 104
 ×

 ×
−  ×
  
= 3,94 × 10–19 J + Ek Jadi, tabung harus dipasang pada tegangan
 ×
− 
3,1 × 104 volt.
E k = 4,97 × 10–19 J
– 3,94 × 10–19 J 4. Diketahui: Ek– = 1 MeV = 1,6 × 10–13 J
≈ 1,03 × 10–19 J Ek+ = 1 MeV = 1,6 × 10–13 J
≈ 0,64 eV Ditanyakan: λ
Jadi, energi kinetik elektron sebesar 0,64 eV. Jawab:
hυ = 2m0c2 + Ek– + Ek+
B. Uraian 
λ
= W0 + Ek
1. Diketahui: W0 = 5,01 eV = 8,016 × 10–19 J
 ×
−  ×
  
λ = 200 nm = 2 × 10–7 m = 2(9,1 × 10–31 J)
λ
Ditanyakan: V0 (3 × 108 m/s)2 +
Jawab: 2(1,6 × 10–13 J)
E = W0 + Ek

 ×
− 
 λ=
= W0 + Ek
 ×

 +  ×


λ
= 4,11 × 10–13 m
 ×
−  ×
  
= 8,016 × 10–19 J Jadi, panjang gelombang foton yang ditimbulkan
 ×
− 
+ (1,6 × 10–19 C) V0 sebesar 4,11 × 10–13 m.
 ×

 − 
 ×

 5. Diketahui: partikel
V0 = −


 ×
 q =Q
= 1,2 V m= M
Jadi, potensial penghenti yang dibutuhkan sebesar V = ∆V
1,2 volt. Ditanyakan: λ
2. Diketahui: f = 3 × 1019 Hz Jawab:
θ = 37° Energi kinetik pertikel yang dipercepat dengan beda
Ditanyakan: f ′ potensial setara dengan E = q∆V.
Jawab:

q∆V =  mv 2 . . . (1)

λ′ – λ = 
(1 – cos θ) Panjang gelombang de Broglie:
   
–  =  (1 – cos θ) λ= . . . (2)
′

 ×
   ×
   ×
− Berdasarkan persamaan 1, kita dapat menyusun
– = persamaan momentum partikel.
′  ×

  
×
−
 ×
  
+ (1 – cos 37°)

q∆V =  mv 2
 ×


–1× 10–11 m = (0,24 × 10–11 m)(0,2)
′
 ∆
 ×
 
v= . . . (3)
= 1,048 × 10–11 m 
′ Panjang gelombang de Broglie dapat dijabarkan
 ×
  sebagai berikut.
f′ =

  ×


   
= 2,86 × 1019 Hz λ =

=  =  ∆
= = 
   ∆  ∆
Jadi, frekuensi foton setelah tumbukan  
2,86 × 10190 Hz. Jadi, panjang gelombang de Broglie sebesar
3. Diketahui: λmin = 40 pm = 4 × 10-11 m  .
Ditanyakan: V0  ∆

Fisika Kelas XII 147


6. Gelombang de Broglie yang dihasilkan proses 9. Diketahui: λf = λ
tersebut: λe = λ
Momentum foton:
λ = 
 ∆ ER = Ef
mc2 = h υ
 ×
−
= υ

 ×

 
×
−
  mc = 
υ

 ×
− Di mana p = m c dan  = λ
=

 ×
−
υ 
= 1,58–10 m sehingga momentum foton p =  = – λ
= 1,58 Å Momentum elektron partikel berdasarkan de Broglie
= 0,158 nm 
Spektrum sinar X memiliki panjang gelombang pada p= λ
orde 1 nm. Berdasarkan perhitungan, proses Jadi, momentum foton dan elektron yang memiliki
tersebut menghasilkan gelombang dengan orde panjang gelombang sama akan bernilai sama.
panjang gelombang 0,1 nm. Orde 0,1 nm adalah 10. Diketahui: Vx = 5 × 103 m/s
kisaran panjang gelombang sinar gamma. Jadi
kesimpulannya proses tersebut tidak menghasilkan Ditanyakan: ∆Xmin
spektrum sinar X tetapi menghasilkan spektrum Jawab:
sinar gamma. P x = m Vx
= (9,1 × 10–31 kg)(5 × 103 m/s)
7. Sinar ultraviolet memiliki frekuensi pada orde = 4,515 × 10–27 kg m/s
1015 Hz. Sementara sinar inframerah memiliki ∆Px = (akurasi)(Px)
frekuensi pada orde 1014 Hz. Energi yang dimiliki
= (0,00003)(4,55 × 10–27 kg m/s)
foton cahaya sebanding dengan frekuensinya
= 1,37 × 10–31 kg m/s
E = hf. Berdasarkan alasan inilah dapat disimpul-
Ketidakpastian minimal:
kan bahwa energi foton radiasi sinar ultraviolet lebih
=
besar apabila dibandingkan dengan energi foton ∆x ∆Px > 
sinar inframerah.
=
  ×
−
8. Berdasarkan grafik dapat ditentukan nilai frekuensi ∆x >  ∆ =

 ×
−
  
ambang sebesar υ0 = 8 × 1015 Hz Energi ambang
elektron sebesar: = 0,383 mm
W0 = hυ0 Jadi, posisi elektron kira-kira berada pada jarak
0,383 mm.
= (6,63 × 10–34 Js)(8 × 1015 Hz)
= 5,30 × 10–18 J
Tinjau persamaan efek fotolistrik.
Wkmaks = E – W0
= hυ0 – W0
= (6,63 × 10–34 Js)(10 × 1015 Hz) – 5,30
× 10–18 J
= 1,26 × 10–18 J
= 8,29 eV
Jadi, energi kinetik elektron sebesar 8,29 eV.

148 Konsep dan Fenomena Kuantum


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. memahami teknologi digital dan proses transmisi data;
2. memahami sejarah perkembangan teknologi seluler.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. memiliki rasa ingin tahu dengan mencari banyak informasi tentang teknologi digital;
2. gemar membaca untuk menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi.

Teknologi Digital

Mengenal Teknologi Digital Teknologi Telepon Seluler

• Mengamati perbedaan teknologi baru dan • Mengidentifikasi fitur telepon seluler terkini.
lama. • Menuliskan serta melakukan diskusi
• Menuliskan konversi kode biner. tentang perkembangan teknologi digital dan
penerapannya.

• Bersyukur atas ditemukannya teknologi digital dengan memanfaatkannya


secara bijaksana.
• Bersikap objektif, jujur, cermat, dan kritis dalam setiap kegiatan.
• Menghargai kerja individu dan kelompok dalam setiap kegiatan.
• Menjelaskan definisi teknologi.
• Menjelaskan teknologi digital dalam transmisi data.
• Menjelaskan definisi telepon seluler.
• Menjelaskan sejarah telepon seluler.
• Menjelaskan cara kerja telepon seluler.

Fisika Kelas XII 149


A. Pilihan Ganda 6. Jawaban: e
1. Jawaban: c Transmisi menurut kamus besar bahasa Indonesia
Perkembangan teknologi akan mempermudah adalah pengiriman (penerusan) pesan dan
segala urusan yang dilakukan manusia. Sifat sebagainya dari seseorang kpd orang (benda) lain.
mempermudah dapat diwujudkan dalam pelbagai 1) Penerjemahan kode biner ke tulisan =
bentuk seperti mempercepat waktu pelaksanaan, pengkodean.
memperkecil biaya, serta energi yang dibutuhkan. 2) Penerjemahan tulisan ke kode biner =
pengkodean.
2. Jawaban: d 3) Menerima data dari kode terjemahan = unduh
Kata digital berasal dari kata Digitus (bahasa data.
Yunani) yang berarti jari-jemari. Perlu diketahui, 4) Membaca hasil terjemahan data = unduh
jumlah jari-jemari manusia yang normal ada 10. data.
Angka 10 ini terdiri atas dua angka 1 dan 0. Dua 5) Memasukkan data untuk diterjemahkan kode
angka ini, 1 dan 0 inilah yang digunakan dalam biner =transmisi.
dunia digital. Angka 1 dan 0 merupakan lambang
dari ON dan OFF, YA atau TIDAK. Dua angka ini 7. Jawaban: c
disebut juga bilangan biner. Televisi, notebook, dan radio pada dasarnya
bersifat satu arah, tetapi dalam kondisi tertentu
3. Jawaban: b dapat bersifat dua arah. Ponsel dan telepon
Pengkodean berbasis digital menjadikan proses rumah secara dasar bersifat dua arah. Pager
pengkodean menjadi lebih mudah. Mesin hanya bersifat satu arah.
menterjemahkan kode yang pasti, jika tidak 0
pasti 1. Namun, proses pengkodean jadi lebih 8. Jawaban: c
mahal, rumit jika dilakukan oleh manusia. Harddisk terdiri dari spindle yang menjadi pusat
putaran dari keping-keping cakram magnetik
4. Jawaban: a penyimpan data. Spindle ini berputar dengan
Terjemahan dari kode biner sebagai berikut. cepat. Oleh karena itu, harus menggunakan high
01010100 = T quality bearing. Jadi, tanpa spindle, harddisk tidak
01100101 = E dapat berputar dengan baik.
01101011 = K 9. Jawaban: c
01101110 = N Bentuk ukuran dan sistem penyimpanan data
01101111 = O kandar kilat yang tidak membutuhkan cakram
01101100 = L menjadi benda ini lebih praktis dibanding dengan
01101111 = O harddisk.
01100111 = G 10. Jawaban: e
01101001 = I Seseorang yang ingin menyimpan data secara
Jadi, pengkodean dari biner menghasilkan kata Cloud computing tidak memerlukan penyimpan
Teknologi data secara fisik. Benda fisik disediakan oleh
layanan jasa penyimpanan.
5. Jawaban: e
1) 01101011 01100001 01100110 01101001
B. Uraian
01110011 01101001 = kafisi
2) 01100110 01101001 01101011 01100001 1. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan
01110011 01101001 = fikasi yang dimiliki manusia. Teknologi mempunyai
3) 01110011 01101001 01100110 01101001 peran penting dalam membawa perubahan
01101011 01100001 = sifika kehidupan manusia menjadi lebih baik.
4) 01101011 01100001 01110011 01101001
01100110 01101001 = kasifi
5) 01100110 01101001 01110011 01101001
01101011 01100001 = fisika

150 Teknologi Digital


2. Teknologi digital telah mengubah komunikasi 4. Digital
manusia menjadi lebih luas dan mudah. Dengan 01100100 =D
teknologi digital, muncul peralatan seperti 01101001 =I
handphone dan televisi digital. Jadi, teknologi 01100111 =G
digitalmempunya peran besar dalam merevolusi 01101001 =I
alat komunikasi manusia. 01110100 =T
01100001 =A
3. Sistem digital mengenal pengkodean biner yaitu
01101100 =L
penggunaan angka 0 dan 1. Penggunaan dua
angka ini bermakna kepastian dalam sistem 5. 01001001 01101110 01100100 01101111
pengkodean data. Jika perintah bernilai 1 maka 01101110 01100101 01110011 01101001
ia pasti 1 dan tidak 0, begitu pula sebaliknya. 01100001

A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: d


1. Jawaban: b Multitasking adalah kemampuan ponsel me-
Handy-talky tidak membutuhkan biaya komunikasi lakukan beberapa kerja dalam waktu bersamaan.
karena tidak menggunakan operator. Ponsel Multitasking sangat memengaruhi baterai karena
menggunakan biaya karena melibatkan operator menyerap energi yang cukup banyak.
telepon. 8. Jawaban: a
2. Jawaban: b Memutar video, file suara, internet banking,
Telepon nirkabel adalah jenis telepon yang tidak berkirim gambar, dan internet adalah era ponsel
menggunakan kabel. Jenis telepon ini biasa smartphone. Kemampuan dasar sebuah ponsel
dikenal sebagai ponsel. Ponsel mempunyai yaitu untuk melakukan panggilan suara.
keunggulan dari segi kemudahan untuk dibawa. 9. Jawaban: e
3. Jawaban: b Sistem operasi (bahasa Inggris operating
Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan system; OS) adalah seperangkat program yang
telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global mengelola sumber daya perangkat keras
System for Mobile Telecommunications) dan komputer, ponsel atau hardware, dan me-
sistem CDMA (Code Division Multiple Access). nyediakan layanan umum untuk aplikasi
GPRS, EDGE, 3G, HSDPA, dan LTE adalah perangkat lunak. Android dan IOS termasuk
layanan data yang diselenggarakan oleh operating sistem.
perusahaan telepon seluler. 10. Jawaban: c
4. Jawaban: d Wi-Fi adalah sebuah teknologi yang memanfaat-
Teknologi baterai generasi awal tidak sebaik kan peralatan elektronik untuk bertukar data
zaman sekarang. Waktu itu ukuran baterai dibuat secara nirkabel menggunakan gelombang radio.
cukup besar. Oleh karena ini, ukuran ponsel Fasilitas Wi-Fi pada ponsel dapat dimanfaatkan
menjadi besar. untuk berbagi jaringan internet.

5. Jawaban: c B. Uraian
Lompatan teknologi terbesar terjadi dari generasi II
1. Prosesor ponsel merupakan salah satu komponen
ke generasi III. Teknologi 3G telah menjadikan
yang berfungsi untuk memproses perintah-perintah
internet dapat dimanfaatkan untuk transfer data
yang diberikan oleh pengguna ponsel. Contoh
secara optimal.
ketika pengguna ingin menggunakan kamera
6. Jawaban: c ponsel, prosesor bertugas untuk memproses agar
Generasi smartphone memungkinkan ponsel aplikasi dari kamera ponsel segera aktif dan dapat
mempunyai kemampuan kerja yang lebih baik digunakan.
dibanding ponsel generasi sebelumnya.
Smartphone memungkinkan ponsel melakukan
beberapa kerja dalam waktu yang sama.

Fisika Kelas XII 151


2. Smartphone adalah varian dari telepon genggam 4. Perbedaan mendasar terletak pada fungsi,
yang mempunyai fungsi tidak sekedar sebagai kemampuan dan juga ukuran.
sarana berkirim pesan dan juga menelepon. 5. Perkembangan teknologi baterai semakin
Telepon varian ini dapat dipasang program yang membuat perkembangan ponsel memenuhi
memungkinkan telepon digunakan dalam impian manusia. Perkembangan baterai dari segi
berbagai kebutuhan. ukuran yang semakin kecil menjadikan ukuran
3. Android dan IOS adalah dua dari banyak sistem ponsel semakin kecil dan ringan.
operasi yang digunakan dalam smartphone.

A. Pilihan Ganda adalah ketersediaan internet untuk menghubung-


1. Jawaban: c kan antarkomputer atau komputer dengan pusat
Sistem digital menggunakan kode bilangan biner data.
yaitu 1 dan 0 yang artinya ya dan tidak atau on 9. Jawaban: d
dan off. Harddisk mempunyai teknologi penyimpanan data
2. Jawaban: a menggunakan cakram yang berputar. Flasdisk
10 bit ditunjukkan oleh sepuluh bilangan biner. menggunakan teknologi penyimpanan secara
elektronik yang diam dan tidak bergerak.
3. Jawaban: e
Telepon seluler dapat digunakan untuk 10. Jawaban: c
mengirimkan dan menerima data baik suara Pada cakram magnetik inilah dilakukan
maupun tulisan. Modem transmisi seperti ini penyimpanan data pada harddisk. Cakram
bersifat dua arah. magnetik berbentuk pelat tipis dengan bentuk
seperti CD-R. Dalam harddisk terdapat beberapa
4. Jawaban: d cakram magnetik. Harddisk yang pertama kali
Clouddata adalah penyimpanan yang meng- dibuat terdiri atas 50 piringan cakram magnetik
gunakan jaringan komputer untuk melakukan dengan ukuran 0,6 meter dan berputar dengan
penyimpanan data. Proses penyimpanan data kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran
menggunakan koneksi internet untuk terhubung harddisk sudah mencapai 10.000 rpm dengan
dengan server. transfer data mencapai 3,0 Gbps.
5. Jawaban: a 11. Jawaban: a
Data yang ingin disimpan dalam harddisk akan Transmisi menurut Kamus Besar Bahasa
dikodekan ke dalam cakram magnetik dalam Indonesia adalah pengiriman (penerusan) pesan
bentuk kode digital. Kode-kode tersebut akan dan sebagainya dari seseorang kepada orang
dapat dibuka oleh perintah-perintah yang terdapat (benda) lain.
pada komputer. Data yaitu keterangan atau informasi dalam
6. Jawaban: e berbagai bentuk seperti tulisan, suara, gambar
Telepon seluler generasi pertama hanya dapat diam, gambar bergerak, tulisan, dan lain
melakukan aktivitas telepon dan juga berkirim sebagainya.
sms. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan
7. Jawaban: b bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup
Cloud storage merupakan pengembangan manusia.
teknologi penyimpanan berbasis internet. Dengan Kata digital berasal dari kata Digitus (bahasa
teknologi ini, proses penyimpanan data dapat Yunani) yang berarti jari-jemari. Perlu diketahui,
bersifat praktis karena dapat diakses di mana saja jumlah jari-jemari manusia yang normal ada 10.
ketika ada jaringan internet. Angka 10 ini terdiri atas dua angka 1 dan 0. Dua
8. Jawaban: d angka 1 dan 0 inilah yang digunakan dalam dunia
Komputasi awan merupakan metode penggunaan digital. Angka 1 dan 0 merupakan lambang dari
komputer yang memanfaatkan jaringan internet. On dan Off, Ya atau Tidak.
Syarat utama dari penggunaan teknologi ini Cloud storage adalah penyimpanan berbasis
jaringan internet.

