Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Amalgam merupakan Jenis logam campur khusus yang mengandung merkuri sebagai salah satu bahan konstituennya. Bahan tambal yang dibuat dari campuran air raksa (Hg) dengan suatu logam paduan (alloy).
INDIKASI
Indikasi tambalan amalgam adalah untuk gigi molar (geraham) karena menerima beban kunyah paling besar. Tambalan Amalgam dapat digunakan pada gigi tetap maupun pada anak-anak. American Dental Association (ADA) Specification No. 1: Mengharuskan agar logam campur amlgam mempunyai kandungan utama dari perak dan timah Unsur lain: tembaga, zinc, emas, dan merkuri ddibolehkan ada dalam konsentrasi kurang dari konsentrasi perak atau timah.
KOMPOSISI
Komponen utama amlagam terdiri dari:
Liquid : logam merkuri Bubuk/powder : logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak ,timah, dan tembaga
Unsur Logam
Ag (Argentum/Perak) Sn (Timah) Cu (Tembaga)
Persentase (%)
65 29 0-6
FUNGSI
Perak Memutihkan alloy Meningkatkan kekuatan Meningkatkan setting expansion Meningkatkan retensi terhadap tarnish Timah Mengendalikan reaksi antara perak dan merkuri Tanpa timah reaksi terjadi terlalu cepat Menurunkan kekuatan dan pemuaian Meningkatkan setting time Tembaga Mengikat timah mengurangi pembentukan gamma 2 Meningkatkan kekuatan Mengurangi tarnish dan korosi Mengurangi creep mengurangi kerusakan marginal
Tembaga
Mengikat timah mengurangi pembentukan gamma 2 Meningkatkan kekuatan Mengurangi tarnish dan korosi Mengurangi creep mengurangi kerusakan marginal
Air raksa
Mengaktivasi reaksi Hanya logam murni yang bersifat liquid pada suhu kamar
Seng (Zinc)
Menurunkan oksidasi dari unsur-unsur lain Menyebabkan ekspansi tertunda dengan paduan Cu rendah
Homogenizing anneal
Karena kondisi pendinginan yang cepat dari keadaan pengecoran, batang logam campur memiliki kandungan butiran nonhomogen Dilakukan pemanasan homogenisasi Batang diletakkan di dalam oven dipanaskan dalam temperatur di bawah temperatur pemadatan selama waktu yang cukup untuk memungkinkan terjadinya difusi atom-atom Waktu pemanasan bervariasi, tergantung pada temperatur yang digunakan dan ukuran batang. Akhir siklus pemanasan, batang di bawa ke temperatur kamar untuk menjalani tahapa pembuatan selajutnya. Proporsi pada batang sesudah pendinginan dipengaruhi oleh sifat pendinginan barang. Bila batang dibiarkan mendingin perlahan-lahan, proporsi fase akan terus menerus menyesuaikan diri ke arah rasio keseimbangan di temperatur kamar.
Manipulasi partikel
Setelah batang logam campur sudah diperkecil menjadi potongan-potongan, banyak pabrik yang melakukan beberapa jenis manipulasi permukaan. Tiap pabrik memiliki caranya masing-masing Yang biasa dilakukan dengan menggunakan asam Fungsinya: masih belum dimengerti, tetapi barangkali ada hubungan dengan pelarutan komponen-komponen khusus dari logam campur tersebut. Amalgam yang dibuat dari bubuk yang mendapat manipulasi dengan asam lebih reaktif dibanding amalgam yang dibuat dari bubuk yang tidak mendapat asam.
Ukuran Partikel
Ukuran partikel maksimal dan distribusi ukuran dikontrol oleh pabrik pembuatnya Ukuran rata-rata: 15-35 m. Sifat amalgam paling dipengaruhi oleh distribusi ukuran. Bubuk yang mengan dung partikle kecil membutuhkan jumlah merkuri yang lebih banyak untuk membentuk amalgam yang dapat digunakan dengan baik. Distribusi ukuran mempengaruhi karakter permukaan yang dihasilkan. Amalgam sudah mengeras, anatomi gigi diukir dengan benda yang tajam. Permukaan ini lebih rentan terhadap korosi dibanding permukaan yang halus.
