Professional Documents
Culture Documents
Prof.Dr.Azhar Susanto,MBus,CPA,Ak,CA
Universitas Padjadjaran
Lingga Jaya
ii
Susanto.Azhar
Sistem Informasi Akuntansi: Memahami Konsep Secara Tersetruktur
Bandung: Lingga jaya, 2017, V +129 hlm; 1 8 ,3 X 2 5 ,2 C m
ISBN : 978-602-60978-3-5
Pasal 44
□ Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memper-
banyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Lingga Jaya
Jl. Cigadung Raya Tengah,Komp.Cigadung Greenland K-2
Telp.(022) 93261163,08132172181,Bandung 40191
iii
Pengantar Penulis
Masyarakat memiliki pemahaman dan pandangan yang bervariasi tentang Sistem
Informasi Akuntansi. Pandangan yang berbeda muncul dari kalangan akademisi
yaitu antar dosen satu dengan dosen yang lain dan dikalangan praktisi perbe-
daan pandangan tersebut muncul diantara praktisi sendiri.Sudah pasti perbedaan
pandangan serupa sering juga terjadi antara praktisi dan akademisi.
Beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya adalah bagi kalangan do-
sen terjadi diantaranya karena ploting dosen sering terjadi bukan berdasarkan
keahliannya, bahan bahan pelajaran yang diajarkan diperoleh dari ringkasan bu-
ku atau bahan materi yang sudah disiapkan penerbit buku, perbedaan panda-
ngan sering juga terjadi disebabkan oleh banyak dosen yang kurang mendalami
materi yang diajarkan karena terlalu banyak mengajar dan hal yang paling pen-
ting adalah masih banyak dosen yang kurang paham bagaimana membaca dan
mempraktekan semua pengetahuan yang dimilikinya sehingga menjadi ilmu.
Dikalangan praktisi perbedaan pandangan itu sering terjadi karena tidak se-
mua praktisi itu memilki pendidikan formal dibidang sistem informasi akuntansi,
banyak praktisi di Indonesia lebih cocok dibilang teknisi karena banyak dari mere-
ka memiliki keahlian diawali dengan belajar sendiri program komputer,karena
bentuk dilayarnya hampir sama setelah pengalaman beberapa tahun membantu
membuat program komputer banyak dari mereka memperkenalkan diri sebagai
konsultan sistem informasi akuntansi yang punya keahlian membangun sistem
informasi
Kondisi ini sangat merugikan baik bagi mahasiswa yang belajar sistem
informasi akuntansi, instansi swasta atau pemerintah yang membangun sistem
informasi akun-tansi di institusinya dalam bentuk kegagalan penerapan sistem
informasi akuntansi yang telah dirancangnya dengan nilai milyaran rupiah bahkan
secara keseluruhan dapat men-capai total nilai triliunan rupiah.
Atas dasar inilah penulis tertarik untuk menawarkan pemahaman sistem infor-
masi akuntansi secara terstruktur. Konsep sistem informasi akuntansi tidak lahir
dari budaya indonesia, konsep sistem informasi akuntansi lahir doari budaya ba-
rat yang dikenal cukup tertib dalam menjalankan suatu kesepakatan, kesepaka-
tan yang dimaksud ada-lah kesepakatan dalam menggunakan hukum DM (Indo-
nesia) atau MD (Inggris).
Jadi dengan menggunakan hukum DM maka dapat dikatakan bahwa konsep
sistem informasi akuntansi pada dasarnya adalah konsep tentang sistem, jadi
untuk memahami apa itu sistem informasi manajemen maka terlebih dahulu ha-
rus dipahami terlebih dahulu apa itu sistem,informasi,sistem informasi, akuntansi
baru selanjutnya dapat dipahami apa itu sistem informasi akuntansi.Dengan cara
itulah buku ini ditulis.
Hormat kami,
Prof.Dr.Azhar Susanto
iv
Pengantar i
Mengenal
1
Sistem Informasi Akuntansi
Pendahuluan
Banyak persepsi dalam memahami sistem informasi akuntansi,pemahaman tentang sis-
tem informasi akuntansi sangat bervariasi tergantung kepada latar belakang pendidikan
dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang.Lulusan informatika,akuntansi,programer
yang belajar autodidak dan programer yang belajar formal melalui jalur pendidikan se-
perti sekolah pada jurusan teknik informatika akan memiliki pemahaman yang berbeda
tentang sistem informasi akuntansi. Buku ini memberikan pemahaman tentang sistem
informasi akuntansi secara terstruktur dari pandanga seorang akuntan.
Sistem informasi akuntansi ada dimana mana,anda selalu berhubungan dengan sis-
tem informasi akuntansi di sebagian besar hidup anda. Ketika anda masih kecil anda
membeli permen dan anda akan membeli buku,flashdisk,dan lainnya ketika anda mulai
sekolah baik ditoko buku atau secara on-line,saat itu tanpa disadari anda telah mela-
kukan transaksi akuntansi. Bila anda menjual minuman,menjual kembali buku buku
yang telah anda beli atau anda melakukan penjualan secara-online itu berarti anda telah
melakukan transaksi akuntansi dalam bentuk lain (e-Commerce). Bila anda menerima
faktur/invoice/bon dari super market dalam bentuk kertas atau toko on-lne dalam bentuk
digital itu berati anda telah menerima informasi akuntansi. Sistem informasi yang meng-
hasilkan informasi semacam itu disebut sebagai sistem informasi akuntansi (SIA).
Kita mungkin terlibat di dalam sistem informasi akuntansi sebagai penerima informa-
si. Dilain pihak, Kita mungkin menggunakan SIA pada tingkatan yang lebih luas di da-
lam manajamen perusahaan dimana kita sebagai salah satu pelaku. Sebagai contoh kita
selalu mencatat setiap transaksi yang terjadi ke dalam jurnal-jurnal dan menyiapkan la-
poran keuangan atas semua transaksi atau aktivitas bisnis yang telah dilakukan.
Bab ini akan menjelaskan mengenai SIA mulai dari perkembangan konsep akuntansi
sebagai sistem informasi,kedudukan SIA dalam organisasi perusahaan,pentingnya
informasi bagi organisasi,hubungan SIA dan sistem informasi manajemen (SIM), pe-
ngendalian intern, enterprise resource planning, e-Business dan e-Commerce, pengem-
bangan sistem informasi akuntansi, audit sistem informasi akuntansi dan akan diakhiri
dengan penjelasan mengenai pengetahuan yang diperlukan untuk mempelajari sistem
informasi akuntansi
2 BAB 1 Mengenal sistem informasi akuntansi
Sub Sistem
Akuntansi
Pembelian
Sub Sistem
Dicatat Dikelompokkan Diringkas Dilaporkan
Akuntansi dalam dalam
dalam (Posting) dalam
Penggajian
Sub Sistem
Jurnal Buku Work sheet Laporan
Akuntansi Dokumen
Besar Kauangan
Produksi dan Sumber
biaya
Pengecekan
Sub Sistem (Control)
Akuntansi Data Informasi
Penjualan Akuntansi Akuntansi
Sub
Buku besar
Sub Sistem
Akuntansi
Kas
Di era industri petani Di era industri, perusahaan membuat atau membeli barang
juga ingin membanding- untuk dijual. Walapun proses yang dilakukan dan jenis biaya yang
kan berapa biaya yang dikeluarkan sangat berbeda dengan proses di era agraris akan te-
telah dikeluarkan dan tapi mereka sama-sama ingin membandingkan berapa biaya yang
penerimaan yang diterima
telah dikeluarkan dan penerimaan yang telah diterima.
Secara tradisional (dulu) Saat ini akuntansi telah mengalami evolusi. Secara tradisio-
akuntansi adalah seni ba- nal (dulu) akuntansi didefinisikan sebagai seni bagaimana menca-
gaimana mencatat, menge- tat, mengelompokkan, meringkas dan melaporkan transaksi (pe-
lompokkan, meringkas ristiwa) bisnis dan sistem akuntansi merupakan integrasi dari pro-
dan melaporkan transak- sedur-prosedurnya. Sebagai seni peran manusia dalam akuntansi
si (peristiwa) bisnis sangat dominan. Akuntan atau orang bagian akuntansi saat itu
BAB 1 Mengenal sistem informasi akuntansi 3
Pengendalian
Prosedur operasi/Sistem operasi Sistem operasi/
pengendalian
manajemen
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Keuangan
3.1.2
Faktur D20 Jurnal Jurnal Pembuatan
D5 Jual
Buku Besar Buku Besar
Faktur Jurnal
Akun
Jual Baru
Jurnal
3.1.1
Faktur Faktur 3.1.3
D11 Beli Beli Penjurnalan Saldo Akun Pembuatan Worksheet
Akun
Baru Worksheet
Pembuatan
Akun Neraca Neraca
3.1.5
Akun Pembuatan Rugi Laba
Rugi-Laba
Faktur Jual
Pelanggan +ACC
Faktur Jual
Faktur Jual Faktur jual
+ACC yang telah
dibayar
D6 Produksi
1.1.2 1.1.3
Persediaan
Faktur Jual
Order Jual Produksi Pembuatan Pengiriman
D2 Persediaan Faktur Faktur Faktur Jual Barang
1.1.1 Jual yang telah
Baru dikirim
Pembuatan
Persediaan
Order
Faktur Jual
Pelanggan
Penjualan Order Jual
Order Jual
Baru Baru D5 Faktur Jual
Faktur Jual
Faktur Jual
+ACC 1.1.4
Pelanggan Order Jual D7 Order Jual Faktur jual
yang telah
dibayar
Penagihan
D4 Pelanggan
6 BAB 1 Mengenal sistem informasi akuntansi
PT. ABC
Data Flow Diagram Level 3
Subsistem Informasi Akuntansi Pembelian
Faktur Beli
2.1.2 yang telah
D17 Produksi Persediaan dibayar 2.1.3
Faktur Beli Produksi Penerimaan
Persediaan Faktur Beli
D2 Persediaan Barang Baru+ACC Pembayaran
Baru
Order Beli 2.1.1 Hutang
Persediaan
Pembuatan
Order D1 Akun
Akun
Pembelian Order Beli
Pemasok Order Beli
Baru
Baru
D3 Pemasok
seperti pelanggan dan pemasok. Ada tiga fungsi atau peran SIA
yang digunakan untuk mencapai tujuan utama tersebut diatas.
