You are on page 1of 23

KELOMPOK 1

PRIMA DANA WISESA A


ANISSA ESTU
ERNI DWI C
DEBBY WULANDARI
SHERLY OKTO MELZANI
OKTAVIA SAFITRI
ANGGA BAHRUL
SELLANANDA SELLY PRATIWI

EVAPORASI

EVAPORASI

Penguapan atau evaporasi adalah proses


perubahan molekul di dalam keadaan cair
(contohnya air) dengan spontan menjadi gas
(contohnya uap air).

EVAPORATOR
Evaporator adalah sebuah alat yang
berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah
larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Prinsip utama alat ini terletak pada
penurunan tekanan sehingga pelarut
dapat menguap pada suhu di bawah
titik didihnya.

FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Konsentrasi dalam cairan
Kelarutan
Sensivitas bahan terhadap suhu
Foaming & Frothing
Suhu & Tekanan
Endapan kerak & bahan konstruksi

(b). Kelarutan Solute dalam Larutan


Dengan

demikian

pekatnya

larutan,

maka

konsentrasi solute makin tinggi pula, sehingga

(a). Konsentrasi Larutan


Umumnya liquida masuk evaporator
dalam keadaan encer, Juga semakin
pekat larutan, semakin tinggi pula

batas hasil kali kelarutan dapat terlampaui, yang


akibatnya terbentuk kristal solute. Jika dengan
adanya hal ini, dalam evaporasi harus diperhatikan
batas konsentrasi solute yang maksimal yang
dapat dihasilkan oleh proses evaporasi.

titik didih larutan dan untuk ini harus

Pada umumnya, kelarutan suatu garam/solid makin

diperhatikan adanya Kenaikan Titik

besar dengan makin tingginya suhu, sehingga

Didih (selanjutnya disingkat : KTD).

pada waktu drainage dalam keadaan dingin


dapat terbentuk kristal yang dalam hal ini akan
merusak evaporator. Jadi harus diperhatikan suhu
drainage.

(d). Pembentukan Buih dan Percikan

Karena kecepatan penguapan di dalam


(c).

Sensitifitas

Materi

terhadap

Suhu
Beberapa

evaporator

itu

kemungkinan
zat/materi

yang

dipekatkan

cukup

adanya

tinggi

maka

butiran-butiran

cairan yang terbawa oleh uap sehingga

dalam evaporator tidak tahan terhadap

dalam

suhu tinggi atau terhadap pemanasan

cairan. Untuk mengatasinya maka di

yang terlalu lama. Misalnya susu, sari

dalam evaporator bagian atas sering

sayuran, bahan farmasi. Jadi untuk zat-zat

dipasang

semacam

ini

(baffle). Butiran cairan yang mengenai

tertentu

untuk

diperlukan

suatu

mengurangi

pemanasan dan suhu operasi.

cara
waktu

uap

terdapat

penangkap

butiran-butiran

butiran

cairan

baffle akan dipisahkan dan jatuh sebagai


kondensat kembali dalam cairan

(f). Pembentukan Kerak

Banyak larutan yang sifatnya mudah membentuk

kerak/endapan. Dengan terbentuknya kerak ini akan

(e). Tekanan dan Suhu Liquida

Titik didih larutan didalam evaporator


tergantung pada tekanan ruang uap
atau sistem. Tekanan operasi yang tinggi

mengurangi overall heat transfer coefficient (U), jadi


diusahakan
tepat,

konstruksi/teknik

karena

biaya

evaporator

pembersihan

kerak

yang

akan

memakan waktu dan biaya.

akan menyebabkan tingginya titik didih.


Juga

konsentrasi

larutan

akan

mempengaruhi titik didih larutan. Oleh


karena
dilakukan

itu

kadang-kadang

pada

tekanan

operasi

ruang

uap

(vapor head) hampa/dibawah 1 atm,


terutama

untuk

evaporasi

zat

yang

Reaksi Larutan terhadap Bahan Konstruksi


Evaporator

Sebagai bahan konstruksi evaporator terlebih dahulu

diusahakan besi tuang atau steel agar murah

harganya. Tetapi banyak larutan yang menyerang

besi. Untuk itu kadang-kadang harus dipergunakan

metal khusus, seperti Cu, Ni, Al, SS, Grafit, PB untuk

PERTIMBANGAN PEMILIHAN EVAPORATOR :