152 Teknologi Digital


12. Jawaban: e 20. Jawaban: d
01000100 = D Pada dasarnya fungsi telepon adalah untuk
01001001 = I komunikasi suara dan tulisan. Namun, dalam
01000111 = G perkembangannya telepon dapat difungsikan
01001001 = I untuk pelbagai keperluan seperti hiburan. Telepon
01010100 = T yang menggabungkan berbagai fungsi ini biasa
01000001 = A disebut telepon cerdas (smartphone).
01001100 = L
B. Uraian
13. Jawaban: a
01010000 = P 1. Teknologi digital menggunakan kode 1 dan 0
01001111 = O dalam menerjemahkan perintah dari pengguna.
01001110 = N Kode 1 dan 0 ini disebut kode biner.
01010011 = S 2. Perbedaan prinsip kedua televisi terletak pada
01000101 = E proses modulasi transmisi yang dilakukan.
01001100 = L Gambar dan suara pada televisi digital diolah
Jadi kode itu dibaca PONSEL. secara digital menggunakan kode 1 dan 0,
14. Jawaban: b sedangkan pada televisi analog masih
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation menggunakan komponen elektronika analog
(sekarang Motorola) mengembangkan portable memanfaatkan tabung CRT.
Handie-Talkie SCR536, yang berarti sebuah 3. Spindle ini yang menentukan putaran harddisk.
alat komunikasi di medan perang saat Perang Semakin cepat putaran rpm harddisk maka
Dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon semakin cepat transfer datanya.
seluler atau 0-G, di mana telepon seluler mulai
4. Kandar kilat bersifat portable sehingga praktis
diperkenalkan.
dibawa ke mana-mana.
15. Jawaban: c 5. Teknologi digital dalam lampu seven segmen
Generasi kedua atau 2-G muncul pada sekitar menghasilkan variasi nyala dari masing-masing
tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah meng- bagian lampu tersebut. Pengkodean 1 dan 0
gunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menghasilkan bagian tertentu lampu menyala dan
menggunakan teknologi GSM. GSM mengguna- padam. Kombinasi padam dan nyala inilah yang
kan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi menghasilkan angka atau huruf tertentu dalam
1.800 Mhz. lampu.
16. Jawaban: b 6. Teknologi digital dalam siaran televisi meng-
Generasi 4G mempunyai teknologi tertinggi hasilkan gambar yang lebih jernih karena diolah
sehingga transfer data dapat dilakukan dengan secara elektronik digital. Selain itu, konsumsi daya
lebih cepat dan efisien. yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena tidak
17. Jawaban: e memerlukan tabung CRT dalam proses meng-
Semakin tinggi kemampuan teknologi transmisi hasilkan gambar.
data, semakin boros dalam penggunaan data. 7. Perbedaan mendasar dari kedua telepon ini
Teknologi terkini yang sudah dirilis di publik adalah terletak pada teknologi yang digunakan.
4G. Teknologi ini paling boros dibandingkan Perkembangan teknologi akan menghasilkan
dengan teknologi selainnya. perbedaan ukuran dan fungsi dari kedua telepon
18. Jawaban: a ini.
Urutan teknologi transmisi data dari yang paling 8. Komputasi awan memudahkan data diakses dari
awal hingga terkini yaitu GPRS, EDGE, UMTS, tempat yang berbeda dengan mudah. Pengguna
HSDPA, LTE. tidak perlu mempunyai penyimpan data manual
karena telah disimpan secara online.
19. Jawaban: e
Ponsel mempunyai teknologi wireless yaitu 9. Encoded adalah proses pemecahan data dari
teknologi yang tidak memerlukan kabel dalam data analog ke digital atau sebaliknya.
proses penggunaan. Dengan sebab teknologi ini, 10. RAM atau Random Acces Memory berfungsi
ponsel dapat dibawa ke mana-mana tdak seperti sebagai tempat pemrosesan data dalam aktivitas
telepon rumah. transmisi atau penyimpanan data.

Fisika Kelas XII 153


A. Pilihan Ganda Jawab:
XL = ωL
1. Jawaban: b
= (300 rad/s)(5 × 10–2 H)
Tegangan yang terukur adalah tegangan efektif.
= 15 Ω
Tegangan ini disebut juga tegangan rms (root mean
Jadi, besar reaktansi kapasitif kumparan 15 Ω.
square).
5. Jawaban: b
2. Jawaban: e
Diketahui: C = 50 F = 5 × 10–5 F
Diketahui: V = (220  sin 100πt) volt I = (4 sin 100t) A
Ditanyakan: Vef dan f Ditanyakan: V
Jawab: Jawab:
Vm = 220  volt Berdasarkan persamaan arus, dapat ditentukan
nilai frekuensi sudut sumber.
Vef =

=
 
= 220 volt ω = 100 rad/s
 
 
ω = 2πf X c = ω =  ×  − 
Ω = 200 Ω
100π = 2πf
Vm = ImXC
π
f = π = 50 Hz = (4 A)(200 Ω)
Jadi, tegangan efektif dan frekuensi sinyal = 800 V
tegangan berturut-turut sebesar 200 volt dan 50 Hz. π
V = Vm sin (ωt –  ) V
3. Jawaban: a
π
Diketahui: Ief = 15 mA = 800(sin 100t –  ) V
f = 50 Hz Jadi, persamaan tegangan pada ujung-ujung
Ditanyakan: I(t) π
Jawab: kapasitor V = 800 (sin 100t –  ).
Im = Ief  6. Jawaban: d
= (15 mA)  Pada gambar amplitudo gelombang sebesar 3 DIV.
Karena tegangan maksimum bersesuaian dengan
= 15  mA nilai ampitudo.
ω = 2πf Vm = (4 DIV)(2 volt/DIV)
= 2π (50 Hz) = 6 volt
= 100π Hz Pada gambar tertera 2,5 gelombang. 1 panjang
I(t) = Im sin ωt gelombang 4 DIV.
= (15 mA)  T = (4 DIV)(5 ms/DIV)
= 20 ms
= (15  sin 100πt) mA   
Jadi, persamaan arus terhadap waktu adalah f =  =   =  × −  = 50 Hz
(15  sin 100πt). Jadi, tegangan maksimum dan frekuensi secara
berturut-turut adalah 6 V dan 50 Hz.
4. Jawaban: e
Diketahui: L = 50 mH = 5 × 10–2 H
ω = 300 rad/s
Ditanyakan: XL

154 Ulangan Tengah Semester 2


7. Jawaban: d 
Diketahui: V = 200 volt VR = 
R = 40 Ω  
C =C =  Ω
Z = 100 Ω = 0,02 A
Ditanyakan: VR Karena rangkaian tersusun seri, maka arus yang
Jawab: mengaliri tiap komponen sama dengan arus total.
 jadi, arus yang mengalir pada induktor sebesar
I =  0,02 A.
 10. Jawaban: d
=  Ω
Diketahui: R = 60 Ω
=2A XL = 18 Ω
XL = 160 Ω
VR = IR
ε = 300 V
= (2 A)(40 Ω)
Ditanyakan: Vab
= 80 V
Jawab:
Jadi, tegangan pada resistor sebesar 80 volt.
Z =  +  −  
 
8. Jawaban: a
Diketahui: V =6V
=  +   −  Ω
 
f = 40 Hz
Ditanyakan: L dan I
Jawab: =  +  Ω
ω = 2πf = 100 Ω
= 2π rad (40 Hz) ε
= 80π rad/s VR = 
 π Ω  
L = ω
= π  = 0,025 H =  Ω
  =3A
I = 
= π Ω = 0,95 A Vab = IR
Jadi, besar nduktansi dan arus yang mengalir pada = (3 A)(60 Ω)
kumparan secara berturut-turut adalah 0,025 H dan = 180 V
0,95 A. Jadi, nilai tegangan antara titik a dan b sebesar
180 volt.
9. Jawaban: a
Diketahui: R = 210 Ω 11. Jawaban: b
L = 1,8 H Diketahui: V = 100 (sin 1.000t) V
C = 16 µF = 16 × 10–6 F Z = 500 Ω
V = 5,8 volt Ditanyakan: P
ω = 250 rad/s Jawab:
Ditanyakan: IL 
Jawab: Im = 
XL = ωL  
= (250 rad/s)(1,8 H) =  Ω
 = 0,2 A
= ω Faktor daya
 
= cos ϕ = 
    ×  − 
= 250 Ω  Ω
=  Ω
Z =  +  −  
 
= 0,8
P = VmIm
=  +  −  Ω
 
= cos ϕ
= (100 V)(0,2 A)(0,8)
=  +  Ω = 16 W
= 290 Ω Jadi, daya yang bekerja pada rangkaian sebesar
16 watt.

Fisika Kelas XII 155


12. Jawaban: e 18. Jawaban: d
Rangkaian sebuah radio penerima terdapat Sinar gamma dihasilkan oleh isotop radioaktif
kapasitor yang berfungsi sebagai pemilih seperti kobalt-60 atau sesium-137. Kobalt-60
gelombang radio. Suatu nilai kapasitansi tertentu adalah sumber yang paling banyak digunakan
berhubungan dengan frekuensi yang diterima ra- dalam menghasilkan radiasi sinar gamma. Berkas
dio. Nilai kapasitansi tersebut dapat diubah-ubah sinar elektron dihasilkan dari akselerator linear
disesuaikan dengan frekuensi yang diinginkan. yang disuplai tenaga listrik.
Kapasitor yang demikian disebut dengan
19. Jawaban: c
kondensator variabel/kapasitor variabel.
Gelombang radio AM memiliki amplitudo yang
13. Jawaban: b berubah-ubah dan dipengaruhi oleh gejala
Diketahui: L = 40 mH = 4 × 10–2 H kelistrikan di atmosfer sehingga memiliki kualitas
C = 100 pF = 1 × 10–10 F suara kurang jernih. Gelombang AM memiliki
Ditanyakan: fr jangkauan yang luas karena dapat dipantulkan oleh
Jawab: ionosfer. Jadi, ciri-ciri yang benar gelombang
  radio AM ditunjukkan oleh nomor 2) dan 5).
fr = π  20. Jawaban: d
 
= Gelombang very short wave memiliki panjang
π  ×  −  ×  −  gelombang 3 m. Gelombang ini termasuk dalam
  very high frequency dengan lebar frekuensi
= π  ×  −
Hz
30 MHz-300 MHz. Gelombang ini digunakan
 dalamradio FM, radio mobil polisi, dan komunikasi
= π MHz
pesawat udara.
Jadi, rangkaian tersebut beresonansi pada
21. Jawaban: c

frekuensi π MHz. Suatu benda yang dipanaskan akan memancarkan
sinar inframerah yang tergantung dari suhu dan
14. Jawaban: e warna benda. Benda yang memancarkan sinar
Impedansi pada rangkaian resonansi bernilai mini- inframerah saat terbakar dapat dideteksi oleh satelit
mum. sehingga dapat mengetahui daerah yang mengalami
XL = XC kebakaran hutan.
Opsi a menunjukkan XL > XC. 22. Jawaban: e
Opsi b menunjukkan XC > XL. Penggunaan sinar X secara berlebihan dapat
15. Jawaban: b memusnahkan sel-sel dalam tubuh, mengubah
Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan sruktur genetika suatu sel, mengakibatkan
magnet dan medan listrik yang bergetar saling penyakit kanker, kerontokan rambut, serta kulit
tegak lurus. Kedua medan tersebut merambat menjadi merah dan berbisul. Kerusakan kolagen
searah. dan jaringan elastin diakibatkan oleh paparan sinar
UV C terlalu banyak.
16. Jawaban: d
Diperlukan sinar yang memiliki daya tembus kuat 23. Jawaban: c
untuk mendeteksi patah tulang. Sinar yang biasa Logam yang paling cepat dipanaskan jika disinari
digunakan adalah sinar X yang memiliki frekuensi dengan laser yang memiliki frekuensi paling tinggi.
tinggi sehingga memiliki daya tembus yang kuat. spektrum warna dari frekuensi terkecil yaitu merah,
jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Jadi, logam
17. Jawaban: a yang disinari dengan laser berwarna ungu akan
Gelombang elektromagnetik secara umum cepat panas.
dihasilkan ketika partikel bermuatan listrik,
biasanya elektron, mengubah kecepatan atau arah 24. Jawaban: d
gerakan. Proses ini dapat terjadi dalam beberapa Sinar ultraviolet dapat dibuat di laboratorium oleh
cara, seperti pemanasan dari atom dan molekul atom dan molekul dalam loncatan atau nyala listrik.
dan perubahan tingkat energi elektron. Frekuensi Sinar ultraviolet juga dapat dihasilkan dari lampu
dan panjang gelombang yang terbentuk tergantung wolfram atau lampu deuterium.
pada jumlah energi yang terlibat. Gelombang
dengan frekuensi yang lebih tinggi dan panjang
gelombang yang lebih pendek akan memiliki energi
yang lebih tinggi.

156 Ulangan Tengah Semester 2


25. Jawaban: e 29. Jawaban: d
Diketahui: hf0 = 2,46 eV Dalam eksperimennya Compton memperlakukan
λ = 300 nm = 3 × 10–7 m foton bukan sebagai gelombang melainkan hanya
Ditanyakan: E k maks sebagai pertikel yang memiliki energi hf dan
E k maks = hf – hf0
momentum  . Selain itu Compton berasumsi baik

= h – hf0 energi maupun momentum dari sistem yang
 ×   terisolasi adalah kekal.
= 6,626 × 10–34 J.s  × −  – 2,46 eV
30. Jawaban: c
= 6,626 × 10–19 J.s – 2,46 eV Diketahui: λ = 10 pm = 1 × 10–11 m
= 6,626 eV – 2,46 eV θ = 37°
= 4,166 eV Ditanyakan: λ′
Jadi, energi kinetik maksimal fotoelektron yang

dikeluarkan sebesar 4,166 eV. λ′ – λ = 
(cos θ – 1)
26. Jawaban: c  × − 
Diketahui: v = 2 × 107 m/s λ′ = × − ! ×  
(1 – cos 37)
me = 9,1 × 10–31 kg + 1 × 10–11 m
Ditanyakan: λ = (0,24 × 10–11 m)(1 – 0,8) + 1 × 10–11 m
= 0,048 × 10–11 m + 1 × 10–11 m
λ =
= 1,048 × 10–11 m
= 10,48 Å
=  Jadi, panjang gelombang setelah tumbukan
 × −  sebesar 10,48 Å.
= × − ! ×  
31. Jawaban: a
= 0,36 × 10–10 m Pada kasus CT-scan, mata memiliki koefisien
= 0,36 Å serapan lebih besar dibandingkan dengan tulang
Jadi, panjang gelombang de Broglie elektron tengkorak. Dengan kata lain, koefisien refleksi
tersebut sebesar 0,36 Å. tulang lebih besar. Semakin banyak sinar X yang
27. Jawaban: c direfleksikan oleh suatu benda, maka film
Efek fotolistrik adalah proses pelepasan elektron penangkap (layar scintilator) akan semakin banyak
foto oleh foton. Persamaan untuk efek fotolistrik menerima sinar pantul. Oleh karena itu pada layar
sebagai berikut. akan tampak semakin terang.
E k maks = hf – hf0 32. Jawaban: b
= h(f – f0) Sel surya bukan komponen aktif eketronika. Sel
Berdasarkan persamaan di atas, efek fotolistrik surya mampu mengonversi cahaya menjadi energi
hanya dipengaruhi oleh frekuensi dan tidak listrik. Cara sel surya mentransformasi cahaya
dipengaruhi oleh intensitas. Frekuensi cahaya menjadi listrik adalah dengan efek fotolistrik.
gelombang datang harus lebih besar dari frekuensi Ketika foton menumbuk elektron pada pita valensi,
ambang. Semakin besar frekuensi, panjang maka elektron akan lepas dan menuju pita
gelombangnya semakin kecil. konduksi. Akibatnya, ketika dibangkitkan dengan
 catu daya dan beban, akan timbul perbedaan arus.
f= λ
33. Jawaban: e
Kesimpulannya efek foto listrik dapat terjadi jika Mobil termasuk teknologi dalam bidang
energi foton lebih besar dari energi ambang atau transportasi.
fungsi kerja logam. Traktor termasuk teknologi dalam bidang
28. Jawaban: b pertanian.
Ketika frekuensi bertambah, setiap fotonnya akan Kuda bukan termasuk teknologi.
membawa energi lebih banyak sehingga diperlukan Mesin ketik termasuk teknologi dalam bidang tulis
potensial henti yang besar (–∆V, semakin bergesr menulis.
ke kiri) agar arusnya menjadi nol. Sepeda termasuk teknologi dalam bidang
transportasi.
Pensil termasuk teknologi dalam bidang tulis
menulis.

Fisika Kelas XII 157


34. Jawaban: b b. Tinjau rangkaian induktif. Ketika arus AC
Sistem digital yang menggunakan kode 1 dan 0 mencapai nilai maksimum, energi yang
juga dikenal sebagai BIT (Binary Digit). Bit merujuk tersimpan dalam induktor juga maksimum
pada sebuah digit dalam sistem angka biner, dalam bentukmedan magnet. Ketika arum
contohnya angka 10010 memiliki panjang 5 bit. mulai berkurang, energi yang tersimpan
dikembalikan kepada sumber seiring induktor
35. Jawaban: c
menjaga arus di dalam rangkaian.
Kode digital diatas berjumlah 9 angka. Hal ini dapat
diartikan sebagai 9 bit. 2. Diketahui: R = 50 Ω
L = 20 mH = 2 × 10–2 H
36. Jawaban: c
01000010 = B
ω = 5.000 rad/s
01000001 = A Vef = 20 V
01000011 = C Ditanyakan: fr
01000001 = A Jawab:
Jadi kode itu dapat diterjemahkan sebagai BACA. 
ω= 
37. Jawaban: a 
01010000 = P 5.000 rad/s =  × −  
01001111 = O 
01001000 = H 2,5 × 107 rad/s =  ×  −  
01001111 = O 
01001110 = N C=  ×   ×  − 
Kode yang tepat adalah 01010000 01001111 
01001000 01001111 01001110. =  × 
F
38. Jawaban: d = 2 × 10–6 F
Komputer adalah sekumpulan alat elektronik yang = 2 µF
saling bekerja sama, dapat menerima data (input), Jadi, kapasitansi kapasitor sebesar 2 µF.
mengolah data (proses) dan memberikan informasi
3. Apabila frekuensi sumber ditinggikan, reaktansi
(output) serta terkoordinasi dibawah kontrol program
induktif bertambah sesuai dengan persamaan
yang tersimpan di memorinya. Didalam sebuah
X = 2π fL. Nilai reaktansi sebanding dengan
komputer, memori adalah urutan byte yang
frekuensi. Reaktansi induktif yang besar menyebab-
dinomori (sel) yang masing-masing berisi sepotong
kan impedansi total rangkaian juag semakin besar.
kecil informasi.
Z =  + 
 
39. Jawaban: d
Dalam transmisi (pengiriman) data, terjadi proses Impedansi yang besar dengan amplitudo tegangan
penyimpanan dimemory, pengiriman di transmit- tetap, maka arus yang mengalir dalam rangkaian
ter, penerimaan di receiver dan pengkodean di semakin kecil yang bersesuaian dengan
decoder. 
persamaan I =  . Arus yang kecil menyebabkan
40. Jawaban: a
Hardisk menyimpan data dalam bentuk digital pada daya yang didisipasi hambatan (lampu) juga kecil.
cakram keras yang berputar. Penyimpanan data Kesimpulannya adalah nyala lampu semakin redup
terkait dengan sifat magnetik benda. jika frekuensi sumber ditambah sementara
amplitudo tegangan tetap.
B. Uraian 4. Microwave oven memanfaatkan sifat gelombang
1. a. Tinjau rangkaian kapasitif. Ketika arus AC mikro yang memberikan efek pemanasan pada
mulai bertambah dalam satu arah, muatan benda yang dikenai radiasi. Makanan yang berada
terakumulasi dalam kapasitor sehingga dalam microwave oven menyerap radiasi
muncul tegangan. Ketika tegangan mencapai gelombang mikro sehingga makanan menjadi
nilai maksimum, energi yang tersimpan dalam panas dalam waktu singkat. Oleh karena itu,
kapasitor juga maksimum. Akan tetapi microwave oven dimanfaatkan untuk memasak
penyimpanan energi ini hanya bersifat makanan secara cepat dan bebas api.
sementara. Cara kerja kapasitor hanya diisi
dan dikosongkan dalam setiap siklus. Oleh
karena itu tidak ada kerugian daya.