Ketiga fungsi tersebut sangat erat hubungannya satu sama lain
sehingga harus dilihat secara bersamaan. Ketiga peran atau fung-
si tersebut adalah:
Proses Proses
Informasi Pengambilan Keputusan menjadi Informasi Pengambilan Keputusan
keputusan B keputusan
Proses
Informasi Pengambilan Keputusan menjadi Informasi
keputusan C
Pemakai eksternal
Pemakai eksternal adalah semua pihak yang terkait dengan
perusahaan sehingga sangat tergantung kepada informasi akun-
tansi yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi perusaha-
an. Informasi tersebut bervariasi dalam jenis dan bentuknya se-
perti :
Pemakai internal
Pemakai informasi akuntansi internal meliputi manajer diber-
bagai tingkatan dan bagian dengan fokus pada manager operasi-
onal. Informasi akuntansi yang disajikan terhadap pemakai inter-
nal sangat tergantung kepada tingkat manajemen dan bagian di-
mana menajer tersebut bekerja,
Gambar 1.7 Kebutuhan informasi berdasarkan tingkatan
manajemen organisasi
Tingkat Manajemen Kebutuhan Informasi
Keputusan dan Bias Jarang Kabur Eksternal Ringkas Ramalan
problem tidak
Puncak Manajemen
terstruktur
Strategis
Arus informasi Vertikal
Menengah
Manajemen
Taktis
Bawah Manajemen
Keputusan dan
Operasional problem
terstruktur Akurat Sering Jelas Internal Detail Historis
Operasional
600
400
Yang terintegrasi:
Server
1.Hardware
(Server+Terminal+Hardisk)
Puncak
Menengah
Pengolahan
Transaksi
Subsistem Informasi/
Sistem pengolahan
Transaksi
BAB 1 Mengenal sistem informasi akuntansi 17
Pelaporan
Membangaun dan
mengoperasikan SIA
sistem
Pengendalian
Pengambilan
keputusan Operasi bisnis
Manajemen
Pengolahan
transaksi
20 BAB 1 Mengenal sistem informasi akuntansi
Rangkuman
Akuntansi adalah bahasa bisnis yang diguankan oleh setiap or-
ganisasi sebagai bahasa komunikasi saat berbisnis. Baik diera
agraris maupun era industri penggunaan sistem akuntansi pada
dasarnya sebagai upaya untuk mendapatkan informasi tentang
harga pokok barang yang dijual. Penggunaan istilah sistem dalam
sistem akuntansi menunjukkan adanya keterkaitan yang harmonis
antara dokumen yang digunakan dan prosedur yang dilakukan
dalam menghasilkan informasi akuntasi.
AAA menyatakan akuntansi sebagai sistem informasi. Seperti
halnya sistem informasi, sistem informasi akuntansi berkembang
karena berkembangnya konsep sistem dan teknologi informasi.
Penggunaan teknologi informasi dalam sistem akuntansi (EDP)
dan sistem informasi akuntansi penekanannya berbeda. EDP
menekankan kepada penggunaan teknologi informasi untuk mem-
bantu proses dan akurasi sedangkan sistem informasi akuntansi
penekannnya kepada informasi berkualitas.
Dalam perkembangan selanjutnya muncul konsep sistem in-
formasi manajemen yang dapat dilihat sebagai perpaduan dari
sistem informasi akuntansi dan sistem informasi yang mengolah
data non akuntansi untuk menghasilkan informasi manajemen.
Sistem informasi akuntansi yang dimiliki oleh perusahaan juga
harus memiliki pengendalian intern yang memadai. Ada dua ma-
cam pengendalian dalam sistem informasi akuntansi yaitu pe-
ngendalian umum dan aplikasi.
Dengan berkembangnya teknologi internet maka sistem infor-
masi akuntansipun dapat di implementasikan kedalam sistem ber-
basis internet yang dikenal sebagai e-Business, dan untuk me-
ngetahui apakah sistem informasi akuntansi merupakan aset
yang terlindung,terintegrasi dan mendorong pencapaian tujuan or-
ganisasi secara efektif dan efisien maka sistem informasi akun-
tansi tersebut perlu diaudit.
Soal
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi?
2. Apa yang dimaksud dengan transaksi akuntansi?
3. Sebutkan peran atau fungsi dari sistem informasi akuntansi?
4. Sebutkan pentingnya informasi bagi organisasi perusahaan?
5. Sebutkan beberapa disiplin ilmu yang diperlukan untuk belajar
sistem informasi akuntansi?.
Kasus
1. Mengapa akuntansi disebut sebagai seni, proses dan sistem
informasi?.
2. Jelaskan hubungan sistem informasi akuntansi dan sistem
informasi manajemen?
3. Mengapa sistem informasi akuntansi harus mengandung pe-
ngendalian intern?
4. jelaskan yang dimaksud dengan sistem dan struktur pengen-
dalian intern
5. Mengapa sistem informasi akuntansi perlu diaudit?
BAB 2 Konsep dasar sistem 21
Konsep Dasar
2
Sistem
Pendahuluan
Kita adalah subuah sistem dan saat ini kita berada di dalam sebuah sistem yang lebih
besar yang dikenal sebagai super sistem dan dalam tubuh kita juga ada sistem yang le-
bih kecil yang dikenal sebagai subsistem. Sistem di dunia dimana kita berada didalamnya
tersusun atau terorganisir dengan komplek, dikatakan komplek karena sistem di dunia ini
tersusun dari beberapa subsistem yang berbeda satu sama lainnya,masing masing sub-
sistem memiliki sub sistem yang lebih kecil dan mereka berinteraksi pada tingkat tertentu.
Berbicara mengenai sistem,sistem ada dimana mana dan bervariasi dari sistem yang
paling besar yang diketahui umat manusia seperti sistem tata surya sampai ke sistem
yang paling kecil yang disebut partikel Quark misalnya. Sistem juga bisa bersifat alamiah
seperti organisme yang hidup atau suatu susunan sistem sosial. Sistem bisa tumbuh dan
berkembang seperti sistem pemerintahan atau perusahaan. Sistem juga bisa mati seperti
sebuah sistem keluarga. Sistem lainnya seperti sistem publik misalnya sistem pemerin-
tahan daerah dan sistem pemerintahan pusat.
Ada sistem yang dimiliki secara pribadi sperti sistem perusahaan yang dimiliki oleh
seseorang,ada sistem penncernaan,sistem peredaran darah,sistem syaraf dan Personal
computer systems yang dimiliki oleh kebanyakan mahasiswa, Ada beberapa sistem yang
beroperasi secara terisolasi seperti ruang kelas dan sistem air bersih.
Seseorang dapat menyatakan komponen-komponen suatu sistem di pemerintahan
misalnya ada subsistem transportasi, subsistem penyediaan air bersih, subsistem pen-
didikan, subsistem perekonomian dan subsistem politik serta sub-sub sistem lainnya. Se-
mua ini menunjukan betapa kompleknya sistem pemerintahan tersebut dan hubungan-
hubungan yang terjadi diantaranya dalam rangka pencapaian tujuan yeng telah diten-
tukan.
Bagian buku ini akan menjelaskan tentang sistem, ciri ciri sistem, klasifikasi sistem,
modeling sistem dan bahasa sistem yang sangat diperlukan dalam memahami sistem
secara lebih luas dan mendalam.
22 BAB 2 Konsep dasar sistem
2.1 Sistem
Sistem adalah kumpu- Anda merupakan sebuah sistem. Mobil anda merupakan sebuah
lan/group dari sub sis- sistem. Sekolah yang anda ikuti atau organisasi yang mempe-
tem/ bagian/ komponen kerjakan anda merupakan sebuah sistem. Kita bisa mendefinisi-
apapun baik phisik atau kan sistem sebagai kumpulan/group dari bagian/komponen apa-
pun non phisik yang sa-
ling berhubungan satu
pun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu
sama lain dan bekerja sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
sama secara harmonis satu tujuan tertentu.
untuk mencapai satu Dengan definisi diatas kita bisa menggambarkan sistem de-
tujuan tertentu ngan menentukan bagian-bagiannya, bagaimana bagian-bagian
tersebut berhubungan dan bagaimana ciri-ciri dari tujuan yang ha-
rus dicapai. Sebagai contoh, badan anda memiliki sekumpulan
bagian tertentu (organ) seperti tangan kanan, kaki kiri, otak, lam-
bung yang dihubungkan oleh aliran darah dan syaraf membentuk
suatu jaringan. Sistem ini memiliki tujuan utama yang kita sebut
sebagai 'Hidup'.
Selanjutnya coba kita perhatikan universitas atau perguruan
tinggi sebagai sebuah sistem. Apakah yang merupakan bagian-
bagiannya?, yang paling awal (pertama) harus ada adalah ruang-
an kelas, mahasiswa, dan pengajar. Apa yang lainnya ? bagaima-
na dengan meja, perpustakaan, dan buku-buku yang ada di per-
pustakaan?, sekarang bagaimana komponen-komponen tersebut
berhubungan satu sama lain. Meja ditempatkan di ruangan kelas,
demikian pula dengan pengajar, mahasiswa dan buku-buku. Bu-
ku-buku ditempatkan di perpustakaan dan kelas digunakan oleh
mahasiswa dan pengajar; pengajar dan mahasiswa berhubungan
satu sama lain di dalam kelas, perpustakaan, dan ditempat lain-
nya. Kita dapat menggabungkan sekarang beberapa komponen
untuk membentuk sebuah sistem dan menunjukan beberapa hu-
bungan yang terjadi diantara mereka.
Contoh lainnya adalah organisasi perusahaan. Komponen-
komponen yang termasuk disini adalah orang-orang, mesin-me-
sin, bangunan, bagian akuntansi dan bagian pemasaran, yang se-
muanya berhubungan satu sama lain dalam berbagai cara. Misal-
nya, orang yang melaksanakan pekerjaan dalam bagian akuntan-
si juga memiliki tanggung jawab terhadap orang yang menangani
pajak pendapatan dan pemotongan dana pensiun dari gaji yang
dibayarkan. Pekerjaan yang dilakukan oleh akuntan bisa menggu-
nakan mesin atau alat bantu lainnya, dan ini akan sangat mempe-
ngaruhi orang-orang yang mengoperasikan peralatan tersebut.
Tujuan dari organisasi perusahaan mungkin untuk mendapatkan
laba, menghasilkan produk yang baik, tumbuh menjadi lebih be-
sar, tetap bertahan, atau biasanya merupakan kombinasi dari se-
mua ini.
Gambaran yang diberikan pada contoh diatas ini menunjukan
kenyataan betapa pentingnya komponen-komponen sebuah sis-
tem dimana mungkin mereka sendiri merupakan sebuah sistem
BAB 2 Konsep dasar sistem 23
C (6) Lingkungan
Eksternal
Hirarki Sistem (6) Lingkungan Internal
(4) Hubungan Sistem (3) Sub sistem
mungkin masa depan atau tujuan dari suatu sistem yang sedang
dibangun atau sedang dijalankan merupakan pengalaman masa
lalu dari user atau pelaku sistem yang lain. Oleh karena itu dalam
menentukan tujuan suatu sistem harus diupayakan melibatkan
orang-orang yang memiliki pengalaman yang sesuai (paling tidak
mirip) dengan tujuan sistem yang akan dibangun untuk menghin-
dari adanya penyimpangan baik dalam perancangan maupun pe-
laksanaannya. Seandainya pengetahuan, baik yang berasal dari
pengalaman atau dari pendidikan, tidak ada maka paling tidak
tujuan tersebut harus dirumuskan secara bersama-sama agar ciri-
ciri atau kriteria yang melekat dari tujuan tersebut bisa tergambar
dengan lebih lengkap sehingga kemungkinan penyimpangannya
menjadi semakin kecil.
