You are on page 1of 28

PORIFERA porus, pore; ferre, to bear

Dr. Diah Permata Wijayanti

Karakteristik
Tidak ada karakteristik simetri secara umum Multisel dengan sedikit tipe sel, organisasi jaringan terbatas, tanpa organ, dan nyaris tanpa koordinasi antar sel, tanpa sistem syaraf Choanocytes merupakan ciri utama, berhubungan dengan sirkulasi air dan makanan Semua sesil

choanocytes
spikula

Terkadang ada jaringan sistem skeletal baik yang terdiri dari spikula calcareous maupun siliceous atau serat spongin (semacam protein) Sel tersusun di sekitar kanal air dengan berbagai tingkat kompleksitas. Tidak ada rongga/perut sejati Merupakan organisme filter feeding; pertukaran gas secara difusi Sel bersifat totipotent

Struktur tubuh sponge


1. Asconoid 2. Syconoid 3. Leuconoid

Reproduksi
Sebagian besar sponge dapat bereproduksi secara asexual dengan regenerasi jaringan. Sponges juga bereproduksi secara sexual. Hermaphroditik, sperm dan telur dapat diproduksi bergantian atau bersamaan Sperma terbentuk dari Choanocytes. Telur terbentuk dari choanocytes atau archaeocytes, sel besar dengan nukleus besar Sperm dan telur dilepaskan ke permukaan air. Sel telur terfertilisasi berkembang menjadi larva planktonik

Spawning sponge

sperma

gemmule

Kebiasaan Makan
Sponge menggunakan sel berflagella, Choanocytes untuk menghasilkan arus pembawa makanan Choanocytes berlokasi di bagian dalam sponge Pada struktur asconoid, air dialirkan ke dalam tubuh melalui ostia, kemudian ke spongocoel atau atrium dan keluar melalui oscula (bukaan di ujung tubuh sponge). Ostia berukuran 50 mm, sehingga partikel yang lebih besar tidak terjaring Saat makanan bergerak di dalam sponge, sel amoeboid di sekitarnya akan mengelilingi dan menelan makanan tersebut (pinocytosis and phagocytosis). Partikel ditangkap oleh bagian kerah (collar) sel choanocyte

Komunikasi dan Persepsi


Sponges akan bereaksi dengan membuka dan menutup ostia atau oscula Tidak ada struktur syaraf, tetapi ada yang bereaksi terhadap impuls elektrik

Predasi
Sponges dimangsa oleh berbagai hewan. Spikula, dan berbagai biotoxin, mengurangi tekanan predasi

Peran dalam Ekosistem


Sponges secara umum membentuk bagian utama biomassa bentik. Di Antarctica, pada kedalaman 100-200 m, 75% biomassa bentik adalah sponge (Brusca and Brusca, 2003)

Nilai Ekonomi: Positif


Sponges telah dipanen sejak berabad lalu oleh berbagai peradaban. Senyawa yang diproduksi sponge telah dieksplorasi untuk kepentingan farmasi (Brusca and Brusca, 2003) Di Jepang, klas Hexactinellida digunakan sebagai kado pengantin

Klasifikasi
Phylum Porifera (sponges) 1. Class Calcarea Ordo:
Clathrinida Leucettida Leucosoleniida Sycettida Inozoida Sphinctozoida

1.Class Calcarea
Keanekaragaman Sekitar 400 species sponges termasuk dalam Klas Calcarea (Wrheide, 2002) Sebaran geografis Sponges Calcarea dijumpai di seluruh lautan, utamanya di wilayah subtropik : Samudera Artik; Samudera Hindia; Samudera Atlantik; Samudera Pasifik dan Laut Mediteran (Wrheide, 2002) Ditemukan di kedalaman kurang dari 1000 m, di wilayah terumbu, ditemukan berasosiasi dengan karang

Calcarea merupakan klas sponge paling primitif Satu-satunya klas yang memiliki bentuk asconoid, syconoid dan leuconoid sekaligus Spikula kalsium karbonat hanya tipe megascleres (spikula struktur besar). Umumnya Calcarea berukuran kurang dari 10 cm dengan warna suram, meski beberapa spesies berwarna cerah.