158 Ulangan Tengah Semester 2


5. Radiasi sinar UV yang berlebihan dapat meng- 8. Diketahui: W0 = 1,85 eV = 2,96 × 10–19 J
akibatkan kanker kulit, gangguan penglihatan, dan λ = 4,2 × 10–7 m
mengganggu keseimbangan alam. Sinar ultraviolet Ditanyakan: V0
A berdampak terhadap kerusakan pada jaringan 
jangat dan lemak sehingga kulit menjadi keriput. W0 = h λ – eV0
Sinar ultraviolet B berdampak terhadap lapisan kulit
 × −  ×  
paling atas yaitu lapisan ari. Sinar ultraviolet B 2,936 × 10–19 J =  × − 
mampu membakar dan merusak lapisan ari. Sinar
ultraviolet C akan memengaruhi perubahan warna (1,6 × 10–19 C) V0
kulit. Warna kulit akan berubah menjadi lebih 2,936 × 10–19 J = 4,736 × 10–19 J – (1,6 × 10–19 C) V0
kecokelatan. Sinar ultraviolet memberikan  × −  ×  
pengaruh yang besar terhadap kerusakan kolagen V0 =  × − 
dan jaringan elastin. Kolagen dan elastin merupa-
= 1,125 V
kan jaringan pada kulit dermis yang bertanggung
Jadi, potensial penghenti yang menjaga agar arus
jawab terhadap kekuatan dan elastisitas kulit.
foton tidak mengalir sebesar 1,125 volt.
6. Inframerah dapat digunakan untuk mendiagnosis
9. Transmisi data yaitu proses pengiriman data dari
suatu penyakit dalam tubuh. Selain itu, sinar
pengirim ke penerima. Contoh transmisi data yang
inframerah digunakan untuk terapi penyembuhan.
paling sederhana yaitu ketika ada seorang yang
Radiasi inframerah yang dipancarkan ke kulit akan
sedang mengajak bicara kepada orang lain.
melancarkan peredaran darah sehingga aliran
oksigen dan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh 10. Read-write Head adalah pengambil data dari
dapat dengan lancar mencapai seluruh organ. cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak
Racun dalam darah juga dapat hilang. yang tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head
bersentuhan langsung dengan cakram magnetik
7. Panjang gelombang yang merupakan panjang
sehingga mengakibatkan keausan pada permuka-
gelombang fisis adalah panjang gelombang
an karena gesekan. Kini antara head dan cakram
Compton. Panjang gelombang ini mengandung
magnetik sudah diberi jarak sehingga umur
kombinasi beberapa konstanta dan tidak berkaitan
harddisk lebih lama.
dengan gerak elektronnya (tidak berhubungan
dengan kelajuan partikel). Sementara panjang
gelombang de Broglie berhubungan dengan gerak
elektron melalui momentumnya.

Fisika Kelas XII 159


Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:
1. menjelaskan karakteristik inti atom, radioaktivitas, dan pemanfaatannya dalam teknologi;
2. menyajikan informasi pemanfaatan radioaktivitas dan dampaknya bagi kehidupan.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, peserta didik:
1. mensyukuri kebesaran Tuhan yang menciptakan radioaktivitas di alam;
2. berperilaku ilmiah dalam kegiatan pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari;
3. menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari.

Inti Atom dan Iptek Nuklir

Karakteristik Inti Atom Radioaktivitas Iptek Nuklir

• Menyelidiki struktur inti atom dan • Menyelidiki proses peluruhan • Mendiskusikan aplikasi iptek
energi ikat inti. radioaktif. nuklir di bidang energi.
• Mendiskusikan partikel penyusun • Mendiskusikan sifat-sifat sinar • Mendiskusikan aplikasi iptek
inti, nuklida, gaya kestabilan inti, radioaktif. nuklir di bidang industri.
dan energi ikat inti. • Mendiskusikan interaksi sinar • Mendiskusikan aplikasi iptek
• Mendiskusikan jenis-jenis reaksi radioaktif terhadap bahan dan nuklir di bidang hidrologi.
inti. peluruhan radioaktif. • Mendiskusikan aplikasi iptek
• Mendiskusikan deret radioaktif. nuklir di bidang kesehatan.
• Mendiskusikan aplikasi iptek
nuklir di bidang pangan.
• Mendiskusikan aplikasi iptek
nuklir di bidang peternakan.

• Bersyukur kepada Tuhan yang Mahakuasa yang telah menciptakan unsur-unsur radioaktif
sehingga bermanfaat dalam teknologi.
• Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kritis, dan terbuka saat berdiskusi.
• Menghargai kerja individu dan kelompok serta bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
• Menjelaskan partikel penyusun inti, gaya kestabilan inti, dan nuklida.
• Menganalisis energi ikat inti atom.
• Menjelaskan proses peluruhan radioaktif.
• Menjelaskan sifat-sifat sinar radioaktif.
• Menganalisis interaksi sinar radioaktif.
• Menganalisis peluruhan radioaktif.
• Menjelaskan deret radioaktif.
• Menjelaskan aplikasi iptek nuklir pada berbagai bidang.

160 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


A. Pilihan Ganda 9. Jawaban: b
4Be → Z = 4 dan A = 9
9
1. Jawaban: c
206
X dibandingkan 207ZX Δm = Z mp + (A – Z)mn – minti
Z
= (4)(1,0078) + (5)(1,0086) – 9,0121
Nomor massa menunjukkan nilai Z + N. Nilai Z
= 4,0312 + 5,043 – 9,0121 = 0,0621
sama sehingga nilai N yang berbeda. Oleh karena
E = Dm (931,15 MeV/sma)
itu, 206ZX memiliki nilai N yang lebih sedikit daripada
207 = (0,0621 sma)(931,5 MeV/sma) = 57,85 MeV
Z
X. Dengan demikian, inti atom X yang memiliki
nomor massa 206 akan memiliki jumlah neutron Energi ikat atom 94Be adalah 57,85 sma.
yang lebih sedikit. 10. Jawaban: b
0n + 92U → Ba + Kr + 3 0n + energi
1 235 1
2. Jawaban: b Diketahui:
Dalam reaksi inti harus dipenuhi: E = 200 MeV (1 sma = 931 MeV)
1) hukum Kekekalan Momentum; mn = 1,009 sma
2) hukum Kekekalan Energi; mU = 235,01 sma
3) hukum Kekekalan Nomor Atom; Ditanyakan: massa inti (Ba + Kr)
4) hukum Kekekalan Nomor Massa. Jawab:
E = Δm(931 MeV/sma)
3. Jawaban: e
⇔ 200 MeV = Δm(931 MeV/sma)
Lambang unsur 239
93
Np memiliki Z = 93 dan A = 239. ⇔ Δm = 0,2148 sma
Jumlah proton = 93 Sebelum reaksi:
Jumlah neutron = A – Z = 239 – 93 = 146 massa inti + massa neutron = 235,01 + 1,009
4. Jawaban: a = 236,019 sma
Isobar merupakan unsur-unsur yang memiliki nomor Sesudah reaksi:
massa sama, tetapi nomor atomnya berbeda. massa awal = massa akhir
A
ZX → A sama, Z berbeda. Jadi, yang termasuk
m(Ba + Kr) + 3mn + Δm = mawal
isobar adalah 6C14 dan 7N14. m(Ba + Kr) + 3(1,009) + 0,2148 = 236,019
m(Ba + Kr) + 3,2418 = 236,019
5. Jawaban: a
m(Ba + Kr) = 236,019 – 3,2418
A
Z
X + 42α → 178O + 11p m(Ba + Kr) = 232,7772
A (17 + 1 − 4) Jadi, massa inti (Ba + Kr) dibulatkan menjadi
X= X = 147X = 147N
Z (8 + 1 − 2) 232,8 sma.
Jadi, atom mula-mula adalah 147N.
11. Jawaban: b
6. Jawaban: d Diketahui: E = 36,26 MeV
Stabilitas inti ditentukan oleh perbandingan jumlah
mp = 1,0078 sma
proton dan neutron dalam inti. Inti ringan stabil jika
mn = 1,0086 sma
N N
Z
= 1,00. Inti berat stabil jika 1,00 <
Z
< 1,60. Ditanyakan: massa inti 73Li
Jawab:
7. Jawaban: c E = Δm(931,5 MeV)
Nomor atom = jumlah proton = 7.
E
Nomor massa = 14. Δm =
931,5 MeV
Jumlah neutron = 14 – 7 = 7.
36,26 MeV
Jumlah elektron = 7 + 3 = 10. Δm = = 0,0389 sma
931,5 MeV
8. Jawaban: d Li → Z = 3; A = 7; N = 7 – 3 = 4
7
3
4
2
He → 2p + 2n Δm = Z mp + N mn – minti
Δm = 2mp + 2mn – mHe minti = Z mp + N mn – Δm
= 2(1,0078) + 2(1,0086) – 4,0025 = (3)(1,0078 sma) + (4)(1,0086 sma) – 0,0389 sma
= 2,0156 + 2,0172 – 4,0025 = (3,0234 + 4,0344 – 0,0389) sma
= 0,0303 = 7,0189 sma
Jadi, defek massa atom Helium adalah 0,0303 sma. Jadi, massa inti sebesar 73Li sebesar 7,0189 sma.

Fisika Kelas XII 161


12. Jawaban: a B. Uraian
7 N + 2α →
14 4 17 1
8 O + 1p → Z = 8 dan A = 16
16
1. a. 8O
E = {(m 147 N + m 24α ) – (m 178 O + m 11p )}(931,5 MeV) sehingga proton = Z = 8
= {(14,00307 + 4,00260) sma – (16,99913 + neutron = A – Z = 16 – 8 = 8
1,00783) sma}(931,5 MeV) elektron = proton = 8
= (–0,00129)(931,5 MeV) b. 60
→ Z = 27 dan A = 60
27 Co
= –1,201635 MeV sehingga proton = Z = 27
Oleh karena E negatif, artinya reaksi memerlukan neutron = A – Z = 60 – 27 = 33
energi sebesar –1,201635 MeV. elektron = proton = 27
13. Jawaban: c
c. 138
56 Ba → Z = 56 dan A = 138
Diketahui: mn = 1,008 sma
mp = 1,007 sma sehingga proton = Z = 56
mα = 4,002 sma neutron = A – Z = 138 – 56 = 82
Ditanyakan: Ei elektron = proton = 56
Jawab: d. 210
84Po → Z = 84 dan A = 210
A=4 sehingga proton = Z = 84
α = 42He Z=2 neutron = A – Z = 210 – 84 = 126
N=2 elektron = proton = 84
Δm = Z mp + (A – Z) mn – mα
= 2 (1,007 sma) + 2 (1,008 sma) – 4,002 sma 2. Reaksi inti terdiri atas dua jenis yaitu reaksi fisi
= 0,028 sma dan reaksi fusi.
Ei = Δm 931 MeV/sma a. Reaksi fisi
= (0,028 sma) (931,5 MeV/sma) Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti atom
= 26,082 MeV berat menjadi inti atom baru yang lebih ringan.
Jadi, energi ikat inti alfa sebesar 26,082 MeV. Contoh 92U235 yang ditembak dengan sebuah
neutron menghasilkan 56Ba144, 36Kr89, dan
14. Jawaban: a 3 buah neutron.
Diketahui: Massa 11H = 1,0078 sma b. Reaksi fusi
Massa 21 d = 2,01410 sma Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan
beberapa inti ringan menjadi inti yang lebih
Massa 01e = 0,00055 sma
berat. Contoh penggabungan inti 1H2 dengan
1 sma = 931 MeV H2 menghasilkan 2He3 dan neutron.
1
Ditanyakan: Q
+ 2α →
14 4 A
Jawab: 3. a. 7N ZX + 11p
Q = Δm(931 MeV) 17 + 4 − 1
= {(2 m 11H) – (m 21d + m 01e)}(931 MeV) Sehingga A
ZX → 7 + 2 − 1X = 17
8X = 17
8O
= {(2(1,0078 sma) – (2,01410 sma + 0,000 55 sma)}

4
b. + 94 Be → 12
6C + A
ZX
(931 MeV/sma)
4 + 9 − 12
= 0,88 MeV Sehingga A
ZX → 2 + 4 − 6X = 01X = 01n
Jadi, energi yang dihasilkan 0,88 MeV.
c. 1
0n + 235
92U → 140
54 Xe + 94
38 Sr + A
ZX
15. Jawaban: c
1 + 235 − 140 − 94
Diketahui: m = 14 sma Sehingga AZ X → 92 − 54 − 38 X = 02 X = 2 01n
mp = 1,0078 sma
4. Diketahui: minti = 238,05076 sma
mn = 1,0086 sma
mp = 1,00728 sma
Ditanyakan: Ei mn = 1,00867 sma
Ei = Δm(931 MeV)
= {(7mp + 7mn) – (m 147N)}(931 MeV) Ditanyakan: Δm, Ei
= {(7(1,0078 sma) + 7(1,0086) – 14 sma} Jawab:
92U → Z = 92; A = 238; N = 146
(931 MeV) a. Untuk atom 238
= 0,1148 (931 MeV) Δm = (Z mp) + (N mn) – minti
= 106,8788 MeV = (92)(1,00728) + (146)(1,00867) –
= 106,9 MeV 238,05076
Jadi, energi ikat inti nitrogen sebesar 106,9 MeV.

162 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


= 92,66976 + 147,26582 – 238,05076 Jawab:
= 1,88482 E
a. Ei = dengan Ei = 7,91 MeV dan A = 197
Jadi, defek massanya adalah 1,88482 sma. A
b. E = Δm(931,5 MeV) maka Ei = Ei A
= (1,88482 sma)(931,5 MeV) = (7,91 MeV)(197) = 1558,27 MeV
= 1.755,7 MeV b. E = Δm(931,5 MeV)
sehingga energi ikat per nukleonnya: E
Δm =
E 1.755,7 931,5 MeV
Ei = = 238
A 1.558,27 MeV
Δm = = 1,672861 sma
= 7,377 MeV 931,5 MeV

5. Diketahui: 2
H = 2,009 sma
1
Untuk atom 197
79 Au → Z = 79; A = 197; N = 118
3
H = 3,016 sma
1
Δm = Δ mp + N mn – minti
4
He = 4,003 sma
2
minti = Z mp + N mn – Δm
1
n = 1,009 sma
0
minti = (79)(1,00728) + (118)(1,00867) – (1,672861)
1 sma = 931,5 MeV = 79,57512 + 119,02306 – 1,672861
Ditanyakan: E = 196,925319 sma
Jawab: Jadi, massa inti 197
79 Au adalah sekitar 196,925319
Energi hasil reaksi = (4,003 + 1,009)(931,5 MeV) sma.
= 4.668,678 MeV
Energi pereaksi = (2,009 + 3,016)(931,5 MeV) 8. Diketahui: m 235
92U = 235,0457 sma

= 4.680,7875 MeV m 141


56
Ba = 140,9177 sma
Energi yang dibebaskan m 92 Kr = 91,8854 sma
36
= 4.680,7875 MeV – 4.668,678 MeV
= 12,1095 MeV. m 01n = 1,0087 sma
Ditanyakan: E
6. Diketahui: m 11H = 1,007825 sma Jawab:
m 42He = 4,00260 sma
92U + 0 n → 56 Ba +
235 1 141 92
36 Kr + 3 01n
m 10n = 1,0086665 sma
Sebelum reaksi:
Ditanyakan: Energi yang dibebaskan
Jawab: E = ( 235
92U + mn)(931,5)
210n + 211H → 42He + E = (235,0457 + 1,0087)(931,5)
Sebelum reaksi: = (236,0544)(931,5)
E = (2mn + 2mp)(931,5 MeV) = 219.884,6736 MeV
= ((2)(1,0086665) + (2)(1,007825))(931,5 MeV) Sesudah reaksi:
= (2,017333 + 2,01565)(931,5 MeV) E = (m Ba + m Kr + 3 mn)(931,5)
= 3.756,7236 MeV = (140,9177 + 91,8854 + (3)(1,0087))(931,5)
= (235,8292)(931,5)
Setelah reaksi:
= 219.674,8998 MeV
E = (m He + E)(931,5)
= (4,0026 + E)(931,5 MeV) ΔE = Esebelum reaksi – Esesudah reaksi
= 3728,4219 MeV + E = 219.884,6736 – 219.674,8998
Sebelum reaksi = sesudah reaksi = 209,7738 MeV
3.756,7236 = 3728,4219 + E 9. U + 10n → 90
238
92
136 1
38Sr + 54Xe + x 0n
E = 28,3017 MeV Bagian kiri:
Jadi, energi yang dilepaskan sebesar 28,3017 ΣZ = 92 + 0 = 92
MeV. ΣA = 235 + 1 = 236
7. Diketahui: E i 197
79 Au = 7,91 MeV Bagian kanan:
mp = 1,00728 sma ΣZ = 38 + 54 + 0 = 92
mn = 1,0086 sma ΣA = 90 + 136 + x = 226 + x
Ditanyakan: a. Ei Bagian kiri harus sama dengan bagian kanan:
b. minti 236 = 226 + x
x = 236 – 226
x = 10

Fisika Kelas XII 163


Oleh karena jumlah A neutron adalah 1, maka nilai minti = 28mp + 32mn
x harus sama dengan 10. = 28(1,0073 sma) + 32(1,0087 sma)
60 = 60,4828 sma
10. Diketahui: m 28 Ni= 59.930 sma
Jadi, massa pembentukan inti atom sebesar
mp = 1,0073 sma 60,4828 sma.
mn = 1,0087 sma b. Reaksi pembentukan inti atom dapat ditulis:
Ditanyakan: a. massa pembentuk inti 2811p + 3210n → 6028Ni
b. Ei
Δm = (28mp + 32mn) – m 60 28
Ni
Jawab:
= 60,4828 sma – 59,930 sma
a. 6028 Ni → Z = 28 = 0,5528 sma
A = 60
N = 60 – 28 = 32 E = Δm (931,5) MeV
= 0,5528(931,5) MeV
= 514,9332 MeV
Jadi, energi ikat intinya sebesar 514,9332 MeV.