Gambar 2.2 Sasaran yang ingin dicapai
Milyaran
kemungkinan Tujuan
sasaran lainnya
Resiko
Resiko Saat Penyimpangan
ini
Penyimpangan
2.2.3. Subsistem
Sub sistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, Subsistem merupakan
subsistem ini bisa phisik ataupun abstrak. Suatu sub sistem akan komponen atau bagian
memiliki sub sistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang dari suatu sistem, sub-
menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus sub- sistem ini bisa phisik
sistem istilah lain mungkin adalah komponen, elemen atau unsur. ataupun abstrak
Bagi orang kedokteran mungkin lebih suka menggunakan istilah
organ, bagi orang akuntansi mungkin lebih biasa menggunakan
istilah prosedur. Penggunaan istilah sub sistem dimaksudkan a-
gar istilah ini bisa diterima secara umum, sebab kalau digunakan
istilah unsur atau prosedur mungkin ada disiplin ilmu tertentu
yang kurang begitu bisa menerima istilah tersebut.
Berbicara mengenai subsistem sama halnya dengan berbi-
cara mengenai sistem, maksudnya adalah bahwa sesuatu itu di-
katakan sistem atau subsistem sangatlah relatif. Baik sistem mau-
pun subsistem hanyalah istilah yang digunakan. Subsistem istilah
yang digunakan untuk menunjukan bagian dari sistem pada saat
sistem tersebut menjadi konteks pembahasan. Pada saat konteks
pembahasan berpindah ke subsistem maka subsistem tersebut
menjadi sistem dan didalam sistem ini juga terdapat subsistem
yang lebih kecil, sedangkan sistem yang sebelumnya dimana
subsistem yang kini menjadi sistem berada, disebut sebagai su-
persistem. Dengan beralihnya konteks yang menjadi pembahasan
atau dengan beralihnya bidang yang dianggap sebagai sistem
maka beralih pula batas-batasnya. Gambar dibawah menunjukan
makin mendalam jangkauan pembahasan suatu sistem, dari sis-
tem X sampai dengan sistem B2 yang sebenarnya merupakan
sub-sub sistem dari sistem X, ini berarti pembahasan makin men-
dalam dan batas sistem makin luas.
E3 B3 23
D
D1
D4 D2
Sub Sistem
D3
Lingkungan sistem
Batas sistem Eksternal/internal
26 BAB 2 Konsep dasar sistem
Sistem
Hub. Sistem
(Komunikasi)
-Simplex Sistem/Sub Sistem
-Duplex
-Full Duplex Sub Sistem
2.2.5. Input-Proses-Output
Tiga komponen sis- Sampai saat ini yang telah kita pelajari adalah sub sistem sebagai
tem fungsi/ subsistem salah satu ciri dari sistem dan merupakan komponen/bagian/ele-
adalah input, proses men dari sebuah sistem dimana sistem tersebut berada. Ciri lain-
dan output nya adalah melihat sistem dari sudut fungsi dasarnya yaitu : Input,
Proses dan Output. Fungsi ini juga menunjukkan bahwa sistem
sebagai proses tidak bisa berdiri sendiri, harus ada input dan
output.
Input
Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu Input merupakan se-
sistem. Input ini bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, mo- gala sesuatu yang ma-
dal, bahan baku, layanan atau lainnya. Input merupakan pemicu suk kedalam suatu sis-
tem
bagi sistem untuk melakukan proses yang diperlukan. Input dapat
diklasifikasikan kedalam tiga kategori, yaitu:Serial input, Probable
input, dan feedback input.
Probable input merupakan potensial input yang dapat digu- Probable input meru-
nakan oleh suatu sistem. Suatu sistem harus dapat menen- pakan potensial input
tukan input mana yang sesuai untuk menghasilkan output yang dapat digunakan
oleh suatu sistem
yang diharapkan. Probable input digambarkan pada gambar
2.7 dibawah ini.
Feedback input meru- Feedback dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis feedback
pakan input jenis ketiga, seperti :
input ini merupakan ba-
gian ouput dari sistem Feedback input merupakan input jenis ketiga, input ini me-
yang sama yang diguna- rupakan bagian ouput dari sistem yang sama yang digunakan
kan sebagai kontrol sebagai kontrol. Feedback input ini dikelompokkan lagi men-
jadi dua kelompok, kelompok yang pertama disebut Negatif
feedback input dan yang kedua disebut Positif feedback input.
Negatif feedback input Negatif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk memperkecil misalnya output menunjukan biaya ope-
kontrol untuk memper- rasi terlalu besar maka informasi terlalu besarnya biaya
kecil
operasi ini akan menjadi input bagi sistem yang sama se-
hingga sistem yang sama akan memperkecil biaya ope-
rasi tersebut. Negatif feedback input ini terus berlangsung
sampai terjadi titik keseimbangan dimana antara output
yang diharapkan dan realisasi terjadi kesesuaian dengan
tingkat penyimpangan yang dapat diterima.
Positif feedback input Positif feedback input digunakan sebagai alat kontrol un-
digunakan sebagai alat tuk meningkatkan misalnya penjualan tahun ini dinilai ter-
kontrol untuk meperbe- lalu kecil maka nilai penjualan yang terlalu kecil ini akan
sar digunakan sebagi input bagi sistem yang sama sehingga
sistem yang sama akan meningkatkan nilai penjualan.
Positif feedback input ini terus berlangsung sampai terjadi
titik keseimbangan dimana antara yang diharapkan dan
realisasi terjadi kesesuaian dengan tingkat toleransi pe-
nyimpangan yang dapat diterima.
Pengendalian
Pengendalian meliputi Pengendalian meliputi monitoring (pengawasan) dan pengevalua-
monitoring (pengawa- sian untuk menentukan apakah sistem bekerja menuju pencapa-
san) dan pengevaluasian ian tujuan yang telah ditentukan.
untuk menentukan
apakah sistem bekerja
menuju pencapaian tu-
Proses
juan yang telah ditentu-
kan Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Pro-
ses ini mungkin dilakukan oleh mesin, orang, atau komputer.
Umumnya kita mengetahui bagaimana input dirubah menjadi out-
put akan tetapi pada situasi tertentu proses tidak diketahui secara
detail karena perubahan ini terlalu komplek. Kombinasi input serta
urutan yang berbeda untuk menghasilkan output yang bermacam
Proses merupakan pe- macam menjadikan proses itu sangat komplek. Proses mungkin
rubahan dari input men- berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari ber-
jadi output bagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.
BAB 2 Konsep dasar sistem 29
Feedback Feedback
Input Output
Bahan baku Barang jadi
Proses produksi
Output
Output seperti halnya input mungkin berbentuk produk, ser- Output merupakan hasil
vis, informasi dalam bentuk print out komputer atau energi seperti dari suatu proses yang
output dari dinamo. Output adalah hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari
merupakan tujuan dari keberadaan sistem. Seperti dijelaskan se- keberadaan sistem
belumnya output suatu sistem bisa menjadi input untuk sistem
yang lain yang setelah diproses menjadi output yang lain. Berda-
sarkan penggunaannya suatu output dapat diklasifikasikan men-
jadi tiga macam, yaitu:
Output yang langsung diberikan ke konsumen untuk dikon-
sumsi atau untuk diproses lebih lanjut, sebagai contoh mul-
tiplek bisa langsung digunakan atau dibuat lemari
Output suatu sistem yang dikonsumsi oleh subsistem yang
lain dalam sistem yang sama dalam suatu siklus produksi se-
bagai contoh adalah barang setengah jadi
Output yang merupakan bagian dari output secara keselu-
ruhan yang dapat dikonsumsi oleh sistem yang lain atau oleh
sistem yang bersangkutan, tapi menjadi tidak berguna kalau
dibuang ke lingkungan. Sebagai contoh adalah limbah ger-
gajian, limbah tersebut tidak bermanfaat kalau dibuang ke
lingkungan tapi akan bermanfaat kalau dibuat papan partikel.
30 BAB 2 Konsep dasar sistem
Lingkungan Pelanggan
Ekologi Tenaga kerja
Pemerintah
Organisasi Peralatan dan
Perlengkapan
Input Proses Output
Masyarakat
Feedback Control Modal
umum
Pesaing Tanah
Teknologi
Abstraksi /Persepsi
tentang dunia nyata
Model tentang
dunia nyata
Dunia nyata
Model naratif - Penggambaran entitas dalam bentuk lisan Model Naratif, peng-
atau tulisan. Pendengar atau pembaca dapat memahami enti- gambaran entitas
tas dari narasi atau cerita. dalam bentuk lisan atau
tulisan
Gambar 2.12 Model naratif
Faktur Order
Model Grafik , peng-
Penjual Pembeli gambaran suatu entitas
dalam bentuk simbol
Order SIA Faktur garis atau bentuk lainnya
-Bukti setor/
PT Laporan
Pengambilan ABC keuangan
-Saldo rekening
rekening
Faktur Order
Penjual Pembeli
SIA Faktur
Order
-Bukti setor/ PTABC -Laporan
Pengambilan keuangan
-Saldo rekening
rekening
Bukti setor/ Kebijakan
Bank Pajak
Pengambilan
BAB 2 Konsep dasar sistem 37
PP PP
PP
OP
OP OP OP
Faktur Faktur
barang Faktur
Barang
ACC
ACC
LPB LPB
Faktur LPB
barang Faktur barang
Uang Dicatat
Uang
tukan tujuannya. Ketika kita menentukan tujuan, kita sebenar- Makin komplek suatu
nya menentukan sasaran yang ingin dicapai atau hasil yang sistem akan lebih sulit
diinginkan. Untuk menentukan apakah output yang dihasilkan tugas untuk menentu-
sesuai dengan output yang diharapkan, maka tujuan harus kan tujuannya
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus diten-
tukan kriteria kinerja. Tujuan dan kriteria harus spesifik, rele-
van, dan penting.
Tahap kedua (Sintesa) - dalam menerapkan pendekatan Sintesa berarti meng-
sistem, sintesa berarti mengkombinasikan bagian-bagian atau kombinasikan bagian-
elemen untuk membentuk satu kesatuan. Karena komponen bagian atau elemen
dalam suatu sistem dapat dikelompokan dengan berbagai untuk membentuk satu
cara, hasilnya akan berupa berbagai alternatif pemecahan kesatuan
masalah untuk mencapai tujuan. Sistesa dimulai dengan
mengidentifikasi komponen-komponen atau sub-sub suatu
sistem tertentu yang dipilih, kaitannya satu sama lain dan ke-
terbatasan yang dimiliki baik oleh lingkungan atau oleh sistem Evaluasi berarti menilai
itu sendiri. Selanjutnya kita merancang beberapa alternatif setiap alternatif sistem
model sistem yang pada dasarnya merupakan proses untuk secara terperinci untuk
merubah input menjadi output. menilai kinerja dan me-
nentukan sejauh mana
Tahap ketiga (Evaluasi) - pendekatan sistem pada tahap ini sistem tersebut dapat
menilai setiap alternatif sistem secara terperinci untuk menilai memenuhi target yang
kinerja dan menentukan sejauh mana sistem tersebut dapat telah ditentukan
memenuhi target yang ditentukan.