KLASIFIKASI AMALGAM
Berdasarkan jumlah metal alloy:
Alloy binary : silver-tin Alloy tertinary :silver-tin-cooper Alloy quartenary : silver-tin-cooper-indium
REAKSI PENGERASAN
Reaksi pengerasan terjadi setelah powder alloy amalgam dan liquid merkuri tercampur dengan sempurna Conventional Low-Copper Alloys (Logam campur kandungan tembaganya rendah) Admixed High-Copper Alloys (Lagom campur gabungan dengan kandungan tembaganya tinggi) Single Composition High-Copper Alloys (Logam campur komposisi tunggal dengan kandungan tembaga yang tinggi)
Low-Copper Alloys
Pemecahan dan pengendapan Perak dan timah di bagian luar partikel akan larut menjadi merkuri Merkuri berdifusi ke dalam logam campur Merkuri mempunyai daya larut yang terbatas Jika daya larut terlampaui, kristal-kristal dari dua senyawa biner akan mengendap menjadi merkuri Kedua senyawa: Ag2Hg3 (1) dan Sn8Hg (2)
Merkuri yang tersisa melarutkan logam campur kristal 1 dan 2 akan bertambah
Saat merkuri menghilang, amalgam sudah menjadi keras
Reaksinya:
Gamma () = Ag3Sn
Fase paling kuat Fase karat yang sedikit Membentuk 30% dari amalgam
Fase pterkuat kedua 10 micron: berikatan dengan gamma Membentuk 60%dari amalgam
Reaksi yang terjadi antara Ag3Sn + spheris Ag-Cu dan Hg Berlangsung dalam dua tahap: Senyawa Ag2Hg3 dengan struktur heksagonal fase 1 Reaksi antara senyawa 2 dan spherik Ag-Cu mendorong terbentuknya senyawa kuprum-tin dan lebih banyak 1, sehingga: Sn7-8Hg + Ag Cu Cu6Sn5 + Ag2Hg3 2 + Ag Cu Cu6Sn5 + 1
Reaksi Korosi
Korosi pada amalgam konvensional (lowcooper alloy) bahan yang telah setting heterogen mengundang terjadinya korosi Terbentuk dua produk:
Ion Sn2+ dengan adanya saliva deitemui produk korosi seperti SnO2 dan Sn(OH)5Cl Hg dapat bereaksi dengan sisa fase yang sebelumnya tidak bereaksi
Mengurangi kekuatan
Tahapan Manipulasi
Perbandingan Alloy / Hg Triturasi
Kondensasi
Carving
Polishing
Perbandingan Alloy / Hg
Perbandingan yang dianjurkan berbeda-beda sesuai dengan komposisi logam campur, ukuran partikel, dan bentuk partikel Kandungan air raksa adak rendah campuran amalgamnya kering dan kasar Kandungan merkuri terlalu banyak kekuatan amalgam berkurang Merkuri dapat diukur dengan menggunakan timbangan atau diukur melalui volumenya dengan menggunakan penuang air raksa komersil Alloy dapat diukur dengan timbangan Saat ini, banyak digunakan kapsul disposable yang berisi air raksa dan logam campur dalam perbandingan tertentu
Perlu diperhatikan:
Kelebihan Hg pada permukaan tumpatan harus dibuang Pada pengrasan akhir, diharapkan kandungan Hg < 50%
Hg bersifat racun jangan dibiarkan terbuka di udara Hindarkan kontak dengan kulit Hindarkan kontak dengan emas Hindarkan terjadinya percikan Hg Selama proses triturasi & kondensasi harus bebas dari air / bahan yang mengandung air
Triturasi
Definisi : pengadukan powder dengan liquid yang dapat dilakukan secara manual menggunakan mortar dan pestle maupun secara mekanis menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah didapatnya suatu massa plastis yang disebut amalgam. pencampuran & pengadukan alloy amalgam dengan Hg Teknik: 1. Manual Mortar & pestle (alloy / Hg 5/7 atau 5/8).
2. Mekanik Dengan amalgamator. Caranya menggetarkan logam paduan dan air raksa dalam suatu kapsul yang bersi logam atau plastic berbentuk silinder, dengan llistrik. Kapsul (sebagai lumping) dan Silinder amalgamator (sebagai alu) Lamanya triturasi secara mekanik tergantung tipe alloy dan kecepatan pengadukan. High copper alloy memerlukan pengendalian triturasi yang tepat Pada beberapa produk ada yang memerlukan energi pengadukan yang lebih besar untuk melepaskan lapisan oksida pada partikel Cu.
Rasio ideal kedua bahan ini menurut Eames(1959) adalah 5:7 atau 5:8, 5 untuk air raksa, 7/8 logam paduan Tujuan : terjadi proses amalgamisasi secara sempurna Overtriturasi: mengurangi setting time Undertriturasi: campuran rapuh dan kasar
Kondensasi
Proses memasukkan amalgam ke dalam kavitas gigi yang telah dipreparasi menggunakan stopper amalgam atau pistol amalgam sehingga tercapai kepadatan maksimal dari amalgam Amalgam diaplikasikan pada kavitas sedikit demi sedikit pada dinding dan dasar kavitas Juga bertujuan untuk membuang kelebihan merkuri, karena merkuri yang berlebihan dapat melemahkan struktur amalgam dan menyebabkan porositas pada amalgam.