A. Pilihan Ganda Jawab:


t

= ⎛⎜ ⎞⎟ 2
1. Jawaban: a Nt 1 T1
Zat radioaktif alamiah dapat memancarkan partikel N0 ⎝2⎠
alfa, beta, dan gamma. Neutron hanya dihasilkan 1 t
N
pada reaksi inti buatan. 4 0 ⎛ 1 ⎞ 5.760 tahun
= ⎜ ⎟
N0 ⎝2⎠
2. Jawaban: d t
Berdasarkan daya tembusnya, sinar radioaktif 2
⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞ 5.760 tahun
⎜ ⎟ = ⎜ ⎟
dapat diurutkan menjadi: ⎝ 2⎠ ⎝2⎠
sinar alfa < sinar beta < sinar gamma. t
2= 5.760 tahun
3. Jawaban: b
Sinar 1= sinar β (beta) t = 11.520 tahun
Sinar 2= sinar γ (gamma) Jadi, umur fosil 11.520 tahun.
Sinar 3= sinar α (alfa)
7. Jawaban: d
4. Jawaban: d Diketahui: N0 = 12,8 mg
Inti tidak stabil yang memiliki jumlah neutron lebih
Nt = 3,2 mg
banyak daripada jumlah protonnya akan me-
mancarkan partikel β. Untuk mencapai kestabilan, T1 = 24 hari
2
inti akan mengubah neutron menjadi proton dengan
memancarkan partikel β. Ditanyakan: t
Jawab:
5. Jawaban: e t

Nt = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
t = nT maka 1 T 1
2
t n 2 ⎝ ⎠
⎛ 1⎞
N = N0 ⎛⎜ ⎟ = N0 ⎜ ⎟
1 ⎞T t

3,2 mg = 12,8 mg ⎛⎜ ⎞⎟
⎝2⎠ 1 24 hari
⎝ 2⎠
2 ⎝ ⎠
6. Jawaban: d t

= ⎛⎜ ⎞⎟
3,2 1 24 hari
Diketahui: Nt = 25% N0
12,8 ⎝ ⎠
2
1
= 4 N0 t

= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 24 hari
4 ⎝ ⎠
2
T1 = 5.760 tahun 2 t
⎛ 1⎞
= ⎛⎜ ⎞⎟
2 1 24 hari
⎜2⎟
Ditanyakan: t ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2

164 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


10

= ⎛⎜ ⎞⎟
t 1 1 T 1
2= 2
24 hari 2 ⎝ ⎠
2
t = 48 hari 10
= 1 → T1 = 10 hari
Jadi, torium tersebut telah meluruh selama 48 hari. T1
2
2

8. Jawaban: c
2
Diketahui: N0 = 100 g
N2 = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T 1
2

⎝ 2⎠
T1 = 20 hari x

6,25 = 500 ⎛⎜ ⎞⎟
2 1 10
t = 2 bulan = 60 hari ⎝ 2⎠
x
Ditanyakan: Nt
= ⎛⎜ ⎞⎟
62,5 1 10

Jawab: 500 ⎝ ⎠
2
t
⎛ 1 ⎞T 1
x

= ⎛⎜ ⎞⎟
Nt = N0 1 1 10
⎜ ⎟2
⎝2⎠ 8 ⎝ ⎠
2
60 hari

= 100 ⎛⎜ ⎞⎟
x
1 20 hari 3
⎛ 1⎞
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 10
⎝ 2⎠ ⎜2⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2
3
⎛ 1⎞ x
= 100 ⎜ ⎟ =3
⎝2⎠ 10
⎛ 1⎞ x = 30 hari
= (100) ⎜ 8 ⎟
⎝ ⎠ Jadi, nilai x adalah 30 hari.
= 12,5
Jadi, sisa sampel unsur tersebut setelah 2 bulan 11. Jawaban: a
sebesar 12,5 gram. Diketahui: t = 48 hari
63
9. Jawaban: d ΔN = 64 bagian
Diketahui: I1 = 50% I0
Ditanyakan: T1
x1 = 1 HVL
2
x2 = 3 HVL
Jawab:
Ditanyakan: I2
Nt = N0 – ΔN
Jawab:
I1 = I0 e–μx Nt = 1 –
63
64
50% I0 = I0 e–μ1
1
In 0,5 = – μ =
64
bagian
μ = 0,693 t
Nt ⎛ 1 ⎞T 1
I2 = I0 e–0,693 (3) = ⎜ ⎟2
N0 ⎝2⎠
I2 = I0 (0,125) 1 48

I2 = 12,5% 64 ⎛ 1 ⎞T 1
= ⎜ ⎟2
1 ⎝ 2⎠
Jadi, intensitas yang dilewatkan menjadi 12,5%. 48

= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 T 1

10. Jawaban: b 2
64 2⎝ ⎠
Diketahui: N0 = 500 Ci 48
6
N1 = 250 Ci ⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞T 1
⎜ ⎟ = ⎜ ⎟2
⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠
Nt = 62,5 Ci
48
t1 = 10 hari =6
T1
t2 = x hari 2

Ditanyakan: x T1 = 8 hari
Jawab: 2
t1
Jadi, paruh waktu unsur tersebut adalah 8 hari.
N1 = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T1
2

⎝ 2⎠
10

250 = 500 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T 1
2

⎝ 2⎠

Fisika Kelas XII 165


12. Jawaban: a 14. Jawaban: d
Diketahui: N0 = 160 gram 1
Diketahui: Nt = 8 N0
Nt = 25%N0
= 25%(160 gram) = 40 gram T 1 = 5.600 tahun
1 2
t1 = 2
jam
Ditanyakan: t
t2 = 1 jam Jawab:
Ditanyakan: Nt setelah 1 jam t
Nt ⎛ 1 ⎞T 1
Jawab: = ⎜ ⎟2
t N0 ⎝2⎠
Nt ⎛ 1 ⎞T1 t
= ⎜ 2⎟ 2
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 5600 tahun
N0 ⎝ ⎠
1
8 ⎝ ⎠
2
jam t
2 3
⎛ 1⎞
⎛ 1⎞ = ⎛⎜ ⎞⎟
40 T1 1 5600 tahun
= ⎜2⎟ ⎜2⎟
160 ⎝ ⎠
2
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2
1 t
2
jam
5600 tahun
=3
1
= ⎛ 1⎞ T1
4 ⎜2⎟ t = 16.800 tahun
⎝ ⎠
2

1
jam
Jadi, umur fosil tersebut adalah 16.800 tahun.
2 2
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ T1
⎜2⎟ = ⎜2⎟ 15. Jawaban: c
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2

1
jam
Diketahui: T 1 = 6 hari
A
2
=2 2
T1
2
T 1 = 10 hari
B
1 2
T1 = 4
jam
2
Nt : Nt = 1 : 4
A B

t Ditanyakan: t
⎛1 ⎞T1 Jawab:
Nt = N0 ⎜ ⎟
⎝ 2⎠
2
t
⎛ 1 ⎞T
1 jam
N tA N 0 ⎜ ⎟ 21A
⎛ 1 ⎞ 1 jam ⎝ 2⎠
= (160 gram) ⎜ ⎟4
= t
N tB
⎝2⎠ ⎛ 1 ⎞T
N 0 ⎜ ⎟ 21B
4
⎛ 1⎞ ⎝ 2⎠
= (160 gram) ⎛⎜ ⎞⎟ = (160 gram) ⎜ 16 ⎟ = 10 gram
1
⎝ 2⎠ ⎝ ⎠ t
⎛ 1 ⎞6
Setelah 1 jam, unsur tersebut tinggal 10 gram. ⎜ 2⎟
1 ⎝ ⎠
4
= t
13. Jawaban: d ⎛ 1 ⎞10
⎜2⎟
Diketahui: E k = 5,3 MeV ⎝ ⎠

m 84Pa210 = 209,9829 u ⎜
⎛t

t ⎞

= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 ⎝6 10 ⎠

mα = 4,0026 u 4 ⎝ ⎠
2
⎛t t ⎞
1 u= 931 MeV ⎛ 1⎞
2 ⎜ − ⎟

= ⎛⎜ ⎞⎟
1 ⎝6 10 ⎠
⎜2⎟
Ditanyakan: m 82Po206 ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2
Jawab: t t
– =2
84Po
210
→ 82Po206 + 42α + Ek 6 10
5t − 3t
Ek = (m 84Po210 – m 82Po206 – m 2α4)(931 MeV/u) =2
30
5,3 MeV 2t
931MeV/u
= 209,9829 u – m 82Po206 – 4,0026 u 30
=2

m 82Po206 = (209,9829 – 4,0026 – 0,0057) u 2t = 60


= 205,9746 u 60
t= = 30 hari
2
Jadi, massa m 82Po206 = 205,9746 u. Jadi, sumber radioaktif A dan B sudah meluruh
selama 30 hari.

166 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


B. Uraian 4. Diketahui: R0 = 1,5 × 1014 partikel/detik
1. Misalkan inti mula-mula AZX, peluruhannya menjadi: T1 = 30 tahun
X → A + 42α
A 2
Z
t = 10 tahun
Peluruhan alfa mengakibatkan pengurangan dua
nomor atom dan 4 nomor massa sehingga: Ditanyakan: R saat t = 10 tahun
A−4
Jawab:
A= X t
Z −2
R = R0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T 1
2

A−4 ⎝2⎠
Z −2
X →B+ 4
2
α 10 tahun

= (1,5 × 1014) ⎛⎜ ⎞⎟
1 30 tahun
Peluruhan alfa kedua terjadi hal yang sama, ⎝ 2⎠
sehingga: 1

= (1,5 × 1014) ⎛⎜ ⎞⎟
1 3
A −8
B= X ⎝ 2⎠
Z −4
A −8 = (1,5 × 1014)(7,94 × 10–1)
Z −4
X →C+ 0
−1
β + υe
= 1,191 × 1014
Peluruhan beta mengakibatkan nomor atom Jadi, laju radiasi 10 tahun berikutnya adalah
bertambah 1 dan nomor massa tetap, sehingga: 1,191 × 1014 partikel/detik.
A −8 A −8
C= Z − 4+1
X = Z −3
X 5. Diketahui: μ = 0,3465 m–1
A −8 I0 = 10–2 W/m2
Z −3
X →D+ 0
+1
β + υe
x =4m
Peluruhan positron mengakibatkan nomor atom Ditanyakan: I
berkurang 1 dan nomor massa tetap, sehingga: Jawab:
0,693
D=
A −8
X =
A −8
X μ =
Z − 3 −1 Z −4 x1
2

2. a. 11 Na + n → Mg + e
23 1
0
24
12
0
–1 0,3465/m =
0,693
x1
b. 6C
12
+ 2α → 9N 4 15
+ 0
–1 e + 1
0n 2
x1
= 2m
c. 13Al
27
+ 10n → 28 0
14Si + –1 e
2
x 4m 2
I ⎛ 1 ⎞x 1 ⎛ 1 ⎞2 m ⎛ 1⎞ 1
3. Diketahui: T1 = 1.620 tahun I0 = ⎜2⎟ 2 = ⎜2⎟ = ⎜2⎟ = 4
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2
= 1620 × 365 hari/tahun 1 1
I = 4 I0 = 4 (10–2 W/m2)
× 24 jam/hari × 3.600 s/jam
= 2,5 × 10–3 W/m2
= 5,1 × 1010 sekon
Intensitas yang keluar 2,5 × 10–3 W/m2.
m = 100 gram
Ar Ra = 226 1
6. Diketahui: T1 = 15 menit = 4 jam
m NA (10 )(6,025 × 10 )
2 23
2
N = = t = 2 jam
Ar Ra 226
Nt = 5,0 mg
= 2,67 × 1023 partikel
Ditanyakan: R Ditanyakan: N0
Jawab: Jawab:
R =λN t

= ⎛⎜ ⎞⎟
Nt 1 T 1
2

=
0,693
N =
0,693
(2,67 × 10 ) 23 N0 ⎝ ⎠
2
T1 5,1× 1010
Nt
2
N0 = ⎛ 1⎞ t
= 3,628 × 1012 partikel/sekon ⎜ ⎟
⎝ 2 ⎠ T1
2
Jika 1 Bq = 1 peluruhan/s dan 1 Ci = 3,7 × 1010 Bq,
5,0 mg 5 mg 5 mg
maka: = ⎛ 1⎞ 2
= 8 = 1
⎜ ⎟ 1 ⎛ 1⎞
⎝ 2⎠ ⎜ ⎟ 256
3,628 × 1011 4
⎝ 2⎠
R=
3,7 × 1010 N0 = 1.280 mg = 1,28 g
R = 9,8054 Ci Jadi, massa awal unsur tersebut adalah 1,28 g.

Fisika Kelas XII 167


7. Diketahui: N0 = 10 g 0,693
b. λ =
T1 = 10 hari T1
2 2
0,693
t = 30 hari = = 0,086625 peluruhan per jam
8
Ditanyakan: sampel yang meluruh Jadi, nilai λ adalah 0,086625 peluruhan/jam.
Jawab:
t c. t = 4 hari = (4)(24 jam) = 96 jam
N0 ⎛⎜ 1 ⎞⎟ 21
T t
Nt =
Nt = N0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T 1
⎝2⎠ 2

⎝ 2⎠
30 96 jam

= 10 g ⎛⎜ 1 ⎞⎟ Nt = 100% ⎛⎜ ⎞⎟
10 1 8 jam
⎝2⎠ ⎝ 2⎠
3 12
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
= 10 g ⎜ ⎟ = 100% ⎜ ⎟
⎝2⎠ ⎝ 2⎠
⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞
= (10 g) ⎜ 8 ⎟ = 100% ⎜ 4.096 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
Nt = 1,25 gram = 0,0244%
Jumlah sampel yang meluruh Setelah 4 hari unsur yang tersisa tinggal
ΔN = N0 – Nt 0,0244%.
= 10 g – 1,25 g 9. Diketahui: m 88Ra226 = 226,02536 u
= 8,75 g mα = 4,00260 u
8. Diketahui: ΔN = 87,5% E = 4,87 MeV
t = 24 jam Ditanyakan: a. unsur yang dihasilkan
b. massa atom unsur yang dihasil-
Ditanyakan: a. T1 kan
2
b. λ Jawab:
c. Nt setelah 4 hari a. 88Ra226 → 2α4 + ZXA
Jawab: Z = 88 – 2 = 86
a. ΔN = N0 – Nt A = 226 – 4 = 222
Nt = N0 – ΔN Unsur yang dihasilkan 86X222 = 88Rn222
= 100% – 87,5% b. E = (mR – mα – mR )(931,5 MeV/u)
a n
= 12,5% 4,87 MeV
1 = (226,02536 u – 4,00260 u – mR )
931,5 MeV/u n
= 8
0,00523 u = 222,02276 u – mR
t n
Nt ⎛ 1 ⎞T 1 mR = 222,01753 u
= ⎜ ⎟2 n
N0 ⎝2⎠ Massa atom unsur yang terbentuk 222,01753 u.
1 24 jam

= ⎛⎜ ⎞⎟
8 1 T1
2 10. Diketahui: t = 10 tahun
1 ⎝ 2⎠
24 jam 1
R = 5 R0
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 T1
2
8 2 ⎝ ⎠ t2 = 10 + 10 = 20 tahun
24 jam
3
⎛ 1⎞
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 T1
Ditanyakan: R saat t = 20 tahun
⎜ ⎟ 2
⎝2⎠ 2 ⎝ ⎠
Jawab:
24 jam t
=3
R = R0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T 1
T1 2

2 ⎝2⎠
10 tahun
T1 = 8 jam
= R0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 T1
R 2
2 5 0 ⎝ 2⎠
Jadi, waktu paruh unsur tersebut 8 jam. 10 tahun

= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 T1
2
5 ⎝ ⎠
2

168 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


t
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞
R = R0 ⎛⎜ ⎞⎟ = R0 ⎜ 5 ⎟ ⎜ 5 ⎟
1 T 1
2 ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
⎝2⎠
1
10
= 25 R0
R0 ⎛⎜ ⎞⎟ 2
1 T1
=
⎝ 2⎠ 1
2⋅
10 Jadi, aktivitas sampel 10 tahun lagi menjadi 25 R0
= R0 ⎛⎜ ⎞⎟
1 T1
2
1
⎝ 2⎠ atau 25 aktivitas mula-mula.
10 10

= R0 ⎛⎜ ⎞⎟ ⎛⎜ ⎞⎟
1 1T1 T1
2 2

⎝ 2⎠ ⎝ 2⎠

A. Pilihan Ganda mengalami mutasi positif, mutasi negatif, atau


tanpa mutasi. Tanaman yang mengalami mutasi
1. Jawaban: b
positif memiliki kualitas lebih baik daripada
Sinar alfa dimanfaatkan untuk pengobatan kanker.
tanaman semula. Adapun tanaman yang
Sinar beta untuk mendeteksi kebocoran suatu pipa.
mengalami mutasi negatif mengalami penurunan
Sinar gamma untuk mensterilkan alat kedokteran
kualitas. Jadi, mutasi yang berhasil adalah mutasi
dan membunuh sel kanker.
positif.
2. Jawaban: d 6. Jawaban: c
1) Reflektor berfungsi untuk memantulkan neutron Reaktor fusi yaitu reaktor yang menghasilkan
yang bocor agar tetap berada di dalam teras. energi dari hasil reaksi fusi (penggabungan) antara
2) Moderator berfungsi menyerap energi neutron deuterium dan tritium. Reaktor fusi menghasilkan
agar tidak terlalu tinggi. helium, neutron, dan energi. Deuterium diperoleh
3) Perisai berfungsi menahan radiasi yang dari alam yaitu terkandung di dalam air laut dalam
dihasilkan pada proses pembelahan inti jumlah yang melimpah. Adapun tritium harus dibuat
maupun yang dipancarkan oleh nuklida-nuklida di dalam reaktor fusi dari bahan litium. Adapun
hasil pembelahan. uranium merupakan bahan bakar reaktor fisi.
4) Pendingin sekunder berupa air yang dialirkan
keluar dari sistem reaktor dan didinginkan di 7. Jawaban: b
luar reaktor. Bahan pengendali reaktor nuklir berbentuk padat
dapat terbuat dari perak (Ag), indium (In), dan cad-
3. Jawaban: d mium (Cd). Adapun asam borat dapat digunakan
Reaktor Kartini, reaktor Triga 2000, dan reaktor sebagai bahan pengendali dengan cara
Sywabessy merupakan reaktor fusi nuklir milik dimasukkan ke dalam air pendingin. Uranium
Indonesia. Reaktor Kartini berada di Yogyakarta, merupakan bahan bakar reaktor fisi. Adapun tri-
reaktor Triga 2000 berada di Bandung, sedangkan tium merupakan bahan bakar reaktor fusi.
reaktor Sywabessy berada di Serpong. Adapun
reaktor Tokamak merupakan reaktor fisi nuklir. 8. Jawaban: d
Pemanfaatan iptek nuklir dalam bidang industri
4. Jawaban: d yaitu radiografi industri dan penanggalan radio-
Pemeriksaan barang menggunakan radiografi karbon. Manfaat lainnya yaitu untuk menentukan
industri memiliki keuntungan tidak merusak barang keausan alat, menentukan homogenitas proses,
yang diperiksa. Teknik ini menggunakan radiasi pengelolaan lingkungan, dan modifikasi bahan.
foton berdaya tembus tinggi, sinar gamma, dan Adapun radiodiagnostrik, bank jaringan, dan
sinar X. radioterapi merupakan pemanfaatan iptek nuklir
5. Jawaban: a dalam bidang kedokteran.
Pemuliaan tanaman bertujuan menghasilkan 9. Jawaban: c
spesies unggul. Pemuliaan tanaman dilakukan Pemanfaatan radioisotop dalam bidang kesehatan:
dengan mengirradiasi gamma pada bagian-bagian C-13: pengukuran dinamika populasi mikroba
tumbuhan misalnya biji, batang, serbuk sari, dalam rumen.
rhizoma, atau kalus. Tanaman yang diradiasi dapat