Tahap keempat (Pemilihan) - pada tahap keempat pende-
katan sistem, kita melaksanakan pemilihan terakhir dari bebe- Penerapan sistem
rapa alternatif sistem berdasarkan kepada hasil penilaian kita. adalah mengimplemen-
tasikan sistem secara
Pada akhirnya, meskipun alternatif sistem tersebut dapat
operasional
dikuantifisir, sistem-sistem tersebut tetap tidak dapat diper-
bandingkan dengan tepat. Hal ini disebabkan karena jumlah Pemilihan berarti me-
karakteristik yang menjadi perhatian sangat banyak sehingga nentukan satu alternatif
meningkatkan kompleksitas proses pemilihan. Suatu hal yang pilihan dari beberapa
alternatif yang tersedia
perlu disadari dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu
sistem apapun akan menjadi sempurna dalam berbagai per-
timbangan dan ini adalah hal yang tidak di kehendaki.
Tahap kelima (penerapan) - pada tahap kelima yang juga
merupakan tahap terakhir dalam pendekatan sistem adalah
penerapan sistem. Ini merupakan arah dimana kita pada ak-
hirnya akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem kita
sebenarnya bekerja dalam mencapai tujuannya.
Rangkuman
Saat ini kita berada di dalam dunia yang tersusun atau teror-
ganisir dengan komplek, dikatakan komplek karena dunia ini
tersusun dari beberapa subsistem yang satu sama lain berin-
teraksi pada tingkat tertentu.
Sistem adalah kumpulan/group dari subsistem/bagian/kompo-
nen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhu-
bungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapai satu tujuan. Setiap sistem memliki ciri-ciri yang secara
umum terdiri dari: Tujuan sistem, subsistem, batas sistem, hubu-
42 BAB 2 Konsep dasar sistem
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem.
2. Coba jelaskan ciri-ciri dan model-model dari sistem.
3. Coba jelaskan bagaimana sistem diklasifikasikan.
4. Coba jelaskan empat pandangan dalam pendekatan sistem.
5. Coba jelaskan tahap-tahap penerapan pendekatan sistem.
Tugas/Kasus
1. Coba anda jelaskan dan beri alasan apabila suatu sistem
memiliki 7 buah sub sistem dan salah satu sistemnya tidak
dapat berfungsi, apakah sistem tersebut dapat berjalan se-
suai dengan yang diharapkan ?
2. Apabila ada 7 buah sub sistem yang masing-masing berjalan/
berfungsi dengan baik. Ketujuh sub sistem tersebut merupa-
kan komponen dari sistem X. Apakah karena ketujuh buah
sub sistem berfungsi dengan baik maka sistem X pun akan
berfungsi dengan baik ? coba anda jelaskan !
3. Apabila anda membecirakan sistem X bersama beberapa
kawan anda, apakah sub sistem dan batas sistem diantara
kawan anda akan sama ? mengapa ?
4. Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan hubungan sistem,
apakah arti dari hubungan sistem tersebut dalam sistem
suatu organisasi ? mengapa ?
5. Beberapa pakar mengatakan sistem suatu organisasi pada
dasarnya merupakan sinergi dari berbagai kepentingan,
mengapa ? jelaskan !
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 43
Pendahuluan
Manusia hidup sangat tergantung kepada informasi,informasi lah yang menjadi dasar
manusia bergerak,melakukan atau tidak melakukan sesuatu.Informasi dapat berfungsi
sebagai perekat atau pelemah suatu organisasi.
Manusia atau manajer sangat tergantung kepada informasi.Seorang manajer suatu
stand koran kecil yang terletak di suatu lobi hotel dapat mengelola usahanya hanya
dengan mengawasi segala sesuatu yang dapat dilihatnya seperti adanya pembelian
barang, penerimaan kas, kondisi dan situasi ruangan serta arus pembeli. Ketika aktivitas
usaha meningkat menjadi sebuah perusahaan besar dengan ratusan ribu pegawai dan
dengan lingkup operasi yang semakin luas, seorang manajer akan menyadari menurun-
nya kemampuan untuk mengawasi kegiatan perusahaannya secara fisik dan lebih jauh
lagi adalah menurunnya keakurasian informasi yang diperolehnya, tentang keadaan pe-
rusahaan.
Disamping menurunnya keakurasian informasi yang diterima karena membesarnya
atau menjauhnya suatu cakupan akitivitas,membesar dan menjauhnya cakupan aktivitas
yang dihadapi akan menurunkan kecepatan informasi yang diperoleh serta kelengkapan-
nya.Informasi merupakan konsumsi otak manusia yang diterima melalui pancaindra. Ke-
akuratan suatu informasi atau persepsi seseorang terhadap suatu informasi sangat ter-
gantung kepada kompetensi/pengalaman atau pengenalan terhadap pola yang dimiliki
seseorang dalam menerima suatu informasi serta perhatian atau konsentrasi orang ter-
sebut dalam arti mengenyampingkan hal lain serta fokus kepada satu hal.
Bab ini melihat informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer
dan memiliki nilai sama dengan sumber daya lainnya seperti manusia, perlengkapan,
peralatan, dan uang. Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukan
sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba. Kemam-
puan informasi dalam menunjukan sumber daya lainnya dan apa yang terjadi dengan
sumber daya tersebut sangatlah penting bagi suatu perusahaan, karena dengan infor-
masi yang ditunjukannya manajer perusahaan dapat mengetahui bagaimana perkem-
bangan operasi yang terjadi di perusahaan.
44 BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi
3.1 Data
Data adalah fakta atau Data adalah fakta atau apapun yang dapat digunakan sebagai in-
apapun yang dapat di- put dalam menghasilkan informasi. Data bisa berupa bahan untuk
gunakan sebagai input diskusi, pengambilan keputusan, perhitungan, atau pengukuran.
dalam menghasilkan Saat ini data tidak harus selalu dalam bentuk kumpulan huruf-
informasi huruf dalam bentuk kata atau kalimat tapi bisa juga dalam bentuk
suara, gambar diam dan bergerak, baik dalam bentuk dua atau ti-
ga dimensi. Bahkan sekarang mulai banyak berkembang data vir-
tual/maya yang merupakan hasil rekayasa komputer.
Dalam suatu perusahaan data bisa merupakan jumlah jam
kerja bagi setiap karyawan di perusahaan tersebut,jumlah penjua-
lan dan lain-lain. Ketika data ini diproses, data tersebut dirubah
menjadi informasi. Sebagai contoh, ketika jam kerja para karya-
wan tersebut dikalikan dengan tarip para karyawan perjamnya,
Hasilnya merupakan penghasilan kotor bagi tiap karyawan dan bi-
la penghasilan kotor tersebut dijumlahkan satu sama lainnya, jum-
lah keseluruhan merupakan jumlah gaji yang harus dibayar oleh
perusahaan. Jumlah gaji yang harus dibayar ini merupakan infor-
masi bagi pemilik perusahaan atau lebih spesifik lagi sebagai in-
formasi akuntansi.
3.2 Informasi
Informasi adalah hasil Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data, akan tetapi
pengolahan data yang tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi infor-
memberikan arti dan masi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau
manfaat arti serta tidak bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan
informasi bagi orang tersebut. Dari uraian tentang informasi ini
ada tiga hal penting yang harus diperhatikan disini yaitu :
1. Informasi merupakan hasil pengolahan data
2. Memberikan makna atau arti
3. Berguna atau bermanfaat
Sedangkan Mc Leod mengatakan suatu informasi yang berkua-
litas harus memiliki ciri-ciri :
Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya. Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan
melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut mengha-
silkan hasil yang sama maka dianggap data tersebut akurat.
Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pa-
da saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak
beberapa jam lagi.
Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai de-
ngan yang dibutuhkan.Kalau kebutuhan informasi ini untuk
suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai de-
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 45
A Proses Info
Data dan Informasi Dari gambar 3.2 di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa pada saat
pada saat tertentu ber- tertentu data dan informasi berbeda.Tetapi pada saat yang lain
beda pada saat yang sesuatu yang telah menjadi informasi mungkin menjadi data pada
lain sama pengolahan selanjutnya, atau sesuatu yang menjadi informasi ba-
gi si A, bagi si B mungkin merupakan data yang harus diolah lebih
lanjut guna menghasilkan informasi. Jadi untuk pembahasan se-
lanjutnya buku ini akan menggunakan istilah data dan informasi
secara bergantian, hanya saja istilah data akan lebih banyak digu-
nakan pada saat pembahasan mengenai komunikasi data, sistem
manajemen data, data modeling sedangkan istilah informasi a-
kan lebih banyak digunakan saat pembahasan sekitar mana-
jemen sebagai pemakai informasi.
BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi 47
Peristiwa
Info
Persepsi Proses
Manusia merupakan Dilihat dari sudut kualitas informasi seperti yang telah dijelas-
unsur yang sangat do- kan sebelumnya, maka penjelasan diatas menunjukan bahwa pe-
minan dalam mengha- ranan manusia tetap paling dominan dalam suatu proses pengo-
silkan informasi yang lahan data menjadi informasi. Dikatakan dominan karena hanya
berkualitas
bagian kecil peran yang dapat dilakukan oleh alat untuk mengha-
silkan informasi yang berkualitas. Misalnya suatu alat tidak dapat
mengatakan bahwa informasi ini lengkap atau tidak. Alat juga ti-
dak bisa mengatakan bahwa informasi ini relevan atau tidak. Alat
bisa membantu mempercepat dan meningkatkan akurasi suatu
informasi dengan catatan kalau manusia memasukan data de-
ngan benar dan cepat. Apakah data yang dimasukan itu benar
atau tidak, alat tidak memberikan penilaian.
Jadi dalam upaya menghasilkan informasi yang berkualitas
jangan terpaku dan tergantung kepada alat. sehebat apapun alat
yang digunakan bila tidak melihat unsur manusianya maka infor-
masi yang berkualitas sulit untuk diperoleh. Untuk lebih memaha-
mi hal ini, berdasarkan kepada siklus diatas maka pada bagian
selanjutnya akan dibahas bagaimana terjadinya proses pemakna-
an terhadap peristiwa yang menjadi dasar terjadinya suatu fakta.
A A A A A
indra
A A A A
Pola yang ?
dikenal = Dunia nyata
oleh 70% lingkaran, dan mungkin persepsi lainnya yang kira kira
sesuai dengan pikirannnya .
Fakta yang muncul ter- Dari uraian diatas kiranya jelas bahwa fakta yang muncul ter-
gantung kepada per- gantung kepada persepsi yang kita miliki terhadap suatu peris-
sepsi yang dimiliki ter- tiwa. Seandainya fakta tersebut sudah kita terima maka selan-
hadap suatu peristiwa jutnya kita akan menyeleksi fakta tersebut apakah ada kaitannya
dengan kepentingan kita atau perusahaan? Kalau ada kaitannya
Transaksi adalah fakta dengan kepentingan perusahaan maka fakta tersebut akan men-
yang ada kaitannya de- jadi transaksi. Transaksi yang terjadi kemudian dimasukan keda-
ngan kepentingan se-
lam suatu formulir (Dokumen yang belum diisi data) sehingga
seorang/perusahaan
transaksi yang terjadi akan termuat dalam suatu dokumen dan ini-
lah yang akan menjadi data untuk diolah lebih lanjut menghasil-
kan informasi.
Informasi yang dihasilkan mungkin dibaca lagi oleh sese-
orang atau diolah lebih lanjut selama beberapa kali pengolahan
dan akhirnya tetap akan kembali kepada seseorang dan kembali
dianggap sebagai suatu peristiwa, dan peristiwa tersebut akan di-
persepsikan sehingga didapatkan suatu fakta dan akhirnya diolah
kembali menjadi informasi, demikian hal ini terjadi secara terus
menerus.