Carving
Setelah kavitas terisi penuh, dilakukan pembentukan dan pengukiran seperti bentuk anatomi gigi ideal
Carving dilakukan untuk:
Menghilangkan kelebihan merkuri mendapatkan kontur, kontak, dan anatomi yang sesuai sehingga mendukung kesehatan gigi dan jaringan lunak di sekitarnya Meningkatkan adaptasi marginal Meningkatkan kehalusan Mengurangi kebocoran
Polishing
Setelah itu dilakukan pemolesan (polishing) Pemolesan dilakukan dengan batu poles dan karet poles yang umumnya terdiri dari 2 macam, berwarna merah dan hijau Batu untuk memoles kasar, karet merah memoles halus, karet hijau untuk mengkilapkan Dilakukan setelah 24 jam, untuk amalgam dengan Cu tinggi diperlukan waktu lebih singkat Tujuan pemolesan:
Meningkatkan kehalusan Mencegah menyangkutnya sisa makanan Mencegah infeksi gusi dan lidah Estetik Mencegah tarnish dan korosi
Hg
Liquid Bila tertelan tdk diabsorpsi dan tidak dibuang oleh tubuh pada suhu kamar Tekanan & penguapan meningkat Hindari kontak dg kulit Menyebabkan alergi pd beberapa orang Uap Dlm paru-paru uap merkuri ke dlm darah melewati blood-brain barrier terakumulasi Mercury : inhibitor enzim dan mengganggu fungsi seluler Efek thd ssp: Sangat toxic Insomnia, iritabilitas, kehilangan daya ingat Sakit kepala, depresi, tremor
Senyawa anorganik Toksisitas rendah dlm amalgam (Ag Hg) Bila tertelan mudah dieksresi Senyawa organik Terutama senyawa ethyl dan methyl sangat toksik dlm konsentrasi rendah Tidak ada dalam amalgam
Kebocoran tepi / marginal breakdown adalah kegagalan yang palng sering terjadi
Kebocoran tepi
Kebocoran tepi pada tambalan amalgam dapat terdeteksi dg : adanya parit diantara tambalan dengan dinding kavitas yg dapat berlanjut dg pembentukan karies sekunder pembentukan karies sekunder akan semakin cepat bila kebersihan mulut pasien tidak baik
Penyebab terakhir
Korosi
Sel elektrolitik yang terjadi (amalgam sebagai anoda + katoda dan saliva sebagai elektrolit) menyebabkan reaksi elektrokimia. Fase 2 dari amalgam meluruh dan memberikan produk korotif mengandung Sn oksida & klorid dari dari timah
Dikhawatirkan merkuri yang tertelan akan menjadi racun yang terakumulasi Reaksi : Sn78Hg+12O2 +H2O+Cl Sn4 (OH)6Cl2 +Hg Korosi juga menyebabkan restorasi yang telah dilakukan terlihat buruk secara estetik Keuntungan korosi kadang memberikan perlindungan terhadap microleakage
Daya tahan terhadap korosi akan meningkat bila amalgam dipoles benar-benar mengkilap, hindari kontak dengan tambalan emas,karena akan terjadi korosi akibat akumulasi air raksa pada restorasi emas.
Solusi :
a. polishing b. meminimalkan timbulnya arus galvanis c. tidak memakan makanan mengandung asam secara terus menerus
Kekuatan
Dibutuhkan karena amalgam digunakan untuk merestorasi gigi posterior Kekuatan merupakan salah satu karakteristik penting yang harus dimiliki bahan tambal, termasuk amalgam. Bila bahan tambal kurang kuat akan mudah sekali untuk patah terutama di daerah tepi dan mempercepat terjadinya korosi, karies sekunder, serta kegagalan klinis yang lebih berat
Berdasarkan penelitian kekuatan tekam amalgam bila ditangani dengan baik dan benar adalah 310 MPa. Tembaga merupakan unsur yang memperkuat amalgam, kandungan air raksa juga berpengaruh terhadap kekuatan amalgam.
Compressive Strength
Sifat yg paling baik pada amalgam Tahan terhadap kompresi, tetapi lemah terhadap tarikan dan gaya geser kavitas harus disiapkan dengan desain yang tepat agar dapat meminimalisir gaya tarik dan gaya geser angka compressive strength yang tinggi setelah 1 jam pemanipulasian merupakan kelebihan amalgam, yang berarti semakin kecil kemungkinan amalgam untuk fraktur ketika pertama kali ditempatkan ke dalam kavitas sebelum amalgam mencapai final strength.