Fisika Kelas XII 169


C-14: pengukuran pertumbuhan bakteri rumen dan c. Reaktor daya
filtrasi urin. Reaktor yang dapat menghasilkan daya atau
N-15:penentuan siklus protein dalam tubuh. tenaga berupa kalor untuk dimanfaatkan lebih
Cr-52:prediksi volume rumen dan laju pencernaan. lanjut.
I-131:penelitian endokrinologi.
2. Penemuan debit air sungai dilakukan dengan
10. Jawaban: c melepas radioisotop ke dalam aliran sungai.
Radiodiagnostik yaitu tindakan yang bertujuan untuk Radioisotop berfungsi sebagai perunut (radiotracer)
mendeteksi adanya kelainan/kerusakan pada organ yang dideteksi dengan current meter untuk
dan kanker pada tubuh dengan menggunakan mengukur debit air sungai.
pesawat sinar X berenergi rendah. Contoh
3. Iptek nuklir sangat bermanfaat bagi kehidupan
radiodiagnostik yaitu CT-Scan dan flouroskopi.
manusia. Iptek nuklir bermanfaat dalam berbagai
Fluoroskopi (X-ray movie) digunakan untuk
bidang antara lain bidang energi, industri,
mengamati citra tubuh pasien secara langsung dan
kedokteran, pangan, peternakan, dan hidrologi.
dinamik. Adapun CT Scan digunakan untuk
Pemanfaatan iptek nuklir dengan benar dapat
memperoleh gambaran tentang sifat morfologik
meningkatkan kemaslahatan umat manusia.
berdasarkan perubahan atau perbedaan transmisi
radiasi organ atau bagian tubuh yang diperiksa. 4. TSM adalah singkatan dari teknik serangga
Brakiterapi dan teleterapi termasuk dalam mandul. Pengendalian hama dengan teknik TSM
radioterapi, yaitu tindakan medis menggunakan yaitu mengiradiasi serangga dalam stadium pupa
radiasi pengion untuk mematikan sel kanker menggunakan sinar gamma. Proses iradiasi
sebanyak-banyaknya dan berusaha meminimalkan tersebut menghasilkan hama jantan mandul.
kerusakan pada sel normal. Pada teleterapi, tumor Selanjutnya, hama jantan mandul dilepaskan ke
ganas atau kanker dikenai radiasi yang sangat kuat lahan pertanian untuk bersaing dengan serangga
secara berulang-ulang. Pada brakiterapi, sumber hama di lapangan. Perkawinan antara hama jantan
radiasi dikemas dalam bentuk jarum, biji, atau kawat mandul dengan betina normal menghasilkan telur
yang diletakkan di dalam rongga tubuh misalnya tanpa embrio atau tanpa keturunan.
kanker serviks, kanker prostat, kanker paru-paru, 5. Polusi udara dapat dikurangi dengan teknik irradiasi
dan kanker esopagus atau diletakkan di dalam tubuh. elektron. Prinsip kerjanya sebagai berikut. Gas
Jadi, jawaban yang benar adalah brakiterapi. SOx dan NOx didinginkan dengan semburan air.
Selanjutnya gas ammonia ditambahkan ke dalam
B. Uraian campuran pada tabung pereaksi (vessel).
1. a. Reaktor penelitian Campuran tersebut diirradiasi dengan berkas
Reaktor yang digunakan untuk penelitian di eektron sehingga energinya bertambah. Akibatnya
bidang material, fisika, kimia, biologi, gas SOx berubah menjadi SO2 sedangkan NOx
kedokteran, pertanian, industri, dan bidang- berubah menjadi NO3. Masih dalam pengaruh
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. irradiasi elektron, kedua senyawa bereaksi dengan
b. Reaktor isotop air membentuk asam nitrat dan asam sulfat.
Reaktor yang digunakan untuk memproduksi
isotop. Radioisotop banyak digunakan dalam
bidang kedokteran, farmasi, biologi, dan industri.

A. Pilihan Ganda 2. Jawaban: a


Isoton adalah unsur-unsur yang memiliki jumlah
1. Jawaban: e
4 neutron (A–Z) sama, tetapi memiliki nomor atom
2
He
jumlah elektron = jumlah proton = 2 berbeda. Pada soal ada 136C yang memiliki neutron
jumlah neutron = 2 = 13 – 6 = 7 sama dengan 147N yang memiliki
neutron = 14 – 7 = 7.

170 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


3. Jawaban: e Δm = Z mp + (A – Z)mn – minti
16
8
X→ Z=8 = (7)(1,008 sma) + (8)(1,009 sma) – 15,008 sma
A = 16 = (7,056 + 8,072 – 15,008) sma
N = A – Z = 16 – 8 = 8 = 0,12 sma
17
Y→ Z=8
8 E = Δm(931,5) MeV
A = 17
= 0,12(931,5) MeV
N = A – Z = 17 – 8 = 9
= 111,78 MeV
Oleh karena Z (jumlah proton) sama, maka X dan
Jadi, besar energi ikat inti 157N adalah 111,78 MeV.
Y adalah isotop sehingga memiliki sifat kimia
sama. 10. Jawaban: d
Pemancaran partikel β atau penangkapan positron
4. Jawaban: d
harus disertai pemancaran antineutrino.
Inti yang meluruh dengan memancarkan β –, nomor
Pemancaran positron atau penangkapan partikel
massanya tetap dan nomor atomnya bertambah
β selalu disertai neutrino. Pada pemancaran α tidak
satu, sehingga jumlah neutron berkurang satu. Oleh
diikuti dengan neutrino dan antineutrino.
karena nomor atom bertambah, jumlah elektron
Kemungkinan jawaban adalah c dan d.
valensi bertambah satu dan kedudukan unsur baru
berada di sebelah kanan unsur lama. c. I. AZX ⎯→ ZA –– 24Y + 2α4

5. Jawaban: d II. A–4


Z–2
Y ⎯→ AZ –– 24Z + 00γ
263
29
Cu → Z = 29 (jumlah proton = 29)
A = 63 (nomor massa = 63) d. I. A
ZX ⎯→ A–2
Z–1
Y + 1H2
N =A–Z
= 63 – 29 = 34 jumlah neutron = 34) II. A–2
Z–1
Y ⎯→ AZ –– 14Z + 210n
Ion Cu kehilangan 2 elektron sehingga jumlah
elektron = jumlah proton – 2 = 29 – 2 = 27. Jadi, reaksi yang berpeluang adalah tahap pertama
Jadi, pernyataan yang benar adalah pilihan d. memancarkan satu deutron dan tahap kedua
6. Jawaban: b memancarkan dua neutron.

Massa 32He dibanding 42He = 3 : 4. 11. Jawaban: e


37
Jari-jari lintasan pada spektrometer massa: Diketahui: massa 18 Ar = 36,9668 sma
mv mp = 1,0078 sma
R=
Bq
mn = 1,0086 sma
untuk v, B, dan q yang sama maka R1 : R2 = m1: m2
Ditanyakan: Δm
sehingga jari-jari lintasan 32He : 42He = 3 : 4. Jawab
Δm = Z mp + N mn – mAr
7. Jawaban: a
Gaya yang mengakibatkan proton dan neutron = (18)(1,0078 sma) + (19)(1,0086 sma)
tetap berada dalam inti disebut gaya inti. Gaya ini – 36,9668 sma
menyeimbangkan gaya elektrostatik sehingga inti = (18,1404 + 19,1634 – 36,9668) sma
tetap dalam keadaan stabil. Δm = 0,3370 sma
Jadi, defek massa Ar sebesar 0,3370 sma.
8. Jawaban: b
Massa inti selalu lebih kecil dibanding jumlah 12. Jawaban: b
massa penyusunnya. Massa yang hilang ini (defek Diketahui: m 2He4 = 4,0026 sma
massa) berubah menjadi energi yang mengikat m 6C12 = 12,0000 sma
proton dan neutron menjadi inti atom, disebut juga m 8O16 = 15,9949 sma
sebagai energi ikat inti. Ditanyakan: E
Jawab:
9. Jawaban: c E = (m 2He4 + m 6C12 – m 8O16)(931,5 MeV/sma)
Diketahui: massa 157N = 15,008 sma = (4,0026 sma + 12,0000 sma – 15,9949 sma)
mp = 1,008 sma (931,5 MeV/sma)
= (0,0077 sma)(931,5 MeV/sma)
mn = 1,009 sma
= 7,17255 MeV
Ditanyakan: E Jadi, energi yang dilepaskan dalam reaksi fusi
Jawab: tersebut mendekati 7,2 MeV.
7N → Z = 7; A = 15
15

Fisika Kelas XII 171


13. Jawaban: d 18. Jawaban: a
Partikel α (bermuatan positif), β (bermuatan Diketahui: Ar Sr = 84 g/mol
negatif), proton (bermuatan positif), dan positron m Sr = 168 g
(bermuatan positif) dapat dibelokkan oleh medan R = 4,72 × 1014 Bq
listrik atau medan magnet. Sementara itu, neu-
Ditanyakan: T1
tron bersifat netral sehingga tidak dibelokkan. 2
Jawab:
14. Jawaban: e
m
Urutan daya ionisasi sinar-sinar radioaktif N = Ar NA
γ<β<α
168 g
Urutan daya tembus sinar-sinar radioaktif = (6,02 × 1023 inti/mol)
84 g/mol
α<β<γ = 1,204 × 1024 inti
15. Jawaban: c R
λ=
7
4 Be → 7
3 Li + 0
1x
N
4,72 × 1014 Bq

0 = = 3,92 × 10–10 /s
x adalah atau beta positif (positron). 1,204 × 1024 inti
16. Jawaban: b 0,693 0,693
Diketahui: t = 2 jam = 120 menit T1 = =
λ 3,92 × 10 −10 /s
2
Nt = 6,25%N0
N0 = N T1 ≈ 1,77 × 109 s
2
Ditanyakan: T1
1,77 × 109 s
2
T1 ≈
(3.600 s/jam)(24 jam/hari)(365 hari/tahun)
Jawab: 2
t
Nt ⎛ 1 ⎞T 1 T1 ~ 56,13 tahun
= ⎜ 2⎟
⎝ ⎠
2
N0 2
120 menit Jadi, umur paruh inti Sr adalah 56,13 tahun.
6,25%N 0 ⎛ 1 ⎞ T1
= ⎜ 2⎟
N0 ⎝ ⎠
2
19. Jawaban: c
120 menit 1
1 ⎛ 1 ⎞ T1 Diketahui: T1 = 30 menit = 2 jam
= ⎜ 2⎟ 2
⎝ ⎠
2
16
120 menit t = 2 jam
4
⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ T1
Nt = 2,5 mg
⎜ ⎟ = ⎜ 2⎟
⎝2⎠ ⎝ ⎠
2

Ditanyakan: N0
120 menit Jawab:
=4 t
T1
= ⎛⎜ ⎞⎟
Nt 1 T 1
2 2

120 menit N0 ⎝ ⎠
2
T1 = = 30 menit
4 Nt
2
N0 = t
Jadi, waktu paruh unsur tersebut 30 menit. ⎛ 1 ⎞T 1
⎜ ⎟ 2
17. Jawaban: c ⎝2⎠
Diketahui: x = 1 cm 2,5 mg 2,5 mg 2,5 mg
μ = 0,693/cm = 2 jam = 4 = 1
⎛ 1⎞
⎛ 1⎞ 1 ⎜ ⎟
Ditanyakan: ΔI jam ⎝ 2⎠ 16
⎜ ⎟ 2
⎝ 2⎠
Jawab:
N0 = 40 mg
I = I0 e–μ x
Jadi, massa awal unsur tersebut adalah 40 mg.
= I0 e–(0,693/cm)(1 cm) = I0 e–0,693 = I0(0,5)
20. Jawaban: d
ΔI = I0 – I Diketahui: x = 1,5 cm
= I0 – 0,5 I0 = 0,5 I0 I = 3,125% I0
Intensitas sinar γ yang diserap lapisan sebesar Ditanyakan: μ
0,5 I0 .

172 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


Jawab: Jawab:
x t
I ⎛ 1 ⎞x 1 Nt ⎛ 1 ⎞T 1
I0 = ⎜2⎟ N0 = ⎜2⎟ 2
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2

1,5 cm 6,1menit
7,525 × 1021 ⎛ 1 ⎞ 3,05 menit
3,125% I 0 ⎛ 1⎞ x1
=
= ⎜2⎟ N0 ⎜2⎟
I0 ⎝ ⎠
2
⎝ ⎠

5 1,5 cm 7,525 × 1021 ⎛ 1⎞


2

⎛ 1⎞ ⎛ 1⎞ x1
N0 = ⎜2⎟
⎜2⎟ = ⎜2⎟ ⎝ ⎠
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2
N0 = (7,525 × 1021)(4) = 3,01 × 1022
1,5 cm m0
5= N0 = NA
x1 Ar Po
2 (3,01× 1022 int i)(218 g/mol)
x 1 = 0,3 cm m0 = = 10,9 g
6,02 × 1023 g/mol
2
Massa awal inti 84Po218 sebanyak 10,9 g.
0,693 0,693
μ= = = 2,31/cm
x1 0,3 cm 23. Jawaban: e
2 Diketahui: N0 = 1 kg
Jadi, koefisien pelemahan bahan 2,31/cm.
T 1 = 3 menit
21. Jawaban: d 2
Diketahui: T 1 = 56 hari t = 1 jam = 60 menit
2 Ditanyakan: Nt
ΔN = 87,5% Jawab:
t
Ditanyakan: t ⎛ 1 ⎞T
Jawab: Nt = N0 ⎜ ⎟ 21
⎝ 2⎠
Nt = N0 – ΔN 60 menit
20
⎛ 1 ⎞ 3 menit
= (1 kg) ⎛⎜ ⎞⎟ = 9,5367 × 10–7 kg
= 100% – 87,5% 1
= (1 kg) ⎜ ⎟
1 ⎝2⎠ ⎝ 2⎠
= 12,5% = 8 Nt ≈ 1 mg
t
Nt ⎛ 1 ⎞T 1 Jadi, dalam waktu 1 jam tinggal tersisa sekitar 1 mg
= ⎜ ⎟2
N0 ⎝2⎠ 218
t 84 Po .
1
= ⎛⎜ ⎞⎟
8 1 56 hari
24. Jawaban: b
1 2 ⎝ ⎠
t
Diketahui: T1 = 22 tahun
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 1 56 hari
2
8 2 ⎝ ⎠
3 t t = 44 + 22 = 66 tahun
⎛ 1⎞
= ⎛⎜ ⎞⎟
1 56 hari Ditanyakan: Nt
⎜2⎟
⎝ ⎠ 2 ⎝ ⎠ Jawab:
t t 66 tahun
=3 ⎛ 1⎞
3
N0 ⎛⎜ ⎞⎟ 21 N0 ⎛⎜ ⎞⎟
56 hari 1 T 1 22 tahun 1
Nt = = = N0 ⎜ ⎟ = 8 N0
t = 168 hari ⎝ ⎠
2 ⎝ ⎠
2 ⎝2⎠
210
Jadi, waktu yang diperlukan untuk meluruh 87,5% Jadi, sisa 82Pb pada 22 tahun yang akan datang
adalah 168 hari. 1
adalah 8
dari massa awalnya atau sebesar 12,5%.
22. Jawaban: c
T 1 = 3,05 menit 25. Jawaban: a
Diketahui:
2
Bagian reaktor yang berfungsi menurunkan
kecepatan neutron adalah moderator. Moderator
t = 6,1 menit
menurunkan energi neutron hasil reaksi (4,9 MeV)
Nt = 7,525 × 1021
menjadi neutron termal (0,025 MeV). Uranium-235
Ar Po = 218 g/mol
merupakan bahan bakar reaktor fusi. Batang
Ditanyakan: m0
kendali/bahan pengendali berfungsi menyerap neu-
tron untuk mengendalikan reaksi. Pengungkung
reaktor berfungsi menjaga reaktor agar tidak
berhubungan dengan lingkungan.

Fisika Kelas XII 173


B. Uraian Sebelah kanan:
m = m 42He + 2(m 11H )
1. a. 14
7N + 1
0n → 12
6C +X
= 4,0089 sma + 2(1,0081 sma) = 6,0251 sma
X= 3
1H = triton Δm = m0 – m
= 6,0338 – 6,0251 = 0,0087 sma
b. 4
2He + 94 Be → 12
6C +Y Energi yang dihasilkan dari reaksi tersebut menjadi:
Y= 1
0n = neutron E = Δm(931,5)
= (0,0087)(931,5) MeV = 8,10405 MeV
25Mn + Z → 26 Fe
55 56
c.
6. 21H + 21H → 31H + 11p + E
Z = 11H = proton E = ((2) m 21H – m 31H – m 11p)(931,5 MeV/sma)
2. Iradiasi pada hama jantan dapat mengakibatkan 4,03 MeV
hama menjadi mandul. Perkawinan antara hama 931,5 MeV/sma
= (2)(2,041 sma) – m 31H – 1,0078 sma
betina dengan hama jantan mandul tidak meng- 0,0043 sma = 3,0742 sma – m 31H
hasilkan keturunan. Dengan demikian, hama m 31H = 3,0699 sma
tanaman dapat dikendalikan dan populasinya
menjadi berkurang. Massa triton sebesar 3,0699 sma.

3. a. Batang kendali berfungsi mengendalikan 7. Diketahui: R0 = 8 × 104 inti/s


jumlah neutron di dalam teras reaktor sehingga R = 104 inti/s
reaksi berantai dapat dipertahankan. Bahan N = 1020 inti
yang digunakan antara lain kadmium dan boron. Ditanyakan: N0
b. Moderator berfungsi menyerap energi neutron Jawab:
agar tidak terlalu tinggi. Bahan-bahan yang R λN
biasa digunakan adalah air ringan (H2O) dan =
R0 λ N0
air berat (D2O).
104 1020
c. Perisai berfungsi menahan radiasi yang ⇔ =
dihasilkan pada proses pembelahan inti 8 × 10 4 N0

maupun yang dipancarkan oleh nuklida-nuklida ⇔ N0 = 8 × 1020 inti


hasil pembelahan. Jadi, inti mula-mula sebanyak 8 × 1020 inti.
4. Radiografi industri yaitu pemeriksaan kualitas
barang menggunakan radiasi yang memiliki daya 8. Diketahui: T1 = 1.622 tahun
2
tembus tinggi. Ketika dilakukan pengujian, bahan
yang diuji akan menyerap radiasi yang diberikan. m = 4,52 gram
Bahan yang homogen dan tidak cacat maupun Ar Ra = 226 g/mol
retak akan menyerap radiasi dalam jumlah yang Ditanyakan: a. N
seragam. Adapun cacat pada bahan misalnya b. R
adanya rongga ataupun retak pada bahan dapat Jawab:
diketahui karena radiasi yang diserap pada tiap- m
a. N = Ar NA
tiap bagian tidaklah sama.
4,52 g
= (6,02 × 1023) = 1,204 × 1022 inti
5. Diketahui: m 11H = 1,0081 sma 226 g/mol

m 32He = 3,0169 sma Jadi, jumlah inti radium sebanyak 1,204 × 1022
inti.
m 42He = 4,0089 sma
Ditanyakan: E
b. T1 = (1.622 tahun)(365 hari/tahun)(24 jam/hari)
2
Jawab: (3.600 s/jam)
= 5,12 × 1010 s
3
2He + 32He → 4
2He + 2 11H + E R =λN
Sebelah kiri: ⎛ 0,693 ⎞
m0 = 2 m 32He = ⎜ T ⎟N
⎜ 1 ⎟
= 2(3,0169 sma) = 6,0388 sma ⎝ 2 ⎠

0,693
= (12,04 × 1021) = 1,63 × 1011 Bq
5,12 × 1010

Jadi, aktivitas radium 1,63 × 1011 Bq.