Intelligence
(Kecerdasan)
Choice
(Pemilihan)
Solusi yang kurang memuaskan
Pemilihan adalah ke- Pemilihan - Pada tahap pemilihan pengambil keputusan di-
mampuan untuk memilih hadapkan pada berbagai alternatif dimana salah satu alter-
dan berbagai alternatif natif tersebut harus dipilih dan menjadi keputusan formal de-
pengambilan keputusan
ngan konsekuensi dilakukannya suatu tindakan. Pemilihan ini
yang dapat diambil
kelihatannya mudah tapi sebenarnya sulit karena beberapa
hal:
Banyak pilihan (Multi preference) - Dalam kebanyakan
kasus, output yang dihasilkan tidak diukur dengan satu
variable (satu dimensi). Tapi melalui beberapa variable
dan tidak semuanya dapat diperbandingkan seperti mem-
bandingkan apakah lebih baik sejahtera tapi sakit-sakitan
atau miskin tapi cantik.
Tahap
Proses Pengambilan Keputusan Informasi Yang Diperlukan
Intelligence Laporan status
(Kecerdasan) Laporan trend
Hasil Pencarian saat itu
Design
(Perancangan) Model dan alat analisa
Alternatif pe-mecahan
Choice Berbagai Ske-nario
(Pemilihan)
3.5.3. Informasi dan Tingkatan Feedback
Manajemen
I
58 BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi
Bentuk informasi
Bila dua hal tadi sudah dipenuhi maka kualitas informasi me-
ningkat dan nilainyapun juga meningkat. Untuk lebih memper-
tinggi kualitas maka kita coba perhatikan masalah ketepatan wak-
tu. Ketepatan waktu maksudnya adalah informasi harus tersedia
pada saat informasi tersebut di perlukan. Untuk mendapatkan hal
ini tidaklah mudah, kita harus merancang sistem komputer atau
sistem jaringan yang baik yang ditunjang dengan sistem mana-
jemen database yang handal.
Yang terakhir yang harus kita perhatikan agar kualitas serta
nilai informasi tinggi adalah masalah keakurasian dari informasi
yang disajikan. Kita mengatakan informasi ini akurat bila setelah
diuji oleh dua orang atau lebih informasi tersebut menunjukan ha-
sil yang sama. Faktor utama penyebab rendahnya tingkat keaku-
rasian adalah faktor manusia, oleh karena itu untuk meningkatkan
keakurasian dan kecepatan pengolahan data, pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan komputer. Jadi disini jelaslah ki-
ranya nilai suatu informasi tergantung kepada kualitas dari infor-
masi yang disajikan.
Sistem informasi menu- Seperti halnya definisi sistem informasi yang dikemukakan
rut McKeown merupa- oleh McKeown dalam bukunya ‘Management Information Sys-
kan gabungan dari kom- tems: Managing with Computers’ menyatakan bahwa sistem infor-
puter dan user yang me-
masi merupakan gabungan dari komputer dan user yang menge-
ngelola perubahan data
menjadi informasi serta lola perubahan data menjadi informasi serta menyimpan data dan
menyimpan data dan in- informasi tersebut. Sedangkan Whitten dan kawan-kawan menya-
formasi tersebut takan bahwa sistem informasi merupakan susunan dari orang-
orang, kegiatan, data, jaringan (Network), dan teknologi yang diin-
tegrasikan sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendukung dan
memperbaiki operasi sehari-hari perusahaan serta untuk meme-
nuhi kebutuhan informasi baik untuk pengambilan keputusan mau
pun pemecahan masalah para manajer. Dari keempat contoh de-
finisi diatas kelihatannya kurang tepat kalau kita mengatakan bel-
um ada definisi yang pasti tentang sistem informasi. Definisi yang
sama persis sulit diperoleh dalam literatur barat, penulis barat
umumnya terbiasa menulis sesuatu dengan tujuan yang sama ta-
pi cara yang berbeda kecuali menjiplak. Kondisi ini juga meng-
gambarkan salah satu pendekatan sistem berupa pencapaian tu-
juan yang sama dengan cara yang berbeda.
3.7.1. Otak
Manusia dalam otaknya memiliki dua macam memori, yaitu me- Otak manusia memiliki
mori jangka panjang dan jangka pendek. Maltin mengatakan me- dua macam memori ya-
mori jangka pendek adalah memori yang kita gunakan saat kita itu memori jangka pan-
bekerja atau berdiskusi sedangkan memori jangka panjang digu- jang dan memori jangka
nakan sebagai tempat untuk mengingat dalam jangka waktu yang pendek
lama. Memori jangka pendek hanya mampu mengingat kurang
dari 13 detik sedangkan memori jangka panjang mampu mengi-
ngat jauh lebih lama. Rangsangan yang masuk melalui memori
jangka pendek akan diteruskan ke memori jangka panjang tergan-
tung kepada persepsi yang muncul.
Winograd dan flores dalam bukunya 'Computer and Cogni-
tion' menyatakan bahwa bekerja itu pada dasarnya adalah mela-
kukan sesuatu berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi
yang dimiliki tentang informasi tersebut. Jadi dalam setiap akti-
vitas manusia mengambil keputusan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu tergantung kepada informasi yang mampu di-
terima oleh otaknya (tidak semua peristiwa mampu diterima oleh
manusia) dan persepsi yang muncul tentang informasi tersebut
berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
Sebagai contoh komunikasi yang terjadi diantara dua orang
atau lebih bisa berjalan karena sistem informasi yang dimiliki oleh
orang-orang tersebut berjalan dengan baik. Kalau sistem informa-
sinya tidak berjalan dengan baik karena ada gangguan dari alat
pengolahnya maka sistem informasipun tidak akan berjalan se-
bagaimana mestinya. Kalau sistem informasinya tidak bisa ber-
jalan dengan baik maka aktivitas yang dilakukan oleh orang terse-
but juga tidak akan baik, karena itu sesuai dengan apa yang di-
utarakan oleh Winograd dan Flores bahwa suatu aktivitas pada
dasarnya melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang diteri-
ma (dari suatu peristiwa) dan persepsi yang muncul (kemampuan
kognisi) terhadap informasi tersebut.
3.7.2. Manual
Kebutuhan umat manusia dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya didalam suatu lingkungan tertentu menuntut umat ma-
nusia untuk mampu mengingat lebih dari kemampuan otaknya.
Karena itu sejak jaman dahulu umat manusia berusaha mencari
alat bantu yang mampu menambah kemampuannya untuk meng-
ingat. Kemampuan mengingat pada waktu itu lebih banyak diper-
lukan untuk mengingat masalah jumlah. Upaya yang muncul saat
itu adalah membuat lambang-lambang yang mencerminkan jum-
lah sesuatu yang dimilikinya. Seperti gambar dibawah ini :
Gambar 3.19 Abacus (Shiphoa), Pen dan Ink sebagai alat bantu
mengolah dan mengingat
3.7.3. Mekanik
Seperti halnya alat bantu pengolah manual, munculnya alat bantu Mekanik memberikan
pengolahan mekanik pun didesak oleh kebutuhan. Kebutuhan hasil pengolahan yang
yang muncul saat itu diantaranya adalah perlu adanya alat yang lebih cepat, lebih rapih
bisa menghasilkan suatu tulisan dengan lebih cepat, lebih rapih. dan sama/standar
Ada dua macam alat mekanik yang membantu otak manusia da-
lam menghasilkan suatu informasi saat itu yaitu mesin tik dan
mesin penjumlah. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian disim-
pan di dalam filling kabinet seperti terlihat gambar dibawah ini.
3.7.4. Elektrik
Dilihat dari bentuk alatnya peralatan elektrik tidak jauh berbeda
dengan peralatan mekanik yang membedakan antara peralatan
mekanik dan elektrik adalah masalah tenaga penggeraknya. Per-
alatan mekanik digerakan oleh manusia sedangkan peralatan
elektrik digerakan oleh listrik. Penggunaan listrik disini dimaksud-
kan agar peralatan tersebut bisa bekerja jauh lebih baik misalnya
lebih cepat, lebih seragam dan tidak banyak menimbulkan kebi-
64 BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi
Gambar 3.21 Alat bantu pengolah data dan komunikasi data se-
cara elektrik
3.7.5. Elektronik
Elektronik memberikan Umat manusia tidak pernah puas dalam hidupnya, perkembangan
kecepatan dan efisiensi peralatan yang bisa membantu otak manusia mengolah data te-
pengolahan rus berkembang. Setelah ditemukannya peralatan listrik perkem-
bangan selanjutnya dalam peradaban umat manusia adalah de-
ngan ditemukannya peralatan elektronik. Peralatan ini bekerja ja-
uh lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan peralatan elek-
trik. Pengolahan data yang menggunakan peralatan elektronik di-
kenal dengan elektronik data prosesing. Gambar 3.22 berikut ini
menggambarkan bagaimana perkembangan peralatan tersebut.
3.9.5. Pengaruh
Adanya interaksi yang terjadi secara terus menerus antara ling- Pengaruh timbal balik
kungan dengan organisasi, menyebabkan banyaknya informasi yang terjadi antara pe-
yang mengalir dari lingkungan ke dalam organisasi dan sebalik- rusahaan dalam lingku-
nya dari organisasi ke lingkungannya dimana hal ini akan mem- ngannya terjadi seba-
berikan pengaruh timbal balik bagi kedua belah pihak. gai akibat adanya inter-
aksi terus menerus
Ketika suatu organisasi dihadapkan kepada masalah-masa-
lah sosial misalnya. Berbagai lapisan sosial yang ada didalam
masyarakat menjadi bagian yang sangat penting pengaruhnya
baik dalam menentukan suatu program atau menjadi bagian da-
lam program tersebut. Karena itu, beberapa organisasi sangat
memperhatikan kinerja organisasinya dalam menghadapi masa-
lah lingkungan seperti masalah pencemaran air dan udara, se-
hingga perlindungan terhadap sumberdaya alam, kualitas produk
dan, jasa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan
alasan mengapa hal tersebut perlu diperhatikan karena dampak
buruk terhadap lingkungan yang pada akhirnya akan berpengaruh
buruk juga bagi perjalanan perusahaan.
Kebanyakan masyarakat, seperti pemegang saham dan pem-
beri pinjaman (kreditur) sangat menaruh perhatian terhadap suk-
sesnya perusahaan dalam memperoleh pendapatannya. Status
keuangan dan prospek organisasi dimasa yang akan datang akan
menjadi perhatian orang-orang yang terkait atau berkepentingan
dengan organisasi tersebut, kita ambil contoh misalkan para kar-
yawan yang pengaruhnya terhadap operasi perusahaan dalam
keadaan normal tidak begitu besar. Informasi tentang status ke-
uangan tersebut, yang umumnya disajikan dalam bentuk laporan
keuangan dan penjelasan atas laporan keuangan, bagi sebagian
besar karyawan dapat memberikan ketenangan atau sebaliknya
dalam bekerja. Kalau informasi yang terkandung dalam laporan
tersebut menunjukan status keuangan perusahaan yang baik, un-
tuk saat ini atau dimasa yang akan datang, para karyawan akan
tetap tenang saat bekerja dan tidak akan melakukan sesuatu
yang berpengaruh terhadap kelancaran jalannya operasi suatu or-
ganisai. Apabila informasi yang dihasilkan menunjukan hal seba-
liknya, maka hal tersebut akan menimbulkan keresahan bagi kar-
yawan yang memicu para karyawan untuk mencari pekerjaan ba-
ru. Kalau hal ini terjadi maka akan berpengaruh cukup dalam dan
akan memperburuk kinerja perusahaan. Jadi tampaklah disini
bahwa informasi dapat berpengaruh buruk atau baik terhadap ek-
sistensi perusahaan.
