Professional Documents
Culture Documents
BBLR dengan
ASFIKSIA
Eka Budhiarti
H2A001014
IDENTITAS
Nama bapak
: Tn. M
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Umur
: 0 hari
Pekerjaan
: Swasta
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Alamat
: Semarang
No RM
: 485488
Nama ibu
: Ny. TS
Tgl MRS
: 26 September 2015
Umur
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Riwayat Imunisasi :
Belum imunisasi
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 27 September 2015 jam
06.00 WIB
Keadaan umum : tangisan (+), gerak < aktif
Kesadaran
: compos mentis
Vital Sign
Nadi
RR
Suhu
Status Interna
Kepala
Mata : cekung -/-, Ca -/-, SI -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra -/ Hidung
Telinga
Thorax
Inspeksi : puting susu sudah menonjol, diameter areola mamae < 5 mm,
ictus cordis tidak terlihat, retraksi dinding dada.
Cor
Palpasi : ictus cordis teraba namun tidak kuat angkat, thrill (-), pulsus
epigastrium (-), pulsus parasternal (-), sternal lift (-)
Perkusi :
batas atas
Auskultasi : reguler
Suara jantung murni : SI, SII (normal) reguler.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
Pulmo : suara dasar vesikuler +/+, rhonchi +/+, wheezing -/-,
hantaran -/
Ekstremitas : lanugo (-), kuku belum melebihi jari, posisi bayi fleksi
apgar
II
III
Denyut
jantung
Pernapasan
Tonus
Reka rengsang 1
Warna
total
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab: Gds: 49
RESUME
Neonatus lahir spontan, jenis kelamin laki-laki BBL
2114 gram, PB 45 cm, bayi lahir tidak langsung
menangis dan hanya merintih, LK 32 cm, LD 31 cm.
riwayat ibu G1P0A0, 25 tahun, hamil 34 minggu, letak
kepala. APGAR 4,5,6.
Pemeriksaan fisik didapatkan : nadi 170x/menit,
respiratory rate 53x/menit, suhu 37,20C. Rambut bisa
dipilah, lanugo (-), tulang rawan telinga sudah terbentuk,
puting menonjol, diameter areola mamae < 5 mm, kuku
belum melewati jari, desensus testiculorum (+), posisi
pasien fleksi.
DAFTAR MASALAH
Anamnesis
1. Bayi kecil
2. Hamil 34 minggu
3. Merintih
Pemeriksaan fisik
4. Gerak kurang aktif
5. Merintih
6. BBL 2114 gr
7. PB 45 cm
8. Lanugo (-)
9. Diameter areola mamae < 5 mm
10. Kuku belum melewati ujung jari
11. Retraksi dinding dada
12. APGAR skor 4,5,6
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
BBLR :
Premature murni
Small for date (SFD)
Intra Uterin Growth Retardation (IUGR)
Dismaturitas
Large for date
Daftar Problem :
1,3,6: BBLR
2,8,9,10 : Hamil preterm
3,4,5,12 Asfiksia sedang
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
sedang.
: ekonomi kurang
ASSESMENT
Masalah Aktif
Masalah Pasif
BBLR Preterm
Ekonomi kurang
Asfiksia sedang
INISIAL PLAIN
BBLR Preterm
IpDx kerja
Dx :
S
IpTx :
1.
2.
O2 1-2 liter
3.
D10% 2cc/kgbb
4.
Vit. K1
5.
Amoxicillin 2x100mg/kgbb
IpMx : monitoring keadaan umum bayi, tanda vital, evaluasi GDS post
pemberian D10% 15 menit setelahnya., tanda tanda gagal nafas.
IpEx
PROGNOSIS
Qua ad vitam : Dubia ad bonam
Qua ad sanam : Dubia ad bonam
Qua ad fungsionam
: Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Faktor kehamilan :
Hamil dengan hidramnion
Gemelli
Perdarahan anterpartum
Komplikasi hamil PE/E, KPD
Faktor janin :
Cacat bawaan
Infeksi dalam rahim
b. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) :
Bayi yang berat lahirnya kurang dari seharusnya umur kehamilan
PENATALAKSANAAN
Jaga kehangatan :
Inkubator BBL 2000gr suhu 35C, BBL >2000-2500gr
suhu 33-34C
Dibungkus kain suhu ruangan, hindari hembusan angin
Cairan / ASI :
Hindari infeksi :
Tempat terisolasi dengan baik
Etiologi
Faktor ibu
Faktor bayi
1) Preeklampsia dan
eklampsia
2) Pendarahan
abnormal (plasenta
previa atau solusio
plasenta)
3) Partus lama atau
partus macet
4) Demam selama
persalinan Infeksi berat
(malaria, sifilis, TBC,
HIV)
5) Kehamilan Lewat
Waktu (sesudah 42
minggu kehamilan)
1) Bayi prematur
(sebelum 37 minggu
kehamilan)
2) Persalinan dengan
tindakan (sungsang,
bayi kembar, distosia
bahu, ekstraksi
vakum, ekstraksi
forsep)
3) Kelainan bawaan
(kongenital)
4) Air ketuban
bercampur mekonium
(warna kehijauan)
Manifestasi klinis
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot, dan
organ lain
d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen
e. Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan oksigen
pada otot-otot jantung atau sel-sel otak
f. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen pada otot jantung,
kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yang kembali ke plasenta
sebelum dan selama proses persalinan
g. Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbsi cairan paruparu atau nafas tidak teratur/megap-megap
h. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan oksigen didalam darah
i. Penurunan terhadap spinkters
j. Pucat
Skor apgar
Resusitasi neonatus
TERIMA KASIH