174 Karakteristik Inti Atom dan Iptek Nuklir


9. Diketahui: m =1g 10. Diketahui: T1 = 2,5 menit = 2,5(60 s) = 150 s
Ar U = 238 g/mol 2

T 1 = 4,47 × 10 tahun 9 m Ag = 36 gram


Ditanyakan: a. N
2
b. R
Ditanyakan: a. N0
c. t jika Ag yang meluruh 31,5 g
b. R0
Jawab:
c. t hingga tersisa 25%
m
Jawab: a. N = Ar NA ; Ar Ag = 108 g/mol
a. N0 = n NA
36 g
m = (6,02 × 1023) = 2,0067 × 1023 inti
= NA 108 g/mol
Ar U
Jadi, jumlah inti Ag-108 sebanyak
=
1g
( 6,02 × 10 23
inti) 2,0067 × 1023 inti.
238 g/mol
0,693
b. λ= = 0,693 = 4,62 × 10–3/s
≈ 2,53 × 1021 inti T1 150 s
2
9
b. T 1 = (4,47 × 10 tahun)(365 hari/tahun) R=λN
2
= (4,62 × 10–3/s)(2,0067 × 1023 inti)
(24 jam/hari)(3.600 s/jam) = 9,271 × 1020 Bq
≈ 1,409 × 1017 s
Jadi, aktivitas Ag-108 = 9,271 × 1020 Bq.
0,693
R = (2,53 × 1021 inti) c. N0 = 36 g
1,409 × 1017 s
ΔN = 31,5 g
= 12.443,5 kejadian/sekon
t Nt = N0 – ΔN
Nt ⎛ 1 ⎞T 1
c. = ⎜ 2⎟ 2
= (36 – 31,5) g = 4,5 g
N0 ⎝ ⎠ t
Nt ⎛ 1 ⎞T 1
t = ⎜ 2⎟ 2
25% N 0 N0 ⎝ ⎠
⎛ 1 ⎞ 4,47 × 109 tahun
N0 = ⎜2⎟
t
⎝ ⎠ 4,5 ⎛ 1 ⎞150 s
= ⎜ 2⎟
36 ⎝ ⎠
2 t t
1 ⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞ 4,47 × 109 tahun 1 ⎛ 1 ⎞150 s
= ⎜2⎟ = ⎜2⎟ = ⎜ 2⎟
4 ⎝ ⎠ ⎝ ⎠ 8 ⎝ ⎠
3 t
t ⎛ 1⎞ ⎛ 1 ⎞150 s
2= ⎜2⎟ = ⎜ 2⎟
4,47 × 109 tahun ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
t = 450 sekon
t = 8,94 × 109 tahun
t = 7,5 menit
Jadi, waktu hingga Ag-108 meluruh 31,5 g
adalah 7,5 menit.

Fisika Kelas XII 175


Setelah mempelajari bab ini, siswa:
1. memahami penggunaan energi dan dampaknya bagi lingkungan;
2. memahami cara menghemat penggunaan energi;
3. memahami peran energi alternatif untuk mengatasi keterbatasan energi.
Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai, siswa:
1. bersyukur atas tersedianya sumber energi yang melimpah;
2. memiliki rasa ingin tahu terhadap penggunaan energi;
3. peduli terhadap lingkungan dan melakukan penghematan.

Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan

Sumber Energi dan Penggunaannya Solusi terhadap Keterbatasan Energi

• Mengelompokkan energi berdasarkan kelestariannya. • Mengamati grafik penghematan energi.


• Menyelidiki penggunaan energi di Indonsia. • Menyelidiki cadangan energi terbarukan.
• Menyelidiki kebutuhan energi final menurut jenis.
• Menganalisis grafik emisi CO2.

• Bersyukur atas tersedianya sumber energi yang berlimpah di Indonesia.


• Memiliki rasa ingin tahu untuk menambah wawasan tentang penggunaan energi di Indonesia.
• Peduli terhadap lingkungan akibat penggunaan energi fosil.
• Menjelaskan sumber energi berdasarkan kelestariannya.
• Menjelaskan jenis-jenis energi dan sekitar penggunaan energi.
• Menjelaskan pembangkitan energi listrik.
• Menjelaskan cara penghematan energi.
• Menjelaskan energi alternatif dan penggunaannya.
• Menuliskan hasil kegiatan tentang keterbatasan energi dan dampaknya bagi kehidupan.

176 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


A. Pilihan Ganda 7. Jawaban: b
Permasalahan penggunaan energi berupa
1. Jawaban: c pencemaran udara, kerusakan lingkungan daerah
Sumber energi terbarukan dan tak terbarukan tambang, dan polusi termal. Hal-hal yang dapat
dikelompokkan berdasarkan kelestariannya. dilakukan sebagai berikut.
Sumber energi terbarukan adalah energi yang dapat 1) Mengolah limbah dengan baik pengolahan
diperoleh ulang, cepat dipulihkan kembali secara sehingga tidak merusak kualitas air dan tanah.
alami, dan prosesnya berkelanjutan. Sumber energi 2) Menggunakan teknologi pada cerobong asap
tak terbarukan adalah energi yang diperoleh dari agar gas asam yang keluar dapat diminimali-
sumber daya alam yang waktu pembentukannya sasi.
sampai jutaan tahun. 3) Sistem pendinginan dengan air harus
mempertimbangkan kondisi ekosistem di
2. Jawaban: a
perairan yang digunakan.
Sektor Penggunaan Energi Terbesar yang
No. 8. Jawaban: a
Energi Digunakan
Pencemaran udara akibat pembakaran bahan bakar
1) Transportasi BBM
2) Komersial Listrik
fosil akan mengganggu kesehatan manusia,
3) Industri Batu bara hewan, dan tumbuhan. Penyakit yang sering
4) Rumah tangga BBM dialami manusia adalah gangguan pernapasan.
5) Lainnya Solar Industri pertambangan memberi keuntungan bagi
perekonomian nasional dan daerah. Namun,
3. Jawaban: a
lingkungan di daerah pertambangan akan
Penggunaan minyak bumi dan BBM perlu dibatasi
mengalami penurunan kualitas tanah dan air tanah,
karena persediaannya semakin terbatas. Jika tidak
pencemaran udara, dan polusi suara. Sistem
diselingi dengan penggunaan energi alternatif,
pendinginan yang menggunakan perairan akan
maka kita akan kekurangan energi.
meningkatkan suhu air dan dapat mengganggu
4. Jawaban: b kelangsungan hidup ekosistem air. Suhu air yang
Sumber energi dalam pembangkitan listrik masih meningkat akan mempercepat reaksi kimia,
didominasi oleh batu bara, gas, dan minyak bumi. menurunkan jumlah oksigen dalam air, dan bahkan
Energi terbarukan yang dipakai adalah panas bumi dapat mematikan ekosistem air.
dan tenaga air dalam porsi yang kecil. Pembangkit
listrik yang menggunakan bahan bakar batu bara, 9. Jawaban: e
gas, dan minyak bumi menyumbang 80% total Bahan bakar untuk pembangkit listrik nuklir sangat
energi listrik yang dibangkitkan PLN. banyak. Meskipun dengan menggunakan bahan
yang sedikit dapat menghasilkan energi listrik
5. Jawaban: b sangat besar. Hal yang sangat penting adalah
KEN memuat lima poin besar untuk kemandirian menggunakan sumber daya manusia yang benar-
energi. Pertama, adanya perubahan paradigma benar terampil dan ahli. Keteledoran sedikit saja
bahwa energi tidak lagi jadi komoditi melainkan akan membuat semua pengamanan dan
modal pembangunan nasional. Kedua, pengendalian reaktor menjadi sia-sia.
pengurangan ekspor energi fosil secara bertahap.
10. Jawaban: d
Ketiga, pengurangan subsidi yang melekat pada
Air merupakan energi alternatif yang murah dan
harga energi. Keempat, prioritas pembangunan
ramah lingkungan. Prinsip kerjanya dengan
energi. Kelima, kewajiban pemerintah menyedia-
memanfaatkan airan air yang diubah menjadi listrik
kan cadangan energi.
melalui putaran turbin dan generator. Sistem
6. Jawaban: a pembangkit listrik tenaga air ini sangat mudah dan
Hotel, rumah sakit, dan gedung perkantoran tidak rumit. Akan tetapi, seiring dengan
termasuk dalam sektor komersial. Pada sektor ini, perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan
energi digunakan untuk pengondisian ruangan, penggunaan air meningkat sehingga air yang dapat
penerangan, dan penggunaan alat elektronik dimanfaatkan untuk pembangkit listrik menjadi
lainnya. Penggunaan energi untuk pengeringan dan terbatas.
pemindahan material terdapat pada sektor industri.

Fisika Kelas XII 177


B. Uraian d. Mengganggu kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan.
1. Bahan bakar fosil dan energi nuklir termasuk
e. Mengganggu ekosistem perairan jika panas
sumber energi tak terbarukan. Hal ini karena jika
sisa produksi didinginkan dengan perairan di
sumbernya terus-menerus dieksploitasi, diperlukan
sekitarnya.
jutaan tahun untuk mengganti sumber sejenis
dengan jumlah yang sama. 4. Berdasarkan data, pembangkit listrik tenaga uap
menghasilkan listrik paling besar. PLTU
2. Penggunaan batu bara paling mendominasi untuk
menggunakan bahan bakar solar dan gas alam.
bahan bakar pada sektor industri. Penggunaannya
Pembangkit ini banyak digunakan karena daya
terpusat pada teknologi proses seperti penggerak
yang dihasilkan sangat besar.
peralatan, pemindahan material, pemanasan, dan
pengeringan. 5. Pembangkit listrik yang masih banyak digunakan
adalah bahan bakar batu bara yang mengakibatkan
3. Dampak penggunaan energi fosil terhadap
permasalahan lingkungan. Saat ini, diperlukan
lingkungan sebagai berikut.
penemuan pembangkit listrik yang memiliki
a. Kerusakan daerah pertambangan seperti
kapasitas tinggi, biayanya ringan, dan ramah
menurunnya kualitas air tanah.
lingkungan. Hal yang harus diperhatikan adalah
b. Pencemaran udara.
mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi
c. Polusi suara.
terbarukan.

4. Jawaban: c
A. Pilihan Ganda
Teknologi biodiesel memiliki beberapa kelebihan
1. Jawaban: c sebagai berikut.
Beberapa kelebihan sel surya sebagai berikut. 1) Menguatkan (security of supply) bahan bakar
1) Tidak memerlukan bahan bakar. diesel yang indepen dalam negeri.
2) Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 2) Mengurangi impor BBM atau Automatic
3) Tidak memerlukan biaya perawatan yang tinggi. Diesel Oil .
4) Cara pemakaiannya mudah. 3) Meningkatkan kesempatan kerja orang
5) Berbentuk sederhana dan dapat digunakan Indonesia di dalam negeri.
dalam waktu lama. 4) Meningkatkan kemampuan teknologi
pertanian dan industri di dalam negeri.
2. Jawaban: a
5) Memperbesar basis sumber daya bahan bakar
Lampu TL menghasilkan 67 lumen/watt,
minyak nabati (BBN).
sedangkan lampu bohlam menghasilkan 15 lumen/
6) Meningkatkan pendapatan petani kacang
watt. Lampu bohlam harus memanaskan filamen
tanah.
terlebih dahulu agar dapat memancarkan cahaya.
7) Mengurangi pemanasan global dan
Akibatnya, lampu bohlam menghasilkan energi
pencemaran udara karena biodiesel ramah
panas terlalu besar dan sedikit cahaya sehingga
lingkungan.
tidak efisien untuk penerangan.
5. Jawaban: d
3. Jawaban: e
Dalam seminggu dapat dihasilkan biogas sebanyak
Penggunaan teknologi hemat energi misalnya
14 kg. Gas elpiji yang dibutuhkan 21 kg per minggu.
menggunakan lampu TL dan mulai meninggalkan
Jika ditarik harga rata-rata maka harga 1 kg elpiji
lampu bohlam. Setiap elemen harus menerapkan
Rp 6.000,00. Uang yang dapat dihemat adalah =
dan sadar sudah saatnya menghemat energi.
(7 kg)(Rp 6.000,00/kg) = Rp 42.000,00.
Penghematan bahan bakar fosil dapat dilakukan
dengan konversi energi yaitu berpindah ke energi 6. Jawaban: d
alternatif misal mulai menggunakan bioenergi. Subsidi energi meliputi subsidi BBM dan listrik.
Pengawasan pemerintah terhadap penggunaan Kedua subsidi ini memiliki kelemahan. Harga yang
energi bahan bakar fosil diperlukan agar telah disubsidi otomatis menjadi lebih murah
masyarakat tidak boros dalam menggunakannya. sehingga penggunaan menjadi berlebihan dan

178 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


cenderung tidak berhemat. Subsidi yang 10. Jawaban: d
seharusnya dinikmati oleh masyarakat yang tidak Pengembangan biodiesel berdampak positif bagi
mampu malah dinikmati oleh masyarakat yang lingkungan. Biodiesel dari minyak sawit sama
mampu sehigga menjadi tidak tepat sasaran. sekali bukan merupakan BBN murni. Minyak
Selain itu, anggaran belanja pemerintah kelapa sawit hanya berfungsi sebagai pencampur
membengkak untuk membayar subsidi energi. solar. Artinya, minyak sawit hanya digunakan
sebagai campuran untuk mengurangi tingkat
7. Jawaban: e
pencemaran udara yang dihasilkan oleh solar
Menurut staf pengajar Fakultas Teknologi
biasa. Ada 40–60 jenis tanaman yang dapat
Kebumian dan Energi Universitas Trisakti Agus
dikonversi menjadi BBN, termasuk jarak pagar yang
Guntoro, Indonesia memiliki potensi shale gas
dapat diolah menjadi BBN murni 100% pengganti
terbesar di dunia. Berdasarkan penelitian yang ia
solar mesin diesel.
lakukan, Indonesia memiliki shale gas sebesar
2.000 TCF. Hambatan pada proyek shale gas yaitu B. Uraian
membutuhkan investasi yang sangat tinggi dan 1. Solusi yang mungkin dilakukan adalah meng-
perlu waktu yang lama, antara 5–10 tahun sebelum gunakan dan mengembangkan energi alternatif.
mencapai tahap komersial. Saat ini, perhatian Beberapa energi alternatif sudah mulai digunakan
pemerintah Indonesia terhadap potensi shale gas tetapi ada juga yang masih belum dikembangkan
masih belum optimal. Proyek ini kerap dihadapkan sama sekali. Energi alternatif yang berpotensi di
pada isu lingkungan, seperti pencemaran air, polusi Indonesia misalnya air, angin, surya, bioenergi,
udara, gempa bumi, dan pemborosan air bersih. gelombang laut, pasang surut air laut, panas bumi,
8. Jawaban: e dan shale gas.
Pada umumnya sumber-sumber energi terbarukan 2. Penggunaan lampu lalu lintas sangat diperlukan.
tersedia di berbagai lokasi sehingga cukup baik Namun, sebaiknya untuk menyalakan lampu dapat
untuk dimanfaatkan pada daerah-daerah yang dipakai tenaga surya sehingga dapat menghemat
masih sulit terjangkau oleh pasokan energi penggunaan listrik dari pembakaran batu bara.
konvensional. Akan tetapi, ketersediaannya tidak Penggunaan tenaga surya ini tepat karena lampu
kontinu terhadap waktu sehingga perlu dilakukan lalu lintas terletak di luar ruangan yang mendapat
penyimpanan energi atau kombinasi antara sumber- akses sinar matahari lebih banyak dan daya yang
sumber energi tersebut. Selain itu, kebutuhan luas dibutuhkan juga kecil. Dengan demikian, energinya
lahan untuk menghasilkan energi terbarukan relatif dapat dipakai untuk mencukupi beban listrik yang
luas per satuan jumlah energi yang dapat lebih besar.
diekstrak. Namun, untuk kebutuhan yang tidak 3. Subsidi telah memutus hubungan antara harga
terlalu tinggi energi terbarukan tetap sangat energi dari realitas suplai dan permintaan yang
berpotensi untuk dimanfaatkan. Polusi yang sesungguhnya. Hal ini membuat masyarakat
dihasilkannya pun relatif rendah dibandingkan Indonesia tidak sadar akan harga bahan bakar yang
dengan sumber yang tak terbarukan. Bahkan, sesungguhnya sehingga cenderung mengonsumsi
sumber energi terbarukan merupakan sumber dengan berlebihan dan boros. Pemerintah dapat
energi masa depan. Kelebihan yang benar meningkatkan harga bahan bakar bersubsidi untuk
ditunjukkan oleh nomor 1), 2), 4), dan 5). mengurangi beban subsidi. Hal ini akan membuat
9. Jawaban: b harga bahan bakar meningkat sehingga mengerem
Pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber permintaan karena konsumen harus menanggung
energi baru yang terbarukan sangat tergantung dari sebagian dari beban bahan bakar sementara
teknologi dan cara konversinya. Cara konversi yang pemerintah menghemat triliunan rupiah. Tidak
berbeda akan memengaruhi jenis energi yang akan hanya itu, pemotongan subsidi juga akan
dihasilkan. Untuk menghasilkan suatu energi yang menyamaratakan kesempatan bagi sumber-
bisa digunakan tidak harus menggunakan teknologi sumber energi lainnya untuk berkompetisi dengan
yang rumit. Selain itu, kurangnya sosialisasi juga bahan bakar bersubsidi. Hal ini akan mendorong
mengakibatkan pengetahuan masyarakat tentang perkembangan energi terbarukan. Keluar dari sektor
energi elternatif juga terbatas. Energi elternatif energi, pengurangan beban subsidi bahan bakar
merupakan teknologi yang ramah lingkungan dan juga akan membantu masyarakat kita untuk hidup
tidak mengalami kesulitan dalam pengolahan lebih baik karena dana-dana lebih tersedia dalam
limbah. membantu mereka mencapai kemajuan ber-
kualitas.