70 BAB 3 Konsep dasar informasi dan sistem informasi
Rangkuman
Informasi sebagai salah satu sumber daya yang tersedia bagi ma-
najer memiliki nilai yang sama dengan sumber daya lainnya.
Informasi yang diperlukan oleh para manajer ada sebagai ha-
sil dari pengolahan data untuk menentukan data apa yang harus
dimasukan dalam sistem informasi yang pertama kali harus dila-
kukan adalah bagaimana menentukan informasi yang diperlukan
oleh para manajer sesuai dengan kedudukannya.
Masalah utama didalam menentukan data apa yang diperlu-
kan untuk menghasilkan suatu informasi adalah masalah persep-
si. Masalah persepsi adalah masalah psychology yang melekat
pada diri manusia. Persepsi seseorang akan berbeda dengan o-
rang lainnnya, karena itu sangatlah sulit untuk memaksakan se-
seorang untuk memiliki persepsi yang sama.
Informasi sangat diperlukan dalam proses pengambilan kepu-
tusan, baik tidaknya hasil dari suatu proses pengambilan kepu-
tusan adalah tergantung kepada informasi yang diterimanya.
Ada berbagai alat pengolah dalam sistem informasi seperti
otak, pen dan ink (manual), elektrik, elektronik. Dalam sistem in-
formasi berbasis elektronik (komputer) harus ditunjang oleh kom-
ponen pendukungnya seperti Harware, Software, Brainware, Pro-
sedur, Database dan jaringan komunikasi.
Komponen lain selain komponen sistem informasi dalam sua-
tu organisasi yaitu: Tempat kerja, SDM operasional (bukan Brain-
ware, Budaya perusahaan, kekayaan dan pengaruh)
Soal
1. Apakah yang dimaksud dengan data dan informasi ?
2. Mengapa data dan informasi sering dipertukarkan ?
3. Jelaskan tahap-tahap pengambilan keputusan Simon dan
informasi yang diperlukan.
4. Sebutkan empat hal yang menentukan kualitas informasi ?
5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.
Tugas/Kasus
1. Apakah benar bila anda menanyakan kepada seseorang
“Apakah anda mengerti/paham” ? Apa, mengerti atau paham
itu ? jelaskan !
2. Apakah persepsi seseorang terhadap informasi yang diteri-
manya bersifat independent ? jelaskan !
3. Apakah pemahaman seseorang terhadap suatu informasi
yang diterimanya dalam bentuk laporan bersifat statis atau
dapat berkembang ? jelaskan mengapa !
4. Informasi dapat menjadi perekat bagi suatu organisasi atau
sistem, jelaskan mengapa ?
5. Beberapa pakar diberbagai disiplin ilmu mengatakan tanpa
informasi manusia/organisasi mati, mengapa ? jelaskan !
BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi 71
Pendahuluan
Suatu perusahaan sangat memerlukan Informasi dalam menunjang aktifitasnya,untuk itu
mereka membangun sistem informasi diperusahaannya untuk mendapatkan informasi
berkualitas. Sistem informasi di dalam suatu perusahaan yang banyak dikenal adalah
sistem informasi manajemen yang mengolah data menjadi informasi yang diperlukan oleh
managemen dan non manajemen diberbagai tingkatan dan bagian.
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari sistem informasi ma-
najemen yang mengolah data terkait dengan masalah keuangan menjadi informasi keua-
ngan.Karena banyak perusahaan yang hanya memfokuskan kepada data dan informasi
terkait dengan masalah keuangan maka sering sistem informasi manajemen disamakan
dengan sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan integrasi dari berbagai sistem
pengolahan transaksi yang ada di perusahaan. Sistem-sistem pengolahan transaksi di
perusahaan bekerja di berbagai fungsi organisasi pada tingkat operasional, seperti da-
pat dilihat pada berbagai sistem/siklus pengolahan transaksi yang ada pada bab 7.
Karena sistem pengolahan transaksi (SPT) ada di berbagai bagian atau fungsi or-
ganisasi maka wajar kalau dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) memiliki
porsi yang paling besar di dalam sistem informasi manajemen bagi perusahaan yang
tidak hanya mengolah data terkait dengan masalah keuangan.
Pada awalnya SPT yang terintegrasi membentuk SIA merupakan bagian terpisah
dari SIM. SPT dahulu dikenal dengan pengolahan data secara elektronik(EDP). SPT
saat itu menyajikan informasi bagi SIM untuk diolah kembali menjadi informasi lebih
lanjut. Sesuai dengan perkembangan teknologi, situasi, kondisi dan kebutuhan saat ini,
SPT atau SIA diintegrasikan kedalam SIM sehingga menjadi bagian terpadu dalam SIM
yang menjalankan aktivitas dengan fokus pada manajemen tingkat bawah dalam bentuk
pengolahan data transaksi.
Bab ini akan menjelaskan tentang sistem informasi akuntansi dan sistem pengolahan
transaksi. Pembahasan dipecah menjadi beberapa sub pembahasan yang memfokuskan
kepada sistem pengolahan transaksi serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya berda-
sarkan siklus transaksi tertentu.
72 BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi
4.2 Akuntansi
American Accounting Association (AAA)(1966), Wilkinson (2000),
Warren dan Fess(1996), mendefinisikan akuntansi sebagai sistem
informasi yang menghasilkan informasi atau laporan untuk berba-
gai kepentingan baik individu atau kelompok tentang aktivitas/ope-
rasi/peristiwa ekonomi atau keuangan suatu organisasi.
Semua kejadian atau peristiwa ekonomi yang diakibatkan o-
leh aktivitas/operasi suatu organisasi perusahaan yang berpenga-
ruh terhadap posisi keuangan organisasi perusahaan tersebut di-
sebut sebagai transaksi (transaksi bisnis) bagi organisasi pusaha-
an tersebut. Atau lebih dikenal sebagai transaksi akuntansi.
BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi 73
Peristiwa ekonomi
Dikirim oleh orang Dikirim melalui kabel (on-line)
karena aktivitas
Perusahaan
Penyimpanan/pengolahan data
(Transaksi) Pemasukan data transaksi
di komputer pusat/server
langsung ke terminal
(on-line)
Internet
Data transaksi 1
(Dokumen) Informasi/
SPT
laporan
Pengeluaran
Pengeluaran
2
3
2
Peristiwa ekonomi 1 Informasi/
Laporan
(Transaksi) 1 SPT 3 Keuangan
SPT 4 Data transaksi
Antar bagian atau 2 Produksi (Dokumen) Keuangan
dengan pihak luar
3
Informasi/
2 laporan
Produksi
SPT
Penerimaan
Informasi/
1
Data transaksi 3 laporan
(Dokumen) Penerimaan
Ketarangan
Sistem Pengolahan Transaksi (SPT)
Investasi modal
Investasi modal
Pengadaan Penjualan
Konversi
-Bagian output
-Bagian komunikasi (di lihat dari phisiknya)
-Sistem operasi
-Software aplikasi siklus penerimaan (penjualan)
2 Software -Software aplikasi siklus pengeluaran (pembelian) Non
-Software aplikasi siklus produksi Phisik
-Penerimaan dan pengeluaran kas
-Software aplikasi siklus GL dan laporan keuangan
-Manajer sistem informasi
-Analis sistem informasi
Akuntansi
o Keuntungangnya
Harganya murah
o Kerugiannya
Kebutuan perusahaan akan informasi akuntansi dan sistem
informasi akuntansi walau perusahaan sejenis secara spe-
sifik tidak sama. Software yang sudah jadi tidak jelas dibuat
untuk kebutuhan sistem informasi akuntansi perusahaan se-
perti apa. Karena software dibuat tidak berdasarkan kepada
kebutuhan pengguna di perusahaan sehingga kemungkinan
software itu dapat digunakan kecil.
Sebagian kecil dari sistem informasi akuntansi yaitu sistem
informasi akuntansi keuangan dibuat berdasarkan kepada
standar akuntansi keuangan/ SAK tapi sebagian besar yaitu
sistem informasi akuntansi manajemen dibuat berdasarkan
kebutuhan manajemen dalam melaksanakan pekerjaannya
o Keuntungannya
Biaya murah
Karyawan akan lebih menguasai dan memahami masalah
yang dihadapi perusahaannya
Tidak tergantung kepada pihak lain
Bila terjadi masalah atau perlu revisi mudah dilakukan
o Kerugiannya
Karyawan pembuat software merupakan bagian dari sistem
dan budaya yang berlaku di perusahaan. Sedangkan sistem
merupakan perpaduan dari berbagai kepentingan yang ada
di perusahaan berdasarkan budaya yang berlaku. Sebab itu,
sulit bagi pembuat software SIA untuk secara objektif atau
seharusnya melakukan tugas karena setiap tindakan yang
dilakukan akan berdampak kepada kepentingan pihak lain
di mana pada akhirnya akan berdampak pula kepada kar-
yawan yang bersangkutan.
Karyawan internal sering kurang memiliki wawasan yang
luas serta sesuai dengan perkembangan dunia saat ini da-
lam memecahkan permasalahan ke dalam suatu software
SIA.
Software SIA yang dibuat oleh karyawan hanya dapat di-
perbaiki oleh karyawan itu sendiri sehingga akan tampak
software itu hanya akan bekerja bila ada karyawan pem-
buat software. Seringkali bila karyawan pembuat sofware ti-
dak ada, perbaikan tersebut tidak dapat dilakukan dan SIA
tidak dapat beroperasi.
BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi 87
o Kerugiannya
Bila tidak menggunakan prinsip,metode dan teknik yang te-
pat maka :
Akan banyak waktu terbuang untuk memahami sistem ber-
jalan, masalah yang dihadapi dan spesifikasi sistem infor-
masi serta informasi yang dihasilkannya.
Akan muncul gap komunikasi antara konsultan sebagai pe-
ngembang sistem dengan pengguna sistem sehingga sis-
tem informasi akuntansi yang dibuat dan informasi akun-
tansi yang dihasilkannya tidak sesuai dengan yang diha-
rapkan sehingga SIA yang dibuat gagal untuk dioperasi-
kan.
Membangun SIA akan memakan biaya yang mahal sekali
Dari ketiga cara pengadan software tadi maka seperti kebanya-
kan dilakukan oleh perusahaan di negara-negara yang sudah ma-
ju pengembangan software sistem informasi akuntansi banyak di-
lakukan oleh pihak eksternal. Walapun tidak menjamin sukses ta-
pi lebih memberikan harapan dibandingkan dengan apabila soft-
ware tersebut dibuat sendiri apalagi kalau beli sudah jadi.
