You are on page 1of 32

LAPORAN KASUS

BBLR dengan
ASFIKSIA
Eka Budhiarti
H2A001014

IDENTITAS

Nama bapak

: Tn. M

Umur

: 27 tahun

Nama anak : By. Ny. TS

Agama

: Islam

Umur

: 0 hari

Pekerjaan

: Swasta

Agama

: Islam

Pendidikan : SMA

Alamat

: Semarang

No RM

: 485488

Nama ibu

: Ny. TS

Tgl MRS

: 26 September 2015

Umur

: 25 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Pendidikan : SMA

ANAMNESIS

Keluhan utama : bayi lahir menangis merintih

RPS : Pasien datang dibawa oleh bidan dari ruang VK


ke ruang Perinatologi RSUD Tugurejo Semarang jam
22.00 WIB. Lahir di RSUD Tugurejo 26 September 2015
jam 21.45 dari ibu G1P0A0, 25 tahun, hamil 34
minggu, letak kepala, lahir spontan, jenis kelamin lakilaki dengan berat bayi lahir 2114 gram, panjang
badan 45 cm, bayi lahir tidak langsung menangis dan
hanya merintih.

Riwayat Kehamilan / Pre Natal:

Anak pertama, Ante Natal Care > 4 kali, imunisasi TT


kali, tidak ada keluhan saat kehamilan

Riwayat persalinan / natal :

Usia kehamilan 34 minggu, letak kepala, lahir spontan


di
tolong oleh bidan, merintih, BBL 2114 gr, PB 45 cm, APGAR
4,5,6 LK 32 cm, LD 31 cm

Riwayat pasca persalinan / post natal :


Ibu dirawat di ruang bougenvil RSUD Tugurejo.

Riwayat Imunisasi :
Belum imunisasi

Riwayat makan dan minum :


Lahir belum diberi ASI

Riwayat perkembangan dan pertumbuhan anak :

Riwayat perkembangan dan pertumbuhan sesuai


dengan umur sekarang

Riwayat lingkungan dan sosial ekonomi :

Pasien tinggal dengan suaminya. Suami pasien


bekerja sebagai buruh dan pasien sebagai ibu rumah
tangga. Kesan ekonomi kurang. Biaya pengobatan
menggunakan Jamkesmas.

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 27 September 2015 jam
06.00 WIB
Keadaan umum : tangisan (+), gerak < aktif
Kesadaran

: compos mentis

Vital Sign

Nadi
RR
Suhu

: 170x/ menit isi dan tegangan cukup


: 53x/ menit, terpasang CPAP.
: 37,2 C (axiler)

Status Interna
Kepala

: Mesochepal, CH (-), CS (-), rambut bisa dipilah

Mata : cekung -/-, Ca -/-, SI -/-, reflek cahaya +/+, edem palpebra -/ Hidung

: nafas cuping (-), deformitas (-), secret (-)

Telinga

: serumen (+/+), tulang rawan terbentuk sempurna

Mulut : kering (+), sianosis (-)


Leher : pembesaran KGB (-/-)

Thorax

Inspeksi : puting susu sudah menonjol, diameter areola mamae < 5 mm,
ictus cordis tidak terlihat, retraksi dinding dada.
Cor
Palpasi : ictus cordis teraba namun tidak kuat angkat, thrill (-), pulsus
epigastrium (-), pulsus parasternal (-), sternal lift (-)
Perkusi :
batas atas

: ICS II lin.parasternal sinistra

pinggang jantung : ICS III parasternal sinsitra


batas kanan bawah

: ICS V lin.sternalis dextra

batas kiri bawah : ICS V 2 cm ke arah medial mid clavikula sinistra


konfigurasi jantung Normal

Auskultasi : reguler
Suara jantung murni : SI, SII (normal) reguler.
Suara jantung tambahan gallop (-), murmur (-)
Pulmo : suara dasar vesikuler +/+, rhonchi +/+, wheezing -/-,
hantaran -/

Abdomen : datar, timpani, turgor baik.


Hepar : tak teraba
Limpa : tak teraba

Genitalia : testis sudah turun, anus (+)

Ekstremitas : lanugo (-), kuku belum melebihi jari, posisi bayi fleksi

apgar

II

III

Denyut
jantung

Pernapasan

Tonus

Reka rengsang 1

Warna

total

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab: Gds: 49

RESUME
Neonatus lahir spontan, jenis kelamin laki-laki BBL
2114 gram, PB 45 cm, bayi lahir tidak langsung
menangis dan hanya merintih, LK 32 cm, LD 31 cm.
riwayat ibu G1P0A0, 25 tahun, hamil 34 minggu, letak
kepala. APGAR 4,5,6.
Pemeriksaan fisik didapatkan : nadi 170x/menit,
respiratory rate 53x/menit, suhu 37,20C. Rambut bisa
dipilah, lanugo (-), tulang rawan telinga sudah terbentuk,
puting menonjol, diameter areola mamae < 5 mm, kuku
belum melewati jari, desensus testiculorum (+), posisi
pasien fleksi.

DAFTAR MASALAH
Anamnesis
1. Bayi kecil
2. Hamil 34 minggu
3. Merintih

Pemeriksaan fisik
4. Gerak kurang aktif
5. Merintih
6. BBL 2114 gr
7. PB 45 cm
8. Lanugo (-)
9. Diameter areola mamae < 5 mm
10. Kuku belum melewati ujung jari
11. Retraksi dinding dada
12. APGAR skor 4,5,6

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

BBLR :
Premature murni
Small for date (SFD)
Intra Uterin Growth Retardation (IUGR)
Dismaturitas
Large for date

Daftar Problem :
1,3,6: BBLR
2,8,9,10 : Hamil preterm
3,4,5,12 Asfiksia sedang

DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
sedang.