Fisika Kelas XII 179


4. Pemerintah sebaiknya melakukan sosialisasi lebih untuk mengembangkan energi alternatif. Jika
intensif kepada masyarakat awam. Selain itu, pemerintah dan masyarakat saling mendukung,
dukungan juga diperlukan agar energi yang sudah akan berdampak positif bagi ketahanan energi kita.
dibuat dapat dijual dan dimanfaatkan. Beberapa
5. Seluruh bahan baku etanol merupakan produk
kasus produsen bioenergi adalah produksi mereka
makanan atau farmasi sehingga akan sulit
tidak dapat bersaing dan terjual dengan harga yang
mengembangkan perkebunan khusus untuk
pantas. Jika pemerintah memberikan dukungan,
produksi bioetanol. Sementara itu, hasil
perkembangan energi alternatif akan baik.
perkebunan tersebut masih diperlukan untuk
Masyarakat juga sebaiknya tanggap akan krisis
memenuhi kebutuhan pangan dan sebagai
energi dan menyambut baik keinginan pemerintah
komoditas ekspor.

2) Cadangan yang ditemukan lebih kecil dari


A. Pilihan Ganda
perkiraan.
1. Jawaban: c 3) Jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih
Sektor komersial meliputi hotel, toko, dan rumah sedikit dari yang diharapkan.
sakit. Energi yang paling banyak digunakan adalah Kenaikan temperatur adalah risiko resource
listrik. Penggunaannya untuk pengondisian degradation. Perubahan harga adalah risiko
ruangan, penerangan, dan penggunaan alat market access and price risk. Perubahan bunga
elektronik. bank dan inflasi merupakan risiko interest and
2. Jawaban: a inflation.
Faktor pendorong permintaan pertumbuhan energi 6. Jawaban: d
sektor transportasi adalah pertumbuhan ekonomi Eksplorasi gas alam sudah dilakukan oleh
(PDB) dan perkembangan populasi. Per- pemerintah. Akan tetapi, Indonesia lebih banyak
kembangan PDB (Produk Domestik Bruto) dan mengekspor gas daripada mengonsumsi sendiri
populasi menentukan permintaan transportasi dan meskipun harganya jauh di bawah harga BBM.
daya beli kendaraan. Selanjutnya, hal ini akan Harga gas akan tetap murah jika diolah sendiri oleh
berpengaruh pada tingkat permintaan energi. pemerintah, bukan pihak investor asing. Diperlukan
3. Jawaban: e pembangunan transmisi dan distribusi gas untuk
Kenaikan suhu air dapat menimbulkan dampak bagi mempermudah penggunaan gas di masyarakat.
lingkungan seperti berikut. Hal lain yang perlu dilakukan adalah meninjau
1) Kadar oksigen yang terlarut dalam air kembali harga BBM yang murah dengan
berkurang sehingga hewan air akan muncul mengurangi subsidi agar masyarakat menghargai
ke permukaan mencari air. BBM dan dapat menghematnya. Kebijakan
2) Meningkatkan kecepatan reaksi kimia menaikkan harga BBM ini juga dapat mendorong
sehingga meningkatkan kadar racun dalam air. daya saing gas alam sebagai sumber energi.
3) Mengganggu kehidupan ekosistem air. jika 7. Jawaban: b
batas suhu terlampaui maka populasi Energi terbarukan dapat mengatasi pemanasan
ekosistem air akan mati. global dan perubahan iklim. Penggunaan energi
4) Meningkatkan bau dan rasa air. terbarukan akan mengurangi penggunaan bahan
4. Jawaban: b bakar fosil yang terus-menerus dibakar.
Proses pembakaran hidrogen di udara meng- Mengurangi pembakaran bahan bakar fosil juga
hasilkan uap air dan energi panas. Kalor yang mengurangi emisi karbon dioksida sehingga
dihasilkan lebih tinggi dibanding dengan minyak mengurangi dampak perubahan iklim yang lebih
bumi. Hidrogen merupakan energi bersih yang dapat rendah dan mencegah pemanasan global lebih
diperbarui dan tidak menghasilkan polutan. parah. Akan tetapi, penggunaan energi terbarukan
masih belum siap sepenuhnya mengganti energi
5. Jawaban: c fosil. Penggantiannya harus bertahan dan harus
Risiko saat melakukan eksplorasi sumber energi selalu dikembangkan agar saat energi fosil habis,
panas bumi sebagai berikut. kita tidak perlu khawatir kekurangan energi.
1) Tidak ditemukannya sumber energi panas
bumi di area eksplorasi.

180 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


8. Jawaban: a 11. Jawaban: e
Alasan pemerintah harus mendukung pengembang- Besaran yang paling berpengaruh pada pe-
an dan penggunaan biodiesel dan bioetanol manfaatan gelombang laut sebagai pembangkit
sebagai berikut. listrik adalah ketinggian gelombang laut. Semakin
1) Menurut data Pertamina, kebutuhan konsumsi tinggi gelombang laut, semakin besar daya listrik
BBM dalam negeri kini mencapai 1,15 juta yang dihasilkan.
barel per hari. Sementara itu, kemampuan
12. Jawaban: c
produksi Indonesia hanya 950 ribu barel per
Strategi yang dapat diambil oleh Pemerintah untuk
hari. Dengan kondisi ini, tak heran jika
mengurangi beban subsidi energi antara lain.
kebergantungan pada impor BBM terus
1) Menghapus atau mengurangi subsidi BBM dan
meningkat.
listrik dengan menaikkan harga BBM ber-
2) Makin menurunnya investasi pencarian karena
subsidi serta menaikkan tarif dasar listrik
cadangan minyak bumi kian menipis dan
sampai pada tingkat harga keekonomiannya.
diperkirakan habis dalam waktu 10 tahun ke
2) Substitusi BBM dengan bahan bakar nabati
depan.
untuk mengurangi impor BBM.
3) Harga minyak dunia yang terus melambung
3) Menggantikan kereta rel diesel dengan kereta
sehingga harus mengurangi impor agar beban
rel listrik diseluruh Indonesia.
subsidi tidak terlalu besar.
4) Penggunaan CNG pada kendaraan umum
4) Memiliki banyak lahan yang dapat ditanami
perkotaan, dan kendaraan dinas.
berbagai tumbuhan sebagai bahan pembuatan
5) Pengembangan kendaraan pribadi bertenaga
biodiesel dan bioetanol.
listrik, dimulai dari kendaraan dinas dengan
Jadi, alasan yang tepat adalah nomor 1), 2), 3),
unit pengisian daya di kantor dan kemudian
dan 5).
dilanjutkan dengan komersialisasi dari
9. Jawaban: c kendaraan pribadi bertenaga listrik.
Pembangkit listrik tenaga surya memiliki banyak
13. Jawaban: a
kelebihan yaitu ramah lingkungan, tidak melepaskan
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk
polutan, hanya memerlukan sinar matahari yang
mengurangi dampak negatif pembakaran bahan
selalu tersedia di alam, dan dapat digunakan di
bakar fosil sebagai berikut.
semua sektor. Kelemahan pembangkit listrik tenaga
1) Mengurangi atau menghilangkan subsidi
surya yaitu cuaca yang mendung akan
energi.
menghasilkan sumber yang sedikit, membutuhkan
penyimpanan listrik untuk mengatasi kebutuhan 2) Mencari sumber energi alternatif yang ramah
listrik saat mendung, hanya dapat dipakai pada lingkungan.
skala kecil, dan harganya mahal. 3) Bersikap bijaksana dalam mengonsumsi
bahan bakar fosil.
10. Jawaban: a 4) Menerapkan teknologi untuk membersihkan
Dampak pembangkitan listrik terhadap lingkungan gas asam yang keluar bersama gas buang
sebagai berikut. pembakaran bahan bakar fosil.
1) Emisi karbon dan gas rumah kaca tinggi 5) Mencari solusi untuk menurunkan jumlah
mengakibatkan polusi udara yang mengganggu pelepasan gas-gas asam.
kesehatan baik manusia, hewan, maupun
tumbuhan. Penyakit yang menyerang manusia 14. Jawaban: d
biasanya penyakit saluran pernapasan. Biogas dapat dibuat dari sampah organik, kotoran
2) Pencemaran sungai di daerah pertambangan hewan, kotoran manusia, limbah pertanian, limbah
minyak dan batu bara. perairan seperti eceng gondok dan rumput laut.
3) Penurunan kulaitas tanah, gangguan terhadap Biogas yang dibuat dari sampah organik memiliki
kualitas air tanah, pencemaran udara, dan keuntungan salah satunya dapat mengurangi
polusi suara di daerah pertambangan. volume sampah organik yang harus dibuang.
4) Meningkatkan suhu air sehingga menurunkan Produk sampingan dari biogas mengandung unsur
jumlah oksigen terlarut, meningkatkan hara yang tinggi sehingga dapat digunakan sebagai
kecepatan reaksi kimia, meningkatkan kadar pupuk tanaman.
racun, bahkan dapat mematikan ekosistem air.

Fisika Kelas XII 181


15. Jawaban: c bioetanol.
PLTMH termasuk sumber energi terbarukan dan
19. Jawaban: e
layak disebut clean energy karena ramah
Aplikasi alat listrik yang mudah dan efisien banyak
lingkungan. Dari segi teknologi PLTMH dipilih karena
diminati seiring peningkatan gaya hidup
konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan,
masyarakat. Hal ini mengakibatkan pergeseran
serta mudah dalam perawatan dan penyediaan suku
pemanfaatan bahan bakar yaitu dari kayu bakar
cadang. Secara ekonomi biaya operasi dan dan
beralih ke listrik. Kayu bakar dan pengadaan listrik
perawatannya relatif murah, sedangkan biaya
sama-sama menghasilkan emisi karbon karena
investasinya cukup bersaing dengan pembangkit
pengadaan listrik masih didominasi dengan
listrik lainnya. Secara sosial, PLTMH mudah
penggunaan batu bara sebagai bahan utama. Jika
diterima masyarakat luas dibandingkan dengan PLT
emisi karbon tinggi, maka listrik yang bersumber
Nuklir. PLTMH biasanya dibuat dalam skala desa
dari batu bara juga akan menyebabkan pemanasan
di daerah-daerah terpencil yang belum mendapatkan
global.
listrik dari PLN. Tenaga air yang digunakan dapat
berupa aliran air pada sistem irigasi, sungai yang 20. Jawaban: d
dibendung, atau air terjun. Masalah yang harus diperhatikan dalam peman-
faatan energi gelombang laut adalah air laut yang
16. Jawaban: b
menyebabkan korosi pada alat. Akibatnya, biaya
Alasan paling besar yang menghambat perkembangan
peralatan menjadi lebih mahal. Selain itu, harus
energi alternatif adalah biaya instalasi yang mahal dan
diperhatikan pula bahwa beberapa tempat yang
teknologinya tinggi. Sumber energi alternatif yang bisa
berpotensi merupakan objek wisata bahari. Perlu
digunakan di Indonesia sangat banyak sehingga
dipertimbangkan tentang pembangunan pem-
dipastikan tidak akan kekurangan jika dipersiapkan
bangkit listrik akan mengganggu kegiatan wisata
dan dikelola dengan baik. Harga beberapa energi
bahari atau tidak.
alternatif sebagai contoh gas alam lebih rendah
dibanding BBM. Hal ini mengakibatkan harganya sulit B. Uraian
bersaing. Solusinya dengan meninjau kembali harga 1. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
BBM agar dapat bersaing dengan gas alam. Kurang mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan
minatnya masyarakat karena informasi masih sedikit bakar minyak sebagai berikut.
yang sampai ke masyarakat awam. Meskipun ada a. Meningkatkan kerja sama untuk mengem-
masyarakat yang sudah memanfaatkan energi bangkan penggunaan gas alam dan gas
alternatif buatan sendiri tetapi jika pemerintah metana batu bara.
memberikan sosialisai yang lebih intensif, b. Menciptakan energi melalui energi terbarukan.
pengembangan energi alternatif akan lebih baik. c. Mengurangi subsidi energi sehingga tidak
17. Jawaban: c digunakan dengan boros.
Cara yang dapat dilakukan untuk menghemat 2. Pembangunan desa mandiri listrik dapat dilakukan
penggunaan energi di lingkungan perkantoran dengan membangun pembangkit listrik mikro hidro
sebagai berikut. atau menggunakan biogas. Salah satu pem-
1) Menghemat penggunaan alat-alat elektronik. bangunan energi terbarukan yang memungkinkan
2) Mencabut kabel alat elektronik yang tidak untuk dikembangkan di pedesaan dan daerah
digunakan. terpencil yaitu dengan memanfaatkan energi dari
3) Mematikan lampu saat tidak digunakan untuk tenaga air yang ada di daerah tersebut. Potensi
bekerja misal saat istirahat. tenaga air dari sungai yang mengalir sangat
4) Mengatur pendingin ruangan pada suhu yang memungkinkan untuk bisa sedikit mengatasi krisis
tidak terlalu rendah. Diusahakan suhu energi setidaknya untuk dimanfaatkan masyarakat
pendingin sama dengan suhu ruangan sekitar yang tinggal di daerah sekitar aliran sungai.
25°C. Caranya dengan membangun desa mandiri energi
5) Mengubah perilaku dan mindset karyawan melalui pemanfaatan potensi mikrohidro yang ada
dalam menggunakan energi. di wilayah tersebut. Contoh yang lain adalah
18. Jawaban: d mengelola limbah, dalam hal ini limbah peternakan
Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati. Bahan (kotoran sapi). Kotoran sapi dapat dimanfaatkan
yang dapat digunakan untuk membuat biodiesel menjadi energi biogas. Saat ini telah
yaitu kelapa, kelapa sawit, kemiri, jarak pagar, dikembangkan pembangunan instalasi reaktor di-
kacang tanah, dan nyamplung. Jagung, tebu, gester untuk biogas. Instalasi ini dapat menjawab
sorgum, ubi jalar, dan sagu adalah bahan pembuat permasalahan masyarakat akan kebutuhan energi,

182 Keterbatasan Energi dan Dampaknya bagi Kehidupan


tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan oleh b. AC hanya dinyalakan pada saat jam kerja,
masyarakat secara mudah serta menghasilkan suhu jangan terlalu dingin agar hemat energi
nilai tambah dari aspek ekonomi. kira-kira 25–27°C.
c. Gunakan monitor LCD/LED untuk menghemat
3. Hal-hal yang mengakibatkan pemanfaatan potensi
konsumsi listrik.
energi nonfosil masih sangat rendah sebagai
d. Menyalakan fitur manajemen daya selama
berikut.
periode pendek komputer tidak aktif.
a. Biaya pembuatan instalasi dan perawatan
e. Mematikan listrik/lampu peralatan yang
masih mahal.
digunakan untuk perkuliahan setelah selesai.
b. Harga energi terbarukan belum dapat bersaing
f. Menggunakan lampu LED untuk menghemat
dengan harga energi fosil.
energi.
c. Kemampuan sumber daya manusia yang
g. Menerapkan konsep smart building yaitu
masih rendah.
suatu usaha untuk mewujudkan bangunan
4. Lebih efisien menggunakan bahan bakar berbentuk hemat energi.
gas. Hal ini karena gas bisa langsung dicampur
8. Dalam seminggu warga membutuhkan 300 liter
dengan udara untuk dibakar. Jika menggunakan
minyak tanah. Produksi biogas yang dihasilkan
bahan bakar minyak harus dilakukan proses
desa tersebut sebagai berikut.
pengabutan terlebih dahulu baru dapat dibakar
Produksi biogas selama 7 hari
bersama udara.
= (20 sapi)(2,5 L/2 sapi)(7)
5. Kelemahan: = 175 liter
a. Persiapannya memerlukan waktu lama. Jadi, biogas belum dapat mencukupi kebutuhan
b. Bergantung pada aliran air. Jika aliran air tidak semua rumah.
stabil, listrik yang dihasilkan juga tidak stabil.
9. Teknologi baru telah membuat pembangkit listrik
c. Membutuhkan tempat yang besar untuk
tenaga nuklir lebih aman dari sebelumnya.
membangun PLTA.
Pembangkit listrik tenaga nuklir juga tidak
Kelebihan:
menghasilkan emisi gas rumah kaca setelah
a. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan
didirikan dan berjalan. Biaya menjalankan
rendah.
pembangkit nuklir juga sangat rendah karena fakta
b. Mudah dioperasikan dan tahan lama.
bahwa jumlah yang sangat kecil dari uranium
c. Ramah lingkungan.
menghasilkan energi yang sangat besar. Energi
d. Teknologinya sederhana dan efisiensinya
nuklir mengurangi ketergantungan pada minyak
tinggi.
dan gas alam. Kebocoran radiasi adalah salah satu
6. a. Melakukan perjalanan hanya yang penting- kelemahan energi nuklir. Radiasinya dapat
penting saja. Kalau bisa dijangkau dengan merusak ekosistem. Selain itu, reaktor nuklir dapat
jalan kaki, sebaiknya tidak perlu menggunakan mencemari lingkungan sekitar dengan limbah yang
kendaraan bermotor. berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan
b. Memanfaatkan teknologi informasi dan manusia. Biaya pembangunan reaktor sangat besar
komunikasi untuk aktivitas sehari-hari. dan diperlukan sistem pengamanan dan
Contohnya dengan melakukan telecommunicating, pengendalian yang tinggi.
teleworking, dan teleshoping. Sudah ada
10. Cara yang dapat dilakukan seperti diversifikasi
beberapa kantor menerapkannya sehingga ke
energi, penambahan kilang, maupun investasi
kantor hanya untuk bertemu orang. Dengan
untuk eksplorasi dan eksploitasi mutlak. Selain itu,
demikian dapat mengurangi kebutuhan
kebijakan ekspor gas dan batu bara perlu ditinjau
transportasi.
ulang dalam rangka mengamankan pasokan energi
c. Menggunakan angkutan umum sebagai sarana
domestik di kemudian hari. Salah satu upaya untuk
utama perjalanan.
mengurangi impor energi adalah pengembangan
d. Mengembangkan green transportation baik
bahan bakar nabati (BBN). Indonesia sudah
dengan green fuel ataupun dengan green
mempunyai pengalaman yang panjang dalam
vehicles.
pengembangan perkebunan kelapa sawit. Alternatif
7. a. Matikan lampu ruangan jika tidak kita gunakan untuk mengurangi penggunaan BBM, disamping
seperti pada waktu istirahat atau waktu menggunakan BBN adalah dengan bahan bakar
ruangan sudah kosong/ pulang kantor. gas untuk sektor transportasi.