Clathrina heronensis

Leucetta chagosensis

Clathrina coriacea

Grantia sp

2. Class Hexatinellida Ordo:

Amphidiscosida Hexactinosida Lynchiscosida Lyssacinosida

Spikula silika Hexactinellida

2. Class Hexactinellida
Disebut sebagai Sponge Kaca, karena spikulanya berupa silika Dijumpai di seluruh dunia, kebanyakan di kedalaman 200 dan 1000 m. Terbanyak dijumpai di Antartika Seluruh Sponge Kaca koloninya tegak. Memiliki struktur spesial agar tetap menempel di dasar laut Terlihat memiliki simetri radial; umumnya berbentuk silindris, seperti cangkir, vas, atau bercabang Rata-rata berukuran 10 - 30 cm, tetapi beberapa spesies dapat tumbuh besar Semua Hexactinellida memiliki atrium, tempat air lewat. Semacam tutup dari anyaman spikula menutupi oscula. Warna umumnya pucat

Skeleton hexactinellid seluruhnya terbuat dari silika. Spikula umumnya tersusun dari 3 persilangan sehingga memiliki 6 ujung, hingga disebut hexactin. Tidak punya pinacocytes. Penghubung antar spikula berupa jaringan lunak dari amoebocytes pseudopodia. Dalam jaringan terdapat sel semacam Choanocytes tetapi tidak memiliki nukleus sehingga disebut collar body dan bukan collar cells. Collar body berflagella dan berfungsi seperti choanocytes Hexatinellida tidak memiliki myocytes, sehingga tidak bisa berkontraksi Tidak memiliki struktur syaraf tetapi dapat mengirim sinyal elektrik melalui skeleton

Venus flower basket

Aphrocallistes vastus

Euplectella aspergillum

Rhabdocalyptus dawsoni

3. Class Demospongia
Ordo: Homosclerophorid Choristida Spirophorida Lithistida Hadromerida Axinellida Agelasida a Halichondrida Poecilosclerida Petrosiida Haplosclerida Verongiida Dictyoceratida Dendroceratida

3. Class Demospongia
Terdapat 4.750 spesies yang terbagi dalam 10 ordo. Ditemukan di wilayah intertidal hingga zona abyssal; beberapa hidup di air tawar Bentuk tubuh asimetris. Berukuran dari beberapa milimeter hingga lebih dari 2 m. Bentuk berupa lembaran tipis, vas, bentuk kompak tak beraturan, dan seperti jari. Memiliki granula pigmen dalam amoebocytes sehingga klas ini umumnya berwarna cerah, merah, kuning, oranye, hijau dan ungu.

Mesohyl Demospongiae mempunyai spikula megascleres dan microsleres dengan satu hingga 4 ujung dan memiliki serat spongin yang tersebar atau salah satu dari keduanya Anggota Demospongia sangat mudah dibedakan dari kelas Hexatinellida karena mereka tidak memiliki spikula berujung 6. Memiliki struktur leuconoid dengan choanoderm terlipat. Pinacoderm berurutan dengan mesohyl yang mengalami penebalan. Semakin tebal mesohyl semakin beragam bentuk Demospongiae

Reproduksi seksual pada Demospongiae dilakukan dengan spermatogenesis yang berasal dari transformasi choanocytes, sedangkan oocytes berasal dari archeocytes . Pembelahan zigot berlangsung di mesohyl dan membentuk larva parenchymula. Parenchymula adalah larva yang tersusun dari kumpulan sel internal yang lebih besar dikelilingi oleh sel luar berflagella. Larva perenang kemudian didorong ke rongga tengah dan dikeluarkan melalui putaran air

Reproduksi asexual termasuk pembentukan tunas dan gemmules . Pada pembentukan tunas, kumpulan sel berdiferensiasi menjadi sponge kecil yang dikeluarkan oleh induk melalui oscula. Gemmules dijumpai pada sponge air tawar famili Spongellidae. Gemmule diproduksi di mesohyl sebagai kumpulan archeocytes yang membentuk bola yang dikelilingi lapisan keras yang disekresi oleh sel amoebocytes lain. Gemmule dilepaskan ke air saat tubuh induk patah dan dapat bertahan hidup di lingkungan yang keras. Saat situasi memungkinkan gemmule akan membuka dan mengeluarkan sel amoebocytes melalui micropyle. Amoebocytes berdiferensiasi menjadi berbagai sel dan tumbuh jadi sponge baru

gemmules

Parenchymula larva

Order Halichondria

Pseudaxinella coccinea Acanthella (Axinella) carteri Acanthella cf carteri

Order Poeciscleri da

Crella cyathophora

Desmacella cf. ithystela

Family Callyspo ngiidae

Pipe-organ Sponge Siphonochalina siphonella

Order Hadromerida

Tethya seychellensis

Chondrilla

Cliona vastifica

Spirastrella coccinea

Negombata magnifica

Cliona cf viridis

You might also like