Sulitnya mendapatkan software SIA yang operasional dise-
babkan karena software bukan satu-satunya komponen SIA. Wa-
laupun software SIA secara programing jalan akan tetapi secara
sistem belum tentu. Karena komponen SIA selain software adala-
gi hardware, brainware,prosedur,database dan jaringan komuni-
kasi.
Hardware,software dan jaringan komunikasi sebagai teknologi
informasi memberikan kepastian untuk jalan, kalau dipabriknya
sudah jalan di Indonesiapun pasti jalan. Lain halnya dengan brain-
ware, prosedur dan database. Sangat tergantung kepada situasi,
kondisi dan budaya dimana mereka digunakan.
Agar software aplikasi SIA dapat digunakan maka selain soft-
ware tersebut harus harmonis dengan hardware dan teknologi ja-
ringan komunikasi yang digunakan maka software tersebut juga
harus sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pengguna. Agar
sesuai dengan konsep sistem maka software aplikasi yang digu-
nakan harus merupakan integrasi dari software-software aplikasi
yang digunakan di berbagai bagin organisasi. Konsep software
terintegrasi ini oleh Gelinas dan Sutton (2002) disebut sebagai
Enterprise Resource Planning (ERP).
88 BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi
Tidak Perencanaan
Ringkas Terstruktur Puncak Strategis
Semi Semi
Ringkas Terstruktur Menengah
Pengendalian
Pengolahan
Transaksi
Subsistem Informasi/
Sistem pengolahan
Transaksi
BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi 93
Rangkuman
Sistem pengolahan transaksi memproses data yang berasal
dari kejadian atau peristiwa ekonomi sebagai akibat dari operasi
atau aktivitas internal perusahaan dan sebagai akibat dari aktivi-
tas perusahaan dengan pihak luar menjadi informasi keuangan/
informasi akuntansi keuangan yang berguna bagi manajemen di-
tingkat operasional dan pihak lain
Pengolah transaksi (program) dalam mengolah data transaksi
dapat melakukannya secara Batch, secara On-line atau gabungan
kedua cara tersebut (Hybrid).
Siklus pengolahan transaksi merupakan prosedur atau urut-
urut-an subsistem pengolahan transaksi untuk menunjang siklus
tran-saksi dalam aktivitas bisnis perusahaan atau siklus aktivitas
bisnis perusahaan, sehingga anda dapat mengatakan bahwa sik-
lus aktivitas bisnis perusahaan direpresentasikan oleh siklus/ sis-
tem pengolahan transaksi
Sistem informasi akuntansi pada dasarnya merupakan inte-
grasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan transaksi. Sis-
tem pengolahan transaksi yang merupakan subsistem informasi
akuntansi ada di berbagai fungsi operasional organisasi karena
itu sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sis-
tem informasi manajemen. walaupun sistem informasi akuntansi
mengadopsi konsep informasi yang berkualitas akan tetapi bobot
aktivitasnya lebih banyak berorientasi kepada pengolahan data.
Sistem informasi akuntansi digunakan diperusahaan dalam
melaksanakan berbagai aktivitas sehari-hari yang berhubungan
dengan adanya transaksi keuangan baik yang berasal dari inter-
nal maupun eksternal perusahaan.
Sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dalam
jumlah besar yang meliputi aktivitas pengumpulan data, pengola-
han, penyimpanan dan dokumentasi serta pelaporan untuk ke-
pentingan internal dan eksternal perusahaan akan tetapi sistem in-
formasi akuntansi uga berfungsi sebagai pedoman serta pengen-
dali terhadap bagaimana pendokumentasian tersebut harus dilaku-
kan oleh suatu organisasi, baik itu organisasi berorientasi laba ata-
u bukan.
Soal
1. Coba jelaskan apa itu sistem informasi akuntansi
2. Coba jelaskan apa itu sistem pengolahan transaksi
3. Coba jelaskan apa itu siklus pengolahan transaksi
4. Coba sebutkan berbagai siklus pengolahan transaksi
5. Coba sebutkan aktivitas pengolahan transaksi
94 BAB 4 Sistem informasi akuntansi & Sistem pengolahan transaksi
Tugas
1. Coba jelaskan mengapa dikatakan sistem informasi akuntansi
sebagai bagian terbesar dari sistem informasi manajemen.
2. Coba jelaskan bagaimana hubungan sistem informasi akun-
tansi dengan sistem informasi manajemen.
3. Coba jelaskan dan berikan gambaran bagaimana komponen-
komponen sistem informasi akuntansi atau sistem/siklus pe-
ngolahan transaki berintegrasi membentuk sistem informasi
akuntansi.
4. Coba jelaskan apakah masalah yang dihadapi oleh sistem in-
formasi akuntansi masalah terstruktur atau bukan? Mengapa?
5. Apakah sistem informasi akuntansi bisa dibangun tanpa me-
mahami konsep dan praktik akuntansi yang berlaku dan ba-
gaimana faktor budaya dapat mempengaruhi penerapan sis-
tem informasi akuntansi di Indonesia.
BAB 5 Pengendalian Intern 95
Pengendalian
Intern
5
Pendahuluan
Setiap aktivitas perlu memiliki rencana dan pengendalian agar rencana tersebut dapat te-
realisasi dan kalaupun ada penyimpangan dapat diminimalisir. Sistem informasi akuntansi
merupakan pedoman bagaimana perusahaan harus melakukan pengolahan data akun-
tansi untuk menghasilkan informasi akuntansi berdasarkan standar akuntansi yang berla-
ku atau kebijakan pemerintah misal PSAK IFRS atau PSAK ETAP,situasi kondisi perusa-
han atau kondisi ekonomi dan kebijakan manajemen dalam menyikapi kedua hal terse-
but.
Sistem informasi akuntansi menganalisis dan merancang bagaimana perusahaan
melakukan proses akuntansi dengan mengolah data terkait dengan masalah akuntansi
menjadi informasi akuntansi yang diperlukan baik oleh pihak internal atau eksternal peru-
sahaan. Para pemakai informasi sangat memperhatikan kualitas informasi akuntansi yang
dilaporkan melalui kertas maupun yang ditayangkan melalui layar komputer (monitor).
Kualitas informasi akuntansi sangat tergantung kepada kualitas sistem informasi akun-
tansi yang digunakan.
Agar kualitas sistem informasi akuntansi dapat terjaga dalam menghasilkan informasi
akuntansi yang berkualitas maka sistem informasi akuntansi tersebut harus dikendalikan.
Suatu organisasi menerapkan kebijakan dan prosedur pengendalian proses akuntansi
yang dikenal sebagai pengendalian intern dengan maksud untuk memelihara kualitas dua
hal diatas yaitu kualitas sistem informasi akuntansi dan kualitas informasi agar setiap ke-
putusan manajemen dalam upaya mencapai tujuan perusahaan juga lebih berkualitas.
Terpeliharanya kualitas informasi dan operasi melalui penerapan pengendalian
intern memberikan jaminan yang meyakinkan akan tercapainya tujuan perusahaan yang
telah ditetapkan. Pengendalian intern memiliki lima komponen yang membentuk setruk-
tur pengendalian intern. Dari lima komponen tersebut, pengendalian lingkungan menjadi
dasar yang memayungi ke empat pengendalian lainnya. Hubungan dan kerja sama yang
harmonis diantara komponen-komponen tersebut membentuk sistem pengendalian intern
suatu organisasi.
96 BAB 5 Pengendalian Intern
Pengendalian
Lingkungan
Informasi dan komu- Informasi dan komunikasi komponen ke empat dari pengen-
nikasi diperlukan o- dalian intern adalah informasi dan komunikasi. Informasi diper-
leh semua tingkatan lukan oleh semua tingkatan manajemen organisasi untuk me-
manajemen organisa- ngambil keputusan, laporan keuangan dan mengetahui kepatu-
si untuk mengambil han terhadap kebijakan yang telah ditentukan.Informasi dii-
keputusan, laporan dentifikasi, di ambil/diterima, diproses dan dilaporkan oleh sis-
keuangan dan menge- tem informasi.
tahui kepatuhan ter- Komunikasi sudah tercakup dalam sistem informasi. Akan
hadap kebijakan yang tetapi komunikasi lebih luas dari pengolahan data internal dan
telah ditentukan. eksternal untuk menghasilkan laporan keuangan. Komuni- kasi
terjadi pula dalam bentuk kebijakan penggunaan akuntan-si
BAB 5 Pengendalian Intern 111
menjadi 465 atau bagi yang baru belajar sering salah me-
nempatkan saldo debet ke credit atau sebaliknya, dan lain-
lain.
Akuntan juga mereview neraca saldo untuk jumlah-jum-
lah yang aneh. Adanya jumlah yang aneh ini mengindikasi-
kan adanya kesalahan mungkin karena salah posting atau
salah menetukan saldo debet atau kreditnya.
Pengendalian Administratif
Pengendalian admi- Pengendalian administratif merupakan pembuatan standar for-
nistratif merupakan mal, ketentuan-ketentuan, prosedur dan pengendalian disiplin un-
pembuatan standar, ke- tuk menjamin bahwa organisasi secara umum dan penerapan pe-
tentuan, prosedur dan ngendalian benar-benar dilaksanakan dan diterapkan secara te-
disiplin untuk menjamin
bahwa pengendalian
pat. Hal utama dalam pengendalian administratif adalah (1) ada-
organisasi telah dilak- nya pemisahan fungsi, (2) adanya kebijakan dan prosedur tertulis
sanakan dan diterap- dan (3) dilakukannya supervisi.
kan secara tepat.
Pemisahan fungsi - merupakan prinsip dasar dalam pengen-
Pemisahan fungsi,
merupakan prinsip da- dalian intern bagi setiap organisasi. Intinya ini berarti bahwa
sar dari pengendalian fungsi-fungsi harus dirancang untuk meminimumkan risiko
intern yang berarti fung- kesalahan atau terjadinya kecurangan terhadap harta perusa-
si-fungsi harus diran- haan. Orang yang bertanggungjawab atas pelaksanaan sis-
cang untuk memini- tem harus berbeda dengan orang yang melaksanakan tran-
mumkan resiko kesa- saksi yang akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada
lahan atau kecurangan sistem. Petugas yang memproses input harus dipisahkan dari
terhadap harta perusa- petugas yang memproses output.
haan.
Kebijakan dan prose- Kebijakan dan prosedur yang tertulis - merupakan sarana
dur tertulis. Merupa-
untuk menetapkan standar formal yang mengendalikan pe-
kan sarana untuk me-
netapkan standar for-
ngoperasian sistem informasi manajemen. Prosedur harus di-
mal yang mengendali- formalkan dengan menuliskan dan disahkan oleh pejabat
kan pengoperasian sis- yang berwenang. Akuntabilitas dan tanggung jawab harus be-
tem informasi manaje- nar-benar dijelaskan secara rinci.
men
Supervisi Merupakan Supervisi terhadap keterlibatan personel dalam mengon-
menjamin bahwa pe- trol prosedur menjamin bahwa pengendalian untuk sistem
ngendalian untuk sis- informasi akuntansi telah dilaksanakan secara tepat. Dengan
tem informasi akuntansi supervisi, kelemahan dapat segera diketahui, kesalahan se-
telah dilaksanakan
gera dikoreksi dan penyimpangan dari prosedur standar da-
secara tepat
BAB 5 Pengendalian Intern 121
Pengendalian Input/Masukan
Pengendalian input Pengendalian input merupakan pemeriksaan data dengan tujuan
merupakan prosedur untuk menguji ketepatan dan kelengkapannya ketika data terse-
untuk memeriksa aku- but dimasukkan ke dalam sistem informasi manajemen. Ada be-
rasi dan kelengkapan berapa pengendalian input yaitu: input untuk diotorisasi, input un-
data pada saat dima- tuk konversi data, input untuk edit/perbaikan data, dan input untuk
sukkan pada sistem,
penanganan kesalahan.