Fisika Kelas XII 183


A. Pilihan Ganda Jawab:
1. Jawaban: a v =ωR
Skala utama = 4,0 mm = (10π rad/s)(15 cm)
Skala nonius = 0,01 × 30 mm = 150π cm/s
= 0,30 mm = 1,5π m/s
Hasil pengukuran = (4,0 + 0,30) mm = 4,30 mm Jadi, kecepatan linear gerinda 1,5π m/s.
1
2. Jawaban: a t = 10 s = 6 menit
D1m C
1
n = 300 rpm ( 6 menit)

3m = 50 rotasi
Jadi, gerinda berputar 50 kali dalam waktu 10 detik.
v2 (1,5π m/s)2
A 1234567
1234567
D′
B as = = = 15π 2 m/s2
1234567
4m 1234567
R (0,15 m)
1234567
1234567
5m
1234567 Jadi, percepatan sentripetal gerinda 15π 2 m/s2.
5. Jawaban: a
AD = AD′2 + DD′2
Diketahui: mA = mB = 5 kg
= (4 m)2 + (3 m)2 F = 90 N
g = 9,8 m/s–2
= 16 m2 + 9 m2 Ditanyakan: a
Jawab:
= 25 m2 = 5 m
Perpindahan mobil mainan sejauh 5 m. 3 cm
1,25 cm
1
3 t 1,25 cm
3. Jawaban: e y2
Jarak yang ditempuh merupakan luas kurva v – t. y1 2 cm
Q
LI = Ltrapesium
12,5 cm
⎛ (6 − 2) + (8 − 0) ⎞
= ⎜ ⎟ s (4 m/s)
⎝ 2 ⎠
∑F = m a
= 24 m F – wA = (mA + mB) a
⎛ (12 − 8) + (12 − 10) ⎞ F – mA g = (mA + mB) a
LII = ⎜ ⎟ s (4 m/s)
⎝ 2 ⎠ F − mA g
= 12 m a=
(mA + mB )
Ltotal = LI + LII 90 N − (5 kg)(9,8 m/s2 )
= (5 kg + 5 kg)
= 24 m + 12 m = 36 m
Jadi, jarak yang ditempuh benda selama 12 sekon 90 N − 49 N
= = 4,1 m/s2
sejauh 36 m. 10 kg
Jadi, percepatan balok adalah 4,1 m/s2.
4. Jawaban: e
Diketahui: ω = 300 rpm 6. Jawaban: b
Diketahui: m = 60 kg
⎛ 2π ⎞
= 300 ⎜ 60 ⎟ rad/s = 10π rm/s N = 723 N
⎝ ⎠
g = 9,8 m/s2
R = 15 m
Ditanyakan: a
Ditanyakan: v, n, as, α, f

184 Latihan Ujian Nasional


Jawab: 9. Jawaban: a
Berat yang terukur merupakan gaya tekan lantai Diketahui: m = 4 kg
lift terhadap orang (berarah ke atas). v0 = 0
w =mg a = 3 m/s2
= (60 kg)(9,8 m/s2) t =2s
= 588 N Ditanyakan: W
Oleh karena N > w, lift bergerak searah dengan N Jawab:
(ke atas). v t = v0 + at = 0 + (3 m/s2)(2 s) = 6 m/s
ΣF = m a W = ΔEk
N–w =ma = Ek – Ek
t 0
N −w 723 N − 588 N 1 1
a= m
= 60 kg
= 2,25 m/s2 = mvt2 – 2 mv02
2
Jadi, percepatan gerak lift 2,25 m/s2 ke atas. 1 1
= 2 (4 kg)(6 m/s)2 – 2 (4 kg)(0)2 = 72 J
7. Jawaban: d
Diketahui: I=β Jadi, usaha yang diubah menjadi energi kinetik
Ditanyakan: F setelah 2 sekon adalah 72 J.
Jawab: 10. Jawaban: e
∑τ = I α Diketahui: m = 2 kg
F R= I α Δx = 5 cm = 5 × 10–2 m
Iα g = 10 m s–2
F= R Ditanyakan: Ep
= β α R–1 Jawab:
Jadi, nilai F setara dengan αβ (R)–1. F = k Δx
1
8. Jawaban: b Ep = 2 k(Δx)2
a←

1
F = 2 F(Δx)
B
1
= 2 mg Δx
Licin
A 1
= 2 (2 kg)(10 m s–2)(5 × 10–2 m) = 0,5 J
wA Jadi, energi potensial elastis pegas tersebut
1 sebesar 0,5 J.
y1 = 2
(2 cm) = 1 cm
11. Jawaban: c
A1 = (12,5 cm)(2 cm) = 25 cm2
F = k Δx
y2 = 2 cm + 3 t
1 m g = k Δx
mg
k=
1 Δx
= 2 cm + 3
(3 cm) Karet P
= 3 cm (2 kg)(10 m/s 2 )
k= = 2.000 N/m
1 (1 × 10−2 m)
A2 = 2
(12,5 – 1,25 – 1,25) cm (3 cm)
Karet Q
= 15 cm2
y1 A1 + y 2 A2 (1kg)(10 m/s2 )
k= = 1.000 N/m
ypm = A1 + A2 (1 × 10−2 m)
(1)(25) + (3)(15) Karet R
= 25 + 15
25 + 45 (5 kg)(10 m/s2 )
= k= (0,1 × 10 −2 m)
= 50.000 N/m
40
= 1,75 Karet S
Jadi, letak titik berat sistem benda arah sumbu Y
dari titik Q adalah 1,75 cm. (0,5 kg)(10 m/s2 )
k= = 5.000 N/m
(0,1 × 10−2 m)

Fisika Kelas XII 185


Karet T Supaya dapat terangkat, tekanan udara pada
2 bagian atas pesawat harus lebih kecil daripada
(0,25 kg)(10 m/s )
k= = 250 N/m tekanan pada bagian bawah (pA < pB). Besarnya
(1 × 10 −2 m)
tekanan udara berbanding terbalik dengan
Jadi, konstanta elastisitas karet terbesar dimiliki kecepatannya. Dengan demikian, untuk memper-
oleh karet R. kecil tekanan udara pada bagian atas sayap
12. Jawaban: d pesawat, kecepatan aliran udara bagian atas lebih
Diketahui: m = 5 kg besar daripada kecepatan udara bagian bawah
v0 = 10 m/s sayap (vA > vB). Jadi, rancangan tersebut dibuat
h = 2,5 m agar vA > vB sehingga pA< pB.
Ditanyakan: v t 16. Jawaban: d
Jawab: Diketahui: m1 = 60 g
Energi mekanik awal dan akhir vt T1 = 90°C
adalah konstan Em0 = Emt. c1 = c2 = 1 kal g–1 C–1
EP0 + EK0 = EP + EK vt m2 = 40 g
t t
1 1 T2 = 25°C
0 + 2 mv02 = m g h + 2 mvt2 vo
Ditanyakan: Tc
V

1 1 h g Jawab:
(10)2 = (10)(2,5) + (vt)2
2 2 Qserap = Qlepas
50 = 25 + 2 vt2
1 m1c1ΔT1 = m2c2ΔT2
1
(60)(1)(T1 – Tc) = (40)(1)(Tc – T2)
50 – 25 = 2 vt2 (60)(90 – Tc) = (40)(Tc – 25)
1 5.400 – 60 Tc = 40 Tc – 1.000
25 = 2 vt2
100 Tc = 6.400
v t = 2(25) = 5 2
Tc = 64,0
Kecepatan benda pada ketinggian 2,5 m di atas
Jadi, suhu akhir campuran 64,0°C.
posisi saat melempar adalah 5 2 m/s.
17. Jawaban: b
13. Jawaban: c Kalor merambat pada logam dengan cara
konduksi. Laju perambatan kalor pada peristiwa
konduksi dituliskan dalam persamaan berikut.
vo vo Q ΔT
M M H= = kA
t L
Sesudah Sebelum Keterangan:
Q = kalor yang diberikan ke logam
Impuls = perubahan momentum t = waktu perambatan
I = Δp H = konduktivitas termal
= p2 – p1 A = luas permukaan
= (Mv0) – (M (–v0)) = 2Mv0 ΔT = perubahan suhu
Jadi, besar impuls yang diberikan dinding pada bola L = panjang penghantar
Jadi, faktor yang memengaruhi laju perambatan kalor
adalah 2Mv0.
adalah nomor (1), (2), dan (4).
14. Jawaban: a
18. Jawaban: c
Diketahui: h1 = 130 cm = 1,3 m
Diketahui: p1 = p
h2 = 50 cm = 0,5 m
p2 = 2p1 = 2p
g = 10 m/s2
Ditanyakan: v T1 = T2
Jawab: V1 = V
Ditanyakan: V2
v = 2g (h1 − h2 ) Jawab:
p1V1 = p2V2
= 2(10)(1,3 − 0,5) = 16 = 4
pV = (2p) V2
Jadi, kecepatan air keluar dari lubang sebesar
4 m/s. 1
V2 = 2 V
15. Jawaban: b 1
Jadi, volumenya menjadi 2 kali semula.

186 Latihan Ujian Nasional


19. Jawaban: c 25. Jawaban: a
Proses isotermik merupakan proses perubahan Diketahui: λ = 6.000 Å = 6 × 10–7 m
keadaan gas pada suhu konstan. Oleh karena n=2
suhu konstan, energi dalamnya bernilai tetap. θ = 30°
Ditanyakan: d
20. Jawaban: e
Jawab:
Bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan antara
d sin θ = nλ
lain bensin (premium dan pertamax) serta solar. nλ
Bensin dapat diganti dengan bahan bakar alternatif d = sin 30°
bioetanol. Adapun solar dapat diganti dengan bio- (2)(6 × 10−7 m)
diesel. Biomassa dan biogas digunakan untuk = 1
2
menggantikan LPG.
= 2,4 × 10–6 m = 2,4 × 10–3 mm
21. Jawaban: a Jadi, celah sempit d memiliki lebar 2,4 × 10–3 mm.
Diketahui: A = 0,5 m
26. Jawaban: d
λ =4m
Diketahui: fs = a
T = 0,5 s
vs = b
Ditanyakan: persamaan gelombang
vp = d
Jawab: fp = c
y = A sin (ωt – kx) Ditanyakan: persamaan
2π 2π
ω= = = 4π Jawab:
T 0,5
Kedua mobil saling mendekati jadi vs = –b dan
2π 2π vp = +d.
k = λ = 4 = 0,5π
v ± vp
Persamaannya sebagai berikut. fp = fs
v ± vs
y = 0,5 sin (4π t – 0,5π x) v +d
= 0,5 sin π (4t – 0,5x) c = a
v −b
22. Jawaban: a 27. Jawaban: d
Cepat rambat pada tali dituliskan: Diketahui: TIn = 60 dB
FT FT L n = 1.000
v= μ = m Ditanyakan: TI
Keterangan: Jawab:
v = cepat rambat gelombang pada tali TIn = TI + 10 log n
FT = tegangan tali TI = 60 dB – (10 log 1.000) dB
m massa tali = 60 dB – 30 dB = 30 dB
μ = L
= panjang tali Jadi, taraf intensitas satu sumber bunyi 30 dB.
Jadi, faktor yang benar adalah nomor (1) dan (2). 28. Jawaban: c
23. Jawaban: d Diketahui: q1 = 4 μC = 4 × 10–6 C
Manfaat sinar gamma sebagai berikut. q2 = 3 μC = 3 × 10–6 C
1) Membunuh sel kanker. q3 = 2 μC = 2 × 10–6 C
2) Sterilisasi peralatan rumah sakit. k = 9 × 109 Nm2/C2
3) Memeriksa cacat pada logam. r12 = 0,2 m
24. Jawaban: c r32 = 0,1 m
Diketahui: d = 110 cm Ditanyakan: F2
fob = 1 m = 100 cm Jawab:
q1q2
Ditanyakan: M F12 = k 2
r12
Jawab:
(4 × 10−6 C)(3 × 10−6 C)
d = fob + fok = (9 × 109 Nm2/C2)
(0,2 m)2
fok = d – fob F12 = 2,7 N
= (110 – 100) cm q 3q 2
F32 = k
= 10 cm (r32 )2
fob 100 cm (2 × 10−6 C)(3 × 10−6 C)
M = = = 10 = (9 × 109 Nm2/C2) (0,1 m)2
fok 10 cm
Jadi, perbesaran teropong 10 kali. = 5,4 N

Fisika Kelas XII 187


F12 = F32 – F12 4Ω
R12 = 2
=2Ω
= (5,4 – 2,7) N
= 2,7 N R123 = R12 + R3
Jadi, gaya listrik yang dialami Q2 sebesar 2,7 N. = 2 Ω + 8 Ω = 10 Ω
29. Jawaban: e Kuat arus total
Diketahui: q1 = –9 μC V
q2 = 4 μC Itotal = R
123
k = 9 × 109 Nm2 C–2
Ditanyakan: r2 40 V
= =4A
Jawab: 10 Ω
Agar kuat medan nol, nilai kuat medan bisa di Kuat arus di R12 sama dengan kuat arus total yaitu
kanan q2 atau di kiri q1. Oleh karena q1 > q2 maka sebesar 4 A.
r1 > r2. Kemungkinannya di kanan q2. V12 = Itotal R12
q1 q2 P = (4A)(2 Ω)
= 8 volt
r2
3 cm Arus di R1
V12
r1 = 3 + r2 I1 =
R1
E1 = E2 8V
=
q1 q2 4Ω
k r2 = k r2 =2A
1 2
9 4
Jadi, arus di R1 sebesar 2 A.
(3 + r2 )2
= r2 32. Jawaban: d
2
3 2 Diketahui: I1 = I2 = 3 A
3 + r2 = r2
a1 = 30 cm = 0,3 m
3r2 = 6 + 2r2 a2 = 10 cm = 0,1 m
r2 = 6
Ditanyakan: Btotal
Jadi, titik yang nilai kuat medan nol berjarak 6 cm Jawab:
di sebelah kanan q2.
μ0 I1
B1 =
30. Jawaban: d 2π a1
1 (4π × 10−7 ) 3
Diketahui: A1 = 2 A2 = 2π (0,3)
T
d2 = 3d1 = 2 × 10–6 T
Ditanyakan: C1 : C2 μ 0 I2
Jawab: B2 =
A 2π a2
ε 0 d1
C1 1 (4π × 10−7 ) 3
= = T
C2 A
ε 0 d2 2π (0,1)
2

C1 A1 d2
1
A2 (3d1 ) = 6 × 10–6 T
2
C2
= = A2 d1 Btotal = B2 + B1
A2 d1
= (6 + 2) × 10–6 T
C1 3
= 2 = 8 × 10–6 T
C2
Jadi, induksi magnetik yang dialami titik P sebesar
Jadi, C1 : C2 bernilai 3 : 2.
8 × 10–6 T.
31. Jawaban: a
33. Jawaban: d
Diketahui: R1 = R2 = 4 Ω
Diketahui: = 80 cm = 0,8
R3 = 8 Ω
I = 1,5 A
V = 40 V
B = 2 × 10–3 T
Ditanyakan: I1
Ditanyakan: F
Jawab:
Jawab:
1 1 1 F = BI
= +
R12 R1 R2 = (2 × 10–3)(1,5)(0,8) N
=
1
+
1
=
2 = 2,4 × 10–3 N
4Ω 4Ω 4Ω

188 Latihan Ujian Nasional


Menurut aturan tangan kanan, arus listrik berarah peristiwa fotolistrik tidak terbatas pada daerah
sesuai ibu jari dan medan magnet searah jari inframerah. Keluarnya elektron sangat dipengaruhi
telunjuk, arah gaya Lorentz sesuai jari tengah yaitu intensitas cahaya yang dipancarkan. Syarat
ke arah A. Jadi, kawat mengalami gaya magnet frekuensi cahaya yang mengakibatkan terjadinya
sebesar 2,4 × 10–3 N searah A. efek fotolistrik adalah frekuensi cahaya yang telah
mencapai frekuensi ambang. Energi yang keluar
34. Jawaban: d
dari permukaan logam sebanding dengan
Persamaan yang terkait dengan GGL generator
frekuensi. Semakin besar frekuensi, energi yang
sebagai berikut.
keluar dari permukaan logam juga semakin besar.
Δφ
ε = –N Δt 38. Jawaban: b
ε = B v sin α HSDPA (High Speed Downlink Packet Access)
ε = NBA ω sin α merupakan perkembangan dari generasi 3G.
Berdasarkan persamaan dan pilihan jawaban di HSDPA sering disebut dengan generasi 3,5G.
atas, memperbesar induksi magnet (B) dan Kecepatan akses HSDPA hingga 3,6 Mbps (9 kali
menambah jumlah lilitan rotor (N) merupakan cara lebih cepat dari 3G pada umumnya). GPRS
yang paling tepat untuk memperbesar GGL (General Packet Radio Service) merupakan
generator. teknologi pengiriman data dengan kecepatan mulai
dari 56 kbps–115 kbps. EDGE (Enhanced Data
35. Jawaban: a Rates for GSM Evolution) merupakan perkembangan
Diketahui: R = 20 Ω dari GSM dan 15–136 sehingga dikenal dengan
L =6H generasi 2,75G. UMTS/W-CDMA termasuk
C = 2 μF generasi ketiga (3G) dari perkembangan teknologi
Ditanyakan: VR nirkabel. Kecepatan akses UMTS sekitar 480 kbps.
maks
Jawab: LTE Advanced atau 4G merupakan pengembangan
Saat beresonansi, nilai Z = R = 20 Ω dari teknologi 3G. Teknologi terbaru ini mampu
ε maks menghasilkan kecepatan 100 Mbps. Jadi, teknologi
Imaks = Z telepon genggam paling lemah dalam pengiriman
100 V data yaitu GPRS.
= 20 Ω
T
39. Jawaban: e
=5A
Diketahui: m = 238,0508 sma
VR = Imaks R mp = 1,0078 sma
maks
= (5 A)(20 Ω) mn = 1,0086 sma
= 100 volt 1 sma = 931 MeV
Jadi, tegangan maksimum pada hambatan sebesar Ditanyakan:Ei
100 volt.
Jawab:
36. Jawaban: d Δm = (92 mp + (238 – 92)mn) – m1
Efek rumah kaca yaitu terperangkapnya sinar = (92)(1,0078) + (146)(1,0086) – 238,0508
matahari di dalam atmosfer bumi sehingga = (92,7176 + 147,2556) – 238,0508
meningkatkan suhu bumi. Efek rumah kaca yang = 239,9732 – 238,0508
normal sangat bermanfaat karena menjaga suhu
= 1,9224
bumi relatif konstan sehingga nyaman ditinggali
Ei = (1,9224)(931 MeV)
oleh makhluk hidup. Gas-gas rumah kaca berada
di seluruh atmosfer bumi. Bagian bumi yang me- = 1.789,75 MeV
nerima sinar matahari berlebih (siang hari) memiliki 40. Jawaban: b
suhu yang lebih tinggi. Oleh karena atmosfer bumi I-131 dapat digunakan untuk pengujian fungsi
menyelimuti seluruh permukaan bumi, panas yang kelenjar gondok. Caranya dengan menyuntikkan
diperoleh akan disebarkan di seluruh atmosfer I-131 pada pasien, kemudian melakukan
melalui proses konveksi udara. Dengan demikian
pencacahan. Selain itu, isotop I-131 dapat
suhu bumi menjadi relatif konstan.
digunakan untuk uji faal ginjal. Caranya dengan
37. Jawaban: e meletakkan detektor tepat pada lokasi ginjal.
Keluarnya elektron pada peristiwa fotolistrik terjadi Menentukan umur fosil menggunakan C-14.
karena ditumbuk oleh foton-foton cahaya. Membunuh sel kanker biasanya menggunakan
Frekuensi cahaya yang mampu menghasilkan
Co-60.

Fisika Kelas XII 189

You might also like