: BBLR Preterm dengan asfiksia

Diagnosis Co-morbid : Diagnosisi imunisasi : Diagnosis sosial

: ekonomi kurang

ASSESMENT
Masalah Aktif

Masalah Pasif

BBLR Preterm

Ekonomi kurang

Asfiksia sedang

INISIAL PLAIN
BBLR Preterm

IpDx kerja

Dx :
S

: BBLR Preterm dengan Asfiksia sedang

: alloanamnesis pada ibu pasien dilengkapi CM ibu dan bayi

O : darah rutin, elektrolit (Na, K, Mg, Ca), baby gram (rontgen


thorax+abdomen).

IpTx :
1.

Inkubator dengan suhu 33-34C

2.

O2 1-2 liter

3.

D10% 2cc/kgbb

4.

Vit. K1

5.

Amoxicillin 2x100mg/kgbb

IpMx : monitoring keadaan umum bayi, tanda vital, evaluasi GDS post
pemberian D10% 15 menit setelahnya., tanda tanda gagal nafas.

IpEx

Penjelasan tentang keadaan bayi kepada keluarga pasien


Edukasi ibu untuk memberikan ASI.

PROGNOSIS
Qua ad vitam : Dubia ad bonam
Qua ad sanam : Dubia ad bonam
Qua ad fungsionam

: Dubia ad bonam

PEMBAHASAN

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat


lahir < 2500 gram tanpa memandang usia gestasi.

Faktor yang mempengaruhi :


Faktor ibu:
Gizi masa hamil kurang
Umur < 20 tahun / > 35 tahun
Jarak hamil menahun ibu : HT, jantung, gangguan
pembuluh darah (perokok)
Faktor pekerja yang terlalu berat

Faktor kehamilan :
Hamil dengan hidramnion
Gemelli
Perdarahan anterpartum
Komplikasi hamil PE/E, KPD
Faktor janin :
Cacat bawaan
Infeksi dalam rahim

Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat digolongkan menjadi :

a. Premature murni : Kehamilan < 37 minggu dengan berat


bayi yang sesuai

b. Small for date (SFD) atau kecil untuk masa kehamilan (KMK) :
Bayi yang berat lahirnya kurang dari seharusnya umur kehamilan

c. Retardasi pertumbuhan janin intrauterine : Bayi dengan berat


lahir rendah dan tidak sesuai umur kehamilan

d. Dismaturitas : Suatu sindrom klinik dimana terjadi ketidak


seimbangan antara pertumbuhan janin dengan lanjutan
kehamilannya. Atau bayi baru lahir dengan berat lahir yang tidak
sesuai dengan tuannya kehamilan.

e. Large for date : Bayi yang dilahirkan lebih besar dari


seharusnya tuannya kehamilan.

Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi


pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37
minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500
gram. Berat janin antara 1000 sampai 2500 gram atau
tua kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu

PENATALAKSANAAN

Jaga kehangatan :
Inkubator BBL 2000gr suhu 35C, BBL >2000-2500gr
suhu 33-34C
Dibungkus kain suhu ruangan, hindari hembusan angin

Pertahankan usaha respirasi :


O2 1-2 Lt

Cairan / ASI :

50-60 cc/kgBB/hari dinaikkan perlahan sampai 200


cc/kgBB/hari

Hindari infeksi :
Tempat terisolasi dengan baik

Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien dicurigai


BBLR Preterm dengan ciri :
Neonatus BBL 2300 gram, PB 46 cm
Riwayat ibu hamil 34 minggu
Diameter areola mamae < 5 mm, kuku belum melewati jari

Asfiksia bayi baru lahir (BBL)


Definisi
kegagalan nafas secara spontan dan teratur
pada saat lahir atau beberapa saat setelah
lahir

Etiologi
Faktor ibu

Faktor tali pusat

Faktor bayi

1) Preeklampsia dan
eklampsia
2) Pendarahan
abnormal (plasenta
previa atau solusio
plasenta)
3) Partus lama atau
partus macet
4) Demam selama
persalinan Infeksi berat
(malaria, sifilis, TBC,
HIV)
5) Kehamilan Lewat
Waktu (sesudah 42
minggu kehamilan)

1) Lilitan tali pusat


2) Tali pusat pendek
3) Simpul tali pusat
4) Prolapsus tali
pusat.

1) Bayi prematur
(sebelum 37 minggu
kehamilan)
2) Persalinan dengan
tindakan (sungsang,
bayi kembar, distosia
bahu, ekstraksi
vakum, ekstraksi
forsep)
3) Kelainan bawaan
(kongenital)
4) Air ketuban
bercampur mekonium
(warna kehijauan)

Manifestasi klinis
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur
b. Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala
c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot, dan
organ lain
d. Depresi pernafasan karena otak kekurangan oksigen
e. Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan oksigen
pada otot-otot jantung atau sel-sel otak
f. Tekanan darah rendah karena kekurangan oksigen pada otot jantung,
kehilangan darah atau kekurangan aliran darah yang kembali ke plasenta
sebelum dan selama proses persalinan
g. Takipnu (pernafasan cepat) karena kegagalan absorbsi cairan paruparu atau nafas tidak teratur/megap-megap
h. Sianosis (warna kebiruan) karena kekurangan oksigen didalam darah
i. Penurunan terhadap spinkters
j. Pucat

Skor apgar

Pengamatan Skor APGAR menit ke 1,5 &10


Asfiksia ringan bila skor: 7,
Asfisiksia sedang bila skor 4-6,
Asifiksia berat bila sampai dengan 3
Skor Apgar ini hanya untuk menilai bayi,
Tidak untuk memulai resusitasi

Resusitasi neonatus

TERIMA KASIH

You might also like