Tensile Strength
ketahanan amalgam terhadap fraktur yang disebabkan oleh tekanan pengunyahan Lebih rendah dr CS
Transverse strength Flexural (transverse) strength dapat diartikan sebagai kekuatan untuk menahan beban transversal yang terjadi selama pengunyahan. Flexural strength pada low copper amalgam adalah sekitar 120-130 MPa, sedangkan pada high copper adalah sekitar 90-110MPa.4
Perubahan Dimensi
Secara visual perubahan dimensi dapat menyebabkan gagalnya tambalan amalgam karena karies sekunder, patahnya tepi tambalan, atau pecahnya tambalan. Salah satu bentuk perubahan dimensi yang sering terjadi adalah ekspansi. Ada beberapa penyebab terjadinya ekspansi berlebih pada amalgam, salah satunya karena proses tirturasi dan kondensasi yang dilakukan tidak memadai, serta terkontaminasinya amlgam yang mengandung seng oleh kelembapan selama proses tirturasi dan kondensasi.
Amalgam dapat memuai atau menyusut, tergantung pada cara manipulasinya Ideal --> kecil perubahan dimensinya Kontraksi hebat --> dapat menimbulkan kebocoran mikro dan karies sekunder Ekspansi berlebihan--> menimbulkan tekanan pada pulpa dan kepekaan pascaoperatif
(2008, McCabe, Applied Dental Materials)
Pemuaian lebih dari nilai (0.1%) menyebabkan amalgam yang mengandung zinc akan terkontaminasi dengan air (dari uap air) dan menyebabkan reaksi :
Pelepasan hidrogen menyebabkan pemuaian yang terus menerus selama berminggu-minggu atau berbulan bulan (delayed expansion) yang berakibat adanya creep
Spesifikasi ADA No.1 menyebutkan bahwa amalgam dapat berkontraksi atau berekspansi lebih dari 20 m/cm, diukurpada 30c , 5 menit dan24 jam sesudah dimulainya triturasi dengan alat yang keakuratannya tidak sampai0,5m.
Brittleness
Material ini dianggap brittle, membutuhkan struktur suportif di sekitarnya
Hardness
Hardness biasa digunakan sebagai indikasi dari kemampuan suatu bahan menahan suatu goresan Walau kekerasan amalgam lebih rendah dibanding enamel, amalgam sepertinya memiliki resistensi terhadap abrasi intra oral dan jarang gagal oleh mekanisme ini
Modulus elastisitas
Berkisar antara 40-60 Gpa Amalgam termasuk material kaku Alloy yang mengandung Cu lebih banyak akan lebih kaku dibanding yang sedikit mengandung Cu. Oleh sebab itu low copper lebih elastis dari high copper.
Termal Kontraksi
Amalgam memiliki nilai difusi termal yang tinggi karena merupakan material restoratif yang bersifat metal. Koefisien pemuaian thermal dari amalgam lebih besar 3 kali lipat dari dentin Aktivitas yang beruhubungan dengan konsumsi makanan panas dan dingin menyebabkan microleakage di sekitar filling, dikorelasikan dengan tidak adanya adhesi di antara amalgam dan substansi gigi
- Keharmonisan antara bahan dan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau sifat mengiritasi terhadap fungsi biologi. - Tujuan : untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga mulut. - Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah: 1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak. 2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat berdifusi, terlepas dan diabsorbsi dalam sistem sirkulasi. 3. Bebas dari agent yang dapat menyebabkan reaksi alergi. 4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik.
Amalgam merupakan bahan yang paling sering digunakan karena bahan ini dapat bertahan lama sebagai bahan tumpatan, mudah memanipulasinya, dan mudah beradaptasi dengan cairan mulut.
Namun, masih ada anggapan bahwa amalgam berbahaya bagi kesehatan tubuh pasien.
Hal ini karena di dalam amalgam terkandung merkuri Merkuri dalam keadaan bebas sangat berbahaya bagi kesehatan karena dapat meracuni tubuh
Toksik Pasien yang terekspos dengan dosis merkuri yang tinggi sewaktu penempatan, contouring atau pemindahan amalgam menyebabkan terganggunya keadaan psikis dan multiple sclerosis Masalah lainnya diasosiasikan dengan terakumulasinya merkuri di plasenta dari ibu ke anak Alergi Menyebabkan alergi pada jaringan lunak (gingiva) dan membran mukosa dan lapisan subkutan seperti dermatitis atau reaksi lichenoid , dan stomatitis Ditemukan juga sel yang membengkak di jaringan penyokong gingiva; dan degenerasi hydropic dari sel epitel
Tabel Perbandingan