Kontak panas harus tetap menjaga produk yang harus diuapkan
Pemeriksaan permukaan cukup mudah dengan membukan rak
evaporator
Ekonomis dibuat bertingkat atau rekompressi termal/mekanis
Ukuran disesuaikan dengan kapsitas produksinya
Mudah pembersihan dan perawatannya
Mudah dioperasikan, suara tidak gaduh
Bahan pembuatannya cukup baik

MACAM-MACAM EVAPORATOR
Open kettle (Pan)
Horizontal-tube natural circulation
evaporator
Vertical-type natural circulation evaporator
Long-tube Vertical type evaporator

Force-circulation-type evaporator
Falling film Evaporator
Agitated-film evaporator
Open-pan solar evaporator
10

Tek
nik
Kimi
a

OPEN KETTLE OR PAN


Metode paling tua dan paling sederhana untuk memekatkan
larutan
Aplikasi terbatas, seperti pemekatan nira untuk pembuatan gula
merah
Pemanasan pan menggunakan jacket, atau coil, atau dipanaskan
langsung dengan api bawah
Koefisien perpindahan panasnya cenderung kecil karena konveksi
natural dehingga kapasitas evaporator juga kecil
Perpindahan panas dapat ditingkatkan dengan adanya pengadukan

HORIZONTAL TUBE NATURAL


CIRCULATION EVAPORATOR
Evaporator sederhana
Steam di tube dan cairan di bagian luar
Koefisien transfer panas rendah, akibatnya transfer panas kurang efisien
Baik untuk cairan yang nonviscous
Pengendapan kerak terjadi diluar tabung, jadi sulit dibersihkan

15

VERTICAL-TYPE NATURAL
CIRCULATION EVAPORATOR

Click icon to add


picture

Cairan dalam tube, steam dalam shell.


Cairan dalam tube mendidih, uap bergerak ke atas,
cairan terbawa. Di atas tube, uap dan cairan
terpisah. Uap ke atas menuju outlet, cairan ke
bawah lewat saluran besar di tengah dan kembali
masuk ke tabung.
Natural circulation berjalan baik sehingga transfer
panas efisien.
Kerak / endapan terbentuk dalam tabung sehingga
lebih mudah dibersihkan.

Teknik Kimia ITS

16

LONG-TUBE VERTICAL
EVAPORATOR
Untuk memperbesar kecepatan sirkulasi cairan
dengan harapan koefisien transfer panas makin
besar, tube untuk transfer panas diperpanjang.
Panjang tube 3-10 m
Keuntungan : Koefisien transfer panas besar
sehingga transfer panas lebih efisien
Kerugian : Jumlah penguapan tiap pass sangat
besar (karena tube panjang) sehingga
konsentrasi lokal di mulut tube bagian atas
sangat tinggi (cairan dalam evaporator tidak
homogen). Hal ini bisa menyebabkan kristalisasi
atau pembentukan gel pada tabung, sehingga
bisa mengganggu sirkulasi cairan.
Teknik Kimia ITS

Falling Film Evaporator


1. Falling film evaporator memiliki waktu tinggal
yang pendek dan menggunakan gravitasi untuk
mengalirkan liquida yang melalui pipa.
2. Evaporator ini berbentuk tabung panjang (5-8
meter atau lebih) yang dilapisi dengan jaket
uap.
3. Penggunaanya falling film evaporator di dalam
proses industri kimia ialah untuk memekatkan
fluida terutama fluida yang sensitif panas
(misal sari buah dan susu), karena waktu
tinggal yang pendek, cairan tidak mengalami
pemanasan berlebih selama mengalir melalui
evaporator. Sehingga tipe ini cocok untuk
menangani larutan kental seperti industri
makanan dan fermentasi.

Forced Circulation Evaporator


1. Koefisien transfer panas bisa besar dan
penyumbatan-penyumbatan dalam tabung
bisa terdorong keluar tabung oleh pompa.
2. Tabung tidak terlalu panjang. Sirkulasi
cepat, sehingga larutan dalam evaporator
lebih homogen.
3. Diperlukan pompa yang menjadi satu
dengan evaporator sehingga harga alat
lebih mahal.
4. Karena aliran keluar tabung cepat, maka
pemisahan uap dan cairan lebih sulit,
sehingga perlu baffle yang lebih baik dan
ruang pemisah lebih besar di bagian atas.

AGITATED FILM EVAPORATOR

OPEN PAN SOLAR


EVAPORATOR

Combination Evaporator

Falling film evaporator


21

Tek
nik
Kim
ia
ITS

CONTOH EVAPORATOR :
20K GPD LEACHATE EVAPORATOR, BERMAN ROAD, FLORIDA

22

CONTOH EVAPORATOR :
Teknik
Kimia
ITS

23

You might also like