Otorisasi input, otori- Otorisasi input. Input harus benar-benar diotorisasi, dicatat
sasi, pencatatan dan dan dimonitor sebagai sumber bagi arus dokumen bagi komputer.
monitoring yang tepat Misalnya, prosedur formal dapat dirancang untuk diotorisasi ha-
terhadap sumber doku- nya oleh petugas tertentu saja di bagian penjualan untuk menyi-
men pada saat dima- apkan transaksi penjualan pada sistem entri order. Formulir pen-
sukan pada sistem jualan harus diberi nomor seri, dikelompokan dalam batch dan di-
komputer.
catat sehingga transaksi tersebut dapat dilacak pada saat diberi-
Konversi data, proses kan pada petugas yang berwenang untuk memasukkannya ke
untuk mengubah data dalam komputer. Batch (formulir) harus ditandatangani sebelum
dari satu bentuk ke dimasukan ke dalam komputer.
bentuk lain pada tran-
saksi komputer.
Konversi data. Input harus benar-benar dikonversikan keda-
lam transaksi komputer tanpa ada kesalahan, seperti formulir
tembusan-tembusan yang lainnya. Kesalahan pencatatan dapat
dikurangi dengan membuat kunci transaksi secara langsung pada
komputer sesuai dengan sumber dokumennya.
Pengendalian jumlah Pengendalian jumlah batch dapat ditetapkan sebelum tran-
batch, dilakukan de- saksi dikelompokan dalam batch. Penjumlahan ini dapat diatur
ngan menghitung selu- dengan menghitung seluruh dokumen untuk mengetahui jumlah
ruh dokumen untuk
mengetahui jumlah field
field seperti jumlah seluruh penjualan (untuk batch). Program
komputer menghitung seluruh batch dari input transaksi. Bila bat-
Editing kegiatan rutin ch tidak cocok maka akan ditolak. Pada sistem on-line pun pe-
untuk memeriksa input ngendalian batch dapat digunakan dengan membuat pengenda-
data dan memperbaiki-
nya sebelum diproses
lian penjumlahan untuk rekonsiliasi.
Pemeriksaan/editing, berbagai kegiatan rutin dapat dilaksa-
nakan untuk memeriksa data yang diinput dari kesalahan sebe-
BAB 5 Pengendalian Intern 123
Pengendalian Pemrosesan
Pengendalian pelaksanaan proses dilakukan dengan tujuan untuk Pengendalian pelak-
mengetahui bahwa data benar-benar lengkap dan akurat selama sanaan proses aktivi-
dilaksanakannya pemuktahiran data. Pengendalian atas pelaksa- tas rutin untuk menge-
naan pemrosesan yang utama adalah dengan menjalankan pe- tahui bahwa data be-
ngendalian penjumlahan, kesesuaian komputer dan pemeriksaan nar-benar lengkap dan
akurat pada saat dimu-
pemrograman. takhirkan.
124 BAB 5 Pengendalian Intern
Pencocokan dengan
komputer proses pe- Pengendalian Output
ngontrolan yang menja-
min bahwa data yang Pengendalian output dilakukan untuk meyakinkan bahwa hasil
diinput sesuai dengan pemrosesan komputer betul-betul tepat, lengkap dan didistribusi-
informasi yang ada di kan dengan baik. Umumnya pengendalian output terdiri dari :
file master.
Menyesuaikan antara seluruh output dengan seluruh input
dan proses yang dilakukan.
Pengendalian output Pengujian/review terhadap pelaksaan proses komputerisasi
menjamin bahwa hasil perhitungan dilakukan untuk menetapkan bahwa seluruh akti-
dari proses komputer a- vitas komputer benar-benar dijalankan untuk melaksanakan
kurat, lengkap dan te- pemrosesan.
lah didistribusikan de-
ngan tepat. Pemeriksaan terhadap laporan output dilakukan untuk meya-
kinkan bahwa jumlah, format dan rinciannya benar dan
sesuai dengan inputnya.
Laporan output, pengujian dan dokumen penting lainnya telah
didokumentasikan dan diotorisasi sesuai prosedur.
Pernyataan adanya re- nakan oleh sistem informasi yang memproses bejuta-juta pem-
siko adalah menentukan bayaran harian. Tetapi mungkin saja teknik ini dilaksanakan jika
frekuensi munculnya ma- hanya untuk memverifikasi beberapa data penting seperti jumlah
salah dan kerusakan rupiah dan jumlah rekening tanpa memeriksa nama dan alamat.
yang potensial jika ma-
salah itu muncul, digu-
Pertimbangan ketiga adalah tingkatan resiko jika aktivitas
nakan untuk mengotrol atau proses yang spesifik tidak terkendali dengan tepat. Penyu-
biaya dan manfaat. sun sistem informasi dapat membuat pernyataan adanya resiko,
yaitu menjelaskan masalah yang sering muncul dan kerusakan
yang potensial terjadi. Misalnya jika kerusakan itu terjadi kurang
dari setahun sekali dengan kerugian maksimum 1 juta rupiah,
maka tidaklah layak untuk menghabiskan biaya 20 juta rupiah
guna merancang dan memelihara pengendalian untuk melindungi
dari kerusakan tersebut.
Pada situasi-situasi tertentu suatu organisasi tidak tahu betul
kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem informasinya dan
tidak akan dapat menentukan dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh kerusakan tersebut. Pada kondisi ini menurut Rainer Snyder
dan Carr (1991) manajemen harus memilih untuk menerangkan
resiko-resiko dan dampak yang ditimbulkannya secara kualitatif.
Untuk memutuskan pengendalian yang bagaimana yang
akan digunakan, penyusun sistem informasi manajemen harus
mengevaluasi berbagai teknik-teknik pengendalian dan hubu-
ngannya dengan efektivitas biayanya. Kelemahan suatu pengen-
dalian di satu sisi mungkin dapat ditutupi dengan kelebihan poin
pengendalian yang lain. Tidaklah akan menciptakan biaya yang
efektif untuk menciptakan suatu pengendalian yang ketat pada
setiap siklus pemrosesan jika resiko yang paling besar mungkin
terjadi atau jika ada konpensasi pengendalian di tempat lain.
Kombinasi dari seluruh pengendalian dapat diciptakan untuk apli-
kasi yang umum akan menjelaskan bagaimana struktur suatu pe-
ngendalian.
BAB 5 Pengendalian Intern 127
Rangkuman
Pengendalian meliputi semua metode, kebijakan dan prosedur
organisasi yang menjamin keamanan harta kekayaan perusaha
an, akurasi dan kelayakan data manajemen serta standar operasi
manajemen lainnya.
Ada dua aktivitas utama perusahaan yang harus dikendalikan
yaitu sistem operasi dan sistem informasi. Tujuan Pengendalian
sistem operasi yaitu agar sistem operasi dapat berjalan secara e-
fektif, Sumberdaya digunakan secara efisien dan dapat menga-
mankan sumber daya yang dgunakan. Sedangkan tujuan pe-
ngendalian sistem informasi yaitu untuk menjamin bahwa data
yang dimasukan telah sah/valid, lengkap,akurat dan diupdate se-
luruhnya.
Ada beberapa aktivitas perusahaan dapat menimbulkan resiko
bisnis yang tidak diharapkan seperti salah mencatat, menerapkan
kebijakan akuntansi yang salah, berhentinya usaha bisnis, Kepu-
tusan manajemen yang salah, penyelewengan dan penggelapan,
mendapat sangsi tidak efisien, hilang ata rusaknya sumber daya
serta persaingan.
Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh
dewan direksi, manajemen, dan karyawan yang dirancang untuk
memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi
akan dapat dicapai melalui efisiensi dan efektivitas operasi, pe-
nyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya dan ketaatan
terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.
Struktur pengedalian intern merupakn susunan dari unsur-un-
sur atau komponen pengendalian intern yang terdiri dari pengen-
dalian lingkungan (pembentukan suasana organisasi serta mem-
berikan kesadaran tentang perlunya pengendalian bagi suatu or-
ganisasi), penilaian resiko (kegiatan yang dilakukan oleh manaje-
men dalam mengidentifikasi dan menganalisis resiko yang meng-
hambat perusahaan dalam mencapai tujuannya), aktivitas (kebija-
kan dan prosedur yang dimiliki manajemen untuk memberikan ja-
minan yang meyakinkan bahwa manajemen telah dijalankan se-
bagai mana seharusnya), informasi dan komunikasi(Informasi dan
komunikasi diperlukan oleh semua tingkatan manajemen organi-
sasi untuk mengambil keputusan, laporan keuangan dan menge
tahui kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditentukan. Serta
monitoring(merupakan proses penilaian terhadap kualitas kinerja .
sistem pengendalian intern). Akan tetapi pengendalian internpun
memiliki keterbatas misalnya kesalahan,kolusi, penyimpangan ma-
jemen serta manfaat dan biayanya bagi organisasi.
Pengendalian sistem informasi berbasis komputer terdiri dari
penegendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian u-
mum mengontrol rancangan, keamanan dan penggunaan kom-
puter serta keamanan dari file-file data organisasi secara umum
sedangkan pengendalian aplikasi merupakan pengendalian khu-
sus bagi setiap aplikasi komputer
128 BAB 5 Pengendalian Intern
Soal
Tugas/Kasus
Daftar Pustaka
rd
Basset,2005,Internal Control on Accounting Information Systems,3 ,Manchester
Beard dan Wen,2007,Reducing the Threat levels for Accounting Information
Systems: Challenges for management,Accountans, Auditor and
Academicians, Harrison College of Business,USA
Th
Bodnar,1995, Accounting Information Systems, 6 , Prentice-Hall,USA
Th
Boockholdt ,1999, Accounting Information Systems, 5 , Mc Graw Hill, USA
Boisot ,1994, Information and Organization:The manager as antropologis,
HarperCollins Publisher, Great Britain
th
Burch 1989, Information System:Theory and Practice, 3 , John Willey & Sons, New
York
Gallier,1987, Information Analysis:Selected reading, Addison Wesley, Sydney
th
Gelinas and Sutton,2002,Accounting Information Systems,5 ,South-Western
Thomson Learning,USA
Loudon,1998, Manajemen Information System: New Approach to Organization
th
and Technology, 5 , Prentice Hall International, Inc. USA
nd
Loudon ,1993, Business Information Systems: A Problem Solving Approach, 2
The Dryden Press,USA
th
Wilkinson,2000, Accounting and Information Systems, 3 , John Wiley&Sons, USA