You are on page 1of 22

OBAT ANTI

HIPERTENSI

PATOGENESIS HIPERTENSI

KLASIFIKASI HIPERTENSI

GOLONGAN
ANTIHIPERTENSI
1. Angiotensin-converting Enzyme Inhibitor (ACEI)
2. Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
3. -blocker
4. Calsium Channel Blocker (CCB)
5. Diuretik

ANGIOTENSINCONVERTING
ENZYME INHIBITOR
(ACEI)

Mekanisme Kerja
1. Menghambat perubahan AI menjadi AII vasodilatasi dan
penurunan sekresi aldosterone
2. Menghambat degradasi bradikinin kadar meningkat
vasodilatasi

Indikasi
Hipertensi ringan, sedang, maupun berat
Krisis hipertensi (Kaptopril dan enalaprifat)
Hipertensi dengan gagal jantung kongestif
Hipertensi pada diabetes, dislipidemia, dan obesitas
Hipertensi dengan hipertrofi ventrikel kiri
Hipertensi dengan penyakit jantung koroner

Kontraindikasi
Pemberian pada ibu hamil
Pemberian pada ibu menyusui
Kadar kreatinin tinggi
Stenosis arteri renalis bilateral atau unilateran pada keadaan
ginjal tunggal
Hipersensitivitas

Efek Samping
Hipotensi
Batuk kering
Hiperkalemia
Rash
Edema angioneurotik
Gagal ginjal akut
Proteinuria
Efek teratogenik

Interaksi Obat
Pemberian berasma diuretik hemat kalium hyperkalemia
Pembersian bersama antasida mengurangi absorbsi
Kombinasi dengan AINS mengurangi efek antihipertensi
dan menambah risiko hiperkalemia

Sediaan dan Dosis ACEInhibitor


Obat

Dosis
(mg/hari)

Frekuensi
Pemberian

Sediaan

Kaptopril

25-100

2-3x

Tab 12,5 dan 25 mg

Benazepr
il

10-40

1-2x

Tab 5 dan 10 mg

Enalapril

2,5-40

1-2x

Tab 5 dan 10 mg

Fosinopri
l

10-40

1x

Tab 10 mg

Lisinopril

10-40

1x

Tab 5 dan 10 mg

Perindopr
il

4-8

1-2x

Quinapril

10-40

1x

Tab 5, 10, dan 20


mg

Ramipril

2,5-20

1x

Tab 10 mg

Tab 4 mg

ANGIOTENSIN
RECEPTOR BLOCKER

Mekanisme Kerja
Antagonis kompetitif dari reseptor Angiotensin II
menghambat semua efek AngII:
Vasokonstriksi
Sekresi aldosterone
Rangsangan saraf simpatis
Efek sentral AngII (sekresi vasopressin, rangsangan haus)
Stimulasi jantung
Efek renal
Efek jangka panjang berupa hipertrofi otot polos pembuluh darah
dan miokard

Indikasi
Hipertensi
Gagal jantung kongestif

Kontraindikasi
Pemberian pada ibu hamil
Pemberian pada ibu menyusui
Stenosis arteri renalis bilateral atau unilateran pada keadaan
ginjal tunggal
Hipersensitivitas

Efek Samping
Hipotensi:
Pada pasien dengan kadar renin tinggi seperti hypovolemia, gagal
jantung, hipertensi renovaskular, dan sirosis hepatis

Hiperkalemia
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, atau bila dikombinasikan
dengan obat-obatan yang meretensi kalium (diuretik hemat kalium
dan AINS)

Fetotoksik

Interaksi Obat
Pemberian dengan antihipertensi lain efek aditif
Pemberian dengan diuretik hemat kalium dan AINS retensi
kalium

Sediaan dan Dosis ARB


Obat

Dosis
(mg/hari)

Frekuensi
pemberian

Sediaan

Losartan

25-100

1-2x

Valsartan

80-320

1x

Tab 40 dan 80 mg

Irbesartan

150-300

1x

Tab 75 dan 150


mg

Telmisartan

20-80

1x

Tab 20, 40, dan


80 mg

Candesarta
n

8-32

1x

Tab 4, 8, dan 16
mg

Tab 50 mg

Daftar Pustaka
Nafrialdi. Antihipertensi. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
2007. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran UI: Jakarta.

You might also like